MAKALAH K5 SPEI (Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam)
MAKALAH K5 SPEI (Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam)
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Yang diampu oleh Bapak Fahrurrozi, M.E.I.
Oleh :
Kelompok V
Sholawat dan salam tak lupa kita panjatkan ke haribaan Baginda Rasul
Muhammad SAW, sang reformer dunia yang telah membawa keadaan manusia
dari alam jahiliah menuju alam yang penuh dengan kenikmatan.
Akhirnya, inilah prakata dari kami selaku penulis dengan harapan semoga
dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan kita
semua tentang Sejarah Pemikiran Tokoh Ekonomi Islam Pada Masa Turki
Utsmani. dan apabila terdapat suatu kekurangan pada makalah ini kami
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca yang budiman.
Mohon maaf apabila terdapat kesalahan serta kekhilafan dari kami baik dari segi
pemikiran ataupun penulisan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan .................................................................................................... 1
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
4. Mengetahui Pemikiran Tokoh Ekonomi Islam Mehmed Akif Ersoy
5. Mengetahui Pemikiran Tokoh Ekonomi Islam Said Nursi Badiuzzaman
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Jakarta: Granada Press, 2007), 62.
2
Fadllan, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Surabaya: Pena Salsabila, 2013), 45.
3
Pada abad tersebut, jumlah penduduk Turki semakin banyak, sementara
pada saat yang sama, kerajaan menghadapi problem intern sebagai dampak
pertumbuhan perdagangan dan ekonomi internasional, mereka lebih maju jika
dibandingkan dengan negara Turki Utsmani.
Di Eropa pada waktu itu telah muncul kapitalisme sebagai akibat dari
munculnya kapitalisme bangsa Eropa yang didominasi mereka dibidang
perdagangan terus menurunnya produksi industry kerajinan masyarakat Turki.
Ekspansi bangsa Eropa di bidang perdagangan dan meningkatnya perputaran
modal diantara mereka, telah memunculkan sejumlah industry baru disektor
industry logam dan tekstil.3
Industri baru itu telah memaksa mereka untuk mencari secara terus-
menerus pasar baru bagi ekspor produksi mereka. Para pengusaha kapitalis
mengembangkan pasar dan industry mereka dengan menciptakan teknik dan
kebutuhan baru dalam upaya bersaing dengan industry tradisional masyarakat
Turki. Para pedagang Eropa membeli bahan mentah dari Turki kemudian
mereka mengolahnya di Eropa. Setelah itu dibawa dan dipasarkan di Turki
dengan diskon tinggidan kualitas lebih bagus. Dengan cara ini, menyebabkan
sector kerajinan Turki banyak yang gulung tikar.
Selanjutnya, nilai mata uang Turki terhadap mata uang asing menurun
drastis, meskipun pemerintah telah berupaya untuk mengendalikan harga,
tingkat inflasi dan nilai tukar mata uangnya. Harga makanan ikut merangsek
naik secara bertahap dan konsekuensinya mempengaruhi jumlah pendapatan
dan gaji para pegawai kerajaan. Situasi perekonomian yang serba sulit ini
memaksa kerajaan untuk mengevaluasi nilai mata uangnya kembali sehingga
mengakibatkan dislokasi baru dan krisis keuangan berkelanjutan hingga
perkembangan sejarah kerajan Turki pada masa berikutnya. 4
3
Ibid,. 46.
4
Dedy Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: CV Pustaka Setia, 250.
4
1. Melakukan usaha perluasan wilayah meliputi Asia kecil, Armenia, Irak
Syiria, Yaman, Hijaz, Yaman, Mesir, Libya, Tunisia, Aljazair, Bulgaria,
Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria dan Rumania.
5
Abi Suar, Pemikiran Ekonomi Islam Pada Masa Awal Turki Utsmani (Padang: Pascasarjana
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, 2020), 56.
6
Abdul Qoyun, Dkk, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Jakarta: Departemen Ekonomi dan
Keuangan Syariah-Bank Indonesia), 431.
5
yang mencakup keseluruhan pandangan etika, menjadi sangat populer di
seluruh dunia seluruh periode Turki Utsmani sampai abad kedelapan belas.
7
Ibid,. 433.
6
Sedangkan Ḳınalızāde mendefinisikan tujuan dari disiplin ini untuk
memberikan pedoman untuk rezeki atas dan kelas yang lebih rendah. ‟Ilm
tadbīr al-manzil merupakan bagian kedua bukunyaAḫlāḳ-ı „Alāī, sedangkan
bagian pertama dan ketiga adalah ʽilm akḫlāq(ilmu etika) dan „ilm tadbīr al-
madina, masing-masing merupakanbagian dari filsafat praktis secara
keseluruhan. Akhlak (etika) bagi para filsuf muslim merupakan dasar dari
ekonomi dan politik. Maka dapat dikatakan bahwa ilmu ekonomi sebelumnya
munculnya ekonomi modern yang diusung oleh Adam Smith merupakan satu
kesatuan disiplin dalam ilmu filsafat.
Dalam Aḫlāḳ-ı „Alāī, mata uang logam yang ideal menurutnya harus
langka, agar tidak semua orang bisa memilikinyadari itu. Karena
kelangkaannya, dengan jumlah yang kecil logam ini seharusnya sama sesuatu
yang bernilai besar. Jadi, ketika seseorang menginginkannya mengubah tempat
tinggalnya tidak perlu membawa semua barang rumahnya, tapi dia cukup
membawa logam ini, dan di mana pun diperlukan, dia dapat menukarnya untuk
makanan dan barang Dengan cara ini dia tidak perlu membawa jumlah yang
banyak.
7
kekuatan fisik, keberanian, dan kemampuan menunggang kuda, berkuda
berhubungan dengan militer.
Kategori kedua dari tindakan yang harus dihindari terdiri dari berlebih-
lebihan dan pemborosan,di antaranya ada jenis yang berbeda, menurut
Ḳınalızāde.
Keempat adalah: apa pun yang dibelanjakan, baik itu untuk tujuan wajib
seperti pengeluaran untuk kebutuhan anggota keluarga atau untuk tujuan yang
tidak wajib - seperti sedekah kepada orang miskin. Ḳınalızāde menambahkan
satu hal lagi yang penting membelanjakan uang yaitu dengan cara jalan tengah
(iḳtisād). Namun, saat ini pemenuhan kebutuhan lebih dekat dengan
kemewahan daripada lebih dekat dengan kesederhanaan.
Dalam konteks saat ini, ITM Ḳınalızāde telah memberikan fondasi yang
mapan dalam pengembangan konsep pengelolaan kekayaan islami saat ini.
Pemikirannya tentang pengelolaan kekayaan rumah tangga mengarahkan kita
kepada pengelolaan kekayaan yang sistematis dan terencana yang sesuai
dengan ajaran-ajaran Islam. Pendapatan yang diterima dan pengeluarannya
dalam konsumsi pribadi, sosial dan tabungan atau investasi harus benar-benar
sesuai syariat Islam sehingga mendapatkan keberkahan dari Allah Swt. Apa
yang kita dapatkan dan keluarkan dari rezeki yang diberikan Allah Swt. akan
dipertanggung jawabkan di akhirat kelak sebagaimana hadis Rasulullah Saw.
“Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi Rabb-
Nya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu): tentang umurnya untuk
apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang
8
hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia
belanjakan serta apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya.”8
a. Biografi Singkat
Mustafa Nuri Bey lahir pada tahun 1259 H/1844 M yang pada saat
itu ayahnya Beylânh Gürcü Yusuf Pasha menjadi gubernur di Maraş.
Disamping menjalankan pendidikannya, Nuri belajar ilmu Islam dan Prancis
kepada seorang guru secara privat karena di awal tahun 1860-an ia
menjalankan tugas singkat di berbagai kantor, pada zaman itu Nuri
ditugaskan di kantor penerjemahan(Tercüme Odası) yang berfungsi sebagai
sekolah penting bagi banyak intelektual dan negarawan Ottoman terkemuka
dan sarana diplomatik untuk pemerintah.
Pada tahun 1865, Nuri Bey merupakan salah satu dari pendiri
organisasi rahasia oposisi politik yang terkenal yaitu "Aliansi Patriotik".
Daulah Utsmani Muda, yang menyebabkan dia harus diasingkan pada tahun
1867dengan anggota organisasi lainnya. Selanjutnya, Ia telah bekerja di
pemerintahan sejak tahun 1876 karena hubungannya yang dekat dengan
Sultan Abdul Hamid. Nah, ditahun 1882 Nuri Bey menerbitkan buku yang
berjudul Mebahis-iİlm-i Servet(Tema-tema alam ilmu kekayaan). Buku
tersebut adalah buku yang penting, karena merupakan satu-satunya risalah
ekonomi yang tepat yang ditulis oleh anggota terkemuka gerakan Utsmani
Muda yaitu Nuri Bey, seorang intelektual Turki Utsmani pertama yang
berjuang untuk“penemuan tradisi" ekonomi Islam.
8
Ibid,. 436.
9
kedua adalah pengalaman pribadinya. Ia menyatakan bahwa meskipun
pentingnya ilmu ini pertama kali menginspirasinya untuk menulis buku
tentang subjek ini, pengalamannya di Administrasi Bea Cukai Turki
Utsmani mempercepat prosesnya. Setelah ditugaskan ke Administrasi, dia
menyadari bahwa transaksi dan prosedur dalam adat Utsmani sangat jauh
dari apa yang dikatakan oleh prinsip-prinsip ekonomi modern. Dia
menyaksikan sistem yang kacau dan sewenangwenang atau ketiadaan sistem
dalam pengertian modern yang membuat Administrasi Bea Cukai Utsmani
terbuka untuk semua jenis pelecehan dan korupsi.9
10
penjelasannya, pemerintah memungut pajak, buruh menerima upah atau
gaji, pemilik tanah mendapat sewa,dan bagian dari kapitalis dalam distribusi
adalah "bunga". Sehingga, bunga (interest rate) itu tidak selalu haram ketika
digunakannya sesuai syariat Islam. Adapun yang diharamkan menurutnya
bunga yang diambil atas pinjaman sebagai yang dijelaskan dalam beberapa
hadis Rasulullah SAW.
a. Biografi Singkat
11
Ibid,. 441.
11
Mesin Pertanian pada tahun 1907. Pada tahun 1908 M, ia diangkat sebagai
guru besarsastra di Darülfünûn (universitas).12
12
kecil, itu juga termasuk jihad fi sabilillah. Jika keluarnya dalam rangka
mencari nafkah untuk orangtuanya yang tua, maka itu juga jihad fi
sabilillah. Kalau pun keluarnya dia dalam rangka mencari nafkah untuk diri
sendiri demi menjaga harga diri, maka itu juga termasuk jihad fi sabilillah.
Namun, bila keluarnya dia disertai riya dan hura-hura, maka itu merupakan
usaha di jalan setan.” (HR Thabrani).14
14
Ibid,. 443.
15
Ibid,. 444.
13
E. Pemikiran Tokoh Ekonomi Islam Said Nursi Badiuzzaman
Said Nursi lahir pada tahun 1293 H (1877 M) di desa Nurs, daerah
Bitlis. Ia adalah anak keempat dari tujuh anak dari Mirza dan Nuriye yang
berasal dari suku Kurdi. Saudara kandungnya yaitu Durriyah Hanim, Halima
Hanim, Abdullah, Said, Muhammad, Abdul Majid dan Marjan, Ayahnya
bernama Mirza dan Ibunya Nuriye merupakan pengikut tarekat
Naqsabandiyyah.
Ia membagi rezeki menjadi dua yaitu hakiki dan metaforis. Rezeki yang
hakiki, yaitu yang cukup untuk bertahan hidup. Hal ini dijamin oleh Sang
Pemberi Rezeki (al-Razzâq). Selama kecenderungan manusia terhadap
kejahatan itu tidak ada, ia akan menemukan rezeki penting ini dalam keadaan
apa pun tanpa mengorbankan agamanya, atau kehormatannya, atau harga
dirinya. Rezeki hakiki yang dikatakannya ini didapatkan dan dikeluarkannya
harus dengan cara-cara yang baik dan benar oleh syariat Islam.
16
Ibid,. 445.
14
untuk memohon, menjilat, dan bahkan ironisnya sampai mengorbankan agama,
yang merupakan cahaya hidup yang kekal.
17
Ibid,. 446.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Daulah Turki Utsmani merupakan Khilafah Islamiyyah yang cukup
lama berkuasa di dunia Islam yang wilayah kekuasaannya meliputi Timur dan
Barat. Posisinya yang sangat sentral sangat menguntungkannya dalam
perekonomiannya terutama dalam perdagangan internasional. Selain
perdagangan, Turki Utsmani juga mengandalkan pertanian dan industrinya
terutama di bidang tekstil. Aktivitas-aktivitas ekonomi Turki Utsmani
berpegang teguh pada ajaran dan tradisi Islam yang banyak melihat kepada
daulah-daulah sebelumnya yang berada di Timur seperti penerapan timar yang
di Timur merupakan iqthâ'.
16
keadaan Turki Utsmani pada masa itu. Kelompok kedua melakukan integrasi
pengetahuan Islam dan Barat.
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Euis. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta: Granada Press, 2007.
Suar, Abi. Pemikiran Ekonomi Islam Pada Masa Awal Turki Utsmani. Padang:
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, 2020.
18