Anda di halaman 1dari 7

• pertanyaan: Apa sesungguhnya "Mazhab Inggris" itu?

Dengan meng
utip Robert Jackson, Barry Buzan mendefinisikan Mazhab Inggris (th
e English School) sebagai:
• 'A variety of thcorctical inquiries which conceive of international rela
tions as a world not merely of power and prudence or wealth or cap
ability or domination but also one of recognition, association, memb
ership, equality, equity,legitimate interests, rights, reciprocity, custo
ms and conventions, agreements and disagreements, disputes, offen
ses, injuries, damages, reparations, and the rest: the normative voca
bulary of human conduct.'
• (Suatu bentuk investigasi teoretis yang menelusuri hubungan intern
asional tidak semata-mata scbagai kajian tentang kekuasaan dan keb
ajikan atau kesejahteraan atau kapabilitas atau dominasi, tetapi berk
aitan dengan pengakuan, perhimpunan, keanggotaan, kesetaraan, k
eamaan, kepentingan yang absah, hak, timbal-balik, kebiasan dan ko
nvensi, kesepakatan dan ketidaksepakatan, pertikaian, penyerangan,
pencideraan, kerusakan,perbaikan, dan segala perbendaharaan kata
normatif mengenai perilaku manusia).
Dalam kaitan inilah Mazhab Inggris dibangun
atas dasar sejumlah asumsi, antara lain ada
lah:
(1) Kajian hubungan internasional hendaknya dilandasi ole
h kaidah berpikir ilmu sosial ala Max Weber tentang "pema
haman" (verstehen), yakni mengutamakan pemahaman ter
hadap berbagai fenomena sosial bukannya untuk memenu
hi kebutuhan praktis umat manusia (praxis) seperti diyakini
kaum Marxis.
(2) Kajian hubungan internasional harus senantiasa mempe
thitungkan ilmu sejarah (history) dan filsafat (philosophy) u
ntuk membuat manusia mau belajar dari pengalaman histo
ris dan senantiasa mengedepankan moralitas yang baik de
mi pembentukan koecksistensi damai (peaceful coexistenc
e) untuk pemeliharaan perdamaian dunia.
Dalam kaitan inilah Mazhab Inggris dibangun
atas dasar sejumlah asumsi, antara lain ada
lah:
(3) Kajian hubungan internasional hendaknya mengac
u pada suatu sistem yang beranggotakan negara-neg
ara merdeka dan berdaulat (a system of independent
and sovereign states).
(4) Kajian hubungan internasional memiliki karakter y
ang dinamis, antara pesimisme dan optimisme.
Mazhab Inggris generasi klasik ini juga dikenal luas m
elalui proposisinya mengenai tiga tradisi (the three tr
aditions) yang mendasari studi hubungan internasion
al. Ketiga tradisi tersebut meliputi:
(1) Realisme ala Thomas Hobbes dan Nicolo Machiavel
li- disebut sistem internasional (international system) -
yang melihat Hubungan Internasional sebagai sebuah
sistem politik kekuasaan (power politics) di mana pola
interaksi antar negara didasari oleh dorongan naluriah
untuk saling mempengaruhi.
(2) Rasionalisme ala Hugo Grotius - disebut masyarakat i
nternasional (international society) - yang meyakini bah
wa setiap negara dituntun oleh rasionalitas untuk mele
mbagakan kepentingan bersama (shared interest) dan id
entitas masing-masing negara demi menciptakan keterti
ban (order) dan stabilitas hubungan antar bangsa.
(3) Revolusionisme ala Immanuel Kant - disebut masyar
akat dunia (world society) - yang memandang bahwa m
asyarakat dunia terdiri dari negara sebagai aktor utama
dan aktor periferal Hubungan Internasional yang dipers
atukan oleh "budaya yang sama" (Common Culture) ata
u semacam "kosmopolitanisme universal" (universalist c
osmopolitanism) dalam rangka mencapai perdamaian a
badi.
Kegunaan Mazhab Inggris bagi stud
i Hubungan Internasional
• Pertama, Mazhab Inggris mengingatkan para pemerhati m
asalah internasional bahwa isu-isu internasional tidak saja
dapat dijelaskan secara baik oleh teori-teori arus utama
(mainstream) seperti realisme,liberalisme, neorealisme, d
an neo-liberalisme/institusionalisme,tetapi teori-teori di l
uar arus utama pun menjanjikan eksplanasi dan analisis ya
ng memadai.
• Kedua, Mazhab Inggris mencoba membangun kesadaran
baru para pemerhati studi hubungan internasional dan ne
garawan akan relativitas prinsip beregara dan perlunya me
netapkan dasar kebijakan yang bermuatan moral dan nilai
kebaikan.
Kegunaan Mazhab Inggris bagi stud
i Hubungan Internasional
• Ketiga, Mazhab Inggris mencoba menghapuskan sekat-s
ekat keilmuan di dalam menganalisis fenomena internas
ional, terutama sekat-sekat yang tajam antara metodolo
gi sejarah dalam realisme dan liberal interasionalisme kl
asik, metode saintifik-positivistik dalam nco-realisme da
n nco-liberalisme, metode hermeneutik-interpretif dala
m rasionalisme, dan metode teori kritis (critical thcory)
dalam kosmopolitanisme.
• Keempat, Mazhab Inggris juga mencoba membangun ek
splanasi lintas disiplin ilmu dalam menganalisis berbagai
fenomena internasional, terutama antara ilmu politik, so
siologi, ilmu hukum, dan filsafat.

Anda mungkin juga menyukai