Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

Dosen Pengampuh:
Fajriani Azis, S.Pd., M.Si.
Ridfan Rifaldy Abadi, S.E., M.M

Disusun Oleh:

1. Andi Aisyiah Rahmatillah NIM:230901501068


2. Andi Nurannisa NIM:230901501069

3. Aulia Choironi Budhiono NIM:230901501071

4. M. Imam Afriansyah NIM:230901501067

5. Suci Ramadani NIM:230901501070

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1 FAKULTAS

EKONOMI & BISNIS UNIVERSITAS NEGERI

MAKASSAR 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita rahmat,
kesehatan serta hidayahnya sehingga kitai masih bisa menghirup udara hingga saat ini.
Berkat karunianya pula kami dapat menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah pengantar
Manajemen dengan judul "Perkembangan Ilmu Manajemen".

Tak lupa kita kirimkan shalawat serta salam kepada baginda Nabiullah Muhammad SAW,
yang telah menghantarkan kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang-benderang
seperti yang kita rasakan saat ini.

Ungkapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membersamai selama proses
penyusunan makalah ini hingga selesai. Tentunya, makalah ini tidak akan maksimal tanpa
bantuan dan kerja sama dari teman-teman terkhususnya anggota dari kelompok tiga.

Permohonan maaf juga kami sampaikan kepada Ibu Fajriani Azis, S.Pd., M.Si. dan Bapak
Ridfan Rifaldy Abadi, S.E., M.M., selaku dosen pengampuh kami pada mata kuliah pengantar
manajemen apabila dalam pembuatan makalah kami masih banyak terdapat kesalahan dalam
penyusunan struktur maupun kata, karena sejatinya kami hanya manusia yang juga tidak luput
dari kesalahan.

Kami menyadari pula bahwa masih terdapat kekurangan yang ada di dalam makalah kami,
baik dari segi tata bahasa maupun dari sistematika penyusunannya, maka dari itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kedepannya dapat kami jadikan sebagai
pembelajaran. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 5 September 2023

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................
1.1 Deskripsi Singkat................................................................................................................
1.2 Relevansi............................................................................................................................
1.3 Indikator..............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................
2.1 Sejarah Ilmu Manajemen....................................................................................................
2.2 Perspektif Manajemen Klasik.............................................................................................
2.3 Perspektif Manajemen Perilaku.........................................................................................
2.4 Perspektif Manajemen Kuantitatif.......................................................................................
2.5 Teori Manajemen Kontemporer..........................................................................................
BAB III PENUTUP....................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Singkat
Pada Bab ini dibahas tentang Perkembangan Ilmu Manajemen. Kemudian
Pembasannya terbagi menjadi lima pembahasan yakni sejarah ilmu manajemen,
perspektif manajemen klasik, perspektif manajemen perilaku, perspektif manajemen
kuantitatif, dan teori manajemen kontemporer.

1.2 Relevansi

Pada bagian ini dibahas tentang bagian-bagian dari perkembangan ilmu manajemen
yang akan menjadi landasan bagi mahasiswa untuk memahami apa saja pengertian
maupun penjelasan dari beberapa sub bagian yang akan dibahas pada materi berikut.
1.3 Indikator

Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perkembangan ilmu ekonomi dan bagian-


bagiannya yakni sejarah ilmu manajemen, perspektif manajemen klasik, perspektif
manajemen perilaku, perspektif manajemen kuantitatif, dan teori manajemen
kontemporer.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Ilmu Manajemen

Ilmu manajemen sudah ada sejak berpuluhan ribu tahun yang lalu. Hal ini terbukti dengan
adanya Piramida di Mesir. Piramida itu dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun
lamanya.
Pembangunan piramida tersebut tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang
merencanakannya, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, serta mengontrol
pembangunannya.
Praktik manajemen lainnya bisa dilihat selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang
saat itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan di Italia. Penduduk Venesia membangun
bentuk awal suatu perusahaan bisnis dan mengerjakan banyak kegiatan yang biasa terjadi di
organisasi-organisasi modern saat itu.
Sebagai ilustrasinya yakni di gudang senjata Venesia, kapal perang yang diluncurkan
sepanjang kanal dan dalam setiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal ini.
Hal tersebut sama seperti dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh
Hanry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan itu, orang Venesia mempunyai
sistem penyimpanan dan pergudangan untuk melihat isinya, manajemen sumber daya manusia
untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.
Sebelum abad ke-20, telah terjadi dua peristiwa yang sangat penting di dalam ilmu
manajemen. Peristiwa penting pertama terjadi di tahun 1776 saat Adam Smith menerbitkan
sebuah doktrin ekonomi klasik, “The Wealth of Nation”.
Di dalam bukunya, ia menyampaikan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh oleh
organisasi dari pembagian kerja (division of labor) yakni perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas
yang spesifik dan berulang.
Smith juga menyatakan bahwa pembagian kerja bisa meningkatkan produktivitas dengan
meningkatnya keterampilan dan kecekatan setiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang pada
pergantian tugas, dan menciptakan mesin dan penemuan lain yang bisa menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang dapat mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen ialah
Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri tersebut menandai dimulainya penggunaan mesin,
menggantikan tenaga manusia, yang berakibat dalam pindahnya kegiatan produksi dari setiap
rumah menuju tempat khusus yang dinamakan pabrik.
Perpindahan tersebut mengakibatkan setiap manajer yang saat itu membutuhkan teori
yang bisa membantu mereka memperkirakan permintaan, memastikan cukupnya persediaan
bahan baku, membagikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain
sebagainya, sampai ilmu manajamen tersebut mulai dikembangkan oleh para ahli.
Di awal abad ke-20 seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayol mengemukakan
suatu gagasan lima fungsi utama manajemen yaitu diantaranya sebagai berikut ini merancang,
mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol tersebut
kemudian mulai dipakai sebagai kerangka kerja buku ajaran ilmu manajemen dalam pertengahan
tahun 1950 dan terus-menerus berlangsung hingga sekarang.
Ahli sosiologi Jerman Max Weber menguraikan suatu tipe ideal organisasi yang dinamakan
sebagai birokrasi yang berbentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang
diartikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan secara teperinci, dan sejumlah hubungan yang
impersonal.
Weber juga mengerti bahwa bentuk “Birokrasi Yang Ideal” itu tidak ada di dalam realita.
Dia hanya mengilustrasikan tipe organisasi tersebut dengan maksud dan tujuan yang dapat
menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan bisa dikerjakan
dalam suatu kelompok besar. Teorinya ini dapat menjadikan contoh desain struktural bagi banyak
organisasi besar sekarang ini.
Perkembangan selanjutnya terjadi di tahun 1940-an saat Patrick Blackett mencetuskan ilmu riset
operasi yang adalah kombinasi dari sebuah teori statistika dengan sebuah teori mikroekonomi.
Yang iterkenal dengan “Sains Manajemen”. Beliau juga mencoba pendekatan sains untuk
mengatasi masalah di dalam manajemen khususnya di bidang logistik dan operasi. Pada tahun
1946 Peter F. Drucker sering juga disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen melahirkan salah satu
buku paling awal tentang manajemen terapan sebagai berikut yakni “Konsep Korporasi” (Concept
of the Corporation).
Buku ini juga muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang
menugaskan penelitian tentang sebuah organisasi.

2.2 Perspektif Manajemen Klasik


A. Pengertian Manajemen Klasik
Teori Manajemen Aliran Klasik mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi
manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajer sangat dibutuhkan pada penerapan fungsi-
fungsi tersebut. Dalam Fattah (2000:22) teori manajemen klasik berasumsi bahwa manusia itu
sifatnya rasional, berfikir logis, dan kerja merupakan suatu yang diharapkan. Oleh karena itu teori
klasik berangkat dari premis bahwa organisasi bekerja dalam proses yang logis dan rasional
dengan pendekatan ilmiah dan berlangsung menurut struktural atau anatomi organisasi.

B. Sejarah Perkembangan Manjemen Klasik


Teori Manajemen Aliran Klasik awal sekali timbul akibat terjadinya revolusi industri di
Inggris pada abad 18. Para pemikir tersebut memberikan perhatian terhadap masalah- masalah
manajemen yang timbul baik itu dikalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para pemikir
itu yang terkenal antara lain. Robert Owen. Henry Fayol. Charles Babbage dan lainnya.
C. Pokok Teori Manajemen Klasik
Teori Manajemen Aliran Klasik terbagi menjadi dua, yaitu teori manajemen ilmiah dan teori
organisasi klasik

a. Teori Manajemen Ilmiah


Pelopornya adalah Frederick Winslow Taylor, Frank dan Lilian Gilberth, dan Henry
Laurance Grant serta Harrington Emerson. Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang
menggunakan ilmu pengetahuan dibahas, pada sekitar 1900-an. Frederick Winslow Taylor adalah
manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar manajemen.
Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick management).
Pendukung teori manajemen ilmiah yang lain adalah Frank B. Gilbert (1878-1924) dan
Lilian Gilberth (1878-1972) yang sukses mengarahkan pada studi gerak dan waktu. Dia tertarik
pada pengerjaan suatu pekerjaan yang memperoleh efisiensi tertinggisebagai ilmu yang
menganalisis tugas sampai pada gerak fisik dasar. Diharapkan agar gerak tidak dihambur-
hamburkan dan dihemat serta diharapkan lancar sehingga produktifitas kerja meningkat.
Dalam konsep Gilbreth, gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Dengan kamera film ia
berusaha mencari gerakan paling menghemat untuk setiap pekerjaan, dengan demikian
menaikkan prestasi dan mengurangi kelelahan. Keduanya mengembangkan
rencana promosi 3 tahap, yaitu:
1) Mengerjakan pekerjaan saat ini
2) Mempersiapkan diri untuk jabatan yang lebih tinggi
3) Melatih penggantinya dalam waktu yang bersamaan

b. Teori Organisasi Klasik


Teori organisasi klasik yang pertama ialah teori birokrasi yang dikemukakan oleh Max
Weber dalam bukunya : The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula
berasal dari kata legal-rasional Organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan
perencanaan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Weber bentuk organisasi yang
birokratik secara kodratnya adalah bentuk organisasi yang paling efisien.
Weber mengemukakan karakteristik birokrasi sebagai berikut:
1) Pembagian kerja yang jelas
2) Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik
3) Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi
4) Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
5) Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan
6) Huhungan-hubungan antar pribadi yang bersifat "impersonal"
Teori organisasi klasik yang kedua ialah teori administrasi. Teori administrasi berkembang
sejak tahun 1990. Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol
dan Lynlali Urwick dari Eropa, serta Mooney dan Reiley di Amerika. Mooney dan Reilly menyebut
koordinasi sebagai faktor terpenting dalam perencanaan organisasi maupun bangun teori yang
mereka kemukakan. Mereka menekankan tiga prinsip organisasi yang mereka teliti dan temukan
telah dijalankan dalam organisasi-organisasi pemerintahan, agama, militer dan bisnis. Ketiga
prinsip tersebut adalah:
1) Prinsip koordinasi
2) Prinsip skalar
3) Prinsip fungsional

C. Fungsi Manajemen Klasik


a . Merencanakan (planning) adalah menentukan sasaran organisasi dan sarana untuk
pencapaian tujuan.
b. Mengorganisasikan (organizing) adalah menetapkan dimana keputusan akan dibuat, siapa
yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa.
c. Memimpin (leading) adalah memberi insparasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha
keras mencapai sasaran organisasi.
d. Mengendalikan (controlling) adalah mengawasi kemajuan pencapaian sasaran dan mengambil
tindakan korelasi bilamana dibutuhkan

D. Karakteristik Manajemen Klasik


a. Pengembangan manajemen dilakukan oleh teoritis.
b. Investasi terbesar adalah karyawan.
c. Tenaga kerja diberi pelatihan keterampilan sesuai operasi pabrik.
d. Karyawan bertanggungjawab atas pekerjaan tertentu yang berulang.
e. Adanya skema pembagian keuntungan.

2.3 Perspektif Manajemen Perilaku


Manajemen Perilaku atau disebut juga dengan Teori relasi manusia yang merupakan
pengembangan dari eksperimen Howthorne studies. Pada dasarnya teori relasi manusia
berargumentasi bahwa pada dasarnya manusia selalu melakukan respons terhadap konteks
sosial dimanapun ia berada. Dalam organisasi bisnis, konteks sosial ini dapat meliputi kondisi
sosial, norma yang disepakati di dalam kelompok dan juga dinamika antarindividu.
Asumsi dasar yang digunakan dalam teori ini adalah bahwa perhatian manajer atau
pimpinan terhadap bawahannya akan meningkatkan tingkat penerimaan dan sekaligus tingkat
kepuasan dari bawahan, sehingga tingkat penerimaan dan kepuasan ini akan mendorong
tercapainya pengkatan produktivitas.
Salah satu kontributor teori relasi manusia ini adalah seorang yang bernama Abraham
Maslow. Dia menyatakan bahwa perilaku manusia dimotivasi oleh keragaman kebutuhan yang
dihadapinya. Keragaman kebutuhan ini direpresentasikannya melalui apa yang dinamakan
dengan "Hierarki Kebutuhan" (Hierarchy of Needs). Termasuk kebutuhan akan insentif secara
keuangan dan juga penerimaan sosial.
Selain Maslow, Douglas McGregor memberikan kontribusi berharga mengenai dinamika
dalam relasi manusia. McGregor memperkenalkan kepada kita bahwa pada dasarnya manusia
dapat diklasifikasikan menjadi tipe X dan tipe Y. Mereka yang bertipe X cenderung bersifat pasif,
malas, tidak mau bekerja kecuali kalau disuruh, kurang inisiatif, dan kurang menyukai tantangan,
serta akan berdisiplin jika diawasi. Untuk mereka yang dikategorikan tipe X ini, pendekatan
manajemen yang harus dilakukan barangkali adalah yang terkait dengan pengarahan dan
pengawasan yag menyeluruh dan terus-menerus.
Adapun klasifikasi yang kedua adalah tipe Y di mana mereka yang bertipe Y memiliki
karaktetistik proaktif, menyukai tantangan dan pekerjaan, memiliki banyak ide dan inisiatif, serta
berdisiplin adalah bagian dari tantangan prestasi yang ingin dicapainya. Untuk mereka yang
berkategoti Y ini, pendekatan manajemen lebih kepada pemberian delegasi dan kepercayaan
daripada pengawasan terus-menerus dan menyeluruh.
2.4 Perspektif Manajemen Kuantitatif
Perspektif manajemen kuantitatif adalah pendekatan manajemen yang menggunakan
metodologi dan teknik matematis dan statistik untuk memecahkan masalah dan membuat
keputusan dalam organisasi. Ini berfokus pada pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
melalui pendekatan yang bersifat obyektif dan sistematis.
Perspektif manajemen kuantitatif mencakup berbagai bidang seperti operasi, produksi,
perencanaan dan kontrol, dan pemodelan sistem. Metodologi yang digunakan dalam perspektif ini
meliputi linear programming, network analysis, queuing theory, dan decision theory.
Salah satu kelebihan dari perspektif manajemen kuantitatif adalah kemampuannya untuk
memecahkan masalah secara obyektif dan menyediakan solusi yang dapat diterima secara logis
dan rasional. Ini juga membantu manajer dalam membuat keputusan yang data-driven dan
mengoptimalkan sumber daya organisasi.
Namun, ada beberapa kekurangan dari perspektif manajemen kuantitatif, seperti
ketergantungan pada data yang akurat dan tepat waktu, dan keterbatasan dalam
memperhitungkan faktor-faktor subyektif dan kualitatif dalam pengambilan keputusan. Beberapa
orang juga merasa bahwa teknik dan metodologi yang digunakan dalam perspektif ini terlalu rumit
dan sulit dipahami.
Walaupun demikian, perspektif manajemen kuantitatif tetap merupakan pendekatan yang
penting dan berguna dalam dunia manajemen. Keterampilan dan kemampuan dalam
menggunakan metodologi dan teknik kuantitatif sangat dihargai dan diperlukan dalam berbagai
bidang manajemen, seperti perencanaan dan kontrol, produksi dan operasi, dan pengambilan
keputusan. Oleh karena itu, manajer harus memahami perspektif manajemen kuantitatif dan
bagaimana mengaplikasikannya dalam pekerjaan mereka sehari-hari.
2.5 Teori Manajemen Kontemporer
Teori manajemen kontemporer adalah sekumpulan teori manajemen yang muncul pada
akhir abad ke-20 dan mulai dikembangkan pada awal abad ke-21 yang memfokuskan pada
perubahan lingkungan bisnis dan global yang cepat, inovasi teknologi, dan perubahan sosial dan
budaya. Teori-teori ini membantu manajer mengatasi tantangan dan merespon perubahan
lingkungan bisnis yang cepat dengan cara yang efektif dan efisien.
Beberapa teori manajemen kontemporer meliputi teori manajemen strategi, manajemen
sumber daya manusia, manajemen lingkungan dan pengembangan, dan manajemen jaringan.
Teori manajemen strategi membantu manajer memahami bagaimana membuat dan menerapkan
strategi bisnis yang efektif dan berkelanjutan dalam lingkungan bisnis yang cepat berubah.
Teori manajemen sumber daya manusia membantu manajer memahami bagaimana
memanfaatkan dan mengelola sumber daya manusia untuk mencapai tujuan bisnis. Teori
manajemen lingkungan dan pengembangan membantu manajer memahami bagaimana
memanfaatkan dan memantau perubahan lingkungan bisnis dan memastikan kesesuaian dengan
tujuan bisnis. Teori manajemen jaringan membantu manajer memahami bagaimana membangun
dan memelihara jaringan bisnis yang efektif dan memanfaatkan jaringan untuk memperkuat posisi
bisnis.
Salah satu kelebihan dari teori manajemen kontemporer adalah fokus pada perubahan dan
inovasi, yang membantu manajer mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang baru dalam
lingkungan bisnis yang cepat berubah. Teori- teori ini juga memperhitungkan aspek-aspek sosial
dan budaya, sehingga membantu manajer memahami bagaimana perubahan sosial dan budaya
mempengaruhi bisnis.
Namun, ada beberapa kekurangan dari teori manajemen kontemporer, seperti
ketergantungan pada data dan informasi yang akurat dan tepat waktu, dan keterbatasan dalam
memperhitungkan faktor-faktor subyektif dan kualitatif dalam pengambilan keputusan. Beberapa
teori juga mungkin tidak memiliki aplikasi praktis yang jelas dalam dunia nyata.
Meskipun demikian, teori manajemen kontemporer tetap merupakan bagian penting dan
berguna dari studi manajemen. Manajer harus memahami teori-teori ini dan bagaimana
menerapkannya dalam lingkungan bisnis mereka untuk memastikan kesuksesan dan
keberlanjutan bisnis.
Beberapa teori manajemen kontemporer yang populer saat ini meliputi teori manajemen
yang berfokus pada kolaborasi dan kerjasama, teori manajemen berbasis komunitas, dan teori
manajemen yang berfokus pada kepemimpinan. Teori manajemen yang berfokus pada kolaborasi
dan kerjasama membantu manajer memahami bagaimana bekerja sama dengan pihak lain, baik
dalam organisasi maupun di luar organisasi, untuk mencapai tujuan bisnis yang kompleks. Teori
manajemen berbasis komunitas membantu manajer memahami bagaimana membangun dan
memelihara komunitas bisnis yang kuat dan berkelanjutan. Teori manajemen yang berfokus pada
kepemimpinan membantu manajer memahami bagaimana memimpin dan memotivasi tim mereka
untuk mencapai tujuan bisnis.
Dalam memahami teori manajemen kontemporer, manajer juga harus memahami
bagaimana menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang efektif dalam lingkungan bisnis mereka,
seperti prinsip-prinsip manajemen waktu, manajemen sumber daya, dan manajemen kualitas.
Prinsip-prinsip ini membantu manajer memastikan bahwa mereka dapat mengelola bisnis dengan
efektif dan efisien, serta memastikan bahwa bisnis mereka berkelanjutan dan mencapai tujuan
jangka panjang.
Secara keseluruhan, teori manajemen kontemporer membantu manajer memahami
bagaimana memanfaatkan inovasi dan perubahan dalam lingkungan bisnis untuk mencapai
kesuksesan bisnis. Dengan memahami teori-teori ini dan bagaimana menerapkannya, manajer
dapat memastikan bahwa bisnis mereka siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang
di masa depan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun Kesimpulan yang dapat kita tarik dari pembahasan materi diatas yang membahas
tentang Perkembangan Ilmu Manajemen yang mencakup sejarah ilmu manajemen yang sudah
ada sejak bepuluh-puluhan ribu tahun yang lalu kemudian terus berkembang seiring berjalannya
waktu. Kemudian pembahasan mengenai perspektif manajemen klasik yang telah hadir sejak
abad ke-18, adapun pokok teori dari manajemen klasik ini yang terbagi menjadi dua, yakni teori
manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik.

Selanjutnya pembahasan materi mengenai perspektif manajemen perilaku yang


membahas tentang relasi manusia yang berargumentasi bahwa sejatinya manusia selalu
melakukan respons terhadap segala konteks sosial dimanapun ia berada. Kemudia perspektif
manajemen kuantitatif dibahas tentang kelebihannya dalam memecahkan masalah secara
obyektif dan menyediakan solusi yang mampu diterima secara logis dan rasional.

Pembahasan terakhir tentang teori manajemen kontemporer yang merupakan sekumpulan


teori yang muncul pada abad ke-20 dan kemudian mulai dikembangkan pada abad ke-21. Teori ini
difokuskan pada perubahan lingkungan bisnis dan global yang cepat serta perubahan sosial dan
budaya.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi Mariani (2021). Perspektif Manajemen Klasik.


Erna Novitasari (2022). Sejarah Ilmu Manajemen dari Awal Kemunculan Sampai
Perkembangannya.
Guru Ekonomi (2023). Pengertian Manajemen: Sejarah, Unsur, Fungsi, Jenis & Contoh.
Hanifa Yasmin (2023). Perspektif Manajemen Perilaku.
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (2023). Rangkuman Pengantar Manajemen 2.

Anda mungkin juga menyukai