PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
A. Pendidikan Kewarganegaraan
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata kuliah yang
pada hakikatnya menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi, hukum,
nasionalisme, multikultural, dan kewarganegaraan bagi mahasiswa guna
mendukung terwujudnya warga negara yang sadar akan hak dan kewajiban, serta
cerdas, terampil, dan berkarakter sehingga dapat diandalkan untuk membangun
bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sesuai bidang keilmuan
dan profesinya (dikutip dari Buku "Rencana Pembelajaran dan Metode
Pembelajaran serta Model Evaluasi Hasil Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, Kurikulum Perguruan Tinggi Berbasis Kompetensi"
berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi). Sementara
dalam Penjelasan Pasal 37 Ayat (1) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dinyatakan, bahwa "Pendidikan kewarganegaraan
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki
rasa kebangsaan dan cinta tanah air".
B. Maksud dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 27 ayu (3) Setiap
warga negara berhak dan wajib dalam upaya pembelaan negara. Pasal 30 ayat (1)
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
d. Konsepsi rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dimaksud mengandung
pengertian sebagai wilayah atau wadah negara, yakni sebagai wadah
pemerintah dan rakyat (segenap bangsa) yang mempunyai kedaulatan.
Karena itu di dalam klausa konsepsi tanah air harus dilengkapi dengan rasa
kebangsaan dari bangsa Indonesia (sebagai unsur negara), mengandung
pengertian yang sama bagi pelaku bangsa Indonesia dalam memiliki
semangat berbangsa/bernegara.
e. Pendidikan Kewarganegaraan dipersepsi baik dalam konteks bela negara
maupun dalam konteks rasa kebangsaan dan cinta tanah air, keduanya
mempunyai hubungan korelasi sebab akibat yang sama berfungsi sebagai
penguatan kesadaran bela negara.
1. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dan damai dalam
perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah
pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, berpartisipasi dalam
pembelaan negara, serta sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dan mempunyai sifat keterbukaan.
2. Norma, Hukum dan Peraturan-peraturan yang meliputi tertib dalam
kehidupan berkeluarga, tertib di sekolah, di lingkungan masyarakat dengan
mematuhi norma-norma yang berlaku dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dan norma-norma internasional.
3. Hak Asasi Manusia yang meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan
kewajiban dalam hidup bermasyarakat, penghormatan atas perlindungan dan
peradilan HAM nasional dan internasional.
4. Kesadaran hidup berbangsa dan bernegara meliputi hidup gotong royong,
harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berpendapat, berorganisasi,
menghargai keputusan bersama, persamaan kedudukan sesama warga negara.
5. Konstitusi Negara yang meliputi Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila sebagai
dasar negara dan ideologi negara serta nilai- nilai Pancasila bagi segenap
bangsa Indonesia dan Undang- Undang Dasar sebagai sumber hukum dari
segala hukum yang berlaku di Indonesia serta Wawasan Nusantara sebagai
wadah bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi
seluruh wilayah dari Sabang sampai Merauke dan Ketahanan Nasional
sebagai Kondisi dinamis bangsa yang harus diwujudkan untuk mencapai cita-
cita bangsa terwujudnya masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur.1
1
Wirman Burhan,Pendidikan Kewarganegaraan (Depok: PT Rajagrafindo Persada,2014),1-6
bangsa (Sila ke-3), selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan setiap
masalah (Sila ke-4), dan rasa keadilan (Sila ke-5). Semuanya terkandung
dalam materi Pendidikan Kewarganegaraan.
2) Landasan konstitusional, yaitu Undang-Undang Dasar 1945. Pasal 31 ayat 5
amandemen ke-4 UUD 1945 yang berbunyi "pemerintah memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia". Salah satu sarana yang diajukan pemerintah untuk mewujudkan
tujuan ini adalah Pendidikan Kewarganegaraan.
3) Landasan operasional pelaksanaan pembelajaran PKn adalah UU No. 20/2003
tentang Sisdiknas, dalam Pasal 37 ayat 1 yang menyatakan, bahwa
"Kurikulum Pendidikan Tinggi wajib memuat Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia". Selanjutnya, dalam UU No. 12
Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Pasal 35 ayat (3) menyatakan,
bahwa: "Kurikulum Pendidikan Tinggi wajib memuat mata kuliah: a) Agama;
b) Pancasila; c) Kewarganegaraan; dan d) Bahasa Indonesia. Sementara itu,
landasan operasional pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah
Kepdirjen Dikti No. 42 Tahun 2003 yang diganti dengan Kepdirjen Dikti No.
43 Tahun 2006 tentang Rambu- rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi (meliputi Pendidikan
Agama, Pendidikan Bahasa, dan Pendidikan Kewarganegaraan). Dalam objek
pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan menurut Keputusan Dirjendikti
No. 43/ Dikti/Kep/2006 meliputi pokok-pokok bahasan sebagai berikut:
a. Filsafat Pancasila b. Identitas Nasional
b. Politik dan Strategi
c. Demokrasi Indonesia
d. HAM dan Rule of Law
e. Hak dan Kewajiban Warga negara
f. Geopolitik Indonesia
g. Geostrategi Indonesia
Melalui pokok-pokok bahasan di atas diharapkan setiap mahasiswa yang
nantinya akan terjun ke tengah-tengah masyarakat untuk hidup sebagai warga
Negara Indonesia dapat memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, mampu
memecahkan masalah yang dihadapi, mampu bersikap demokrasi, dan lain
sebagainya.2
2
Budi Juliardi,Pendidikan Kewarganegaraan (Depok: PT Rajagrafindo Persada,2014),10-11