Anda di halaman 1dari 18

UKURAN NILAI PUSAT

A. Pengertian Nilai Pusat


Ukuran nilai pusat merupakan ukuran yang dapat mewakili data secara
keseluruhan. Artinya jika keseluruhan nilai yang ada dalam data tersebut diurutkan
besarnya dan selanjutnya dimasukkan nilai rata-rat kedalamnya, nilai rata-rata tersebut
memiliki kecendrungan (tendensi) terletak di urutan paling tengah atau pusat.

B. Jenis-jenis Ukuran Nilai Pusat

1. Rata-Rata Hitung (Mean)


Rata-rata hitung (mean) adalah nilai rata-rata dari data-data yang ada. Rata-
rata hitung dari populasi diberi simbol µ. (baca miu). Rata-rata hitung dari sampel
diberi simbol X́ (baca eks bar).
Mencari rata-rata hitung secara umum dapat ditentukan dengan rumus
jumla h semua nilai data
Rata−ratah itung=
jumla h data
a. Rata-rata hitung (mean) untuk data tunggal
Cara menghitung rata-rata hitung (mean) untuk data tunggal ialah sebagai
berikut :
1) Jika X1, X2, ……Xn merupakan n buah nilai dari variable X, maka rata-
rata hitungnya sebagai berikut.

X́ =
∑ X = X 1+ X 2+ …+ Xn
n n
Keterangan :
X́ = rata-rata hitung (mean)
X = wakil data
n = jumlah data
contoh soal :
hitung rata-rata hitung dari nilai-nilai 7,6,3, 4, 8, 8
penyelesaian :
X = 7,6,3, 4, 8, 8
=6
∑X = 7 + 6 + 3 + 4 + 8 + 8 = 36

X́ =
∑ X = 36 =6
n 6
2) Jika nilai X1 X2, . . ., Xn masing-masing memiliki frekuensi f 1 f 2 , . . ., fn,
maka rata-rata hitungnya adalah :

X́ =
∑ fX = f 1 X 1+ f 2 X 2+… .+ fn Xn
∑f f 1+ f 2 +… …+ f n

Hitunglah rata-rata hitung dari nilai-nilai 3, 4, 3, 2, 5, 1, 4, 5, 1, 2, 6,


4, 3, 6, 1

Penyelesaian:
angka 3 keluar sebanyak 3 kali, maka x1 = 3, f1 = 3 angka 4 keluar sebanyak
3 kali, maka x2 = 4, f2 = 3 angka 2 keluar sebanyak 2 kali, maka x3 = 2, f3 =
2 angka 5 keluar sebanyak 2 kali, maka x4 = 5, f4 = 2 angka 1 keluar
sebanyak 3 kali, maka x5 = 1, f5 = 3 angka 6 keluar sebanyak 2 kali, maka x6
= 3, f6 = 2
∑ fX =3 ×3+3 × 4+ 2× 2+ 2× 5+3 ×1+2× 6=50
∑ f =3+3+2+2+3+2=15
X́ =
∑ fX = 50 =3 , 3
∑ f 15
3) Jika f1 nilai yang memiliki rata-rata hitung m 1 , f 2 nilai yang memiliki rata-
rata hitun X́ dan fk nilai yang memiliki rata-rata hitung mk, maka rata-rata
hitung dari keseluruhan nilai itu f 1 + f 2 +….. + f k , dapat dihitung dengan
rumus:

X́ =
∑ fm = f 1 m1+ f 2 m2+ … .+ f k mk
∑f f 1 +f 2+ ….+ f k
Contoh :
Sebuah perusahaan tambang memiliki 40 pekerja. Dari keseluruhan pekerja,
pemillik perusahaan memberikan gaji, yaitu 5 orang dengan gaji Rp.
6.000.000/bulan, 10 orang dengan Rp.4.500.000/bulan dan 25 orang dengan
gaji Rp.2.500.000/bulan. Berapa rata-rata rupiah yang dikeluarkan oleh
pemilik perusahaan itu perbulan untuk setiap pekerja.
Penyelesaian :
f1 = 5, m1 = Rp. 6.000.000
f2 = 10, m2 = Rp. 4.500.000
f1 = 25, m3 = Rp. 2.500.000
∑ fm=5 × 6 . 000. 000+10 × 4 . 500 .000 .+25 ×2 . 500 .000 .
¿ 30.000 .000+45.000 .000+62.500 .000
¿ 137.500 .000
∑ f =40
X́ =
∑ fm = 137 .500 . 000 =Rp .3.437 .500
∑f 40
Jadi gaji rata-rata yang harus dikeluarkan adalah Rp. Rp. 3.437.500

b. Rata-rata hitung (mean) data berkelompok


Untuk data-data berkelompok, rata-rata hitung (mean) dihitung dengan
menggunakan metode :
1) Metode biasa
Apabila telahdibentuk distribusi frekuensi biasa, dengan fi = frekuensi pada
interval kelas ke- I, Xi = titik tengah interval kelas ke I, maka rata-rata
hitung (mean) dapat dihitung dengan rumus :

X́ =
∑ fX
∑f
dan ∑ f =n
Contoh soal
Tentukan rata-rata hitung dari tabel dibawah ini
Tabel 1. Berat badan 100 orang mahasiswa UNP tahun 2013

Penyelesaian :

X́ =
∑ fX 6.718 = 67,18
∑ f 100
2) Metode Simpangan Rata-rata
Apabila M adalah rata-rata hitung sementara maka rata-rata hitung dapat
dihitung dengan rumus

X́ =M +
∑ fd
∑f
Keterangan :
M = rata-rata hitung sementara, biasanya diambil dari titik tengah
kelas dengan frekuensi terbesar ( titik tengah kelas modus)
d =X–M
X = titik tengah interval kelas
f = frekuensi kelas

contoh soal
tentukan rata-rata dari tabel 1. Dengan metode simpangan rata-rata
penyelesaian :
dari distribusi frekuensi tersebut, titik tengah kelas modus adalah 67, maka M
= 67

X́ =M +
∑ fd
∑f
18
X́ =67+
100
X́ =67,18
2. Median
Median adalah nilai tengah dari data yang ada setelah data diurutkan. Median ditulis
singkat atau disimbolkan dengan Me atau Md.

a. Median data tunggal


Median untuk data tunggal dapat dicari :
1) Jika jumlah data ganjil, mediannya adalah data yang berada paling tengah
2) Jika jumlah datanya genap, mediannya adalah jumlahdua data yang berada
ditengah.
a) Untuk data ganjil (n = ganjil)
n
Me= X
2
b) Untuk data genap (n = genap)
n n+2
X +X
2 2
Me=
2
Atau secara singkat median dapat ditentukan :
1
Me=nilai yang ke ( n+1 )
2
Contoh soal :
Tentukan median
 4, 3, 2, 6, 7, 5, 8
 11, 5, 7, 4, 8, 14, 9, 12
Penyelesaian :
 Uratan data : 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
Jumlah data (n) = 7 (ganjil)
X 7 +1
Me= = X 4=5
2
 Urutan data 4,5,7,8,9,11,12,14
Jumlah data (n) = 8 (genap)
X 4 + X 5 8+9
Me= = =8,5
2 2
b. Median data berkelompok
Median data berkelompok dapat dicari dengan rumus sebagai berikut
1
n−( ∑ f 2 ) o
2
Me=B+ C
f Me

Keterangan :
Me = median
B = tepi bawah kelas median
n = jumlah frekuensi
(∑ f 2 ) o = jumlah frekuensi kelas-kelas sebelum kelas median
C = panjang interval kelas
fMe = frekuensi kelas median

Dalam mencari median data berkelompok (distribusi frekuensi) yang perlu


dicari terlebih dahulu adalah kelas tempat median berada (kelas median). Kelas

median dapat dicari dengan ( ∑ f 2 ) o ≥ 12 n


Contoh soal :
Tentukan median dari distribusi frekuensi berikut :
Tabel 2. Diameter 40 buah pipa

Penyelesaian :
1
Jumlah frekuensi (n) = 40 dan n=20
2
1
Kelas median adalah ( ∑ f 2 ) o ≥ n
2
f 1+ f 2+ f 3=20≥ 20
Jadi, kelas median adalah kelas ke 3
B = 70,5
(∑ f 2 ) o = 7
C =3
fMe = 13
1
n−( ∑ f 2 ) o
2
Me=B+ C
f Me
20−7
Me=70,5+ ×3
13 f Me
= 73,5
3. Modus (Mode)
Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam data. Modus sering ditulis
atau disingkat dengan Mo.
a. Modus data tunggal
Modus dari data tunggal adalah data yang frekuensinya terbanyak
Contoh soal :
Tentukan modus dari data-data berikut :
 1, 4, 7, 8, 9,9, 11
 1,4,7,8,9,11,13
 1,2,4,4,7,9,11,11,13
 1,1,3,3,7,7,12,12,14,15
Penyelesaian
 Modus =9
 Modus = tidak ada
 Modus = 4 dan 11
 Modus = 1, 3, 7, dan 12
b. Modus data berkelompok
Modus data berkelompok dapat dicari dengan rumus :
d1
Mo=L+ C
d 1+d 2
Keterangan :
Mo = modus
L = tepi bawah kelas modus
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesuadahnya
C = panjang interval kelas

Contoh soal :
Tentukan modus dari distribusi frekuensi pada tabel 1.
Penyelesaian :
Dari tabel 1 diketahui bahwa kelas modus adalah kelas 3
L = 65,5
d1 = 32 – 25 = 7
d2 = 32 – 15 = 17
C =3
d1
Mo=L+ C
d 1+d 2
7
Mo=65,5+ 3
7+17
= 66,375

4. Ukuran-ukuran Lain
a. Fraktil
Fraktil adalah nilai-nilai yang membagi seperangkat data yang telah terurut
menjadi beberapa bagian yang sama. Fraktil dapat berupa kuartil, desil, dan
persenti
1) Kuartil (Q)
Kuartil adalah fraktil yang membagi seperangkat data yang telah terurut
menjadi emapat bagian yang sama. Terdapat tiga jenis kuartil, yaitu kuartil
bawah atau pertama (Q1), kuartil tengah atau kedua (Q2), dan kuartil atas
atau ketiga (Q3). Kuartil kedua sama dengan median.
a) Kuartil data tunggal
i ( n+1 )
Qi=nilai yang ke , i=1 , 2, 3
4
Contoh :
Tentukan kuartil dari data 2, 6, 8, 5, 4, 9, 12
Penyelesaian :
Data diurutkan : 2, 4, 5,6,8, 9, 12
n=7
i ( n+1 )
Qi=nilai yang ke
4
1 ( 7+1 )
Q 1=nilai yang ke =2 , yaitu 4
4
2 ( 7+ 1 )
Q 2=nilai yang ke =4 , yaitu 6
4
3 ( 7+1 )
Q 3=nilai yang ke =6 , yaitu 9
4

b) Kuartil data berkelompok


¿ −( fi ) o
4 ∑
Qi=Bi + ×C
fQi
Keterangan :
Bi = tepi bawah kelas kuartil
n = jumlah semua frekuensi
i = 1, 2, 3
( ∑ fi ) o = jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas kuartil
C = panjang interval kelas
fQi = frekuensi kelas kuartil

kelas tempat kuartil-kuartil itu berada (kelas kuartil), yaitu :


1
(1) kelas Q 1 , jika ( ∑ f 1 ) o ≥ n
4
1
(2) kelas Q 2 , jika ( ∑ f 2 ) o ≥ n
2
3
(3) kelas Q 3 , jika ( ∑ f 3 ) o ≥ n
4

Anda mungkin juga menyukai