Dosen Pengampu:
Kelompok 14 (Kelas A)
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur Kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada Kami sehingga, Kami berhasil menyelesaikan makalah
yang berjudul “Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam” terselesaikannya dalam
penyusunan makalah ini merupakan berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan kali ini tim penyusun menyampaikan terimakasih
kepada yang terhormat:
1. Rina El Maza, S.HI., M.HI. selaku dosen pengampu Mata Kuliah yang telah
memberikan tugas, petunjuk, kepada Kami sehingga, kami termotivasi untuk
menyelesaikan makalah ini.
Kelompok 14
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................6
A. Kesimpulan.............................................................................................15
B. Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
C. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian di cantumkan agar makalah yang di bahas tidak
melebar keman-man, yaitu sebai berikut:
1. Untuk mengetahui Pemikiran ekonomi islam pada tahun priode
1960-1980.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1
Abdul Qoyum, Asep Nurhalim, dan dkk, SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM, 1
ed. (Jakarta: Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah, 2021), 475–80.
6
Ketertarikannya dalam bidang ekonomi mengantarkannya
menyelesaikan studi ilmu ekonomi di Universitas Rajshahi pada
tahun 1960 dan melanjutkan studi master dan doktoral pada
Michigan University dengan konsentrasi pada ilmu ekonomi.
7
sudah hadir melalui pemahaman ajaran yang dibawa oleh
Rasulullah Saw. Muhammad Abdul Mannan menyandarkan
pemikirannya pada prinsip-prinsip dasar Islam yaitu Alquran,
sunah, ijmak dan/atau qiyas, dan sumber hukum lain. Tidak hanya
itu, konsep pemikirannya juga berbasis pada konsep persaudaraan.
8
d. Menentukan (prescribe) jumlah yang pasti akan kebutuhan
barang dan jasa untuk mencapai tujuan (yaitu: moderasi)
pada tingkat individu atau agregat.
e. Mengimplementasikan kebijakan yang telah ditetapkan
pada langkah keempat. Langkah ini dilakukan baik dengan
pertukaran melalui mekanisme harga atau transfer
payments.
f. Melakukan evaluasi atas tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya atau atas target bagaimana memaksimalkan
kesejahteraan dalam seluruh kerangka yang ditetapkan pada
langkah kedua maupun dalam dua pengertian pengembalian
(return), yaitu pengembalian ekonomi dan non-ekonomi,
membuat pertimbangan-pertimbangan positif dan normatif
menjadi relatif tidak berbeda atau tidak penting.4
9
doktoralnya diselesaikan pada tahun 1975 pada University of Utah,
Salt Lake City (1971-1975). Pengabdiannya dalam dunia
pendidikan berkisar 34 tahun termasuk di dalamnya menjabat
sebagai asisten dosen di University of Utah dan pengajar pada
School of Business, University of Damascus.5
5
hendi suhendi, peradaban pemikiran ekonomi islam, 1 ed. (Bandung: Cv pustaka setia,
2011).
10
sedekah), institusi distribusi Islam, dalam perhitungan agregat
ekonomi pendapatan, konsumsi, simpanan, dan investasi.
11
dan manusia harus terus melakukan introspeksi dalam
rangka memperbaiki diri.6
6
Sugeng Prakoso, “Perubahan Tema dan Perspektif dalam Historiografi Asia Tenggara,
1955-2010,” Jurnal Pendidikan Sejarah 7, no. 2 (2018): 477726,
12
Falfasatuna dan Iqtisaduna (1961). Dari karya ini, pola pemikiran
ekonomi Islam Sadr dapat ditelusuri dan ditemukan keunikannya
sehingga memperkaya pemikiran kontemporer.
13
ekonomi Islam sebagai sebuah mazhab memiliki tujuan untuk
membentuk sebuah sistem yang berkeadilan sosial untuk kehidupan
ekonomi manusia. Sadr melihat bahwa ekonomi Islam sepatutnya
dipandang sebagai sebuah mazhab (sistem).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Muhammad Abdul Mannan membawa ide-ide baru dalam
menjelaskan ekonomi Islam. Pemikiran Mannan hadir sebagai pembawa
makna-makna baru yang lebih segar. Perlu dipahami, Mannan
mengenalkan idenya pada saat pemikiran ekonomi Islam belum meluas
8
Bambang Iswanto, “Dimensi Politik Hukum dalam Perkembangan Ekonomi Islam di
Indonesia,” Ijtihad: Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan 14, no. 2 (2014): 271–84.
14
seperti saat ini. Dengan latar belakang ilmu ekonomi konvensional yang
sangat kuat, Mannan membangun konsepnya dengan mengambil berbagai
sudut pandang yang diperoleh dalam ilmu ekonomi: ekonomi sebagai ilmu
bersifat netral. Mannan merumuskan langkah-langkah operasional
ekonomi Islam dan juga kerangka institusionalnya dalam rangka
mewujudkan ekonomi Islam. Dalam hal konsumsi dan produksi Mannan
menegaskan kembali pentingnya nilai-nilai spiritual sebagai landasannya
untuk kemashlahatan umat sehingga memungkinkan pencapaian
keberuntungan dunia akhirat (falah). Monzer Kahf melihat ekonomi Islam
adalah kegiatan ekonomi yang memiliki prinsip islami dan dijalankan oleh
Islamic man (ibadurrahman).
Skala dimensi waktu dalam aktivitas ekonomi tidak hanya
mencakup kehidupan dunia, tetapi juga kehidupan akhirat dan seyogianya
melakukan aktivitas ekonomi mengantarkan kepada keridaan Allah Swt..
Ekonomi Islam dalam pelaksanaannya bebas dari transaksi ribawi, pola
konsumsi yang tidak berlebih-lebihan, dan negara diminta hadir dengan
berbagai alat kebijakannya serta melakukan pengawasan dan peradilan
untuk memastikan aturan ekonomi Islam dijalankan dengan baik.
Muhammad Baqir Al-Sadr menawarkan konsep ekonomi Islam
yang berbeda dari pemikir kontemporer lainnya. Gagasannya adalah
melihat ekonomi Islam sebagai sebuah mazhab, bukan sebagai sebuah
ilmu. Sadr menekankan fungsi negara untuk mengadaptasi hukumhukum
Islam dalam berbagai aktivitas ekonomi di mana negara harus berperan
dalam a) menyediakan jaminan sosial, b) mewujudkan kesetimbangan
sosial c) melakukan intervensi.
B. SARAN
15
baik lagi dalam membuat makalah. Dan diharapakn kepda dosen
pengampu agar membeirkan pengarahan kepad kami agar dalam penulisan
dan memberikan materi, menjadi lebih baik. Semoga dalam penulisan ini
dapat bermanfaat untuk penulis, pembaca dan kita semua dan dapat
diajarkan kepada orang yang belum mengetahui
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, ri Wahyuni, Hasbi Ash Shiddieqy, Al Haq Kamal, dan dkk. sejarah
pemikiran ekonomi islam. 1 ed. Bandung: MEDIA SAINS INDONESIA,
2021.
16
Iswanto, Bambang. “Dimensi Politik Hukum dalam Perkembangan Ekonomi
Islam di Indonesia.” Ijtihad: Jurnal Wacana Hukum Islam dan
Kemanusiaan 14, no. 2 (2014): 271–84.
jaelani, Aan. sejarah pemikiran ekonomi islam. 1 ed. Jawa Barat: CV.
AKSARASATU, 2018.
17