UKURAN-UKURAN STATISTIK
Ukuran Nilai Pusat.
a. Pengertian.
Ukuran2 yang dapat mewakili data sehingga
dapat diucapkan secara singkat dan dapat
digunakan untuk membandingkan keadaan
berbagai kelompok data. Statistik menyediakan
suatu nilai berupa nilai tunggal yang cukup
mewakili keseluruhan nilai yang terdapat dalam
data tersebut.
Nilai tunggal yang dimaksud dianggap sebagai
rata-rata (averages) karena nilai rata-rata
dihitung berdasarkan keseluruhan nilai yang
terdapat dalam data yang bersangkutan. Nilai
rata-rata inilah yang disebut ukuran nilai pusat
atau ukuran tendensi pusat. Ukuran nilai pusat
merupakan ukuran yang dapat mewakili data
secara keseluruhan.
Artinya jika keseluruhan nilai yang ada
dalam data tersebut diurutkan besarnya
dan dimasukkan nilai rata-rata
kedalamnya, maka rata-rata tersebut
mewakili kecenderungan (tendensi)
terletak diurutan paling tengah atau pusat.
60 62 10 61 610
63 65 25 64 1600
66 68 32 67 2144
69 71 15 70 1050
72 74 18 73 1314
f = 100 6718
f , m 6.718
X 67,18
f 100
b.Metode Singkat / metode Coding
Perkiraan letak mean di interval kelas,
dimana sebagai titik nol untuk d-nya
biasanya d frekuensi yang terbanyak.
Rumus : f ,d
X Xo i.
f
Keterangan :
Xo = Mean yang
diperkirakan
i = panjang interval kelas
Contoh :
Tentukan rata-rata hitung dari tabel
berikut :
BB (kg) Frekuens d f.d
i (f)
60 62 10 -2 -20
63 65 25 -1 -25
66 68 32 0 0
69 71 15 +1 +15
72 74 18 +2 +36
f = 100 6
6
Jawaban : X 67 x 3 x 67,18
100
- Median (Nilai Tengah)
Nilai Md untuk data berkelompok dihitung
dengan rumus :
Md LMd
1 / 2n fLMd
i Md
fMd
Keterangan :
LMd = Batas bawah nyata dari kelas yang
mengandung median.
fLMd = Frekuensi kumulatif sebelum batas
bawah kelas yang mengandung nilai
median.
f.Md = frekuensi dari kelas yang
mengandung nilai Md
i = Panjang interval kelas dari kelas
yang mengandung Md
Contoh : Tentukan Median dari tabel berikut :
Keterangan :
LMo = Batas Bawah nyata dari kelas yang mengandung nilai
modus.
d1= Delta satu f.Mo f1, frekuensi dari kelas yang
mengandung
nilai modus dikurangi frekuensi dari kelas yg berada
diatas
kelas yang mengandung modus.
d2= Delta dua f.Mo f2,frekuensi dari kelas yang
mengandung
nilai modus dikurangi frekuensi dari kelas yang berada di
bawah kelas yang mengandung modus.
iMo = Panjang interval kelas dari kelas yg mengandung
modus.
Kelas yang mengandung nilai modus
adalah kelas yang paling tinggi
frekuensinya, yaitu (kelas 40 49
dengan frekuensi 52).
Mo = 39,5 + ( 23 ) x 10
23+25
= 39,5 + 230
48
= 39,5 + 4,79 = 44,29
Dalam bentuk grafik, hubungan ketiga nilai
tersebut dapat dilihat seperti di bawah ini :
X=Me=M
o
Mo>Me> Mo<Me<
X X
K1 LK1
1 / 4n fLK1
i K1
fK1
Ket :
LK1 = batas bawah nyata dari kelas yang
mengandung nilai kuartil pertama
FLK1=Frekuensi kumulatif sebelum batas bawah kelas
yang mengandung nilai kuartil pertama
FK1 =Frekuensi dari kelas yang mengandung nilai
kuartil
pertama
iK1 = Panjang interval kelas dari kelas yg
mengandung
nilai kuartil
Umur (th) Frekuensi (f) Frekuensi
Kumulati
20 29 6 6
30 39 29 35
40 49 52 87
50 59 27 114
60 69 4 118
70 79 2 120
F = 120
Pertama yg harus dihitung n (data contoh 120/4 = 30)
untuk menentukan kelas mana yang mengandung nilai
30 6
kuartil pertama 30 39, jadi :
K1 29,5 x10
29
240
29,5 29,5 8,28 37,78
29
Kesimpulan : Bahwa umur 37,78 th
membatasi 25% frekuensi bagian atas
distribusi dari 75% frekuensi bagian
bawah distribusi. Jadi usia di bawah
37,78 termasuk kelompok usia muda.
b. K 2 LK 2
2 / 4n fLK 2
x i K 2 Median
fK 2
c. K 3 LK 3
3 / 4n fLK 3
x i K3
fK 3
2. Desil (D)
adalah membagi nilai-nilai pengamatan
menjadi 10 sama banyak. Jadi ada 9 harga
desil, yaitu D1, D2, D9, dimana D5 =
Median.
Rumus maupun cara mencari harga Desil =
rumus dan cara mencari kuartil, bedanya :
D1=n/10, D2=2n/10, D3=3n/10, dst.
contoh :
D3 LD3
3 / 10n fLD3
x i D3
fD3
39,5
36 35
x 10
52
10
39,5
52
39,5 0,19 39,69
2.Persentil (P)
adalah membagi nilai-nilai pengamatan
menjadi 100 sama banyak. Jadi ada 99
harga persentil, yaitu P1, P2, P99,
dimana P50 = Median.
Rumus maupun cara mencari harga
Persentil = rumus dan cara mencari
kuartil, bedanya : P1=n/100,
P2=2n/100, P3=3n/100, dst.
contoh :
P10 LP10
10 / 100n fLP10
x i P10
fP10
29,5
12 6
x 10
29
60
29,5
29
29,5 2,07 31,57 D1
P90 LP90
90 / 100n fLP90
x i P90
fP90
49,5
108 87
x 10
27
210
49,5
27
49,5 7,78 57,28 D9
Ukuran Variasi / Penyebaran
adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh
penyimpangan nilai2 data dari nilai2 pusatnya atau
ukuran yang menyatakan seberapa banyak nilai2 data
yang berbeda dengan nilai2 pusatnya.
Jenis jenis :
1. Jangkauan (Range = R)
adalah selisih nilai terbesar data dengan nilai
terkecil
data. Cara mencari dibedakan menjadi 2 :
a. Range Data Tunggal
Bila ada sekumpulan data tunggal X1, X2,
Xn,
maka R-nya adalah R = Xn X1
Contoh : Tentukan R data = 1, 4, 7, 8, 9, 11
Jawab : X6 = 11 dan X1 = 1
R = X6 X1
11 1
= 10
Jumlah 50
Titik tengah kelas terendah = 142
Titik tengah kelas tertinggi = 172
Tepi bawah kelas terendah = 139,5
Tepi bawah kelas tertinggi = 174,5