Anda di halaman 1dari 35

PENGUKURAN PEMUSATAN

UKURAN PEMUSATAN

Merupakan nilai tunggal yang mewakili semua data atau


kumpulan pengamatan dimana nilai tersebut
menunjukkan pusat data.

Yang termasuk ukuran pemusatan :


Rata-rata hitung
Median
Modus
Kuartil
Desil
Persentil
Rumus umumnya :
Jumlah semua nilai data
Rata - rata hitung 
Banyaknya nilai data
1. Untuk data yang tidak mengulang
X1  X 2  ...  X n X
X 
n n
2. Untuk data yang mengulang dengan frekuensi tertentu

f1X1  f 2 X 2  ...  f n X n fX


X 
f1  f 2  ...  f n f
Data Tunggal

Perusahaa Penjualan
n tahunan X1  X 2  ...  X n X
X 
GM 379.159 n n
Ford 193.000
Chrysler 156.078
Honda 72.976
Toyota 68.753
Hyundai 50.648 =137.440
Volgwagen 41.470

Rata- rata penjualan tahunan kendaraan berdasarkan 7


perusahaan yang disurvei adalah 137.440 unit
Data Tunggal

Pendapatan Banyaknya
karyawan f1X1  f 2 X 2  ...  f n X n fX
X 
1000 11 f1  f 2  ...  f n f
1250 9

1500 8

1750 5

2000 4

3000 3 = 1621
Total Karyawan 37
RATA-RATA HITUNG (Data dikelompokkan)
1. Dalam Tabel Distribusi Frekuensi

Interval Kelas Nilai Tengah Frekuensi fX


(X)
9-21 15 3 45
22-34 28 4 112
35-47 41 4 164
48-60 54 8 432
61-73 67 12 804
74-86 80 23 1840
87-99 93 6 558
Σf = 60 ΣfX = 3955

fX 3955
X   65,92
f 60
RATA-RATA HITUNG (Data dikelompokkan)
RATA-RATA HITUNG (lanjutan)

2. Dengan pembobotan
Masing-masing data diberi bobot.

Misal A memperoleh nilai 65 untuk tugas, 76 untuk mid


dan 70 untuk ujian akhir.
Bila nilai tugas diberi bobot 2, Mid 3 dan Ujian Akhir 4,
maka rata-rata hitungnya adalah :

(2)65  (3)76  (4)70


X  70,89
23 4
Median adalah nilai tengah dari nilai-nilai pengamatan yang
disusun secara teratur menurut besarnya data.
Median merupakan ukuran nilai pusat yang dapat digunakan
untuk data yang dikelompokkan maupun yang tidak
dikelompokkan.
Nilai median sangat dipengaruhi oleh letak urutan dari nilai
kumpulan data sehingga median sering disebut sebagai rata-rata
letak (positional average).
Median membagi nilai-nilai pengamatan yang ada pada data
sehingga 50% terletak dibawah median dan 50% di atas median.
Kelemahan median menyangkut diperlukannya pemeringkatan
nilai –nilai pengamatan, sehingga apabila datanya banyak menjadi
kurang praktis.
Untuk data yang tidak berkelompok

Med =

N = jumlah observasi keseluruhan

Untuk data berkelompok


 
Median = Bb + i

Keterangan :
Bb = Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
Fkb = frekuensi kumulatif dibawah interval yang mengandung median
Fd = frekuensi interval yang mengandung median
i = lebar interval
N = Jumlah frekuensi
Contoh

Median pendapatan Manajer Madya di DKI Jakarta (data sudah


diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar)

1020 1270 1390 1600 2010 3120 3190 3490 3490


3950 4000 4280 4300 4390 4580 5240 5530 8230
8990 9560

•Menentukan posisi median : (N+1)/2 = (20 + 1)/2 = 10,5


(median adalah diantara urutan data ke 10 dan 11)
• Mencari nilai median
Nilai median = (3950 + 4000) / 2 = 7950 / 2 = 3975
Contoh (data berkelompok)
Posisi median : (60 + 1) / 2 = 30,5
Interval Frekuensi
Kelas Antara 30 dan 31
9-21 3 Letak median ada pada data ke 30,5
22-34 4 yaitu pada interval 61-73, sehingga :
35-47 4
Bb = 60,5
48-60 8
61-73 12 fkb = 19
74-86 23 fd = 12
87-99 6
Σf = 60
 60 
 - 19 
Med  60,5  13  2   72,42
 12 
 
 
• Modus adalah nilai yang memiliki frekuensi terbesar dalam
suatu kumpulan data.

Untuk data berkelompok


 b1 
Mod  L 0  c  
 b1  b 2 
L 0  batas bawah kelas modus
b1  selisih antara frekuensi kelas modus dengan
frekuensi tepat satu kelas sebelum kelas modus
b 2  selisih antara frekuensi kelas modus dengan
frekuensi tepat satu kelas sesudah kelas modus
Contoh

Interval Frekuensi
Data yang paling sering muncul
Kelas adalah pada interval 74-86,
sehingga :
9-21 3
22-34 4 L0 = 73,5
35-47 4 b1 = 23-12 = 11
48-60 8
61-73 12 b2 = 23-6 =17
74-86 23
87-99 6  11 
Mod  73,5  13    78,61
Σf = 60  11  17 
HUBUNGAN EMPIRIS ANTARA NILAI RATA-RATA HITUNG,
MEDIAN, DAN MODUS

Ada 3 kemungkinan kesimetrian kurva distribusi data :

1) Jika nilai ketiganya hampir sama maka kurva mendekati


simetri.
2) Jika Mod<Med<rata-rata hitung, maka kurva miring ke
kanan.
3) Jika rata-rata hitung<Med<Mod, maka kurva miring ke
kiri.
Kelebihan dan Kekurangan Antara Mean,
Median dan Modus
Ukuran Kelebihan Kekurangan
Pemusatan
Mean • Dapat menggambarkan • Mudah terpengaruh oleh
mean populasi nilai ekstrim
• Cocok untuk data homogen • Kurang baik untuk data
heterogen
Median • Tidak peka atau tidak • Tidak mempertimbangkan
terpengaruh oleh nilai semua nilai
ekstrin • Kurang menggambarkan
• Cocok untuk data heterogen mean populasi
Modus • Tidak peka atau tidak • Kurang menggambarkan
terpengaruh oleh nilai mean populasi
ekstrin • Modus bisa lebih dari 1
• Cocok untuk data
homogen / heterogen
DATA HOMOGEN & HETEROGEN

• Data Homogen : mewakili dengan baik himpunan data


keseluruhan
Misalkan 50 50 50 50 50 maka rata2 datanya 50

• Data relatif homogen : Cukup mewakili dengan baik himpunan


data keseluruhan.
Misalkan 50 50 60 40 50 maka rata2 datanya 50

• Data heterogen : Tidak dapat mewakili dengan baik himpunan


data keseluruhan
Misalkan 100 40 80 20 10 maka rata2 datanya 50
KUARTIL

• Kuartil adalah suatu indeks yang dapat membagi suatu distribusi


data menjadi 4 bagian atau kategori.

• Kelompok data yang sudah diurutkan (membesar atau mengecil)


dibagi empat bagian yang sama besar.

• Ada 3 jenis yaitu kuartil pertama (k1) atau kuartil bawah, kuartil
kedua (k2) atau kuartil tengah, dan kuartil ketiga (k3) atau kuartil
atas.
Kuartil Satu (K1) Or (Q1)
•  Kuartil Satu (K1 ) adalah suatu nilai dalam distribusi yang
membatasi 25% frekuensi dibagian bawah dan 75% frekuensi
dibagian atas distribusi.

K1 = Bb + I
Keterangan :
N = jumlah individu
Bb = batas bawah nyata pada interval yang mengandung kuartil
Fkb = frekuensi kumulatif dibawah fk yang mengandung kuartil
Fd = frekuensi pada interval yang mengandung kuartil
i = lebar interval
Kuartil untuk data tidak berkelompok
Contoh

Interval Nilai F fk
28 – 32 5 23
23 – 27 2 18
18 – 22 4 16
13 – 17 3 12
8 – 12 6 (fd) 9
3–7 3 3 (fkb)
Jumlah 23 0
• 
¼ N = ¼ (23) = 5.75 ( terletak pada fk = 9 interval 18 – 12 )
Bb = 7.5
fkb = 3
fd = 6
i=5

K1 = Bb + xi

k1 = 7.5 + x 5 = 9.79
Kuartil Dua (K2) Or (Q2)

•  Kuartil Satu (K1 ) adalah suatu nilai dalam distribusi yang


membatasi 50% frekuensi dibagian bawah dan 50% frekuensi
dibagian atas distribusi.

K2 = Bb + x i = Bb + xi
Keterangan :
N = jumlah individu
Bb = batas bawah nyata pada interval yang mengandung kuartil
Fkb = frekuensi kumulatif dibawah fk yang mengandung kuartil
Fd = frekuensi pada interval yang mengandung kuartil
i = lebar interval
Contoh

Interval Nilai F fk
28 – 32 5 23
23 – 27 2 18
18 – 22 4 16
13 – 17 3 (fd) 12
8 – 12 6 9 (fkb)
3–7 3 3
Jumlah 23 0
• 
2/4 N = ½ (23) = 11.5 ( terletak pada fk = 12 interval 13 – 17 )
Bb = 12.5
fkb = 9
fd = 3
i=5

K2 = Bb + xi

k2 = 12.5 + x 5 = 16.67
Kuartil Tiga (K3) Or (Q3)
•  Kuartil Satu (K1 ) adalah suatu nilai dalam distribusi yang
membatasi75% frekuensi dibagian bawah dan 25% frekuensi
dibagian atas distribusi.

K3 = Bb + xi
Keterangan :
N = jumlah individu
Bb = batas bawah nyata pada interval yang mengandung kuartil
Fkb = frekuensi kumulatif dibawah fk yang mengandung kuartil
Fd = frekuensi pada interval yang mengandung kuartil
i = lebar interval
Contoh

Interval Nilai F fk
28 – 32 5 23
23 – 27 2 (fd) 18
18 – 22 4 16 (fkb)
13 – 17 3 12
8 – 12 6 9
3–7 3 3
Jumlah 23 0
• 
3/4 N = 3/4 (23) = 17.25 ( terletak pada fk = 18 interval 23 – 27 )
Bb = 22.5
fkb = 16
fd = 2
i=5

K3 = Bb + xi

k3 = 12.5 + x 5 = 25.63
Desil (d)

• Kuartil adalah suatu indeks yang dapat membagi suatu distribusi


data menjadi 10 bagian atau kategori.

• Kelompok data yang sudah diurutkan (membesar atau mengecil)


dibagi empat bagian yang sama besar.

• Untuk membagi menjadi 10 kategori diperlukan 9 titik batas


desil yaitu D1 - D9.
• Dasar perhitungan desi menggunakan angka persepuluhan
D1 = 1/10 ; D2 = 2/10 sampai dengan D9
• 

D1 = Bb + xi

D2 = Bb + xi

D8 = Bb + xi

Keterangan :
N = jumlah individu
Bb = batas bawah nyata pada interval yang mengandung kuartil
Fkb = frekuensi kumulatif dibawah fk yang mengandung kuartil
Fd = frekuensi pada interval yang mengandung kuartil
i = lebar interval
Contoh

Interval Nilai F fk
28 – 32 5 23
23 – 27 2 18
18 – 22 4 16
13 – 17 3 12
8 – 12 6 (fd) 9
3–7 3 3 (fkb)
Jumlah 23 0
• 
3/10 N = 3/10 (23) = 6.69 ( terletak pada fk = 9 interval 8-12)
Bb = 7.5
fkb = 3
fd = 6
i=5

D3 = Bb + xi

D3 = 7.5 + x 5 = 10.75
persentil (p)

• Pada persentil distribusinya dibagi menjadi 100 kategori. Maka


dalam perhitungannta nanti akan dijumpai 99 titik persentil

• Angka dasar yang dipergunakan adalah perseratus.

• Misalkan P1 = 1/100 N ; P25 = 25 / 100


Contoh

Interval Nilai F fk
28 – 32 5 23
23 – 27 2 18
18 – 22 4 (fd) 16
13 – 17 3 12 (fkb)
8 – 12 6 9
3–7 3 3
Jumlah 23 0
• 
60/100 N = 60/100 (23) = 13.8 ( terletak pada fk = 16 interval 18-22)
Bb = 17.5
fkb = 12
fd = 4
i=5

P60 = Bb + xi

P60 = 17.5 + x 5 = 19.75

Anda mungkin juga menyukai