Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara#/media/Berkas:Kecak_Dance_in_
Bali_6.jpg
Gambar 2 : Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
yang beragam
Sumber : https://www.pustakabelajar.com/2017/12/hakikat-wawasan-nusantara
LAMPIRAN
Gambar 1 : Sejumlah 20 siswa asal Provinsi Banten diterima Pemprov Kaltim di Bumi
Etam Kaltim untuk mengikuti Program Siswa Mengenal Nusantara.
Sumber : https://www.kaltimprov.go.id/berita/program-siswa-mengenal-nusantara-
DAFTAR PUSTAKA
Billa, A. S., Prayoga, M. G., & Anisa, N. (2017, Juni 11). MAKALAH WAWASAN
NUSANTARA DALAM KONTEKS NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA. Diambil kembali dari azizahsalsabilla.blogspot.com:
http://azizahsalsabilla.blogspot.com/?m=1
Hakim, I. (2023, april 2). Trigatra dan Pancagatra: Pengertian serta Aspek yang ada
Didalamnya. Diambil kembali dari insanpelajar.com:
https://insanpelajar.com/trigatra-dan-pancagatra/
Hardiyanto, D. (2013, April 22). KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TUJUAN
WAWASAN NUSANTARA. Retrieved from http://dwi212.blogspot.com:
http://dwi212.blogspot.com/2013/04/kedudukan-fungsi-dan-tujuan-
wawasan.html
Krisnawati, E. (2022, Januari 3). Apa Saja Peran Warga dalam Implementasi
Wawasan Nusantara & Dampak. Retrieved from tirto.id: https://tirto.id/apa-
saja-peran-warga-dalam-implementasi-wawasan-nusantara-dampak-gcew
Lubis, Y., & Sodeli, M. (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMA/MA dan SMK/MAK Kelas XI. Klaten: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional. Sedangkan pengertian yang digunakan sebagai acuan
pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan dalam setiap
aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
Saran
Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus dapat memiliki sikap dan
perilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan
bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan
sikap wawasan nusantara sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan
negara lebih meyakini dan lebih dalam.
rasional, dan dinamis, berpandangan luas sebagai intelektual.
Mempunyai wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk
membela negara yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air.
Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Memanfaatkan secara aktif ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan
kemanusiaan, berbangsa dan bernegara. Mewujudkan
kepentingan nasional. Memelihara dan memperbaiki demokrasi.
Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa.
Menciptakan kerukunan umat beragama. Memiliki informasi
dan perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan. Menjaga
kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar. Mengubah budaya
negatif yang dapat menciptakan perselisihan. Mengembangkan
kehidupan masyarakat menuju ke arah yang lebih baik.
Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun, gotong-royong, dll)
dalam masyarakat. Wawasan Nusantara adalah paradigma
bangsa Indonesia untuk meyakini sebuah tujuan nasional dalam
kesatuan wilayah kepulauan Indonesia. Secara etimologi
Wawasan Nusantara berasal dari kata wawas yang berarti
'melihat', serta nusa yang berarti 'kepulauan'. Menurut Lembaga
Ketahanan Nasional Tahun 1999, Wawasan Nusantara adalah
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional.
20
kelestarian sumber daya alam itu sendiri. Ketiga, implementasi
Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan
menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui dan
menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan
sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia sang Pencipta.
Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat
dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membeda-bedakan
suku, asal usul daerah, agama, serta golongan berdasarkan status
sosialnya. Keempat, implementasi Wawasan Nusantara dalam
kehidupan pertahanan dan keamanan akan
menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air. kelima,
implementasi Wawasan Nusantara mesti menjadi nilai yang
menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku
pada setiap strata di seluruh Indonesia. Selain itu, Wawasan
Nusantara dapat diimplementasikan ke dalam segenap pranata
sosial yang berlaku di masyarakat dalam nuansa kebhinekaan.
Hal tersebut menciptakan kehidupan yang toleran, akrab, peduli,
hormat, dan taat hukum. Semua itu menggambarkan sikap,
paham, dan semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi
sebagai identitas bangsa Indonesia. Keenam, agar hati nurani
setiap warga negara Indonesia dapat tergerak untuk
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara maka diperlukan
pendekatan dengan program yang terarah. Peran Warga dalam
Implementasi Wawasan Nusantara Berikut ini peran warga
dalam implementasi Wawasan Nusantara: Mendukung
persatuan bangsa. Berkemanusiaan yang adil dan beradab.
Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan
bersama di atas kepentingan individu atau golongan.
Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial
dalam masyarakat. Mempunyai kemampuan berfikir, bersikap
19
dalam menghadai dan mengatasi ATHG yang dapat
membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup
bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Prinsip-prinsip
Sistem Ketahanan Nasional antara lain sebagai berikut. Bangsa
Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal
Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan
visional Wawasan Nusantara. Pertahanan keamanan negara
merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi dan
kekuatan nasional. Pertahanan dan keamanan diselenggarakan
dengan sistem pertahanan dan keamanan nasional
(Sishankamnas) dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta (Sishankamrata). Diterapkannya Wawasan Nusantara
dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan menumbuhkan
kesadaran cinta tanah air. Dampak Implementasi Nusantara
Menurut buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas X (2016), beberapa dampak dari implementasi Wawasan
Nusantara yang menyeluruh yaitu, pertama implementasi
Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan
iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal
tersebut nampak dalam wujud pemerintahan yang kuat,
aspiratif, dan terpercaya. Pemerintahan yang kuat, dibangun
sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat. Kedua, implementasi
Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin
pemenuhan, peningkatan kesejahteraan, dan kemakmuran
rakyat secara merata dan adil. Di samping itu, implementasi
Wawasan Nusantara mencerminkan tanggung jawab
pengelolaan sumber daya alam dengan memperhatikan
kebutuhan masyarakat antardaerah secara timbal balik serta
18
Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir dan bertindak
dalam rangka menghadapi berbagai masalah terkait kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Ideologi
hingga Pertahanan.
1) Ideologi Dalam strategi pembinaan ideologi, berikut adalah
beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Ideologi harus
diaktualisasi dalam bidang kenegaraan oleh WNI. Ideologi
ditanamkan pada seluruh WNI. Ideologi sebagai panglima.
Ideologi dikembangkan ke arah keterbukaan dan kedinamisan.
Ideologi Pancasila sebagai alat untuk menyejahterakan dan
mepersatukan masyarakat. Kalangan elit eksekutif, legislatif,
dan yudikatif harus melaksanakan GBHN dengan
mengedepankan kepentingan bangsa. Menumbuhkan sikap
positif terhadap warga negara untuk mewujudkan cita-cita
bangsa.
2) Politik Upaya untuk meningkatkan ketahanan politik merupakan
upaya untuk menciptakan keseimbangan dan keserasian atau
keluaran dan masukan berdasarkan Pancasila.
3) Ekonomi Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah
upaya meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang
dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara yang
diarahkan untuk kemakmuran rakyat. Ekonomi kerakyatan
harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dan monopoli.
4) Sosial Budaya Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan
penyelenggaraan kehidupan sosial budaya sehingga dapat
mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap potensi
berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
5) Pertahanan dan Keamanan Penerapan Wawasan Nusantara
dalam kehidupan pertahanan menjadi sebuah upaya keuletan
dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional
17
2.4.2. Peran Pelajar Dalam Mendukung Implementasi Wawasan
Nusantara
16
4) Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan
keamanan akan menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air dan
bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada setiap
warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa
serta bela negara ini akan menjadi modal utama yang akan
menggerakkan partisipasi setiap warga negara Indonesia dalam
menanggapi setiap bentuk ancaman, seberapa pun kecilnya dan dari
manapun datangnya, atau setiap gejala yang membahayakan
keselamatan bangsa dan kedalaulatan negara.
5) Dalam pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional sebagaimana
dijelaskan di atas, implementasi wawasan nusantara harus menjadi nilai
yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku
pada setiap strata di seluruh Indonesia. Di samping itu, wawasan
nusantara dapat diimplementasikan ke dalam segenap pranata sosial
yang berlaku di masyarakat dalam nuansa kebhinnekaan sehingga
menciptakan kehidupan yang toleran, akrab, peduli, hormat, dan taat
hukum. Semua itu menggambarkan sikap, paham, dan semangat
kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi sebagai identitas.
6) Untuk itu, agar terketuk hati nurani setiap warga negara Indonesia dan
sadar bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara diperlukan pendekatan
dengan program yang teratur, terjadwal, dan terarah. Hal ini akan
mewujudkan keberhasilan implementasi Negara Kesatuan Republik
Indonesia melalui pengukuhan wawasan nusantara.
Adapun peran serta dalam penerapan asas-asas wawasan nusantara
dalam tata kehidupan nasional memerlukan kesamaan pola pikir, pola sikap,
dan pola tindak dalam seluruh proses penyelenggaraan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara dalam mengisi pembangunan.
15
wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang
senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi atau
golongan.
Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara
berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, atau
menangani berbagai masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
14
tantangan, halangan, ganguan (ATHG). Gangguan dapat datang
dari dalam maupun dari luar, baik secara langsung maupun tidak
langsung, yang membahayakan kelangsungan hidup sosial NKRI
berdasakan Pancasila dan UUD 1945. Esensi ketahanan budaya
adalah pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya.
Ketahanan budaya merupakan pengembangan sosial budaya
dimana setiap warga masyarakat dapat mengembangkan
kemampuan pribadi dengan segenap potensinya berdasarkan
nilai-nilai pancasila.
Wawasan nusantara harus dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan tuntutan bagi
setiap warga negara Indonesia dalam membangun dan memelihara tuntutan bangsa
dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu, implementasi atau penerapan
13
dalam menentukan kehidupan politik dinegara yang
bersangkutan. Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan
ketahanan dibidang politik adalah upaya mencari keseimbangan
dan keserasian antara anatar masukan dan keluaran berdasarkan
pancasila yang merupakan pencerminan dari demokrasi pancasila.
Keputusan ini nantinya diambil untuk mengatur, menstabilkan
dan menyejahterakanrakyat Indonesia.
c) Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan
masyarakat dalam mengelola faktor produksi dan distribusi
barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat. Semkain baik
ekonomi, maka semakin baik pula kehidupan masyarakatnya.
Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya
meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang dan jasa
secara merata keseluruh wilayah negara. Upaya untuk
menciptakan ketahanan ekonomi adalah melalui system ekonomi
yang diarahkan untuk kemakuran rakyat.
Eknomi kerakyatan harus menghindari kebebasan tidak
terkendali. Struktur ekonomi diteguhkan secara seimbang dan
selaras antarsektor. Pembangunan ekonomi dilaksanakan bersama
atas kekeluargaan. Ketahanan dibidang ekonomi dapat
ditingkatkan melalui pembangunan nasiona yang berhasil, namun
tidak dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis dapat
memengaruhi karena saling terkait dan berhubungan.
d) Sosial Budaya
Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamika
budaya bangsa yang berisi keuletan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ancamn,
12
Ideologi suatu negara diartikan sebagai prinsip yang
dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar
atau cita-cita. Ideologi merupakan konsep yang mendalam
mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta ingin
diperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan
ke dalam dan sistem nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang
tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran dan
doktrin. Dalam strategi pembinaan ideology ada beberapa prinsip
yang harus diperhatikan yaitu :
1) ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan
oleh warga negara dan ideologi sebagai perekat pemersatu
harus ditanamkan pada seluruh warga negara.
2) Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya.
3) Akutualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan
dan kedinamisan.
4) Ideology pancasila mengakui keanekaragaman dalam hidup
berbangsa dan dijadikan alat untuk menyejahterakan dan
mempersatukan.
5) Mensosialisasikan pancasila sebagai ideology humanis,
religius, demokratis, nasionalis, dan keadilan. Menumbuhan
sikap positif terhadap warga negara dengan meningkatkan
motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
b) Politik
Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan
yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan.
Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua sektor yaitu, sector
masyarakat yang memberikan input (masukan) dan sector
pemerintah yang berfungsi sebagai output (keluaran). System
politik yang diterapkan dalam suatu Negara sangat berpengaruh
11
berlimpah ruah. Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya yang terbatas
dan penyebarannya tidak merata. Sehingga menimbulkan
ketergantungan dari dan oleh Negara dan bangsa lain. Bentuk
sumberdaya alam ada 2 (dua), yaitu sumberdaya alam yang dapat
diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam harus diolah
atau dimanfaatkan dengan berprinsip sesuai asas maksimal, asas lestari,
dan asas berdaya asing.
1) Asas Maksimal
2) Asas Lestari
a) Ideologi
10
1) Faktor yang Memengaruhi Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk berubah karena kelahiran, kematian,
migrasi. Segi positif dari pertambahan penduduk ialah
pertambahan tenaga kerja (labour force). Segi negatifnya,
apabila pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan usaha peningkatan
kualitas penduduk.
2) Faktor yang Memengaruhi Komposisi Penduduk
Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur,
jenis kelamin, agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, dan
sebagianya. Susunan penduduk itu diepngaruhi oleh Natalitas
(kelahiran), Mortalitas (kematian), Migrasi (perpindahan).
Kelahiran sangat berpengaruh besar terhadap umur dan jenis
penduduk golongan muda yang dapat menimbulkan persoalan
penyedian fasilitas pendidikan, perluasan lapangan kerja, dan
sebagainya.
3) Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Penduduk
Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang
dapat memenuhi persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu
penyebaran merata. Oleh karena itu, pemerintah perlu
memberikan kebijakan yang mengatur penyebaran penduduk.
Kemampuan penduduk yang tidak seimbang dengan
pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan ancaman ancaman
terhadap pertahanan nasional.
9
2.3.1. Aspek-Aspek Trigatra
Trigatra adalah aspek aspek dari sebuah negara yang memang sudah
melekat pada suatu negara dari awal negara tersebut didirikan. Aspek-aspek
trigatra bergantung pada kondisi fisik, sosial, dan faktor-faktor lain yang ada
dinegara tersebut. Trigatra sendiri bersifat relatif tetap atau statis (tidak
mengalami perubahan secara signifikan).
Jika kita melihat letak geografis wilayah indoensia dalam peta dunia,
maka akan terlihat jelas bahawa wilayah Negara tersebut merupakan
suatu kepulauan, yang menurut wujud kedalam, terdiri dari daerah air
dengan ribuan pulau-pulau didalamnya. Dalam bahasa asing biasa
disebut sebagai Archipelago kelvar, kepulauan itu merupakan suatu
archipelago yang terletak antara Benua asia disebelah utara dan Benua
Australia disebelah selatan serta Samudra Indonesia disebelah barat dan
Samudra Pasifik disebelah timur. Letak geografis antara dua benua dan
samudra yang penting itu, maka dikatakan bahwa Indonesia mempunyai
suatu kedudukan geografis ditengah-tengah jalan lalu lintas silang
dunia. Karena kedudukannya yang strategis itu, dipandang dari tiga segi
kesejahteraan di bidang politik, ekonomi, dan social budaya, Indonesia
telah banyak mengalami pertemuan pengaruh pihak asing (akulturasi).
8
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
7
deklarasi tersebut kemudian disempurnakan melalui Peraturan
Pemerintah pengganti Undang-undang No. 4 Tahun 1960 (18
Februari 1960) tentang perairan Indonesia. Ketentuan ini
menyatakan bahwa lautan Indonesia adalah selain laut-laut dalam
dan selat-selat dalam (lautan dan pulau- pulau), juga termasuk laut
teritorial sepanjang 12 mil, yang dihitung mulai dari suatu garis dasar
yang telah ditetapkan ke lautan (bebas).
2.2.3. Tujuan
6
daerah bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Wawasan nusantara juga memiliki fungsi-fungsi
lain, Diantaranya sebagai berikut.
5
atau tanah air untuk nusantara. Hal tersebut sikap pandangan bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkup nusantara terhadap kepentingan tanah air
Indonesia. Demikian hal-hal yang di hasilkan oleh negara harus demi
kepentingan negara Indonesia. Seperti, mewujudkan sikap yang
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi,
golongan dan agama, mewujudkan pembangunan bangsa dengan tindakan
nyata.
2.2.1. Kedudukan
2.2.2. Fungsi
4
BAB II
PEMBAHASAN
Wawasan Nusantara
Terdapat dua arti kata hakikat, yaitu: Intisari atau dasar. Jadi hakikat
wawasan nusantara adalah dasar pandangan yang selalu utuh kesatuan pulau
b. Apa saja isi dari aspek-aspek Trigatra dan Pancagatra?
c. Bagaimana peran pelajar dalam mengimplementasikan Wawasan
Nusantara dalam kehidupan sehari-hari?
d. Bagaimana kedudukan dan fungsi dari Wawasan Nusantara?
Tujuan
Manfaat
2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya kami mampu menyelesaikan tugas Makalah ini dengan judul
“Wawasan Nusantara Dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
1. Bapak Zubair, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan ,yang telah memberikan tugas makalah ini.
2. Ibu Nurhayati, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia sekaligus
guru pembimbing I yang telah membantu serta membimbing kami dalam
kebahasaan pembuatan makalah ini.
Kami Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi membangun
kesempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.
Penyusun
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
2. Ibu Nurhayati, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia sekaligus
guru pembimbing I yang telah membantu serta membimbing kami dalam
kebahasaan pembuatan makalah ini.
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Kelas : XI MIPA-4
Mengesahkan :
Pembimbing I Pembimbing II
Zubair, S. Pd.
NIP 19821030 200604 1 004
iii
MAKALAH
Disusun oleh :
Kelompok Semanggi
Kelas : XI MIPA-4
TANJUNG SELOR
2023
MAKALAH
Disusun oleh :
Kelompok Semanggi
Kelas : XI MIPA-4
TANJUNG SELOR
2023