Anda di halaman 1dari 39

Penyajian Data

·················{-Tujuan Pembelajaran ) ................................................................ .

Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:


■ menggambarkan cara menyajikan data dalam bentuk tabel.
■ menjelaskan cara menyajikan data dalam bentuk grafik.
■ menyebutkan jenis-jenis tabel dan grafik yang digunakan
dalam menyajikan data.
34 Statistik: Teori dan Aplikasi

Data statistik tidak hanya cukup dikumpulkan clan diolah, tetapi juga perlu disajikan
dalam bentuk yang mudah dibaca clan dimengerti oleh pengambil keputusan. Penyajian
data ini bisa dalam bentuk tabel atau grafik dengan keuntungan bahwa data tersebut
akan lebih cepat ditangkap clan dimengerti daripada disajikan dalam bentuk kata-kata.
Seorang manajer penjualan bisa menganalisis kecenderungan peningkatan penjualan
dengan melihat grafik penjualan yang menunjukkan kecenderungan (trend) menaik.
Berdasarkan grafik itu, ia dapat memperkirakan berapa jumlah barang yang akan
diproduksi, berapa tingkat permintaan pasar, clan berapa jumlah barang yang akan
terjual, sehingga overproduction atau underproduction bisa dihindari. Dengan kata
lain, penyajian data dalam bentuk tabel clan grafik akan membuat proses pengambilan
keputusan lebih tepat, cepat, clan akurat.
Selain berupa angka-angka ringkasan (summary figures), penyajian data juga dapat
berbentuk tabel clan grafik. Tabel merupakan kumpulan angka-angka yang disusun
menurut kategori-kategori (misalnya, jumlah pegawai menurut pendidikan clan masa
kerja; jumlah penjualan menurut jenis barang clan daerah penjualan; jumlah produksi
menurut jenis barang clan kantor cabang; clan lain sebagainya) sehingga memudahkan
dalam pembuatan analisis data.
Grafik merupakan gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data berupa
angka (mungkin juga dengan simbol-simbol) yang biasanya juga berasal dari tabel-tabel
yang telah dibuat. Baik tabel maupun grafik bisa dipergunakan untuk menyajikan cross
section data clan data berkala.

Cross Section Data


Penyajian dengan Tabel
Data dapat disajikan dalam bentuk tabel. Misalnya, data penjualan PT. Sinar Sakti
disajikan pada Tabel 3.1 berikut.

TABEL 3-1 Penjualan PT. SINAR SAKTI menurut Jenis Barang dan Daerah Penjualan
pada Tahun 2013 (dalam satuan)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A 20 30 50 60 160
B 15 25 40 50 130
C 10 20 25 30 85
Total 45 75 115 140 375

Tabel 3.1 merupakan tabel dua arah (two way table), yaitu tabel yang menunjukkan
hubungan timbal balik antara dua hal: jenis barang clan daerah penjualan. Dari tabel
tersebut selain diperoleh jumlah seluruh penjualan (sebesar 375 satuan di pojok kanan
bawah), juga akan diperoleh gambaran tentang perbandingan hasil penjualan antara
daerah yang satu dengan daerah lainnya clan antara jenis barang yang satu dengan jenis
barang lainnya. Hal tersebut akan memudahkan kita untuk melakukan analisis guna
Bab 3 ■ Penyajian Data 35

mengetahui jenis barang apa yang paling laku clan di daerah mana, yang selanjutnya
dapat digunakan sebagai dasar penentuan alokasi barang-barang untuk berbagai daerah.
Misalnya, berapa jumlah barang A yang harus dikirim ke daerah I, II, III, clan IV, berapa
untuk barang C, clan lain sebagainya. Hal tersebut untuk mencegah atau menghindari
pengiriman jenis barang yang terlalu banyak untuk daerah yang tidak laku atau terlalu
sedikit untuk daerah di mana barang tersebut sangat laku. Jadi, tabel semacam itu juga
berguna untuk kebijakan logistik.

TABEL 3-2 Jumlah Mahasiswa menurut PT dan Fakultas Tahun 2013 (Ribuan Orang)

Ekonomi 15 16 13 14 10
Hukum 12 13 12 13 9
Teknik 11 12 10 12 7
Psikologi 10 11 9 10 8
Komunikas1 9 10 8 9 5
Jumlah 57 62 52 58 39

Dari Tabel 3.2 dapat dilihat bahwa pada tahun 2013 jumlah mahasiswa PT. I = 57
ribu, dengan rincian Fakultas ekonomi 15 ribu, hukum, 12 ribu, teknik 11 ribu, psikologi
10 ribu, komunikasi 9 ribu. Demikian juga untuk Perguruan Tinggi lainnya, bisa dibaca
pada Tabel 3.2.

Penyajian dengan Grafik


Data juga bisa disajikan dalam bentuk grafik dengan menggunakan bagan batangan atau
bar chart (lihat Peraga 3.1).

•1 Hasil penjualan
(dalam satuan)
60 ·

50 ~

40
Keterangan:

■ jenis barang A
-I
■ jenis barang B

D jenis barang C

.. Daerah penjualan
Ill IV

PERAGA 3-1 Penjualan PT. SINAR SAKTI menurut Jenis Barang dan Daerah Penjualan 2013
(dalam satuan)
36 Statistik: Teori dan Aplikasi

Dari Peraga 3.1 secara cepat bisa dilihat bahwa di daerah penjualan IV hampir
semua jenis barang menunjukkan hasil penjualan yang paling tinggi dibandingkan
dengan daerah-daerah lainnya, sedangkan di daerah penjualan I paling rendah hasil
penjualannya untuk setiap barang.
Jadi, jelaslah bahwa gambar lebih mudah disimpulkan (diambil kesimpulannya)
daripada tabel. Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan: "single picture is worth
a thousand words:' Dalam arti luas "words" juga berarti "figures" atau angka-angka.

Data Berkala
Penyajian dengan label
TABEL 3-3 Perkembangan Seluruh Hasil Penjualan PT. SINAR SAKTI menurut Jenis
Barang dari 2007 sampai dengan 2013 (dalam satuan)

{1) (2) (3) (4) (5)


2007 90 85 50 225
2008 110 90 55 255
2009 115 105 60 280
2010 130 110 65 305
2011 140 120 75 335
2012 155 125 80 360
2013 160 130 85 375

Dari Tabel 3.3 selain bisa dilihat perkembangan jumlah hasil penjualan per tahun, juga
sekaligus hasil penjualan untuk setiap jenis barang. Dari Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa
nilai ekspor clan impor mengalami peningkatan terus-menerus.

TA.Bil 3-4 Perkembangan Nilai Ekspor dan Imper 1988-1997 ijuta US$)

{1) (2) (3) (4) (5)


1988 19.218,5 13.248,5 11.536,9 12.339,5
1989 22.158,9 16.359,6 13.480, 1 15.164,4
1990 25.675,3 21.837,0 14.604,2 19.916,6
1991 29.142,4 25.868,8 18.247,5 23.558,5
1992 33.967,0 27.279,6 23.296,1 25.164,6
1993 36.823,0 28.327,8 27.077,2 26.157,2
1994 40.053,4 31.983,5 30.359,8 29.616,1
1995 45 .418,0 40.628,7 34.953,6 37.717,9
1996 49.814,8 42.928,5 38.093,0 39.333,0
1997 53.443,6 59.148,1 41 .821,1 41.679,8
Sumber: Statistik Indonesia 1997, BPS
Bab 3 • Penyajian Data 37

Penyajian dengan Grafik


Gambar tentang perkembangan hasil penjualan akan lebih jelas lagi jika data disajikan
dalam bentuk grafik. Dengan menggunakan grafik, kita dengan cepat dapat melihat
perkembangan hasil penjualan untuk setiap jenis barang selama tahun 2007 sampai
dengan 2013, sekaligus laju perkembangan dari masing-masing jenis barang.
Apabila dilanjutkan dengan analisis yang lebih mendalam, maka bisa diketahui
besarnya laju kenaikan dari masing-masing produk (rate of increase) selama periode
tersebut, sehingga untuk masa yang akan datang kita dapat melihat atau meramalkan jenis
produk mana yang akan meningkat dan mana yang selalu menunjukkan kecenderungan
menurun; mungkin jenis barang tersebut sudah tidak laku lagi dan jika perlu dibuang
untuk diganti dengan yang baru atau cukup diperbaiki mutunya saja. Hal ini hanya
mungkin dilakukan jika perusahaan melakukan penelitian dan pengembangan (research
amd development).
Dari uraian tersebut sebetulnya sudah bisa ditarik kesimpulan, bahwa penyajian
data dengan tabel bisa memberikan angka-angka yang lebih rinci (hingga dua atau
tiga angka di belakang koma), tetapi tidak bisa dengan cepat diambil kesimpulannya.
Sedangkan dengan grafik, kesimpulan bisa dengan cepat diambil tetapi angka-angkanya
kurang rinci. Susah sekali, misalnya, menggambarkan grafik dengan mempertahankan
angka sampai tiga angka di belakang koma.
Data cross-section dikumpulkan pada suatu waktu tertentu untuk mengetahui
perbedaan (differences) sedangkan data berkala dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
mengetahui perubahan (changes). Penjelasan lebih rinci mengenai pembagian tabel dan
grafik bisa dipelajari berdasarkan uraian berikut.

Bentuk Tabet
Ada berbagai bentuk tabel yang dikenal, yaitu tabel satu arah (one way table), tabel dua
arah (two way table), dan tabel tiga arah (three way table).

Tabel satu arah ialah tabel yang memuat keterangan mengenai satu hal atau satu
karakteristik saja, misalnya:
• Data personalia: jumlah personalia menurut: a) pendidikan, b) masa kerja, c) umur,
d) golongan, dan lain sebagainya.
• Data peralatan: jumlah kendaraan bermotor menurut: a) merek, b) jenis, c) umur,
d) harga, dan lain sebagainya.

Tabel 3.5 dan Tabel 3.6 merupakan contoh dari tabel satu arah.

TABEL 3-5 Produksi Kayu Hutan menurut Jenis Produksi 1996/1997 (000 M 3 )

Jenis Banyaknya
(1) (2)

Kayu Bulat 26.069


Kayu Gergajian 3.427
Kayu Lapis 10.948
Jumlah 40.444
$umber: Departemen Kehutanan dalam Statistik Indonesia 1997, BPS
38 Statistik: Teori dan Aplikasi

TABEL 3-6 Nllai Proyek Penanaman Modal Asing menurut Sektor Ekonomi 1997

(1) (2)
Pertanian 463,7
Pertambangan 1,6
Perindustrian 23.017,3
Listrik/gas dan air 1.839,9
Konstruksi 306,8
Perdagangan 472,0
T ra nsportasi 5.900,0
Lembaga Keuangan, Asuransi 1.397,6
Jasa Masyarakat, Sosial, dan Perorangan 433,6
Jumlah 33.832,5
Sumber: Statistik Indonesia 1997, BPS.

Tabel dua arah ialah tabel yang menunjukkan hubungan clua hal atau clua karakteristik,
misalnya:
• Data personalia, menurut masa kerja clan pencliclikan, masa kerja clan golongan,
agama clan pencliclikan, clan lain sebagainya.
• Data peralatan, menurut umur clan merek, umur clan jenis, clan lain sebagainya.

Contoh tabel clua arah cliperlihatkan pacla Tabel 3.7 clan Tabel 3.8.

TABEL 3- 7 Jumlah Mahasiswa Universitas Persada Jakarta, menu rut Fakultas dan
Agama, 1999

Fakultas Katolik Bukan Katollk Jumlah


Fakultas Ekonomi 266 292 558
Fakultas llmu Pendidikan dan Keguruan 72 68 140
Fakultas llrnu Pasti 108 88 196
Fakultas Teknik 150 162 312
Fakultas Hukum 55 65 120
Fakultas Kedokteran 273 186 459
Jumlah 924 861 1.785

TABEL 3-8 Jumlah Mahasiswa Universitas Persad a, menu rut Tingkat dan Fakultas, 1999

Fakultas Ekonomi 285 120 113 47 85 650


Fakultas llrnu Pendidikan 99 37 33 18 26 213
dan Keguruan
Fakultas llrnu Pasti 75 68 30 10 20 203
Fakultas Teknik 123 66 54 29 40 312
Fakultas Hukurn 42 29 20 6 19 116
Fakultas Kedokteran 57 79 70 65 65 64 68 468
Jumlah 681 399 320 175 255 64 68 1.962
Bab 3 ■ Penyajian Data 39

Tabel tiga arah ialah tabel yang menunjukkan tiga hal atau tiga karakteristik, misalnya:
• Data personalia, menurut masa kerja, pendidikan, dan golongan; masa kerja, umur
serta golongan, dan lain sebaginya.
• Data peralatan, menurut umur, merek, dan jenis; jenis, merek, dan unit kerja; dan
lain sebagainya.

Contoh dari tabel tiga arah disajikan dalam Tabel 3.9, Tabel 3.10, dan Tabel 3.11.

TABEL 3-9 Jumlah Karyawan Departemen X menurut Masa Kerja, Pendidikan, dan
Golongan PGPS, 2013


Ill 1
2
IIIIIIV
3 4 5
I
6 7
SLTP
II Ill
8
IV
9 10
SLTA

11 12 13
I
14
Ak/Univ.
II
15
Ill
16
IV
17 18
<8
8 < 16
16 < 24
24 < 32
.e 32 50 30 25 5 3 2 115
Jumlah
< = kurang dari
Keterangan:
" = sama atau lebih
TABEL 3-10 Jumlah Kendaraan Perusahaan X menurut Umur, Merek, dan Jenis,
pada Tahun 2013

MITSUBISHI HINO
Sedan Bis dll Sedan Bis dll
(1) (2) (3) (4) (5} (6} (7} (8} (9) (10} (11)
< 1 tahun
1th<2th
2th < 3th
3th<4th
4th < 5th
.e 5th 5 2 4 3 18
Jumlah

Dari Tabel 3.9, bisa dibaca bahwa jika karyawan yang sudah mempunyai masa kerja
32 tahun atau lebih harus pensiun, maka ada 115 orang yang harus pensiun, dengan
rincian 50 karyawan SD golongan I, 30 karyawan SLTP golongan I, 25 karyawan SLTA
golongan II, dan 10 karyawan Akademi/Universitas, di mana 5 karyawan golongan II, 3
karyawan golongan III, dan 2 golongan IV. Karena pegawai yang pensiun harus diganti,
agar tidak merusak komposisi kepegawaian maka penggantinya haruslah disesuaikan
dengan pegawai yang akan pensiun, terutama dalam hal pendidikan dan golongan.
Dari Tabel 3.10, bisa diketahui bahwa kendaraan yang sudah berumur 5 tahun atau
lebih, sesuai dengan peraturan yang ada, mungkin harus diganti. Di dalam penggantiannya
harus diperhatikan merek dan jenis kendaraan. Ada 18 mobil yang harus diganti, di antaranya
lima sedan Toyota, dua bus Toyota, dan seterusnya seperti terlihat pada tabel tersebut.
40 Statistik: Teori dan Aplikasi

TABEL 3-11 Penjualan Perusahaan X menurut Jenis Barang, Tempat Penjualan, dan
Tempat Asal Pembeli 2013 (dalam juta rupiah)

•-0-A
B
20
50
10
45
75
80
30
40
60
65
20
15
.
90
80
60
40
245 120
275 140
-
■II■
365
415
C 30 20 90 50 40 25 85 45 245 140 385
D 35 15 65 45 35 10 60 30 195 100 295
E 25 15 85 55 45 30 55 20 210 120 330
160 105 395 220 245 100 370 195 1.170 620 1.790
Jumlah 265 615 345 565 1.790

Pada Tabel 3.11, baris terakhir menunjukkan jumlah penjualan yang dirinci menurut
daerah penjualan, di mana daerah penjualan pertama sebanyak Rp265 juta, daerah kedua
Rp615 juta, dan seterusnya. Sedangkan kolom terakhir menunjukkan rincian jumlah
penjualan menurut jenis barang, yaitu barang A sebanyak Rp365 juta, barang B sebanyak
Rp415 juta, dan seterusnya. Perhatikan bahwa jumlah penjualan sebesar Rpl.790 juta
dapat diperoleh dari baris terakhir (penjualan menurut daerah) dan dari kolom terakhir
(penjumlahan menurut jenis barang). Baris kedua dari bawah menunjukkan jumlah
penjualan yang dirinci menurut daerah asal pembeli, yaitu dari kota sebesar Rpl.170
juta, sedangkan dari desa sebesar Rp620 juta.

Bentuk Grafik
Penyajian dalam bentuk gambar dapat memudahkan pengambilan kesimpulan dengan
cepat. Data berkala (time series data), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke
waktu untuk mengetahui perkembangan suatu hal/kegiatan, biasanya disajikan dalam
bentuk grafik garis untuk memudahkan pembuatan trend. Seperti kita ketahui, trend
dapat dipergunakan sebagai dasar pembuatan ramalan (forecasting) yang amat berguna
untuk dasar perencanaan. Beberapa macam grafik antara lain: grafik garis (line chart),
grafik batangan/balok (bar chart/histogram), grafik lingkaran (pie chart, pie dibaca pai),
grafik gambar (pictogram), dan grafik berupa peta (cartogram).

Grafik Garis Tunggal


Grafik garis tunggal (single line chart) adalah grafik yang terdiri dari satu garis untuk
menggambarkan perkembangan (trend) dari suatu karakteristik.

CONTOH 3.1
Perhatikan Tabel 3.12 berikut, yang berisi data penjualan Harapan Kita selama tujuh tahun.

TABEL 3-12 Penjualan Perusahaan "Harapan Kita", 2007-2013 ijutaan rupiah)


2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
80 97,5 100 110 115 125 150
Bab 3 ■ Penyajian Data 41

Berdasarkan data pada Tabel 3.12, buatlah grafiknya.


Penyelesaian:
Grafik garis untuk data pada Tabel 3.12 disajikan dalam Peraga 3.2.

160

~ 140
·o..
2
C:
~ 120
:i
= C:
1100
:,
·2
Q)

o.. 80
"iii
"'
:r:
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Tahun

PERAGA 3-2 Penjualan Perusahaan "Harapan Kita", 2007-2013 (dalam jutaan rupiah)

CONTOH 3.2

Perhatikan Tabel 3.13 berikut, yang menyajikan data produksi kacang tanah di Indonesia
selama tahun 1993 sampai 1997.

TABEL 3-13 Produksi Kacang Tanah Indonesia, 1993-1997 (000 Ton)

1993 1994 1995 1996 1997


638,7 631,9 760,1 737,8 688,3
Sumber: Statistik Indonesia 1997, BPS.

Penyelesaian:
Dari data Tabel 3.13 di atas, kita dapat menggambarkan grafiknya seperti terlihat pada
Peraga 3.3

800
c0 750
+-'
0
0
Q. 700
"iii
-"
:, 650
-0
e
0.. 600
_r,

E:,"' 550
--,
0
1993 1994 1995 1996 1997
Tahun

PERAGA 3-3 Produksi Kacang Tanah Indonesia, 1993-1997 (000 Ton)


42 Statistik: Teori dan Aplikasi

CONTOH 3.3

Perhatikan Tabel 3.14 berikut, yang menyajikan data nilai ekspor Indonesia selama tahun
1993 sampai 1997. Berdasarkan data dari tabel tersebut, buatlah grafiknya.

TABEL 3-14 Nilai Ekspor menurut Pulau dan Waktu, 1993-1997 (dalam juta US$)

Wllayah 1993 1994 1995 1996 1997


(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Jawa dan Madura 16.587,8 17.805,0 19.447,3 21.357,0 23.782,9


Sumatera 12.038,1 13.541,2 15.980,9 17.384,0 18.204,1
Kalimantan 6.003,6 6.111,0 6.571,1 7.356,5 7.775,1
Sulawesi 621,9 857,7 931,2 951,2 933,0
Bali dan Nusa Tenggara 244,3 188,8 207,8 187,4 312,3
Maluku dan lrian Jaya 1.327,3 1.549,7 2.279,7 2.578,7 2.436,2
Junuah 36.823,0 40.053,4 45.418,0 49.814,8 53.443,6
$umber: Statistik Indonesia 1997, BPS.

Penyelesaian:
Grafik garis dari data Tabel 3.14 disajikan dalam Peraga 3.4.

60.000

55.000

50.000

~ 45.000
!!l
= 40.000
:::l

0c..
V,
-"
w 35.000
~
z
30.000

25.000

0
1993 1994 1995 1996 1997
Tahun

PERAGA 3-4 Nilai Ekspor Indonesia 1993-1997 (Juta US$)

Grafik Garis Berganda


Grafik garis berganda (multiple line chart) adalah grafik yang terdiri dari beberapa
garis untuk menggambarkan perkembangan beberapa hal/kejadian sekaligus. Misalnya
perkembangan ekspor menurut golongan A, B, clan minyak bumi, perkembangan
hasil penjualan menurut jenisnya (barang A, B, clan C), perkembangan jumlah korban
Bab 3 ■ Penyajian Data 43

kecelakaan lalu-lintas menurut jenis korban (meninggal, Iuka berat, clan Iuka ringan),
clan lain sebagainya.

CO NTOH 3.4

Perhatikan Tabel 3.15 berikut, yang berisi data penjualan Toko Terang selama delapan
tahun terakhir.

TABEL 3-15 Penjualan Toko "Terang" menurutJenis Barang dan Waktu (dalamjuta Rp)

Televisi 20 30 35 40 50 65 70 85
Radio 25 45 50 60 65 75 80 90
Kulkas 30 50 60 75 85 90 95 100
Jumlah 75 125 145 175 200 230 245 275
Penyelesaian:
Grafik garis berganda untuk data dari Tabel 3.15 disajikan pada Peraga 3.5

100

90

'ii. 80
0:::
C
70
...,:,"'"'
:::::i. 60
C
..!!!
"':,
·2
50
Cl>
a... 40
.r: Keterangan:

E:,"' 30
Televisi: - -
'7 Radio · •••••••
20 Kulkas : •-·-

10

0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Tahun

PERAGA 3-5 Penjualan Toko "Terang" menurut Jenis Barang, 2006-2013

Perhatikan Tabel 3.16 berikut, yang memuat data realisasi kredit kepemilikan rumah
melalui BTN selama enam tahun terakhir. Dari data tersebut buatlah grafik garis berganda.

TABEL 3-16 Realisasi Kredit Pemilikan Rumah melalui BTN 1992-1997 (Unit)
Jen is 1992 1993 1994 1995 1996 1997
Perumnas 9.016 12.210 28.483 10.572 19.307 16.497
Nonperumnas 19.644 16.919 75.322 160.147 143.940 105.578
Jumlah 38.660 29.129 103.805 170.719 163.247 122.075
$umber: Statistik Indonesia 1997, BPS.
44 Statistik: Teori dan Aplikasi

Penyelesaian:
Grafik untuk data dari Tabel 3.16 disajikan dalam Peraga 3.6.

180.000
-:;::;-
·c 160.000
2
+-' 140.000
"6
~ 120.000
-°" ->-Perumnas
'iii
100.000
"'
.!!l "'""=- Nonperumnas
'"iii 80.000
~
~
60.000
E"'::, 40.000
-,
20.000
0
1992 1993 1994 1995 1996 1997
Tahun

PERAGA 3-6 Jumlah Realisasi Kredit Kepemilikan Rumah melalui BTN 1992-1997*

CONTOH 3.6

Perhatikan Tabel 3.17 berikut, yang memuat data indeks nilai tukar petani di Pulau
Jawa. Dari data tersebut, buatlah grafik garis berganda.

TABEL 3-17 lndeks Nilai Tukar Petani di Pulau Jawa menurut Provinsi 1993-1997
(1983 = 100)

Jawa Barat 94,84 101,8'1 105,48 101,01 103,09


Jawa Tengah 94,95 99,77 104,72 109,04 104,04
D.I. Yogyakarta 96,91 108,06 109,32 111,63 113,46
Jawa Timur 94,25 102,30 106,41 107,00 112, 14
Sumber: Biro Pusat Statistik, Indonesia dalam Angka, 1997.

Penyelesaian:
Grafik untuk data dari Tabel 3.17 disajikan dalam Peraga 3.7.

180.000
160.000
~ 140.000
-°"
::,
.:'. 120.000
"'
'E 100.000 - Jawa Barat
"'
~ 80.000 - Jawa Tengah
C
60.000 -A-- D.I. Yogyakarta
~ Jawa Timur
40.000
20.000
o ~----- -- - - -- - - -- - - - -
1993 1994 1995 1996 1997
Tahun

PERA GA 3-7 lndeks Nilai Tukar Petani di Pulau Jawa menurut Propinsi 1993-1997 (1983 = 100)
Bab 3 ■ Penyajian Data 45
Grafik Garis Komponen Berganda
Grafil< garis komponen berganda (multiple component line chart), serupa dengan grafik
berganda, tetapi garis yang teratas/terakhir menggarnbarkan jumlah (total) dari komponen-
komponen, sedangkan garis lainnya menggarnbarkan masing-rnasing kornponen.

CONTOH 3.7
Untuk rnernberikan contoh penggarnbaran grafik garis komponen berganda, perhatikan
Tabel 3.18.
TA.BEL 3-18 Jumlah Pesawat Terbang menurut Pemilikan 1991-1996 (Unit)

Pemerintah 320 327 326 326 330 362


Swasta 515 540 548 569 580 571
Sumber: Ditjen Perhubungan Udara dalam Statistik Indonesia 1997, BPS.

Penyelesaian:
Grafik garis komponen berganda untuk Tabel 3.18 disajikan dalarn Peraga 3.8 berikut ini.

-
1.000
900
Cl
C
800
..0 "'
Q) 700
I-
+-' 600
"':s:ro • Pemerintah
Vl
500
0..
..c
(l)
400 D Swasta
ro 300
E:,
---, 200
100
0 •
1991 1992 1993 1994 1995 1996
Tahun

PERAGA 3-8 Jumlah Pesawat Terbang menurut Kepemilikan

CONTOH 3.8

Contoh lain grafik garis komponen berganda disajikan dalam Peraga 3.9, yaitu penjualan
PT Abadi.
300

--------
----------
&- 200
C

~"'
:,
Keterangan:
---, D : Barang A
E 100
"'
<ti
D: Barang B
9. D: Barang C
0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Tahun

PERAGA 3-9 Penjualan Perusahaan "Abadi" menurut Jenis Barang, 2000-2007


46 Statistik: Teori dan Aplikasi

Penggambaran grafik garis komponen berganda dilakukan satu per satu, maksudnya
setelah hasil penjualan barang A digambarkan, kemudian tepat di atas nilai barang A
pada tahun tertentu ditempatkan nilai barang B dan seterusnya sampai nilai barang
C. Proses ini merupakan penjumlahan, sehingga garis teratas (terakhir) menunjukkan
nilai jumlah (total).

Grafik Garis Persentase Komponen Berganda


Grafik garis persentase komponen berganda (multiple percentage component line
chart), adalah sama seperti grafik garis berganda, kecuali bahwa masing-masing nilai
komponen dinyatakan dalam persentase, sehingga garis teratas (terakhir) merupakan
garis yang menunjukkan nilai 100%.

CONTOH 3.9
Perhatikan Tabel 3.19, yang memuat data persentase realisasi kredit kepemilikan rumah
melalui BTN selama enam tahun.

TABEL 3-19 Persentase Realisasi Kredit Kepemilikan Rumah melalui BTN 1992-1997

Perumnas 23,3 41,9 27,4 6,2 11,8 13,5


Nonperumnas 76,7 58,1 72,6 93,8 88,2 86,5
Jumlah 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
$umber: Diolah dari Tabel 3.16.

Penyelesaian:
Grafik untuk data dari Tabel 3.19 digambarkan pada Peraga 3.10.

"iii 100% -..-- - - - - - - - - - - -- - - - - - ,


ro
.!!!
<ii 80%
QJ
a:::-~ 60%
5l] 40% D Nonperumnas
L'J:,,,'.
C
QJ
20% ■ Perumnas
~
QJ
c.. 0%
1992 1993 1994 1995 1995 1997
Tahun

PERAGA 3-10 Persentase Realisasi Kredit Kepemilikan Rumah melalui BTN menu rut Jenisnya*

Perhatikan Tabel 3.20, yang memuat data persentase penjualan Toko Terang menurut
jenis barang dan waktu.
Bab 3 ■ Penyajian Data 47

TABEL 3-20 Persentase Penjualan Toko "Terang" menurut Jenis Barang dan Waktu*

Televisi 26,67 24,00 24,14 22,86 25,00 28,26 28,57 30,91


Radio 33,33 36,00 34,48 34,29 32,50 32,61 32,65 32,73
Kulkas 40,00 40,00 41,38 42,85 42,50 39,13 38,78 36,36
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: Diolah dari Tabel 3.15.

Penyelesaian:
Grafik garis persentase komponen berganda untuk Tabel 3.20 digambarkan pada Peraga 3.11.

100%
90%
80%
70%
60%
50% Keterangan:
40%
■ : Televisi
30%
D: Radio
20%
10%
D: Kulkas
0%
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Tahun

PERAGA 3-11 Persentase Penjualan Toko "Terang" menurut Jenis Barang dan waktu
2006-2013

Grafik Garis Berimbang Neto


Grafik garis berimbang neto (net balanced line). Nilai-nilai selisih dengan garis
timbangan dapat diberi warna yang berbeda untuk menilai selisih yang positif clan negatif.

CONTOH 3.11
Perhatikan Tabel 3.21, yang memuat data neraca pembayaran Indonesia. Gambarlah
grafik garis berimbang neto.

TABEL 3-21 Ringkasan Penerimaan, Pengeluaran, dan Surplus/DefisitNegara (MiliarRp)

1994/1995 1995/1996 1996/1997


(1) (2) (3) (4)
Penerimaan 1.254,5 1.369,5 1.500,2
Pengeluaran 1.248,6 1.362,6 1.489,5
Selwh 5,9 6,9 10,7
Sumber: Statistik Indonesia 1997, BPS.
48 Statistik: Teori dan Aplikasi

Penyelesaian:
Grafik garis berimbang neto untuk data dari Tabel 3.21 disajikan pada Peraga 3.12.

.., 10
·.,;
ii 8
~::, 6 -1.-----------=--==li"'-~- D Surplus

e-::,
4
• Defisit

(/) 2

o-- -- -------------~------
199411995 1995/1996 1996/1997
Tahun

PERAGA 3-12 Surplus/Defisit Negara (Miliar Rp)

CONTOH 3.12
Perhatikan Tabel 3.22, yang berisi data neraca perdagangan Indonesia. Kemudian,
gambarlah grafik garis berimbang netonya.

TABEL 3-22 Neraca Perdagangan Indonesia (Juta US$), 1988-1997

1988 19.218,5 13.248,5 5.970,0


1989 22.158,9 16.359,6 5.799,3
1990 25.675,3 21.837,0 3.838,3
1991 29.142,4 25.868,8 3.273,6
1992 33.967,0 27.279,6 6.687,4
1993 36.823,0 28.327,8 8.495,2
1994 40.053,4 31.983,5 8.069,9
1995 45.418,0 40.628,7 4.789,3
1996 49.814,8 42.928,5 6.886,3
1997 53.443,6 59.148,4 -5.704,8
$umber: Statistik Indonesia 1998, BPS.
Catatan: Termasuk Minyak Bumi dan Gas.

Penyelesaian:
Grafik garis berimbang neto untuk data pada Tabel 3.22 disajikan dalam Peraga 3.13.

10.000,0
8.000,0
8_ 6.000,0 - i - -............
E
4.000,0
~
Q_ 2.000,0
Selisih
"'
-"
w 0,0

_c

ij -2.000,0
Vl 1 88 1989 1990 1991 1992 1993 1994
-4.000,0
-6.000,0
-8.000,0

Tahun *Data dari Tabel 3.22

PERAGA 3-13 Selisih Ekspor-lmpor (Juta US$)*


Bab 3 ■ Penyajian Data 49

Grafik ini dapat juga digambar dalam bentuk batangan/balok, di mana penggambarannya
hampir sama seperti grafik garis. Hanya bedanya kita pergunakan batangan/balok
sebagai pengganti garis. Seperti halnya grafik garis, grafik batangan ini pun terdiri dari
beberapa macam.

Grafik Batangan Tunggal (Single Bar Chart)


Contoh dari grafik batangan tunggal disajikan dalam Peraga 3.14.
5.000 Nilai Ekspor Pakaian Jadi Bukan Rajutan (Juta Dollar AS)

4.000

3.000

2.000

0-
....,
N
;;;
0
r--
0: ~-1
~I
0
0-
N•
0
0
1.000 0-
,..; (Y)
:0
(Y)
""~ ,..,_
<"i
0
0-
,.;
LJ')-
-0

"'
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Tahun
Sumber. Litbang "Kompas"/IWN, Kementerian Perdagangan dan BPS _ _ _I
PERAGA 3-14 Nilai Ekspor Garmen Indonesia

CONTOH 3.13
Perhatikan Tabel 3.23, yang berisi data persentase kelahiran balita menurut tenaga
penolong kelahiran di Indonesia selama tahun 1999. •

TABEL 3-23 Persentase Balita menurut Tenaga Penolong Kelahiran di Indonesia, 1999

Dokter 13,8
Bidan 30,7
Tenaga Medls Lain 8,1
Dukun 47,4
Total 100,0
Sumber: BPS

Penyelesaian:
Grafik batangan tunggal dari Tabel 3.23 disajikan dalam Peraga 3.15.
50,0
45,0
40,0
35,0
OJ
"' 30,0
~OJ 25,0
f"
OJ 20,0
Cl..
15,0
10,0
5,0
0,0
Dokter Bidan Tenaga Medis Lain Dukun
Penolong Kelahiran

PERAGA 3-15 Persentase Balita Menurut Tenaga Penolong Kelahiran di Indonesia, 1999
50 Statistik: Teori dan Aplikasi

Grafik Batangan Berganda (Multiple Bar Chart)

CONTOH 3.14
Perhatikan Peraga 3.16 berikut, yang menyajikan contoh dari grafik batangan berganda.
Sumber data adalah Tabel 3.15.
100
r:::
"' 75
"'::,
·2
Q)
a... Keterangan:
50
_r:::
~
D :Televisi
E 0:Radio
::,
--, 25
: Kulkas
0
2011 2012 2013
Tahun
*Sebagian data dari Tabel 3.15.

PERAGA 3-16 Penjualan Toko "Terang" 2011-2013

CONTOH 3.15
Perhatikan Tabel 3.24 berikut, yang menyajikan data tentang calon pemilih warga DKI
pada Pemilu tahun 1999. Gambar grafik batangan bergandanya.

TABEL 3-24 Calon Pemilih Warga DKI Jakarta pada Pemilu 1999 Menurut ldentitas
Penduduk dan Wilayah

Jakarta Pusat 1.221.073 232.239 1.453.312


Jakarta Utara 1.133.754 320.862 1.454.616
Jakarta Barat 1.989.144 427.435 2.416.579
Jakarta Selatan 1.491.742 239.954 1.731.696
Jakarta Timur 1.838.197 416.685 2.254.882
Total 7.673.910 1.637.175 9.311.085
Catatan: *) Kartu identitas penduduk musiman

Penyelesaian:
Grafik batangan berganda untuk data pada Tabel 3.24 disajikan dalam Peraga 3.17.

Jakarta Timur D Warga ber-KTP

-----. D Kipem*)
Jakarta Selatan

·-,
Jakarta Barat

Jakarta Utara - -- .J ·- --··---···--·--- .._]

Jakarta Pusat
--.
0 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000

PERAGA 3-17 Calon Pemilih Warga DKI Jakarta pada Pemilu 1999 Menurut Wilayah dan
ldentitas Calon Pemilih
Bab 3 ■ Penyajian Data 51

Grafik Batangan Komponen Berganda (Multi-Component Bar Chart)

CONTOH 3.16

Dengan mengacu pada Tabel 3.22, buatlah grafik batangan komponen berganda.
Penyelesaian:
Grafik batangan komponen berganda dari Tabel 3.22 disajikan pada Peraga 3.18.

120.000,0

100.000,0
L
0
Cl...
E 80.000,0
I0
Cl...
U)
..>I.
llJ 60.000,0
I lmpor

~
z
40.000,0 □ Ekspor

20.000,0

0,0

l
PERAGA
1992 1993 1994
Tahun
1995 1996 1997

3-18 Nilai Ekspor dan lmpor termasuk Migas, Indonesia, 1992-1997 (Juta US$)*

Grafik Batangan Persentase Komponen Berganda (Multiple


Percentage Component Bar Chart)

CONTOH 3.17

Dengan mengacu pada Tabel 3.25, buatlah grafik batangan persentase komponen
berganda.

TABEL 3-24 Persentase Nilai Ekspor Indonesia ke Negara ASEAN 1993-1997 (Juta
US$)

Malaysia 12,3 12,9 16,3 15,4 16,0


Thailand 9,9 7,0 11,6 11,4 10,0
Filipina 6,0 6,4 9,7 9,5 9,3
Singapura 71, 1 72,7 62,1 63,3 64,3
Brunei 0,7 0,9 0,4 0,4 0,5
Jumlah 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

Penyelesaian:
Grafik batangan persentase komponen berganda untuk Tabel 3.25 disajikan dalam
Peraga 3.19.
52 Statistik: Teori dan Aplikasi

100%
90%
80%
0a. 70%
E 60% □ Singapura
"Z
0
a. 50%
(/) D Filipina
-"'
w 40%
■ Thailand
~ 30%
z □ Malaysia
20%
■ Brunei
10%
0%
1993 1994 1995 1996 1997
Tahun
Catalan: Pro porsi nilai ekspor ke Brunei sangat kecil sehingga tidak terlihat dalam peraga .

PERAGA 3-19 Persentase Nilai Ekspor Indonesia ke Negara ASEAN

Grafik Batangan Berimbang Neto (Net Balanced Bar Chart)

CONTOH 3.18
Dengan mengacu pada Tabel 3.21 dan 3.22, buatlah grafik batangan berimbang neto.
Penyelesaian:
Grafik batangan berimbang neto untuk data pada Tabel 3.21 dan Tabel 3.22 disajikan
dalam Peraga 3.20 dan Peraga 3.21.
- - - - - - -- - -- - - - - - - -- - ------,
12
10

tJ Surplus

1994/ 1995 1995/1996 1996/1997


Tahun
*Data dari Tabel 3.21

PERAGA 3-20 Surplus/Defisit Negara {Miliar Rp)*

10
8
0 6
a.
E 4
~a. 2
0 Selisih
(/)
-"'
1997
llJ 0
..c
1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996
:§ -2
ai -4
<J)

-8
-10
*Data dari Tabel 3.22. Tahun

PERAGA 3-21 Selisih Ekspor-lmpor Indonesia {Juta US$)*


Bab 3 ■ Penyajian Data 53

Selain dari grafik garis dan batangan, data dapat juga digambarkan dalam bentuk
lingkaran. Grafik lingkaran adalah gambar grafik berupa lingkaran, di mana luas lingkaran
merupakan komponen dari beberapa nilai. Bentuk-bentuk dari grafik lingkaran di
antaranya adalah grafik lingkaran tunggal (single pie chart), yaitu grafik lingkaran yang
terdiri atas satu lingkaran, dan grafik lingkaran berganda (multiple pie chart), yaitu
grafik lingkaran yang terdiri atas lebih dari satu lingkaran.

Grafik Lingkaran Tunggal (Single Pie Chart)


Penggambaran ini akan lebih tepat apabila kita hendak mengetahui perbandingan nilai-
nilai karakteristik yang satu dengan yang lain dan dengan keseluruhannya.

C0NTOH 3.19
Perhatikan Tabel 3.26 berikut, yang memuat data jumlah kendaraan bermotor di
Indonesia pada tahun 1999. Buatlah grafik lingkaran tunggalnya.

TABEL 3-26 Banyaknya Kendaraan Bermotor di Indonesia menurut Jenisnya, Tahun


1999 (dalam ribuan)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Jumlah 925 191 788 4.551 6.455

Penyelesaian:
Grafik lingkaran untuk data pada Tabel 3.26 disajikan dalam Peraga 3.22.

34%
: Mobil penumpang

0 :Bis

:
□ Mobil gerobak

D :Sepeda motor

PERAGA 3-22 Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia Menurut Jenis dalam Tahun 1999
(dalam ribuan)
54 Statistik: Teori dan Apl"kas,

CONTOH 3.20
Perhatikan Tabel 3.27 berikut, yang memuat data persentase impor Indonesia menurut
negara kelompok ekonomi. Buatlah grafik lingkaran tunggalnya.

TABEL 3-27 Persentase Nilai lmpor Indonesia menurut Negara Kelompok Ekonomi
Januari-Desember 1997

ASEAN 12,94
Korea Selatan 5,57
Jepang 19,80
NAFTA 14,84
APEC Lainnya 15,07
Uni Eropa 19,99
Timur T engah 3,85
Lainnya 7,94
Total 100,00
$umber: BPS, Ringkasan Eksekutif Statistik Ekonomi Makro Indonesia, Maret 1998

Penyelesaian:
Grafik lingkaran tunggal dari Tabel 3.27 disajikan dalam Peraga 3.23.

Timur Tengah Lainnya ASEAN


8%
Uni Eropa
4%
'--- 13%
/
Korea Selatan
6%
20%

Jepang
20%

APEC Lainnya
15%
-
NAFTA 15%

~RAGA 3-23 Persentase Nilai lmpor Indonesia menurut Negara Kelompok Ekonomi
Tahun 1997

Grafik Lingkaran Berganda (Multiple Pie Chart)

CONTOH 3.21
Kita akan menggambarkan grafik lingkaran berganda dari Tabel 3.28 berikut.

TABEl 3- 28 Hasil Tambang (Tambang X, Y, dan Z) dari Negara-negara A, B, dan C


Tahun 1999 (dalam jutaan ton)

(1) (2) (3) (4) (5)


A 4 2 6 12
B 8 6 2 16
C 10 5 5 20
Bab 3 ■ Pe,ny«,ian Data 55

Sebelum digambarkan, pertama-tama kita cari persentase tiap-tiap hasil tambang


terhadap jumlah masing-masing negara. Di dalam penggambarannya nanti, luas lingkaran
sebanding dengan jumlah hasil tambang dari negara masing-masing.
Jika kita telah mengetahui perbandingan luas-luas lingkaran sesuai dengan jumlah
masing-masing (dalam contoh, perbandingannya 12, 16 dan 20), maka dapat dicari
perbandingan jari-jari dari lingkaran-lingkaran tersebut.
Cara mencari perbandingan jari-jari adalah dengan mengumpamakan jari-jari
dari lingkaran suatu negara tertentu (misalkan negara A) mempunyai jari-jari tertentu
(misalkan = 2 cm).
Dengan demikian, jari-jari negara lain dapat kita cari besarnya. Setelah dihitung,
jari-jari lingkaran negara B = 2,66 cm (yaitu ~~ x 2 cm) dan jari-jari lingkaran negara
C = 3,32 cm (yaitu i~
x 2 cm).
Tiap-tiap lingkaran mempunyai perbandingan luas tersendiri, seperti halnya dalam
grafik lingkaran tunggal. Setelah dihitung, diperoleh tabel seperti berikut ini:

Tabel Persentase

(1) (2) (3) (4) (5)

A 33 17 50 100
B 50 37,5 12,5 100
C 50 25 25 100

12,5%
25% :X
50% [ :Y
37,5%
17% C :Z
25%

A
B
C
Keterangan:
(i) Titik pusat lingkaran-lingkaran harus terletak dalam satu garis.
(ii) Jarak antara dua lingkaran harus lebih kecil daripada jumlah jari-jari kedua lingkaran yang
berdekatan.
(iii) Komposisi (urutan bentuk gambar) dari tiap lingkaran harus seragam.
(iv) Komponen-komponen dalam lingkaran harus dibedakan dalam warna atau diberi arsir.
(v) Keterangan serta kelengkapan grafik harus ada, seperti halnya pada grafik lain.

,., __ . Pel'- rr .... l"'h:ir-tl

Cartogram adalah grafik berupa peta. Suatu karakteristik (sifat/hal) yang akan
digambarkan diberi tanda/ciri khusus (berupa gambar sederhana). Misalnya, untuk
menggambarkan hasil bumi (kopi), di daerah/tempat yang menghasilkan hasil bumi
(kopi) pada peta diberi tanda gambar kopi dan lain sebagainya. Gambar ikan dan
menara minyak menunjukkan produksi ikan dan minyak bumi. Satu ekor ikan di Bagan
Siapi-api, Sumatra Utara dan satu menara minyak di Sungai Gerong, Sumatra Selatan
menunjukkan produksi ikan 1000 ton dan produksi minyak 1.000 barrel.
56 Statistik: Teori dan Aplikasi

CONTOH 3.22
Perhatikan Tabel 3.29 berikut.

TABEL 3-29 Rata-rata Kepadatan Penduduk menurut Angka Sensus Penduduk Tahun
1980 di Indonesia

(1) (2)
Jawa dan Madura 690
Sumatera 59
Kalimantan 12
Sulawesi 55
Maluku 19
Nusa Tenggara 96
Sumber: Statistik Indonesia, 1985. Biro Pusat Statistik.

Dari tabel tersebut, kemudian dapat digambarkan kepadatan penduduk pada sebuah
peta. Contoh grafik peta dapat dilihat pada Peraga 3.24.

Kepadatan Penduduk Per Km 2


< 30 100 - 499
r-' 30 - 49 500 - 1.000
50 - 99
■ :,, 10.000

PERAGA 3-24 Peta Kepadatan Penduduk

Grafik Gambar (Pictogram Chart)


Grafik gamhar (Pictogram chart) adalah grafik yang disajikan dalam bentuk gambar. Di
dalam bidang koordinat (salib sumbu) XY dinyatakan dengan gambar-gambar dengan ciri
khusus untuk suatu karakteristik. Misalnya, untuk menyatakan jumlah penduduk pada
tahun-tahun tertentu, dapat digambarkan berupa gambar orang (secara sederhana). Tiap
gambar mewakili suatu jumlah tertentu. Contoh lainnya, seperti menyatakan banyaknya
unit perumahan yang dibangun oleh pengembang menurut propinsi, dapat digambarkan
berupa gambar rumah secara sederhana clan tiap gambar juga memiliki jumlah tertentu.
Bab 3 ■ Penyajian Data 57
CONTOH 3.23
Perhatikan Tabel 3.30 berikut.
TABEL 3-30 Jumlah Penduduk Indonesia dari Tahun 1979 s/d 1985 (dalam jutaan)

(1) (2)
1979 143,2
1980 146,8
1981 150,6
1982 154,4
1983 158, 1
1984 161,6
1985 164,0
Sumber: Biro Pusat Statistik.

T \ RI 1 3-31 Gamba ran Ekonomi Makro


- ------

Pr~ksl Jangka Menengah

2005 2006 2007 2008 2009


Kualitas Pertumbuhan/ Pemerataan
• Pengangguran Terbuka
Jumlah Guta orang) 5,8 8,0 9,1 9,5 9,9 9,9 9,4 8,5 7,3 5,7
% terhadap angkatan kerja 6,1 8,1 9,1 9,5 9,7 9,5 8,9 7,9 6,6 5,1
• Jumlah Penduduk Miskin
Jumlah (juta orang) 38,7 37,8 28,4 37,3 36,1 18,8
% terhadap penduduk 19,1 18,4 18,2 17,4 16,6 8,2
Pertumbuhan Ekonomi
• Pertumbuhan Ekonomi*) 3,8 4,3 4,5 5,0 5,6 6,1 6,7 7,2 7,6
. 4,9
PDB per Kapita
• Harga Konstan Tahun
5.919 6.144 6.368 6.625 7.625 7.946 8.333 8.791 9.317 9.914
2000 (ribuan rupiah)
Stabilitas Ekonomi
• Laju lnflasi, lndeks 6,4
9,4 12,5 10,0 5,1 7,0 5,5 5,0 4,0 3,0
Harga Konsumen (%)
• Nilai Tukar Nominal (Rp/US$) 8.425 10.241 9.375 8.578 8.928 8.900 8.800 8.800 8.700 8.700
• Perubahan Kurs Rupiah -15,5 0,1 -4,3 -0,9
7,8 11,0 -10,9 -4,5 -2,8 -2,9
Riil (%)
Neraca Pembayaran
• Transaksi Berjalan/PDB (%) 4,8 4,2 3,9 3,0 2,6 1,6 0,5 0,1 -0,2 -0,6
• Pertumbuhan Ekspor 3,4 11,3 5,5 6,5 8,7
22,8 -11,0 3,7 7,5 8,1
Nonmigas (%)
• Pertumbuhan lmpor 29,1 0,1 9,4 15,9 11,4 8,2 8,9 10,3 11,9
-15,8
Nonmigas (%)
• Cadangan Devisa (US$ miliar) 29,4 28,0 32,0 36,3 36,3 36,8 36,0 35,6 35,2 35,9
Keuangan Negara
• Keseimbangan Primer 1,7
2,5 2,8 3,3 1,8 1,6 1,8 1,9 1,9 2,0
APBN/PDB (%)
• Surplus/Defisit -1,6 -2,4 -1,4 -1,7 -1,1 -0,7 -0,6 -0,3 -0,0 0,3
APBN/PDB (%)
• Penerimaan Pajak/DB (%) 11,8 11,0 11, 1 11,9 12, 1 11,6 11,6 11,9 12,6 13,6
• Stok Utang 83,5 74,6 65,1 58,3 53,9 48,0 43,9 39,5 35,4 31,8
Pemerintah/PDB (%)
• Utang Luar Negeri 36,9 35,8 31,5 28,3 25,3 21,6 19,3 16,7 14,4 12,6
Keterangan: *) Untuk tahun 2000 mengunakan seri PDB lama, sedangkan pertumbuhan tahun selanjutnya menggunakan
seri PDB baru.
58 C:tc tist K T,,or1 c ar Ao1wa,,

TABEL 3-32 Perkiraan Struktur Ekonomi

Pertumbuhan PDB Sisi Pengeluaran (%)*)

Pertumbuhan Ekonomi 5,8 8,0 9,1 9,5 9,9 9,9 9,4 8,5 7,3 5,7

Konsumsi 2,0 3,9 4,7 4,5 5,1 4,1 5,2 5,0 5,8 6,3

Masyarakat 1,6 3,5 3,8 3,9 5, 1 4,3 4,5 4,8 5,0 5,3

Pemerintah 6,5 7,6 13,0 10,0 5,7 2,6 10,5 6,4 12,1 12,7

lnvestasi 16,7 6,5 2,2 1,9 7,2 14,6 17,8 16,3 14,3 12,8

Ekspor 26,5 0,6 -1,0 6,6 9,3 5,7 6,0 6,4 7,4 10, 1

Imper 25,9 4,2 -4,0 2,8 17,4 10,3 8,6 10,2 10,8 11,0

Pertumbuhan PDB Sisi Produksi (%)*)

Pertanian 1,9 4,1 2,8 3,1 3,1 3,2 3,4 3,6 3,6 3,8

lndustri Pengolahan 6,0 3,3 3,9 5,0 5,6 6,1 6,9 7,8 8,6 9,5

Nonmigas 7,0 4,9 6,4 5,4 6,5 6,8 7,7 8,7 9,4 10,2

Lainnya 5,3 4,0 3,9 4,6 5,2 5,8 6,3 6,9 7,4 7,6

Distribusi PDB (%)

Pertanian 15,6 15,6 15,7 15,0 14,7 14,4 14,0 13,5 13,1 12,7

lndustri Pengolahan 27,1 30,1 30,7 30,6 30,6 31,4 32,0 32,1 32,5 33,0

Nonmigas 23,8 26,3 27,0 26,8 27,3 27,8 28,5 28,9 29,6 30,4

Lainnya 56,7 54,3 53,7 54,4 54,6 54,2 54,0 54,4 54,5 54,3

Tenaga Kerja

Kesempatan Kerja 89,8 90,8 91,6 90,8 92,3 94,2 96,7 99,7 103,0 106,6
Uuta orang)

Pertanian 40,5 39,7 40,6 42,0 43,0 43,8 44,4 44,9 45,4 45,7

Distribusi (%) 45,1 43,8 44,3 46,3 46,6 46,5 45,9 45,1 44,1 42,9

lndustri Pengolahan 11,7 12,1 12, 1 10,9 11,0 11, 1 11,5 12,0 12,7 13,4

Distribusi (%) 13,0 13,3 13,2 12,0 11,9 11,8 11,9 12,0 12,3 12,6

Lainnya 37,6 39,0 38,9 37,9 38,3 39,3 40,8 42,7 44,9 47,4

Distribusi (%) 41,9 42,9 42,4 41,7 41,5 41,7 42,2 42,9 43,6 44,5

Pengangguran Terbuka (%)

Jumlah Uuta orang) 5,8 8,0 9,1 9,5 9,9 9,9 9,4 8,5 7,3 5,7

% terhadap angkatan 6,1 8, 1 9,1 9,5 9,7 9,5 8,9 7,9 6,8 5,1
kerja

Keterangan: *) Untuk tahun 2000 mengunakan seri PDB lama, sedangkan pertumbuhan tahun selanjutnya menggunakan
seri PDB baru.
Bab 3 ■ Penyq1an Dat'l 59

TABEL 3-33 Perkiraan Neraca Pembayaran (US$ Miliar)

Ekspor 65,4 57,4 59,2 63,3 73,0 76,0 75,4 79,3 84,4 90,4

Migas 15, 1 12,6 12,9 15,2 19,6 19,7 15,3 14,8 14,6 14,6

Nonmigas 50,3 44,8 46,3 48,0 53,4 56,4 60,0 64,5 69,8 75,8
(Pertumbuhan, %) 22,8 -11,0 3,4 3,7 11,3 5,5 6,5 7,5 8, 1 8,7

lmpor -40,4 -34,7 -35,7 -39,5 -48,3 -52,2 -54,4 -59,3 -65,2 -72,6

Migas -6,0 -5,7 -6,7 -7,8 -11,5 -11,3 -10,1 -11,0 -12,0 -13,0

Nonmigas -34,4 -29,0 -29,0 -31,7 -36,8 -41,0 -44,3 -48,2 -53,2 -59,6

(Perturnbuhan, %) 29,1 -15,8 0,1 9,4 15,9 11,4 8,2 8,9 10,3 11,9

Jasa-jasa -17,0 -15,8 -15,7 -16,6 -17,9 -19,1 -19,4 -19,7 -20,0 -20,4

Pembayaran Bunga
-3,5 -3,4 -3,1 -2,9 -2,9 -3,1 -3,1 -3,0 -2,9 -2,9
Pinjaman Pernerintah

Transaksi Berjalan 8,0 6,9 7,8 7,3 6,9 4,7 1,5 0,4 -0,9 -2,6

Neraca Arus Modal -10,4 -10,5 -4,7 -4,0 -2,4 -3,1 -0,7 1,2 3,1 4,7
Pemerintah -0,4 -2,2 -3,2 -3,5 -2,8 -2,9 -2,3 -1,9 -1,8 -1,8
Arus Masuk 3,9 2,5 2,3 1,8 2,3 3,1 4,0 3,3 3,3 3,3
Arus Keluar -4,3 -4,7 -5,5 -5,3 -5,1 -6,0 --6,3 -5,1 -5,1 -5,0
Swasta -10,0 -7,5 -0,9 -0,1 -,5 -0,0 2,1 3,4 5,4 6,6
PMA Neto -4,6 -3,0 0, 1 0,6 0,1 0,3 0,5 0,8 1,5 1,9
Portofolio 0,0 -0,2 1,2 2,3 2,4 2,4 2,6 2,8 3,0 3,2
Lainnya -5,4 -4,3 -2,3 -1,8 -2,0 -2,7 -1,0 -0,3 0,9 1,4

Exceptional Financing 3,6 1,5 2,6 3,7 -1,0 -1,1 -1,5 -2,0 -2,5 -1,4

IMF Neto 1,1 -1,4 -1,0 0,6 -1,0 -1,1 1,5 -2,0 -2,5 -1,4

Penjadwalan Hutang
2,5 2,9 3,6 3,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
(Rescheduling)

Surplus/Defisit
1,2 -2,1 5,7 6,9 3,5 0,5 -0,7 -0,5 -0,3 0,7
(Overall Balance)

Cadangan Devisa
29,4 28,0 32,0 36,3 36,3 36,8 36,0 35,6 35,2 35,9
(Dalam Bulan lrnpor)

Cadangan Devisa 6, 1 6,7 7,5 7,8 6,6 6,2 5,9 5,4 5,0 4,6

Bersih 20,8 20,8 25,8 29,5 30,5 32, 1 32,9 34,4 36,6 38,7

Utang Luar Negeri 141,7 135,0 131,3 138,2 134,9 130,9 129,2 128,7 129,7 133, 1
Pemerintah 74,9 71,4 74,7 81,7 77,8 73,8 70,0 66,1 61,8 58,6
Swasta 66,8 63,7 56,7 56,6 57,1 57,1 59,2 62,6 67,9 74,5
60 Statistik: Teori dan Aplikas1

TABEL 3 -34 Perkiraan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara(% PDB)

Penerimaan Negara 20,7 17,9 15,8 16,4 17,4 14,9 14,9 14,9 15,3 16,1
dan Hibah

Penerimaan Pajak 11,8 11,0 11, 1 11,9 12,1 11,6 11,6 11,9 12,6 13,6

Pajak Penghasilan 6,1 5,6 5,3 5,9 5,9 5,6 5,5 5,6 6,1 6,6

Pajak Pertambahan Nilai 3,4 3,3 3,4 3,6 3,8 3,9 3,7 3,9 4,1 4,4

Lainnya 2,3 2,1 2,3 2,4 2,4 2,2 2,4 2,5 2,5 2,5

Penerimaan Bukan Pajak 8,8 6,8 4,7 4,5 5,3 3,2 3,3 2,9 2,6 2,4

Migas 6,4 4,8 3,2 2,9 3,8 1,8 2,0 1,7 1,5 1,3

Bukan Migas 2,5 2,0 1,5 1,6 1,6 1,4 1,3 1,2 1,2 1,2

Pengeluaran Negara 23,9 20,2 17,2 18,1 18,6 15,5 15,5 15,2 15,3 15,8

Belanja Pemerintah Pusat 20,3 15,4 12,0 12,4 13,0 10,4 10, 1 9,8 9,6 9,6

Belanja Daerah 3,6 4,8 5,2 5,7 5,6 5,1 5,4 5,4 5,7 6,2

Keseimbangan Primer 2,5 2,8 3,3 1,8 1,6 1,8 1,7 1,9 1,9 2,0

Surplus/Defisit -3,2 -2,4 -1,4 -1,7 -1,1 -0,7 -0,6 -0,3 -0,0 0,3

Pembiayaan 3,2 2,4 1,4 1,7 1,1 0,7 0,6 0,3 0,0 0,1

Dalam Negeri 1,9 1,8 1,0 1,5 1,8 1,5 1, 1 0,8 0,4 0, 1

Perbankan -0,1 -0,1 -0,3 -0,4 1,0 0,4 0,2 0,0 0,0 0,0

Non-Perbankan (Neto) 2,0 1,9 1,3 1,1 0,7 1, 1 0,9 0,8 0,4 0,1

Penjualan Aset Perbankan 2,0 1,7 1,0 0,9 0,6 0,2 0,1 0,1 0,0 0,0

Privatisasi 0,0 0,2 0,4 0,3 0,2 0,1 0,2 0,2 0,1 0, 1

Penerbitan Obligasi 0,0 0,0 0,1 0,6 1,0 1,6 1,8 1,9 1,7 1,3

Pembayaran Pokok 0,0 0,0 -0,2 -0,3 -1,0 -0,7 -1,2 -1,3 -1,3 -1,2

Pembelian Kembali 0,0 0,0 0,0 -0,4 -0,0 -0,1 -0,0 -0,1 -0,1 -0,1

Luar Negeri 1,2 0,6 0,4 0,1 -0,6 -0,8 -0,5 --0,5 -0,4 -0,4

Penyerapan Pinjaman 2,1 1,5 1,0 1,0 1,3 1,0 1,2 0,9 0,8 0,7

Amortisasi -0,9 -0,9 -0,6 -0,8 -2,0 -1,8 -1,7 -1,4 -1,2 -1,1
Bab 3 ■ Penyajian Data 61

TABEL 3-35 Kebutuhan lnvestasi dan Sumber Pembiayaan (Triliun rupiah)

2001 2002 2003 2005 2006 2007 2008 2009


Kebutuhan
lnvestasi
297,2 375,1 380,7 405,3 430,7 1.888,9 529,3 652,9 805,5 962,0 1.123,4 4.073,0
(triliun
Rupiah)
Pemerintah 41,6 48,6 55,2 68,2 75,1 288,7 86,9 101,6 113,6 135,2 162,9 600,1
Persentase
terhadap 3,0 3,0 3,4 3,4 3,2 3,4 3,4 3,6 3,6 3,8 4, 1 3,7
PNB (%)
Masyarakat
(termasuk
255,5 326,5 325,5 337,1 355,6 1.600,2 442,5 551,3 691,9 826,8 960,5 3.472,9
perubahan
stok)
Persentase
terhadap 19,7 20,1 17,7 16,8 16,0 17,8 17,6 19,5 21,7 23,3 24,4 21 ,7
PNB (%)
Sumber
Pe_n:ibiayaan 297 2 375 1 380,7 405,3 430,7 1.888,9 529,3 652,9 805,5 962,0 1 .123,4 4.073,0
(trihun ' '
Rupiah)
Tabungan
Dalam 351,2 450,2 441,0 465,6 491,7 2.199,7 570,9 666,3 808,8 954,4 1.100,7 4.101,0
Negeri
Persentase
terhadap 27, 1 27,7 23,9 23,1 22,1 24,4 22,7 23,6 25,5 27,0 28,0 25,6
PNB (%)
Pemerintah 30,3 36,0 16,1 3,4 45,2 131,0 61,7 76,9 97,3 126,2 160,9 523,0
Persentase
terhadap 2,3 2,2 0,9 0,2 2,0 1,5 2,4 2,7 3,1 3,5 4,1 3,3
PNB (%)
Masyarakat 320,9 414,2 424,9 462,2 446,5 2.068,7 509,2 589,3 711,5 828,3 939,8 3.578,1
Persentase
terhadap 24,7 25,5 23,1 22,9 20,0 23,0 20,2 20,9 22,5 23,4 23,9 22,3
PNB (%)
Tabungan
- 54,0 -75,1 -60,4 -60,3 -61,0 -310,7 -41,6 -13,4 -3,3 7,5 22,7 -28,0
Luar Negeri
Persentase
terhadap -4,2 -4,6 -3,3 2,9 -2,7 -3,5 -1,6 --0,6 --0, 1 0,2 0,5 -0,2
PNB (%)
Tabungan-lnvestasi (S-1)
Rasio
terhadap 4,2 4,6 3,3 2,9 2,7 1,6 0,6 0,1 --0,2 --0,5
PNB {%)
Pemerintah --0,9 --0,8 -2,1 -3,2 -1,3 1,0 --0,9 -0,5 --0,3 -0,1
Masyarakat 5,0 5,4 5,4 6,2 4, 1 2,7 1,33 0,6 0,0 --0,5
62 S•a•istik cori dan Aolikasi

T ABEL 3-3 Proyeksi Jumlah Penduduk Menu rut Kelompok Usia Sekolah dan Sasaran
Jumlah Peserta Didik Menurut Jenjang Pendidikan
(ribu orang)

Jumlah Penduduk
• Usia 0 - 3 Tahun 16.256,6 16.374,3 16.370,2 16.363,0 16,350,9 16.335,2
• Usia 4 - 6 Tahun 11 .859,4 11 .561,4 11,697,9 11,828,4 11,955,0 12.076,3
• Usia 7 - 12 Tahun 25 .308,6 25.144,0 24.835,7 24.528,3 24.218,6 23.910,0
• Usia 13 - 15 Tahun 13.033,7 13.100,7 12.934,1 12.769, 1 12.603,9 12.440,2
• Usia 16 - 18 Tahun 12.651,6 12.601,6 12.725,1 12.845,0 12.961,3 13.073,7
• Usia 19 - 24 Tahun 25.112,5 25.306,5 25.318,1 25.423,5 25.322,5 25.311,9
• Usia 25 Tahun ke Atas 149.956,8 152.961,4 155.816,6 158.707,2 161.638,2 164.605,0
• Total Jumlah Penduduk 216.415,1 219.141,8 221.141,8 224.196,0 226.766,6 229.366,7
Jumlah Peserta Didik
• SD/Ml & yang sederajat 29.075,1 28.813,8 28.533,0 28.121,2 27.827,6 27.678,8
• SMP/MTs & yang
10.476,2 10.858,6 11.238,1 7.717,3 12.064,6 12.202,7
sederajat

• SMNSMK/MA &
6.508,9 6.845,1 7.279,3 7.800,3 8.413,8 9.065,9
yang sederajat

• PT/PTNPTI K 3.671,8 3.796,4 3.940,0 4.088,0 4.240,4 4.556,5


Sumber: BPS

TABEL 3-37 Sekilas Ekonomi Indonesia

Tingkat pertumbuhan PDB (%) 7,7 -13,1 4,8 5,6 5,5


lnvestasi 0/w (%) 12,2 -33,0 6,7 10,8 2,9
lnvestasi (% dari PDB) 28,0 25,4 21,4 23,6 24,0
Nilai tukar (rata-rata per dollar AS) 2.210 10.013 9.322 9.705 9.141
Ekspor (miliar dollar AS) 43,0 48,8 72,1 85,7 100,7
lmpor (miliar dollar AS) 36,0 27,3 43,3 57,7 61,0
Neraca perdagangan (miliar dollar AS) 7,0 21,5 28,7 28,0 39,6
Cadangan internasional (miliar 13,8 22,9 34,3 34,7 42,6
dollar AS, eop)

Tingkat inflasi (CPI eop) 8,7 58,5 9,6 17, 1 6,6


Neraca anggaran (% dari PDB) 1,2 -2,0 -1,3 -0,5 -1,0
Utang pemerintah (% dari PDB) 24,3 74,1 57,8 46,8 39,1
Tingkat pengangguran (%) 9,7 10,3 10,3
Tingkat kemiskinan (%) 17,6 23,4 17,2 16,0 117,8
Sumber: Bank Dunia
Bab 3 ■ PPnysiJ1an )a•a 63
TABEL 3-38 Asumsi Makro 2006-2008

Pertumbuhan Produk Domestik Brute:


Pertumbuhan (%) 5,48 6,3 6,3 6,8
Nominal (triliunan rupiah) 3.338,2 3.531, 1 3.804,2 4.306,6
PDB per kapita (dalam dollar AS) 1.643 1.704 1.857. 2.077
lnflasi (%) 6,6 6,5 6,5 6,0
Nilai tukar (Rp/1 dollar AS) 9.164 9.300 9.100 9.100
Tingkat bunga SBI rata-rata (%) 11,74 12,0 8,0 7,5
Harga minyak ICP 13,8 64,0 60 60
Lifting (MBCD) 0,959 1,0 0,95 1,034
Pengangguran 10,31* 8-9
Kemiskinan 17,8** 15-16,8
* Agustus 2006
**Maret 2006

Ringkasan RAPBN-P 2007 dan RAPBN 2008 (dalam trlliun rupiah)

A. Pendapatan Negara dan Hibah 723,1 684,5 761,4


I. Penerimaan dalam negeri 720,4 681,8 759,3
1. Penerimaan perpajakan rasio pajak
10,9 12,9 13,6
(% terhadap PDB)
2. Penerimaan negara bukan pajak 113,5 191,9 175,6
II. Hibah 2,7 2,7 2,1
B. Belanja Negara 763,6 746,4 836,4
I. Belanja pemerintah pusat 504,8 493,9 564,6
II. Belanja ke daerah 258,8 252,5 271,8
C. Surplus/Defisit Anggaran (A-B) (40,5) (62,0) (75,0)
% terhadap PDB (1, 1) (1,6) (1,7)
I. Pembiayaan dalam negeri 55,1 7~,6 91,7
II. Pembayaran luar negeri (14,6) (12,6) (16,7)
Sumber: Departemen Keuangan, BPS, RKP 2008

1979:
t ttttt tttt t
1980:
tt t ttttttt tt
1981: t t ttttttt t t
1982:
t ttttttt ttt t
1983:
t ttttttt t t tt
1984:
tt t t tttt tt
1985:
ttt
Sumber: Badan Pusat Statistik, BPS.
ttt t
PERAGA 3-25 Jumlah Penduduk Indonesia dari Tahun 1979 s/d 1985
64 Statistik: Teori dan Aplikasi

2.500

26 April 2007
IHSG menembus
-1
level 2.000

2.000
1 Agustus 2007 15 Agustus 2007
IHSG· 2.256,31 IHSG: 2.029,08
Penurunan -3,93% (-92,36 pom) Penurunan -6,44%
1811,10 karena kekhawabran investor (-139,56 poin) kare na
akan semakin memburuknya aks1 jual secara besar-
masalah gaga! bayar kredit besaran
perumahan d, AS

1.500 -
C C
-~
C .n .n .n ~

"' :o a_ a_ a_ ·.; ·.; ·.; C:::, C


:::, :i --, :i
--, :i 0) +-'
en
"' N-~ ....
--, Q)
LL
Ql
LL
Ql
LL :2' :2' <( <( <( :2' ~ :2' --, --, --,
..... .....
<( <(
N ~ N
"' ~
.....
N "' N
N
M
0
-0
~
-0
N
00
0 N ;;;
M
~
"'N "' 0 ~ N
"'
0 "'
Sumber: Litbang "Kompas"/Ratna, diolah dari Stockwatch, 2007

PERAGA 3-26 Perkembangan IHSG 2007

Penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik sangat membantu untuk pembuatan
suatu analisis, Hasil penjualan sebanyak Rp200 juta dalam tahun 1999 tidak dapat
dianalisis jika penguraian lebih lanjut dari angka tersebut belum tersedia, Penyajian data
dalam bentuk tabel dapat menguraikan hasil penjualan sebanyal< Rp200 juta menjadi
komponen-komponen (kategori-kategori). Misalnya, penjualan menurut jenis barang,
daerah penjualan, salesman, dan lain sebagainya. Penguraian menjadi komponen-
komponen/bagian-bagian/kategori harus disesuaikan dengan tujuan analisis. Secara
singkat, apa yang ingin Anda ketahui dari analisis itu?

CONTOH 3.24
Ada dua orang karyawan dalam suatu perusahaan, yaitu Adan B. Dalam waktu yang
sama, A dapat menghasilkan pekerjaan sebanyak 150 unit, sedangkan B hanya 100 unit.
Selisih hasil kerja A dan B = (150 - 100) unit = 50 unit dan rasionya 150/100 = 1,5.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa: A lebih berprestasi daripada B, sebab hasil
kerja A (50 unit) lebih tinggi dari B dan prestasi A adalah 1,5 kali prestasi B.

CONTOH 3.25
Buatlah analisis hasil penjualan berdasarkan data pada Tabet 3.39 berikut:

TABEL 3-39 Hasil Penjualan PT. TIMUNG menurut Janis Barang (JB) dan Tempat
Penjualan (TP), 2013 (dalam jutaan rupiah)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A 25 20 15 65 25 150
B 55 100 150 55 40 400
C 20 10 15 15 40 100
D 20 25 10 70 25 150
Jumlah 120 155 190 205 130 800
Bab 3 ■ Penyajian Data 65

Dari Tabel 3.39 dapat dilihat bahwa menurut jenis barang, barang B paling laku,
sedangkan C merupakan jenis barang yang kurang laku. Ternyata B, paling laku di daerah
penjualan D 3 , sedangkan di D 5 barang B tidak begitu laku. Menurut daerah penjualan,
ternyata D 4 merupakan daerah yang menghasilkan paling banyak untuk barang A clan
D. Di D 4 barang A clan D yang paling laku. Hampir 35% hasil penjualan D 4 berasal dari
barang jenis D (dari Rp205 juta hasil penjualan D 4, Rp70 juta adalah hasil penjualan
barang jenis D). Daerah yang memberikan bagian (share) hasil penjualan yang terkecil
adalah daerah D 1, yaitu hanya 15% saja. Dibandingkan dengan hasil penjualan dari
daerah D 4 , jumlah penjualan daerah D 1 hanya 58%-nya.

Elemen Objek yang akan diselidiki.


Karakteristik Sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh elemen.
Populasi Kumpulan seluruh elemen yang sejenis tetapi dapat dibedakan satu sama
lain.
Sampel Bagian dari populasi.
Sensus Cara pengumpulan data dari seluruh elemen populasi. .
Sampling Cara pengumpulan data di mana yang diselidiki adalah sampel dari suatu \
populasi
Statistik (statistic) Nilai yang diperoleh dari sampel.
Pengumpulan data Pencatatan peristiwa karakteristik elemen.
Pengolahan data Suatu proses untuk memperoleh data/angka ringkasan
berdasarkan suatu kelompok data mentah.
Perkiraan (estimate) Hasil penyelidikan yang diperoleh dari sampel.
Tabel Kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori sehingga
memudahkan dalam pembuatan analisis data.
Grafik Gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka yang
biasanya juga berasal dari tabel-tabel yang telah dibuat.

•• .,... . . o • • • •--- , ..,. • ••• .,., • • , ,.,.,, , ••••• • ,,. •• o • • •• •u • •• o , ,._._ u.,..a•• •" • • ., .._. •• • ••••• •• • •• ••• • " ' ' '' ' '' ' " ' '' " '' " ' ' ' " ' '

Aplikasi Komputer
~
Grafik dapat dibuat dengan Microsoft Excel. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah
1. Buatlah tabel dari data yang akan dibuat grafiknya
2. Blok tabel yang telah dibuat
3. Pilih menu Insert
4. Pilih Chart dari menu insert
5. Pilih jenis grafik yang diinginkan (garis, batang, lingkaran, dan sebagainya)
Munculkan kotak dialog. Kemudian:
• Pilih salah satu bentuk grafik • Ketik judul tabel di bawah Chart Title
• Pilih Next
• Pilih series in; row atau column
• Pilih Next
• Pilih Finish
j
• Pilih Next
66 Statistik: feori dan Aplikas1

Setelah grafik muncul di layar, Anda dapat memperbesar atau memperkecil serta mengubah
ukuran sesuai dengan keinginan Anda. Untuk lebih jelasnya silahkan baca buku tentang
Microsoft Excel.
Peraga 3.26 merupakan jenis grafik batangan persentase komponen berganda yang
diperoleh dari Tabel 3.31 dengan langkah-langkah yang telah disebutkan di atas.

TABEL 3-40 Pengeluaran per Kapita Penduduk Indonesia menurut Jenis Pengeluaran,
1990-1996 (persen)

Makanan Pokok 16,66 14,67 13,45


Makanan Lainnya 35,33 34,51 33,34
Makanan Jadi 7,09 7,68 8,48
Bukan Makanan 40.92 43,14 44,73
Total 100,00 100,00 100,00

Sumber: BPS, Indonesia Dalam Angka 1997.

100%
90%
80%
70%
60% Bukan Makanan
50% Makanan Jadi
40% Makanan Lainnya
30%
Makanan Pokok
20%
10%
0%
1990 1993 1996
Tahun

PERAGA 3-26 Pengeluaran per Kapita Penduduk Indonesia 1990-1996

Pertanyaan dan Latihan


1 Apa perbedaan antara sensus dan sampling, jelaskan!
2. Apa perbedaan antara parameter dan statistik, jelaskan!
Sebutkan dan jelaskan cara-cara pengambilan sampel!
4. Sebutkan apa saja alat untuk memperoleh data atau mengumpulkan keterangan dari
elemen!
5. Apa yang Anda ketahui tentang tabel dan jelaskan apa yang dimaksud dengan tabel
satu arah, tabel dua arah, dan tabel tiga arah?
Bab 3 ■ 'ery~jian )ata 67

6. Apa yang Anda ketahui tentang grafik? Sebutkan macam-macam grafik yang Anda
ketahui!
7. Menurut pendapat Anda, mana yang lebih baik: penyajian dalam bentuk tabel atau
grafik? Berikan alasan Anda. Berikan contoh tabel satu arah, dua arah, dan tiga arah
(masing-masing 5 buah), mencakup berbagai persoalan, misalnya data personalia,
produksi, keuangan, peralatan, penduduk, pemasaran, dan lain sebaginya. Jika perlu
dengan data buatan (artificial data).
8. Berikan contoh grafik garis tunggal, grafik garis berganda, grafik batangan tunggal,
grafik batangan berganda, grafik lingkaran dengan menggunakan data buatan (artificial
data).
9. Buatlah grafik garis berganda, kemudian grafik batangan berganda dengan
menggunakan data berikut:
Angka lndeks Harga Konsumen di DKI Jakarta, 1998 (1993 = 100)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Januari 195,22 239,85 189,46 265,50 209,38
Februari 199,33 247,43 189,77 205,67 213,21
Maret 201,04 249,32 189,77 215,22
April 200,94 251,31 189,77 226,16 219,48
Mei 203,02 251,58 189,77 226,19 220,39
Juni 204,25 251,58 189,77 220,22 220,89
Juli 204,30 253,76 190,92 226,65 221,73
Agustus 201,02 255,17 190,92 230,49 221,67
September 200,51 254,64 190,92 230,57 221,34
Oktober 200,49 254,41 190,92 232,49 221,61
November 000,00 000,00 000,00 000,00 000,00
Desember 205,23 256,74 190,92 232,57 224,25
Sumber: lndikator Ekonomi DKI Jakarta, 1999

1 Buatlah grafik garis berganda, kemudian grafik batangan berganda dengan


menggunakan data berikut:

(1) (2) (3)

2003 1.722 2.454


2004 2.548 2.649
2005 3.742 2.771
2006 4.365 2.356
2007 6.938 87
68 Statistik: Teori dan Aplikasi

11. Nilai impor menurut negara asal (CIF jutaan US $).

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


2003 1.702,1 362,1 1.792,7 2.200,0 252,2
2004 3.301,6 364,6 2.417,2 2.655,9 201,5
2005 3.914,2 402,3 2.533,7 2.234,1 134,8
2006 1.948,0 312,0 2.559,9 2.061,9 171,4
2007 962,4 460,5 1.720,9 1.706, 1 160,3

a) Buatlah grafik garis berganda.


b) Buatlah grafik batangan berganda.
12. Nilai ekspor kayu menurut negara tujuan (FOB jutaan US $).

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Jepang 422,7 274,0 211,8 159,0 62,0
Hongkong 35,8 9,9 7,2 8,2 18,5
Singapura 68,3 44,2 16,8 26,3 21 ,3
Taiwan 133,3 66,7 42,6 31,8 23,7
Korea Selatan 63,2 21, 1 26,8 20,4 9,0
Amerika Serikat 3,5 1,8 0,8 8,6 8,4
Belgia dan Luksemburg 6,2 4,1 0,2 4,3 4,1
Belanda 11,7 10,8 3,7 10,2 9,8
Jerman Barat 4,0 3,8 1, 1 4,9 4,3
Italia 58,2 47,7 12,2 30,7 21,0
Denmark 0,2 0,2 0,2
Norwegia 0,5 0,5 0, 1 0,1 0,5
Swedia 0,4 0,4 0,2 0,3
Lainnya 66,0 63,0 18,5 53,5 45,0

a) Buatlah grafik garis berganda untuk Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan.
b) Buatlah grafik batangan berganda untuk Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan .

13. Hasil penjualan dari PT SINAR ABADI, menurut jenis barang, 2007.

(1) (2)

A 150
B 80
C 20
Jumlah 250

Sajikan dalam bentuk grafik lingkaran! (Buat persentase dahulu)!


Bab 3 ■ Penyajian Data 69

14. Dengan menggunakan data Tabel 3.24 pada halaman 51 .


a) Buatlah grafik garis berganda.
b) Buatlah grafik batangan berganda.
c) Jumlah ekspor seluruh tahun untuk masing-masing negara, kemudian sajikan
dalam grafik lingkaran.
15. Dengan menggunakan data Tabel 3.4 pada halaman 36, buatlah grafik garis tunggal
untuk ekspor termasuk migas dan buatlah garis trend-nya (garis lurus mewakili kurva
ekspor).
16. Ekspor menurut negara tujuan (miliar US$).

Singapura 3, 13 2,13 1,63 1,24 1,45


Jepang 9,68 10,35 8,59 6,64 7,34
U.S.A 4,27 4,50 4,04 2,90 3,35

Sumber: lndikator Ekonomi (BPS), Juni, 1999.

Gambarkan grafik garis berganda dan tarik garis trend masing-masing! Kesimpulan
apa yang Anda bisa tarik?
17. lmpor menurut golongan barang ekonomi (miliar US$).

Barang konsums1 1,73 0,83 0,28 0,45 0,5


Bahan baku 11,73 10,48 8, 16 8,36 9,57
Barang modal 2,89 2,57 1,72 1,91 2,44

Gambarkan grafik garis berganda dan tarik garis trend masing-masing! Kesimpulan
apa yang Anda bisa tarik?
18. Ekspor dan lmpor nonmigas Uutaan US$) disajikan berikut ini .
.,
Ekspor: 11,5 13,5 14,6 18,2 23,3 27,1 30,4 35,0 38,1 41,8 40,8
lmpor: 12,3 15,2 20,0 23,6 25,1 30,0 37,7 39,3 37,7 23,6 00,0

Gambarkan grafik garis berganda dan tunjukkan trendnya!


19. Berdasarkan tabel pada Soal 16, buatlah grafik batangan berganda!
20. Berdasarkan tabel pada Soal 16, buatlah juga grafik garis komponen berganda. (Anda
bisa mencoba langkah-langkah yang telah dijelaskan pada Aplikasi Komputer)!
21. Pada tahun 1999 ada sebanyak 4.500.000 mahasiswa di seluruh perguruan tinggi
di Indonesia. Menurut Departemen Pendidikan, dari jumlah itu, terdapat 117.000
mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi di pulau Kalimantan, 674.000 di pulau
Sumatera, 1.317.000 di pulau Jawa, 968.000 di pulau Sulawesi, dan sisanya berada
di pulau lainnya.
Dari soal di atas, buatlah:
a. grafik batang tunggal.
b. grafik lingkaran.
70 Statistik: Teori dan Aplikasi

22. Sajikan data berikut mengenai persentase wanita di antara orang-orang yang mendapat
gelar doktor pada beberapa bidang studi, dalam bentuk grafik batang.

Bidang studi Persentase


llmu Komputer 14,4%
tlmu Biologi 39,9%
Pendidikan 59,2%
lnsinyur 5,6%
llmu Fisika 21,9%
Psikologi 61,2%

23. Berdasarkan data pada soal no. 22, apakah grafik lingkaran dapat digunakan untuk
menyajikan data tersebut? Jelaskan!
24. Pada tahun 1999 terdapat 90.523 kasus kematian karena kecelakaan di Indonesia.
Dari sejumlah kasus kematian tersebut, 61.893 orang meninggal karena kecelakaan
kendaraan bermotor, 13.141 orang meninggal karena jatuh, 7 .382 orang karena
keracunan, dan sisanya karena kecelakaan lainnya.
a) Carilah persentase untuk setiap jenis penyebab kematian. Berapa persen kematian
akibat kecelakaan jenis lainnya?
b) Sajikan data hasil perhitungan pada a) dalam bentuk grafik batang.
25. Berdasarkan data hasil perhitungan pada soal no. 24 a), dapatkah grafik lingkaran
digunakan untuk menyajikan informasi tersebut? Jelaskan!
26. Ekspor ke beberapa negara ASEAN (miliar US$):

Singapura 1,55 2,42 2,65 3,64 3,55


Malaysia 1,25 2,15 2,75 2,95 3,10
Vietnam 0,16 2,35 2,85 1,75 2,90
Filipina 2,22 2,10 3,25 2,35 3, 15
Thailand 1,21 1,74 2,65 3,41 3,25

Gambarkan grafik garis berganda dan buatlah analisis sederhana untuk menggambarkan
informasi yang diberikan pada grafik tersebut.
27. Dengan menggunakan data pada soal no. 26, buatlah:
a) grafik garis komponen berganda.
b) grafik batang berganda.
28. Berdasarkan data pada soal no. 26, buatlah juga:
a) grafik garis persentase komponen berganda.
b) grafik batang persentase komponen berganda.
29. Jenis grafik apa saja yang akan Anda rencanakan untuk dibuat dalam suatu penelitian
(studi) dari setiap kasus berikut.
a) Jen is mobil apa saja yang dikendarai mahasiswa? Berapa umur kendaraan mereka?
b) Berapa jam per minggu yang digunakan untuk belajar bagi mahasiswa? Bagaimana
perubahan jumlah jam belajar selama satu semester?
c) Siaran radio apa yang paling populer bagi mahasiswa?
Bab 3 ■ Penyajian Data 71

30. Diketahui informasi sebagai berikut: "Dari pendapatan yang diperoleh, rumah tangga
akan menggunakannya untuk membiayai berbagai jenis pengeluaran. Kegiatan
pengeluaran rumah tangga tidak saja untuk memenuhi konsumsi, tetapi juga kegiatan
yang bersifat transfer. Pada tahun 1992 dan 1994 pengeluaran untuk konsumsi
mencapai 80, 1 dan 81,8 persen dari total pengeluaran . Di tahun 1996 pengeluaran
ini turun menjadi 75,9 persen. Di sisi lain, pengeluaran transfer mengalami kenaikan,
sehingga tabungan rumah tangga tidak mengalami perubahan yang berarti. Pada tahun
1992 tabungan rumah tangga mencapai 15,9 persen, sedangkan di tahun 1994 turun
menjadi 13,9 persen, dan di tahun 1996 tabungan naik lagi menjadi 15,7 persen dari
total pengeluaran" . Berdasarkan informasi tersebut buatlah tabel ringkasannya!
31. Berdasarkan tabel yang telah Anda buat pada soal no. 30 buatlah:
a) grafik garis berganda yang mengandung informasi ketiga jenis pengeluaran
terse but.
b) grafik batang untuk membandingkan ketiga jenis pengeluaran dari tahun ke
tahun.
32. Berdasarkan soal no. 30, buatlah juga:
a) grafik garis persentase komponen berganda.
b) grafik lingkaran untuk setiap tahun.
33. Menurut pendapat Anda, apakah informasi yang diberikan pada soal no. 30 termasuk
dalam bentuk penyajian data? Jelaskan!
34. Berdasarkan data yang disajikan pada soal no. 26, buatlah analisis sederhana dalam
bentuk uraian yang menggambarkan tentang perkembangan ekspor Indonesia ke
beberapa negara ASEAN!

Anda mungkin juga menyukai