Anda di halaman 1dari 3

1.

Jelaskan konsep dasar PPKn

Hamid Darmadi (2013) Menyatakan bahwa Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan dapat dimaknai sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan
nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat
diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik baik sebagai individu,
maupun sebagai anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. PPKn
adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat
berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada
generasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin
hak-hak warga masyarakat (Zamroni, dalam Hamid Darmadi, 2013)
Dari kedua pendapat diatas maka disimpulkan bahwa Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan adalah sebagai Ilmu pendidikan politik yang bertujuan untuk membantu
peserta didik untuk menjadi warganegara yang secara politik dewasa, ikut serta membangun
sistem politik yang demokratis, mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang
berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk
perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik baik sebagai individu, maupun sebagai anggota
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai butir-butir sila dalam Pancasila.
Pancasila itu sendiri merupakan bagian dalam pendidikan PPKn dapat diartikan sebagai
lima dasar yang dijadikan dasar negara serta pandangan hidup bangsa. Suatu bangsa tidak
akan dapat berdiri dengan kokoh tanpa dasar negara yang kuat dan tidak dapat mengetahui
dengan jelas kemana arah tujuan yang akan dicapai tanpa Pandangan Hidup. Dengan adanya
Dasar Negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam menghadapi permasalahan
baik yang dari dalam maupun dari luar.
Sehingga dapat disimpulkan dengan kita belajar Pancasila untuk menuntun kita dalam
segala hal berperilakuan, bersikap, dan bertindak dalam tingkah laku keseharian. Sikap yang
kita sebagai warga negara RI diwajibkan mengikuti segala aturan kewarganegaarn Indonesia.

2. Jelaskan paradigma baru PPKn

Pendidikan Kewarganegaraan adalah Unsur Negara Sebagai Syarat Berdirinya Suatu Negara upaya
sadar yang ditempuh secara sistematis untuk mengenalkan, menanamkan wawasan kesadaran
bernegara untuk bela negara dan memiliki pola pikir, pola sikap dan perilaku sebagai pola tindak yang
cinta tanah air berdasarkan Pancasila demi tetap utuh dan tegaknya NKRI.

pendidikan tersebut untuk sekarang ini adalah sebagai pembelajaran mengembangkan jati dirinya
sebagai warga negara Indonesia yang ikut berpatisipasi dalam membangun bangsa yang sesuai dengan
butir-butir Pancasila. Kesadaran sebagai warga negara (civic literacy), Komunikasi sosial kultural
kewarganegaraan (civic engagement), Kemampuan berpartisipasi sebagai warga negara (civic skill
and participation), Penalaran kewarganegaraan (civic knowledge), Partisipasi kewarganegaraan
secara bertanggung jawab (civic participation and civic responsibility).

3. Jelaskan sejarah perkembangan PPKn di Indonesia mulai thn 1975-2013

Dalam perkembangannya, Pendidikan Kewarganegaraan mengalami perubahan-perubahan yang


bertujuan untuk memperbaiki isi dan tujuan dari Pendidikan Kewarganegaraan itu sendiri. Pada
awalnya Pendidikan Kewarganegaraan muncul dengan istilah Pendidikan Kewiraan yang mulai
berlaku pada tahun ajaran 1973/1974. Kemudian terus mengalami perubahan hingga berubah menjadi
Pendidikan Kewarganegaraan.

Pendidikan Kewarganegaraan juga memiliki keterkaitan kurikulum dengan Pendidikan Pancasila,


Pendidikan Moral Pancasila dan cabang Pendidikan lainnya. Pendidikan Kewarganegaraan sudah
diajarkan pada tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah atas sejak tahun 1969 dengan
sebutan kewargaan negara. Kemudian pada tahun 1975 sampai 1984 mengalami perubahan dengan
nama Pendidikan Moral Pancasila. Pada tingkat Perguruan Tinggi berganti nama dengan istilah
Pendidikan Kewiraan. Pada tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah bergangi nama dengan nama
PPKN. Hingga pada tahun 2003, semua tingkat pendidikan menggunakan nama dan kurikulum yang
baru dengan sebutan Pendidikan Kewarganegaraan hingga sampai saat ini. ( UU No. 20 tahun 2003
tentang SISDIKNAS ).

Dalam perkembangan Kurikulumnya, Pendidikan Kewarganegaraan beberapa kali diperbaharui.


Tahun 2001, materi disusun oleh Lemhannas dengan materi pengantar dengan tambahan materi
demokrasi, HAM, lingkungan hidup, bela negara, wawasan nusantara, ketahanan nasional, politik dan
strategi nasional. Kemudian, Tahun 2002, Kep. Dirjen Dikti No. 38/Dikti/Kep/2002 materi berisi
pengantar sebagai kaitan dengan MKP, demokrasi, HAM, wawasan nusantara, ketahanan nasional,
politik dan strategi nasional. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian (MPK) dalam dunia Perguruan Tinggi.

Hal ini ditetapkan pada Kep. Dirjen Dikti No. 267/Dikti/kep/2000 tanggal 10 Agustus, menentukan
antara lain: a) Mata Kuliah PKn serta PPBN merupakan salah satu komponen yang tidak dapat
dipisahkan dari MPK. b) MPK termasuk dalam susunan kurikulum inti PT di Indonesia. c) Mata
Kuliah PKn adalah MK wajib untuk diikuti oleh setiap mahasiswa pada PT untuk program
Diploma/Politeknik, dan Program Sarjana. Hal ini menjelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
sangat dibutuhkan oleh para mahasiswa dalam mengembangkan jati dirinya sebagai warga negara
Indonesia yang ikut berpatisipasi dalam membangun bangsa.

Mulai Tahun Pelajaran 2013/2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memberlakukan
Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah pengembangan 2006. Selanjutnya Tujuan Pendidikan
nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-undang Nomer 20 Tahun 2003 adalah untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Mengubah nama mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menjadi Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PPKn).
Menempatkan mata pelajaran PPKn sebagai bagian utuh dari kelompok mata pelajaran yang memiliki
misi pengokohan kebangsaan
Mengorganisasikan SK-KD dan indikator PPKn secara nasional dengan memperkuat nilai dan moral
Pancasila; nilai dan norma UUD NRI Tahun 1945; nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika; serta
wawasan dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi: (1) pengetahuan kewarganegaraan; (2)
sikap kewarganegaraan; (3) keterampilan kewarganegaraan; (4) keteguhan kewarganegaraan; (5)
komitmen kewarganegaraan; dan (6) kompetensi kewarganegaraan.
Mengembangkan dan menerapkan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
PPKn yang berorientasi pada pengembangan karakter peserta didik sebagai warganegara yang
cerdas dan baik secara utuh.
Mengembangkan dan menerapkan berbagai model penilaian proses pembelajaran dan hasil belajar
PPKn.

4. Komparisakan PKn dalam kurikulum 2004, 2006, dengan 2013


a) PKn dalam kurikulum 2004

Dalam standar kompetensi kurikulum 2004, ditegaskan bahwa “Pendidikan


Kewarganegaraan (Citizenship Education)” adalah merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa,
usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945.
Dalam standar kompetensi kurikulum PKn tahun 2004, ditegaskan bahwa mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai tujuan untuk mengembangkan kemampuan-
kemampuan sebagai berikut.

Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
Berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab, serta bertindak secara sadar dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Demikian pula membicarakan fungsi PKn memiliki keterkaitan dengan visi dan misi
mata pelajaran PKn. Mata pelajaran PKn memiliki visi, yaitu “terwujudnya suatu mata pelajaran
yang berfungsi sebagai sarana pembinaan watak bangsa (nation and character building) dan
pemberdayaan warga negara”. Upaya pembinaan watak/ karakter bangsa merupakan ciri khas
dan sekaligus amanah yang diemban oleh mata pelajaran PKn atau Civic Education pada
umumnya.

Sedangkan misi mata pelajaran PKn, yaitu “membentuk warga negara yang baik yakni
warga negara yang sanggup melaksanakan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bernegara,
dilandasi oleh kesadaran politik, kesadaran hukum, dan kesadaran moral”. Untuk mewujudkan
misi di atas, jelas bahwa peserta didik harus memiliki kemampuan kewarganegaraan yang
multidimensional agar dapat menjalankan hak dan kewajibannya dalam berbagai aspek
kehidupan.

b) PKn dalam kurikulum 2006

c) PKn dalam kurikulum 2013

Anda mungkin juga menyukai