Anda di halaman 1dari 8

NAMA : RIO HERMAWAN

NPM : 41153030230013
KELAS : IKOM A-1
MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN

A. MODUL 1

a. Rumuskan pengertian PKn menurut anda!


Jawaban :
Menurut saya Pendidikan Kewarganegaraan merupakan bagian integral dari
sistem pendidikan di banyak negara termasuk Indonesia yang bertujuan
untuk mengajarkan warga negaranya mengenai hak, kewajiban, nilai-nilai,
etika, prinsip-prinsip, dan aspek-aspek lainnya yang berkaitan dengan
kewarganegaraan dalam kehidupan bernegara. Keberadaan PKn juga
bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik dan memiliki
pemahaman ataupun kesadaran yang baik mengenai sistem politik, hukum,
dan tata kelola negara serta agar dapat berpartisipasi secara aktif serta kritis
dalam kehidupan bermasyarakat atau bernegara yang sesuai dengan
perannya masing-masing, namun tetap memiliki komitmen untuk menjaga
persatuan dan integritas bangsa.

b. Bagaimana urgensi pendidikan kewarganegaraan di negara kita menurut


para ahli dan peraturan perundangan?
Jawaban :
Urgensi Pendidikan Kewargnegaraan yang terdapat pada suatu negara dapat
dijelaskan berdasarkan pandangan dari para ahli dan juga peraturan
perundang-undangan yang berlaku di negara tersebut. Berikut adalah
beberapa argumen dan pandangan mengenai urgensi Pendidikan
Kewarganegaraan berdasarkan perspektif para ahli:
1. Kosasih Djahiri mengemukakan bahwa hakikat Pendidikan
Kewarganegaraan atau civic education adalah program pendidikan
pembelajaran yang secara programatik-prosedural yang berupaya
memanusiakan (humanizing) dan membudayakan (civilizing) serta
memberdayakan (empowering) manusia/anak didik (diri dan
kehidupannya) menjadi warga negara yang baik sebagaimana tuntutan
keharusan/yuridis konstitusional bangsa/negara (Dasim Budimansyah :
2006).
2. Menurut Dr. H. Mochtar Buchori, “PKn adalah pendidikan yang
berfokus pada pembentukan karakter warga negara yang taat hukum,
berkepribadian baik, dan memiliki kesadaran akan tanggung jawabnya
terhadap masyarakt dan negara.”
3. Menurut Prof. Dr. John H. Makatita, “PKn adalah pendidikan yang
mengajarkan anak-anak dan pemuda untuk memahami sistem politik,
ekonomi, sosial, dan budaya negara mereka serta mendorong mereka
untuk berperan aktif dalam memajukan masyarakat dan negara.”
4. Menurut Prof. Dr. Juwono Sudarsono, “ Pendidikan Kewarganegaraan
adalah fondasi penting bagi pembentukan karakter warga negara yang
baik. Ini tidak hanya tentang memahami hukum dan tata nilai negara,
tetapi juga tentang memahami peran individu dalam menjaga kedaulatan
dan kemakmuran bangsa."
5. Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, “ Pendidikan Kewarganegaraan
Indonesia harus mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang
Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila sebagai pemersatu dalam
keberagaman. Ini dalah landasan yang diperlukan untuk menjaga
harmoni sosial di negara ini.“
6. Menurut Prof. Dr. Muhammad Syafii Antonio, “Pendidikan
Kewarganegaraan memiliki peran penting dalam membentuk warga
negara yang taat hukum, adil, dan peduli terhadap sesama. Ini adalah
aspek yang tidak boleh diabaikan dalam sistem pendidikan kita.”
7. Menurut Prof. Dr. Anies Baswedan (Mantan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan), “Pendidikan kewarganegaraan adalah bagian integral dari
sistem pendidikan kita dan memiliki peran sentral dalam membentuk
karakter siswa. Ini membantu menciptakan generasi muda yang
memiliki rasa nasionalisme dan tanggung jawab terhadap negara.”

Pandangan para ahli tersebut menekankan pentingnya pendidikan


kewarganegaraan dalam membentuk karakter, nilai-nilai, dan kesadaran
warga negara Indonesia. Pendidikan kewarganegaraan dianggap sebagai
fondasi yang penting untuk memastikan harmoni, stabilitas sosial, dan
kemajuan negara Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman. Dapat
disimpulkan juga dari pandangan para ahli mengenai urgensi pendidikan
kewarganegaraan di negara kita yaitu bertujuan untuk membentuk warga
negara yang bertanggung jawab, mempromokan Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika, mendorong partisipasi demokratis, mendorong kepedulian
sosial dan lingkungan, serta merupakan penghargaan terhadap kebhinekaan.
Berikut ini adalah urgensi Pendidkan Kewarganegaraan berdasarkan
peraturan Perundang-undangan :
1. Undang-Undang Dasar 1945
UUD 1945 sebagai landasan Konstitusional pada bagian Pembukaan
alinea keempat memberikan dasar pemikiran tentang tujuan negara.
Salah satu tujuan negara tersebut dapat dikemukakan dari pernyataan
‘mencerdaskan kehidupan bangsa’.
2. Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun
2003.
1) Pada pasal 3 ayat (2) tentang fungsi dan tujuan negara dikemukakan
bahwa :
“Pendidikan Nasional befungsi mengembangkan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.”
2) pada pasal 37 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum pendidikan
dasar dan menengah wajib memuat: “.....b. pendidikan
kewarganegaraan;....” dan pada ayat (2) dikemukakan bahwa
kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat:... “b. pendidikan
kewarganegaraan....”.
3) Pada bagian penjelasan pasal 37 dikemukakan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

3. Undang-Undang tentang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi


Pasal 35 ayat 3 yang berbunyi:
“Pendidikan Kewaraganegaraan adalah pendidikan mencakup
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika
untuk membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki rasa
kebangsaan dan cintah tanah air.”
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006
“Pendidikan Kewarganegaraan adalah pembentukan warga negara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajiban untuk menjadi
warga negara yang cerdas, trampil dan berkarakter yang diamanatkan
oleh Pancasila dan UUD 1945.”
B. MODUL 2
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Identitas Nasional ?
Jawaban :
Identitas nasional (national identity) adalah kepribadian nasional atau jati
diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu
dengan bangsa yang lain (Tim Nasional Dosen Pendidikan
Kewarganegaraan, 2011: 66).
Identitas Nasional secara etimologis berasal dari kata identity yang berarti
ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu
yang membedakannya dengan yang lain. Sedangkan “Nasional” menunjuk
pada sifar khas kelompok yang memiliki ciri-ciri kesamaan, baik secara
fisik seperti budaya, agama, bahasa, maupun secara non-fisik seperti
keinginan, cita-cita dan tujuan. Jadi dapat disimpulkan arti dari Identitas
Nasional secara etimologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa
yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.

2. Jelaskan dan berikan contoh bahwa Identitas Nasional merupakan karakter


Bangsa !
Jawaban :
Identitas nasional merupakan jati diri nasional atau kepribadian nasional
yang dimiliki oleh suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan
bangsa yang lainnya. Identitas Nasional ini mencakup unsur-unsur budaya,
sejarah, nilai-nilai, simbol-simbol, dan karakteristik atau watak yang
dimiliki oleh warga negara dari suatu negara. Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa Identitas Nasional merupakan karakter Bangsa.

Contoh-contoh Identitas Nasional sebagai karakter Bangsa:


1) Bahasa Nasional :
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional Indonesia.
2) Bendera :
Bendera Merah-Putih merupakan bendera nasional Indonesia.
3) Lagu Kebangsaan :
Indonesia Raya merupakan lagu kebangsaan Indonesia.

3. Menurut anda apa saja contoh Identitas Nasional Indonesia yang dapat
ditampilkan pada warga asing!
Jawaban :
1) Bahasa Indonesia
2) Bendera Merah-Putih
3) Lagu kebangsaan Indonesia Raya
4) Tradisi dan kebudayaan daerah
5) Pancasila sebagai lambang negara
6) Semboyan negara “Bhinneka Tunggal Ika”

4. Jelaskan secara singkat mengapa kesediaan dan kesetiaan warga negara


untuk mendukung Identitas Nasional perlu ditanam, dipupuk, dan
dikembangkan terus-menerus!
Jawaban :
Hal ini dikarenakan kesediaan dan kesetiaan warga negara untuk
mendukung Identitas Nasional merupakan faktor penting untuk menjaga
stabilitas, kedaulatan, dan kesejahteraan negara. Hal ini juga merupakan
investasi jangka panjang dalam pembangunan dan kelangsungan negara.

5. Apakah Identitas Nasional juga berkaitan dengan identitas daerah?


Jawaban :
Ya, identitas Nasional sering kali berkaitan dengna Identitas Daerah. Hal ini
dapat terjadi dikarenakan adanya gabungan dari Identitas Daerah yang
terdapat disetiap daerah yang mencerminkan keragaman budaya, bahasa,
tradisi, dan karakteristik lokal yang ada di berbagai wilayah atau daerah di
dalam negara tersebut.
Contoh kaitan antara Identitas Nasional dan Identitas Daerah :
1) Bahasa
Identitas Nasional dari segi bahasa mencakup bahasa resmi negara yang
digunakan secara luas di seluruh negara. Namun, beberapa daerah
memiliki bahasa daerah yang mungkin berbeda. Kaitannya ialah bahasa
daerah ini merupakan bagian penting dari identitas Daerah, sementara
bahasa resmi negara adalah bagian dari Identitas Nasioal. Contohnya
adalah penggunaan bahasa Jawa di Jawa Tengah dan Jawa Timur
sebagai bahasa daerah, sementara bahasa Indonesia adalah bahasa
nasional yang menciptakan Identitas Nasional Indonesia.
2) Simbol-simbol Nasional
Simbol-simbol Nasional, seperti Pancasila dan Bendera Merah-Putih
adalah bagian integral dari Identitas Nasional Indonesia. Namun, ketika
simbol-simbol ini dihormati dan dirayakan di berbagai daerah di seluruh
negara, itu juga memadukan Identitas Nasional dengan Identitas Daerah.

Contoh kaitan ini menunjukkan bagaimana Identitas Nasional dan Identitas


Daerah dapat berdampingan dan saling melengkapi karena dapat
menciptakan kerangka Identitas yang kompleks dan beragam yang
memadukan persatuan dalam keragaman di Indonesia.

6. Bagaimana proses pembentukan Identitas Nasional?


Jawaban :
Identitas nasional bersifat buatan dan sekunder. Bersifat buatan oleh karena
identitas nasional itu dibuat, dibentuk dan disepakati oleh warga bangsa
sebagai identitasnya setelah mereka bernegara. Bersifat sekunder oleh
karena identitas nasional lahir belakangan dibandingkan dengan identitas
kesukubangsaan yang memang telah dimiliki warga bangsa itu secara
askriptif, jauh sebelum mereka memiliki identitas nasional itu, warga
bangsa telah memiliki identitas primer yaitu identitas kesukubangsaan.

Proses pembentukan identitas nasional umumnya membutuhkan waktu


perjuangan yang panjang di antara warga bangsa-negara yang bersangkutan.
Hal ini disebabkan identitas nasional adalah hasil kesepakatan masyarakat
bangsa itu. Dapat terjadi sekelompok warga bangsa tidak setuju degan
identitas nasional yang hendak diajukan oleh kelompok bangsa lainnya.
Setiap kelompok bangsa di dalam negara, umumnya menginginkan
identitasnya dijadikan atau diangkat sebagai identitas nasional yang tentu
saja belum tentu diterima oleh kelompok bangsa lain. Inilah yang
menyebabkan sebuah negara-bangsa yang baru merdeka mengalami
pertikaian intern yang berlarut-larut demi untuk saling mengangkat identitas
kesukubangsaan menjadi identitas nasional. Setelah bangsa Indonesia
bernegara, mulai dibentuk dan disepakati apa- apa yang dapat menjadi
identitas nasional Indonesia. Bisa dikatakan bangsa Indonesia relatif
berhasil dalam membentuk identitas nasionalnya kecuali pada saat proses
pembentukan ideologi Pancasila sebagai identitas nasional yang
membutuhkan perjuangan dan pengorbanan di antara warga bangsa

Anda mungkin juga menyukai