Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ETIKA DAN HUKUM PROFESI

DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS

Disusun Oleh :

Maulida Lutfia Azizah (1911110009)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2020
i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang diberikan-Nya sehingga tugas
Makalah ini tepat waktu.Tanpa pertolongan-Nya tentu penulis tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik

Dalam Kesempatan ini penulis berterimakasih kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,sehingga penulis mampu
menyeleaikan pembuatan Makalah ini penulis buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah “ETIKA DAN HUKUM PROFESI”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamya .Untuk itu,penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini,supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi.Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis
mohon maaf yang setulus-tulusnya.

Purwokerto,8 Mei 2020

Penulis,

ii
DAFTAR ISI
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
A. Definisi Dilema Etik.......................................................................................................................2
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan Keputusan Etis.................................2
C. Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan Yang Etis.............................................................4
D. Pembahasan Faktor dan langkah yang di gunakan dalam 2 kasus kasus di materi................5
BAB III.......................................................................................................................................................7
PENUTUP...................................................................................................................................................7
A. Kesimpulan....................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kata etik(atau etika) berasal dari kata ethos (Bahasa Yunani)yang berarti karakter. Watak
kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek. Etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki
oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah
dikerjakannya itu salah atau benar,buruk atau baik. Etika akan memberikan semacam batasan
maupun standar yang akan mengatur pergaulan di dalam kelompok sosialnya.Dalam
pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia. Etika ini kemudian
dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan
prinsip-prinsip moral yang ada.

Teori dasar/prinsip-prinsip etika merupakan penuntun untuk membuat keputusan etis


praktik profesional (Fry, 1991). Teori-teori etik digunakan dalam pembuatan keputusan bila
terjadi konflik antara prinsip-prinsip atau aturan-aturan. Teori dasar/prinsip-prinsip etika
merupakan penuntun untuk membuat keputusan etis praktik profesional (Fry, 1991). Teori-teori
etik digunakan dalam pembuatan keputusan bila terjadi konflik

B. Rumusan Masalah

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi pengambilan keputusan etis?


2. Bagiaman langkah- langkah dalam pengambilan keputusan etis?
3. Faktor dan langkah apa yang digunakan dalam menyelesaikan kasus ?

C. Tujuan

1. Agar mengetahui apa saja yang mempengaruhi pengambilan keputusan etis


2. Agar mengetahui bagaimana langkah-langkah pengambilan keputusan etis
3. Agar mengetahui langkah dan faktor apa saja yang digunakan dalam menyelesaikan
kasus.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Dilema Etik

Dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai perilaku
yang layak harus di buat. Untuk itu diperlukan pengambilan keputusan untuk menghadapi dilema
etika tersebut. Enam pendekatan dapat dilakukan orang yang sedang menghadapi dilema tersebut,
yaitu:

1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan.

2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta.

3. Menentukan siap dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi dilema.

4. Menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema.

5. Menentukan konsekwensi yang mungkin dari setiap alternative.

6. Menetapkan tindakan yang tepat.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan Keputusan Etis

1. Tingkat pendidikan
Rhodes (1985) berpendapat bahwa semakin tinggi latar belakang pendidikan akan
membantu untuk membuat suatu keputusan etis. Salah satu tujuan dan program
pendidikan tinggi adalah meningkatkan keahlian kognitif dan kemampuan membuat
keputusan. Penelitian oleh Hoffman, Donoghue, dan Duffield (2004), menunjukkan
bahwa taraf pendidikan dan pengalaman tidak terkait secara signifikan dengan pembuatan
keputusan etis dalam kesehatan.

2. Pengalaman
Pengalaman sering kali disebut sebagai faktor penting yang mempengaruhi
pembuatan keputusan etis dan hal ini perlu diperhatikan secara lebih jauh. Pengalaman

2
masa lalu dalam menangani dilema etik mempengauhi tenaga kesehatan dalam
mengembangkan pembuatan keputusan etis. Pengalaman masa lalu dalam menangani
masalah- masalah etika atau dilema etik dapat membantu proses pembuatan keputusan
yang beretika. Oleh karena itu,penggalian pengalaman masa lalu secara umum
memungkinkan pendekatan yang lebih relevan.

3. Agama & Adat Istiadat


Agama serta latar belakang adat istiadat merupakan faktor utama dalam membuat
keputusan etis. Tenaga kesehatan harus memahami nilai yang diyakini maupun kaidah
agama yang dianutnya. Untuk memahami ini dibutuhkan proses. Semakin tua seseorang
akan semakin banyak pengalaman dan belajar, mereka akan mengenal siapa dirinya dan
nilai yang dimilikinya.
Selain faktor agama, faktor adat istiadat juga berpengaruh pada seseorang dalam
pembuatan keputusan etis. Faktor adat istiadat yang dimiliki tenaga kesehatan atau pasien
sangat berpengaruh terhadap pembuatan keputusan etik. Misalnya setiap rumah sakit
mempunyai aturan menunggu dan persyaratan pasien yang boleh ditunggu, namun hal ini
sering tidak dihiraukan oleh keluarga pasien dengan alasan rumah jauh atau pasien tidak
tenang bila tidak ditunggu keluarganya. Ini sering menimbulkan masalah etik bagi tenaga
kesehatan antara membolehkan keluarga menemani pasien di rumah sakit.

4. Komisi Etik

Komisi etik merupakan suatu faktor yang mempengaruhi pembuatan keputusan etis
yang dibuat oleh tenaga kesehatan. Komisi etik tidak hanya memberi pendidikan dan
menawarkan nasihat melainkan pula mendukung tenaga kesehatan dalam mengatasi
dilema etik yang ditemukan dalam praktik sehari-hari. Dengan adanya komisi etik, tenaga
kesehatan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk semakin terlibat secara formal
dalam pengambilan keputusan yang etis dalam organisasi tenaga kesehatan.

5. IPTEK
Pada abad ke-20 ini, manusia telah berhasil mencapai tingkatan pengetahuan dan
teknologi yang meliputi berbagai bidang. Manusia telah menjelajahi ruang angkasa dan
mendarat di beberapa planet selain bumi. Sistem komunikasi antara Negara dapat
dilaksanakan secara langsung dan tempat yang jaraknya ribuan kilometer.Kemajuan di
bidang kesehatan telah mampu meningkatkan kualitas hidup sertamampu memperpanjang
usia manusia dengan ditemukannya berbagai mesin mekanik kesehatan, cara prosedur
baru, dan bahan/obat baru. Misalnya klien dengan gangguan ginjal yang dapat
diperpanjang usianya berkat adanya mesin hemodialisis. Wanita yang mengalami
kesulitan hamil dapat dibantu dengan inseminasi. Kemajuan ini menimbulkan pertanyaan
yang berhubungan dengan etika.

6. Legislasi & Keputusan Yuridis


Saat ini, aspek legislasi dan bentuk keputusan yuridis tentang masalah etik
kesehatan sedang menjadi topik yang banyak dibicarakan. Hukum kesehatan telah
menjadi suatu bidang ilmu dan perundang-undangan baru yang banyak disusun untuk

3
menyempurnakan perundang-undangan lama atau untuk mengantisipasi
perkembangan masalah hukum kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan undang-undang
dan keputusan menteri kesehatan yang mengatur registrasi dan praktik tenaga
kesehatan.
Perubahan sosial dan legislasi secara konstan saling berkaitan. Setiap
perubahan sosial atau legislasi menyebabkan timbulnya suatu tindakan yang
merupakan reaksi perubahan tersebut. Legislasi merupakan jaminan tindakan
menuntut hukum sehingga orang yang bertindak tidak sesuai hukum dapat
menimbulkan suatu konflik.

C. Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan Yang Etis

1. Menentukan fakta-fakta
2. Mengidentifikasi para pemegang kepentingan dan mempertimbangkan situasi-situasi dari
sudut pandang mereka
3. Mempertimbangkan alternatif-alternatif yang tersedia juga disebut dengan “imajinasi
moral”
4. Mempertimbangkan bagaimana sebuah keputusan dapat memengaruhi para pemegang
kepentingan, membandingkan dan mempertimbangkan alternatif alternatif berdasarkan:
– Konsekuensi-konsekuensi
– Kewajiban-kewajiban, hak-hak, prinsip-prinsip
– Dampak bagi integritas dan karakter pribadi
5. Membuat sebuah keputusan
6. Memantau hasil

LANGKAH 1

Langkah pertama dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab secara etis adalah
menentukan fakta-fakta dalam situasi tersebut, membedakan fakta-fakta dari opin belaka, adalah
hal yang sangat penting. Perbedaan persepsi dalam bagaimana seseorang mengalami dan
memahami situasi dapat menyebabkan banyak perbedaan etis. Sebuah penilaian etis yang dibuat
berdasarkan penentuan yang cermat atas fakta-fakta yang ada merupakan sebuah penilaian etis
yang lebih masuk akal daripada penilaian yang dibuat tanpa fakta. Seseorang yang bertindak
sesuai dengan pertimbangan yang cermat akan fakta telah bertindak dalam cara yang lebih
bertanggung jawab secara etis daripada orang yang bertindak tanpa pertimbangan yang mendalam

LANGKAH 2

Langkah kedua dalam pengambilan keputusan yang etis yang bertanggung jawab mensyaratkan
kemampuan untuk mengenali sebuah keputusan atau permasalahan sebagai sebuah keputusan etis
atau permasalahan etis.

LANGKAH 3

4
Langkah ketiga untuk melibatkan satu dari elemen vitalnya. Kita diminta mengidentifikasi dan
mempertimbangkan semua pihak yang dipengaruhi oleh sebuah keputusan, orang-orang ini biasa
disebut dengan para pemangku kepentingan

LANGKAH 4

Langkah selanjutnya dalam proses pengambilan keputusan adalah membandingkandan


mempertimbangkan alternatif-alternatif, membuat suatu spreadsheet mental yangmengevaluasi
setiap dampak tiap alternatif yang telah dipikirkan terhadap masing-masing pemegang
kepentingan yang telah identifikasi. Salah satu cara yang paling mudah adalahmenempatkan diri
terhadap posisi orang lain. Sebuah elemen penting dalam evaluasi iniadalah pertimbangan cara
untuk mengurangi, meminimalisasi atau mengganti kensekuensi kerugian yang mungkin terjadi
atau meningkatkan dan memajukan konsekuensi-konsekuensiyang mendatangkan manfaat. Selain
itu juga perlu mempertimbangkan kewajiban, hak-hakdan prinsip-prinsip, serta dampak bagi
integritas dan karakter pribadi.

LANGKAH 5

Langkah kelima adalah pengambilan keputusan yang diakhiri dengan evaluasi yang merupakan
langkah terakhir dalam proses pengambilan keputusan sebagai sarana untuk menilai apakah
keputusan kita sudah berdampak baik atau malah tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.

LANGKAH 6

Memantau hasil

D. Pembahasan Faktor dan langkah yang di gunakan dalam 2 kasus kasus di materi

1. Pada maslah kasus pertama Menurut saya, kasus pertama ini termasuk dalam Teori
Deologi. Karena dokter menolak menggugurkan kandungan pasien dengan alasan
agamanya melarang membunuh dengan apapun alasannya. Karena dalam Teori
Deontologi, benar atau salah, tidak ditentukan oleh hasil akhir atau konsekuensi dari
suatu tindakan, melainkan oleh nilai moral dari tindakan tersebut dilakukan.
2. Pada Masalah kasus kedua Menurut saya, kasus kedua ini termasuk dalam Teori Teologi.
Karena dokter memilih untuk tidak memberitahukan penyakit kepada pasien, tapi
memberitahukan penyakit pasien kepada keluarganya. Teori ini merupakan suatu doktrin
yang menjelaskan fenomena berdasarkan akibat yang dihasilkan atau konsekuensi yang
dapat terjadi dengan pertimbangan tindakan tersebut dapat memberikan kebaikan yang
sebanyak-banyaknya atau ketidak-baikan yang sekecil-kecilnya pada individu. Suatu
pelayanan kepada pasien lebih melihat hasil akhir dari suatu tindakan yang diberikan
kepada pasien.

5
3. Langkah yang di gunakan kedua kasus tersebut yaitu berbeda yaitu jika kasus pertama
kita melihat dari sisi teori Deontologi yang tidak melihat hasil akhir sebagai
keputusan,lebih mementingkan moral sedangkan pada kasus kedua kita melihat dari sisi
teori Teologi yang menjelaskan fenomena berdasarkan akibat dan mengambil keputusan
dengan pertimbangan hasil akhir baik atau buruknya harus di lakukan kepada pasien.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari


masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada
kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin
memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya.
Tanpa etika profesi, apa yang semual dikenal sebagai sebuah profesi yang
terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan
pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan
nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak- adanya
lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite
profesional ini.

Pengambilan keputusan etis dalam mengkaji studi kasus dapat dipengaruhi


oleh beberapa faktor :

1. Tingkat Pendidikan

2. Pengalaman

3. Agama & Adat Istiadat

4. Komisi Etik

5. IPTEK

6. Legislasi & Keputusan Yuridis

Teori Dasar Pengambilan Keputusan Etik :

1. Teori Deontologi

2. Teori Teologi

7
Seorang tenaga kesehatan harus memiliki etika yang baik, karena ini
menentukan kualitas sebuah pelayanan kesehatan. Segala sesuatu harus
dipertimbangkan dengan baik. Tidak merugikan pihak manapun.
Pengetahuan yang luas sangat dibutuhkan, agar tidak terjadi
kesalahpahaman terhadap pasien, keluarga pasien, dan masyarakat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Materi Pertemuan 8 Etika Profesi dan Hukum Kesehatan

https://drive.google.com/file/d/1LIX1sCIu3b5SpLUb_QDR8OAaetyUdXJF/view

https://galihendradita.wordpress.com/2017/04/25/panduan-dilema-etik-klinik-di-rumah-sakit/

http://alyamuslimah.blogspot.com/2014/12/makalah-studi-kasus-etika-profesi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai