Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN”

Disusun Oleh :
ANNISSYAH DWI WEIZAH PUTRI 031414764

PERGURUAN TINGGI NEGRI UNIVERSITAS TERBUKA


ANGKATAN 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Makalah ini saya buat untuk para generasi muda terutama mahasiswa
sebagai generasi penerus bangsa agar dapat meningkatkan kesadaran
politik warga negara, memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk
memperkuat wawasan ideologi Indonesia, dan upaya bela negara bagi
kalangan mahasiswa.
Peran generasi muda di era sekarang sangat penting apalagi hal yang
berkaitan dengan ideology yang harus dipahami. Kita harus menyadarkan
masyarakat terutama para mahasiswa untuk dapat mengetahui tentang
upaya bela negara yang harus diketahui para mahasiswa.

1.2 TUJUAN PENULISAN


1. Sebagai media sosialisasi para generasi mudah penting nya
mengetahui tentang ideologi Pancasila
2. Sebagai referensi bagi mahasiswa upaya bela negara tidak harus
tentang peperangan
BAB II
PEMBAHASAN

UPAYA BELA NEGARA DI KALANGAN MAHASISWA


Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945,
dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup bangsa
dan negara. Bela negara merupakan kewajiban dan hak warga negara
karena eksistensi dan kelangsungan hidup bangsa dan negara tidak
tergantung pada sekelompok masyarakat, tetapi tanggung jawab
seluruh warga negara. Bela negara adalah tekad, sikap, semangat, serta
tindakan warga negara dalam upaya menjaga, memelihara, serta
mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Tekad
upaya ini tidak hanya terbatas dalam wujud perjuangan mengangkat
senjata, melainkan mencakup semua wujud gagasan, sikap, serta
perbuatan pengabdian melalui bidang masingmasing dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara dalam mencapai tujuan Nasional.
Nilai-Nilai Bela Negara :
- Cinta Tanah Air Republik Indonesia, mengenal dan mencintai
wilayah nasional, selalu waspada, siap membela NKRI
terhadap segala bentuk ancaman.
- Kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia, selalu
membina kerukunan, persatuan dan kesatuan, selalu
mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan
pribadi atau golongan, memahami lambang negara, lagu
kebangsaan dan mentaati seluruh perundang-undangan yang
berlaku.
- Rela berkorban bagi bangsa dan negara
- Memiliki kemampuan awal Bela Negara
Pendidikan bela negara sangat penting bagi mahasiswa
untuk membekali mahasiswa sebagai penerus bangsa dengan
kesadaran bela negara serta kemampuan berfikir secara
komperehensif dalam ketahanan nasional. Dalam penerapannya
Bela negeri tidak wajib dalam bentuk perang namun selaku
mahasiswa kita dapat melaksanakan bela negeri dengan metode
lain semacam belajar dengan giat, tidak menyebarkan kabar Hoax
serta ujaran kebencian, hidup bertoleransi, melestarikan budaya,
mengenakan produk Indonesia, berprestasi mengharumkan nama
bangsa di dunia internasional, melindungi nama baik bangsa serta
negeri.
Sebagai mahasiswa kita harus perduli terhadap
pertumbuhan pemerintahan yang terdapat di negeri kita.
Kesalahan- kesalahan atas kebijakan yang dicoba dengan
penguasa wajib dikiritik. Mahasiswa wajib jadi generasi yang
pintar serta tidak diam begitu saja kala masyarakatnya bergeming.
Selaku mahasiswa kita wajib terletak di garda terdepan dalam
memperjuangkan aspirasi warga. Selaku mahasiswa pula kita
wajib memikirkan gimana caranya untuk mengembalikan serta
mengganti keadaan negeri kita ini supaya jadi negeri yang
sempurna serta sanggup bersaing dengan negeri maju yang
terdapat di segala dunia. Pergantian tersebut sangat dibutuhkan
untuk tercapainya suatu negeri yang sempurna. Tetapi, dalam
penerapannya nanti tidak melenyapkan jati diri selaku mahasiswa
serta Bangsa Indonesia selaku bangsa yang sopan, ramah,
bermoral serta mempunyai akhlak mulia.
Seluruh warga negara sejak dini perlu dibekali dengan
kemampuan tersebut melalui Pendidikan pendahuluan bela negara
(PPBN). PPBN ini bertujuan untuk:
1. meningkatkan kecintaan pada tanah air
2. meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara
3. meningkatkan keyakinan Pancasila sebagai ideologi bangsa
4. meningkatkan kesadaran bela negara
5. mengembangkan kemampuan awal bela negara

PPBN dilaksanakan lewat 2 tahapan, ialah lewat


Pembelajaran disekolah dasar serta menengah misalnya lewat
Pembelajaran kepramukaan serta lewat Pembelajaran besar
dalam wujud Pendidikan Kewarganegaraan. Pembelajaran
Kewarganegaraan lebih ditekankan pada aspek kognitif serta
afektif( perilaku/ karakter) bela negeri dalam rangka
kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Hak dan kewajiban warga
negara dalam upaya bela negara melalui Pendidikan pendahuluan bela
negara (PPBN) sebagai bagian integral Pendidikan nasional yang
tercantum pada Pasal 18. Para pemuda sebagai generasi penerus yang
bertugas mengisi kemerdekaan, mempertahankan kelangsungan hidup
bangsa dan negara perlu memiliki apresiasi yang memadai terhadap
makna perjuangan yang dilakukan oleh para penegak kemerdekaan.
Apresiasi itu hanya akan tumbuh jika para pemuda memahami dan
menghayati sejarah perjuangan bangsa. Apresiasi menimbulkan rasa
senang, sayang, cinta, keinginan untuk memelihara, melindungi atau
membela. Pendidikan bela negara dilakukan untuk membekali para
mahasiswa selaku calon pemimpin di masa depan dengan kesadaran
bela negara serta kemampuan berpikir secara komprehensif integral
dalam rangka ketahanan nasional. Kesadaran bela negara ini berwujud
sebagai kerelaan dan kesediaan melakukan upaya untuk kelangsungan
hidup bangsa dan negara melalui bidang profesinya.
Kesadaran bela negara ini dengan demikian mengandung:
a. Kecintaan kepada tanah air.
b. Kesadaran berbangsa dan bernegara.
c. Keyakinan akan Pancasila dan UUD 1945.
d. Kerelaan berkorban bagi bangsa dan negara,
e. Sikap dan perilaku awal bela negara, (yang diperoleh melalui
Pendidikan pendahuluan bela negara dan Pendidikan
Kewarganegaraan).
Kerelaan berkorban untuk membela bangsa serta negara.
Bab XII Pasal 30 UUD 1945 memiliki arti terdapatnya demokratisasi
dalam penyelenggaraan pertahanan keamanan negeri Republik
Indonesia. Segala rakyat berhak serta harus membela negara serta
bangsanya. Terwujudnya keikutsertaan masyarakat negara dalam
pembelaan negara itu mempersyaratkan kalau masyarakat negara wajib
memahami serta memiliki pengetahuan tentang pertahanan keamanan
negara. Oleh sebab itu, pertahanan keamanan( Hankam), yang
mencakup; Konflik serta perang, Pengantar Hankam negara; sistem
pertahanan keamanan rakyat semesta ( Sish ankamrata) dan politik
strategi pertahanan keamanan yang berkaitan dengan pembinaan serta
pemakaian kekuatan Hankam dan dwifungsi ABRI dalam kenangan. Bela
negara merupakan kewajiban dan hak setiap warga negara. tanggung jawab
kelangsungan hidup bangsa serta negeri merupakan tanggung jawab bersama
selaku bangsa. Falsafah bangsa, pemikiran hidup, pandangan hidup, dasar
negeri, konstitusi, Wasantara serta Tannas ialah kerangka dasar kehidupan
nasional yang hierarkis. Pancasila ialah falsafah, pemikiran hidup, pandangan
hidup/ mengerti, serta dasar negeri yang tercantum serta tidak terpisahkan
dalam UUD 1945. Dalam menggapai tujuan nasional dibutuhkan teori- teori
ataupun asas- asas yang diyakini kebenarannya selaku pedoman dasar,
Wasantara selaku doktrin dasar serta Tannas selaku doktrin penerapan.
Pada saat ini kesadaran para mahasiswa terhadap bela negara masih
kurang sebab, banyak kalangan mahasiswa masih belum tau sepri apa bela
negara yangharus dilakukannya. Yang mereka pikir mungkin bela negara yang
dimaksud adalah peperangan tapi sebenar nya ada hal lain yang dilakukan
untuk melaksankan bela negara itu. Selain itu bela negara juga dapat
dilakukan melalui bidang pendidikan. Pemahaman bela negeri belum sanggup
dilaksanakan generasi muda. Generasi Muda melaksanakan kekerasan pada
tahun 2013 total sudah terjalin 255 permasalahan kekerasan yang membunuh
20 siswa, tahun 2014 Komisi Nasional Proteksi Anak menerima 2. 737
permasalahan ataupun 210 tiap bulan serta tahun 2015 angka kekerasan
pelakunya antar pelajar/ siswa hendak bertambah dekat 12- 18 persen.
Kesadaran
Bela Negara belum ideal dan membudaya dalam kehidupan nasional.
Sebelum pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, kita yakin telah
mengupayakan membina seoptimal mungkin untuk mensosialisasikan nilai-
nilai bela negara dalam kehidupan nasional yang meliputi bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Upaya mensosialisasikan, melakukan pendidikan
dan pelatihan, ceramah, diskusi dan lain-lain, bertujuan untuk membentuk
budaya karakter bangsa yang nasionalisme dan berjiwa patriotisme. Belum
optimalnya pada pelaksanaan terhadap kebijakan aktualisasi kesadaran bela
negara. Reformasi yang dilaksanakan pada tahun 1998 sangat berpengaruh
terhadap perkembangan kehidupan nasional. Pengaruh reformasi itu
membuat pemerintah kehilangan arah dan kebijakan dalam merumuskan bela
negara sebagai komponen utama untuk membentuk kekokohan karakter
bangsa.Negara Indonesia dimiliki oleh seluruh warga negara Indonesia,
dengan demikian setiap peraturan perundang-undangan yang dibentuk dalam
rangka untuk mengatur kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat
tentunya mengikutsertakan seluruh partisipasi generasi muda melalui
penjaringan aspirasi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.
Generasi muda merupakan tulang punggung negara, berpeluang besar
menjadi pemimpin-pemimpin nasional baik dimasa sekarang maupun masa
depan. Kesadaran bela negara akan tumbuh dan berkembang dalam
kehidupan generasi muda kesehariannya dalam lingkungan tempat tinggal
dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan umum, lingkungan kerja dan
lingkungan sekolah. Pemahaman bela negara terbentuknya karakter bangsa
dalam menghadapi serta mengatasi setiap setiap,ancaman,
tantangan,hambatan dan gangguan baik yang berasal dari dalam negeri
ataupun luar negeri yang membahayakan kelangsungan pertahanan dan
keamanan bangsa dan negara Indonesia. kekuatan rakyat adalah sumber dari
kekuatan negara, kekuatan pertahanan nonmiliter dibangun dari potensi
kekuatan sosial dan politik yang terkandung pada masyarakat. Dengan suatu
ketrampilan, kekuatan tersebut bisa dimanfaatkan dan digunakan tidak hanya
untuk menghancurkan penindasan atau tirani, tetapi juga untuk menangkal
dan mengalahkan agresi dengan efektif dalam rangka pertahanan non militer.

A. TEORI ASAL USUL NEGARA


1. Teori Ketuhanan, terjadinya negara memang sudah kehendak
Tuhan Yang Maha Kuasa. Anggapan ini berawal dari determinisme
religius, yaitu segala sesuatu yang terjadi ini sudah takdir Allah.
2. Teori Kenyataan, negara itu timbul karena kenyataan, artinya
berdasarkan syarat-syarat tertentu yang sudah dipenuhi, misalnya
adanya pemerintahan, wilayah, penduduk dan pengakuan dari dalam
dan luar.
3. Teori Perjanjian atau Kontrak Sosial, negara itu terbentuk
berdasarkan perjanjian bersama
4. Teori Penaklukan, negara itu timbul karena adanya kelompok
manusia mengalahkan kelompok manusia yang lain
5. Teori Alamiah, negara adalah ciptaan alam karena manusia
dianggap sebagai makhluk sosial dan sekaligus makhluk politik.
6. Teori Filosofi, dikenal sebagai teori idealistis, teori mutlak, teori
metafisis. Teori ini bersifat filosofis karena merupakan renungan-
renungan tentang negara dan bagaimana negara itu seharusnya ada.
Bersifat idealis karena merupakan pemikiran tentang negara
sebagaimana negara itu seharusnya ada, “Negara sebagai ide”
bersifat mutlak karena melihat negara sebagai suatu kesatuan yang
omnipetent dan omnikompeten. Bersifat metafisis karena adanya
negara terlepas dari individu yang menjadi bagian dari bangsa.
Negara mempunyai atau memiliki kemauan sendiri, kepentingan
sendiri, dan nilai moral sendiri.
7. Teori Historis, lembaga-lembaga sosial tidak dibuat, tetapi timbul
secara evolusioner sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan manusia.
Oleh karenanya, lembaga-lembaga sosial kenegaraan itu
dipengaruhi oleh situasi dan kondisi dari lingkungan setempat,
waktu, dan tuntutan zaman sehingga secara historis berkembang
menjadi negara-negara.
8. Teori Organis, negara sebagai manusia. Pemerintah dianggap
sebagai tulang, undang-undang dianggap sebagai syaraf, kepala
negara dianggap sebagai kepala, masyarakat dianggap sebagai
daging
9. Teori Patrilineal dan Matrilineal, negara itu timbul dari
perkembangan kelompok keluarga yang dikuasai oleh garis
keturunan Ayah (patrilineal) atau garis keturunan Ibu (matrilineal).
Keluarga tersebut terus berkembang menurut garis keturunan yang
ada dan menjadi benih-benih negara sampai terbentuk pemerintahan
yang terdesentralisasi.
10. Teori Kadaluwarsa, negara terbentuk karena memang kekuasaan
raja (diterima atau ditolak oleh rakyat) sudah kedaluwarsa memiliki
kerajaan (sudah lama memiliki kekuasaan) dan pada akhirnya
menjadi hak milik oleh karena kebiasaan.

B. NEGARA DAN BANGSA

Sesuatu struktur politik yang diatur oleh hukum, mencakup


sesuatu komunitas/ warga, manusia yang hidup dalam sesuatu
daerah yang jadi kepunyaan mereka di mana terdapatnya
pengadaan serta pemeliharaan tata keteraturan( Hukum) untuk
kehidupan mereka, dan terdapatnya dominasi pemakaian kekuatan
fisik. Negeri ialah suatu wujud tata sosial kehidupan politik yang
sangat universal serta mendunia. Negeri ialah hasil proses
timbulnya kelompok penguasa yang memahami daerah bangsa
secara bertahap

C. NILAI-NILAI BELA NEGARA GENERASI MUDA


Kesadaran bela negara terbangun melalui cara pandang yang
berhubungan dengan sejarah kebudayaan bangsa Indonesia,serta
falsafah/ideologi Pancasila akan terbentuk wawasan nasional atau
wawasan nusantara. Dengan telah terpolakan melalui cara pandang,
sejarah dan kebudayaan bangsa, falsafah Pancasila akan terwujud
pertahanan keamanan negara Indonesia oleh kesadaran bela negara
setiap warga negara atau seluruh komponen bangsa. Bangsa dan
Negara Indonesia hingga saat telah mampu untuk mengelola dan
memanfaatkan sumber daya alam, sumber daya manusia sehingga
produksi dalam negeri meningkat bahkan telah mampu mengeksport
keluar negeri. Negara Indonesia berdiri diatas keanekaragaman
berbagai etnis, budaya dan agama. Walaupun berbeda-beda dari
berbagai latar belakang tetapi kesadaran berbangsa dan bernegara
Indonesia tetap kokoh dan utuh berdirinya NKRI. Negara dan bangsa
Indonesia selalu menjunjung tinggi dan memberikan penghormatan
terhadap kebhinekaan atas nilai persatuan bangsa. Nilai Persatuan
bangsa berada dalam sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia.
Persatuan bangsa Indonesia dalam kebersamaan untuk mewujudkan
cita-cita nasional dan tujuan nasional. Menghilangkan perasan
fanatisme kesukuan/kedaerahan dan mencintai setiap kebudayaan
yang berkembang didaerah, dan semestinya setiap kebudayaan daerah
dapat diangkat menjadi kebudayaan nasional. Kebudayaan daerah
merupkan aset bangsa Indonesia, oleh karena itu harus dibina secara
terus menerus secara berkelanjutan dan berkesinambungan agar tidak
menjadi punah/hilang sehingga dapat diteruskan oleh generasi muda
penerus bangsa Indonesia.
KESIMPULAN
Setiap warga negara harus memiliki rasa cinta tanah air, upaya bela negara
tidak harus dilakukan oleh para wajib militer. Bela negara juga bisa
dilakukan dikalangan masyarakat terutama pada generasi muda yang akan
menjadi penerus bangsa. Upaya bela negara tidak harus dilakukan dengan
peperangan tetapi bisa juga dilakukan dengan tidak mengikuti tawuran,
belajar dengan rajin, tidak menggunakan narkoba, membuat prestasi yang
akan mengharumkan nama bangsa baik secara akademis maupun non
akademis.

SARAN
Jadilah generasi yang baik, yang melakukan upaya bela negara yang sesuai
dengan apa yang sudah diberi tahu sewatktu dibangku sekolah. Harumkan
nama bangsa dan negara agar dikenal banyak orang. Bela negara harus
dilakukan dengan sungguh sungguh agar mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.ut.ac.id/4063/1/MKDU4111-M1.pdf
https://www.wantannas.go.id/2017/09/24/sesjen-wantannas-peran-
mahasiswa-dalam-bela-negara-adalah-bagian-dari-menjaga-ketahanan-
nasional/
https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/4KZ632gK-wujud-
bela-negara-mahasiswa-tak-harus-wajib-militer
https://core.ac.uk/download/pdf/288021941.pdf

Anda mungkin juga menyukai