UJIAN 1
Disusun Oleh:
1. Destra Aulia Azizah (857916708)
2. Hidayati Mardi Sujarwo (857916810)
3. Reni Puspita Sari (857916833)
4. Tsabbit Nur Fitri (857916066)
5. Nining Choirun Nisya (857915935)
6. Endah Setyarini (857920478)
7. Vivi Nurvitasari (857916073)
2
1. Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara
santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagai WNI terdidik dan bertanggung
jawab.
2. Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasinya
dengan pemikiran kritis dan bertanggungjawab yang berlandaskan Pancasila,
Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional.
3. Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.
3. Apa hakekat Negara bangsa, dan syarat-syarat negara bangsa!
a. Hakikat Negara Kebangsaan Indonesia
Negara kita adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia Proklamasi 17 Agustus
1945.
Hakikat dari negara Indonesia adalah negara kebangsaan (nation state). Negara
Bangsa adalah format modern kebangsaan dimana otoritas negara secara otomatis
meliputi dan mengatur secar keseluruhan bangsa-bangsa (suku bangsa) tersebut
yang ada dalam wilayah teritorialnya.
Negara Bangsa (nation state) dibangun, dilandasi dan diikat oleh semangat
kebangsaan atau disebut nasionalisme.
Gagasan perlunya membentuk satu bangsa yaitu bangsa Indonesia, berhasil
diwujudkan dalam ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
b. Syarat-syarat Negara Bangsa yaitu:
1. Memiliki wilayah
Untuk mendirikan suatu negara dengan kedaulatan penuh diperlukan wilayah
yang terdiri atas darat, laut dan udara sebagai satu kesatuan. Di wilayah negara
itulah rakyat akan menjalani kehidupannya sebagai warga negara dan pemerintah
akan melaksanakan fungsinya.
2. Memiliki rakyat
Diperlukan adanya kumpulan orang-orang yang tinggal di negara tersebut dan
dipersatukan oleh perasaan.
3. Pemerintahan yang berdaulat
Yaitu yang terdiri dari susunan penyelenggara negara seperti lembaga
yudikatif, legislatif, eksekutif dan lain sebagainya untuk menyelenggarakan
pemerintahan yang berkedaulatan.
4. Pengakuan dari negara lain
Agar dapat disebut negara yang sah, maka dibutuhkan pengakuan dari negara
lain baik secara de facto maupun secara de yure.
4. Berikan landasan hokum diberikan Pkn di Perguruan Tinggi!
Jawab: Landasan Hukum diberikannya materi Pkn di PT tertulis di dalam UU RI No
20 Tahun 2003, tentang system pendidikan nasional yang menyebutkan kurikulum
pendidikan dasar, menengah, serta pendidikan tinggi secara imperative wajib memuat
pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan dan bahasa. Selain itu, pasal 37 ayat
2 UU RI juga menyebutkan bahwa tidak lagi mengenal adanya pendidikan Pancasila
secara tersendiri yang ada hanyalah pendidikan kewarganegaraan yang harus diartikan
3
pendidikan kewarganegaraan yang berintikan nilai dan moral yang secara subtantif
terkandung dalam pancasila. Selanjutnya di dalam penjelasan ayat tersebut
ditegaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
Bila dihubungkan dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional ( Pasal 3) maka
pendidikan kewarganegaraan merupakan wahana untuk mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehiduppan bangsa dan mewujudkan tujuan berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi warganegara yang demokratis dan tanggungjawab.
4
kehidupannya, bangsan Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksi dan interelasi
dengan lingkungan sekitar (regional atau internasional). Salah satu pedoman bangsa
Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara disebut
WAWASAN NUSANTARA, karena hanya dengan upaya inilah bangsa dan negara
Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju masyarakat yang adil,
makmur dan sentosa.
7. Jelaskan Hakekat wawasan nusantara!
Jawab:Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara atau nasional. Artinya
secara luas, hakikat wawasan nusantara merupakan cara pandang yang selalu utuh
menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional.
Tiap warga negara dan aparatur negara harus berpikir, bersikap dan bertindak secara
utuh dan menyeluruh demi kepentingan bangsan dan negara Indonesia. Hal tersebut
juga mencakup produk yang dihasilkan oleh lembaga negara yang harus berada dalam
lingkup dan juga demi kepentingan bangsan Indonesia. Tentunya tanpa harus
menghilankan kepentingan daerah, golongan dan individu.
5
wilayah nasional yang serasi antara kepentingan kesejahteraan dan kepentingan
keamanan, kepembinaan kependudukan, pengelolaan sumber kekayaan atau
dengan memperhatikan asas manfaat, daya saing dan kelestarian.
b. Selanjutnya di dalam gerak pembangunan yang kita lakukan perlu diperhatikan
keterpaduan antara pemerintah dengan daerah dan keterpaduan antara sektor-
sektor pembangunan dan didalam sektor pembangunan. Dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan dan keamanan rakyat (ketahanan nasional yang
semakin meningkat) sehingga kita tetap bertahan hidup, betapapun besarnya
badai kehidupan yang dating menghantam di era kesejang atau ini. Badai
kehidupan tersebut pasti dapat kita atasi dan pasti berlalu.
c. Pemahaman penghayatan dan pengamalan Pancasila (ideologi), penghayatan
budaya Pancasila
d. Memantapkan identitas Nasional Bhinneka Tunggal Ika dan memantapkan
kesadaran bela negara
e. Peningkatan pendidikan kualitas ,terampil, menguasai kualitas sumber daya
manusi yang berpotensi, teknologi yang dilandasi iman dan tagwa.
12. Apa hakekat strategi nasional?
Jawab: Hakekat strategi nasional adalah cara melaksanakan-politik nasional dalam
mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional.
13. Apa yang saudara ketahui tentang demokrasi dan demokratisasi?
Jawab:
a. Demokrasi adalah sistem pemerintahan dimana semua warga negaranya
mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam
pemerintahan yang dapat mempengaruhi hidup mereka dan negara dengan
pemerintahannya menjamin kemerdekaan berbicara, beragama, berpendapat,
berserikat, dan menegakkan hukum di masyarakat baik kelompok mayoritas
maupun minoritas untuk memberi perlakuan yang sama.
b. Demokratisasi adalah sebuah proses pendemokrasian segenap rakyat agar ikut
serta dalam pemerintahan melalui wakil-wakilnya atau ikut serta dalam berbagai
bidang kegiatan baik kegiatan masyarakat maupun negara dengan secara
langsung ataupun tidak langsung, dengan mengutamakan persamaan akan hak,
kewajiban serta perlakuan yang sama bagi setiap warga negara.
14. Bagaimana mewujudkan demokrasi untuk mewujudkan masyarakat ideal?
Jawab: Pembiasaan diri untuk bersikap demokratis di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, bangsa, dan negara merupakan bagian dari upaya untuk membentuk atau
mewujudkan demokrasi sehingga terwujud masyarakat ideal.
Upaya untuk mewujudkan demokrasi di lingkungan keluarga adalah sebagai berikut:
a. Berlaku adil terhadap seluruh anggota keluarga, berlaku adil berarti tanpa pilih
kasih dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing keluarga.
b. Melaksanakan manfaat musyawarah keluarga terhadap apapun keputusan
keluarga.
c. Mengerjakan tugas di rumah sesuai dengan perannya masing-masing di keluarga.
Tugas-tugas tersebut tentunya yang sudah disepakati bersama.
6
d. Saling menghormati, terutama dengan anggota keluarga yang lebih tua atau lebih
dewasa dari segi usia dan saling menyayangi, terutama terhadap anggota keluarga
yang lebih muda usianya.
e. Menempatkan ayah sebagai kepala keluarga, dan memperlakukannya
sebagaimana mestinya.
f. Saling menghargai apabila di antara anggota keluarga terjadi perbedaan pendapat
g. Mendahulukan kepentingan keluarga daripada kepentingan pribadi dan
menghormatinya.
Upaya mewujudkan demokrasi di lingkungan sekolah, ialah sebagai berikut:
a. Pemilihan organisasi sekolah dengan cara musyawarah.
b. Pembagian tugas piket di kelas atau organisasi/ ekstrakurikuler dengan merata
dan adil. Setiap orang mempunyai tugas yang sama.
c. Hubungan yang lancar antara orang tua/ wali siswa, siswa, guru, dan seluruh
warga sekolah.
d. Pelaksana petugas upacara bendera secara bergantian tiap kelas.
e. Ikut serta dan berpartisipasi dengan acara sekolah, minimal dengan cara
menghadiri acara tersebut.
f. Ikut serta dalam kegiatan organisasi sekolah, seperti Osis / pramuka / PMR,
Rohis, dan lain-lain.
g. Ikut serta dalam kegiatan pemilihan di sekolah, seperti kegiatan pemilihan ketua
kelas dan pengurusnya, pemilihan ketua Osis, dan kegiatan-kegiatan lain
h. Saling menghargai dan menghormati sesama warga sekolah. Semua warga
sekolah dihormati dan dihargai apapun kedudukan dan pekerjaan, dan latar
belakangnya.
i. Memenuhi kewajiban sekolah, seperti mengerjakan tugas, datang ke sekolah tepat
waktu, dan membayar SPP.
Upaya untuk mewujudkan demokrasi di lingkungan masyarakat adalah sebagai
berikut:
a. Bersama-sama menjaga keamanan dan lingkungan masyarakat sekitar atau ikut
memperhatikan keadaan sekeliling.
b. Ikut serta dalam pemilihan dalam manfaat organisasi masyarakat.
c. Berusaha mengatasi masalah yang terjadi di lingkungan masyarakat dengan
pikiran jernih dan musyawarah.
d. Mengikuti kegiatan yang diadakan di daerah lingkungan masyarakat tempat
tinggal.
e. Saling tenggang rasa dan menghormati antar sesama warga negara yang berbeda
suku, ras, dan agama.
f. Bersama-sama bersama anggota masyarakat lain mengajukan usulan kritik, saran,
dan pendapat demi kemajuan bersama dengan cara yang baik.
g. Apabila di lingkungan masyarakat dipercaya untuk memegang sejumlah dana
masyarakat, memegang amanah dengan baik dan menggunakannya sesuai yang
sudah disepakati bersama.
h. Ikut serta membayar iuran RT/ RW dan desa yang sudah disepakati bersama.
7
Upaya mewujudkan demokrasi di lingkungan bangsa dan negara adalah sebagai
berikut:
a. Ikut serta secara aktif maupun pasif dalam fungsi pemilu (pemilihan umum).
b. Ikut Serta Dalam Pemilihan Presiden
c. Ikut Serta dalam Pemilihan Kepala Daerah
d. Saling Menghormati dan Menghargai Keberagaman atau Pluralisme
e. Mendengar dan Menghargai Pendapat Orang Lain
f. Memilki Kejujuran dan Intergritas
g. Siap Menerima Kesalahan atau Kekalahan Secara Dewasa
h. Mengutamakan Musyawarah untuk Mufakat
i. Memiliki Rasa Malu dan Tanggung Jawab Kepada Publik
j. Taat Membayar Pajak
k. Mendahulukan Kepentingan Negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
kelompok.
Ketika setiap individu telah hidup dan tinggal di lingkungan yang demokratis
maka individu tersebut akan menjadikan demokrasi menjadi suatu kebiasaan dan juga
demokrasi telah menjadi jati diri dari setiap individu. Masyarakat yang telah terbiasa
dan mampu untuk bersikap demokratis di setiap lingkungan kehidupan, maka
masyarakat tersebut telah benar-benar mengerti, memahami, menghayati, dan
menerapkan prinsip-prinsip demokrasi secara benar Sehingga masyarakat tersebut
telah mampu mewujudkan demokrasi melalui penghapusan segala bentuk
diskriminasi, mendapatkan kesempatan dan hak untuk terlibat dalam segala
pengambilan keputusan, dan memiliki sikap saling menghargai perbedaan antar
budaya dan kepercayaan yang secara tidak langsung hal tersebut juga telah mampu
memenuhi syarat terwujudnya suatu masyarakat yang ideal.
15. Bagaiman perkembangan demokrasi dan praktek demokrasi di Indonesia?
Jawab:
Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dibagi dalam 4 (empat) periode:
a. Periode 1945-1959, masa demokrasi parlementer yang menonjolkan demokrasi
parlemen serta partai-partai. Pada masa ini kelemahan demokrasi parlementer
member peluang untuk dominasi partai-partai politik dan DPR. Akibatnya
perstuan yang digalang selama perjuangan melawan musuh bersama menjadi
kendor dan tidak dapat dibina menjadi kekuatan konstruktif sesudah
kemerdekaan.
b. Periode 1966-1965, masa Dmokrasi Terpimpin yang dalam banyak aspek telah
menyimpang dari demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan beberapa
aspek dari demokrasi rakyat. Masa ini di tandai dengan dominasi presiden,
terbatasnya peran partai politik, perkembangan pengaruh komunis, dan peran
ABRI sebagai unsure sosial-politik semakin meluas.
c. Periode 1966-1998, masa demokrasi Pancasila era Orde Baru yang merupakan
demokrasi konstitusional yang menonjolkan system presidensial. Landasan
formal periode ini adalah Pancasila, UUD 1945 dan ketetapan MPRS/MPR dalam
rangka meluruskan kembali penyelewangan terhadap UUD 1945 yaitu terjadi di
masa Demokrasi terpimpin. Namun dalam perkembangannya peran presiden
8
semakin dominan terhadap lembaga-lembaga Negara yang lain. Melihat praktek
demokrasi pada masa ini , nama Pancasila hanya digunakan sebagai legitimilasi
politis penguasaan saat itu, sebab kenyataanya yang dilaksanakan tidak sesuai
dengan nilai-nilai pancasila.
d. Periode 1999- sekarang, masa demokrasi Pancasila era Reformasi dengan berakat
pada kekuatan multi partai yang berusaha mengembalikan perimbangan kekuatan
multi partai yang berusaha mengembalikan perimbangan kekuatan antara
lembaga Negara, aksekutif, legeslatif dan yudikatif. Pada masa ini peran partai
politik kembali menonjol, sehingga iklim demokrasi memperoleh nafas baru.
Jikalau esensi demokrasi adalah kekuasaan di tangan rakyat, maka praktek
demokrasi tatkala Pemilu memang demikian, namun dalam pelaksanaanya setelah
pemilu banyak kebijakan tidak mendasarkan pada kepentingan rakyat, melainkan
lebih kea rah pembagian kekuasaan antara preside dan partai politik dalam DPR.
Dengan lain perkataan model demokrasi era reformasi dewasa ini kurang
mendasarkan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (walfare state).
Praktek pelaksanaan demokrasi di Indonesia
Sejak merdeka, bangsa Indonesia pernah melaksanakan tiga macam demokrasi yaitu
Demokrasi Liberal, Demokrasi Terpimpin, dan Demokrasi Pancasila.
a. Demokrasi Liberal (1950-1959)
Demokrasi liberal atau demokrasi parlementer berlaku pada tahun 1950—1959.
Pada saat itu, konstitusi yang berlaku adalah UUDS 1950. Berdasarkan UUDS 1950,
sistem pemerintahan dan demokrasi yang diterapkan di Indonesia, yaitu sistem
parlementer dan demokrasi liberal. Artinya, kabinet yang menterinya diajukan oleh
parlemen (DPR) dan bertanggung jawab kepada parlemen (DPR). Dalam sistem
parlementer ini, kepala pemerintahan adalah perdana menteri dan presiden hanya
sebagai kepala negara. Masa demokrasi liberal ini membawa dampak yang cukup
besar, memengaruhi keadaan, situasi dan kondisi politik pada waktu itu. Presiden
menganggap bahwa keadaan ketatanegaraan Indonesia membahayakan persatuan dan
kesatuan bangsa dan negara. Akhirnya, pada tanggal 5 Juli 1959 mengumumkan
Dekrit Presiden mengenai pembubaran Konstituante dan berlakunya kembali UUD
1945, serta tidak berlakunya UUDS 1950.
b. Demokrasi Terpimpin (1959-1966)
Demokrasi terpimpin atau demokrasi terkelola yaitu seluruh keputusan serta
pemikiran berpusat pada pemimpin negara saja. Menurut TAP MPRS No.
VIII/MPRS/1965, demokrasi terpimpin adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berasaskan musyawarah
untuk mufakat secara gotong royong bagi semua kekuatan nasional yang progresif
revolusioner dengan berporoskan Nasakom. Pada saat itu, konstitusi yang berlaku
adalah UUD 1945 dan Presiden Sukarno berkedudukan sebagai kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan yang berlandaskan pada sistem presidensial
(presidesiil). Para menteri berada di bawah wewenang presiden dan bertanggung
jawab kepada presiden.
c. Demokrasi Pancasila (1966—sekarang)
9
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang merupakan perwujudan kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang
mengandung semangat Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Beberapa hal yang terkait dengan praktek demokrasi baik secara umum maupun
secara khusus di Indonesia, dapat dilihat dari beberapa sisi, yaitu demokrasi dari sisi
penyaluran kehendak rakyat dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu :
a. Demokrasi langsung.
Demokrasi langsung adalah demokrasi yang melibatkan rakyat secara langsung dalam
pengambilan keputusan pada suatu negara. Contohnya: pemilu yang kita laksanakan
setiap 5 (lima) tahun.
b. Demokrasi tidak langsung.
Demokrasi tidak langsung adalah demokrasi yang tidak melibatkan rakyat secara
langsung dalam pengambilan keputusan pada suatu Negara. Contohnya: keputusan
atau ketetapan yang dibuat oleh wakil rakyat yang duduk di Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD).
10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : SD ..................
Kelas / Semester : 2 /1
Tema : Hidup Rukun (Tema 1)
Sub Tema : Hidup Rukun di Rumah (Sub Tema 1)
Pembelajaran ke : 2
Alokasi waktu : 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
No Kompetensi Indikator
11
Muatan : PPKN
No Kompetensi Indikator
2.1 Bersikap bekerja sama, disiplin, dan 2.1.1 Menerapakan sikap bekerja
peduli sesuai sila-sila Pancasila sama, disiplin, dan peduli
dalam lambang negara ‘Garuda sesuai sila-sila Pancasila
Pancasila” dalam kehidupan sehari- dalam lambang negara
hari ‘Garuda Pancasila” dalam
kehidupan sehari-hari
Muatan : PJOK
No Kompetensi Indikator
12
4.1 Mempraktikkan variasi gerak dasar 4.1.1 melakukan gerak dasar
lokomotor sesuai dengan konsep berjalan dalam permainan
tubuh, ruang, usaha, dan sederhana dengan benar.
keterhubungan dalam berbagai
bentuk permainan sederhana dan atau
tradisional
C. TUJUAN
1. Dengan diberikan gambar perisai burung Garuda, siswa dapat memasangkan simbol
dengan bunyi sila-sila pada Pancasila dengan benar.
2. Dengan diberikan gambar contoh penerapan sila pertama Pancasila, siswa dapat
menyebutkan bunyi sila pertama Pancasila dengan benar.
3. Dengan diberikan contoh penerapan sila pertama Pancasila pada gambar, siswa dapat
menceritakan pengalaman penerapan sila pertama pada Pancasila dengan benar.
4. Dengan diberikan teks percakapan yang mengandung ungkapan, siswa dapat
menentukan bagian yang termasuk ungkapan dan artinya dengan tepat.
5. Dengan diberikan contoh penerapan sila kedua Pancasila pada teks percakapan, siswa
dapat menceritakan pengalaman penerapan sila kedua pada Pancasila dengan benar.
6. Dengan diberi contoh gerakan dasar berjalan, siswa dapat menjelaskan gerak dasar
berjalan dalam permainan sederhana dengan benar.
7. Dengan diberi contoh gerakan dasar berjalan, siswa dapat melakukan gerak dasar
berjalan dalam permainan sederhana dengan benar.
D. MATERI
1. Gambar perisai burung Garuda
2. Simbol-simbol pancasila.
3. Pengamatan gambar-gambar keluarga yang beribadah sesuai dengan agamanya
masing-masing.
4. Gerak dasar berjalan dalam permainan sederhana.
5. Melakukan permainan menirukan hewan berjalan.
13
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
14
Inti Ayo Mengamati 140 menit
Ayo Membaca
Siswa bersama-sama membaca teks
Pancasila seperti terdapat pada Buku Siswa.
Siswa memasangkan simbol dengan bunyi
sila-sila pada Pancasila.
Ayo Menulis
Ayo Mengamati
15
Siswa menceritakan pengalamannya dalam
menerapkan sila pertama Pancasila dalam
kehidupannya.
Guru mengamati pemahaman siswa
mengenai pengamalan sila pertama pada
Pancasila di rumah. (Rubrik Penilaian 1,
PPKn KD 3.1 dan KD 4.1), sikap yang
dikembangkan adalah percaya diri.
Ayo Berdiskusi
16
Sebelum bermain peran, siswa membaca
terlebih dahulu teks percakapan.
Siswa dibimbing guru untuk memberikan
penekanan pada ungkapan yang terdapat
pada teks percakapan. Siswa bermain peran,
guru mengamati kemampuan siswa dalam
melakukan percakapan berdasarkan rubrik
penilaian. Sikap yang diamati adalah
percaya diri.
Ayo Berlatih
Ayo Mencoba
17
sikap sportif yang ditunjukkan oleh siswa.
G. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek
dengan rubric penilaian sebagai berikut.
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap: Lembar Observasi
b. Penilaian Pengetahuan: Tes
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
18
b. Pengetahuan dan Keterampilan
Penilaian dan panduan konversi nilai dapat dilihat contohnya pada
Pembelajaran 1.
Contoh Rubrik:
1) PPKN
Rubrik Bercerita Penerapan Sila Pertama pada Pancasila (KD 3.1 dan KD 4.1)
2) Bahasa Indonesia
Pengetahuan : Menentukan dan Menjelaskan Ungkapan di Dalam Teks
19
Sikap yang dapat diamati dan dikembangkan: teliti.
3) PJOK
Rubrik Penilaian Mempraktikkan Gerak Dasar Berjalan (KD 3.1 dan 4.1)
b. Pengayaan
1. Guru memberikan latihan lanjutan bagi siswa yang sudah mampu
menghubungkan simbol dengan sila-sila pada Pancasila.
20
2. Guru memberikan tugas lanjutan bagi siswa yang telah mampu menceritakan
pengalaman menerapkan sila pertama dan kedua Pancasila di rumah. Guru
menugaskan siswa menuliskan cerita tersebut.
3. Guru memberikan latihan lanjutan bagi siswa yang telah mampu mengartikan
ungkapan dengan benar.
4. Guru memberikan latihan lanjutan bagi siswa yang telah mampu melakukan
gerakan dasar berjalan berpasangan atau beregu, serta menirukan gerakan hewan
berjalan.
Refleksi Guru
Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….
........................................... .......................................
21
NIP................................... NIP. ..............................
I. STANDAR KOMPETENSI
Membiasakan hidup bergotong royong
22
Rukun di berbagai tempat
Penerapan hidup rukun
V. METODE PEMBELAJARAN
1. Informasi
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Demontrasi
5. Pemberian tugas
23
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
24
B. Sumber Belajar
Sunarso. 2009. Pelajaran PKn 2 Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 2 SD. Bogor:
Yudhistira. Halaman 1—11.
VIII. PENILAIAN
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
Menjelaskan arti hidup rukun Tes lisan uraian Jelaskan arti hidup rukun!
Menyebutkan pentingnya Tes isian Sebutkan pentingnya hidup
hidup rukun tertulis rukun!
Menyebutkan contoh hidup Sebutkan contoh hidup rukun
rukun di rumah di rumah!
Menyebutkan contoh hidup Sebutkan contoh hidup rukun
rukun di sekolah di sekolah!
Menyebutkan contoh hidup Sebutkan contoh hidup rukun
rukun di masyarakat di masyarakat!
Menyebutkan akibat tidak Sebutkan akibat tidak rukun!
rukun Sebutkan pengalaman
Menyebutkan pengalaman bersikap rukun!
bersikap rukun
Kriteria Penilaian
1. Produk ( hasil diskusi )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1
2. Performansi
No. Aspek Kriteria Skor
1. Kerjasama * bekerjasama 4
* kadang-kadang kerjasama 2
* tidak bekerjasama 1
25
No. Aspek Kriteria Skor
* tidak aktif 1
3. Lembar Penilaian
Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Kerjasama Partisipasi Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10..
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
( ………………..………… ) ( …………………...……… )
NIP/NIK : ………………… NIP/NIK : …………………
26
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi Indikator
1.2 Menghargai kewajiban dan hak warga .2.1 Menunjukan hak dan kewajiban sebagai
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dalam amanah warga masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari
menjalankan agama.
2.2 Menunjukkan sikap disiplin dalam 2.2.1 Mematuhi hak dan kewajiban sebagai
memenuhi kewajiban dan hak sebagai warga amanah warga masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari.
masyarakat sebagai wujud cinta tanah air.
3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai 3.2.1 Menjelaskan hak dan kewajiban
warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. sebagai warga masyarakat dalam kehidupan
seharihari.
27
4.2 Bekerja sama melaksanakan hak dan 4.2.3 Mengomunikasikan pentingnya kerja
kewajiban sebagai warga masyarakat dalam sama dalam melaksanakan hak dan
kehidupan sehari-hari. kewajiban sebagai warga masyarakat dalam
kehidupan seharihari.
Kompetensi Indikator
3.1 Menemutunjukkan gagasan pokok dan 3.1.1 Menemukan gagasan pokok dan
gagasan pendukung yang diperoleh dari teks gagasan pendukung yang diperoleh dari teks
lisan, tulis, atau visual.
visual.
4.1 Menata informasi yang didapat dari teks 4.1.1 Menyajikan gagasan pokok dan
berdasarkaketerhubungan antar gagasan ke gagasan pendukung yang diperoleh dari teks
dalam kerangka tulis. visual.
C. TUJUAN
1. Dengan Setelah mengamati gambar dan berdisikusi, siswa mampu menemukan
gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks visual dengan tepat.
2. Setelah mengamati gambar dan berdiskusi, siswa mampu menyajikan gagasan pokok
dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks visual dengan percaya diri.
3. Setelah membaca teks, siswa mampu menjelaskan hak dan kewajiban sebagai warga
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
4. Setelah membaca teks dan berdiskusi, siswa mampu mengomunikasikan.pentingnya
kerja sama dalam melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari dengan percaya diri.
D. MATERI
1. Gagasan pokok dan gagasan pendukung.
2. Hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
28
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
29
2. Siswa mengamati gambar dan teks yang terdapat di dalam
buku siswa, seperti di halaman berikut ini.
B. Membaca
1. Siswa membaca teks tentang minyak bumi.
30
2. Siswa menjawab pertanyaan yang terdapat dalam buku
siswa.
3. Siswa mendiskusikan jawaban secara berkelompok.
G. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
31
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek
dengan rubric penilaian sebagai berikut.
1. Bahasa Indonesia
Diagram gagasan pokok dan gagasan pendukung dinilai dengan rubrik.
2. PPKn
Dinilai dengan catatan anekdot.
Catatan:
1. Memahami
hak dan
kewajiban
32
2. Melaksana
kan hak
dan
kewajiban
1 Kerja sama
2 Saling
Menghargai
3 Tekun
4 Teliti
5 Percaya diri
2. Pengayaan
Apabila ada waktu tersisa, siswa bisa berlatih menulis gagasan pokok dan gagasan
pendukung dari teks visual tambahan yang disediakan guru.
33
Refleksi Guru
Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….
………………………………
………………………………
NIP………………………….
NIP. …………………………
34
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP KURIKULUM 2006
Standar Kompetensi**
1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kompetensi Dasar
1.1. Medeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengetahui batas utara, selatan, timur, dan barat NKRI. ( NK. Demokratis
:Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya
dan orang lain )
Siswa dapat mengetahui luas wilayah NKRI dengan menyebutkan posisi lintang dan
bujurnya. ( NK. Rasa ingin tahu :Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar )
Siswa dapat memahami tujuan penetapan batas-batas fisik NKRI.
Siswa memahami fungsi wilayah darat NKRI.
Siswa memahami fungsi wilayah laut NKRI.
Siswa memahami fungsi wilayah udara NKRI.
B. Materi Ajar
Batas wilayah NKRI, luas wilayah NKRI, posisi lintang dan bujurnya, serta tujuan
penetapan batas-batas fisik NKRI.
Fungsi wilayah darat, laut, dan udara NKRI.
35
C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Kontekstual.
Pendekatan Cooperative Learning.
Diskusi dengan teman sebangku.
Tanya jawab.
Ceramah.
Penugasan.
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
Kegiatan Awal
– Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama, presensi, apersepsi dan kepercayaan
masing-masing, untuk mengawali pelajaran.
– Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
– Guru dan siswa bertanya jawab tentang fungsi peta dunia.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru menyiapkan sebuah peta dunia yang besar dan dapat dilihat oleh semua
siswa.
Guru menjelaskan batas-batas utara, selatan, timur, dan barat NKRI, sementara
itu siswa menyimaknya.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru menunjuk batas-batas tersebut pada peta secara acak dan berulang-ulang,
dan siswa menebaknya dengan cepat. DenganDemokratis
Guru menyiapkan kelas diskusi.
Siswa berdiskusi tentang tujuan penetapan batas-batas fisik NKRI dengan
panduan guru. DenganRasa ingin tahu
Siswa menceritakan hasil diskusi secara bergiliran
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
36
– Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari dalam
pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian Indikator Pencapaian Kompetensi
dan Kompetensi Dasar.
– Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
– Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
Pertemuan Kedua
Kegiatan Awal
– Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama presensi, apersepsi dan kepercayaan
masing-masing, untuk mengawali pelajaran.
– Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
– Guru dan siswa bertanya jawab tentang pengalaman bepergian ke pegunungan,
laut, dan pengalaman naik pesawat terbang.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru dan siswa bertanya jawab secara general tentang fungsi wilayah darat,
laut, dan udara NKRI.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru membagi jumlah siswa di kelas dalam 3 kelompok atau kelipatannya.
DenganDemokratis
Guru mengundi topik darat, laut, atau udara untuk semua kelompok.
DenganRasa ingin tahu
Siswa berdiskusi tentang topik yang mereka dapatkan.
Siswa melaporkan hasil dikusi secara lisan di depan teman-teman.
Teman-teman dari kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok teman.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber,
memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
belajar yang telah dilakukan,
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar:
37
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
membantu menyelesaikan masalah;
memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
E. Sumber/Bahan Belajar
Peta dunia.
Gambar/foto tempat-tempat indah di Indonesia yang menunjukkan pemandangan darat,
laut, dan udara.
Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Kelas V,
terbitan Narasumber umum.)
F. Penilaian
Nilai Budaya Indikator
Teknik Bentuk
Dan Karakter Pencapaian Instrumen/ Soal
Penilaian Instrumen
Bangsa Kompetensi
Demokratis Menjelaskan Diskusi Penilaian NKRI adalah ....
:Cara berfikir, pengertian NKRI kelompok lisan. Indonesia
bersikap, dan Menyebutkan dasar Penilaian merupakan negara
bertindak yang hukum NKRI. sikap berbentuk ....
menilai sama (pengamatan Satuan daerah
Menjelaskan satuan
hak dan perilaku).
daerah otonom otonom dalam
kewajiban dalam NKRI. Penilaian NKRI misalnya ....
38
dirinya dan Menjelaskan tentang unjuk kerja Indonesia
orang lain hubungan luar negeri (hasil memiliki bentuk
yang dilakukan diskusi). negara kesatuan
NKRI karena ....
Rasa ingin tahu
:Sikap dan Menjelaskan fungsi NKRI perlu
tindakan yang pemilihan umum dan mengadakan
selalu berupaya pengaruhnya Pemilihan Umum
Penilaian
untuk terhadap NKRI. Diskusi untuk ....
lisan.
mengetahui kelompok
Penilaian
lebih mendalam Menunjukkan sisi
sikap
dan meluas dari utara selatan, timur, (pengamatan
sesuatu yang dan barat NKRI, perilaku). Batas utara NKRI
dipelajarinya, serta menyebutkan
Penilaian adalah ....
dilihat, dan nama negara atau
didengar unjuk kerja Batas selatan
perairan yang
(keberanian NKRI adalah ....
menjadi batas NKRI.
anak Batas barat NKRI
Menyebutkan posisi bercerita dan adalah ....
lintang dan bujur keterlibatan
NKRI. Batas timur NKRI
dalam adalah ....
Memahami tujuan diskusi).
penetapan batas- Indonesia terletak
batas fisik NKRI. di ... derajat ...
Menjelaskan fungsi sampai ... derajat
wilayah daratan ..., dan ... derajat ...
NKRI. sampai ... derajat
Menjelaskan fungsi ....
wilayah laut NKRI. Fungsi wilayah
Menjelaskan fungsi daratan NKRI
wilayah udara NKRI. adalah ....
Fungsi wilayah
laut NKRI adalah
....
Fungsi wilayah
udara NKRI
adalah ....
Zona Ekonomi
Eksklusif adalah
....
39
PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1
PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan * Pengetahuan 4
* kadang-kadang Pengetahuan 2
* tidak Pengetahuan 1
2. Sikap * Sikap 4
* kadang-kadang Sikap 2
* tidak Sikap 1
Lembar Penilaian
Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan Sikap Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
40
20.
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.
...................... ...................
NIP. - NIP. -
41