Anda di halaman 1dari 47

JUARSA BADRI, SE.

,MM
 Merupakan ukuran yang dapat mewakili data
secara keseluruhan. Artinya, jika
keseluruhan nilai yang ada dalam data
tersebut diurutkan besarnya dan selanjutnya
dimasukkan nilai rata-rata ke dalamnya, nilai
rata-rata tersebut memiliki kecenderungan
terletak di urutan paling tengah.
 Rata-rata Hitung (Mean)
adalah nilai rata-rata dari data-data yang ada.
𝐽𝑢𝑚 𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎

- Mean untuk data tunggal


σ 𝑋 𝑋1 + 𝑋2 + … + 𝑋𝑛
𝑋ത= =
𝑛 𝑛
- Mean untuk data berkelompok
* Metode Biasa
σ 𝑓𝑋
𝑋ത=
σ𝑓

Contoh :
Berat badan 100 orang mahasiswa universitas Borobudur
tahun 1997.
 hitunglah rata-rata hitung dari nilai 7, 6, 3, 4,
8, 8 !
 X = 7, 6, 3, 4, 8,8
 n=6
 ∑Х = 7 + 6 + 3 + 4+8 + 8 = 36
 Х=∑Х/n = 36/6 = 6
Jika nilai X1, X2, . . ., Xn masing-masing memiliki
frekuensi f1, f2,… fn maka rata-rata hitungnya
adalah:

X
 fX

f1 X 1  f 2 X 2  ...  f n X n
X f1  f 2  ...  f n
Contoh soal:
Hitunglah rata-rata hitung dan nilai-nilai 3, 4, 3, 2, 5, 1,
4, 5, 1, 2, 6, 4,3,6,1!

Penyelesaian:
Angka 3 keluar sebanyak 3 kali, maka x1 = 3, f1 = 3
Angka 4 keluar sebanyak 3 kali, maka x2 = 4, f2 = 3
Angka 2 keluar sebanyak 2 kali, maka x3 = 2, f3 = 2
Angka 5 keluar sebanyak 2 kali, maka x4 = 5, f4 = 2
Angka 1 keluar sebanyak 3 kali, maka x5 = 1, f5 = 3
Angka 6 keluar sebanyak 2 kali, maka x6 = 6, f6 = 2

Input kedalam rumus….????


Berat Badan (kg) Banyaknya Mahasiswa (f)
60 - 62 10
63 - 65 25
66 - 68 32
69 - 71 15
72 - 74 18

Berat Badan (kg) Titik Tengah (X) Frekuensi (f) fX


60 - 62 61 10 610
63 - 65 64 25 1,600
66 - 68 67 32 2,144
69 - 71 70 15 1,050
72 - 74 73 18 1,341
Jumlah - 100 6.718

σ 𝑓𝑋 6.718
𝑋ത= = = 67.18
σ𝑓 100
* Metode simpangan rata-rata
Apabila M adalah rata-rata hitung sementara
σ 𝑓𝑑
𝑋ത= 𝑀 +
σ𝑓
Dari soal sebelumnya M = 67

Berat Badan (kg) f X d = X-M fd


60 - 62 10 61 -6 -60
63 - 65 25 64 -3 -75
66 - 68 32 67 0 0
69 - 71 15 70 3 45
72 - 74 18 73 6 108
Jumlah 100 - 0 18

18
𝑋ത= 67 + = 67.18
100
 M = rata2 hitung sementara, biasanya diambil
dari titik tengah kelas dengan frekuensi
terbesarnya ( titik tengah kelas modus )
 d=X - M
 X = titik tengah interval kelas
 f = frekuensi kelas
* Metode Coding
Sering digunakan apabila jumlah nilai-nilai dalam data yang
berupa bilangan-bilangan besar.
σ 𝑓𝑢
𝑋ത= 𝑀 + 𝐶 𝑥
σ𝑓
Berat Badan (kg) f X d u fu
60 - 62 10 61 -6 -2 -20
63 - 65 25 64 -3 -1 -25
66 - 68 32 67 0 0 0
69 - 71 15 70 3 1 15
72 - 74 18 73 6 2 36
Jumlah 100 - 0 0 6

6
𝑋ത= 67 + 3 𝑥 = 67,18
100
 M = rata2 hitung sementara
 C = intervalkelas
 u = 0, ±1, ±2, .....
= d/C, dimana d = X - M
 Median
adalah nilai tengah dari data yang ada setelah data diurutkan.
- Median data tunggal
Data Ganjil Data Genap
𝑋𝑛 + 𝑋𝑛+2
𝑀𝑒 = 𝑋𝑛 2 2
2 𝑀𝑒 =
2

- Median data berkelompok


1
𝑛 − ሺσ 𝑓2 ሻ𝑜
𝑀𝑒 = 𝐵 + 2 .𝐶
𝑓𝑚𝑒
 tentukan median dari data berikut :
 a. 4, 3, 2, 6, 7 , 5, 8
 b. 11, 5, 7, 4, 8, 14, 9, 12

 urutkan data terlebih dahulu


a. Median Data Berkelompok
Median untuk data berkelompok dapat dicani dengan rumus sebagai
berikut.

Me  B 
1
2 n   f o . C
2

f me

Keterangan:
Me = Median
B = Tepi bawah kelas median
n = Jumlah frekuensi
 f  o
2 = Jumlah frekuensi kelas-kelas sebelum kelas median

C = Panjang interval kelas


f Me = Frekuensi kelas median

Dalam mencari median data kelompok (distribusi frekuensi) yang


perlu dicari terlebih dahuki adalah kelas tempat median berada (kelas median).

Kelas median dapat dicari dengan:  f  o >


2
1
n.
2
 Diameter dari 40 buah pipa adalah sebagai
berikut :
Diameter Pipa (mm) Frekuensi (f)
65 - 67 2
68 - 70 5
71 - 73 13
74 - 76 14
77 - 79 4
80 - 82 2
 Penyelesaian :
Jumlah Frekuensi (n) = 40 dan ½ n = 20
Kelas median 1
ቀ෍ 𝑓2 ቁ𝑜 ≥ 𝑛
2
𝑓1 + 𝑓1 + 𝑓1 = 20 ≥ 20

Jadi, kelas median adalah kelas ke-3


𝐵 = 70.5
ቀ෍ 𝑓2 ቁ 𝑜 = 7
𝐶=3
𝐹𝑀𝑒 = 13
1
𝑛 − ሺσ 𝑓2 𝑜ሻ
𝑀𝑒 = 𝐵 + 2 .𝐶
𝑓𝑀𝑒
20 − 7
𝑀𝑒 = 70.5 + .3 = 73.5
13
Me= Median
B = tepi bawah kelas median
N = jumlah frekuensi

1
ቀ෍ 𝑓2 ቁ𝑜 ≥ 𝑛
2
= jumlah frekuensi kelas2 sebelum
kelas median.
C = panjang interval kelas
fme = frekuensi kelas median
 Modus (Mode)
adalah nilai yang paling sering muncul dalam data.
Modus data tunggal : Data dengan frekuensi terbanyak.
Modus data berkelompok
𝑑1
𝑀𝑜 = 𝐿 + .𝐶
𝑑1 + 𝑑2

Ukuran-Ukuran Lain
 Fraktil
adalah nilai-nilai yang membagi seperangkat data yang
telah terurut menjadi beberapa bagian yang sama.
- Kuartil (Q)
- Desil
- Persentil
 Tentukan modus dari data-data berikut !

 a. 1,4,7,8,9,9,11
 b. 1,4,7,8,9,11,13
 c. 1,2,4,4,7,9,11,11,13
 d. 1,1,3,3,7,7,12,12,14,15
 Mo = modus
 L = tepi bawah kelas modus
 d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan
frekeunsi kelas sebelumnya
 d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan
frekuensi kelas sesudahnya
 C = panjang interval kelas
adalah fraktil yang membagi seperangkat data yang telah terurut
menjadi empat bagian yang sama.
Jenis Kuartil :

- Kuartil Data Tunggal


𝑖 ሺ𝑛 + 1ሻ
𝑄𝑖 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒 ,𝑖 = 1 ,2,3
4

- Kuartil Data Berkelompok

𝑖𝑛
− ሺσ 𝑓1 ሻ𝑜
𝑄𝑖 = 𝐵𝑖 + 4 .𝐶
𝑓𝑄𝑖
 tentukan kuartil dari data 2, 6, 8, 5, 4, 9, 12
 n=7
 urutkan data 2, 4, 5, 6, 8, 9, 12
 cari Q1, Q2, dan Q3
 keterangan rumus :
 Bi = tepi bawah kelas kuartil
 n = jumlah semua frekuensi
 i = 1,2, 3
 (∑fi)o = jumlah frekuensi semua kelas
sebelum kelas kuartil
 C = panjang interval kelas
 fQi = frekuensi kelas kuartil
 1. kelas Q1, jika (∑f1)o ≥¼ (n)
 2. kelas Q2, jika (∑f2)o ≥ ½ (n)
 3. kelas Q3, jika (∑ f3) o ≥ ¾ (n)
 n = 40, berarti ¼ n = 10, ½ n = 20, ¾ n = 30
 kelas Q1 adalah kelas ke-3
 kelas Q2 adalah kelas ke-3
 kelas Q3 adalah kelas ke-4
 B1 = 70,5 ( ada di kelas ke-3 )
 B2 = 70,5 ( ada di kelas ke-3 )
 B3 = 73,5 ( ada di kelas ke-4)
 (∑f1)o = 7; (∑f2)o = 7 dan (∑f3)o = 20
 C=3
 fQ1 = 13, fQ2 = 13, fQ3 = 14
 Adalah fraktil yang membagi seperangkat data yang telah
terurut menjadi sepuluh bagian yang sama.
- Desil data tunggal
𝑖 ሺ𝑛 + 1ሻ
𝐷𝑖 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒 ,𝑖 = 1 ,2 ,…..,9
10

- Desil data berkelompok


𝑖𝑛
10 − ሺσ 𝑓1 ሻ𝑜
𝐷𝑖 = 𝐵𝑖 + .𝐶
𝑓𝐷𝑖
 tentukan desil ke-3 (D3), dan Desil ke-7 (D7)
dari data berikut!
 20, 30, 32, 34, 38, 38, 39, 40, 41, 43, 44, 45,
46
 D3 = data ke 3 ( 13+ 1 ) / 10 = 42 / 10 = data
ke 4,2.
 = X4 + 0,2 ( X5-X4 )
 = 34 + 0,2 ( 38 - 34 ) = 34,8

 D7 = ...???
 Di = Deseil ke-i
 Bi = tepi bawah kelas desil ke-i
 n = jumlah frekuensi
 (∑fi)o = jumlah frekuensi sebelum kelas ke-i
 C = panjang interval kelas desil ke-i
 fDi = frekuensi kelas desil ke-i
 i = 1,2,3,.....,9
nilai frekuensi ( f )
30 - 39 5
40 - 49 3
50 - 59 6
60 - 69 7
70 - 79 8
80 -89 7
90 - 99 4
jumlah 40
 1. kelas desil ke-4, jika (∑f4)o ≥ 4/10 (n)
 2. kelas desil ke-8, jika (∑f8)o ≥ 8/10
(n)
 dimana n = 40, maka 4/10 x 40 = 16
 dan 8/10 x 40 = 32
 jadi kelas D4 adalah kelas ke-4
 dan kelas D8 adalah kelas ke-6
 B4 = 59,5 (TBK ke-4 )
 B6 = 79,5 ( TBK ke-6 )
 (∑f4)o = 14 dan (∑f6)o = 29
 C = 10
 fD4 = 7 dan fD8 = 7
 sehingga D4 = .....??
 adalah fraktil yang membagi seperangkat
data yang telah terurut menjadi seratus
bagian yang sama.
- Persentil data tunggal
𝑖 ሺ𝑛 + 1ሻ
𝑃𝑖 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒 , 𝑖 = 1 , 2 , … . . , 99
100

- Persentil data berkelompok


𝑖𝑛
− ሺσ 𝑓1 ሻ𝑜
𝑃𝑖 = 𝐵𝑖 + 100 .𝐶
𝑓𝑃𝑖
 tentukan persentil ke-10 (P10) dan persentil ke-
76 (P76) dari data berikut :
 20 21 22 24 26 26 27 30 31 31
 33 35 35 35 36 37 37 38 39 40
 41 41 42 43 44 46 47 48 49 50

 n = 30
 P10 = nilai ke 10 (30+1) / 100 = nilai ke 3,1
 = X3 + 0,1 (X4 - X3 )
 = 22 + 0,1 ( 24 - 22 ) = 22,2
 P76 = ......???
 Pi = persentil ke-i
 Bi = tepi bawah kelas persentil ke-i
 n = jumlah semua frekuensi
 i = 1,2,3,.....,99
 (∑fi)o = jumlah semua frekeunsi sebelum
kelas persentil
 C = panjang interval kelas
 fPi = frekuensi kelas persentil
tinggi (cm) frekuensi ( f )
150 - 154 4
155 - 159 8
160 - 164 14
165 - 169 35
170 - 174 27
175 - 179 12
jumlah 100
 1. kelas persentil ke-35, jika
(∑f35)o≥35/100.n
 2. kelas persentil ke-88, jika
(∑f88)o≥88/100.n
 n = 100,maka 35/100.(100) = 35 dan
88/100.(100) =88
 kelas P35 adalah kelas ke-4
 kelas P88 adalah kelas ke-5
 B35 = 164,5 (TBK ke-4 )
 B88 = 169,5 (TBK ke-5 )
 (∑f35)o = 26
 (∑f88)o = 61
 C=5
 fP35 = 35
 fP88 = 27

 jadi P35 =.....?? input ke dalam rumus !


 Nilai rata-rata hitung dipengaruhi oleh observasi atau
pengamatan.
 Nilai rata-rata hitung dapat menyimpang terlalu jauh.
 Rata-rata hitung tidak dapat dihitung dari distribusi
yang memiliki kelas terbuka.
 Rata-rata paling sering digunakan dan populer, sehingga
penjelasan mengenai arti rata-rata hitung tidak
diperlukan.
 Jumah dari penyimpangan semua nilai pengamatan
dengan nilai rata-rata hitung sama dengan nol.
 Jika selisih semua nilai pengamatan dengan nilai rata-
rata dihitung dikuadratkan maka jumlahnya lebih kecil
daripada jumlah penyimpangan kuadrat semua nilai
pengamatan dari titik lain selain rata-rata hitung.
 Rata-rata hitung dapat memanipulasi secara aljabar.
 Median dipengaruhi oleh banyaknya observasi, namun tidak
dipengaruhi oleh nilai pengamatan.
 Median dapat dihitung dari distribusi yang memiliki kelas
terbua, kecuali jika kelas mediannya berada pada kelas
terbuka tersebut.
 Median sering digunakan pada distribusi yang memiliki
kecondongan yang sangat jelek.
 Median didefinisikan dan diinterpretasikan.
 Median lebih terpengaruh oleh fluktuasi sampling, namun
adakalanya untuk distribusi tertentu median lebih konstan
terhadap fluktuasi sampling.
 Jumlah penyimpangan nilai-nilai dari median lebih kecil
daripada jumlah penyimpangan nilai-nilai dari titik yang lain.
 Jika jumlah penyimpangan dari median dikuadratkan maka
jumlahnya lebih besar daripada jumlah penyimpangan kuadrat
nilai-nilai dari titik yang lain.
 Dalam seperangkat data, modus bisa tidak ada dan bisa
lebih dari satu.
 Modus dapat ditempatkan pada distribusi yang memiliki
kelas terbuka.
 Modus tidak dipengaruhi oleh bilangan-bilangan yang
ekstrim, dari suatu distribusi.
 Letak modus atau nilai modus yang sebenarnya sukar
ditentukan, karena itu kebanyakan hanya berdasarkan
taksiran dalam suatu distribusi.
 Perhitungan modus tidak didasarkan pada seluruh nilai
pengamatan, tetapi didasarkan pada individu yang berada
pada titik tempat terjadinya pemusatan yang terbanyak.
 Untuk perhitungan-perhitungan secara aljabar lebih lanjut,
modus tidak dapat digunakan.
 Modus tidak sepopuler ukuran rata-rata hitung atau
median.
 Tentukan desil ke-3, ke-5, dan ke-7 dari
distribusi frekuensi tersebut.
Nilai Frekuensi (f)
30-39 5
40-49 3
50-59 6
60-69 7
70-79 8
80-89 7
90-99 4
Jumlah 40
 Hitunglah rata-rata hitung median, modus,
kuartil dari nilai-nilai berikut :
- 3, 4, 6, 7, 8, 9
- 11, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20
- 102, 105, 103, 106, 104, 102
 Tabel berikut menunjukkan umur kepala keluarga (ayah) di
suatu negara pada tahun 1997.
Umur Ayah (Tahun) Angka (Juta)
25-29 2,22
30-34 4,05
35-39 5,08
40-44 10,45
45-49 9,47
50-54 6,63
55-59 4,16
60-64 1,66
Jumlah 43,27

- Tentukan rata-rata umur ayah pada tahun tersebut!


- Tentukan median dan modus dari umur ayah tersebut!
- Tentukan kuartil bawah dan atas serta desil keempat dari
umur ayah tersebut!
 tabel berikut adalah distribusi frekuensi dari
harga saham 100 perusahaan di BEJ
Harga saham ( Ratusan Rupiah ) Banyaknya Perusahaan
60 - 62 5
63 - 65 18
66 - 68 42
69 - 71 27
72 - 74 8
 a. Hitunglah rata-rata dengan metode biasa
dan metode coding !
 b. Tentukan median dan modusnya !
 c. Tentukan Q3, D3 dan P25 !

Anda mungkin juga menyukai