Anda di halaman 1dari 29

WEEK 3

STATISTIKA
Ukuran Pemusatan (Central tendency
measurement)

Ayi Wahid, S.Si., MM., CPM


ayi.wahid@bri-institute.ac.id
Dosen Statistika
BRI Institute
2020

1
OUTLINE

BAGIAN III Ukuran Pemusatan


Pengertian Statistika Ukuran Tendensi Sentral

Penyajian Data Rata-rata Hitung, Ukur,


Harmonis
Ukuran Pemusatan Median, Modus

Ukuran Penyebaran Ukukuran Lokasi

Kuartil, Desil, Persentil


Angka Indeks
Beberapa Alat Bantu Belajar
Deret Berkala dan
Peramalan Alat Bantu Program Statistika
dengan Komputer
2
UKURAN PEMUSATAN DAN LETAK DATA
UKURAN PEMUSATAN

Merupakan nilai tunggal yang mewakili semua


data atau kumpulan pengamatan dimana
nilai tersebut menunjukkan pusat data.
Yang termasuk ukuran pemusatan :
1. Rata-rata hitung
2. Median
3. Modus
4. Rata-rata ukur
5. Rata-rata harmonis
1. RATA-RATA HITUNG
Rumus umumnya :
Jumlah semua nilai data
Rata - rata hitung 
Banyaknya nilai data
1. Untuk data yang tidak mengulang
X1  X 2  ...  X n X
X 
n n

2. Untuk data yang mengulang dengan frekuensi


tertentu
f1X1  f 2 X 2  ...  f n X n fX
X 
f1  f 2  ...  f n f
RATA-RATA HITUNG (lanjutan)
1. Dalam Tabel Distribusi Frekuensi
Interval Kelas Nilai Tengah Frekuensi fX
(X)
9-21 15 3 45
22-34 28 4 112
35-47 41 4 164
48-60 54 8 432
61-73 67 12 804
74-86 80 23 1840
87-99 93 6 558
Σf = 60 ΣfX = 3955

fX 3955
X   65,92
f 60
RATA-RATA HITUNG (lanjutan)
2. Dengan Memakai Kode (U)
Interval Kelas Nilai Tengah U Frekuensi fU
(X)
9-21 15 -3 3 -9
22-34 28 -2 4 -8
35-47 41 -1 4 -4
48-60 54 0 8 0
61-73 67 1 12 12
74-86 80 2 23 46
87-99 93 3 6 18
Σf = 60 ΣfU = 55

 fU   55 
X  X0  c    54  13    65,92
 f   60 
RATA-RATA HITUNG (lanjutan)
3. Dengan pembobotan
Masing-masing data diberi bobot.

Misal A memperoleh nilai 65 untuk tugas, 76 untuk


mid dan 70 untuk ujian akhir.
Bila nilai tugas diberi bobot 2, Mid 3 dan Ujian
Akhir 4, maka rata-rata hitungnya adalah :
(2)65  (3)76  (4)70
X  70,89
23 4
2. MEDIAN
Untuk data berkelompok
n 
 -F
M ed  L 0  c  2 
 f 
 
 
L 0  batas bawah kelas median
F  jumlah frekuensi semua kelas sebelum
kelas yang mengandung median
f  frekuensi kelas median
MEDIAN (lanjutan)
Contoh :
Letak median ada pada
Interval Frekuensi
data ke 30, yaitu pada
Kelas interval 61-73, sehingga :
9-21 3 L0 = 60,5
22-34 4
35-47 4 F = 19
48-60 8
f = 12  60 
61-73 12  - 19 
74-86 23 M ed  60,5  13  2   72,42
 12 
87-99 6  
Σf = 60  
3. MODUS

Untuk data berkelompok


 b1 
M od  L 0  c  
 b1  b 2 
L 0  batas bawah kelas modus
b1  selisih antara frekuensi kelas modus dengan
frekuensi tepat satu kelas sebelum kelas modus
b 2  selisih antara frekuensi kelas modus dengan
frekuensi tepat satu kelas sesudah kelas modus
MODUS (lanjutan)
Contoh :
Interval Frekuensi Data yang paling sering
Kelas
9-21 3
muncul adalah pada interval
22-34 4 74-86, sehingga :
35-47
48-60
4
8
L0 = 73,5
61-73 12
b1 = 23-12 = 11
74-86 23
87-99 6 b2 = 23-6 =17
Σf = 60
 11 
Mod  73,5  13    78,61
 11  17 
HUBUNGAN EMPIRIS ANTARA NILAI RATA-RATA HITUNG,
MEDIAN, DAN MODUS

Ada 3 kemungkinan kesimetrian kurva


distribusi data :
1) Jika nilai ketiganya hampir sama maka
kurva mendekati simetri.
2) Jika Mod<Med<rata-rata hitung, maka
kurva miring ke kanan.
3) Jika rata-rata hitung<Med<Mod, maka
kurva miring ke kiri.
HUBUNGAN EMPIRIS ANTARA NILAI RATA-RATA
HITUNG, MEDIAN, DAN MODUS (lanjutan)

Jika distribusi data tidak simetri, maka terdapat


hubungan :

Rata-rata hitung-Modus = 3 (Rata-rata hitung-Median)


X - Mod  3 X  Med 
4. RATA-RATA UKUR
Digunakan apabila nilai data satu dengan yang lain
berkelipatan.
G  n X1.X 2 ....X n
Untuk data tidak berkelompok
  log X 
G  antilog  
 n 
Untuk data berkelompok

  f log X 
G  antilog  
 f 
RATA-RATA UKUR (lanjutan)
Contoh :
Interval Nilai Tengah Frekuensi log X f log X
Kelas (X)
9-21 15 3 1,18 3,54
22-34 28 4 1,45 5,8
35-47 41 4 1,61 6,44
48-60 54 8 1,73 13,84
61-73 67 12 1,83 21,96
74-86 80 23 1,90 43,7
87-99 93 6 1,97 11,82
Σf = 60 Σf log X = 107,1

 107,1 
G  antilog    60,95
 60 
5. RATA-RATA HARMONIS

Biasanya digunakan apabila data dalam bentuk


pecahan atau desimal.
n
Untuk data tidak berkelompok RH 
1
 
X

Untuk data berkelompok f


RH 
f 
 
X
RATA-RATA HARMONIS (lanjutan)
Contoh :
Interval Nilai Tengah Frekuensi f/X
Kelas (X)
9-21 15 3 0,2
22-34 28 4 0,143
35-47 41 4 0,098
48-60 54 8 0,148
61-73 67 12 0,179
74-86 80 23 0,288
87-99 93 6 0,065
Σf = 60 Σf / X = 1,121

60
RH   53,52
1,121
KUARTIL, DESIL, PERSENTIL

1. Kuartil
Kelompok data yang sudah diurutkan
(membesar atau mengecil) dibagi empat
bagian yang sama besar.

Ada 3 jenis yaitu kuartil pertama (Q1) atau


kuartil bawah, kuartil kedua (Q2) atau kuartil
tengah, dan kuartil ketiga (Q3) atau kuartil
atas.
KUARTIL (lanjutan)
Untuk data tidak berkelompok
in  1
Qi  nilai ke - , i  1,2,3
4
Untuk data berkelompok
 in 
 - F  L0 = batas bawah kelas kuartil
Qi  L 0  c 4  , i  1,2,3
 f  F = jumlah frekuensi semua
 
  kelas sebelum kelas kuartil Qi
f = frekuensi kelas kuartil Qi
KUARTIL (lanjutan)
Contoh :
Q1 membagi data menjadi 25 %
Interval Nilai Frekuensi Q2 membagi data menjadi 50 %
Kelas Tengah
Q3 membagi data menjadi 75 %
(X)
9-21 15 3
22-34 28 4 Sehingga :
35-47 41 4
48-60 54 8
61-73 67 12 Q1 terletak pada 48-60
74-86 80 23 Q2 terletak pada 61-73
87-99 93 6
Σf = 60
Q3 terletak pada 74-86
KUARTIL (lanjutan)
Untuk Q1, maka :  1.60


- 11 
Q1  47,5  13 4   54
 8 
 
 

Untuk Q2, maka :  2.60 


 - 19 
Q 2  60,5  13 4   72,42
 12 
 
 
Untuk Q3, maka :
 3.60 
 - 31 
Q3  73,5  13 4   81,41
 23 
 
 
KUARTIL, DESIL, PERSENTIL (lanjutan)

2. Desil
Kelompok data yang sudah diurutkan
(membesar atau mengecil) dibagi
sepuluh bagian yang sama besar.
DESIL (lanjutan)

Untuk data tidak berkelompok


in  1
Di  nilai ke - , i  1,2,3,...,9
10

Untuk data berkelompok


L0 = batas bawah kelas desil
 in  Di
 -F
Di  L 0  c 10  , i  1,2,3,...,9 F = jumlah frekuensi semua
 f  kelas sebelum kelas
  desil Di
 
f = frekuensi kelas desil Di
DESIL (lanjutan)
Contoh :
Interval Nilai Frekuensi D3 membagi data 30%
Kelas Tengah D7 membagi data 70%
(X)
9-21 15 3
22-34 28 4
35-47 41 4 Sehingga :
48-60 54 8
61-73 67 12
74-86 80 23
87-99 93 6 D3 berada pada 48-60
D7 berada pada 74-86
Σf = 60
DESIL (lanjutan)

 3.60 
 - 11 
D3  47,5  13 10   58,875
 8 
 
 

 7.60 
 - 31 
D 7  73,5  13 10   79,72
 23 
 
 
KUARTIL, DESIL, PERSENTIL (lanjutan)

3. Persentil
Untuk data tidak berkelompok
in  1
Pi  nilai ke - , i  1,2,3,...,99
100
Untuk data berkelompok
 in 
 -F
Pi  L 0  c 100  , i  1,2,3,...,99
 f 
 
 
SEKIAN &
SEE YOU NEXT SESSION
Problem
Berikut adalah data sampel pendapatan bulanan pada UMKM (dalam Rp.
10.000). Berikut adalah data yang berasal dari 70 UMKM di suatu kota
tertentu.

1. Berdasarkan data di atas, susun data ke dalam tabel distribusi frekuensi :


2. Tentukan rata-rata, median, modus data di atas. Berikan interpretasi dengan
singkat!
3. Berapa besar nilai minimum dari 75% data pendapatan UMKM ?
4. Berapa besar nilai maksimum dari 45% data pendapatan UMKM ?.
5. Tentukan kuartil ke 2 dan kuartil ke 1 dan berikan interpretasi dengan singkat!

Anda mungkin juga menyukai