Anda di halaman 1dari 49

PANCASILA SEBAGAI SISTEM

ETIKA
FARMASI B 2017
DISUSUN OLEH

Theresia Shinta W. Zuhra Nur Jauza O. Ahmad Jatikudus


17/408854/FA/11304 17/408861/FA/11311 17/411891/FA/11320

Dara P. Eunice Dwininita B. Hanina Zharfani


17/411903/FA/11332 17/411909/FA/11338 17/411919/FA/11348

Ikhlasul Iman Lulu Nur Azizah Maria Novia P. N.


17/411924/FA/11353 17/411928/FA/11357 17/411935/FA/11360
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Sumber Historis, Sosiologis, dan
PENDAHULUAN Politis tentang Pancasila Sebagai
Sistem Etika

Konsep dan Urgensi Pancasila Dinamika dan Tantangan Pancasila


Sebagai Sistem Etika Sebagai Sistem Etika

Alasan diperlukannya Pancasila Esensi dan urgensi Pancasila


Sebagai Sistem Etika Sebagai Sistem Etika
PENDAHULUAN
Pancasila sebagai sistem etika di
samping merupakan way of life
Bangsa Indonesia, juga
merupakan struktur pemikiran
yang disusun untuk memberikan
tuntunan atau panduan kepada
setiap warga negara Indonesia
dalam bersikap dan
bertingkah laku.
Pancasila sebagai sistem etika, dimaksudkan
untuk mengembangkan dimensi moralitas dalam
diri setiap individu sehingga memiliki kemampuan
menampilkan sikap spiritualitas dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mahasiswa termasuk anggota
masyarakat ilmiah-akademik yang
memerlukan sistem etika yang
orisinal dan komprehensif agar
dapat mewarnai setiap keputusan
yang diambilnya dalam profesi
ilmiah.
Mengapa? Karena keputusan
ilmiah yang diambil tanpa
pertimbangan moralitas, dapat
menjadi bumerang bagi dunia
ilmiah itu sendiri sehingga
menjadikan dunia ilmiah itu hampa
Pancasila juga harus terlibat dan berkontribusi langsung
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai
perwujudan sikap tanggung jawab warga negara, berupa
sikap menjunjung tinggi moralitas dan menghormati hukum
yang berlaku di Indonesia.
Untuk itu, diperlukan penguasaan pengetahuan tentang
pengertian etika, aliran etika, dan pemahaman Pancasila
sebagai sistem etika sehingga mahasiswa memiliki
keterampilan menganalisis persoalan-persoalan korupsi dan
dekadensi moral dalam kehidupan bangsa Indonesia.
KONSEP DAN URGENSI
PANCASILA SEBAGAI
SISTEM ETIKA
PENGERTIAN
ethos
tempat tinggal biasa, padang rumput,
Bahasa Yunani
kandang, kebiasaan, watak, adat, perasaan,
sikap, dan cara berpikir.

Etika
Etimologis ilmu tentang adat kebiasaan.

ETIKA
Etika
Bertens
ilmu yang membahas kriteria tentang baik dan
(dalam arti luas) buruk.

Moralitas atau Etika


Sastrapratedja keseluruhan perilaku manusia dengan norma dan
prinsip-prinsip yang mengaturnya
Lacey menjelaskan ada enam pengertian nilai dalam penggunaan
secara umum :

1 Sesuatu yang fundamental yang dicari orang sepanjang hidupnya

2 Suatu kualitas atau tindakan yang berharga,kebaikan,makna atau pemenuhan


karakter untuk kehidupan seseorang.

3 Suatu kualitas atau tindakan sebgai bentuk identitas seseorang sebagai


pengevaluasiaan diri, penginterpretasian diri, dan pembentukan diri.

Suatu kriteria fundamental bagi seseorang untuk memilih suatu yang baik
4 diantara diantara berbagai kemungkinan tindakan.
Lacey menjelaskan ada enam pengertian nilai dalam penggunaan
secara umum :
Suatu standar yang fundamental yang dipegang oleh seseorang ketika
5 bertingkah laku bagi dirinya dan orang lain.

6 Suatu “Objek nilai”, suatu hubungan yang tepat dengan sesuatu yang
sekaligus membentuk hidup yang berharga dengan identitas kepribadiaan
seseorang. Objek nilai mencakup karya seni, teori ilmiah, teknologi, objek
yang disucikan, budaya, tradisi, lembaga, orang lain, dan alam itu sendiri.

(Lacey, 1999:23).
ETIKA dan ETIKET
PERBEDAAN

Etika (ethos) Etiket (etiquette)

Etiket mengacu pada tata cara


Etika mengacu pada filsafat
yang tepat, yang diharapkan,
moral yang merupakan kajian
serta ditentukan dalam satu
kritis tentang baik dan buruk.
komunitas tertentu.

PERSAMAAN

Etika dan etiket sama-sama mengatur tentang normatif pada


manusia.
ALIRAN ETIKA
mempelajari perbuatan manusia itu baik atau
buruk. Watak yang terkandung pada etika
Etika keutamaan
keutamaan : baik hati, kesatria, belas kasih, terus
(Etika kebajikan)
terang, bersahabat, murah hati, bernalar,percaya
diri, dll

Bahwa hasil dari tindakan moral menentukan nilai


tindakan atau kebenaran tindakan dan dilawankan
ALIRAN ETIKA Etika Teleologis dengan kewajiban (Mengangagap bahwa nilai
moral tersebut memiliki keefektivan dalam meraih
tujuan).

Teori etis yang bersangkutan dengan kewajiban


moral sebagi hal yang benar. Kewajiban moral
Etika Deontologis mengandung pengertian kemestian melakukan
suatu tindakan. Pertimbangan tentang kewajiban
moral lebih diutamakan dari pada nilai moral.
ETIKA PANCASILA
Cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk
mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara di Indonesia.

Mengandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,


kerakyatan, dan keadilan, yang membentuk perilaku manusia
Indonesia di setiap aspek kehidupannya.
ETIKA KEUTAMAAN
Etika Pancasila tercermin dalam 4 tabiat saleh

KEBIJAKSANAAN KESEDERHANAAN
kehendak yang tertuju membatasi diri
pada kebaikan (kenikmatan)

KETEGUHAN KEADILAN
membatasi diri memberikan segala sesuatu
(menghindari penderitaan) yang menjadi haknya
ALASAN DIPERLUKAN
PANCASILA SEBAGAI
SISTEM ETIKA
Pentingnya Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan problem
yang dihadapi bangsa Indonesia sebagai berikut :

Banyaknya kasus korupsi yang melanda negara Indonesia sehingga


dapat melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Masih terjadinya aksi terorisme yang mengatasnamakan agama


sehingga dapat merusak semangat toleransi dalam kehidupan antar
umat beragama, dan meluluhlantakkan semangat persatuan atau
mengancam disintegrasi bangsa.

Masih terjadinya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam


kehidupan bernegara, seperti: kasus penyerbuan Lembaga
Pemasyarakatan Cebongan Yogyakarta, pada tahun 2013 yang lalu.
Pentingnya Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan problem
yang dihadapi bangsa Indonesia sebagai berikut :

Kesenjangan antara kelompok masyarakat kaya dan miskin masih


menandai kehidupan masyarakat Indonesia.

Ketidakadilan hukum yang masih mewarnai proses peradilan di


Indonesia,seperti putusan bebas bersyarat atas pengedar narkoba
asal Australia Schapell Corby.

Banyaknya orang kaya yang tidak bersedia membayar pajak dengan benar, seperti kasus
penggelapan pajak oleh perusahaan, kasus panama papers yang menghindari atau
mengurangi pembayaran pajak.
Kesemuanya itu memperlihatkan pentingnya dan
mendesaknya peran dan kedudukan Pancasila sebagai
sistem etika karena dapat menjadi tuntunan atau
sebagai Leading Principle bagi warga negara untuk
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Etika Pancasila diperlukan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebab berisikan
tuntunan nilai-nilai moral yang hidup. Namun,diperlukan
kajian kritis-rasional terhadap nilai-nilai moral yang hidup
tersebut agar tidak terjebak ke dalam pandangan yang
bersifat mitos.
Misalnya, korupsi terjadi lantaran seorang pejabat diberi
hadiah oleh seseorang yang memerlukan bantuan atau
jasa si pejabat agar urusannya lancar. Si pejabat
menerima hadiah tanpa memikirkan alasan orang
tersebut memberikan hadiah. Demikian pula halnya
dengan masyarakat yang menerima sesuatu dalam
konteks politik sehingga dapat dikategorikan sebagai
bentuk suap
Hal-hal penting bagi pengembangan pancasila
sebagai sistem etika :

Menempatkan pancasila sebagai sumber moral dan inspirasi bagi


1 penentu sikap, tindakan,dan keputusan yang diambil setiap warga
negara.

Memberi panduan bagi setiap warga negara sehingga memiliki orientasi yang
2 jelas dalam tata pergaulan baik lokal, nasional, regional, maupun internasional.

Menjadi dasar analisis bagi berbagai kebijakan yang dibuat oleh


3 penyelenggara negara sehingga tidak keluar dari semangat
kebangsaan yang berjiwa pancasilais

Menjadi filter untuk menyaring nilai yang berkembang dalam


4 kehidupan masyarakat sebagai dampak globalisasi yang memengaruhi
pemikiran warga negara.
Alasan mengapa pancasila sebagai sistem etika
diperlukan dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara
di Indonesia
Dekandensi moral yang melanda kehidupan masyarakat,
1 terutama generasi muda sehingga membahayakan
kelangsungan hidup bernegara.
Apabila generasi muda tidak mendapatlan pendidikan karakter
yang memadai dan dihadapkan pada pluralitas nilai yang melanda
Indonesia sebagai akibat pengaruh globalisasi maka generasi
muda tersebut dapat kehilangan arah.
Korupsi akan merajalela karena para penyelenggara negara
2 tidak memiliki rambu-rambu normatif dalam menjalankan
tugasnya.

Kurangnya rasa perlu kontribusi dalam pembangunan melalui


3 pembayaran pajak.
Alasan mengapa pancasila sebagai sistem etika
diperlukan dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara
di Indonesia

Pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam kehidupan


4 bernegara di Indonesia.

Ditandai dengan melemahnya penghargaan seseorang terhadap


hak pihak lain.

Kerusakan lingkungan yang berdampak terhadap berbagai


5 aspek kehidupan manusia

Aspek kehidupan manusia seperti kesehatan, kelancaran


penerbangan, nasib generasi yang akan datang, global warming,
perubahan cuaca, dan yang lainnya.
SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS,
POLITIS TENTANG PANCASILA
SEBAGAI SISTEM ETIKA
SUMBER HISTORIS
ORDE LAMA ORDE BARU REFORMASI

Pancasila sebagai sistem etika Pancasila sebagai sistem Pancasila sebagai sistem etika
masih berbentuk sebagai etika disosialisasikan tenggelam dalam hiruk-pikuk
Philosofische Grondslag atau melalui penataran P-4 dan perebutan kekuasaan yang
Weltanschauung. Artinya, nilai- diinstitusionalkan dalam menjurus kepada pelanggaraan
nilai Pancasila belum wadah BP-7. Ada banyak etika politik. Salah satu bentuk
ditegaskan ke dalam sistem butir Pancasila yang pelanggaran etika politik adalah
etika, tetapi nilai-nilai moral dijabarkan dari kelima sila abuse of power, baik oleh
telah terdapat pandangan hidup Pancasila sebagai hasil penyelenggara negara di
masyarakat. Masyarakat dalam temuan dari para peneliti legislatif, eksekutif, maupun
masa orde lama telah mengenal BP-7. yudikatif. Penyalahgunaan
nilai-nilai kemandirian bangsa kekuasaan atau kewenangan
yang oleh Presiden Soekarno inilah yang menciptakan korupsi
disebut dengan istilah berdikari di berbagai kalangan
(berdiri di atas kaki sendiri). penyelenggara negara.
PENGAMALAN
PANCASILA
(Soeprapto, 1993: 53--55)
Manusia Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.  

Hormat menghormati dan bekerja sama antar para pemeluk


agama dan para penganut kepercayaan yang berbeda-beda
Ketuhanan sehingga terbina kerukunan hidup.  

yang Maha Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai


dengan agama dan kepercayaannya.  
Esa Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang
lain.
Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan
kewajiban asasi antar sesama manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Saling mencintai sesama manusia.


Mengembangkan sikap tenggang rasa.
Kemanusiaan Tidak semena-mena terhadap orang lain.
yang Adil dan Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Beradab Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
Berani membela kebenaran dan keadilan.
Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia. Oleh karena itu, dikembangkan sikap hormat
menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, keselamatan
bangsa dan bernegara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang


berbhineka tunggal ika.
Persatuan Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
Indonesia
Cinta tanah air dan bangsa.

Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.


Sebagai warga negara dan warga masyarakat mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama dengan
mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.

Kerakyatan Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.


yang Dipimpin Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
oleh untuk kepentingan bersama.
Kebijaksanaan Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
dalam semangat kekeluargaan.
Permusyawarat Dengan itikad yang baik dan rasa tanggung jawab menerima
an Perwakilan dan melaksanakan hasil putusan musyawarah.
Mengembangkan perbuatan yang luhur yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

Menghormati hak-hak orang lain.

Keadilan Suka memberi pertolongan kepada orang lain

Sosial bagi Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.


Seluruh Tidak bersifat boros
Rakyat
Indonesia Tidak bergaya hidup mewah
Bersikap adil.

Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.


SUMBER SOSIOLOGIS
• Ditemukan dalam kehidupan
masyarakat berbagai etnik di
indonesia.
• Contoh : Masyarakat
Minangkabau dalam hal
bermusyawarah memakai
prinsip “bulat air oleh
pembuluh, bulat kata oleh
mufakat.”
SUMBER POLITIS
• Terdapat dalam norma-norma dasar (Grundnorm) sebagai sumber
penyusun berbagai peraturan perundang-undangan di Indonesia.
• Hans Kaelan mengatakan teori hukum itu suatu norma berbentuk
piramida
“Semakin tinggi suatu norma, semakin abstrak norma tersebut. Semakin
rendah tingkat norma, semakin konkrit norma tersebut.”
• Pancasila sebagai norma tertinggi yang bersifat abstrak.
• Perundang-undangan merupakan norma yang ada dibawahnya yang
bersifat konkrit.
• Etika politik mengatur masalah perilaku politikus.
• Berhubungan dengan praktik institusi sosial, hukum, komunitas,
struktur sosial, politik, ekonomi
DIMENSI ETIKA
POLITIK

TUJUAN SARANA AKSI POLITIK

Upaya untuk mencapai Memungkinkan berkaitan dengan


kesejahteraan pencapaian tujuan meliputi pelaku pemegang
masyarakat dan hidup sistem dan prinsip dasar peran sebagai pihak
damai yang pengorganisasian praktik yang menentukan
berdasarkan kebebasan penyelenggaraan negara rasionalitas politik.
dan adil dan yang mendasari
institusi sosial.

• Rasionalitas politik terdiri atas rasionaltas tindakan dan keutamaan.


• Tindakan politik dinamika rasional apabila pelaku mempunyai orientasi situasi dan paham
permasalahan.
Hubungan antara tujuan, sarana, dan aksi politik dapat digambarkan
seperti ini

Tujuan

Politik

Sarana Aksi
ARGUMEN TENTANG
DINAMIKA DAN TANTANGAN
PANCASILA SEBAGAI SISTEM
ETIKA
Dinamika dan Tantangan

Orde Orde baru Reformasi


Lama
Orde
Lama
 Dinamika
 Pemilu diselenggarakan dengan semangat demokrasi, diikuti oleh
banyak partai politik
 Dimenangkan oleh empat partai politik yaitu, Partai Nasional
Indonesia (PNI), Partai Muslimin Indonesia (PARMUSI), Partai
Nahdhatul Ulama(PNU), dan Partai Komunis Indonesia (PKI).
 Ada anggapan dari pihak orde baru bahwa pemilu yang dilakukan
pada masa Orde Lama terlalu liberal karena pemerintahan
Soekarno menganut sistem demokrasi terpimpin yang
cenderung otoriter, sehingga tidak sesuai dengan sistem etika
pancasil.
 Tantangan
 Sikap otoriter, tercermin dalam penyelenggaraan negara yang
menerapkan sistem demokrasi terpimpin. Hal ini tidak sesuai
dengan sistem etika pancasila yang menojolkan semangat
musyawarah untuk mufakat.
Orde Baru
 Dinamika
 Muncul konsep manusia Indonesia seutuhnya sebagai cermin manusia
yang berperilaku dan berakhlak mulia sesuai dengan nilai pancasila.
• Manusia Indonesia seutuhnya:
 Manusia sebagai ciptaan Tuhan YME, secara kodrati bersifat
monodualistik.
 Makhluk rohani sekaligus makhluk jasmani.
 Makhluk individu dan makhluk sosial.
 Manusia sebagai makhluk pribadi memiliki emosi.
 Pengertian
 Kasih sayang
 Harga diri
 Pengakuan
 Tanggapan emosi dari manusia lain
 Menusia sebagai makhluk sosial, memiliki tuntutan kebutuhan.
 Tuntutan tersebut dapat terpenuhi melalui kerjasama dengan
orang lain, baik langsung maupun tidak langsung.
 Tantangan
 Terkait dengan masalah KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme)
• Merugikan negara dan tidak sesuai dengan nilai keadilan
sosial. Hal ini di karenakan KKN hanya menguntuungkan bagi
ihak-pihak tertentu.
Reformasi
 Dinamika
 Sistem etika pancasila tenggelam dalam eforia demokrasi.
 Seiring berjalannya waktu, disadari bahwa demokrasi tanpa
dilandasi sistem etika politik akan menjurus pada
penyalahgunaan kekuasaan, serta sikap menghalalkan segara
cara untuk mencapai tujuan.
 Tantangan
 Eforia kebebasan berpolitik.
• Mengabaikan nilai-nilai moral, seperti munculnya anarisme
yang mengatasnamakan kebebasan berdemokrasi.
ESENSI DAN URGENSI
PANCASILA SEBAGAI
SISTEM ETIKA
ESENSI PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Hakikat sila Ketuhanan terletak pada keyakinan bahwa Tuhan sebagai
1 penjamin prinsip-prinsip moral.

Hakikat sila kemanusiaan terletak pada actus humanus (tindakan


2 manusia yang beimplikasi dan konsekuensi moral)

Hakikat sila persatuan terletak pada kesediaan untuk hidup bersama


3 dalam warga bangsa dan mementingkan masalah bangsa

Hakikat Sila kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah untuk


4 mufakat

Hakikat Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan


5 perwujudan dari sistem etika yang tidak menekankan pada kewajiban atau
tujuan.
URGENSI PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

Menempatkan Pancasila sebagai sumber moral dan inspirasi bagi penentu


1 sikap, tindakan, dan keputusan yang diambil setiap warga negara

Memberi guidance dalam tata pergaulan baik local, nasional, regional,


2 maupun internasional

Dasar analisis bagi berbagai kebijakan yang dibuat oleh penyelenggara negara
3 sehingga tidak keluar dari semangat negara kebangsaan yang berjiwa
pancasila

Sistem etika menjadi filter untuk menyaring pluralitas nilai dan


4 berkembang dalam kehidupan masyarakat sebagai dampak globalisasi
RANGKUMAN

Pentingnya Pancasila sebagai sistem etika bagi bangsa Indonesia ialah


menjadi rambu normative untuk mengatur perilaku kehidupan
bermasyarakatn dan bernegara di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
• Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, 2016, Pendidikan
Pancasila Cetakan I, Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia, Jakarta.
• Kaelan, 2014, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.
TERIMAKASIH 
SESI 1
• Hasty aliyah 11349
Apakah kesenjangan dapat dihilangkan dengan pancasila sebagai sistem etika?
• Claradisa 9372
Apa itu BP-7?
• Maya 11362
Bagaimana menurut pendapat Anda Pancasila sebagai sitem etika politik
diterapkan pada saat pilkada saat ini?
SESI 2
• Zanatya 11310
Menambahkan tentang BP-7
• Nathania 11316
Penjelasan dan contoh tentang piramida pancasila sebagai sistem etika
• Eri 11337
Menambahkan tentang kesenjangan sosial (melalui program pemerintah dalam
bidang ekonomi).

Anda mungkin juga menyukai