KELOMPOK 1 (BAGIAN 4)
1. Reni Tede-17061104290
2. Denray Baware-20061104255
3. Dwiki Sbastian-20061104257
4. Dian Manggopa-20061104256
5. Elis Manikome-20061104258
6. Elsye Sengkandai-20061104259
Negara panama
Karena lokasinya yang strategis, ekonomi Panama
berdasarkan jasa, mengarah ke perbankan, perdagangan,
dan pariwisata. Akan tetapi Kebangkitan sepakbola Panama
berbanding lurus dengan perekonomiannya. Peringkat
Panama di FIFA yang stabil juga bisa mencerminkan roda
ekonomi negara ini.
Bank Dunia mencatat pertumbuhan ekonomi Panama pada
periode 2001-2013 rata-rata adalah 7,2% per tahun.
Menariknya, yang mendorong perekonomian Panama mirip
dengan yang terjadi sepakbola. Menurut Ricardo Hausmann,
Guru Besar Ekonomi Harvard, motor penggerak ekonomi
Panama adalah imigran. Panama berhasil sukses berkat jasa
para imigran, baik yang betulan maupun warga Panama yang
mengadu nasib di luar negeri. Jasa mereka sangat besar dalam
membuat ekonomi dan sepakbola Panama bergerak maju.
Menurut data Bank Dunia, saat ini jumlah imigran di Panama
adalah 4,7% dari total populasi. Ini lebih tinggi ketimbang
rata-rata global, yaitu 3,3%.
7.Wilayah Amerika Selatan
Negara Ekuador
Ekuador merupakan salah satu negara anggota organisasi
pengekspor minyak (OPEC) yang berencana meninggalkan
organisasi tersebut mulai tahun depan. Keluarnya Ekuador dari
OPEC dikarenakan adanya masalah fiskal yang melilit negara
yang terletak di kawasan Amerika Selatan tersebut.
Ekuador merupakan negara terkecil OPEC dengan kapasitas
produksi minyak mentah mencapai 167.400 barel/hari. Yang
membuat Ekuador di juluki raja minyak. Sebagai negara yang
struktur ekonominya bertumpu pada komoditas, ekonomi
Ekuador mengalami guncangan besar ketika harga minyak
anjlok dalam di tahun 2014. Anjloknya harga minyak membuat
keseimbangan fiskal terganggu. Penerimaan negara berkurang
menjadi berkurang menyebabkan defisit fiskal yang parah.
Ekuador dulunya adalah raja minyak kini jadi melarat... salah
satunya apalagi kalau bukan utang. Salah satu factor
memberatkan perekonomian Ekuador adalah pengeluaran
pemerintah untuk gaji serta subsidi bahan bakar yang lebih
tinggi dibandingkan dengan negara-negara tetangganya. subsidi
yang tidak tepat sasaran justru malah semakin melukai
ekonomi Ekuador. Selain itu, ekonomi Ekuador yang terlalu
bertumpu pada dolar juga menjadi faktor pemberat ekonomi
Ekuador untuk kembali pulih.untuk memulihkan ekonomi
Ekuador telah mencapai kesepakatan pembiayaan sebesar $ 4,2
miliar dengan Dana Moneter Internasional (IMF). Negara itu
juga akan menerima pinjaman $ 6 miliar dari lembaga
multilateral termasuk Bank Dunia, Bank Pembangunan Antar-
Amerika, dan bank pembangunan Andes CAF
-Tinjauan perbandingan Indonesia dan Jepang
Aspek Sosial
-Indonesia
Indonesia merupakan Negara yang memiliki letak strategis dan
kaya akan Sumber Daya Alam (SDA).Keadaan sosial negara
Indonesia Indonesia memiliki kurang lebih 13.667 pulau besar
dan kecil dengan keadaan perairan yang luas. Keadaan ini
sedikit menimbulkan isolasi geografis yang pada akhirnya
menimbulkan kemajemukan masyarakat. Kemajemukan
masyarakat ini tentu memengaruhi keberagaman budaya yang
ada seperti dalam hal adat-istiadat dan perbedaan-perbedaan
daerah. Termasuk di dalamnya ras dan etnis yang ada.
Beragamnya ras dan etnis yang ada di Indonesia juga tidak
terlepas dari letak Indonesia yang berada di antara dua
samudera. Di mana, kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai
jalur perdagangan strategis dunia. Hal ini menyebabkan
tingginya interaksi dengan masyarakat luar dan berpengaruh
terhadap masuknya ras dan etnis ke Nusantara. Pernikahan
antar ras dan etnis juga memiliki pengaruh besar pada
keberagaman ras dan etnis di Indonesia. Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2017, jumlah penduduk
Indonesia sendiri mencapai 261,9 juta jiwa dengan jumlah
penduduk laki-laki sebanyak 131,6 juta jiwa perempuan sebesar
130,3 juta jiwa.
-Jepang
Jepang adalah salah satu negara di Asia Timur. Set angka resmi
terakhir yang berkaitan dengan populasi Sesuai sensus Jepang
yang dirilis pada tahun 2015, terdapat penduduk sejumlah
127.094.745 jiwa, yang akan membuat Jepang menjadi negara
dengan jumlah penduduk terbanyak ke-11 di dunia.
Jepang adalah negara kepulauan yang cukup besar dengan
6.852 pulau, dengan empat pulau terbesar adalah Honshu,
Hokkaido, Kyushu, dan Shikoku, yang mencakup 97% dari
populasinya.
Ibukota Jepang, Tokyo tidak hanya kota terbesar di Jepang
tetapi juga kota terbesar di dunia - memiliki populasi 37 juta,
yang merupakan 29% dari populasi negara ini.
Kelompok etnis atau suku bangsa terbesar di Jepang adalah
orang Jepang, atau suku bangsa Yamato, dengan kelompok
minoritas yang besar termasuk suku asli Ryukyuan dan Ainu,
serta pendatang dari Korea.
Jepang saat ini adalah negara dengan usia rata-rata tertua di
dunia. Jumlah lanjut usia yang berusia 65 atau lebih sekitar 26,7
persen total populasi. Hal ini terjadi karena usia harapan hidup
yang tinggi di Jpang dengan fasilitas kesehatan yang baik,
namun kelahiran yang rendah karena banyak golongan muda
menunda memiliki anak.
Sebagian besar orang Jepang memeluk agama Buddha, atau
Shinto. Ada juga sejumlah kecil orang Kristen di Jepang.
Aspek Budaya
Selain nama yang berasal dari tradisi suku, banyak nama yang
diambil dari pengaruh agama. Misalnya umat Islam :
Abdurrahman Wahid, Abdullah, dsb. Sedangkan umat Katolik
biasanya memakai nama baptis : Fransiskus, Bonivasius,
Agustinus, dsb.
- Perbandingan kedua tradisi
Persamaan antara kedua tradisi
Baik di Jepang maupun di Indonesia dalam memilih nama (first
name) sering memilih kata yang mensimbolkan makna baik,
sebagai doa agar si anak kelak baik jalan hidupnya. Khusus di
Jepang, banyaknya stroke kanji yang dipakai juga merupakan
salah satu pertimbangan tertentu dalam memilih huruf untuk
anak. Umumnya laki-laki di Jepang berakhiran “ro” (郎),
sedangkan perempuan berakhiran “ko” (子)
Aspek Ekonomi
Perekonomian Jepang telah menyusut pada level
tercepat usai dihantam pandemi virus corona. Ekonomi
Jepang minus 7,8% pada kuartal II periode April-Juni tahun
2020 dan menandai ekonomi terbesar ketiga dunia itu masuk
jurang resesi. Data terbarunya untuk periode April hingga
Juni menjadi penurunan terbesar sejak rilis data pada 1980
dan sedikit lebih besar dari yang diharapkan analis. Salah
satu faktor utama di balik kemerosotan adalah penurunan
sangat tajam dalam konsumsi dalam negeri, yang
menyumbang lebih dari separuh perekonomian Jepang.
Sementara Indonesia: dari keadaan ekonomi saat ini akibat
pandemic dihasilkan beberapa poin yaitu,
Menguatnya Rupiah: Kurs Rupiah memberikan pergerakan
positif dalam sepekan terakhir ini. Bahkan, pada tanggal 5
Juni 2020 lalu, rupiah menguat terhadap Dolar Amerika
Serikat (AS). Bahkan pada Jumat siang pada tanggal yang
sama, nilai tukar rupiah menyentuh Rp 13.885 per dolar
AS. Bisa dibilang, Rupiah menguat 1,49%.
Lonjakan Tingkat Pengangguran: Saat ini, pemerintah
sedang mengevaluasi data-data ekonomi yang memburuk
imbas pandemi COVID-19. Salah satu hal yang paling
berimbas adalah tingkat PHK yang cukup tinggi.
Berdasarkan data dari Kamar Dagang dan Industri
Indonesia, PHK akibat pandemi Covid-19 di Indonesia
mencapai 15 juta orang.
Berpotensi Alami Resesi? : Indonesia diprediksi akan
dihantam resesi akibat pandemic virus Corona. Seperti
yang dilansir Bisnis.com, Piter Abdullah mengatakan
bahwa potensi Indonesia mengalami resesi adalah tahun
ini.
-Tinjauan perbandingan Manado dan Singapura
Tinjauan Perbandingan Manado dan Singapura
Perekonomian Singapura :
Singapura memiliki sistem ekonomi pasar berorientasi
perdagangan yang maju. Ekonomi Singapura merupakan salah
satu yang paling terbuka di dunia, korupsi terendah ke-7, paling
pro-bisnis, dengan pajak rendah (14.2% dari Produk Domestik
Bruto) serta memiliki PDB per kapita tertinggi ketiga dunia.
Badan usaha milik negara memainkan peranan yang penting
dalam ekonomi negara, yang memiliki beberapa perusahaan,
seperti Temasek Holdings, yang memegang saham mayoritas di
beberapa perusahaan besar negara itu seperti Singapore
Airlines, SingTel, ST Engineering dan MediaCorp.
PDB US$445,172 milyar (2014 est, PPP).
Pertumbuhan PDB 2.8% (2014).
PDB per kapita $81.345 (PPP, 2014 est.), $56,112 (nominal,
2014 est.).
PDB per sektor pertanian: 0%;
industri: 26.6%; jasa: 73.4% (2011 est.)
Inflasi (IHK) 1.5%.
Angkatan kerja berdasarkan sektor :
Perakitan 15.5%, konstruksi 13.7%, jasa 70.1%, lain-lain
0.8%(2013 est.).
Pengangguran 1.9% (2013 est.)
Industri utama: elektronik, kimia, jasa keuangan, peralatan
pengeboran minyak, pengilangan minyak bumi, pemrosesan
karet dan produk karet, pemrosesan makanan dan minuman,
konstruksi lepas pantai, sains, reekspor.
Ekspor US$410.3 billion (2013 est.)
Komoditas ekspor : mesin dan peralatan (termasuk elektronik
dan telekomunikasi, obat dan kimia lainnya, produk
pengilangan minyak bumi).
Impor US$373 milyar (2013 est.)[5]
Komoditas impor : mesin dan peralatan, bahan bakar, kimia,
makanan, barang jadi.
Modal investasi langsung asing $746,7 milyar (2012 est.)
Utang kotor luar negeri $1,174 triliun (31 December 2012 est.)
Pembiayaan publik:
Utang publik 118.2% of GDP (2011 est.)
Pendapatan S$59.51 milyar (2014 est.)
Beban S$56.66 milyar (2014 est.) note: expenditures include
both operational and development expenditures.
Ekspor, terutama bidang elektronik, kimia, dan jasa mencirikan
bahwa Singapura merupakan penghubung regional utama
untuk manajemen kekayaan yang menyediakan sumber
pendapatan utama bagi ekonomi, sehingga negara ini bisa
membeli bahan mentah yang tidak mereka miliki. Selain itu, air
juga tidak tersedia dalam jumlah banyak di Singapura maka dari
itu air juga dianggap sumber daya khusus di Singapura.
Singapura memiliki tanah subur yang terbatas sehingga mereka
bergantung pada taman agroteknologi untuk produksi dan
konsumsi pertanian. Sumber daya manusia juga menjadi bagian
penting bagi kesehatan ekonomi Singapura. Ekonomi Singapura
menempati posisi ke-5 menurut Scientific American
Biotechnology pada tahun 2013 untuk 2 tahun berturut-turut.