Anda di halaman 1dari 7

UTS

KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Eliana Sari, MM.


Mata Kuliah : Kewarganegaraan Hari Selasa Pukul 08.00 WIB

Di susun Oleh :

AlFaridz (1502619054)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2024
Resume Jurnal Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai
Pertahanan Nasional

Pendahuluan
Pada dasarnya, ketahanan nasional itu sangat penting dan memiliki hubungan
yang berkaitan dengan kepribadian bangsa. Kepribadian bangsa ini menjadi suatu
modal dari ketahanan pribadi oleh setiap individu, sampai kepribadian bangsa itu
dapat dikembangkan agar terwujudnya suatu ketahanan nasional. Setiap individu
sangat diharapkan agar mampu menanamkan suatu kepribadian yang
mencerminkan pada pancasila. (Soedarsono, 1997:52-53)
Dimensi yang dapat diukur seperti itu adalah patriotisme, optimisme, sosial
integrasi, dan kepercayaan politik. Keempat dimensi ini merupakan pengukuran
praktis ketahanan nasional yang ditarik dari perspektif modal sosial. Kapasitas
masyarakat untuk beradaptasi dengan kemalangan dibatasi dalam penerimaan sosial
pilihan untuk adaptasi (Adger, 2003: 388).
Ketahanan berasal dari asal kata “tahan” yang maksudnya tahan menderita,
tabah, kuat, dapat menguasai diri, tidak kenal menyerah. Ketahanan berarti berbicara
tentang perihal kuat, keteguhan hati, atau ketabahan. Jadi Ketahanan Nasional adalah
perihal kuat, teguh, dalam rangka kesadaran, sedang pengertian nasional adalah
penduduk yang tinggal di suatu wilayah dan berdaulat. Dengan demikian istilah
ketahanan nasional adalah perihal keteguhan hati untuk memperjuangkan kepentingan
nasional. Jika kita mengkaji Ketahanan Nasional secara luas kita akan mendapatkan
tiga “wajah” Ketahanan Nasional, walaupun ada persamaan tetapi ada perbedaan satu
sama lain seperti:
1. Ketahanan Nasional sebagai kondisi dinamis mengacu keadaan “nyata riil”
yang ada dalam masyarakat, dapat diamati dengan panca indra manusia.
2. Ketahanan nasional sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan negara
diperlukan penataan hubungan antara aspek kesejahteraan (IPOLEKSOSBUD)
dan keamanan (Hankam).
3. Ketahanan Nasional sebagai metode berfikir, ini berarti suatu pendekatan khas
yang membedakan dengan metode berfikir lainnya.
Identitas nasional adalah fondasi yang kuat dalam mempertahankan integritas
suatu bangsa. Melalui pendidikan kewarganegaraan, individu dipersiapkan untuk
memahami dan menghargai nilai-nilai budaya, sejarah, dan tradisi yang menjadi
identitas suatu bangsa. Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan membantu
memperkuat solidaritas dan rasa persatuan di antara warga negara, yang merupakan
aspek krusial dalam pertahanan nasional. Pendidikan kewarganegaraan juga berperan
dalam mengembangkan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Melalui pemahaman yang mendalam tentang konstitusi dan peraturan-peraturan
negara, individu dibekali dengan pengetahuan untuk menjadi warga yang bertanggung
jawab dan berkontribusi aktif dalam menjaga stabilitas dan keamanan negara.
Patriotisme adalah semangat cinta tanah air yang menjadi kekuatan moral
dalam membela negara dari berbagai ancaman. Pendidikan kewarganegaraan
memainkan peran kunci dalam memupuk dan memperkuat sikap patriotisme pada
generasi muda. Melalui pengalaman belajar yang menyentuh langsung realitas
kehidupan sosial dan politik negara, individu didorong untuk memiliki rasa tanggung
jawab dan komitmen terhadap kepentingan nasional.

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode deskripsi
dimana peneliti memberikan kuosioner berbentuk google form dan mahasiswa mengisi
sesuai pemahaman masing-masing, mengapa mengambil google form, karena melihat
situasi sekarang dimana wabah covid-19 masih menjadi penghambat untuk tidak
melakukan penelitian langsung terjun kelapangan jadi peneliti memakai jalan
alternative untuk melihat pemahaman mahasiswa mengenai pertahanan nasional,
dimana disini peneliti mengambil 15 imahasiswa untuk dijadikan bahan uji pada
penelitian kali ini.
Hasil & Pembahasan
Fungsi pendidikan kewarganegaraan sebagai pertahanan nasional adalah untuk
membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada
bangsa dan negara Indonesia. Pendidikan kewarganegaraan diperlukan untuk
meningkatkan rasa cinta tanah air, menyediakan pengetahuan dan kesadaran nasional,
dan mengembangkan perilaku dan tindakan yang cinta tanah air dan budaya. Selain itu,
pendidikan kewarganegaraan juga berperan dalam meningkatkan kualitas manusia
Indonesia, yang berbudi luhur, mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung
jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.
Pendidikan kewarganegaraan diperlukan dalam bela negara, sebagai upaya bela
negara secara non fisik. Hal ini disebabkan karena bela negara merupakan konsep
patriotisme yang disusun lewat perangkat perundang-undangan dan petinggi negara,
sebagai upaya mempertahankan eksistensi suatu negara. Bela negara menjadi
kewajiban bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Pendidikan kewarganegaraan
berperan untuk meningkatkan kesadaran dan kecintaan terhadap tanah air, yang
merupakan salah satu upaya bela negara.
Pendidikan kewarganegaraan dapat membantu dalam pertahanan nasional
dengan berbagai cara. Berikut adalah beberapa contoh:
1. Membentuk karakter dan sikap: Pendidikan kewarganegaraan membantu
membentuk karakter dan sikap yang lebih baik di dalam masyarakat. Ikhtisar
dari penelitian menggambarkan bahwa peserta didik memiliki pemahaman
sikap dan perilaku yang lebih baik terhadap pendidikan bela negara dan
pemahaman terhadap urgensi pendidikan bela negara sebagai upaya pertahanan
negara2.
2. Membangun kesadaran nasional: Pendidikan kewarganegaraan meningkatkan
kesadaran nasional dan cinta tanah air. Hal ini berperan dalam membantu
masyarakat Indonesia menjadi lebih mandiri, maju, dan tangguh3.
3. Membantu meningkatkan kualitas manusia: Pendidikan kewarganegaraan
membantu meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Ikhtisar dari penelitian
menggambarkan bahwa pendidikan kewarganegaraan berperan dalam
meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang berbudi luhur, berkepribadian,
mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta
sehat jasmani dan rohani4.
4. Menginstruksikan warga negara: Pendidikan kewarganegaraan
menginstruksikan warga negara untuk bersikap toleran dan mandiri. Hal ini
berperan dalam membantu masyarakat Indonesia menjadi lebih harmoni dan
berdaya saing1.
5. Membantu meningkatkan ketahanan nasional: Pendidikan kewarganegaraan
berperan dalam membantu meningkatkan ketahanan nasional. Hal ini
disebabkan karena pendidikan kewarganegaraan membantu masyarakat
Indonesia menjadi lebih mandiri, maju, dan tangguh .
6. Membantu meningkatkan partisipasi masyarakat: Pendidikan kewarganegaraan
membantu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan negara. Hal
ini disebabkan karena pendidikan kewarganegaraan membantu masyarakat
Indonesia menjadi lebih aktif dan berpartisipasi dalam kehidupan negara.

hasil penelitian penulis menggunakan google form, penulis menarik hasil hampir semua
mahasiswa mengetahui apa itu pertahanan nasional. Dapat kita lihat diagram pada gambar.

Dan contoh kasus mengenai sistem pertahanan nasional yang ada di indonesia amat
sangat banyak hal itu dapat kita lihat dari contoh-contoh kasus yang mahasiswa isi di
google form yang telah penulis buat. Kita bisa lihat contoh-contoh kasus yang terjadi
di Indonesia yang mahasiswa ketahui, ada pada gambar 3.

Kesimpulan
Pendidikan kewarganegaraan sangat besar peranannya dalam upaya
menciptakan ketahanan nasional. Perguruan tinggi diharapkan mampu mempersiapkan
warga negara Indonesia untuk memiliki semangat berjuang dalam bentuk non fisik,
sadar dan peduli akan pengaruh yang timbul pada aspek POLEKSOSBUD sehingga
mampu mengantisipasinya. Pendidikan kewarganegaraan membantu meningkatkan
kesadaran nasional, cinta tanah air, dan berperan dalam menginstruksikan warga
negara untuk bersikap toleran dan mandiri. Selain itu, pendidikan kewarganegaraan
juga berperan dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yang berbudi luhur,
mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat
jasmani dan rohani.

Daftar Pustaka
Adger, W. Neil,. (2003). Social Capital, Collective Action, and Adaptation to Climate
Change. Economic Geography Journal, Vol 79. No 4.
Ahmad Syafii Maarif . (2004). “Pendidikan dan Peningkatan Moralitas Bangsa”,.
Pewara Dinamika, Vol 6. No 2.
Endang Z. Sukaya. dkk. (2000). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Penerbit
Paradigma.
Hans J. Morgenthau,. (1990). Politik Antar Bangsa. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Huntington,
Samuel. (2003). Prajurit Dan Negara: Teori dan Politik Hubungan Militer-Sipil.
Jakarta: Grasindo.
Kementrian Pertahanan RI Dirjen Strahan. (2011). Kebijakan China terhadap Konflik
Laut .
Lemhanas. (1995). Kewiraan Untuk Mahasiswa, Dirjen Dikti Depdikbud. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Soedarsono, S. (1997). Ketahanan Pribadi Dan Ketahanan Keluarga Sebagai
Tumpuan Ketahanan Nasional. Jakarta: PT Intermasa.
Sumarsono, d. (2001). Pendidikan Kewarganegaraan . Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama

Anda mungkin juga menyukai