Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Mengetahui Pendidikan Bela Negara Sebagai Alat Pemersatu Bangsa

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Isu-Isu Aktual dalam Pendidikan

Dosen pengampu : Dr. Wasehudin, M.SI.

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Sri mulyani (181210046)
Siti Patriah (181210060)
Dewi Nur Amaliyah A (181210073)
Mahyal Hadi Lubis (181210077)

PAI B SEMESTER 6
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
TAHUN AKADEMIK 2021/1442 H
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia memiliki sejarah yang berbeda dibandingkan dengan negara lain.
Lahirnya masa patriotisme muncul pada masa menegakkan kemerdekaan , rela
berkorban dan kebersamaan yang sangat kuat. Pada saat kemerdekaan merupakan
masa membangun karakter bangsa melalui pendidikan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa mewujudkan perdamaian abadi, dan kesejahteraan.
Setiap masa akan mencetus kader bangsa yang akan memperjuangkan
eksistensi negara kesatuan republik indonesia. Penerus bangsa yang baru tidak akan
muncul tiba-tiba tetapi melalui proses kaderisasi sesuai dengan problem dan
tantangannya. Di masa sekarang dengan sendirinya akan berbeda problem dan
tantangnnya jika dibanding dengan pada masa sebelumnya, sehingga metode
materinya tidak sama dan proses pengkaderannya berjalan dengan lancar..
Memaknai pengertian arti bela negara adalah sikap dan tindakan warga
negara yang dilandasi rasa cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara,
keyakinan pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara, kerelaan berkorban guna
menghadapi setiap ancaran, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) baik yang
datang dari dalam maupun dari luar yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa
dan bernegara, keutuhan wilayah, yuridiksi nasional dan nilaia-nilai luhur
pancasiladan undang-undang.
Di masa sekarang ini, Indonesia merupakan negara yang berkembang terutama
di bidang informasi dan multimedia telah mengakibatkan dunia tanpa batas.
Kemajuan teknologi menciptakan suatu tranparasi di semua ini kehidupan, dampak
dari itu semua ada kalanya suatu masyarakat cara utuh menyerap informasi tanpa
adanya suatu penilaian bahkan dapat juga dengan mudah merubah tatanan kehidupan
dengan mencontoh dari negara maju yang notabennya belum tentu cocok dengan
budaya maupun kondisi yang ada di negara yang berkembang. Lamun di sisi lain hal
tersebut menimbulkan sikap kritis dalam melihat berbagai persoalan yang ada

1
dilingkungannya maupun permasalahan bangsa.1 Oleh karena iu diperlukannya
pendidikan bela negara sebagai alat pemersatu bangsa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendidikan bela negara?
2. Apa saja unsur-unsur bela negara?
3. Apa saja landasan-landasan yang terdapat dalam pendidikan bela negara?
4. Apa tujuan dan fungsi pendidikan bela negara?
5. Bagaimana implementasi pendidikan bela negara sebagai alat pemersatu bangsa?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pendidikan bela negara.
2. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur bela negara
3. Mengetahui landasan-landasan yang terdapat dalam pendidikan bela negara.
4. Mengetahui tujuan dan fungsi bela negara
5. Mengetahui bagaimana impelementasi dari pendidikan bela negara sebagai alat
pemersatu bangsa.

1
Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006) hlm. 165

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian bela negara


Secara harfiah definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan
tingkah laku yang ada pada diri seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran. Selain itu, pengertian umum dari
pendidikan adalah menenamkan nilai-nilai intelegensi, moral, dan spiritual kepada
anak didik sesuai dengan perkembangan perilakunya. Senada dengan itu, pendidikan
dalam arti sempit adalah segala pengaruh yang diupayakan disekolah terhadap anak
atau remaja yang diserahka kepadanya, agar memiliki kemampuan yang sempurna
dan kesadaran penuh hubungan-hubungan dan tugas kesosialannya..2
Pengertian bela negara yaitu perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintannya kepada negara kesatuan republik indonesia, dalam upaya
mempertahankan kelangsungan hidup.
Bela negara menurut UU Nomor 3 Tahun 2002 merupakan sikap dan perilaku
warga negara yang dihayati oleh kecintaannya kepada negara kesatuan republik
indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam kelangsungan hidupnya.
Chaidir Basrie (1998) mengemukakan pendapat mengenai pengertian bela negara,
bela negara merupakan sikap, tekad, dan tindakan warga negara yang teratur,
menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan dilandasi oleh kecintaan pada tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara indonesia, keyakinan dan kesaktian pancasila
sebagai ideologi negara.3
Bela negara yang dilaksanakan oleh warga negara merupakan hak dan
kewajiban membela serta mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala bahaya. Pembelaan
negara yang dilakukan dengan keikutseraan dalam upaya pertahanan negara
merupakan tanggung jawab dan kehormata setiap warga negara. Dari pada itu seluruh
warga negara mempunyai kewajiban untuk ikut serta dalam pembelaan negara,
kecuali ditentukan lain dengan UU.4

2
Mudyaharjo, filsafat ilmu pendidikan: suatu pengantar (Bandung : Remaja Rosdakarya,2004) hlm. 77
3
Wahyu Widodo, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan, (yogyakarta : CV. andi offset, 2015) Hlm. 228
4
Yuniar Mujiwati. Serba-Serbi Wawasan Kebangsaan,(Pasuruan: Lembaga Academic&Research Institute ) Hlm.
104

3
Jadi pendidikan bela negara merupakan salah satu bentuk upaya kementrian
pertahanan republik Indonesia untuk menghasilkan komponen cadangan yang sudah
diajukan dalam rancangan undang-undang (RUU) komponen cadangan.5 Pendidikan
bela negara harus mampu diajarkan secara berkelanjutan dan berkesinambungan
kepada semua komponen bangsa agar tertanaman nilai persatuan, cinta tanah air dan
wawasan kebangsaan dapat terus terjaga dengan baik, kuat serta tegak. bangsa
Indonesia wajib mendapatkan pendidikan bela negara sejak dini mulai dari
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

B. Unsur-unsur bela negara


Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan
kesediaan berkorban membela negara, adapun bentuk bela negara disamakan dengan
situasi dan kondisi serta bentuk ancaman yang dihadapi, baik ancaman dari dalam
maupun dari luar ancaman militer maupun non militer, jadi pada dasarnya setiap
warga negara dalam melakukan bela negara berbuat yang terbaik demi cinta dan
tanggungjawabnya terhadap bangsa berdasarkan pancasiala dan undang-undang
1945.6
Dalam pembinaan kesadaran bela negara sesungguhnya merupakan bagian
dari pembentuk jati diri dan kepibadian bangsa Indonesia yang bertanggung jawab,
sadar hak dan kewajiban sebagai anak bangsa, cinta tanah air, sehingga bela negara
mampu menampilkan sikap dan perilaku patriotik. Menumbuhkan jiwa patriotik demi
bangsa dan negara yang tampil dalam sikap dan perilaku masyarakat indonesia, yang
sadar bela negara adalah bangun kekuatan bela negara dalam sistem pertahanan.
Unsur bela negara terbagi menjadi lima point, menurut direktorat jendral potensi
pertahanan kementrian pertahanan republik Indonesia ialah sebagai berikut :
1. Cinta tanah air
Cinta tanah air memiliki bentuk dengan cara menjaga dan merawat dan
melestarikannya setiap jengkal tanah air negara Indonesia, dengan tidak
mengekspliotasi untuk kepentingan sendiri ataupun kelompoknya, juga menjaga
diri tidak melakukan perbuatan yang dapat merusak nama baik negaranya.
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara
5
Erlinda Matodang, “Kurikulum Bela Negara di Tingkat Pendidikan Tinggi : Prosfektif Ketinpangan Dalam
Sistem Pertahanan Indonesia,” jurnal pertahanan 5, no.3 (2005) : 21
6
Rahmat Wijayanto, dkk, “Pendidikan Bela Negara Sebagai Tonggak Peradaban Jiwa Patriotisme Generasi
Muda,” Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3, no.2 (2018) : 186

4
Sebagai bangsa negara harus sadar dan untuk senantiasa memajukan
kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan menyalurkan seluruh potensi yang
dimilikinya untuk berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negaranya.
3. Yakin akan pancasila sebagai ideology negara
Menerapkan pancasila sebagai ideology negara, artinya menyadari dengan
sepenuh hati bahwa negara Indonesia berlandaskan pada pancasila, maka dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dasarnya pancasila, tidak ada cara lain
sebagai bangsa yang majemuk maka pancasila yang dapat mewadahi
kemajemukan bangsa Indonesia, sehingga meskipun kita berbeda beda tetapi
tetap satu jua.
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
Rela berkorban mementingkan kepentingan umum (bangsa dan neagra) diatas
kepentingan pribadi atau golongan.
5. Mempunyai kemampuan awal bela negara
Seluruh warga negara harusnya secara aktif berusaha untuk mempunyai
kemampuan dasar bela negara sebagai bukti akan kesiapannya kapan saja
melaksnakan bela negara saat negara memerlukannya.
Dari unsur-unsur diatas tidak bertentangan dengan ajaran al-quran dan sunnah,
bahkan semua unsur yang melahirkan paham tersebut insklusif didalam al-quran,
sehingga seorang muslim yang baik pastilah seorang anggota suatu bangsa yang
baik dan jujur.7

C. Landasan-landasan pendidikan bela negara


Materi-materi yang diberikan dalam pendidikan bela negara mulai landasan-
landasan, menumbuhkan kesadaran bela negara, ancaman yang harus dihadapi, dan
hal-hal yang terkait ke dalam bela negara.
Pendidikan kesadaran bela negara memerlukan kesadaran-kesadaran yang
jelas dan kokoh, agar pelaksanannyatepat sasaran, landasan-landasan tersebut
meliputi landasan : yuridis, filosofis, historis, sosiologis dan religius.8

7
Muhammad Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran, (Bandung : Mizan, 2013) hlm. 456
8
Abidin, Zainal dkk, Buku Ajar Pendidikan Bela Negara, (Surabaya : UPN Veteran Jawa Timur, 2014) hlm. 18.

5
1. Landasan Yuridis
Di dalam pelaksanaannya bela negara dan pendidikan kesadaran bela negara
diperlukan dasar-dasar hukum sebagai landasan yuridis sebagai pedoman dan titik
tolak pelaksanaannya. Dasar –dasar hukum tersebut adalah :
a. Bela negara
Ketentuan tentang hak dan kewajiban bela negara termuat dalam:
Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang 1945:
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara”
b. Pendidikan Bela Negara
Ketentuan tentang pendidikan kesadaran bela negara termuat dalam :
Pasal 9 ayat (2) UU R.I. No. 3 Tahun 2002 Tentang pertahanan negara
bahwasannya “ keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara
sebagaimana yang dimaksud ayat (1).”
2. Landasan Filosofis
a. Upaya membangun kesadaran bela negara
Diatas telah dikemukakan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu
meindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang bedasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial. Tujuan-tujuan tersebut didasarkan pada Pancasila sebagai
ideologi dan falsafah bangsa dan negara dan Undang-Undang Dasar. Pencapaian
tujuan-tujuan tersebut diatas dilakukan melalui berbagai upaya pembangunan di
segala bidang kehidupan berbangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UU.
b. Pendidikan kesadaran bela negara dari aspek ilmu filsafat.
1) Aspek Ontologis
Berbicara mengenai hal yang “ada” dan “yang mungkin ada” itu adalah
kenyataan. Dalam pendidikan kesadaran bela negara, ontologi meneropongi
negara dan nilai-nilai dasar bela negara.
2) Aspek Epistemologis
Ialah suatu metode untuk menempatkannya menjadi suatu kenyataan yang
lebih jlas dan terukur.
3) Aspek Aksiologis

6
Aksiologi berbicara tentang manfaat “yang ada” itu untuk menghasilkan suatu
tindakan. Dalam konteks pendidikan kesadaran bela negara yang ada itu
adalah negara dan nilai-nilai dasar dalam negara yang pedomannya melalui
proses pendidikan kesadaran bela negara, melalui berbagai macam substansi
kajian diharapkan kedua hal itu mampu menumbuhkan kesadaran bela negara
dalam diri mahasiswa dan tindakan konkret dalam negara dalam rangka
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa RI.
3. Landasan historis
Sumpah pemuda 28 oktober 1928 dapat disebut sebagai awal tumbuhnya
kesadran berbangsa (nasionalisme) indonesia yang berfungsi sebagai penggerak jiwa
bangsa Indonesia untuk membentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat
Dalam rangkaian peristiwa sejarah upaya bela negara indonesia, tampak
dinamika kehidupan bangsa untuk mencapai tujuan Indonesia. Seluruh warga negara
menjalankn hak dan kewajibannya dalam wujud yang sesuai dengan kondisi dan
situasi yang terjadi dan berkembang pada zamannya. Didalam periode perang fisik,
para warga negara menjalankan hak dan kewajibannya dengan mengangkat senjata,
sedangkan pada masa damai sekarang ini, perwujudan cita-cita dan tujuan nasional
dilakukan melalui pembangunan nasional dimana para warga negara memperlihatkan
komitmen kebangsannya melalui profesionalismenya dibidangnya tersendiri.
4. Landasan sosiologis
Kesadaran bela negara mengacu pada negara sebagai kesatuan atau ikatan
sosial terbesar yang mempunyai jabatan tertinggi atas bentuk-bentuk masyarakat
lainnya, dan manusia (rakyat, warga negara) sebagai makhluk sosial yang
membentuk negara. Sebagaimana kita tau, oleh kesosialannya, manusia selalu mau
atau bergerak untuk hidup bersama orang lain. Kendala ini dapat menghasilkan
berbagai tingkatan kesatuan atau ikatan sosial, mulai dari keluarga sebagai unit
terkecil masyarakat, lalu meluas kepada masyarakat, hingga bangsa dan negaranya.
Negara, sesuai dengan tugas pokonya, menyediakan berbagai fasilitas yang
memungkinkan warga negara mengembangkan dirinya dan mengusahakan
kesejahteraanya. Maka pada gilirannya, warga negara mempunyai kewajiban-
kewajiban tertentu disampang hak-haknya, terhadap negara. Hak dan kewajiban
warga negara yaitu hak dan kewajiban dasar warga RI.

7
5. Landasan religius
Negara kesatu rebuplik indonesia pada hakikatnya bukan negara agama dan
juga bukan negara sekular. Namun hampir seluruh rakyatnya menganut salah satu
dari agama-agaa besar dunia, dan percaya akan suatu wujud tertiggi yang esa. Oleh
karena itu, sejak awal para pendirinya mendasakan bangunan bangsa dan negara ini
diatas landasan iman kepercayaan kepada tuhan yang maha esa, dijiwai semnagat
kmanusiaan yang adil dan beradab, persatuan dan kesatuan bangsa, an kerakyatan
untuk menciptakan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya.
Oleh sebab itu, nasib bangsa dan negra ini kedepannya, tidak bisa bertumpu
semata-mata pada kekuatan duniawi dan manusiawi seluruh rayatnya tetapi lebi-lebih
harus bertumpu pertama-tama pada iman dan kepercayaan yang kukuh akan
penyertaan sang maha pencipta.
Pendidikan kesadaan bela negara disamping mendasarkan diri pada kelima
landasan lima diatas, harus pula berlandaskan pada keyakinan dan kepercayaan tiap-
tiap dan seluruh warga negara dalam agama masing-masing. Kecuali itu, dalam hal
pembelaan negara, adalah suatu kesalahan besar apabila kemerdekaan bangsa dan
negara yang sudah dikaruniakan oleh Allah yang maha kuasa, dibiarkan dihancurkan
oleh berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, bukan terus dibela dan
dipertahankan. Iman kepercayaan seseorang yang kuat akan penyertaan Allah dalam
seluruh perjuangan anak-anak bangsa ini, sambil terus berusaha melepaskan diri daris
egala praktik-praktik penyelenggaraan negara yang tidak selaras dengan ajaran tuhan
(KKN, perilaku diskriminasi, mental peodalisme, dll), kiranya seluruh anasir negatif :
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, diatas dapat terselesaikan dengan baik.

D. Tujuan dan fungsi pendidikan bela negara

Tujuan bela negara secara umum yaitu untuk kelangsungan hidup bangsa dan
negara, melestarikan budaya, menjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD, berbuat
yang terbaik bagi bangsa dan negara. dan bertujuan untuk menjaga identitas dan
integritas bangsa dan negara Republik Indonesia.9

Adapun tujuan pendidikan bela negara yaitu :

9
Abdul Kadir Ahmad, Pendidikan Bela Negara di Sekolah/Madrasah,(Bandung : CV. Media Sains Indonesia,
2021) Hlm.18

8
1. Agar peserta didik mengerti dan mampu menjelaskan pengertian, spektrum, esensi
dan pengertian bela negara serta nilai-nilai bela negara yakni : cinta tanah iar,
kesadaran berbangsa dan bernegara, percaya terhadap pancasila sebagai ideologi
negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara serta mempunyai kemampuan
dasar dalam membela negara Indonesia.
2. Agar peserta didik mampu memahami dan menghayati nilai-nilai bela negara.
3. Agar peserta didik mampu bersikap dan berprilaku sesuai dengan nilai-nilai bela
negara serta mengimplemetasikannya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa
dan bernegara.
4. Fungsi dari pendidikan negara sebagai cara untuk memberikan pemahaman
tentang hak dan kewajiban warga negara dalam usaha pembelaan negara, dengan
menumbuhkan kecintaan kepada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara,
yakin akan pancasila sebagai ideology negara, kerelaan berkorban untuk bangsa
dan negara, serta memberikan kemempuan awal bela negara, baik psikis maupun
raga nya.
5. Adapun tujuan bela negera secara umum yaitu untuk memertahankan negara dari
ancaman, menjaga keutuhan wilayah negara.

E. Implementasi pendidikan bela negara sebagai alat pemersatu bangsa


Implementasi pendididkan bela negara menjadi kekuatan yang dapat
ditumbuhkan, antara lain adanya hubungan positif yang berlangsung antara
masyarakat yang berbeda etnis dan religi. Hubungan yang positif tersebut mampu
menunjukan persatuan di tengah perbedaan identitas etnis dan agama yang ada di
Indonesia. Berdasarkan konsepsi kementrian pertahanan dalam penjabaran indikator
nilai-nilai bela negara, dalam hal keyakinan kepada pancasila sebagai ideology
negara ditunjukan sebagai berikut:10
a. Paham nilai-nilai dalam pancasila
b. Mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari
c. Menjadikan pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara
d. Senantiasa mengembangkan nilai-nilai pancasila
e. Yakin dan percaya bahwa pancasila sebagai dasar negara

10
Budi Marjoko, Implementasi Program Garda batas Dalam Rangka Bela negara di Pulai Sebatik,(Jakarta :
Universitas Pertahanan Indonesia,2013) hlm.50

9
Pengamalan nilai-nilai dalam bela negara tersebut dapat menjadikan alat
pemersatu bangsa yang dimana diketahui di Indonesia terdapat banyak perbedaan
keyakinan antara yang satu dengan yang lainnya.
Adapun dalam praktiknya pengimplementasian pendidikan bela negara dapat
ditunjukan sebagai berikut:
1. Kesadaran berbangsa dan bernegara yang ditunjukan lewat bentuk keaktifan dan
dukungan masyarakat dalam mengikuti organisasi masyarakat dan kegiatannya
berorientasi pada pembangunan bangsa dan bernegara, partisipasi dalam
pemilihan umum dan turut menjaga kedaulatan negara lewat aktivitas yang selalu
dilakukan oleh masyarakat
2. Adapun keyakinan akan pentingnnya bela negara yang ditunjukan lewat sikap
persatuan dan toleransi anatar kelompok masyarakat ditengah keyakinan yang
tidak sama. Hal menunjukan adanya sikap persatuan masyarakat ditengah
perbedaan identitas yang mereka miliki.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan bela negara merupakan salah satu bentuk upaya kementrian
pertahanan republik Indonesia untuk menghasilkan komponen cadangan yang sudah
diajukan dalam rancangan undang-undang (RUU) komponen cadangan. Landasan-
landasan pendidikan bela negara meliputi landasan : yuridis, filosofis, historis,
sosiologis dan religius. Unsur bela negara terbagi menjadi lima point ialah cinta tanah
air, kesadran berbangsa dan bernegara, yakin akan pancasila sebagai ideologi negara,
rela berkorban untuk bangsa dan negara, memiliki kemampuan awal bela negara
indonesia.
Tujuan bela negara secara umum yaitu untuk kelangsungan hidup bangsa dan
negara, melestarikan budaya, menjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945,
berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara, dan bertujuan untuk menjaga identitas
dan integritas RI.
Pengimplementasian pendidikan bela negara sebagai pemersatu bangsa
diantaranya kesadaran berbangsa dan bernegara yang ditunjukan lewat bentuk
keaktifan dan dukungan masyarakat dalam mengikuti organisasi masyarakat dan
kegiatannya berorientasi pada pembangunan bangsa indonesia.

B. Saran
Bela negara merupakan bentuk implementasi kita sebagai warga NKRI untuk
turut serta berperan aktif dalam menjaga serta melindungi bangsa. Jika tidak bisa
seperti para pahlawan kita yang telah gugur sebagai ganda terdepan kemerdekaan
indonesia, setidaknya sekarang ini kita bisa menjaga keutuhan negara dengan cara
belajar, berusaha dan menjaga kelestarian kebudayaan Indonesia sebagai identitas
negara.

11
Daftar Pustaka

Abidin, Zainal, dkk. 2014. Buku Ajar Pendidikan Bela Negara, (Surabaya : UPN Veteran
Jawa Timur).

Ahmad, Abdul Kadir. 2021. Pendidikan Bela Negara di Sekolah/Madrasah, (Bandung : CV.
Media Sains Indonesia).
Alim, Muhammad , 2006. Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan
Kepribadian Muslim, (Bandung: Remaja Rosdakarya)
Mardjoko, Budi. 2013. Implementasi Program Garda batas Dalam Rangka Bela negara di
Pulai Sebatik, (Jakarta: Universitas Pertahanan Indonesia).
Matodang, Erlind. 2005. Kurikulum Bela Negara di Tingkat Pendidikan Tinggi : Prosfektif
Ketinpangan Dalam Sistem Pertahanan Indonesia, Jurnal Pertahanan 5, No. 3.
Mudyaharjo, 2004. Filsafat Ilmu Pendidikan: Suatu Pengantar, (Bandung : Remaja
Rosdakarya).
Mujiwati, Yuniar . Serba-Serbi Wawasan Kebangsaan, ( Pasuruan : Lembaga Academic &
Research Institute).
Shihab, Muhammad Quraish, 2013. Wawasan Al-Quran, (Bandung : Mizan)
Widodo, Wahyu, dkk.2015. Pendidikan Kewarganegaraan, ( Yogyakarta : CV. Andi Offset).
Wijayanto, Rahmat, dkk, 2018. Pendidikan Bela Negara Sebagai Tonggak Peradaban Jiwa
Patriotisme Generasi Muda, Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 3, No. 2.

12

Anda mungkin juga menyukai