Anda di halaman 1dari 55

BAB 1

PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI |1


BAB I
PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Kemampuan akhir yang direncanakan (KD/LO)


Menjelaskan secara kritis dan objektif latar belakang,tujuan pembelajaran PKn, serta
Meyakini nilai –nilai Pancasila sebagai orientasi PKn

Indikator
1.1 Menjelaskan secara kritis dan objektif Makna dan landasan hukum PKn
1.2 Menjelaskan secara kritis dan objektif Latar Belakang Pembelajaran PKn
1.3 Menjelaskan secara kritis dan objektif tujuan pembelajaran PKn
1.4 Meyakini nilai –nilai Pancasila sebagai orientasi PKn

ANALISIS MASALAH
Pertanyaan :
1. Jelaskan apa yang dimaksud pendidikan kewarganegaraan ?
2. Apa tujuan pendidikan nasional ?
3. Peran apa yang dimiliki oleh pendidikan kewaganegaraan dan siapa yang harus
bertanggung jawab atas pendidikan kewaganegaraan di indonesia ?
4. Berhubungankah pkn dengan pancasila ? jelaskan
5. Apakah yang dimaksud dengan Pendidikan pendahuluan bela Negara ? Apa
hubungannya dengan Pendidikan Kewarganegaraan? Jelaskan!
6. Perhatikan Bacaan dibawah ini !
KURANGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN
SEKOLAH

Marieska Harya Virdhani

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI |2


Jum'at, 30 Oktober 2015 − 22:40 WIB
Tawuran di Depok Akibat Kalah Sepak Bola di Liga Pelajar Sportivitas Liga Pelajar di
Stadion Merpati, Pancoranmas, Depok diciderai dengan insiden tawuran pelajar.
(Ilustrasi/dok.Sindophoto) A+ A-
DEPOK - Sportivitas Liga Pelajar di Stadion Merpati, Pancoranmas, Depok diciderai
dengan insiden tawuran pelajar. Empat kelompok pelajar gabungan pecah ribut di
Jalan Kenanga dekat Stadion Merpati, Pancoranmas, Depok.
Keributan terjadi setelah pertandingan Liga Pelajar pertandingan sepak bola selesai.
Liga Pelajar tersebut diikuti sejumlah sekolah di antaranya SMK Kusuma Bangsam
SMK Izatta SMK Fajar, dan SMKN 2 Depok serta sekolah lainnya.
"Ini terjadinya diluar stadion Merpati ya, jadi pertandingan sudah selesai baru
keributan terjadi," tegas Kapolsek Pancoranmas Depok Kompol Tata Irawan, Jumat
(30/10/2015).
Tata menampik, jika tawuran sebagai buntut tawuran susulan atas tewasnya siswa
SMKN 2 beberapa minggu lalu. Ia menegaskan tawuran dipicu oleh saling ejek antara
sekolah yang menang dan yang kalah.
"Biasa ceng-cengan, ledek-ledekan sekolahnya menang dan sekolah yang lain kalah
main bola," tuturnya.
Dalam pertandingan tersebut sekolah SMK Kusuma Bangsa meraih kemenangan telak
4-0 atas SMK Izatta. Dalam insiden tersebut satu pelajar luka-luka kena pukul pelajar
lainnya.

source: http://metro.sindonews.com/read/1051900/170/tawuran-di-depok-akibat-
kalah-sepak-bola-di-liga-pelajar-1444405198

Analisis Masalah : Dalam kasus di atas ini biasa terjadi karena mereka (pelajar) masih
sama sama muda dan tingkat emosi yang tinggi untuk membela sekolahnya masing
masing apa lagi kalau masalah “sepakbola” dan tawuran ini tejadi di luar
arena(stadion) jadi polisipun tidak bisa disalahkan.

Penyelesaian : Seharusnya pihak yang menang tidak mengejek pihak yang kalah dan
yang kalah harus bisa menerima kekalahannya. Kalau sudah terlanjur terjadi tawuran
seperti ini pihak berwenang yaitu polisi dan sekolah harus memanggil provokator dari
mereka dan mereka yang terlibat tawuran dari kedua belah sekolah, hal ini harus

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI |3


dirundingkan sampai tercapai kata mufakat supaya tidak terjadi tawuran yang
berikutnya lagi antara mereka. Dan guru- guru di sekolah harus lebih menanamkan
lagi pendidikan kewarganegaraan.

PERTANYAAN: Apa keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan kasus di


atas tentang kuarngnya Pendididkan kewarganegaraan di lingkungan sekolah?
Jelaskan ?

PEMECAHAN MASALAH

1. Maksud Pendidikan Kewarganeraraan


Pendidikan kewarganegaraan adalah “usaha dasar” untuk menyiapkan peserta didik
agar pada masa yang akan datang dapat menjadi patriot pembela bangsa dan negara.
2. Pendidikan nasional bertujuan untuk menggembangkan potensi peserta anak didik
agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
3. PKn memiliki peran strategis dalam mempersiapkan warga negara yang cerdas,
bertanggungjawab jawab dan berkeadaban dan pendidikan kewarganegaraan di
Indonesia semestinya menjadi tanggungjawab semua pihak atau komponen bangsa,
pemerintah, lembaga masyarakat, lembaga keagamaan dan masyarakat industri.
4. Ya berhubungan karena Pendidikan Kewarganegaraan sebagai MPK mencerminkan
pendidikan demokrasi, HAM dan persoalan kewarganegaraan lainnya berperspektif
Pancasila.
5. Pendidikan untuk memberikan bekal awal dalam bela Negara yang dilandasi oleh rasa
cinta kepada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan atas kebenaran
ideology Pancasila dan kerelaan berkorban untuk bangsa dan Negara yang
kesemuanya itu merupakan kompetensi yang harus Anda miliki setelah mempelajari
Pendidikan Kewarganegaraan.
6. Tawuran juga merupakan bukti nyata bahwa kurangnya Pendidikan kewarganegaraan
di sekolah.
Meskipun mereka masing sama – sama berjiwa muda dan keras, tetapi apabila sudah
paham dan mengerti tentang pendidikan kewarganegaraan tawuran tersebut akan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI |4


terhindarkan karena pendidikan kewarganegaraan mengajarkan nilai – nilai pancasila
yang luhur. Dalam hal ini sekolah, khususnya guru harus lebih intensif lagi
menanamkan pendidikan kewarganegaraan dan orang tua juga harus mendukung dan
menciptakan suasana yang kondusif di rumah.

ANALISI MASALAH 2

elaskan peran pendidikan bagi generasi muda untuk dunia Pendidikan Kewarganegaraan ?
1. Generasi muda seharusnya banyak berpartisipasi dalam organisasi yang
berkaitan dengan pembangunan bangsa.
2. Mengadakan seminar tentang pendidikan kewarganegaraan
3. Mengadakan kegiatan sosialisasi yang berkaitan tentang pendidikan
kewarganegaraan, seperti member bantuan kepada kabut asap dan sebagainya.

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan usaha sadar?


Usaha sadar adalah suatu upaya diri atau pun kegiatan yang dilakukan untuk
mewujudkan sesuatu yang diharapkan.

2. Bagaimana langkah masyarakat jika peran pendidikan kewarganegaraan tidak


tercapai?
Mengadakan sosialisasi masyarakat menuju ke pematangan pribadi yang terencana
dan berjenjang dengan cara melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan
bagi perananya di masa mendatang.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI |5


RANGKUMAN
1.1. Makna Dan Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan

Makna Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk mengembangkan kepribadian


warga Negara agar mampu mewujudkan nila-nilai dasar perjuangan bangsa Indonesia,
kesadaran berbangsa dan bernegara serta mampu menerapkan ilmunya secara bertanggung
jawab.
Landasan Sejarah dan Landasan Hukum : Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
yaitu generasi muda dipersiapkan mengikuti pendidikan kewarganegaraan untuk melanjutkan
upaya pembangunan, guna menjaga kelangsungan hidup berbangsa dan Negara yang telah
diperjuangkan oleh generasi terdahulu, sehingga generasi muda tetap bisa mempertahankan
dan mengamalkan perjuangan para pahlawan.
Landasan sejarah
1. Upaya pada masa penjajah.
2. Gerakan yang dimulai pada tahun 1908.
3. Ikrar pada pemuda pada 28 oktober 1928.
4. Semangat pemuda pada masa jepang.
5. Proklamsai kemerdekaan.
6. Perjuangan pada awal masa kemerdekaan.
7. Penghianatan, pemberontakan, dan penyelewengan.
Landasan Hukum
UUD 1945: Pembukaan, pasal 30 ayat (1), pasal 31 ayat (1). Skep Bersama Mendikbud-
Menhankam No.22/U/1973 KEP/B/XIII/1967
1. UU No. 20 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan dan Keamanan
Negara RI yang disempurnakan dengan UU No. 3 tahun 2002 tentang UU Pertahanan
Negara. Skep Bersama Mendikbud-Menhankam No. 001/N/1982KEP/002/II/1985.
2. UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang di sempurnakan
dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Keputusan Mendiknas No. 232/U/2000 tentang Penyusunan Kurikulum Pendidikan
Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
4. Keputusan dengan Dikti No.38/Dikti/Kep/2002.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI |6


1.2. Latar Belakang Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Perubahaan Pendidikan ke Masa Depan bertujuan mengembangkan generasi muda


berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan bagi kesejahteraan manusia dan kelestarian
lingkungan sehingga tidak tertinggal dari bangsa-bangsa lain. Sedangkan Dinamika Internal
Bangsa Indonesia saat ini cenderung berorientasi praktis dan pragmatis sehingga semakin
melupakan peran nilai-nilai dasar, dan semakin pudar rasa kesadaran mereka untuk hidup
eksis bersama.
a. Perubahan Pendidikan ke Masa Depan
1. Mempersiapkan pribadi yang bertanggung jawab.
2. Menanamkan dasar pembangunan berkelanjutan.
3. Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada penyebaran ilmu pengetahuan,
teknologi demi kepentingan kemanusiaan.
b. Dinamika internal bangsa Indonesia
Pancasila semakin tergeser, peran ketatanegaraan dan pembangunan sudah menjauh dari
konsep filosofis. Pancasila hanya status formal dan semakin rapuh sehingga bangsa indonesai
kehilangan dasar, pegangan dan arah pembangunan.

1.3. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan


Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, berperan dalam mempersiapkan warga
Negara yang cerdas, bertanggung jawab dan beradab sehingga mampu mengembangkan
kepribadian warga Negara yang lebih baik dimasa mendatang.
Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
1. Mengembangkan sikap dan perilaku kewarganegaraan yang mengapresiasi nilai-nilai
moral-etika dan religius.
2. Menjadi warganegara yang cerdas berkarakter, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
3. Menumbuhkembangkan jiwa dan semangat nasionalisme, dan rasa cinta pada tanah
air.

1.4. NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI ORIENTASI PKN

Nilai-nilai pancasila setiap sila tekandung nilai-nilai yang memiliki perbedaan antara
saru dengan yang lainya namun semua itu merupakan suatu kesatuan yang sistematis, tujuan
nilai-nilai pancasila pun untuk mempersatukan bangsa Indonesia dan untuk pedoman
Indonesia.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI |7


Nilai- Nilai Pancasila Sebagai Orientasi PKN
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI |8


BAB 2
IDENTITAS NASIONAL

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI |9


BAB II
IDENTITAS NASIONAL

Kemampuan akhir yang direncanakan (KD/LO)


Mendeskripsikan identitas nasional dan sejarah kelahiran faham nasionalisme Indonesia untuk
membentuk karakter sebagai identitas kebangsaan.

Indikator
2.1. Menjelaskan Pengertian identitas nasional
2.2. Mendiskripsikan Sejarah kelahiran faham nasionalisme Indonesia
2.3. Mendiskripsikan Identitas nasional sebagai karakter bangsa
2.4. Mendiskripsikan Proses berbangsa dan bernegara
2.5. Mendiskripsikan Pengertian Politik Identitas

ANALISIS MASALAH
1. Jelaskan faktor identitas nasional Ekologi dan Morfologi ! ( fadhek lia_Kel. 5 )
2. Apa paham nasionalisme masih dipakai sampai sekarang ? Jelaskan ! ( Rio_Kel 5 )
3. Jelaskan tentang periode Radikal serta berikan contohnya ! ( meri_kel 4 )
4. Apakan manfaat politik identitas dalam suatu Negara ? ( imas_kel 7 )
5. Jelaskan identitas nasional sebagai tanggapan represi ! ( okti_kel 9 )
6. Sudahkan anda ikut dalam politik identitas dan apa tujuan anda ikut dalam politik
identitas ? ( widy_kel 1 )
7. Masalah apa yang sesuai dengan pengaruh identitas nasional di Indonesia saat ini ?

PEMECAHAN MASALAH
1. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan. Jadi dalam identitas nasional
ekologi ialah lingkungan yang memiliki ciri khas/sifat khas yang ada dalam suatu Negara.
Sedangkan morfologi adalah tata ruang, maksudnya menjelaskan tentang tata ruang ciri
khas/budaya yang berbeda-beda di suatu Negara.
2. Masih. Nasionalisme Indonesia muncul sebagai reaksi dari kondisi sosial, politik, dan
ekonomi yang ditimbulkan oleh adanya kolonialisme. Oleh karena itu, gerakan
nasionalisme pada awal abad XX tidak bisa dipisahkan dari praktik kolonialisme sebab
keduanya merupakan hubungan sebab akibat. Hanya saja, pada tahap awal nasionalisme
berkembang pada tingkat elite yaitu kelompok bangsawan terpelajar.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 10
3. Periode Radikal merupakan gerakan nasionalisme di Indonesia ditujukan untuk mencapai
kemerdekaan baik itu secara kooperatif maupun non kooperatif (tidak mau bekerjasama
dengan penjajah). Organisasi yang bergerak secara non kooperatif, seperti Perhimpunan
Indonesia, PKI, PNI.
4. Manfaat politik identitas di suatu Negara adalah
5. Identitas sebagai tanggapan represi adalah Identitas bukan hanya persoalan sosio-
psikologis namun juga politis. Ada politisasi atas identitas. Identitas yang dalam konteks
kebangsaan seharusnya digunakan untuk merangkum kebinekaan bangsa ini, namun justru
mulai tampak penguaan identitas-identitas sektarian baik dalam agama,suku, daerah dan
lain-lain.
6. Politik identitas ( politik perbedaan ) meliputi agama, etnik, suku bangsa. Dan sudahkah?
Yang jelas sudah. Karena tujuannya untuk mempersatukan perbedaan setiap masyarakat
yang berbeda-beda dan beragam tersebut. Contohnya seperti saya menghargai pendapat
anda, dan sebaliknya anda pun juga menghargai pendapat saya, atau bisa diartikan sebagai
tindakan yang saling timbal balik dalam hal positif.
7. Globalisasi adalah perubahan budaya modern menjadi satu-kesatuan yang baru. Sangat
mempengaruhi dalam aspek ekologi, morfologi, sejarah, kebudayaan dll. Masalahnya
disini bisa kita ambil contoh pengaruh globalisasi pasa bebas. Artinya disini seperti
tergusurnya permainan tradisional oleh gadget, terhadap identitas nasional jadi
tergusurnya jati diri Negara oleh perubahan modern.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 11
RANGKUMAN

Identitas nasional atau jati diri suatu bangsa ( tanah tumpah darah mereka sendiri ),
pada hakekatnnya merupakan penjelasan tentang nilai – nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang di dalam aspek kehidupan suatu bangsa. Bagi saya, identitas berarti ciri – ciri,
sifat khas yang melekat pada suatu hal sehingga menunjukan suatu keunikan serta
membedakan dengan hal–hal lain. Sedangkan nasional berasal dari kata nation yang memiliki
arti bangsa menunjukan kesatuan komunitas sosio-kultural serta memiliki semangat, cita –
cita, tujuan, dan ideologi bersama. Untuk lebih memahami tentang identitas bangsa indonesia
adalah selalu menjunjung nilai – nilai bangsa Indonesia, sekaligus memunculkan rasa
kebangsaan dan semangat kebangsaan yang sangat diperlukan untuk membangun serta
memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Perkembangan nasionalisme tersebut akhirnya mampu menggalang semangat
persatuan dan cita-cita kemerdekaan sebagai bangsa Indonesia yang bersatu dari berbagai
suku di Indonesia.
Identitas suatu negara itu berbeda-beda seperti sifat dan ideologi masing-masing
negara. Contoh khasnya bangsa indonesia yang membedakan dengan bangsa lain di dunia.
Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa, agama dan pulau–pulau yang di pisah
oleh lautan. Oleh karena itu nilai-nilai yang di anut masyarakat pun berbeda-beda .nilai-nilai
tersebut kemudian di satu padakan dan diselarskan dalam pancasila. Nilai-nliai ini penting
karena merekalah yang mempengaruhi identitas bangsa. Oleh sebab itu, nasionalisme dan
integrasi nasional sangat penting untuk ditekankan pada dirisetiap warga indonesia agar
bangsa indonesia tidak kehilangan identitas.
Proses berbangsa dan bernegara pada masa sebelum kemerdekaan lebih mengacu pada
perjuangan melawan penjajah, sedangkan pada masa sekarang mengacu pada upaya bela
negara melalui pendidikan, penciptaan identitas bersama, dan memiliki hubungan
internasional dengan negara lain. Dalam upaya untuk memahami proses berbangsa dan
bernegara, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahakan dengan perkembangan kehidupan
masyarakat. Kesadaran terhadap sejarah menjadi penting ketika suatu masyarakat mulai
menyadari bagaimana posisinya sekarang dan seperti apa jatidiri atau identitasnya. Kerangka
dasar proses berbangsa dan bernegara meliputi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara,
dan Ketahanan Nasional.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 12
BAB 3
NEGARA DAN KONSTITUSI

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 13
BAB III
NEGARA DAN KONSTITUSI

Kemampuan akhir yang direncanakan (KD/LO)


Mengemukakan pentingnya konstitusi bagi negara

Indikator
3.1. Menjelaskan pentingnya konstitusi bagi Negara.
3.2. Menerima secara kritis UUD 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia.
3.3. Menampilkan perilaku konstitusional dalam hidup Bernegara.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Jelaskan pengertian negara dan konstitusi !


2. Jelaskan pentingnya konstitusi bagi negara !
3. Apa saja ketentuan tentang perubahan konstitusi ?
4. Bagaimana peran konstitusi dalam kehidupan bernegara ?
5. Apa sajakah bentuk-bentuk berbagai macam kecurangan pilkada serentak ditinjau dari
konstitusi dan negara ?

Liputan6.com, Jakarta – Mahkamah Konstitusi (MK) menerapkan ambang batas, dengan


selisih perolehan suara maksimal antara 0,5-2 persen untuk dapat mengajukan gugatan
sengketa hasil pilkada. Bila selisih di atas angka tersebut maka gugatan tidak akan diproses
MK.
Hal ini pun dianggap Setara Institute dapat meningkatkan potensi kecurangan pilkada
mendatang.
“Kandidat yang menghalalkan segala cara dapat melakukan mobilisasi kecurangan untuk
memperbesar selisih hasil perhitungan suara di atas 2 persen, karena MK tidak akan
P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 14
memeriksa kecurangan sebagai pelanggaran serius, “kata Direktur Riset Setara Institute Ismail
Hasani, di Jakarta, Rabu (30/9/2015).
Menurut Ismail, ketentuan selisih ambang batas pengajuan gugatan tersebut tidak masuk akal.
Ia menyebut aturan itu mempersulit pencari keadilan di negara demokrasi.
“Ketentuan tidak masuk akal, penyelenggara pemilu dianggap seperti malaikat yang margin
eror hanya 0,5-2 persen. Calon incumbent atau mereka yang melakukan politik dinasti akan
lakukan kecurangan karena tidak akan diperiksa melalui struktur TSM (terstruktur, sistematis,
dan masif). Mereka akan naikkan selisih di atas ambang batas,”tegas Ismail.
Peneliti Setara Institute Halili menambahkan kandidat yang mau menggugat hasil pilkada
hanya diberi waktu 3 hari untuk mengajukan.
“Soal ambang batas waktu ini serius karena 3 hari menurut kami tidak masuk akal untuk
persoalan akses komunikasi dan transportasi ,”tutur Halili.
Meski demikian, Halili memahami bahwa aturan ambang waktu itu sebagai bentuk
pertahanan MK agar tidak menghadapi gelombang perkara pilkada. Apalagi MK hanya
memiliki 9 hakim untuk memutus semua perkara dalam masa 45 hari persidangan.
“Dismissal process akan semakin memperkecil jumlah perkara dan menyediakan waktu lebih
lama bagi MK untuk memenuhi bukti secara cermat terhadap perkara, “tandas Halili.
Setara Institute menilai peran Mahkamah Konstitusi tidak berbeda dengan mahkamah
kalkulator dalam proses peradilan hukum pilkada serentak 2015 mendatang. Hal ini
disebabkan MK hanya mengurus sengketa tentang selisih suara hasil penghitungan suara yang
dihasilkan KPUD.
“MK akan fokus jadi mahkamah kalkulator karena tegas hanya mengadili sengketa, tidak
periksa potensi kecurangan terjadi walau berdampak pada hasil pilkada. Ini kemunduran
dalam pemilihan kepala daerah, “kata Direktur Riset Setara Institute Ismail Hasani.
Ismail menjelaskan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 juncto Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2015, proses penanganan hukum pilkada serentak terbagi menjadi 6, yakni
pelanggaran kode etik penyelenggara pemilihan ditangani DKPP, pelanggaran administrasi
ditangani KPU, dan sengketa pemilihan oleh Bawaslu.
Sementara, sengketa tata usaha negara ditangani PTTUN, penyelenggara tindak pidana
ditangani penegak hukum terpadu, dan sengketa hasil pilkada oleh MK.
Menurut Ismail, peradilan sengketa di MK hanya buang-buang waktu. Sebab, lembaga
tersebut hanya memilih jalan pragmatis dan ingkar atas terobosan yang pernah dibuatnya
terkait jenis pelanggaran terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).
“Peradilan sengketa 2015 hanya basa-basi karena tidak menelisik kenapa calon ini menang
dan seterusnya. Dulu kerbau dibawa ke MK karena dijadikan suap, jangan dibayangkan ada

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 15
pemilihan ukang besok, atau jangan bayangkan orang bisa menang lenih karena MK tidak
lihat bukti kecurangan itu, “tegas dia.
“Peran MK hanya ditujukan untuk memenuhi ketentuan formal keberadaan mekanisme dan
prosedur peradilan pilkada, “ tandas Ismail. (Alv/Mut)

Pembahasan :

1. Pengertian negara dan konstitusi adalah Negara merupakan suatu organisasi tertinggi
yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mempunyai wewenang
untuk mengatur rakyat dan harus ditaati oleh rakyat, dengan tujuan untuk menghadapi
tantangan dari luar dan mempertahankan tatanan internal. Sedangkan Konstitusi
merupakan suatu kerangka keseluruhan peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis
yang berisi aturan mengenai susunan organisasi negara beserta cara organisasinya
yang diorganisir dengan melalui hukum.
2. Konstitusi sangat penting bagi negara karena tanpa konstitusi bisa jadi tidak akan
terbentuk suatu negara. Di dalam negara-negara yang mendasarkan dirinya atas
demokrasi konstitusional, UUD membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa
sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Dengan
demikian, diharapkan hak-hak warga negara akan lebih terlindung.
3. Ketentuan tentang perubahan konstitusi yaitu,
a. Usul perubahan pasal-pasal dalam Undang-Undang Dasar dapatdiagendakan
dalam sidang Majelis Permusyawaratan Rakyatapabila diajukan oleh sekurang-
kurangnya 1/3 dari jumlah anggotaMajelis Permusyawaratan Rakyat.
b. Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukansecara tertulis
dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkanuntuk diubah beserta
alasannya.
c. Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, sidang MPR dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR.
d. Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD dilakukan dengan persetujuan
sekurang-kurangnya limapuluhpersen ditambah satu anggota dari seluruh anggota
MPR.
4. Peranan konstitusi bagi kehidupan negara adalah untuk memberikan landasan dan
pedoman dasar bagi penyelenggaraan ketatanegaraan suatu negara, membatasi
tindakan pemerintah agar tidak bertindak sewenang-wenang, dan memberikan jaminan
atas hak asasi bagi warga negara.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 16
5. Berbagai bentuk kecurangan dalam pilkada berupa adanya pemilih ganda, penggunaan
uang sogokan bagi pemilih, kecurangan saat penghitungan surat suara, adanya
manipulasi data oleh panitia pemilu.
Solusi :
- DPT(Daftar Pemilih Tetap). Potensi kecurangan dapat diminimalisir
dengan ikut berperan aktif dalam memeriksa dan melaporkan bila terdapat
pemilih yang belum terdaftar.
- Money politik. Perlu dilakukan upaya serius dan membangun kesadaran
politik masyarakat untuk bersedia mengungkapkan praktek.
- Penggunaan surat suara pemilu yang tidak terpakai untuk menambah
perolehan suara calon tertentu. KPPS seharusnya memberi tanda pada surat
suara yang tidak terpakai dan yang rusak.
- Terlibatnya secara masif aparat pemerintahan dalam pemenangan calon
tertentu. Kecurangan ini bisa diantisipasi dengan melaporkan kepada
panwaslu.
- Berubahnya perolehan suara pada rapat pleno perhitungan suara dilakukan.
Cara mengantisipasinya amati dengan seksama perolehan suara yang
terdapat dalam surat suara dan cocokan dengan hasil rekapitulasinya
sebelum berita acara rekapitulasi perhitungan suara di tps ditandatangani.
Jadi, kecurangan pemilu terjadi bukan saja karena terbukanya peluang
untuk melakukan, tetapi juga karena kurangnya kesadaran serta
pemahaman akan perundang-undangan yang mengaturnya.

RENUNGAN

1. Apa kepanjangan ZEE dan contohnya ?


Jawab :
ZEE singkatan dari Zona Ekonomi Eksklusif. Contoh : laut bebas.
2. Jelaskan sifat memaksa dalam negara dan apa hubungan dengan konstitusi!
Jawab :
Negara memiliki sifat memaksa artinya bahwa negara memiliki hak atau kewenangan
untuk memaksakan berbagai peraturan yang dibuatnya untuk ditaati oleh seluruh
warganya.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 17
Hubungannya dengan konstitusi yaitu sifat memaksa adalah salah satu sifat dari
negara itu sendiri. Dan negara diatur oleh konstitusi yang memuat aturan-aturan pokok
yang menopang berdirinya suatu Negara.

RANGKUMAN

Konstitusi mengandung perjanjian luhur yang berisi kesepakatan. Kesepakatan tentang


politik, hukum, pendidikan, kebudayaan, ekonomi, aspek fundamental yang menjadi tujuan
negara. Bangsa merupakan suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas
bersama, dan mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideologi, budaya, dan sejarah. Kesatuan
solidaritas terdiri dari orang yang saling merasa setia kawan satu dengan lainnya dalam
wilayah yang jelas batasnya dan berdaulat. Negara merupakan suatu organisasi tertinggi yang
bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mempunyai wewenang untuk
mengatur rakyat dan harus ditaati oleh rakyat, dengan tujuan untuk menghadapi tantangan
dari luar dan mempertahankan tatanan internal. Unsur-unsur Negara yaitu mempunyai rakyat,
wilayah dengan batas-batas tertentu, serta pemerintah yang berdaulat. Bentuk negara meliputi
monarkhi, oligarkhi, dan demokrasi. Sifat negara meliputi memaksa, monopoli, dan
mencakup semua. Tujuan negara antara lain, menciptakan keadaan yang dapat mencapai
keinginan rakyatnya secara maksimal, serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas
mungkin. Sesuai dengan Alinea IV PembukaanUUD 1945, adalah melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruhtumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum;
mencerdaskankehidupan bangsa; dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yangberdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Konstitusi merupakan suatu kerangka keseluruhan peraturan, baik tertulis maupun
tidak tertulis yang berisi aturan mengenai susunan organisasi negara beserta cara
organisasinya yang diorganisir dengan melalui hukum.
Peranan konstitusi bagi kehidupan negara adalah untuk memberikan landasan dan
pedoman dasar bagi penyelenggaraan ketatanegaraan suatu negara, membatasi tindakan
pemerintah agar tidak bertindak sewenang-wenang, dan memberikan jaminan atas hak asasi
bagi warga negara.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 18
BAB 4
HUBUNGAN NEGARA DAN WARGA NEGARA

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 19
BAB IV
NEGARA DAN WARGA NEGARA

Kemampuan akhir yang direncanakan (KD/LO)


Menganalisis hubungan negara dan warga Negara, pelaksanaan hak dan kewajiban secara
seimbang

Indikator
4.1. Menganalisis hubungan negara dan warga negara
4.2. Menilai pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara
4.3. Melaksanakan hak dan kewajiban warga negara secara seimbang

Rangkuman materi:
Fungsi Negara adalah mentertibkan kekacauan dalam masyarakat. Sedangkan
kedudukan Negara adalah penyelenggaraan ketertiban dalam masyarakat agar tidak terjadi
konflik. Persoalan yang paling mendasar hubungan antara Negara dan warga Negara adalah
masalah hak dan kewajiban. Hak asasi melekat pada diri manusia sejak proses terjadinya
manusia. Hak dan kewajiban harus dipenuhi manusia secara seimbang. Perlunya pemahaman
bahwa setiap orang juga ingin dihargai haknya.
Kedudukan Negara adalah penyelenggara ketertiban dalam masyarakat agar tidak
terjadi konflik pencurian dan lain-lain. Negara demikian pula warga Negara sama-sama
memiliki Hk Dn kewajiban masing-masing. Kesadaran akan hak dan kewajiban sangatlah
penting, seseorang yang semestinya memiliki hak namun ia tidak menyadarinya, maka akan
membuka peluang bagi pihak lain untuk menyimpangkanya. Demikian pula ketidaksadaran
seseorang akan kewajibanya akan membuat hak yang semestinya didapatka orang lain
menjadfi di langgar atau diabaikan.
Dalam undang-undang Republik indnesia Indonesia no 39 tahun 1999 pasal 1 yang
menyebutkan: “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk tuhan yang maha esa, dan merupakan anugerahnya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hokum dan pemerintahan,
dan setiap orang demi kehormatan serta perlimdungan harkat dan martabat manusia.
Kewajiban asasi adalah kewajiban dasar yang harus dijalankan oleh seseorang dalam kaitanya
dengan kepentingan dirinya sendiri, alam semesta, masyarakat, bangsa, Negara maupun

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 20
kedudukan sebagaio makhluk tuhan. Dari hasil pendapat diatas bisa disimpulkan kewajiban
lebih menonjol dari pada hak.
Hak asasi yang berpusat pada manusia akan mengesampingkan nilai-nilai
ketuhanan.dan warga Negara adalah anggota atau bangsa. Warga Negara adalah anggota atau
bangsa indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan UU. Hak Warga Negara: sesuatu yang
diperoleh dari negara, seperti hak hidup layak, aman, dan pelayan UU. Kewajiban Warga
Negara ditetapkan oleh UU seperti membela negara, menaati UUD dan lain-lain. Hak dan
kewajiban warga Negara adalah kekuasaan yang benar atas sesuatu , dan yang harus
dilaksanakan oleh penduduk atau rakyat yang menetap disuatu wilayah dari sebuah Negara.
Pelaksanaan hak dan kewajiban Negara dan warga Negara di Negara Pancasila ada
tiga hal penting yang harus di penuhi. Pertama, Pancasila perlu dimengerti secara tepat dan
benar baik dari pengertian, sejarah, konsep, prinsip dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya. Kedua, pedoman pelaksanaan. Semestinya kita tidak perlu malu mencontoh apa
yang sudah dilakukan oleh pemerintah Orde Baru yang berusaha membuat Pedoman
Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P4). Ketiga, perlunya lembaga yang bertugas
mengawal pelaksanaan Pancasila. Lembaga ini bertugas antara lain memfasilitasi aktivitas-
aktivitas yang bertujuan untuk mensosialisasikan Pancasila.

Analisis Masalah

1.Bagaiman hubungan negara dan warga negara?


2.Bagaimana pelaksanaan hak warga negara?
3.Apa akibat dari hak dan kewajiban yang tidak berjalan seimbang?
4.Bagaimana cara menilai pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara?
5. apa maksud kekuasaan berbuat sesuatu cantohkan negara untuk masyarakat?
6. Dari tiga hal penting dalam pelaksanaan hak dan kewajiban pada point ketiga yaitu
perlunya lembaga yang bertugas mengawal pelaksanaan pancasila contoh dari lembaga
tersebut adalah?

Jawab:

1.Saling keterkaitan karena negara adalah bentukan masyarakat dan negara bertugas sebagai
penyelenggara ketertiban dalam masyarakat agar tidak terjadi konflik,pencurian,dll.
2.Pelaksanaan hak warga negara disesuaikan dengan pasal-pasal yang ada dalam UUD 1945.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 21
3.Akibatnya akan terjadi kesenjangan sosial dan bila hal itu dibiarkan maka negara akan
terkena dampaknya,karena tidak akan ada lagi yang namanya persaudaraan satu sama lain
dalam kehidupan bermasyarakat yang mengakibatkan runtuhnya rasa persatuan dan kesatuan.
4. Cara menilai pelaksanaan hak dan kewajiban warga Negara yaitu dengan cara mengetahui
posisi diri kita sendiri, sebagai seorang warga Negara yang harus tahu hak dan kewajibannya.
5. HAK berarti milik ; kekuasaan berbuat sesuatu ; atau kekuasaan yang benar atas sesuatu
artinya adalah suatu negara terbentuk dari sebuah masyarakat(warga negara) jadi maksud dari
kekuasaan berbuat sesuatu yaitu negara mengembalikan apa yang sudah disepakati antara
masyarakat dan pemerintah sehingga bila suatu warga negara atau masyarakat melakukan
pelanggaran pemerintah mempunyai kekuasaan untuk menertibkan(berbuat sesuatu).
6. contoh lembaga dalam mengawal pelaksanaan pancasila yaitu kalangan elit politik, pers,
anggota legislatif, eksekutif, yudikatif, dan masyarakat luas.
7. Pedoman pelaksanaan. Semestinya kita tidak perlu malu mencontoh apa yang sudah
dilakukan oleh pemerintah Orde Baru yang berusaha membuat Pedoman Penghayatan dan
Pengalaman Pancasila (P4). Pedoman ini sangat diperlukan agar negara dan warganegara
mengerti apa yang mesti dilakukan, apa tujuannya dan bagaimana strategi mencapai tujuan
tersebut. Manakala tidak ada pedoman pelaksanaan, maka setiap orang berusaha membuat
pedoman sendiri-sendiri sehingga terjadi absurditas (kebingungan). Banyaknya kelemahan
yang terjadi pada pelaksanaan P4 perlu dievaluasi untuk diperbaiki. Contoh kelemahan utama
dalam pelaksanaan P4 65 adalah bahwa pedoman tersebut bersifat kaku, tertutup dan
doktriner, hanya pemerintah yang berhak menerjemahkan dan menafsirkan Pancasila,
sehingga tidak ada ruang yang cukup untuk diskusi dan terbukanya konsep-konsep baru.
Kelemahan tersebut harus diperbaiki tidak kemudian dibuang sama sekali.

BAHAN RENUNGAN
Kemiskinan Masih Hantui Asia-Afrika

(Liputan6.com/Faizal Fanani)

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 22
Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menyatakan,
kemiskinan di Asia dan Afrika masih belum bisa teratasi. Walaupun, persentase kemiskinan
terus menurun tiap tahun. "Yang pertama muncul di benak saya adalah kemiskinan.
Kemiskinan telah ditekan dari 80 persen pada 1950 menjadi 20 persen. Namun, kemiskinan
masih menjadi masalah yang menganggu di Asia Afrika," kata SBY dalam pidatonya di
Konferensi Parlemen Asia-Afrika, di Gedung DPR/MPR/DPD, Jakarta, Kamis (22/4/2015).
SBY mengatakan, kemiskinan berdampak pada aspek kehidupan masyarakat. Masyarakat
tidak mampu membiayai kesehatannya ketika mereka sakit, mereka juga tidak mampu
membeli makanan dan minuman.

"Di Asia Afrika, 700 juta orang hidup di bawah 1 dollar dalam sehari. Banyak yang
meninggal karena HIV/AIDS, Malaria, dan TBC. Banyak yang mengalami krisis air dan
makanan,"

Permasalahan : Bagaimana cara mengatasi kemiskinan yang menghantui Asia-Afrika dan


bagaimana peran pemerintah terhadap kemiskinan tersebut, di tinjau dari hubungan
Negara dan masyarakat?

Jawab: solusi untuk mengatasi kemiskinan tersebut adalah dengan mengembangkan


ekonomi yang berada di negara Asia Afrika, dan peran pemerintah yaitu harus aktif
membina warganya, harus mau turun memantau atau terlibat dalam memburuknya
kemiskinan pendidikan, memberikan modal,menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga
yang tidak mampu, selain upaya-upaya itu pemerintah juga harus memberi fasiltas dan
bantuan bagi yang tidak mampu seperti beras murah, bantuan langsung tunai, dan
pendidikan gratis bagi yang mempunyai anggota keluarga yang masih menempuh jenjang
pendidikan.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 23
BAB 5
DEMOKRASI INDONESIA

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 24
BAB V
DEMOKRASI INDONESIA

Kemampuan akhir yang direncanakan (KD/LO)


Menganalisis makna demokrasi dan prinsip-prinsipnya, hakekat, dan pelaksanaan demokrasi
di Indonesia

Indikator
5.1 Menganalisis pengertian demokrasi, makna demokrasi dan prinsip-prinsipnya
5.2.Mengemukakan hakekat demokrasi Indonesia (demokrasi Pancasila)
5.3 Menjelaskan perkembangan demokrasi di Indonesia
5.4 Pra kondisi yang perlu diciptakan dalam pelaksanaan demokrasi
5.5.Menilai pelaksanaan demokrasi di Indonesia

5.6.Mendukung pendidikan demokrasi di perguruan tinggi

Analisis Masalah

Pertanyaan:
1. Sebut dan jelaskan apa makna dan prinsip-prinsip demokrasi?
2. Sebutkan apa saja ciri-ciri dan isi pokok demokrasi pancasila?
3. Bagaimana Pra kondisi yang perlu diciptakan dalam pelaksanaan demokrasi di
Indonesia?
4. Apakah penting mendukung pendidikan demokrasi di perguruan tinggi?
5. Perhatikan bacaan dibawah ini!
Kritik Demokrasi Indonesia, Megawati Sebut seperti "Poco-poco"

Dani Prabowo/Kompas.com Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri


memotong tumpeng disaksikan Presiden RI Joko Widodo dalam pembukaan Rakernas
PDIP, Minggu (10/1/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati


Soekarnoputri mengkritik proses demokrasi yang berlangsung di Indonesia. Sebab,

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 25
para calon pemimpin yang ada saat ini hanya sibuk untuk bertarung gagasan di dalam
menyusun visi misi, dari pada mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan.
Mega menuturkan, gagasan pemilihan langsung ditelurkan untuk mendekatkan
rakyat kepada calon pemimpinnya. Namun, ketika terjadi pergantian pemimpin,
berganti pula kebijakan yang dilahirkan di dalam pembangunan.
“Saya sering berseloroh, inilah produk pemilihan langsung, ‘pemimpin visi
misi’ lima tahunan. Lama-lama saya berpikir, Indonesia ini suka berdansa, maju satu
langkah, mundur sepuluh langkah. Seperti poco-poco,” kata Mega saat membuka
Rapat Kerja Nasional I PDI Perjuangan di Hall D Jakarta International Expo
Kemayoran, Minggu (10/1/2016).
Menurut Mega, sudah saatnya Indonesia memiliki konsep pembangunan
nasional jangka panjang, baik itu di bidang politik, ekonomi, social, pendidikan,
kebudayaan maupun spiritual. Konsep tersebut harus menjadi acuan bagi setiap calon
pemimpin yang akan maju dalam kontestasi politik.
Ia menambahkan, Indonesia Raya baru dapat hadir ketika perencanaan
pembangunan secara menyeluruh sudah ada. Dasar pembangunan yang digunakan
yaitu kebutuhan dan kepribadian rakyat Indonesia itu sendiri.
“Artinya, perencanaan yang dibuat tidak untuk meniadakan nilai-nilai kearifan
lokal dan potensi di masing-masing daerah. Bahkan jika diperlukan, pengalaman
dalam pembangunan di luar negeri, dapat diselaraskan dan dipadukan untuk
kepentingan dalam negeri,” tandasnya.

Masalah: Bagaimana keadaan demokrasi di Indonesia saat ini?


Soekarnoputri mengkritik proses demokrasi yang berlangsung di Indonesia. Sebab
para calon pemimpin yang ada saat ini hanya sibuk untuk bertarung gagasan di dalam
menyusun visi misi, dari pada mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan.
beliau berpikir, Indonesia ini suka berdansa, maju satu langkah, mundur sepuluh
langkah. Seperti poco-poco,” kata Mega saat membuka Rapat Kerja Nasional I PDI
Perjuangan di Hall D Jakarta International Expo Kemayoran.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 26
Pemecahan Masalah

1. Makna Demokrasi dan Prinsip Demokrasi


 Makna demokrasi ada 3 yakni demokrasi sebagai bentuk pemerintahan, demokrasi
sebagai sistem politik dan demokrasi sebagai sikap hidup.
a. Demokrasi sebagai Bentuk Pemerintahan
Makna demokrasi sebagai suatu bentuk pemerintahan merupakan pengertian awal
yang dikemukakan para ahli dan tokoh sejarah, misalnya Plato dan Aristotoles. Plato
dalam tulisannya Republic menyatakan bahwa bentuk pemerintahan yang baik itu ada
tiga yakni monarki, aristokrasi, dan demokrasi. Jadi demokrasi adalah satu satu dari
tiga bentuk pemerintahan. Menurut pengertian diatas disimpulkan , demokrasi
sebagai bentuk pemerintahan mengatakan demokrasi di mana keputusan keputusan
pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas kepada rakyat dewasa.
b. Demokrasi sebagai system politik
Demokrasi sebagai sistem politik perkembangan menyatakan sistem politik
demokrasi adalah sistem yang menunjukkan bahwa kebijaksanaan umum ditentukan
atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam
pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan
diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.
c. Demokrasi sebagai Sikap Hidup
demokrasi sebagai sikap hidup yaitu demokrasi bukan sekedar suatu bentuk
pemerintahan ataupun sistem politik melainkan yang utama adalah suatu bentuk
kehidupan bersama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bentuk
kehidupan yang demokratis akan kokoh bila di kalangan masyarakat tumbuh nilai-nilai
demokrasi. Demokrasi sebagai sikap hidup didalamnya ada nilai-nilai demokrasi yang
dipraktikkan oleh masyarakatnya yang selanjutnya memunculkan budaya demokrasi.
 Prinsip-Prinsip Demokrasi
Demokrasi itu memiliki dua prinsip utama yakni kebebasan/persamaan
(freedom/equality) dan kedaulatan rakyat (people’s sovereignty).
a) Kebebasan/persamaan (freedom/equality)
Kebebasan dan persamaan adalah fondasi demokrasi. Kebebasan dianggap
sebagai sarana mencapai kemajuan dengan memberikan hasil maksimal dari usaha
orang tanpa adanya pembatasan dari penguasa.Jadi bagian tak terpisahkan dari ide
kebebasan adalah pembatasan kekuasaan kekuasaan penguasa politik.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 27
Persamaan merupakan sarana penting untuk kemajuan setiap orang. Dengan
prinsip persamaan, setiap orang dianggap sama, tanpa dibeda-bedakan dan
memperoleh akses dan kesempatan sama untuk mengembangkan diri sesuai dengan
potensinya.
b) Kedaulatan rakyat (people’s sovereignty)
Konsep kedaulatan rakyat pada hakekatnya kebijakan yang dibuat adalah
kehendak rakyat dan untuk kepentingan rakyat. Mekanisme semacam ini akan
mencapai dua hal. Pertama, kecil kemungkinan terjadi penyalah gunaan kekuasaan
dan kedua, terjaminnya kepentingan rakyat dalam tugas tugas pemerintahan.
Perwujudan lain konsep kedaulatan adalah pengawasan oleh rakyat.
2. Cirri dan Isi Pokok Demokrasi Pancasila
 Ciri khas demokrasi Pancasila adalah:
a. Demokrasi Pancasila bersifat kekeluargaan dan kegotongroyongan yang bernapaskan
Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Demokrasi Pancasila harus menghargai hak-hak asasi manusia serta menjamin adanya
hak-hak minoritas.
c. Pengambilan keputusan dalam demokrasi Pancasila sedapat mungkin didasarkan atas
musyawarah untuk mufakat.
d. Demokrasi Pancasila harus bersendikan hukum, rakyat sebagai subjek demokrasi
berhak untuk ikut secara efektif untuk menentukan kehidupan bangsa dan negara.
 Isi pokok demokrasi Pancasila adalah:
a. Pelaksanaan Pembukaan UUD 1945 dan penjabarannya yang dituangkan dalam
Batang Tubuh dan Penjelasan UUD 1945.
b. Demokrasi Pancasila harus menghargai dan melindungi hak-hak asasi manusia.
c. Pelaksanaan kehidupan ketatanegaraan harus berdasarkan atas kelembagaan.
d. Demokrasi Pancasila harus bersendi atas hukum sebagaimana dijelaskan di dalam
Penjelasan UUD 1945, yaitu negara hukum yang demokratis.
3. Pra kondisi yang perlu diciptakan dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia
Pra kondisi yang perlu diciptakan dalam pelaksanaan demokrasi adalah
membangun demokrasi dengan tatanan Negara dan pemerintahan yang lebih baik,
antara lain:
a) keterbukaan sistem politik
b) budaya politik yang partisipatif dan egalitarian
c) kepemimpi nan politik yang berpihak kepada rakyat
d) rakyat yang terdidik, cerdas dan berkepribadian

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 28
e) adanya partai politik yang tumbuh dari bawah
f) penghargaan dan penghormatan terhadap formalisme dan hokum
g) masyarakat madani yang tanggap dan bertanggung jawab
h) dukungan dari pihak luar atau asing dan pemihakan terhadap golongan mayoritas.
4. Pentingkah mendukung pendidikan demokrasi di perguruan tinggi
Lembaga pendidikan tinggi sangatlah penting dan strategis dalam proses
pengembangan budaya demokrasi di kalangan generasi muda. sejarah telah
membuktikan bahwa mahasiswa adalah tulang punggung gerakan reformasi.
5. Menurut pendapat kami demokrasi Indonesia saat ini belum sepenuhnya membaik.
Pergantian pemimpin Indonesia lebih mengutamakan pada visi dan misi mereka
sendiri. Mereka belum memikirkan kesejahteraan rakyat.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 29
RANGKUMAN

Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Berdasar
banyak literatur yang ada, diyakini demokrasi berasal dari pengalaman bernegara orang –
orang Yunani Kuno, tepatnya di negara kota (polis) Athena pada sekitar tahun 500 SM.
Demokrasi mempunyai tiga makna yaitu demokrasi sebagai bentuk pemerintahan, demokrasi
sebagai sistem politik dan demokrasi sebagai sikap hidup. Dan prinsip dari demokrasi adalah
kebebasan/persamaan (freedom/equality) dan kedaulatan rakyat (people’s sovereignty).
Indonesia menganut demokrasi pancasila. Demokrasi Pancasila merupakan sarana atau
alat bagi bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan negara. Inti dari demokrasi Pancasila
adalah paham kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
dan perwakilan yang dijiwai dan diintegrasikan dengan sila-sila lainnya.
Perkembangan demokrasi Indonesia terbagi menjadi tiga periode yaitu demokrasi pra
orde baru, demokrasi orde baru dan demokrasi reformasi hingga sampai saat ini. Demokrasi
harus berjalan dengan baik jadi harus dipersiapkan terlebih dahulu. Sehingga harus terwujud
pra kondisi yang perlu diciptakan dalam pelaksanaan demokrasi adalah membangun
demokrasi dengan tatanan Negara dan pemerintahan yang lebih baik, antara lain: keterbukaan
sistem politik, budaya politik yang partisipatif dan egalitarian, kepemimpi nan politik yang
berpihak kepada rakyat, rakyat yang terdidik, cerdas dan berkepribadian, adanya partai politik
yang tumbuh dari bawah, penghargaan dan penghormatan terhadap formalisme dan hokum,
masyarakat madani yang tanggap dan bertanggung jawab, serta dukungan dari pihak luar atau
asing dan pemihakan terhadap golongan mayoritas. Tingkat perkembangan demokrasi di
Indonesia dapat dilakukan dengan mengukur seberapa jauh variabel atau indikator yang pada
dasarnya merupakan prinsip demokrasi itu dijalankan di Indonesia. Sudah barang tentu,
prinsip yang tidak kalah penting adalah nilai-nilai dasar Pancasila sebagai parameter
demokratisasi di Indonesia.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 30
BAB 6
NEGARA HUKUM DAN HAK AZAZI MANUSIA

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 31
BAB VI
NEGARA HUKUM DAN HAK AZASI MANUSIA

Kemampuan akhir yang direncanakan (KD/LO)


Menguraikan makna Indonesia sebagai negara hukum, hubungan negara hukum dengan
HAM, prinsip negara hukum dalam kehidupannya sebagai warga negara dan Mendukung
penegakkan HAM di Indonesia

Indikator
6.1 Menguraikan makna Indonesia sebagai negara hukum
6.2 Menerapkan prinsip negara hukum dalam kehidupannya sebagai warga negara
6.3 menjelaskan makna, hakikat dan perkembangan pemikiran HAM
6.4 Menguraikan nilai-nilai HAM
6.5 Mengidentifikasi pelanggaran, pengadilan dan penegakan HAM
6.6 Mendeskripsikan hubungan negara hukum dengan HAM
6.7 Mendukung penegakkan HAM di Indonesia

ANALISIS MASALAH

1. Apa pengertian Negara hukum di Indonesia ?


2. Jelaskan prinsip Negara hukum dalam kehidupan sebagai warga Negara ?
3. Bagaimana hakikat dan perkembangan pemikiran HAM ?
4. Nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam HAM ?
5. Jelaskan pengertian pelanggaran, pengadilan, dan penegakkan HAM ?
6. Bagaimana hubungan Negara hukum dengan HAM ?
7. Dengan cara apa generasi muda dalam menegakkan HAM di Indonesia ?
8. Apa yang menyebabkan potensi pelanggaran HAM terjadi di pilkada serentak ?
Bagaimana cara mengantisipasi pelanggaran HAM pada pilkada serentak ?
LIPI: Potensi Pelanggaran HAM Tinggi di Pilkada Serentak

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 32
Liputan6.com, Mataram - Hans Bahanan on 29 Okt 2015 at 17:54 WIB
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memprediksi terjadi banyak pelanggaran Hak
Asai manusia (HAM) selama pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang berlangsung 9
Desember 2015.
Hal itu diungkapkan oleh Peneliti Senior LIPI, Hermawan Sulistyo. Dia mengatakan
pelanggaran tersebut terjadi karena tingginya potensi bentrok antarpendukung calon kepala
daerah. Untuk itu, dia meminta aparat kepolisian tetap berjaga dan mengawasi pilkada ini.
"Potensi terjadinya pelanggaran HAM saya perkirakan sangat luar biasa pada pilkada. Untuk
itu polisi harus benar-benar menjaganya agar pelanggaran tersebut tak terjadi,” ujar
Hermawan di Kota Mataram, Kamis (29/10/2015).
Dia menungkapkan konflik yang terjadi pada setiap pilkada ini cenderung disebabkan karena
pasangan calon yang tidak terima dengan kekalahan. Sebab, setiap calon sudah mengeluarkan
banyak dana selama mencalonkan diri.
"Bentrok itu terjadi karena masalah gengsi. Sangat jarang ada calon yang menerima
kekalahan sebab mereka (calon) telah mengeluarkan banyak biaya," kata Hermawan.
Untuk mengantisipasi pelanggaran tersebut, Hermawan meminta agar setiap pasangan calon
menciptakan kedamaian dan melakukan dialog serta meminta para pendukung pasangan calon
agar tidak melakukan tindakan anarkistis.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 33
PEMECAHAN MASALAH

1. Negara hukum adalah Negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan
kepada warga negaranya. Istilah negara hukum secara terminologis terjemahan dari
kata Rechtsstaat atau Rule of law. Para ahli hukum di daratan Eropa Barat lazim
menggunakan istilah Rechtsstaat, sementara tradisi Anglo-Saxon 110 menggunakan
istilah Rule of Law. Di Indonesia, istilah Rechtsstaat dan Rule of law biasa
diterjemahkan dengan istilah “Negara Hukum” (Winarno, 2007).

2. Prinsip pokok Negara Hukum yang berlaku di zaman sekarang ini merupakan pilar
utama yang menyangga berdiri tegaknya suatu negara sehingga dapat disebut sebagai
Negara Hukum dalam arti yang sebenarnya. Adapun prinsip Negara hukum sebagai
berikut : Supremasi Hukum, Persamaan dalam hukum, Asas legalitas, Pembatasan
kekuasaan, Organ-organ eksekutif yang berifat independen, Peradilan bebas dan tidak
memihak, Peradilan tata usaha Negara, Peradilan tata Negara,Perlindungan Hak Asasi
Manusia, Bersifat demokratis, Berfungsi sebagai Sarana Mewujudkan Tujuan
Kesejahteraan, Transparansi dan Kontrol Sosial.

3. Hakikat HAM merupakan upaya menjaga eksistensi manusia secara utuh melalui aksi
keseimbangan yaitu keseimbangan antara hak dan kewajiban serta keseimbangan
antara kepentingan perseorangan dan kepentingan umum. Begitu juga upaya
menghormati, melindungi dan menjunjung tinggi HAM menjadi kewajiban dan
tanggung jawab bersama antara individu, pemerintah (aparatur pemerintah baik sipil
maupun militer) dan Negara. Dalam perkembangannya, pemikiran mengenai HAM
mengalami pasang surut sejalan dengan sejarah peradaban manusia terutama dalam
ikatan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Pasang surut HAM ini,
sebenarnya mulai muncul setelah manusia mulai memikirkan tentang dirinya dalam
lingkungan alam semesta. Pemikiran mengenai HAM ini mulai menvapai titik paling
rendah setelah dikemukakan konsep kedaulatan Tuhan yang didunia barat dalam
menghargai harkat dan martabat manusia.

4. Nilai-nilai HAM bersifat universal (artinya berlaku umum di semua negara) atau
bersifat partikular (artinya nilai-nilai HAM pada suatu negara sangat kontekstual, yaitu
mempunyai kekhususan dan tidak berlaku untuk setiap negara karena ada keterikatan
dengan nilai-nilai kultural yang tumbuh dan berkembang pada suatu negara) terus

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 34
berlanjut. Nilai-nilai HAM berlaku di semua tempat. Dengan demikian pemahaman
dan pengakuan terhadap nilai-nilai HAM berlaku sama dan universal bagi semua
bangsa dan Negara. Dalam kaitannya dengan hal ini, ada dua pandangan dalam
melihat relativisme nilai-nilai HAM yaitu strong relativist dan weak relativist. Strong
relativist beranggapan bahwa nilai-nilai HAM dan nilai-nilai lainnya secara prinsip
ditentukan oleh budaya dan lingkungan tertentu, sedangkan universalitas nilai HAM
hanya menjadi pengontrol dari nilai-nilai Hak Asasi Manusia yang didasari oleh
budaya local atau lingkungan yang spesifik.

5. Dalam Undang-Undang No.39 tahun 1999 Pelanggaran HAM adalah setiap


perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat Negara baik disengaja
maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum ,mengurangi,
menghalangi, membatasi dan mencabut HAM seseorang atau kelompok orang yang
dijamin oleh undang-undang ini dan tidak mendapat atau dikhawatirkan tidak akan
memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum
yang berlaku. Pengadilan HAM merupakan jenis pengadilan yang khusus untuk
mengadili kejahatan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Pengadilan
dikatakan khusus karena dari segi penanaman bentuk pengadilanya sudah secara
spesifik. Penegakan HAM adalah berbagai tindakan yang di lakukan untuk membuat
HAM semakin di akui dan di hormati oleh pemeritah dan masyarakat. Upaya
penegakan HAM dapat dilakukan melalui jalur hukum dan politik.

6. hubungan antara negara hukum dan hak asasi manusia, hubungan mana bukan hanya
dalam bentuk formal semata-mata, dalam arti bahwa perlindungan hak asasi manusia
merupakan ciri utama konsep negara hukum, tapi juga hubungan tersebut dilihat
secara materil. Hubungan secara materil ini dilukiskan atau digambarkan dengan
setiap sikap tindak penyelenggara negara harus bertumpuh pada aturan hukum sebagai
asas legalitas.

1. a. Dengan cara profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan Negara.


b. Menegakan hukum secara adil, konsekuen, dan tidak diskriminatif.
c. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam
masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormti keyakinan dan
pendapat masing-masing.
d. Memperkuat dan melakukan konsolidasi demokrasi

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 35
2. Pelanggaran HAM pada pilkada serentak terjadi karena tingginya potensi
bentrok antarpendukung calon kepala daerah. konflik yang terjadi pada setiap
pilkada ini cenderung disebabkan karena pasangan calon yang tidak terima
dengan kekalahan. Sebab, setiap calon sudah mengeluarkan banyak dana
selama mencalonkan diri. Untuk mengantisipasi pelanggaran tersebut, diminta
agar setiap pasangan calon menciptakan kedamaian.

RANGKUMAN

Pengertian negara hukum adalah negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan
kepada warga negaranya.adalah Istilah negara hukum secara terminologis terjemahan dari
kata Rechtsstaat atau Rule of law. Para ahli hukum di daratan Eropa Barat lazim
menggunakan istilah Rechtsstaat, sementara tradisi Anglo–Saxon menggunakan istilah Rule
of Law. Di Indonesia, istilah Rechtsstaat dan Rule of law biasa diterjemahkan dengan istilah
“Negara Hukum” (Winarno,2007).

CIRI NEGARA HUKUM


1. HAM terjamin oleh UU
2. Supremasi hukum
3. Pembagian kekuasaan ( Trias Politika) demi kepastian hukum
4. Kesamaan kedudukan di depan hukum
5. Peradilan administrasi dalam perselisihan
6. Kebebasan menyatakan pendapat, bersikap dan berorganisasi
7. Pemilihan umum yang bebas
8. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak

Undang-undang RI No.39 Tahun 1999 pasal 1 ayat (1) menyatakan : “HAM adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan dan
perlindungan harkat dan martabat manusia”.

Pengadialan HAM merupakan jenis pengadilan yang khusus untuk mengadili kejahatan
ggenosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Pengadilan dikatakan khusus karena dari segi

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 36
penanaman bentuk pengadilanya sudah secara spesifik. Istilah pengadilan HAM seringa
dipertentangkan dengan istilah peradilan pidana karena pada hakikatnya kejahatan yang
merupakan kewenangan pengadillan HAM juga merupakan pengadilan pidana.
Upaya penegakan HAM dapat dilakukan melalui jalur hukum dan politik. Maksudnya
terhadap berbagai pelanggaran HAM maka upaya menindak para pelaku pelanggaran
diselesaikan melalui Pengadilan HAM bagi pelanggaran HAM berat dan melalui KKR
(Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi).
Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan yang secara melawan hukum
mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia (UURI Nomor
39 Tahun 1999). Misalnya, korban hilang dalam berbagai kerusuhan di Jakarta, Aceh, Ambon
dan Papua diperkirakan ada 1148 orang hilang dalam kurun waktu 1965 – Januari 2002
(Kompas 1 Juni 2002).

Hubungan antara negara hukum dan hak asasi manusia, hubungan mana bukan hanya dalam
bentuk formal semata-mata, dalam arti bahwa perlindungan hak asasi manusia merupakan
cirri utama konsep negara hukum, tapi juga hubungan tersebut dilihat secara materil.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 37
BAB 7
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 38
BAB 7
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

Indikator
7.1 Menjelaskan pentingnya wilayah sebagai ruang hidup bangsa
7.2 Menjelaskan latar belakang wawasan nusantara
7.3 Menjelaskan hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara
7.4 Wasantara sebagai landasan ketahanan nasional dan pembangunan nasional
7.5 Menjelaskan konsepsi wawasan nusantara sebagai pandangan geopolitik bangsa
Indonesia
7.6 Memberi contoh implementasi wawasan nusantara di era global

Analisis masalah
1. Jelaskan lah pentingnya mempelajari wawasan nusantara bagi seorang Mahasiswa!
2. Apakah latar belakang wawasan nusantara? Jelaskan!
3. Jelaskan hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara!
4. Apa yang anda ketahui tentang Wasantara sebagai landasan ketahanan nasional
dan pembangunan nasional?
5. Jelaskan konsepsi anda tentang wawasan nusantara sebagai pandangan geopolitik
bangsa Indonesia
6. Carilah 3 contoh implementasi wawasan nusantara di era global!
7. Bagaimana kesiapan asia terhadap pusat ekonomi dan geopolitik yang berpindah
dari barat ke asia?
Jawab
Jk menuturkan saat ini Asia harus berpikir cara mempertahankan dan menciptakan
kelanjutan untuk jadi pusat dunia. Salah satu caranya ialah saling berkolaborasi
antarnegara Asia. Ketua Palang Merah Indonesia ini mencontohkan kerja sama antara
Indonesia, Singapura, dan Malaysia dalam mengelola Selat Malaka. Saat ini Selat
Malaka merupakan selat yang paling sibuk dan menggerakkan ekonomi. Terkait
masalah Laut Cina Selatan, lanjut JK, bisa diatasi jika pemimpin-pemimpin negara
yang bersengketa punya kesepahaman tentang keamanan dan perdamaian. Dia
menyinggung masalah Asia Timur yang terkena dampak dari melemahnya ekonomi
dunia, ketimpangan pendapatan dan ketidakpastian ekonomi.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 39
RANGKUMAN

Konsep Geopolitik, sesungguhnya adalah merupakan ilmu penyelenggaraan negara


yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat
tinggal suatu bangsa. Negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan.
Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya
alam. Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman
masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah
diperjuangkan oleh para pendiri Negara ini.
Dalam hal ini bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman
agar tidak terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai
cita-cita dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah wawasan
nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut dengan wawasan
nusantara. Kepentingan nasional yang mendasar bagi bangsa Indonesia adalah upaya
menjamin persatuan dan kesatuan wilayah, bangsa, dan segenap aspek Kehidupan
nasionalnya. Karena hanya dengan upaya inilah bangsa dan Negara Indonesia dapat tetap
eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju masyarakat yang dicita-citakan. Salah satu
kepentingan nasional Indonesia adalah bagaimana menjadikan bangsa dan wilayah ini
senantiasa satu dan utuh.
Kepentingan nasional itu merupakan turunan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan
nasional maupun visi nasional. Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada
nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang luhur dengan jelas tertuang di dalam Pembukaan
UUD 1945. bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta
kemerdeklaan. Bangsa Indonesia menolak segala bentuk penjajahan, karena tidak sesuai
dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 40
BAB 8
KETAHANAN NASIONAL

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 41
BAB VIII
KETAHANAN NASIONAL
Kemampuan akhir yang di rencanakan (KD/LO)
Mengemukakan unsur unsur ketahanan nasional dan potensi ancaman bagi ketahanan nasional
Indikator
8.1 Menjelaskan latar belakang Tanas
8.2 Pengertian, landasaan, asas, dan ciri tanas di Indonesia
8.3 Mengemukakan unsure unsure ketahanan nasional Indonesia
8.4 Menerapkan pendekatan astagrata dalam pemecahan masalah
8.5 Menganalisa potensi ancaman bagi ketahanan bangsa di era global

Rangkuman
8.1 LATAR BELAKANG

Latar belakang ketahanan nasional adalah sebaimana yang telah tertulis


dalam UUD 1945 bahwa rakyat / warga negara menegakkan kemerdekaan,
kedaulatan dan integritas nasional akan menjamin terwujudnya cita-cita nasional
dan bangsa serta negara jaya, adil, dan makmur

8.2 PENGERTIAN, LANDASAN, ASAS, dan CIRI TANAS DI INDONESIA

Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa, meliputi seluruh


aspek kehidupannasional yang terintegrasi, berisi keuletan, dan ketangguhan
serta mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan dari luar
maupun dari dalam.
Landasan ketahanan nasional ada 5 yaitu, landasan idiel(pancasila),
landasan konstitusional(UUD 1945), landasan visional(wawasan nusantara),
landasan konsepsional(ketahanan nasional), landasan operasional(dokumen
rencana pembangunan).
Asas ketahanan nasional meliputi . asas kesejahteraan dan keamanan,
asas komprehensif integral atau menyeluruh terpadu, asas mawas ke dalam dan
mawas ke luar, asas kekeluargaan.
Ciri-ciri ketahanan nasional terfokus untuk mempertahankan kelangsungan
hidup dan mengembangkan kesejahteraan warga negara. Ketahanan nasional
Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar
maupun dari
P E Ndalam.
D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 42
8.3 Unsur Unsur Ketahanan Nasional

Unsur- unsur dalam ketahanan nasional adalah sebagai berikut:


1. Unsur atau Gatra Penduduk
2. Unsur atau Gatra Wilayah
3. Unsur atau Gatra Sumber Daya Alam
4. Unsur atau Gatra di Bidang Ideologi
5. Unsur atau Gatra di Bidang Ekonomi
6. Unsur atau Gatra di Bidang Sosial Budaya
7. Unsur atau Gatra di Bidang Pertahanan Keamanan

8.4 Menerapkan Pendekatan Gatra dalam Pemecahan Masalah

Pendekatan Asta Gatra yaitu sebuah pendekatan yang melihat kehidupan


nasional sebagai sebuah sistem yang terdiri dari 8 (delapan) gatra yang saling
mempengaruhi satu sama lain. Delapan gatra itu meliputi aspek alamiah (tri-
gatra) dan aspek sosial (panca-gatra). Ketahanan nasional juga merupakan
pendekatan yang utuh menyeluruh, yakni mencerminkan keterpaduan antara
segala aspek kehidupan nasional bangsa. Aspek tersebut juga telah terangkum
dalam Asta Gatra Ketahanan Nasional.Dengan demikian, ketahanan nasional
Indonesia akan semakin kuat dan kokoh, jika dilakukan upaya pembinaan dan
pengembangan terhadap setiap aspek (gatra) secara terencana, terpadu, dan
berkesinambungan.
8.5 Menganalisa Potensi Ancaman Bagi Ketahanan Bangsa di Era Global
 Ancaman dari dalam :
Potensi yang dihadapi NKRI dari dalam negeri, antara lain :
1. Disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis berdasarkan sentimen
kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan
pemerintah pusat.
2. Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran Hak Azasi
Manusia yang pada gilirannya dapat menyebabkan huru hara/kerusuhan massa.
3. Upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang ekstrim atau tidak
sesuai dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia.
4. Potensi konflik antar kelompok/golongan baik perbedaan pendapat dalam masalah
politik, maupun akibat masalah SARA.
5. Makar atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional.
Di masa transisi ke arah demokrasi sesuai tuntutan reformasi, potensi konflik antar
kelompok/golongan dalam masyarakat sangatlah besar. Perbedaan pendapat justru adalah

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 43
esensi dari demokrasi akan menjadi potensi konflik yang serius apabila salah satu pihak
berkeras dalam mempertahankan pendapat atau pendiriannya, sementara pihak yang lain
berkeras memaksakan kehendaknya. Contoh kasus FPI dengan Aliansi Kebangsaan untuk
Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKB). Namun cara yang sesungguhnya
merupakan ciri khas budaya bangsa Indonesia itu tampaknya sudah dianggap kuno.
Masalahnya, cara pengambilan keputusan melalui pengambilan suara terbanyakpun (yang
dianggap sebagai cara yang paling demokratis dalam menyelesaikan perbedaan pendapat)
seringkali menimbulkan rasa tidak puas bagi pihak yang ”kalah”, sehingga mereka memilih
cara pengerahan massa atau melakukan tindak kekerasan untuk memaksakan kehendaknya.
Tidak adanya kesadaran hukum di sebagian kalangan masyarakat serta ketidakpastian hukum
akibat campur tangan pemerintah dalam sistem peradilan juga merupakan potensi ancaman
bagi keamanan dalam negeri. Pelecehan terhadap hukum/undang-undang ini jelas
menimbulkan kekacauan/anarki dan merupakan potensi konflik yang serius. Contoh nyata
adalah insiden Semanggi dimana para pengunjuk rasa yang tidak mematuhi UU no 9/1998
tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum akhirnya bentrok dengan
aparat keamanan yang justru ingin menegakkan hukum. Seandainya semua pihak menyadari
pentingnya kepatuhan terhadap hukum, tentunya insiden tersebut tidak akan terjadi. Tidak
adanya kesadaran hukum juga menyebabkan sering timbulnya tawuran antar warga atau
tawuran antar pelajar/mahasiswa yang pada gilirannya menimbulkan keresahan masyarakat
dan menyebabkan instabilitas keamanan lingkungan.
Sosialisasi berbagai peraturan dan perundang-undangan serta penegakkan hukum yang tegas,
adil dan tanpa pandang bulu adalah satu-satunya jalan untuk mengatasi potensi konflik ini.
Potensi ancaman dari dalam negeri ini perlu mendapat perhatian yang serius mengingat
instabilitas internal seringkali mengundang campur tangan pihak asing, baik secara langsung
maupun tidak langsung, untuk kepentingan mereka.
 Ancaman dari Luar Negeri :
Dengan berakhirnya Perang Dingin pada awal tahun 1990an, maka ketegangan regional di
dunia umumnya, dan di kawasan Asia Tenggara khususnya dapat dikatakan berkurang.
Meskipun masih terdapat potensi konflik perbatasan khususnya di wilayah Laut Cina Selatan,
misalnya sengketa kepulauan Spratly yang melibatkan beberapa negara di kawasan tersebut,
namun diperkirakan semua pihak terkait tidak akan menyelesaikan masalah tersebut melalui
kekerasan bersenjata. Dapat dikatakan bahwa ancaman dalam bentuk agresi dari luar relatif
kecil. Potensi ancaman dari luar tampaknya akan lebih berbentuk upaya menghancurkan
moral dan budaya bangsa melalui disinformasi, propaganda, peredaran narkoba, film-film
porno atau berbagai kegiatan kebudayaan asing yang mempengaruhi bangsa Indonesia,

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 44
terutama generasi muda, dan merusak budaya bangsa. Potensi ancaman lainnya adalah dalam
bentuk ”penjarahan” sumber daya alam melalui eksploitasi sumber daya alam yang tidak
terkontrol sehingga merusak lingkungan, seperti illegal loging, illegal fishing, dsb.
Semua potensi ancaman tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan Ketahanan Nasional
melalui berbagai cara, antara lain :
1. Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruh
budaya asing yang tidak sesuai dengan norma kehidupan bangsa Indonesia.
2. Upaya peningkatan perasaan cinta tanah air (patriotisme) melalui pemahaman dan
penghayatan (bukan sekedar penghafalan) sejarah perjuangan bangsa.
3. Pengawasan yang ketat terhadap eksploitasi sumber daya nasional serta terciptanya
pemerintahan yang bersih dan berwibawa (legitimasi, bebas KKN, dan konsisten
melaksanakan peraturan/undang-undang).
4. Kegiatan yang bersifat kecintaan terhadap tanah air serta menanamkan semangat juang
untuk membela negara, bangsa dan tanah air serta mempertahankan Pancasila sebagai
ideologi negara dan UUD 1945 sebagai landasan berbangsa dan bernegara.
5. Untuk menghadapi potensi agresi bersenjata dari luar, meskipun kemungkinannya
relatif sangat kecil, selain menggunakan unsur komponen utama (TNI), tentu saja
dapat menggunakan komponen cadangan dan komponen pendukung (UU komponen
cadangan dan komponen pendukung masih dalam proses persetujuan anggota Dewan
yang terhormat).

Bela Negara biasanya selalu dikaitkan dengan militerisme, seolah-olah


kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara terletak pada TNI.
Padahal, bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara NKRI.
Bela negara adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan NKRI
terhadap ancaman baik dari dalam maupun luar negeri. Di era globalisasi,
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu
negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh
positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan
seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan
mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa. Oleh karena
globalisasi tidak hanya menjadi suatu isu dan konsep tetapi juga telah menjadi
sebuah teori dan paradigma. Maka banyak statement mengenai globalisasi.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 45
Soal

1 Jelaskan latar belakang Tanas di Indonesia!


2 Jelaskan secara singkat Pengertian, landasaan, asas, dan ciri tanas di Indonesia!
3 Kemukakan unsure-unsur ketahanan nasional Indonesia!
4 Bagaimana pendapatmu tentang pendekatan astagrata dalam pemecahan masalah
5 Alisalah apa saja potensi ancaman bagi ketahanan bangsa di era global saat ini? Beri
contoh-contohnya!

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 46
BAB 9
INTEGRASI NASIONAL

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 47
BAB IX
INTEGRASI NASIONAL

Kemampuan akhir yang direncanakan (KD/LO)


Mengemukakan pentingnya integrasi dalam masyarakat Indonesia yang pluralmelalui
semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Indikator
9.1 Menguraikan Pengertian Integrasi Nasional
9.2. Mengemukakan pentingnya integrasi dalam masyarakat Indonesia yang plural
9.3. Menguraikan kondisi Integrasi Bangsa Indonesia
9.4. Memilih strategi integrasi yang tepat untuk masyarakat Indonesia
9.5. Menguraikan pentingnya otanomi daerah
9.6. Mewujudkan Integrasi Nasional Indonesia Melalui Semboyan Bhineka Tunggal
Ika

Analisis Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Integrasi Nasional?


2. Sebutkan macam-macam strategi dalam Integrasi Nasional?
3. Apa pentingnya otonomi daerah dalam Integrasi nasional?
4. Apa pengertian otonomi daerah?

Jawaban

1. Integrasi nasional adalah penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam
kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu Identitas nasioanal. Juga dapat
diartikan Integrasi nasional adalah proses penyesuaian diantara unsur-unsur
kebudayaan yang berbeda, sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 48
2. Strategi nasional ada tiga:
a. Strategi Asimilasi ialah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih
menjadi satu kebudayaan yang baru, di mana dengan percampuran tersebut maka
masing-masing unsur budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan
yang baru itu tidak tampak lagi identitas masing-masing budaya pembentuknya.
b. Strategi Akulturasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih
sehingga memunculkan kebudayaan yang baru, di mana ciri-ciri budaya asli
pembentuknya masih tampak dalam kebudayaan baru tersebut.
c. Strategi Paham pluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya
perbedaan dalam masyarakat. Paham pluralis pada prinsipnya mewujudkan
integrasi nasional dengan memberi kesempatan pada segala unsure perbedaan yang
ada dalam masyarakat untuk hidup dan berkembang.
3. Pentingnya otonomi daerah pada hakikatnya adalah dalam upaya menciptakan
pemerintahan yang lebih efektif dan efisien serta berdaya guna demi mewujudkan
percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
4. Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat menurut prakasa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan

RANGKUMAN MATERI

Negara Indonesia merupakan negara yang usianya masih relatif muda. Yang terdiri
dari berbagai macam suku, agama, bahasa dan kebudayaan daerah yang beranekaragam.
Untuk menyatukan perbedaan dan membangun negara. Sering kali banyak konflik yang
dihadapi. Banyaknya pertentangan dan konflik ini menunjukkan bahwa persolaan integrasi
nasional di Indonesia belum tuntas dan perlu pembinaan.
Integrasi nasional adalah penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam kesatuan
wilayah nasional yang membentuk suatu Identitas nasioanal. Integrasi nasional juga dapat
diartikan sebagai proses penyesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda,
sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Pentingnya integrasi dalam masyrakat plural yang hidup berbagai suku bangsa, agama,
dan rasial. Integrasi sangat diperlukan. Bila tidak ada integrasi didalamnya maka akan timbul
kelompok-kelompok yang menyebabkan banyak terjadi konflik. Diantaranya konflik
perbedaan agama, perbedaan budaya dll.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 49
Pada saat ini kondisi Integrasi di Indonesia belum sepenuhnya terlaksana dengan baik.
Dengan banyaknya peristiwa-peristiwa dan konflik-konflik diatas. Menunjukkan gejala-gejala
disintegrasi bangsa. Seperti konflik antar pemeluk agama, konflik antar etnis/ras, konflik antar
kelompok politik, dan antar ideologi.
untuk terwujudnya Integrasi Nasional bagi negara-negara yang relatif masih muda
usianya termasuk negara Indonesia dapat dilakukan dengan cara strategi berikut: (1). strategi
Asimilasi ialah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi satu
kebudayaan yang baru, di mana dengan percampuran tersebut maka masing-masing unsur
budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang baru itu tidak tampak lagi
identitas masing-masing budaya pembentuknya,(2). Strategi Akulturasi adalah proses
percampuran dua macam kebudayaan atau lebih sehingga memunculkan kebudayaan yang
baru, di mana ciri-ciri budaya asli pembentuknya masih tampak dalam kebudayaan baru
tersebut,(3) Strategi Paham pluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya
perbedaan dalam masyarakat. Paham pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional
dengan memberi kesempatan pada segala unsure perbedaan yang ada dalam masyarakat untuk
hidup dan berkembang.
Pentingnya otonomi daerah pada hakikatnya adalah dalam upaya menciptakan
pemerintahan yang lebih efektif dan efisien serta berdaya guna demi mewujudkan percepatan
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan memajukan suatu daerah sesuai dengan adat
istiadat dan aspirasi masyarakat daerah. Karena tidak ada yang lebih memahami daerah
tersebut kecuali masyarakat yang hidup didaerah tersebut. .
Otonomi daerah adalah kewenangan Daerah Otonom untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat menurut prakasa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Otonomi daerah di Indonesia dilaksanakan dalam rangka desentralisasi di bidang
pemerintahan. Desentralisasi itu sendiri memilika tiga tujuan. Pertama, tujuan politik, kedua
tujuan administrasi, ketiga tujuan sosial ekonomi.
Hukum dan peraturan tentang otonomi daerah terdapat dapat UU Nomor 1 tahun 1945
tentang pembentukan Komite Nasional Daerah. Pelaksanaan otonomi daerah dengan azaz
desentralisasi diharapkan membawa implikasi luas pada masyarakat daerah ke arah yang lebih
baik. Implementasi Otonomi daerah seharusnya dapat mewujudkan kemandirian daerah,
munculnya praksa daerah menghargai keanekaragaman dan potensi daerah. Sedangkan
implementasi desentralisasi adalah tumbuhnya partisipasi masyarakat, adanya transparansi
dan akuntabilitas kebijakan publik, dan penyelenggaraan pemerintah daerah dilaksanakan
secara demokratis.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 50
Pelaksanaan otonomi daerah memiliki beberapa beberapa kelebihan, seperti
mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintahan, dan juga memiliki beberapa
kekurangan, seperti keseimbangan dan keserasian antara bermacam- macam kepentingan dan
daerah dapat lebih mudah terganggu.
Bhinneka Tunggal Ika mempunyai makna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya
bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunanakan untuk
menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang beraneka ragam budaya,
bahasa daerah, ras, suku, bangsa, agama, dan kepercayaan.
Untuk mewujudkan Integrasi Nasional dalam Indonesia melalui semboyan Bhinneka
Tunggal Ika dalam masyarakat Indonesia dapat dilakukan dengan cara pemahaman nilai-nilai
Bhinneka Tunggal Ika. Peningkatan pemahaman ini nilai Bhinneka Tunggal Ika harus
dilakukan melalui tindakan nyata dalam kehidupan keseharian seluruh masyarakat dalam
rangka memperkuat Integrasi nasional. Karena Indonesia terdiri dari keberagaman budaya,
suku/etnik, bahasa, agama dll.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 51
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Sanusi. 2006. “Memberdayakan Masyarakat dalam Pelaksanaan 10 Pilar


Aidul Fitriacida Azhari. 2005. Menemukan Demokrasi. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Amin, Zainul Ittihad. 2014 . Materi Pokok Pendidikan Kewarganegaraan cet.10. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Andreas. 2008. Studi terhadap Sistem Otonomi Daerah di Indonesia.
http://orangbuton.wordpess.com/2008/10/16/stu di-sejarah-terhadap-sistem-otonomi-
daerah-di-Indonesia/. Diakses 4 Mei Pukul 16:57 WIB.
As’ad Said Ali. 2009. Negara Pancasila: Jalan Kemaslahatan Berbangsa. Jakarta: LP3ES.
Asshiddiqie, Jimly. 2010. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Bagir, Zainal Abidin, 2011, Pluralisme Kewargaan, Arah Baru Politik Keragaman di
Indonesia, Mizan dan CRCS, Bandung-Yogyakarta.
Bakry, Noor Ms, 2009, Pendidikan Kewarganegaraan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Kartasaputra, 1986, Sistematika Hukum Tata Negara, Bina Aksara, Jakarta.
Budiardjo, Miriam. 2010. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.
Budimansyah, Dasim dan Suryadi, Karim. 2008. PKn dan Masyarakat Multikultural.
Bandung: Prodi PKn Pasca Sarjana UPI
Buku Pedoman, Nilai-Nilai Kebangsaan Indonesia, Lemhannas RI Tahun 2011.
Chaidir, Ellydar. 2007. Hukum dan Teori Konstitusi. Yogyakarta: Kreasi Total Media.
Christine Sussana Tjhin. “Menjalin Demokrasi Lokal dengan Regional: Membangun
Indonesia, Membangun ASEAN” CSIS Working Paper Series, November 2005. Dapat
diakses pada
dalam Jurnal Ketahanan Nasional, Nomor VI, Agustus 2001.
Demokrasi” dalam Pendidikan Nilai Moral dalam Dimensi Pendidikan Kewarganegaraan.
Bandung: Laboratorium PKn UPI.
Departemen Pertahanan RI.2008. Buku Putih Pertahanan. Jakarta: Dephan
Emaya suradinata, 2001. Geopolitik dan geostrategic dalam mewujudkan NKRI, dalam jurnal
ketahanan nasional, no. VI, agustus 2001
Freddy Kalidjernih. 2009. Puspa Ragam Konsep dan Isu Kewarganegaraan. Bandung : Widya
Aksara Press

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 52
Georg Sorensen. 2003. Demokrasi dan Demokratisasi. Terj. I Made Krisna. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Offset.
Hendra Nurtjahyo. 2006. Filsafat Demokrasi. Jakarta: Bumi Aksara
Hidayah, Yeti 2011. Kelebihan dan kekurangan Otonomi Daerah.
http://yettihidayah.blogspot.com/2011/11/kelebihan-dan-kekurangan-otonomi/. Diakses
Mei 2014 Pukul 16:48 WIB
http://cp-artikel.blogspot.co.id/2014/01/makalah-makna-hakikat-dan-perkembangan.html
http://pilkada-serentak-2015.liputan6.com/read/2352669/lipi-potensi-pelanggaran-ham-tinggi-
di-pilkada-serentak
http://referensi.elsam.or.id/2014/09/pengadilan-ham-di-indonesia/#sthash.pv7ffNZK.dpuf
http://www.csis.or.id/papers/wps054
http://www.jimly.com/pemikiran/view/11
http://www.langkahpembelajaran.com/2014/11/pengertian-pelanggaran-ham-macam.html
Iriyanto Widisuseno,2004:4. Dalam Djoko, Santoso. 2012. Kurikulum Perguruan Tinggi.
Jakarta: Direktur Jendral Pendidikan Tinggi
Kesatuan Republik Indonesia dalam Jurnal Ketahanan Nasional No VI , Agustus 2001
Made Mega Pratiwi. “Perilaku Kostitusional Dalam Hidup”: Februari 2013. Dapat diakses
pada http://mademegapratiwi.blogspot.co.id/2013/02/perilaku-konstitusi onal-dalam-
hidup.html
Marieska Harya Virdhani, Jum'at, 30 Oktober 2015. Tawuran di depok akibat kalah sepak
bola di liga pelajar sub.Koran sindo dalam
http://metro.sindonews.com/read/1051900/170/tawuran-di-depok-akibat-kalah-sepak-
bola-di-liga-pelajar-1444405198
Santoso, Djoko. 2012.Kurikulum Perguruan Tinggi.Jakarta:Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi.
Siswono Yudohusodo, 2004:5. Dalam Djoko, Santoso. 2012. Kurikulum Perguruan Tinggi.
Jakarta: Direktur Jendral Pendidikan Tinggi
Zaeni, Asyhadie. 2014. Hukum Bisnis: Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia-
ed.Revisi,cet.8 hal 11-20. Jakarta: Rajawali Pers.

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 53
Hak Cipta © pada Penulis

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)


Universitas Islam Balitar – Blitar, Jawa Timur
Indonesia

Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh isi buku ini dalam tanpa seizin dari penulis.bentuk
apapun

Penulisan Kutipan harap menuliskan dalam jurnal atau karya ilmiah lainnya wajib menyertakan
nama Penulis.

Edisi Kesatu,
Cetakan pertama, Januari 2016

Penulis : Hendrik Eko Prasetiyo, M.Pd


Desain Cover & Ilustrator : Team FKIP UNISBA-Blitar
Editor : Team FKIP UNISBA-Blitar

Team Penelaah Materi dan penanggung Jawab


: Minto Santoso, M.Pd
Devita Sulistiana, S.Si., M.Pd

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | 54
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan buku Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi.
Buku ini disusun agar Mahasisiwa mampu mengembangkan materi serta strategi
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi yang sesuai dengan keperluan saat
ini serta memenuhi tantangan dan keadaan dinamis di masa mendatang. Materi dalam buku ini
disajikan dalam bahasa yang lugas sehingga sangat mudah dipahami oleh mahasiswa, selanjutnya
dapat mendukung komunikasi belajar mengajar antara mahasiswa dengan dosen pengajar.
Akhirnya kami berharap dengan buku Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi,
mahasiswa dapat dihantarkan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan mengikuti kegiatan
evaluasi yang ada di kampus. Kritik dan saran dari semua pihak kami harapkan demi
penyempurnaan buku ini pada penerbitan buku berikutnya.

Penulis
Januari 2016

P E N D I D I K A N K E W A R G A N E G A R A A N D I P E R G U R U A N T I N G G I | ii

Anda mungkin juga menyukai