Anda di halaman 1dari 33

Gambar 4 : Mebangun angkatan bersenjata TNI yang profesional merupakan

implementasi di bidang pertahanan dan keamanan


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara#/media/Berkas:IndonesianMarine
s.jpg
Gambar 3: Melestarikan Keanekaragaman budaya untuk memperkuat jati diri bangsa

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara#/media/Berkas:Kecak_Dance_in_
Bali_6.jpg
Gambar 2 : Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
yang beragam

Sumber : https://www.pustakabelajar.com/2017/12/hakikat-wawasan-nusantara
LAMPIRAN

Gambar 1 : Sejumlah 20 siswa asal Provinsi Banten diterima Pemprov Kaltim di Bumi
Etam Kaltim untuk mengikuti Program Siswa Mengenal Nusantara.

Sumber : https://www.kaltimprov.go.id/berita/program-siswa-mengenal-nusantara-
DAFTAR PUSTAKA

Billa, A. S., Prayoga, M. G., & Anisa, N. (2017, Juni 11). MAKALAH WAWASAN
NUSANTARA DALAM KONTEKS NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA. Diambil kembali dari azizahsalsabilla.blogspot.com:
http://azizahsalsabilla.blogspot.com/?m=1
Hakim, I. (2023, april 2). Trigatra dan Pancagatra: Pengertian serta Aspek yang ada
Didalamnya. Diambil kembali dari insanpelajar.com:
https://insanpelajar.com/trigatra-dan-pancagatra/
Hardiyanto, D. (2013, April 22). KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TUJUAN
WAWASAN NUSANTARA. Retrieved from http://dwi212.blogspot.com:
http://dwi212.blogspot.com/2013/04/kedudukan-fungsi-dan-tujuan-
wawasan.html
Krisnawati, E. (2022, Januari 3). Apa Saja Peran Warga dalam Implementasi
Wawasan Nusantara & Dampak. Retrieved from tirto.id: https://tirto.id/apa-
saja-peran-warga-dalam-implementasi-wawasan-nusantara-dampak-gcew
Lubis, Y., & Sodeli, M. (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMA/MA dan SMK/MAK Kelas XI. Klaten: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud.

Nurjanah, A. Y., & Meisa, D. W. (n.d.). Makalah Wawasan Nusantara. Diambil


kembali dari scribd.com:
https://www.scribd.com/document/578974769/Makalah-Wawasan-
Nusantara#
Nuryadi, & Tolib. (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional. Sedangkan pengertian yang digunakan sebagai acuan
pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan dalam setiap
aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.

Saran

Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus dapat memiliki sikap dan
perilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan
bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan
sikap wawasan nusantara sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan
negara lebih meyakini dan lebih dalam.
rasional, dan dinamis, berpandangan luas sebagai intelektual.
Mempunyai wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk
membela negara yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air.
Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Memanfaatkan secara aktif ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan
kemanusiaan, berbangsa dan bernegara. Mewujudkan
kepentingan nasional. Memelihara dan memperbaiki demokrasi.
Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa.
Menciptakan kerukunan umat beragama. Memiliki informasi
dan perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan. Menjaga
kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar. Mengubah budaya
negatif yang dapat menciptakan perselisihan. Mengembangkan
kehidupan masyarakat menuju ke arah yang lebih baik.
Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun, gotong-royong, dll)
dalam masyarakat. Wawasan Nusantara adalah paradigma
bangsa Indonesia untuk meyakini sebuah tujuan nasional dalam
kesatuan wilayah kepulauan Indonesia. Secara etimologi
Wawasan Nusantara berasal dari kata wawas yang berarti
'melihat', serta nusa yang berarti 'kepulauan'. Menurut Lembaga
Ketahanan Nasional Tahun 1999, Wawasan Nusantara adalah
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional.

20
kelestarian sumber daya alam itu sendiri. Ketiga, implementasi
Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan
menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui dan
menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan
sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia sang Pencipta.
Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat
dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membeda-bedakan
suku, asal usul daerah, agama, serta golongan berdasarkan status
sosialnya. Keempat, implementasi Wawasan Nusantara dalam
kehidupan pertahanan dan keamanan akan
menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air. kelima,
implementasi Wawasan Nusantara mesti menjadi nilai yang
menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku
pada setiap strata di seluruh Indonesia. Selain itu, Wawasan
Nusantara dapat diimplementasikan ke dalam segenap pranata
sosial yang berlaku di masyarakat dalam nuansa kebhinekaan.
Hal tersebut menciptakan kehidupan yang toleran, akrab, peduli,
hormat, dan taat hukum. Semua itu menggambarkan sikap,
paham, dan semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi
sebagai identitas bangsa Indonesia. Keenam, agar hati nurani
setiap warga negara Indonesia dapat tergerak untuk
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara maka diperlukan
pendekatan dengan program yang terarah. Peran Warga dalam
Implementasi Wawasan Nusantara Berikut ini peran warga
dalam implementasi Wawasan Nusantara: Mendukung
persatuan bangsa. Berkemanusiaan yang adil dan beradab.
Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan
bersama di atas kepentingan individu atau golongan.
Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial
dalam masyarakat. Mempunyai kemampuan berfikir, bersikap

19
dalam menghadai dan mengatasi ATHG yang dapat
membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup
bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Prinsip-prinsip
Sistem Ketahanan Nasional antara lain sebagai berikut. Bangsa
Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal
Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan
visional Wawasan Nusantara. Pertahanan keamanan negara
merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi dan
kekuatan nasional. Pertahanan dan keamanan diselenggarakan
dengan sistem pertahanan dan keamanan nasional
(Sishankamnas) dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta (Sishankamrata). Diterapkannya Wawasan Nusantara
dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan menumbuhkan
kesadaran cinta tanah air. Dampak Implementasi Nusantara
Menurut buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas X (2016), beberapa dampak dari implementasi Wawasan
Nusantara yang menyeluruh yaitu, pertama implementasi
Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan
iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal
tersebut nampak dalam wujud pemerintahan yang kuat,
aspiratif, dan terpercaya. Pemerintahan yang kuat, dibangun
sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat. Kedua, implementasi
Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin
pemenuhan, peningkatan kesejahteraan, dan kemakmuran
rakyat secara merata dan adil. Di samping itu, implementasi
Wawasan Nusantara mencerminkan tanggung jawab
pengelolaan sumber daya alam dengan memperhatikan
kebutuhan masyarakat antardaerah secara timbal balik serta

18
Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir dan bertindak
dalam rangka menghadapi berbagai masalah terkait kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Ideologi
hingga Pertahanan.
1) Ideologi Dalam strategi pembinaan ideologi, berikut adalah
beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Ideologi harus
diaktualisasi dalam bidang kenegaraan oleh WNI. Ideologi
ditanamkan pada seluruh WNI. Ideologi sebagai panglima.
Ideologi dikembangkan ke arah keterbukaan dan kedinamisan.
Ideologi Pancasila sebagai alat untuk menyejahterakan dan
mepersatukan masyarakat. Kalangan elit eksekutif, legislatif,
dan yudikatif harus melaksanakan GBHN dengan
mengedepankan kepentingan bangsa. Menumbuhkan sikap
positif terhadap warga negara untuk mewujudkan cita-cita
bangsa.
2) Politik Upaya untuk meningkatkan ketahanan politik merupakan
upaya untuk menciptakan keseimbangan dan keserasian atau
keluaran dan masukan berdasarkan Pancasila.
3) Ekonomi Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah
upaya meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang
dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara yang
diarahkan untuk kemakmuran rakyat. Ekonomi kerakyatan
harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dan monopoli.
4) Sosial Budaya Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan
penyelenggaraan kehidupan sosial budaya sehingga dapat
mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap potensi
berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
5) Pertahanan dan Keamanan Penerapan Wawasan Nusantara
dalam kehidupan pertahanan menjadi sebuah upaya keuletan
dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional

17
2.4.2. Peran Pelajar Dalam Mendukung Implementasi Wawasan
Nusantara

1) Mendukung persatuan bangsa.


2) Berkemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan individu atau golongan.
4) Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam
masyarakat.
5) Mempunyai kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis,
berpandangan luas sebagai intelektual.
6) Mempunyai wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk
membela negara yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air.
7) Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
8) Memanfaatkan secara aktif ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk
kepentingan kemanusiaan, berbangsa dan bernegara.
9) Mewujudkan kepentingan nasional.
10) Memelihara dan memperbaiki demokrasi.
11) Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa.
12) Menciptakan kerukunan umat beragama. Memiliki informasi dan
perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
13) Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
14) Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.
15) Merubah budaya negatif yang dapat menciptakan perselisihan.
16) Mengembangkan kehidupan masyarakat menuju ke arah yang lebih
baik.
17) Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun, gotong-royong, dll) dalam
masyarakat.

16
4) Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan
keamanan akan menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air dan
bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada setiap
warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa
serta bela negara ini akan menjadi modal utama yang akan
menggerakkan partisipasi setiap warga negara Indonesia dalam
menanggapi setiap bentuk ancaman, seberapa pun kecilnya dan dari
manapun datangnya, atau setiap gejala yang membahayakan
keselamatan bangsa dan kedalaulatan negara.
5) Dalam pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional sebagaimana
dijelaskan di atas, implementasi wawasan nusantara harus menjadi nilai
yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku
pada setiap strata di seluruh Indonesia. Di samping itu, wawasan
nusantara dapat diimplementasikan ke dalam segenap pranata sosial
yang berlaku di masyarakat dalam nuansa kebhinnekaan sehingga
menciptakan kehidupan yang toleran, akrab, peduli, hormat, dan taat
hukum. Semua itu menggambarkan sikap, paham, dan semangat
kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi sebagai identitas.
6) Untuk itu, agar terketuk hati nurani setiap warga negara Indonesia dan
sadar bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara diperlukan pendekatan
dengan program yang teratur, terjadwal, dan terarah. Hal ini akan
mewujudkan keberhasilan implementasi Negara Kesatuan Republik
Indonesia melalui pengukuhan wawasan nusantara.
Adapun peran serta dalam penerapan asas-asas wawasan nusantara
dalam tata kehidupan nasional memerlukan kesamaan pola pikir, pola sikap,
dan pola tindak dalam seluruh proses penyelenggaraan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara dalam mengisi pembangunan.

15
wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang
senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi atau
golongan.

Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara
berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, atau
menangani berbagai masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.

2.4.1. Implementasi Wawasan Nusantara Demi Kepentingan Rakyat


Dan Wilayah Tanah Air

1) Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik akan


menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal
tersebut nampak dalam wujud pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan
terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.
2) Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan
dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata
dan adil. Di samping itu, implementasi Wawasan Nusantara
mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang
memperhatikan kebutuhan masyarakat antardaerah secara timbal balik
serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
3) Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan
menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan
menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai
kenyataan hidup sekaligus karunia sang Pencipta. Implementasi ini juga
akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan
bersatu tanpa membeda-bedakan suku, asal usul daerah, agama atau
kepercayaan, serta golongan berdasarkan status sosialnya.

14
tantangan, halangan, ganguan (ATHG). Gangguan dapat datang
dari dalam maupun dari luar, baik secara langsung maupun tidak
langsung, yang membahayakan kelangsungan hidup sosial NKRI
berdasakan Pancasila dan UUD 1945. Esensi ketahanan budaya
adalah pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya.
Ketahanan budaya merupakan pengembangan sosial budaya
dimana setiap warga masyarakat dapat mengembangkan
kemampuan pribadi dengan segenap potensinya berdasarkan
nilai-nilai pancasila.

e) Pertahanan dan Keamanan


Pertahanan dan keamanan diartikan sebgai kondisi
dinamika dalam kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi ATHG (ancaman, tantangan,
hambatan, gangguan) yang membahayakan identitas, integritas,
dan kelangsungan hidup bangsa berdasarkan pancasila UUD
1945. Ketahanan di bidang keamanan adalah ketangguhan suatu
bangsa dalam upaya bela negara, di mana seluruh aspek
pancagatra disusun, dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi,
terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya Sistem Ketahanan
Nasional.

Implementasi Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara harus dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan tuntutan bagi
setiap warga negara Indonesia dalam membangun dan memelihara tuntutan bangsa
dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu, implementasi atau penerapan

13
dalam menentukan kehidupan politik dinegara yang
bersangkutan. Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan
ketahanan dibidang politik adalah upaya mencari keseimbangan
dan keserasian antara anatar masukan dan keluaran berdasarkan
pancasila yang merupakan pencerminan dari demokrasi pancasila.
Keputusan ini nantinya diambil untuk mengatur, menstabilkan
dan menyejahterakanrakyat Indonesia.

c) Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan
masyarakat dalam mengelola faktor produksi dan distribusi
barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat. Semkain baik
ekonomi, maka semakin baik pula kehidupan masyarakatnya.
Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya
meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang dan jasa
secara merata keseluruh wilayah negara. Upaya untuk
menciptakan ketahanan ekonomi adalah melalui system ekonomi
yang diarahkan untuk kemakuran rakyat.
Eknomi kerakyatan harus menghindari kebebasan tidak
terkendali. Struktur ekonomi diteguhkan secara seimbang dan
selaras antarsektor. Pembangunan ekonomi dilaksanakan bersama
atas kekeluargaan. Ketahanan dibidang ekonomi dapat
ditingkatkan melalui pembangunan nasiona yang berhasil, namun
tidak dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis dapat
memengaruhi karena saling terkait dan berhubungan.

d) Sosial Budaya
Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamika
budaya bangsa yang berisi keuletan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ancamn,

12
Ideologi suatu negara diartikan sebagai prinsip yang
dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar
atau cita-cita. Ideologi merupakan konsep yang mendalam
mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta ingin
diperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan
ke dalam dan sistem nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang
tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran dan
doktrin. Dalam strategi pembinaan ideology ada beberapa prinsip
yang harus diperhatikan yaitu :
1) ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan
oleh warga negara dan ideologi sebagai perekat pemersatu
harus ditanamkan pada seluruh warga negara.
2) Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya.
3) Akutualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan
dan kedinamisan.
4) Ideology pancasila mengakui keanekaragaman dalam hidup
berbangsa dan dijadikan alat untuk menyejahterakan dan
mempersatukan.
5) Mensosialisasikan pancasila sebagai ideology humanis,
religius, demokratis, nasionalis, dan keadilan. Menumbuhan
sikap positif terhadap warga negara dengan meningkatkan
motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa.

b) Politik
Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan
yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan.
Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua sektor yaitu, sector
masyarakat yang memberikan input (masukan) dan sector
pemerintah yang berfungsi sebagai output (keluaran). System
politik yang diterapkan dalam suatu Negara sangat berpengaruh

11
berlimpah ruah. Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya yang terbatas
dan penyebarannya tidak merata. Sehingga menimbulkan
ketergantungan dari dan oleh Negara dan bangsa lain. Bentuk
sumberdaya alam ada 2 (dua), yaitu sumberdaya alam yang dapat
diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam harus diolah
atau dimanfaatkan dengan berprinsip sesuai asas maksimal, asas lestari,
dan asas berdaya asing.

1) Asas Maksimal

Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan


harus benar-benar menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan
rakyat.

2) Asas Lestari

Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan


kerusakan lingkungan, menjaga keseimbangan alam.

3) Asas Berdaya Asing

Artinya bahwa hasil-hasil sumber daya alam harus bias bersaing


dengan sumber saya alam negara lain.

2.3.2. Aspek Pancagatra

Pancagtara adalah aspek–aspek kehidupan nasional yang menyangkut


kehidupan pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara
dengan ikatan-ikatan, aturan-aturan, dan norma-norma tertentu. Hala-hal yang
termasuk aspek pancagatra adalah sebagi berikut.

a) Ideologi

10
1) Faktor yang Memengaruhi Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk berubah karena kelahiran, kematian,
migrasi. Segi positif dari pertambahan penduduk ialah
pertambahan tenaga kerja (labour force). Segi negatifnya,
apabila pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan usaha peningkatan
kualitas penduduk.
2) Faktor yang Memengaruhi Komposisi Penduduk
Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur,
jenis kelamin, agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, dan
sebagianya. Susunan penduduk itu diepngaruhi oleh Natalitas
(kelahiran), Mortalitas (kematian), Migrasi (perpindahan).
Kelahiran sangat berpengaruh besar terhadap umur dan jenis
penduduk golongan muda yang dapat menimbulkan persoalan
penyedian fasilitas pendidikan, perluasan lapangan kerja, dan
sebagainya.
3) Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Penduduk
Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang
dapat memenuhi persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu
penyebaran merata. Oleh karena itu, pemerintah perlu
memberikan kebijakan yang mengatur penyebaran penduduk.
Kemampuan penduduk yang tidak seimbang dengan
pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan ancaman ancaman
terhadap pertahanan nasional.

c. Keadaan dan Kekayaan Alam

Kekayaan sumber-sumber alam sebenarnya terdapat di atmosfir,


dipermukaan bumi, di laut, dan di dalam bumi. Sumber-sumber alam
sesusungguhnya mempunyai arti yang sangat luas dimana Indonesia
terkenal sebagai Negara yang mempunyai sumber-sumber alam yang

9
2.3.1. Aspek-Aspek Trigatra

Trigatra adalah aspek aspek dari sebuah negara yang memang sudah
melekat pada suatu negara dari awal negara tersebut didirikan. Aspek-aspek
trigatra bergantung pada kondisi fisik, sosial, dan faktor-faktor lain yang ada
dinegara tersebut. Trigatra sendiri bersifat relatif tetap atau statis (tidak
mengalami perubahan secara signifikan).

a. Letak dan Bentuk Geografis

Jika kita melihat letak geografis wilayah indoensia dalam peta dunia,
maka akan terlihat jelas bahawa wilayah Negara tersebut merupakan
suatu kepulauan, yang menurut wujud kedalam, terdiri dari daerah air
dengan ribuan pulau-pulau didalamnya. Dalam bahasa asing biasa
disebut sebagai Archipelago kelvar, kepulauan itu merupakan suatu
archipelago yang terletak antara Benua asia disebelah utara dan Benua
Australia disebelah selatan serta Samudra Indonesia disebelah barat dan
Samudra Pasifik disebelah timur. Letak geografis antara dua benua dan
samudra yang penting itu, maka dikatakan bahwa Indonesia mempunyai
suatu kedudukan geografis ditengah-tengah jalan lalu lintas silang
dunia. Karena kedudukannya yang strategis itu, dipandang dari tiga segi
kesejahteraan di bidang politik, ekonomi, dan social budaya, Indonesia
telah banyak mengalami pertemuan pengaruh pihak asing (akulturasi).

Indonesia terletak pada 6°LU-11° LS, 95°BT-141°BT, yang ditengah


tengahnya terbentang garis khatulistiwa sehingga Indonesia mempunyai
2 musim, yaitu musim hujan dan kemarau.

b. Keadaan dan Kemampuan Penduduk

Penduduk adalah sekelompok manusia yang mendiami suatu tempat


atau wilayah. Asapun faktor penduduk yang memengaruhi ketahanan
nasional adalah sebagai berikut:

8
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.

2. Tujuan wawasan nusantara keluar


Tujuan wawasan nusantara keluar yaitu menjamin kepentingan
nasional dalam era globalisasi yang semakin mendunia maupun
kehidupan dalam negeri. Tidak hanya berhenti di situ saja, Bangsa
Indonesia juga turut serta secara aktif melaksanakan ketertiban dunia,
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial,
sertamenjalin kerjasama dalam bidang apapun yang mengedepankan
sikap saling hormat menghormati.

Hal ini menunjukkan, bahwa bangsa Indonesia secara aktif turut


ambil bagian dalam menjaga dan mengamankan kepentingan
nasionalnya dalam lingkup kehidupan internasional di segala aspek
kehidupan, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya,
maupun pertahanan dankeamanan, demi terwujudnya tujuan nasional
sesuai yang termaktub dalam Undang-undang Dasar 1945.
3. Tujuan wawasan nusantara ke dalam
Tujuan wawasan nusantara ke dalam yaitu memberikan jaminan
persatuan dan kesatuan bagi segenap aspek kehidupan nasional yang
meliputi aspek social. Harapannya, bangsa Indonesia harus
meningkatkan kepekaan agar memiliki kemampuan mitigasi terhadap
disintegrasi terhadap bangsa.

Aspek Trigatra Pancagatra dalam Wawasan Nusantara

Konsepsi wawasan nusantara merupakan suatu konsep didalam cara pandang


dan pengaturan yang mencakup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan
astagatra yang meliputi aspek alamiah (trigatra) yang bersifat statis (tidak berubah)
dan aspek sosial (pancagatra).

7
deklarasi tersebut kemudian disempurnakan melalui Peraturan
Pemerintah pengganti Undang-undang No. 4 Tahun 1960 (18
Februari 1960) tentang perairan Indonesia. Ketentuan ini
menyatakan bahwa lautan Indonesia adalah selain laut-laut dalam
dan selat-selat dalam (lautan dan pulau- pulau), juga termasuk laut
teritorial sepanjang 12 mil, yang dihitung mulai dari suatu garis dasar
yang telah ditetapkan ke lautan (bebas).

2.2.3. Tujuan

Tujuan wawasan nusantara diantaraya:


1. Mewujudkan kesatuan dan persatuan seluruh aspek kehidupan
untuk menjamin kelangsugan penyelenggaraan bangsa dan negara
untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.

2. Mewujudkan hubungan dengan dunia internasional berdasarkan


kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social guna mendukung
kepentingan nasional.

Wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia terhadap


diri dan lingkungannya, memiliki berbagai tujuan, di antaranya adalah tujuan
nasional, serta tujuan wawasan nusantara ke dalam dan keluar.

1. Tujuan nasional wawasan nusantara


Tujuan nasional wawasan nusantara secara jelas tertulis pada teks
pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun1945. Pada teks tersebut dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan
Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpahdarah Indonesia, mewujudkan kesejahteraan umum,
mencerdaskankehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban

6
daerah bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Wawasan nusantara juga memiliki fungsi-fungsi
lain, Diantaranya sebagai berikut.

a. Fungsi sebagai konsep pertahanan dan keamanan


Sebagai bangsa yang mencintai tanah airnya, rakyat Indonesia
dari berbagai elemen sudah seharusnya mampu membentengi bangsa
dan negara ini dari segala bentuk ancaman yang berpotensi merusak
persatuan dan kesatuan bangsa. Fungsi wawasan nusantara sebagai
pertahanan dan keamanan akan membentuk budaya yang secara
alami siap untuk mempertahankan ideologi bangsa di seluruh
wilayah nusantara dari ancaman-ancaman tersebut, karena konsep ini
telah menjadi pandangan hidup bangsa.

b. Fungsi sebagai wawasan pembangunan


Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari ribuan pulau
yang membentang dari ujung barat hingga ujung timur, dari Sabang
sampai dengan Merauke. Wawasan pembangunan bukan hanya
berlaku untuk yang berada dekat dengan pemerintah pusat saja, tetapi
tersebar secara menyeluruh hingga pelosok-pelosok nusantara.
Wawasan pembangunanini tidak hanya mengutamakan
pembangunan fisik saja tetapi, jugamembangun unsur unsur sosial
politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.

c. Fungsi sebagai wawasan kewilayahan


Fungsi wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan
dicetuskan pada Deklarasi Djuanda, tanggal 13 Desember 1957.
Pokok- pokok pengertian mengenai perairan yang disebutkan pada

5
atau tanah air untuk nusantara. Hal tersebut sikap pandangan bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkup nusantara terhadap kepentingan tanah air
Indonesia. Demikian hal-hal yang di hasilkan oleh negara harus demi
kepentingan negara Indonesia. Seperti, mewujudkan sikap yang
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi,
golongan dan agama, mewujudkan pembangunan bangsa dengan tindakan
nyata.

2.1.3. Asas Wawasan Nusantara

Asas wawasan nusantara adalah suatu tumpuan berpikir tentang


ketentuan atau kaidah dasar yang harus dipatuhi dan diciptakan demi tetap taat
dengan komponen pembentuk bangsa terhadap kesepakatam bersama. Jika hal
tersebut sengaja diabaikan, komponen yang sudah disepakati bersama akan
terlanggar dan menciptakan hal yang kacau tercerai berainya bangsa kita. Asas
wawasan nusantara pun meliputi kepentingan bersama, keadilan, kejujuran,
solidaritas, kerja sama, kesetiaan terhadap bangsa.

Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara

2.2.1. Kedudukan

Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia


merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia
agar tidak terjadi penyesatan atau penyimpangan dalam upaya mewujudkan
cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, wawasan nusantara menjadi
landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.

2.2.2. Fungsi

Wawasan Nusantara mempunyai fungsi sebagai pedoman, dorongan,


serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, serta
tindakan dan perbuatan bagi penyelenggaraan negara di tingkat pusat dan

4
BAB II
PEMBAHASAN

Wawasan Nusantara

2.1.1. Definisi Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara dengan rumusan pengertian yang sampai saat ini


terus berkembang. Banyak pengertian tentang Wawasan Nusantara, tetapi ada
satu pendapat pengertian Wawasan Nusantara yang diusulkan menjadi
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan dibuat di Lemhanas Tahun
1999 sebagai berikut.

“Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan


lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional” (Nuryadi dan Tolib, 2016: 203).

Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata “wawasan”


dan “Nusantara”. Wawasan berasal dari kata “wawas” (bahasa jawa) yang
berarti pandangan, tinjauan dan penglihatan indrawi. Jadi, wawasan adalah
pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara
pandang dan cara melihat. Nusantara berasal dari kata “nusa” dan “antara”.
“Nusa” artinya pulau atau kesatuan kepulauan. “Antara” artinya menunjukkan
letak antara dua unsur. Jadi, Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang
terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia, dan dua samudra,
yaitu samudra Hindia dan Pasifik (Nuryadi dan Tolib, 2016: 204).

2.1.2. Hakikat Wawasan Nusantara

Terdapat dua arti kata hakikat, yaitu: Intisari atau dasar. Jadi hakikat
wawasan nusantara adalah dasar pandangan yang selalu utuh kesatuan pulau
b. Apa saja isi dari aspek-aspek Trigatra dan Pancagatra?
c. Bagaimana peran pelajar dalam mengimplementasikan Wawasan
Nusantara dalam kehidupan sehari-hari?
d. Bagaimana kedudukan dan fungsi dari Wawasan Nusantara?

Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.


a. Untuk menambah pengetahuan tentang seberapa penting Wawasan
Nusantara dalam menjaga keutuhan NKRI.
b. Untuk mempelajari bagaimana peran pelajar dalam mengimplementasikan
Wawasan Nusantara dalam kehidupan sehari-hari.
c. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan Wawasan Nusantara, serta fungsi
dan tujuannya.
d. Untuk mempelajari apa saja isi dari aspek-aspek Trigatra dan Pancagatra
wawasan nusantara.

Manfaat

Manfaat yang terdapat dalam makalah ini yaitu:


a. Siswa mengetahui lebih lanjut tentang Wawasan Nusantara.
b. Dapat memahami tentang peran pelajar dalam mengimplementasikan
Wawasan Nusantara.
c. Dapat menambah wawasan tentang pentingnya Wawasan Nusantara dalam
menjaga keutuhan NKRI.

2
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Wawasan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan


Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dan penekanannya
dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah
lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wawasan nusantara itu
adalah wadah, isi, dan tata laku. Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak
terlepas dari pengaruh interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitar (regional
atau internasional). Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang
berpijak pada wujud wilayah nusantara disebut “Wawasan Nusantara.” Karena
hanya dengan upaya inilah bangsa dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat
melanjutkan perjuangan menuju masyarakat yang adil, makmur dan sentosa.

Namun yang terjadi dewasa ini adalah rendahnya tingkat pemahaman


wawasan kebangsaan pada masyarakat. Merebaknya gaya hidup ala ‘barat’ menjadi
salah satu bukti lemahnya masyarakat Indonesia dalam mengawal kebudayaan
nasional sehinga mudah terkontaminasi oleh berbagai pengaruh budaya asing. Hal
ini tidak lain dikarenakan oleh tidak adanya benteng yang digunakan untuk
menghadang serangan budaya asing. Oleh karena itu sebagai upaya dalam
merangsang, mengaktifkan dan terus memekarkan wawasan kebangsaan sebagai
revitalisasi wawasan kebangsaan harus menggerakkan dan melibatkan semua
komponen bangsa. Maka dari itu, kami tertarik untuk menulis makalah yang
berjudul “Wawasan Nusantara Dalam Konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia.”

Rumusan Masalah

a. Mengapa Wawasan Nusantara penting dalam menjaga keutuhan NKRI?


BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................ i


HALAMAN JUDUL .................................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. iv

KATA PENGANTAR ................................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

2.1.1. Definisi Wawasan Nusantara ............................................................ 3


2.1.2. Hakikat Wawasan Nusantara ............................................................ 3
2.1.3. Asas Wawasan Nusantara ................................................................. 4

2.2.1. Kedudukan ........................................................................................ 4


2.2.2. Fungsi ............................................................................................... 4
2.2.3. Tujuan ............................................................................................... 6

2.3.1. Aspek-Aspek Trigatra ....................................................................... 8


2.3.2. Aspek Pancagatra............................................................................ 10

2.4.1. Implementasi Wawasan Nusantara Demi Kepentingan Rakyat Dan


Wilayah Tanah Air ......................................................................... 14
2.4.2. Peran Pelajar Dalam Mendukung Implementasi Wawasan
Nusantara ........................................................................................ 16

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya kami mampu menyelesaikan tugas Makalah ini dengan judul
“Wawasan Nusantara Dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Dalam pembuatan makalah ini tidak lupa kami mengucapkan banyak


terimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu, yaitu:

1. Bapak Zubair, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan ,yang telah memberikan tugas makalah ini.

2. Ibu Nurhayati, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia sekaligus
guru pembimbing I yang telah membantu serta membimbing kami dalam
kebahasaan pembuatan makalah ini.

3. Bapak Muhammad Fauzi Al-Hasin, S. Kom., Selaku guru pembibing II yang


telah membantu kami dalam metode penulisan makalah ini.

4. Teman-teman yang telah membantu serta memberikan saran yang sangat


berharga bagi kami dalam menyelesaikan Makalah ini.

Kami Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi membangun
kesempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.

Tanjungselor, ….. Mei 2023

Penyusun

v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Berperan aktif dalam memperluas dan mengembangkan wawasan nusantara dalam


konteks negara kesatuan republik Indonesia”.

PERSEMBAHAN

Makalah ini kami persembahkan untuk:


1. Bapak Zubair, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan ,yang telah memberikan tugas makalah ini.

2. Ibu Nurhayati, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia sekaligus
guru pembimbing I yang telah membantu serta membimbing kami dalam
kebahasaan pembuatan makalah ini.

3. Bapak Muhammad Fauzi Al-Hasin, S. Kom., Selaku guru pembibing II yang


telah membantu kami dalam metode penulisan makalah ini.

4. Teman-teman yang telah membantu serta memberikan saran yang sangat


berharga bagi kami dalam menyelesaikan Makalah ini.

iv
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Makalah : Wawasan Nusantara dalam Konteks Negara

Kesatuan Republik Indonesia

Nama Kelompok : Semanggi

1. Oktorio Ramadhan Thufail (11449)


2. Musfiratin Nafii'a. HP (11444)
3. Ajrina Azzahra (11425)
4. Norakristin (11448)

Kelas : XI MIPA-4

Makalah ini disetujui di Tanjungselor pada tanggal … Mei 2023

Mengesahkan :
Pembimbing I Pembimbing II

Nurhayati, S. Pd. Muhammad Fauzi Al-Hasin, S. Kom.


NIP 19911114 201503 2 001
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran

Zubair, S. Pd.
NIP 19821030 200604 1 004

iii
MAKALAH

WAWASAN NUSANTARA DALAM KONTEKS NEGARA


KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Makalah ini diajukan unutuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraaan serta Bahasa Indonesia

Disusun oleh :

Kelompok Semanggi

1. Oktorio Ramadhan Thufail (11449)


2. Musfiratin Nafii'a. HP (11444)
3. Ajrina Azzahra (11425)
4. Norakristin (11448)

Kelas : XI MIPA-4

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1

TANJUNG SELOR

2023
MAKALAH

WAWASAN NUSANTARA DALAM KONTEKS NEGARA


KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Disusun oleh :

Kelompok Semanggi

1. Oktorio Ramadhan Thufail (11449)


2. Musfiratin Nafii'a. HP (11444)
3. Ajrina Azzahra (11425)
4. Norakristin (11448)

Kelas : XI MIPA-4

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1

TANJUNG SELOR

2023

Anda mungkin juga menyukai