Anda di halaman 1dari 107

KEWARGANEGARAAN

Oleh:
Dr. Yudi Krismen, S.H., M.H

Oleh:

Dr. Yudi Krismen, S.H., M.H


Sejarah perkembangan
pendidikan kewiraan
menjadi pendidikan kewarganegaraan
1. pertama 1979, Mata kuliah ini bernama Pendidikan Kewiraan, DISUSUN
OLEH lemhanas, dikti terdiri dari Wawasan Nusantara, Ketahanan
Nasional, politik dan Strategi Nasional, Politik dan Strategi Pertahanan
dan Keamanan Nasional, sistem Hankamrata;
2. sekitar Tahun 1985, diadakan penyempurnaan oleh Lemhannas dan
Dirjen Dikti, terdiri atas pengantar yang bersisikan gambaran umum
tentang bahan ajar PKn dan interelasinya dengan bahan ajar mata kuliah
lain, sedangkan materi lainnya tetap ada;
3. sekitar Tahun 1995, nama mata kuliah berubah menjadi Pendidikan
Kewarganegaraan yang bahan ajarnya disusun kembali oleh Lemhannas
dan Dirjen Dikti dengan materi pendahuluan, wawasan nusantara,
ketahanan nasional, politik strategi nasional, politik dan strategi
pertahanan dan keamanan nasional, sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta.
4. sekitar Tahun 2001, materi disusun oleh Lemhannas dengan materi
pengantar dengan tambahan materi demokrasi, HAM, lingkungan hidup,
bela negara, wawasan nusantara, ketahanan nasional, politik dan
strategi nasional.
5. Tahun 2002, Kep. Dirjen Dikti No. 38/Dikti/Kep/2002 materi berisi
pengantar sebagai kaitan dengan MKP, demokrasi, HAM, wawasan
nusantara, ketahanan nasional, politik dan strategi nasional.
PENDIDIKAN KEWIRAAN
Pengertian pendidikan kewiraan agak berbeda dengan
program wajib latih mahasiswa (walapa) yang pernah
dilaksanakan sebelum tahun 1970 an. Pendidikan
walapa menitikberatkan pada pendidikan fisik,
sedangkan pendidikan kewiraan lebih menitikberatkan
kepada kemampuan penalaran ilmiah yang sifatnya
kogntif dan efektif tentang bela negara dlm rangka
ketahanan nasional. Demikian juga bahwa pendidikan
kewiraan instrakurikuler dan wajib berbeda dengan
latihan mahasiswa yang bersifat ekstrakurikuler yang
bersifat sukarela.
PENDIDIKAN KEWIRAAN
istilah pendidikan kewiraan merupakan paduan dua kata pendidikan
dan kewiraan. di dalam undang-undang nomor. 2 Th 1989 tentang
pendidikan nasional bab 1 pasal 1 dijelaskan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan membimbing pengajaran dan atau latihan bagi peranannya
di masa mendatang.
Kata kewiraan berasal dari kata wira yang berarti satria, patriot,
pahlawan. Setelah mendapat awalan ke dan akhiran an dapat
diartikan sebagai kesadaran, kecintaan, kesetiaan, dan
keberanian membela bangsa dan tanah air Indonesia dengan
demikian pengertian dari pendidikan kewiraan adl usaha sadar
untuk menyiapkan peseerta didik dlm mengembangkan
kecintaan,kesetiaan,keberanian untuk berkorban membela
bangsa dan tanah air indonesia.
Maksud dan tujuan
adalah untuk memperluas cakrawala berfikir para
mhs sbg WARGA NEGARA, sekaligus sbg pejuang
bangsa dlm usaha menciptakan serta meningkatkan
kesejahteraan dan keamanan nasional untuk
menjamin kelangsungan hidup bgs dan negara demi
terwujudnya aspirasi perjuangan nasional dengan
tujuan untuk memupuk kesadaran bela negara dan
berfikir komprehensif, integral/terpadu dikalangan
mahasiswa dalam rangka ketahanan nasional,
Output Pendidikan Kewiraan dapat menumbuhkan apresiasi
kepada mahasiswa sebagai calon2 pemimpin nasional di masa
mendatang

yg memiliki kemampuan yaitu :


1.Mampu menghayati dan mengimplementasikan
wawasan nusantara dan ketahanan nasional
2.Mampu memahami politik dan strategi nasional,
serta mampu menyebarkan dan
melaksanakan GBHN sesuai dengan bidang
profesinya
3.Mampu berperan serta dalam sistim pertahanan,
keamanan, rakyat semesta.
TUJUAN KHUSUS

agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan


hak dan kewajibanya secara santun, jujur, demokratis,
serta ikhlas sebagai WARGA NEGARA RI terdidik dan
bertanggung jawab.
1.Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai
masalah dasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara serta dapat mengatasinya dengan pemikiran
kritis dan bertanggung jawab yang berlandaskan
pancasila,wawasan nusantara,ketahanan nasional
2. Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai
dengan nilai2 kejuangan,cinta tanah air, serta rela berkorban
bagi nusa dan bangsa.
Ruang lingkup
Pendidikan kewiraan terdiri dari 5 pokok
bahasan yaitu:
1.wawasan nusantara;
2.ketahanan nasional;
3.politik dan strategi nasional;
4.politik dan strategi pertahanan dan
5.keamanan nasional, serta sistim pertahanan
keamanan rakyat semesta.
Tujuan kewiraan adalah memupuk kesadaran bela
negara dan berfikir komprehensif di kalangan
mahasiswa dalam rangka ketahanan nasional dengan
didasari pada:

1. Kecintaan kepada tanah air


2. Kesadaran berbangsa dan bernegara
kesatuan RI
3. Yakin akan kesaktian pancasila dan UUD’45
4. Rela berkorban demi bangsa dan negara
5. Kemampuan awal bela negara
DASAR HUKUM

1. UUD’45,meliputi:
A. Pembukaan UUD’45 alinea 4, tersurat dalam
cita2 tujuan dan aspirasi bangsa indonesia
tentang kemerdekaan;
B. Pasal 30 ayat 1,tiap WARGA NEGARA berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara
C. Pasal 31 yat 1,tiap WARGA NEGARA berhak
mendapatkan pengajaran
DASAR HUKUM
2. Keputusan Bersama MENDIKBUD dan
MENHANKAM/PANGAB, realisasi pembelaan negara
melalui pengajaran
3. UU nomor. 20/1982 ttg ketentuan2 pokok
pertahanan,keamanan negara meliputi:
A. Pasal 18 hak dan kewajiban Warga Negara yang diwujudkan
dengn keikutsertaan dlm upaya bela negara,diselenggarakan melalui
pendidikan pendahuluan bela negara sebagai bagian tidak
terpisahkan dalam sistim pendidikan nasional
B. Pasal 19 ayat 2,pendidikan pendahuluan bela negara wajib diikuti
oleh setiap Warga Negara dan dilaksanakan scara bertahap,tahap
awal pada pendidikan tingkat dasar sampai menengah dalam
gerakan pramuka,tahap lanjutan dalam bentuk pendidikan kewiraan
pada tingkat pendidikan tinggi.
Landasan ilmiah, dasar pemikiran
Pendidikan Kewarganegaraan.
Setiap WARGA NEGARA dituntut untuk dapat hidup berguna dan
bermakna bagi negara dan bangsanya serta mampu mengantisipasi
perkembangan dan perubahan masa depanya.
Untuk itu diperlukan pembekalan IPTEK, seni yang berlandaskan nilai2
keagamaan, nilai2 moral dan nilai2 budaya bangsa.
Nilai dasar tsb berperan sebagai panduan dan pegangan hidup setiap
WARGA NEGARA dalam kehidpan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Bahasan pendidikan Kewarganegaraan meliputi hubungn antara WARGA
NEGARA dan Negara, serta pendidikan Pendahuluan bela negara yang
semua ini berpijak pada nilai2 budaya bangsa indonesia.
Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah: untuk menumbuhkan
wawasan,kesadaran bernegara,serta membentuk sikap dan perilaku cinta
tanah air yang bersendikan kebudayaan bangsa.
OBJEK PEMBAHASAN PK

Objek pembahasan Pendidikan kewarganegaraan menurut


keputusan Dirjen DIKTI Nomor 267/DIKTI/2000. Mencakup:
1. Hak dan kewajiban WARGA NEGARA
2. Pendidikan Pendahuluan Bela Negara
3. Demokrasi Indonesia
4. HAM
5. Wawasan Nusantara
6. Ketahanan Nasional
7. Politik dan Strategi Nasional.
Syarat utama berdirinya suatu
negara merdeka adalah:

1.Harus ada wilayah tertentu,


2.Rakyat Yang tetap,
3.Ada pemerintahan yang
berkedaulatan.
Bela Ngr
WN adalah rakyat Yang menetap disuatu wilayah dan rakyat tertentu
dalam hubunganya dengan negara dalam hubungan antara WN dan
Negara, WN mempunyaai kewajiban thd negara dan sebaliknya WN
juga mempunyai hak2 Yang harus diberikan dan dilindungi oleh negara.

Dalam hubungan internasional disetiap wilayah negara selalu ada WN


dan Orang asing yang semuanya disebut penduduk.

Setiap WN adalah penduduk suatu negara, sedangkan setiap penduduk


belum tentu WN. karena mungkin orang asing, penduduk suatu negara
mencakup WN dan orang asing yang memiliki hubungan berbeda
dengan negara.

Setiap WN mempunyai hubungan yang tak terputus meskipun dia


bertempat tinggal di Luar Negeri.
Azaz-azaz kewarnegaraan

Setiap negara yang berdaulat berhak untuk


menentukan sendiri syarat untuk menjadi warga
negara, dalam ilmu tata negara dikenal adanya dua
azaz kewarganegaraan,yaitu;
1.asas ius soli adalah asas daerah kelahiran artinya
bahwa status kewarganegaraan seseorang ditentukan
oleh tempat kelahiranya dinegara tsb. dan;
2.asas ius sanguinis adalah asas keturunan atau
hubungan darah artinya bahwa kewarganegaraan
seseorang ditentukan oleh orangtuanya.
Hak dan kewajiban bela negara

Bela negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang
teratur, menyeluruh terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh
kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan
bernegara.
Bagi warga negara indonesia usaha pembelaan negara dilandasi oleh
kecintaan pada tanah air dan kesadaran berbangsa dan bernegara
indonesia dengan keyakinan pada pancasila sebagai dasar negara
serta berpijak pada UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap
warganegara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan,
kedaulatan negara persatuan dan kesatuan bangsa indonesia
keutuhan wilayah nusantara serta nilai2 pancasila dan UUD 45.
Asas demokrasi dalam pembelaan negara
Berdasarkan pasal 27 ayat 3, dalam perubahan UUD45:

bahwa usaha bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara
hal ini menunjukan adanya asas demokrasi dalam pembelaan negara yang
mencakup 2 arti,
• pertama bahwa setiap warganegara turut serta dalam menentukan
kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga2 perwakilan sesuai
dengan UUD 1945 dan Undang-Undang yang berlaku.
• kedua,bahwa setiap warga negara harus turt serta dalam setiap usaha
pembelaan negara sesuai dengan kemampuan/profesinya masing2.

Motivasi dalam pembelaan negara, usaha pembelaan negara bertumpu pada


kesadaran setiap warga negara akan hak dan kewajibanya,kesadaraanya
demikian perlu ditumbuhkan melalui proses motvasi untuk mencintai tanah air
dan untuk ikut serta dalam pembelaan negara.
beberapa dasar pemikiran yang dapat dijadikan sebagai
bahan motivasi setiap warganegara untuk ikut serta
membela negara indonesia

antara lain:
1. Pengalaman sejarah perjuangan RI
2. Kedudukan wilayah geografis nusantara
Yang strategis
3. Keadaan penduduk yang besar
4. Kekayaan sumber daya alam
5. Perkembangan dan kemajuan iptek
dibidang persenjataan
6. Kemungkinan timbulya bencana perang
Pendidikan Kewiraan Merupakan
Strategi Berbangsa dan Bernegara
Negara Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa
dan agama rawan terjadi timbulnya SARA. Selain itu,
globalisasi di berbagai bidang merupakan tantangan,
ancaman, hambatan, dan gangguan (TAHG) bagi bangsa
Indonesia. Untuk itu perlu bagi warga negara Indonesia
dibekali cinta tanah air, rela berkorban demi negara dan
bangsa.
Salah satu cara membekali kecintaan terhadap tanah air
adalah melalui Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara bisa diajarkan
melalui pendidikan formal dan non formal, mulai
pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Untuk
pendidikan tinggi melalui mata kuliah Pendidikan
Kewiraan, terkandung materi tentang Wawasan
Nusantara, Ketahanan Nasional, Politik dan Strategi
Nasional, Politik dan Strategi Pertahanan Nasional, serta
Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta.
BEBERAPA KENDALA DLM
PENDIDIKAN KEWIRAAN
antara lain:
1.kurangnya kepedulian sebagian pimpinan perguruan
tinggi terhadap Pendidikan Kewiraan;
2.kurangnya kepedulian dari mahasiswa terhadap
Pendidikan Kewiraan;
3.kekurangmampuan dosen kewiraan dalam mengajarkan
materi Pendidikan Kewiraan sehingga tidak menimbulkan
minat di kalangan mahasiswa;
4.kekurangmampuan dosen kewiraan dalam menerapkan
metode mengajarnya sehingga membosankan mahasiswa,
antara teori yang diajarkan dengan kenyataan di lapangan
terdapat kesenjangan.
WAWASAN NUSANTARA
• Indonesia dgn konsep dasar wilayah negara kepulauan telah diletakkan
melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut
memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia, karena telah
melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah
Indonesia.
• Laut Nusantara bukan lagi sebagai pemisah, akan tetapi sebagai
pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan
mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Ada bangsa yang secara eksplisit mempunyai cara bagaimana ia
memandang tanah airnya beserta lingkungannya. Cara pandang itu biasa
dinamakan wawasan nasional.
• Sebagai contoh, Inggris dengan pandangan nasionalnya berbunyi:
"Brittain rules the waves". Ini berarti tanah Inggris bukan hanya sebatas
pulaunya, tetapi juga lautnya.Tetapi cukup banyak juga negara yang tidak
mempunyai wawasan, seperti: Thailand, Perancis, Myanmar dan
sebagainya.
wasantara
Wasantara ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan
lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan
penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia
di tengah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu.
• Unsur-unsur dasar wasantara itu ialah: wadah (contour atau
organisasi), isi, dan tata laku.
• Dari wadah dan isi wasantara itu, tampak adanya bidang-bidang
usaha untuk mencapai kesatuan dan keserasian dalam bidang-
bidang:
• Satu kesatuan wilayah
• Satu kesatuan bangsa
• Satu kesatuan budaya
• Satu kesatuan ekonomi
• Satu kesatuan hankam.
“Wawasan Nusantara”

Terdapat beberapa penjelasan yaitu:


1. Pengertian dari wawasan nusantara.
2. Unsur – unsur dari wawasan nusantara.
3. Hakikat dari wawasan nusantara.
4. Kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan
nusantara.
5. Implementasi serta tantangan yang dihadapi
dari wawasan nusantara.
6. Arah pandang wawasan nusantara.
“Pengertian Wawasan Nusantara”

Kata wawasan berasal dari kata “wawas” ( bahasa Jawa ) yang


berarti melihat atau memandang. Jika ditambah dengan akhiran –an
maka secara harfiah berarti cara penglihatan, cara tinjau, cara
pandang.
Nusantara adalah sebuah kata majemuk yang diambil dari bahasa
Jawa Kuno yakni nusa yang berarti pulau, dan antara artinya lain.
Wawasan nasional suatu bangsa dibentuk dan dijiwai oleh paham
kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya.
Beberapa teori paham kekuasaan dan teori geopolitik. Perumusan
wawasan nasional lahir berdasarkan pertimbangan dan pemikiran
mengenai sejauh mana konsep operasionalnya dapat diwujudkan dan
dipertanggungjawabkan.
TEORI PENDUKUNG
Teori-teori yang dapat mendukung rumusan tersebut antara lain:
a. Paham Machiavelli (Abad XVII)
Dalam bukunya tentang politik yang diterjemahkan kedalam bahasa dengan
judul “The Prince”, Machiavelli memberikan pesan tentang cara membentuk
kekuatan politik yang besar agar sebuah negara dapat berdiri dengan kokoh.
Didalamnya terkandung beberapa postulat dan cara pandang tentang
bagaimana memelihara kekuasaan politik. Menurut Machiavelli, sebuah negara
akan bertahan apabila menerapkan dalil-dalil berikut:
1. pertama, segala cara dihalalkan dalam merebut dan mempertahankan
kekuasaan;
2. kedua, untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba (divide et
impera) adalah sah; dan
3. ketiga, dalam dunia politik (yang disamakan dengan kehidupan
binatang buas ), yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.
Semasa Machiavelli hidup, buku “The Prince” dilarang beredar oleh Sri Paus
karena dianggap amoral. Tetapi setelah Machiavelli meninggal, buku tersebut
menjadi sangat dan banyak dipelajari oleh orang-orang serta dijadikan
pedoman oleh banyak kalangan politisi dan para kalangan elite politik.
TEORI PENDUKUNG
b. Paham Kaisar Napoleon Bonaparte (abad XVIII)
Kaisar Napoleon merupakan tokoh revolusioner di bidang cara
pandang, selain penganut baik dari Machiavelli. Napoleon
berpendapat bahwa perang di masa depan akan merupakan
perang total yang mengerahkan segala upaya dan kekuatan
nasional.
Kekuatan ini juga perlu didukung oleh kondisi sosial budaya
berupa ilmu pengetahuan teknologi demi terbentuknya
kekuatan hankam untuk menduduki dan menjajah negara-
negara disekitar Prancis.
Ketiga postulat Machiavelli telah diimplementasikan dengan
sempurna oleh Napoleon, namun menjadi bumerang bagi
dirinya sendiri sehingg akhir kariernya dibuang ke Pulau Elba.
TEORI PENDUKUNG
c. Paham Jendral Clausewitz (XVIII)
Pada era Napoleon, Jenderal Clausewitz sempat terusir oleh tentara
Napoleon dari negaranya sampai ke Rusia. Clausewitz akhirnya bergabung
dan menjadi penasihat militer Staf Umum Tentara Kekaisaran Rusia.
Sebagaimana kita ketahui, invasi tentara Napoleon pada akhirnya terhenti di
Moskow dan diusir kembali ke Perancis.
Clausewitz, setelah Rusia bebas kembali, di angkat menjadi kepala staf
komando Rusia. Di sana dia menulis sebuah buku mengenai perang
berjudul Vom Kriege (Tentara Perang). Menurut Clausewitz, perang adalah
kelanjutan politik dengan cara lain. Baginya, peperangan adalah sah-sah
saja untuk mencapai tujuan nasional suatu bangsa. Pemikiran inilah yang
membenarkan Rusia berekspansi sehingga menimbulkan perang Dunia I
dengan kekalahan di pihak Rusia atau Kekaisaran Jerman
TEORI PENDUKUNG
d. Paham Feuerbach dan Hegel
Paham materialisme Feuerbach dan teori sintesis Hegel menimbulkan dua
aliran besar Barat yang berkembang didunia, yaitu kapitalisme di satu pihak
dan komunisme di pihak yang lain. Pada abad XVII paham perdagangan
bebas yang merupakan nenek moyang liberalisme sedang marak. Saat itu
orang-orang berpendapat bahwa ukuran keberhasilan ekonomi suatu
negara adalah seberapa besar surplus ekonominya, terutama diukur
dengan emas. Paham ini memicu nafsu kolonialisme negara Eropa Barat
dalam mencari emas ke tempat yang lain. Inilah yang memotivasi Columbus
untuk mencari daerah baru, kemudian Magellan, dan lain-lainnya. Paham ini
juga yang mendorong Belanda untuk melakukan perdagangan (VOC) dan
pada akhirnya menjajah Nusantara selama 3,5 abad.
TEORI PENDUKUNG
e. Paham Lenin (XIX)
Lenin telah memodifikasi paham Clausewitz. Menurutnya,
perang adalah kelanjutan politik dengan cara kekerasan. Bagi
Leninisme/komunisme, perang atau pertumpahan darah atau
revolusi di seluruh dunia adalah sah dalam kerangka
mengkomuniskan seluruh bangsa di dunia. Karena itu, selama
perang dingin, baik Uni Soviet maupun RRC berlomba-lomba
untuk mengekspor paham komunis ke seluruh dunia.
G.30.S/PKI adalah salah satu komoditi ekspor RRC pada tahun
1965. Sejarah selanjutnya menunjukkan bahwa paham
komunisme ternyata berakhir secara tragis seperti runtuhnya
Uni Soviet.
TEORI PENDUKUNG
f. Paham Lucian W.Pye dan Sidney
Dalam buku Political Culture and Political Development
(Princeton University Press, 1972 ), mereka mengatakan :”The
political culture of society consist of the system of empirical
believe expressive symbol and values which devidens the
situation in political action can take place, it provides the
subjective orientation to politics.....The political culture of
society is highly significant aspec of the political system”. Para
ahli tersebut menjelaskan adanya unsur-unsur subyektivitas
dan psikologis dalam tatanan dinamika kehidupan politik suatu
bangsa, kemantapan suatu sistem politik dapat dicapai apabila
sistem tersebut berakar pada kebudayaan politik bangsa yang
bersangkutan.samudera Hindia).
KONSEPSI WASANTRA
Latar belakang yang mempengaruhi tumbuhnya konsepSi wawasan nusantara
adalah sebagai berikut :

a. Aspek Historis
Dari segi sejarah, bahwa bangsa Indonesia menginginkan menjadi bangsa yang bersatu
dengan wilayah yang utuh adalah karena dua hal yaitu :
1.Kita pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa yang terjajah dan terpecah,
kehidupan sebagai bangsa yang terjajah adalah penederitaaan, kesengsaraan,
kemiskinan dan kebodohan. Penjajah juga menciptakan perpecahan dalam diri bangsa
Indonesia. Politik Devide et impera. Dengan adanya politik ini orang-orang Indonesia
justru melawan bangsanya sendiri. Dalam setiap perjuangan melawan penjajah selalu
ada pahlawan, tetapi juga ada pengkhianat bangsa.
2.Kita pernah memiliki wilayah yang terpisah-pisah, secara historis wilayah Indonesia
adalah wialayah bekas jajahan Belanda . Wilayah Hindia Belanda ini masih terpisah-
pisah berdasarkan ketentuan Ordonansi 1939 dimana laut territorial Hindia Belanda
adalah sejauh 3 (tiga) mil. Dengan adanya ordonan tersebut , laut atau perairan yang
ada diluar 3 mil tersebut merupakan lautan bebas dan berlaku sebagai perairan
internasional
KONSEPSI WASANTRA
• SELAMA 12 Tahun kemudian, Menteri Djuanda mengeluarkan
pernyataan yang selanjutnya disebut sebagai Deklarasi
Djuanda pada 13 Desember 1957. Isi pokok dari deklarasi
tersebut menyatakan bahwa “laut territorial Indonesia tidak
lagi sejauh 3 mili melainkan selebar 12 mil” dan secara
resmi menggantikam Ordonansi 1939.
• Dekrasi Djuanda juga dikukuhkan dalam UU No.4/Prp Tahun
1960 tentang perairan Indonesia yang berisi :
1. Perairan Indonesia adalah laut wilayah Indonesia beserta
perairan pedalaman Indonesia
2. Laut wilayah Indonesia adalah jalur laut 12 mil laut
3. Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang
terletak pada sisi dalam dari garis dasar.
• Keluarnya Deklarasi Djuanda melahirkan konsepsi
wawasan Nusantara dimana laut tidak lagi sebagai
pemisah, tetapi sebagai penghubung.UU mengenai
perairan Indonesia diperbaharui dengan UU No.6
Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia.
Deklarasi Djuanda juga diperjuangkan dalam forum
internasional. Melalui perjuangan panjanag akhirnya
Konferensi PBB tanggal 30 April menerima “ The
United Nation Convention On The Law Of the
Sea”(UNCLOS) . Berdasarkan Konvensi Hukum Laut
1982 tersebut Indonesia diakui sebagai negara
dengan asas Negara Kepulauan (Archipelago State).
B. Aspek Geografis dan Sosial
Budaya
Dari segi geografis dan Sosial Budaya, Indonesia merupakan negara bangsa
dengan wilayah dan posisi yang unik serta bangsa yang heterogen. Keunikan
wilayah dan dan heterogenitas menjadikan bangsa Indonesia perlu memilikui
visi menjadi bangsa yang satu dan utuh .
Keunikan wilayah dan heterogenitas itu anatara lain sebagai berikut :
1. Indonesia bercirikan negara kepulauan atau maritime
2. Indonesia terletak antara dua benua dan dua samudera(posisi silang)
3. Indonesia terletak pada garis khatulistiwa
4. Indonesia berada pada iklim tropis dengan dua musim
5. Indonesia menjadi pertemuan dua jalur pegunungan yaitu sirkumpasifik dan
Mediterania
6. Wilayah subur dan dapat dihuni
7. Kaya akan flora dan fauna dan sumberdaya alam
8. Memiliki etnik yang banyak sehingga memiliki kebudayaan yang beragam
9. Memiliki jumlah penduduk dalam jumlah yang besar, sebanyak 218.868 juta
jiwa (tahun 2005 – www.datastatistik-Indonesia.com)
Berdasarkan Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998
tentang GBHN, Wawasan Nusantara yang merupakan
wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan
berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
serta kesatuan wilayah dalam menyelengarakan
kehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
untuk mencapai tujuan nasional.
Isi Wawasan Nusantara
Isi Wawasan Nusantara mencakup :
1.Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan
Politik, dalam arti :
a.Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya
merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan matra
seluruh bangsa serta menjadi modal dan milik bersama bangsa.
b.Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam
berbagai bahasa daerah serta memeluk dan meyakini berbagai agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan
bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya.
c.Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air, serta mempunyai tekad dalam
mencapai cita-cita bangsa.
d.Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan
negara yang melandasi, membimbing, dan mengarahkan bangsa menuju
tujuannya.
e. Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara
merupakan satu kesatuan politik yang diselenggarakan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
f. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu
kesatuan sistem hukum dalam arti bahwa hanya ada satu
hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
g. Bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan
bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial melalui politik luar negeri bebas aktif serta diabdikan
pada kepentingan nasional.
2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu
Kesatuan Ekonomi, dalam arti :

1. Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial


maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa,
dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia
merata di seluruh wilayah tanah air.
2. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan
seimbang di seluruh daerah, tanpa meninggalkan ciri khas
yang dimiliki oleh daerah dalam
pengembangankehidupanekonominya.
c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara
merupakan satu kesatuan ekonomi yang diselenggarakan
sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan dan
ditujukan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat
3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu
Kesatuan Sosial dan Budaya, dalam arti :

1. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan


bangsa harus merupakan kehidupan bangsa yang serasi
dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang
sama, merata dan seimbang, serta adanya keselarasan
kehidupan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa.
2. Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu,
sedangkan corak ragam budaya yang ada
menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi
modal dan landasan pengembangan budaya bangsa
seluruhnya, dengan tidak menolak nilai – nilai budaya lain
yang tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa,
yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh bangsa.
4. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu
Kesatuan Pertahanan Keamanan, dalam arti :

1. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah


pada hakekatnya merupakan ancaman terhadap seluruh
bangsa dan negara.
2. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan
kewajiban yang sama dalam rangka pembelaan negara
dan bangsa.
Konsep geopolitik dan geostrategi

Nusantara (archipelagic) dipahami sebagai konsep


kewilayahan nasional dengan penekanan bahwa wilayah
negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang dihubungkan
oleh laut. Laut yang menghubungkan dan mempersatukan
pulau-pulau yang tersebar di seantero khatulistiwa.
Sedangkan Wawasan Nusantara adalah konsep politik
bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu
kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk
dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya
secara tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan
negara secara utuh menyeluruh mencakup segenap bidang
kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi,
sosial budaya, dan hankam.
Konsep geopolitik dan geostrategi

Wawasan Nusantara sebagai konsepsi politik dan kenegaraan


yang merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa
Indonesia telah ditegaskan dalam GBHN dengan Tap. MPR
No.IV tahun 1973. Penetapan ini merupakan tahapan akhir
perkembangan konsepsi negara kepulauan yang telah
diperjuangkan sejak Dekrarasi Juanda tanggal 13 Desember
1957
Sebagai bangsa yang majemuk yang telah menegara, bangsa
Indonesia dalam membina dan membangun atau
menyelenggarakan kehidupan nasionalnya, baik pada aspek
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan
rakyat semestanya, selalu mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah.
UNSUR-UNSUR DASAR WAWASAN
NUSANTARA
a.Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di
dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh
perairan. Oleh karena itu Nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta
dihubungkan oleh perairan didalamnya. Setelah bernegara dalam negara
kesatuan Republik Indonesia, bangsa indonesia memiliki organisasi
kenegaraan yang merupakan wadah berbagi kegiatn kenegaraan dalam
wujud suprastruktur politik. Sementara itu, wadah dalam kehidupan
bermasyarakat adalah lembaga dalam wujud infrastruktur politik. Letak
geografis negara berada di posisi dunia antara dua samudra, yaitu
Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan antara dua benua, yaitu banua
Asia dan benua Australia. Perwujudan wilayah Nusantara ini menyatu
dalam kesatuan politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan
keamanan.
UNSUR-UNSUR DASAR WAWASAN
NUSANTARA
b.Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945
yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan pemerintah,
sistem pemerintahan, dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah
negara kesatuan yang berbentuk republik.
c. Tata Kelengkapan Organisasi
Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan
kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang
mencakup partai politik, golongan dan organisasi masyarakat, kalangan
pers seluruh aparatur negara. Yang dapat diwujudkan demokrasi yang
secara konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal
berdasarkan dasar filsafat pancasila.
HAKIKAT WAWASAN NUSANTARA

Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara,


dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh
dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Hal
tersebut berarti bahwa setiap warga bangsa dan aparatur
negar harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh
menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara indonesia.
Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara
harus dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan
negara Indonesia, tanpa menghilangkan kepentingan lainnya,
seperti kepentingan daerah, golongan dan orang per orang.
KEDUDUKAN, FUNGSI DAN
TUJUAN WAWASAN NUSANTARA.
1. Kedudukan
a. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia
merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat
agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya
mencapai serta mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.
b. Wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari
stratifikasinya sebagai berikut:
1. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara
berkedudukan sebagai landasan idiil.
2. Undang undang dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara,
berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
3. Wawasan nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai
landasan visional.
4. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional atau sebagai
kebijaksanaan nasional, berkedudukan sebagai landasan
operasional.
KEDUDUKAN, FUNGSI DAN
TUJUAN WAWASAN NUSANTARA.

2. Fungsi
Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman,
motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam
menentukan segala jenis kebijaksanaan, keputusan,
tindakan danperbuatan bagi penyelenggara negara
di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh
rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
KEDUDUKAN, FUNGSI DAN
TUJUAN WAWASAN NUSANTARA.
3. Tujuan
Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan
nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan
rakyat Indonesia yang lebih mementingkan
kepentingan nasional dari pada kepentingan individu,
kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal
tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingan-
kepentingan individu, kelompok, suku bangsa,atau
daerah.
IMPLEMENTASI DAN TANTANGAN YANG
DIHADAPI DARI WAWASAN NUSANTARA
Indonesia, sebagai negara bangsa (nation state) kini sedang berada
dipersimpangan jalan. Di tengah himpitan upaya untuk keluar dari krisis
ekonomi, Indonesia harus menghadapi ragam tuntutan dari daerah yang –
entah kebetulan atau tidak—muncul pada waktu yang hampir bersamaan.
Tuntutantersebut jenisnya bermacam-macam; dari sekadar menuntut
pembagian keuangan yang lebih adil, tuntutan otonomi yang lebih luas,
tuntutan federalisasi, sampai ke tuntutan kemerdekaan.
Akibatnya, eksistensi negara bangsaIndonesia sebagai negara kesatuan
dalam ideologi, politik, sosial, budaya,pertahanan dan keamanan
(sebagaimana dinyatakan dalam konsep yang selama inidisebut “wawasan
nusantara”), kemudian dipertanyakan kesahihannya dalammenjamin
terwujudnya keadilan dan kemakmuran yang merata.
ARAH PANDANG WAWASAN NUSANTARA

1. Arah Pandang Ke Dalam

Arah pandang ke dalam bertujuan menjamin perwujudan


persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional,
baik aspek alamiah maupun sosial. Arah pandang ke
dalam mengandung arti bahwa bangasa indonesia harus
peka dan berusaha untuk mencegah dan mengatasi sedini
mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi
bangsa dan harus mengupayakan tetap terbina dan
terpeliharanya persatua dan kesatuan dalam kebhinekaan.
ARAH PANDANG WAWASAN NUSANTARA
2. Arah Pandang Ke Luar
Arah pandang ke luar ditujukan demi terjaminnya kepentingan nasional dalam dunia serba
berubah maupun kehidupan dalam negeri serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, serta kerja sama dan
sikap saling menghormati. Arah pandang ke luar mengandung arti bahwa kehidupan
internasionalnya, bangsa Idonesia harus berusaha mengamankan kepentingan nasionalnya
dalam semua aspek kehidupan demi tercapainya tujuan nasional sesuai tertera pada
Pembukaan UUD1945.
Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai banyak celah
kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh negara lain yang pada akhirnya dapat
meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia. Indonesia yang
memiliki kurang lebih 13.670 pulau memerlukan pengawasan yang cukup ketat. Dimana
pengawasan tersebut tidak hanya dilakukan oleh pihak TNI/Polri saja tetapi semua lapisan
masyarakat Indonesia. Bila hanya mengandalkan TNI/Polri saja yang persenjataannya kurang
lengkap mungkin bangsa Indonesia sudah tercabik – cabik oleh bangsa lain. Dengan
adannya wawasan nusantara kita dapat mempererat rasa persatuan di antara penduduk
Indonesia yang saling berbhineka tunggal ika.Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah
wawasan nusantara yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju
tujuan nasional. sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan
agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena
itu diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa
Indonesia.
KETAHANAN NASIONAL

Dalam kehidupan bernegara bangsa indonesia dalam mencapai tujuan


nasional akan berinteraksi dengan lingkunganya baik dalam maupun luar
negeri. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul dampak positif dan
negatif bagi kelangsungan hidupnya yang berupa tantangan
ancaman,hambatan,dan gangguan untuk menghadapi segala macam
ancaman tersebut perlu adanya sesuatu
kemampuan,kekuatan,ketangguhan,keuletan,dan daya tahan, itulah yang
dinamakan ketahanan nasional.
konsep ketahanan nasional ini pada hakekatnya adalah konsepsi
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang
seimbang dan serasi dalam kehidupan nasional secara menyeluruh
berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dengan berpedoman pada
wawasan nusantara.dengan demikian jelaslah bahwa suatu bangsa yang
memiliki ketahanan nasional yang tinggi akan mampu mencapai apa yang
dicita-citakan karena bangsa tersebut mampu menanggulangi segala
macam ancaman,tantangan,hambatan,dan gangguan yang dihadapi dari
dalam dan luar negeri.
KETAHANAN NASIONAL

Dalam kehidupan bernegara bangsa indonesia dalam mencapai tujuan


nasional akan berinteraksi dengan lingkunganya baik dalam maupun luar
negeri. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul dampak positif dan
negatif bagi kelangsungan hidupnya yang berupa tantangan
ancaman,hambatan,dan gangguan untuk menghadapi segala macam
ancaman tersebut perlu adanya sesuatu
kemampuan,kekuatan,ketangguhan,keuletan,dan daya tahan, itulah yang
dinamakan ketahanan nasional.
konsep ketahanan nasional ini pada hakekatnya adalah konsepsi
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang
seimbang dan serasi dalam kehidupan nasional secara menyeluruh
berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dengan berpedoman pada
wawasan nusantara.dengan demikian jelaslah bahwa suatu bangsa yang
memiliki ketahanan nasional yang tinggi akan mampu mencapai apa yang
dicita-citakan karena bangsa tersebut mampu menanggulangi segala
macam ancaman,tantangan,hambatan,dan gangguan yang dihadapi dari
dalam dan luar negeri.
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

1. Latar belakang

Sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 dikumandangkan, amakan rakyat dan


bangsa Indonesia telah menetapkan tujuan nasional dari perjuangan untuk
mengisi kemerdekaannya, yaitu sebagaimana tertuang dalam jiwa dan
semangat dari pembukaan Undang-undang Dasar 1945 ialah: Masyarakat
adil dan makmur berdasarkan pAncasila dalam wadah Negara kesatuan
Republik Indonesia dan dalam lingkungan suasana persahabatan dan
perdamaian dunia.
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

1. Latar belakang

Sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 dikumandangkan, amakan rakyat dan


bangsa Indonesia telah menetapkan tujuan nasional dari perjuangan untuk
mengisi kemerdekaannya, yaitu sebagaimana tertuang dalam jiwa dan
semangat dari pembukaan Undang-undang Dasar 1945 ialah: Masyarakat adil
dan makmur berdasarkan pAncasila dalam wadah Negara kesatuan Republik
Indonesia dan dalam lingkungan suasana persahabatan dan perdamaian
dunia.
Namun, Penyelewengan-penyelewengan dalam sejarah ketatanegaraan
Indonesia mencapai puncaknya dengan pecahnya pemberontakan G 30
S/PKI. Penyelewengan ini tidak saja meliputi bidang administrasi, ekonomi,
politik, sosial-budaya, hankam, kan tetapi telah lebih jauh daripada itu ialah
meyelewengkan falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Keadaan yang demikian itu menimbulkan reaksi yang spontan dari kekuatan
pendukung Pancasila nyang menghendaki dihentikannya penyelewengan-
penyelewengan tersebut serta diluruskannya kembali arah perjuangan rakyat
dan bangsa Indonesia menuju kepada tujuan nasional yang telah ditetapkan.
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

2. Pengertian Politik dan Strategi Nasional

Secara etimologis kata politik berasal dari bahasa Yunani Politeia, yang
akar katanya adalah polis, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri
sendiri. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai
makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan
rangkaian asas, prinsip, keadaaan, jalan, cara dan alat yang digunakan
untuk mencapai tujuan tertentu yang mencakup kepentingan seluruh
warga negara.
Politics dan policy mempunyai hubungan yang erat dan timbal balik.
Politics memberikan asas, jalan, arah, dan medannya, sedangkan policy
memberikan pertimbangan cara pelaksanaan asas, jalan, dan arah
tersebut sebaik-baiknya.
Politik dapat juga disebut proses pembentukan dan pembagian kekuasaan
dalam masyarakat antara lain berwujud proses pembuatan keputusan
dalam negara. Secara umum politik menyangkut proses penentuan tujuan
negara dan cara melaksanakannya.
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

Pelaksanaan tujuan itu memerlukan kebijakan-kebijakan


umum (public policies) yang menyangkut pengaturan,
pembagian, atau alokasi sumber-sumber yang ada. Dengan
demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan
dengan:
a. Negara
b. Kekuasaan
c. Pengambilan keputusan
d. Kebijakan umum
e. Distribusi
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

Politik nasional adalah suatu kebijakan umum dan pengambilan


kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional bangsa. Dengan
demikian definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta
kebijaksanaan negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan,
pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional untuk
mencapai tujuan nasional. Sedangkan strategi nasional adalah cara
melaksanakan politik nasional dalam upaya mencapai sasaran dan tujuan yang
ditetapkan oleh politik nasional. Dapat dikatakan bahwa strategi nasional
disusun untuk mendukung terwujudnya politik nasional.
Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran
yang terkandung dalam system manajemen nasional yang berdasarkan ideologi
Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Landasan
pemikiran dalam manajemen nasional sangat penting sebagai kerangka acuan
dalam penyususan politik strategi nasional, karena didalamnya terkandung
dasar negara, cita-cita nasional dan konsep strategi bangsa Indonesia.
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

Penyusunan Politik dan Strategi Nasional


Politik strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun
berdasarkan sistem kenegaraan menurut UUD 1945. Sejak tahun 1985
berkembang pendapat yang mengatakan bahwa pemerintah dan
lembaga-lembaga negara yang diatur dalam UUD 1945 merupakan
suprastruktur politik, lembaga-lembaga tersebut adalah MPR, DPR,
Presiden, BPK, dan MA. Sedangkan badan-badan yang berada didalam
masyarakat disebut sebagai infrastruktur politik yang mencakup pranata
politik yang ada dalam masyarakat seperti partai politik, organisasi
kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group)
dan kelompok penekan (pressure group). Suprastruktur dan infrastruktur
politik harus dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

Mekanisme penyusunan politik strategi nasional ditingkat


suprastruktur politik diatur oleh Presiden, dalam hal ini
Presiden bukan lagi sebagai mandataris MPR sejak pemilihan
Presiden secara langsung oleh rakyat pada tahun 2004.
Karena Presiden dipilih langsung oleh rakyat maka dalam
menjalankan pemerintahan berpegang pada visi dan misi
Presiden yang disampaikan pada waktu sidang MPR setelah
pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji Presiden/Wakil
Presiden. Visi dan misi inilah yang dijadikan politik dan
strategi dalam menjalankan pemerintahan dan melaksanakan
pembangumnan selama lima tahun. Sebelumnya Politik dan
strategi nasional mengacu kepada GBHN yang dibuat dan
ditetapkan oleh MPR.
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

Proses penyusunan politik strategi nasional pada


infrastruktur politik merupakan sasaran yang akan dicapai
oleh rakyat Indonesia. Sesuai dengan kebijakan politik
nasional, penyelenggara negara harus mengambil langkah-
langkah pembinaan terhadap semua lapisan masyarakat
dengan mencantumkan sasaran masing-masing
sektor/bidang.
Dalam era reformasi saat ini masyarakat memiliki peran
yang sangat besar dalam mengawasi jalannya politik
strategi nasional yang dibuat dan dilaksanakan oleh
Presiden.
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

Stratifikasi Politik Nasional


Stratifikasi politik nasional dalam negara Republik Indonesia adalah
sebagai berikut ;
1. Tingkat penentu kebijakan puncak
a. Meliputi kebijakan tertinggi yang menyeluruh secara nasional dan
mencakup penentuan undang-undang dasar. Menitikberatkan pada
masalah makro politik bangsa dan negara untuk merumuskan idaman
nasional berdasarkan falsafah Pancasila dan UUD 1945. Kebijakan
tingkat puncak dilakukanb oleh MPR.
b. Dalam hal dan keadaan yang menyangkut kekuasaan kepala negara
seperti tercantum pada pasal 10 sampai 15 UUD 1945, tingkat penentu
kebijakan puncak termasuk kewenangan Presiden sebagai kepala
negara. Bentuk hukum dari kebijakan nasional yang ditentukan oleh
kepala negata dapat berupa dekrit, peraturan atau piagam kepala
negara.
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

2. Tingkat kebijakan umum


Merupakan tingkat kebijakan dibawah tingkat kebijakan
puncak, yang lingkupnya menyeluruh nasional dan
berisimengenai masalah-masalah makro strategi guna
mencapai idaman nasional dalam situasi dan kondisi
tertentu.

3. Tingkat penentu kebijakan khusus


Merupakan kebijakan terhadap suatu bidang utama
pemerintah. Kebijakan ini adalah penjabaran kebijakan
umum guna merumuskan strategi, administrasi, sistem dan
prosedur dalam bidang tersebut. Wewenang kebijakan
khusus ini berada ditangan menteri berdasarkan kebijakan
tingkat diatasnya.
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

4. Tingkat penentu kebijakan teknis


Kebijakan teknis meliputi kebijakan dalam satu sektor dari
bidang utama dalam bentuk prosedur serta teknik untuk
mengimplementasikan rencana, program dan kegiatan.
5. Tingkat penentu kebijakan di Daerah
a. Wewenang penentuan pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat di
Daerah terletak pada Gubernur dalam kedudukannya sebagai
wakil pemerintah pusat di daerahnya masing-masing.
b. Kepala daerah berwenang mengeluarkan kebijakan pemerintah
daerah dengan persetujuan DPRD. Kebijakan tersebut berbentuk
Peraturan Daerah (Perda) tingkat I atau II. Menurut kebijakan yang
berlaku sekarang, jabatan gubernur dan bupati atau walikota dan
kepala daerah tingkat I atau II disatukan dalam satu jabatan yang
disebut Gubernur/KepalaDaerah tingkat I, Bupati/Kepala Daerah
tingkat II atau Walikota/Kepala Daerah tingkat II.
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

Politik Pembangunan Nasional dan Manajemen


Nasional

Politik merupakan cara untuk mencapai tujuan yang telah


ditetapkan sebelumnya. Tujuan politik bangsa Indonesia
telah tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

Setelah pemilu 2004 Presiden menetapkan visi dan misi yang dijadikan
rencana pembangunan jangka menengah yang digunakan sebagai
pedoman dalam menjalankan pemerintahan dan membangun bangsa.

1. Makna pembangunan nasional


Tujuan pembangunan nasional itu sendiri adalah sebagai usaha untuk
meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia. Dan pelaksanaannya
bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga merupakan
tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia.
2. Manajemen nasional
Manajemen nasional pada dasarnya merupakan suatu sistem sehingga lebih
tepat jika kita menggunakan istilah sistem manajemen nasional. Layaknya
sebuah sistem, pembahasannya bersifat komprehensif, strategis dan integral.
Orientasinya adalah pada penemuan dan pengenalan (identifikasi) faktor-faktor
strategis secara menyeluruh dan terpadu.
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

Secara sederhana unsur-unsur utama sistem manajemen nasional


dalam bidang ketatanegaraan meliputi :
a. Negara
b. Bangsa Indonesia
c. Pemerintah
d. Masyarakat

Sebagai unsur penunjang dan pemakai, berperan sebagai kontributor,


penerima dan konsumen bagi berbagai hasil kegiatan penyelenggaraan
fungsi pemerintahan.
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

Sistem Konstitusi Nasional


Konstitusi berasal dari bahasa Perancis “Cons tituer” yang berarti
membentuk. Maksud dari istilah tersebut adalah pembentukan,
penyusunan atau pernyataan akan suatu negara. Dalam bahasa Latin,
konstitusi merupakan gabungan dua kata “Cume” berarti “bersama
dengan ….” Dan “Sta tuere” berarti: “membuat sesuatu agar berdiri atau
mendirikan, menetapkan sesuatu”.
Sedangkan Undang-Undang Dasar merupakan terjemahan dari istilah
Belanda “Grondwet”. “Grond” berarti tanah atau dasar, dan“Wet” berarti
Undang-Undang.
Menurut istilah, konstitusi adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan
baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat
cara-cara bagaimana suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu
masyarakat.
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

Menurut F. Lasele konstitusi dibagi menjadi 2


pengertian, yakni:
1.Sosiologis dan politis. Secara sosiologis dan
politis, konstitusi adalah sintesa faktor-faktor
kekuatan yang nyata dalam masyarakat.
2.yuridis. Secara yuridis konstitusi adalah suatu
naskah yang memuat semua bangunan negara
dan sendi-sendi pemerintahan.
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

Tujuan, Fungsi dan Ruang Lingkup


Konstitusi
Secara garis besar, tujuan konstitusi adalah
membatasi tindakan sewenang-wenang
pemerintah, menjamin hak-hak rakyat yang
diperintah dan menetapkan pelaksanaan
kekuasaan yang berdaulat. Sedangkan
fungsi konstitusi adalah sebagai dokumen
nasional dan alat untuk membentuk sistem
politik dan sistem hukum negara.
ruang lingkup konstitusi

Menurut A. A. H. Struycken meliputi:


1. Hasil perjuangan politik bangsa di waktu yang
lampau
2. tingkat-tingkat tertinggi perkembangan
ketatanegaraan bangsa
3. Pandangan tokoh bangsa yang hendak
diwajibkan, baik waktu sekarang maupun untuk
masa yang akan datang
4. Suatu keinginan dengan perkembangan
kehidupan ketatanegaraan bangsa hendak
dipimpin.
Klasifikasi Konstitusi

K. C. Weare mengklasifikasikan konstitusi menjadi 5, yaitu:


a. Konstitusi tertulis dan tidak tertulis
Konstitusi tertulis adalah konstitusi dalam bentuk dokumen yang memiliki
“kesakralan khusus” dalam proses perumusannya. Sedangkan konstitusi tidak
tertulis adalah konstitusi yang lebih berkembang atas dasar adat- istiadat dari
pada hukum tertulis.
b. Konstitusi fleksibel dan konstitusi kaku
Konstitusi yang dapat diubah atau diamandemen tanpa adanya prosedur khusus
disebut dengan konstitusi fleksibel. Sebaliknya, konstitusi yang
mempersyaratkan prosedur khusus untuk perubahan atau amandemennya
adalah konstitusi kaku.
c. Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi tidak derajat tinggi
Konstitusi derajat tinggi ialah konstitusi yang mempunyai kedudukan tertinggi
dalam negara. Sedangkan konstitusi tidak derajat tinggi ialah konstitusi yang
tidak mempunyai kedudukan serta derajat seperti konstitusi derajat tinggi.
d. Konstitusi serikat dan konstitusi kesatuan
Bentuk ini berkaitan dengan bentuk negara; jika negara itu serikat, maka akan
didapatkan sistem pembagian kekuasaan antara pemerintah negara serikat
dengan pemerintah negara bagian
e. Konstitusi sistem pemerintahan presidensial dan konstitusi sistem
Ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial :

- Presiden dipilih langsung oleh rakyat atau dewan pemilih


- Presiden bukan pemegang kekuasaan legislatif
- Presiden tidak dapat membubarkan pemegang kekuasaan
legislatif dan tidak dapat memerintahkan diadakan pemilihan.

- Ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial


- Kabinet yang dipilih PM dibentuk atau berdasarkan ketentuan
yang MENGUASAI PARLEMEN
- Para anggota kabinet sebagian atau seluruhnya adalah
anggota PARLEMEN
- Kepala negara dengan saran PM dapat membubarkan parlemen
dan memerintahkan diadakannya pemilu.
SEJARAH PERKEMBANGAN KONSTITUSI

Konstitusi telah lama dikenal sejak jaman bangsa Yunani. Pada masa
itu pemahaman tentang konstitusi hanyalah merupakan suatu kumpulan
dari peraturan serta adat kebiasaan semata-mata. Sejalan dengan
perjalanan itu, pada masa kekaisaran Roma konstitusi berubah makna,
yakni;
“suatu kumpulan ketentuan serta peraturan yang dibuat oleh para
kaisar, pernyataan dan pendapat ahli hukum, negarawan, serta adat
kebiasaan setempat selain undang-undang”.

Selanjutnya pada abad VII lahirlah piagam Madinah atau konstitusi


Madinah yang merupakan satu bentuk konstitusi pertama di dunia yang
telah memuat materi sebagaimana layaknya konstitusi modern dan telah
mendahului konstitusi-konstitusi lainnya di dalam meletakkan dasar
pengakuan terhadap hak asasi manusia.
SEJARAH PERKEMBANGAN KONSTITUSI

Pada tahun 1789 meletus revolusi di Perancis, ditandai oleh


ketegangan- ketegangan di masyarakat dan terganggunya stabilitas
keamanan negara. Maka pada tanggal 14 September 1791 tercatat
diterimanya konstitusi Eropa pertama oleh Louis XVI. Sejak peristiwa
inilah, sebagian besar negara-negara di dunia sama-sama
mendasarkan prinsip ketatanegaraannya pada sandaran konstitusi.

Dan akhirnya, muncullah konstitusi dalam bentuk tertulis yang dipelopori


oleh Amerika. Namun, konstitusi pada waktu itu belum menjadi hukum
dasar yang penting. Konstitusi sebagai UUD, atau “Konstitusi Modern”
baru muncul bersamaan dengan perkembangan sistem demokrasi
perwakilan.
SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

Sistem ketatanegaraan kita pasca amandemen UUD 1945, sesungguhnya


mengandung dimensi yang sangat luas, yang tidak saja berkaitan dengan
hukum tata negara, tetapi juga bidang-bidang hukum yang lain, seperti hukum
administrasi, hak asasi manusia dan lain-lan. Dimensi perubahan itu juga
menyentuh tatanan kehidupan politik di tanah air, serta membawa implikasi
perubahan yang cukup besar di bidang sosial, politik, ekonomi, pertahanan, dan
hubungan internasional.
Tentu semua cakupan masalah yang begitu luas, tidak dapat saya ketengahkan
dalam ceramah yang singkat ini. Ceramah ini hanya akan menyoroti beberapa
aspek perubahan konstitusi dan pengaruhnya terhadap lembaga-lembaga
negara, yang menjadi ruang lingkup kajian hukum tata negara.
Terkait dengan hal itu, saya tentu harus menjelaskan sedikit latar belakang
sejarah, gagasan dan hasil-hasil perubahan, yang menunjukkan adanya
perbedaan-perbedaan dengan UUD 1945 sebelum amandemen. Saya ingin pula
mengetengahkan serba sedikit analisis, tentang kelemahan-kelemahan UUD
1945 pasca amandemen, untuk menjadi bahan telaah lebih mendalam, dan
mungkin pula dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi
penyempurnaan UUD 1945 pasca amandemen.
SISTEM PERTAHANAN KEAMANAN RAKYAT
SEMESTA
Dalam sistim pertahanan keamanan suatu negara kita mengenal 3
macam rumusan yaitu:
1. Meniru sistim pertahanan bangsa dan negara lain ini terjadi pada
bangsa dan negara yang kemerdekaanya diperoleh dari pemberian
negara yang pernah menguasainya sehingga kurang mencerinkan
falsafah,identitas,dan kondisi lingkungan dari bagsa dan negara
tersebut.
2. Pemilihan/penemuan secara kebetulan ini terjadi kemungkinan
mempunyai daya tanggap terhadap setiap kondisi yang mengancam
keselamatan dan kelangsungan hidup bangsa dan negaranya
3. Budidaya bangsa dan negara berdasarkan falsafah,identitas,kondisi
lingkungan dan kemungkinan datangnya tantangan,ancaman,hambatan
dan gangguan baik yang datangnya dari dalam maupun luar negeri
yang mengancam keselamatan dan kelangsungan hidupya.
PERAN SERTA DALAM UPAYA KEMAJUAN ATAU
PENGHORMATAN DAN HAM (HAK ASASI MANUSIA)

berdasarkan bab.1 pasal 1 UU nomor.39 tentang HAM adalah


seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai
mahluk Tuhan YME dan merupakan anugerahnya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,hukum,pemerintah dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
menurut prof.koentjoro purbo pranoto th 1976 hak asasi manusia
adalah hak yang bersifat asasi artinya hak yang dimiliki manusia menurut
kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakekatnya sehingga bersifat suci
dengan kata lain hak asasi merupakan hak dasar yang dimiliki pribadi manusia
sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir sehingga hak asasi itu tidak
dapat dipisahkan dari eksistensi pribadi manusia itu sendiri.
menurut prof.Darji darmo diharjo S.H hak asasi manusia adalah hak
dasar atau hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir sebagai anugerah
TuhanYME,sedangkan pendapat De Rever menyatakan bahwa hak asasi
adalah hak hukum yang dimiliki setiap orang sebagai manusia. Hak tersebut
berdifat universal dan dimiliki setiap orang kaya maupun miskin,laki-laki ataupun
perempuan. Hak asasi merupakan hak hukum berarti bahwa hak tersebut
merupakan hukum dilindungi oleh konstitusi dan hukum nasional di berbagai
negara di dunia.
PERAN SERTA DALAM UPAYA KEMAJUAN ATAU
PENGHORMATAN DAN HAM (HAK ASASI MANUSIA)

MACAM-MACAM HAM
a. Hak asasi pribadi ( Personal Rights )
b. Hak asasi ekonomi ( Properti Rights )
c. Hak asasi persamaan hukum (Rights of legal equality)
d. Hak asasi Politik ( Political Rights )
e. Hak Asasi SosBud ( Social And Culture Rights )
f. Hak asasi perlakuan yang sama dalam tata peradilan
daan perlindungan hukum ( Procedural Rights )
PERAN SERTA DALAM UPAYA KEMAJUAN ATAU
PENGHORMATAN DAN HAM (HAK ASASI MANUSIA)

Menurut sifatnya HAM terdiri dari:


a. HAM Klasik yaitu hak asasi yang timbul dari keberadaan
manusia itu sendiri,kebebasan memeluk agama,kebebasan
mengemukakan gagasan
b. HA Sosial yaitu hak yang berhubungan dengan
kebutuhan manusia baik jasmani maupun rohani,hak ini
berkaitan dengan manusia untuk memperoleh kebahagiaan
dalam kehidupan bernegara seperti hak memiliki atau
memperoleh sesuatu.
PERAN SERTA DALAM UPAYA KEMAJUAN ATAU
PENGHORMATAN DAN HAM (HAK ASASI MANUSIA)

Menurut perumusan istilah dalam UUD 1945,HAM


terdiri dari :
a. HAM sebagai hak segala bangsa
b. HAM sebagai hak warga negara
c. HAM sebagai Hak setiap orang,Amandemen
Pasal 28 a sampai pasal 28c
d. HAM sebagai hak tiap penduduk
PERAN SERTA DALAM UPAYA KEMAJUAN ATAU
PENGHORMATAN DAN HAM (HAK ASASI MANUSIA)

Menurut undang nomor.39 tahun 1999


1. Hak untuk hidup
2. Hak mengembangkan diri
3. Hak memperoleh keadilan
4. Hak berkeluarga dan meneruskan keturunan
5. Hak atas kebebasan pribadi
6. Hak atas rasa aman
7. Hak atas kesejahteraan
8. Hak turut serta dalam pemerintahan
9. Hak wanita
10. Hak anak
PERAN SERTA DALAM UPAYA KEMAJUAN ATAU
PENGHORMATAN DAN HAM (HAK ASASI MANUSIA)

Upaya penegakan HAM adalah: berbagai tindakan yang


dilakukan oleh setiap orang sebagai kewajiban
azazinya/oleh aparat pemerintah sesuai dengan
kewenanganya dengan maksud agar HAM semakin
diakui,dihormati,dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
negara,pemerintah,hukum dan masyarakat.

Masalah HAM adalah masalah sesama manusia yang


menyangkut masalah hak dan kewajiban,tugas dan
tanggung jawab serta penghormatan dan perlakuan
terhadap sesama manusia.
PERAN SERTA DALAM UPAYA KEMAJUAN ATAU
PENGHORMATAN DAN HAM (HAK ASASI MANUSIA)

Upaya penegakan HAM merupakan hal penting didasarkan pada


perttimbangan:

1. Kenyataan sejarah diberbagai belahan dunia menunjukan bahwa HAM


sering kali dilecehkan,diingkari bahkan secara sistematis dilanggar
oleh penguasa dan berbagai pihak yang merasa berkuasa.
Pelanggaran HAM oleh sesama warga mengakibatkan tidak adanya
tertib sosial,tertib hukum,bertolak dari pegalaman itu maka HAM perlu
ditegakan.
2. HAM ternyata merupakan ukuran tertinggi bagi keberhasilan
pembangunan suatu bangsa,semakin suatu bangsa menghormati
HAM,maka masyarakatnyapun akan semkin merasakan keadilan dan
kesejahteraan.
3. Kondisi HAM suatu negara merupakan salah satu ukuran penting yang
menetukan kehormatan negara dimata masyarakat internasinal.
Negara yang tidak mengindahkan HAM akan terkucil dari pergaulan
internasional bahkan bisa menerima sanksi2 yang dapat merugikan
kepentingan nasionalnya.
PERAN SERTA DALAM UPAYA KEMAJUAN ATAU
PENGHORMATAN DAN HAM (HAK ASASI MANUSIA)

Upaya penegakan HAM dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu:


1.Pencegahan secara prefentif adalah suatu tindakan yang dilakukan
untuk mencegah terjadinya pelanggaran HAM,upaya ini dilakukan
dengan cara :
a. Pemerintah memberikan penyuluhan kepada warga negara tentang
kesadaran hukum
b.Para pemimpin selalu menjalin hubungan yang harmonis
terhadap bawahanya agar terhindar konflik
c. Aparatur pemerintah melaksanakan fungsinya dengan
baik dalam memberikan pelayanan

2. Penindakan,yaitu suatu tindakan yang dilakukan untuk


menyelesaikan tindakan atau perkara setelah terjadinya pelanggaran
HAM,sehingga para pelakunya akan mendapatkan sanksi
PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL DAN PENGERTIAN
KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL

Unsur-Unsur Ketahanan Sosial


Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamis suatu
bangsa indonesia yang meliputi segenap kehidupan
nasional yang terintegrasi berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan,ancaman,hambatan dan gangguan baik yang
datang dari dalam mapun dari luar untuk menjamin identitas
itegritas dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mencapai tujuan nasional.
PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL DAN PENGERTIAN
KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL

Pernyataan konseptual yang komplek tersebut dapat dijelaskan melalui


unsur-unsur yaitu :
1.Ketangguhan adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang/sesuatu
dapat bertahan kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang
dipikulnya.
2. Keuletan adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras
untuk mencapai tujuan.
2.Identitas adalah ciri khas suatu bangsa dilihat secara keseluruhan.
3.Integritas adalah kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu
bangsa baik unsur sosial maupun alamnya baik yang bersifat potensial
maupun fungsional.
4.Ancaman adalah hal-hal atau usaha-usaha yang bersifat mengubah atau
merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara
konsepsual,kriminal,atau politisi.
PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL DAN PENGERTIAN
KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL

1. Tantangan adalah hal atau usaha yang bersifat menggugah


kemampuan biasanya ini terjadi karena suatu kondisi yang
memaksa sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok
orang harus berbuat sesuatu untuk menghadapi keadaan yang
dikarenakannya.
2. Hambatan adalah hal atau usaha dari diri sendiri yang bersifat
dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak
konsepsual.
3. Gangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar bersifat
dan bertujuan melemahkan atau menghalangi diri kita.
4. Gangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar bersifat
dan bertujuan melemahkan atau menghalangi diri kita
PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL DAN PENGERTIAN
KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL

Hakekat ketahanan nasional dan hakekat konsep ketahanan


nasional
Hakekat ketahanan nasional Adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional

hakekat konsep ketahanan nasional adalah pengaturan dan penyelenggaraan


kesejahteraan dan keamanan secara seimbang serasi,dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupan nasional.kontek ketahanan nasional dalam bukunya lemhanas sunarso dan edi
sartono memberikan gambaran 3 wajah pengertian ketahanan nasional yang
meliputi:
a. Ketahanan nasional sebagai suatu kenyataan nyata atau real hal ini ditujukan
dengan pernyataan kondisi dinamik dan adanya ancaman,tantangan,hambatan,dan
gangguan yang dilawankan kemampuan yang ada dalam menghadapinya
b. Ketahanan nasional sebagai konsepsi hal ini ditujukan dengan definisi tentang
konsepsi ketahanan nasional indonesia sebagai konsep pengaturan dan
penyelenggaraan negara
c. Ketahanan nasional sebagai metode berfikir atau metode pendekatan hal ini
ditujukan dengan konsepnya dalam melihat kesesluruhan aspek sebagai satu
kesatuan utuh yang harus terpelihara dan dijaga keamanan dan kelangsunganya
PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL DAN PENGERTIAN
KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL

Asas-asas ketahanan nasional


Azas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai2 yang
tersusun berlandaskan pancasila dan UUD 45 dan wawasan nusantara azas
tersebut adalah sbb:
1. Azas kesejahteraan dan keamanan azas ini merupakan kebutuhan yang
sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu atau masyarakat,didalam
kehidupan nasional unsur kesejahteraan dan keamanan menjadi tolak ukur bagi
mantap atau tidaknya ketahanan nasional
2. Azas komprehensif ,integral menyeluruh artinya ketahanan nasional
mecakup seluruh aspek kehidupan aspek tersebut berkaitan dalam bentuk
persatuan dan perpaduan selaras,serasi dan seimbang
3. Azas mawas kedalam dan mawas keluar dalam hal mawas kedalam
bertujuan menumbuhkan sifat dan kondisi kehidupan nasional berdasarkan
nilai2 kemandirian dan dalam meningkatkan kualitas bangsa,dalam hal mawas
keluar dilakukan dalam rangka mengatisipasi dan menghadapi dan mengatasi
dampak lingkungan strategis luar negeri
4. Azas kekeluargaan azas ini berisi sikap hidup yang diliputi
keadilan,kebersamaan kegotongroyongan,tenggang rasa dan tanggung jawab
dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL DAN PENGERTIAN
KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL

Sifat ketahanan nasional


Pendapat lemhanas
a. Mandiri adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan
sendiri dan tidak mudah menyerah
b. Dinamis adalah tidak tetap,naik turun tergantung situasi
dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan
strategisnya
c. Wibawa adalah keberhasilan pembinaan ketahanan
nasional yang berlanjut dan berkesinambungan tetap dalam
rangka meningkatkan kekuatan dan kemampuan bangsa
d. Konsultasi dan kerjasama hal ini dimaksudkan adanya
saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan
moral dan kepribadian bangsa
KEDUDUKAN DAN FUNGSI KONSEPSI
KETAHANAN NASIONAL
Meliputi:
a. Kedudukan
Konsepsi ketahanan negara merupakan suatu ajaran yang diyakini
kebenaranaya oleh seluruh bangsa indonesia serta merupakan cara terbaik
yang perlu diimpelementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi
kehidupan nasional yang ingin diwujudkanya. Wawasan nusantara dan
ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konsepsual yang didasari
oleh pancasila sebagai landasan ideal dan UUD 45 sebagai landasan
konstitusional dalam rangka penetapan pembangunan nasional.
b. Fungsi ketahanan nasional
Konsep ketahahanan nasional berdasarkan tuntutan penggunaanya berfungsi
sebagai doktrin dasar nasional yaitu metode pembinaan kehidupan nasional dan
sebagai pola dasar pembangunan nasional meliputi:
1. Doktrin dasar nasional yang perlu dipahami untuk menjamin tetap
terjadinya pola pikir,pola sikap ,pola tindak, dan pola kerja dalam menyatukan
langkah2 bangsa. Konsep ini perlu supaya tidak ada cara berpikir yang
terkotak2.
2. Sebagai Pola dasar pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan
arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan nasional secara terpadu
dan dilakukan secara terprogram
KEDUDUKAN DAN FUNGSI KONSEPSI
KETAHANAN NASIONAL
Konsep dasar ketahanan nasional
Sebagai manusia budaya ia mengadakan hubungan dengan alam
sekitarnya hubungan tersebut meliputi yaitu :
Manusia – Tuhan – Agama/Kepercayaan
Manusia – Cita - Cita – Idiologi
Manusia – Kekuatan/Kekuasaan– politik
Manusia – Pemenuhan kebutuhan – Ekonomi
Manusia – Penguasaan/Pemanfaatan alam – iptek
Manusia – Sosial
Manusia – rasa keindahan – kesenian dan kebudayaan
Manusia – rasa aman – hankam
Kesimpulanya: bahwa manusia bermasyarakat untuk mendapat
keperluan hidupnya yaitu kesejahteraan,keselamtan,dan keamanan.
Oleh karena itu maka ketahanan nasional hakekatnya merupakan suatu
konsep di dalam pengaturan dan penyelenggraan
KEDUDUKAN DAN FUNGSI KONSEPSI
KETAHANAN NASIONAL
kesejahteraan,keamanan,kehidupan nasional.
Kehidupan nasional dapat dibagi dalam beberapa
aspek: aspek alamiah meliputi: gatra : posisi dan
letak geografis negara,keadaan dan kekayaan
alam,keadaab kemampuan penduduk. Karena
aspek alamiah berjumlah 3 maka dinamakan tri
gatra. Aspek sosial atau aspek kemasyarakatan
meliputi: idiologi,politik,ekonomi,sosial,hankam.
Karena aspek alamiah berjumlah 5 maka
dinamakan panca gatra.
PENDIDIKAN PENDAHULUAN
BELA NEGARA

Bela Negara
Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaan kepada negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan
pancasila dan uud 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
negara. pembelaan negara bukan semata-mata tugas tni, tetapi segenap warga
negara sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara.

Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik
dengan mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara
non-fisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertanankan
Negara dengan cara meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran
berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta
berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.
PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA

Bela Negara
Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer. Bela negara adalah
pelayanan oleh seorang individu atau kelompok dalam tentara atau milisi
lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan
tanpa sadar (wajib militer).
Beberapa negara (misalnya Israel, Iran) meminta jumlah tertentu dinas militer
dari masing-masing dan setiap salah satu warga negara (kecuali untuk kasus
khusus seperti fisik atau gangguan mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah
bangsa dengan relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan
layanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis
perekratan selama masa perang.
Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris,
bela negara dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam
sebulan. Mereka dapat melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota
resimen, misalnya Tentara Teritorial Britania Raya Dalam beberapa kasus milisi
bisa merupakan bagian dari pasukan cadangan militer, seperti Amerika Serikat
National Guard
PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA

Bela Negara
Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan Israel,
wajib untuk beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional,
Sebuah pasukan cadangan militer berbeda dari pembentukan cadangan,
kadang-kadang disebut sebagai cadangan militer, yang merupakan kelompok
atau unit personil militer tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan
mereka sehingga mereka tersedia untuk menangani situasi tak terduga,
memperkuat pertahanan negara.
PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA

Pengertian Bela Negara di Indonesia


Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam
menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan
undang-undang.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada
negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela
negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras.
Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama
menangkal ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di dalamnya
adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.

.
PENDIDIKAN PENDAHULUAN
BELA NEGARA

Unsur Dasar Bela Negara


1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran Berbangsa & bernegara
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi
negara
4. Rela berkorban untuk bangsa & negara
5. Memiliki kemampuan awal bela Negara
PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA

Dasar Hukum
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa "Tiap-
tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara." dan " Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-
undang.“

Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara:


1. Tap MPR No. VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan
Keamanan Nasional.
2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat
3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara
Rl. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
4. Tap MPR No. VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
5. Tap MPR No. VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
6. Amandemen UUD '45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.
7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tenteng Pertahanan Negara.
PENDIDIKAN PENDAHULUAN
BELA NEGARA

Hak dan Kewajiban dalam Bela Negara


Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus
dikomando dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara.
Membela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan
dengan cara lain seperti :

1. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling)

2. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri

3. Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan


Kewarganegaraan

Anda mungkin juga menyukai