Anda di halaman 1dari 13

Universitas Pamulang S1 Hukum

PERTEMUAN 14

Pendidikan Kewarganegaraan

A. TUJUAN BELAJAR

Setelah mahasiswa menyelesaikan pertemuan ke-14 ini diharapkan mampu:

1.1 Mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian dan Latar Belakang dari Pendidikan
Kewarganegaraan
1.2 Mahasiswa dapat mendeskripsikan Landasan Hukum Pendidikan
Kewarganegaraan

B. URAIAN MATERI

1. Pengertian dan Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan

Pengertian dari Pendidikan Kewarganegaraan adalah menganali suatu sistem


kompensasi dasar, tujuan dan ruang lingkup materi Pendidikan Kewarganegaraan,
menyadari arti penting Pendidikan Kewarganegaraan sebagai media pembentukan
kepribadian bangsa. Pada hakekatnya pendidikan adalah upaya sadar dari suatu
masyarakat dan pemerintah suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan
kehidupan generasi penerusnya. Sebagai masyarakat, warga bangsa dan negara,
secara berguna dan bermakna serta mampu mengantisipasi hari depan mereka yang
selalu berunah dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya,bangsa,negara
dan hubungan international,maka pendidikan tinggi tidak dapat mengabaikan realita
kehidupan yang mengglobal yang digambarka sebagai perubahan kehidupan yang
penuh dengan paradoksal dan ketidak keterdugaan. Dalam kehidupan kampus di
seluruh perguruan tinggi indonesia,harus dikembangkan menjadi lingkungan ilmiah
yang dinamik,berwawasan budaya bangsa,bermoral keagamaan dan
berkepribadianindonesia.Untuk pembekalan kepada para mahasiswa di indonesia
berkenaan dengan pemupukan nilai-nilai,sikap dan kepribadian,diandalkan kepada
pendidikan pancasila,Bela Negara,Ilmu Sosial Dasar,Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu
Alamiah Dasar sebagai latar aplikasi nilai dalma kehidupan,yang disebut Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian (MKPK). Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan:

Hukum Tata Negara 143


Universitas Pamulang S1 Hukum

a. Perjalanan panjang sejarah Bangsa Indonesia sejak era sebelum dan


selama penjajahan ,dilanjutkan era merebut dan mempertahankan
kemerdekaan sampai dengan mengisi kemerdekaan,menimbulkan kondisi
dan tuntutan yang berbeda-beda sesuai dengan zamannya. Kondisi dan
tuntutan yang berbeda-beda diharap bangsa Indonesia berdasarkan
kesamaan nilai-nulai kejuangan bangsa yang dilandasi jiwa,tekad dan
semangat kebangsaan. Semangat perjuangan bangsa yang tidak
mengenal menyerah harus dimiliki oleh setiap warga negara Republik
Indonesia

b. Semangat perjuangan bangsa mengalami pasang surut sesuai dinamika


perjalanan kehidupan yang disebabkan antara lain pengaruh globalisasi
yang ditandai dengan pesatnya perkembangan IPTEK, khususnya
dibidang informasi, Komunikasi dan Transportasi, sehingga dunia menjadi
transparan yang seolah-olah menjadi kampung sedunia tanpa mengenal
batas negara. Kondisi yang demikian menciptakan struktur kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia serta mempengaruhi
pola pikir, sikap dan tindakan masyarakat Indonesia.

c. Semangat perjuangan bangsa indonesia dalam mengisi kemerdekaan dan


menghadapi globalisasi. Warga negara Indonesia perlu memiliki wawasan
dan kesadaran bernegara,sikap dan perilaku, cinta tanah air serta
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka bela
negara demi utuh dan tegaknya NKRI.

Maksud dan Tujuan dari sebuah pendidika kewarganegaraan ialah :

a. Maksud
Untuk memberikan pengertian kepada mahasiswa tentang pengetahuan
dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga
negara dengan negara serta PPBN sebagai bekal, agar menjadi warga
negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara.

Hukum Tata Negara 144


Universitas Pamulang S1 Hukum

b. Tujuan
Agar para mahasiswa memahami dan mampu melaksanakan hak dan
kewajibannya secara santun, jujur dan demokratis serta ikhlas.
Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan,
patriotisme, cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa dan negara.
Menguasai pengetahuan dan memahami aneka ragam masalah dasar
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang akan diatasi dengan
pemikiran berdasarkan Pancasila, Wawasan Nusantara dan Ketahanan
Nasional secara kritis dan betanggung jawab.

2. Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan

Kata landasan dalam hukum berarti melandasi atau mendasari atau titik tolak.
Sementara itu kata hukum dapat dipandang sebagai aturan baku yang patut ditaati.
Hukum atau aturan baku diatas tidak selalu dalm bentuk tertulis. Landasan hukum
dapat diartikan peraturan baku sebagai tempat terpijak atau titik tolak dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatn pendidikan.
Pendidikan Menurut Undang-undang Dasar 1945 Undang-undang Dasar 1945 adalah
merupakan hukum tertinggi di Indonesia. Ia mendasari semua perundang-undangan
yang ada yang muncul kemudian. Pasal-pasal yang bertalian dengan pendidikan
yaitu pasal 31 dan pasal 32. Pasal 31 ayat 1 berbunyi: Tiap-tiap warga Negara berhak
mendapt pengajaran. Dan ayat 2 berbunyi: Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu system pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-
undang. Pasal 32 berbunyi:

Pemerintah mengajukan kebudayaan nasional Indonesia. Kebuyaan dan


pendidikan adalah dua unsur yang saling mendukung satu sama lain. Adapum
dengan adanya amandemen terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, maka dalam hal pembagian kekuasaan terhadap lembaga
negara atau lembaga pemerintah di Indonesia, juga mengalami suatu perubahan.
Secara teoritis, perubahan yang terjadi ialah setidak tidaknya membawa suatu
perubahan struktural dan juga sautu mekanisme penyelenggaraan Negara dimana

Hukum Tata Negara 145


Universitas Pamulang S1 Hukum

kependidikan yang harus diajarkan1. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional Diantara peraturan perundang-undangan RI
yang ppalin banyak membicarakan pendidikan adlah undang-undang RI Nomor 20
tahun 2003. Pasal 1 ayat 1 berbunyi: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembagkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasn, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen Pasal 10 ayat
(2), pasal 11 ayat (4), pasal 13 ayat (2), pasal 14 ayat (2), pasal 16 ayat (4), pasal
(18) ayat (4), pasal 19 ayat (3), pasal 21 ayat (2), pasal 22 ayat (2), pasal 25 ayat (2),
pasal 26 ayat (2), pasal 28 ayat (5), pasal 29 ayat (5), pasal 35 ayat (3), pasal 37 ayat
(5) dan pasal 40 ayat (3).

Beberapa PP tentang Pendidikan dan GBHN 1993. Beberapa Peraturan


Pemeintah tentang pendidikan yang akan dibahas yaitu:

a. Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan


Prasekolah
b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar.
c. Peraturan Pemerintah RI Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah.
d. Peraturan Pemerintah RI Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi.

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan tujuan adalah untuk membangun dan


menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang
mencintai tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta
ketahanan nasional dalam diri para calon-calon penerus bangsa yang sedang dan
mengkaji dan akan menguasai ilmu pengetahuaan dan teknologi serta seni. Dangan
hal berbeda bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia indonesia yang berbudi
luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung jawab, dan
produktif serta sehat jasmani dan rohani.

1
Dahlan Thaib, dkk, Teori dan Hukum Konstitusi , PT Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2012, hal 87

Hukum Tata Negara 146


Universitas Pamulang S1 Hukum

Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap mental


yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai perilaku
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha esa serta menghayati nilai-
nilai falsafah bangs, berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam masnyarakat berbangsa
dan bernegara, rasional, dinamis, dan sabar akan hak dan kewajiban warga Negara,
bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela Negara, aktif memanfaatkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan
negara. Melalui pendidikan Kewarganegaraan , Rakyat Republik indonesia
diharapkan mampu memahami, menganalisa, dan menjawab masalah-masalah yang
di hadapi oleh masyarakat , bangsa dan negaranya secara konsisten dan
berkesinambungan dalam cita-cita dan tujuan nasional seperti yang di gariskan dalam
pembukaan UUD 1945. Dalam kaitanya suatu pendidikan kewarganegaraan ada
Pengertian Bangsa dan Negara, berikut pengertian dari masing-masing :

a. Bangsa
1) Menurut Hans Kohn bahwa bangsa terbentuk oleh persamaan bahasa, ras,
agama, peradaban, wilayah, negara dan kewarganegaraan.
2) Sedangkan Ernest Renan menyatakan bahwa bangsa (nation) adalah suatu
solidaritas, suatu jiwa, suatu asas spiritual, suatu solidaritas yang dapat
tercipta oleh perasaan pengorbanan yang telah lampau dan bersedia dibuat di
masa yang akan datang2.

Meskipun dikalangan pakar kenegaraan belum terdapat persamaan


pengertian bangsa, namun faktor objektif yang terpenting dari suatu Bangsa adalah
kehendak atau kemauan bersama yang lebih dikenal dengan nasionalisme. Fredrich
Hertz dalam bukunya “Nationality in History and Politics” mengemukakan bahwa
setiap bangsa mempunyai 4 (empat) unsur aspirasi sebagai berikut:

1) Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan


sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas.

2
Kaelan, Filsafat Bahasa: Masalah dan Perkembangannya, Paradigma, Yogyakarta, 2002,
hal 212-213

Hukum Tata Negara 147


Universitas Pamulang S1 Hukum

2) Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional


sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing
terhadap urusan dalam negerinya.
3) Keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualisme, keaslian, atau
kekhasan.
4) Keinginan untuk menonjol (unggul) diantara bangsa-bangsa dalam
mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise.

b. Negara
Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di
mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya,
pertahanan keamanan, dan lain sebagainya. Di dalam suatu negara minimal
terdapat unsur-unsur negara seperti rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat
serta pengakuan dari negara lain. Pengertian Negara Berdasarkan Pendapat Para
Ahli :

1) Roger F. Soltau : Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur


atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.
2) Georg Jellinek : Negara merupakan organisasi kekuasaan dari
kelompok manusia yang telah berdiam di suatu wilayah tertentu.
3) Prof. R. Djokosoetono : Negara adalah suatu organisasi manusia atau
kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang
sama.

Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berbentuk republic yang


telah diakui oleh dunia internasional dengan memiliki ratusan juta rakyat, wilayah
darat, laut dan udara yang luas serta terdapat organisasi pemerintah pusat dan
pemerintah daerah yang berkuasa. Negara merupakan suatu organisasi dari rakyat
negara tersebut untuk mencapai tujuan bersama dalam sebuah konstitusi yang
dijunjung tinggi oleh warga negara tersebut. Indonesia memiliki Undang-Undang
Dasar 1945 yang menjadi cita-cita bangsa secara bersama-sama. Adapun suatu
Hak dan Kewajiaban Warga Negara yang melekat di dalam dirinya selama hidup
sampai mati kepada negaranya. Pengertian Warga Negara Warga negara adalah

Hukum Tata Negara 148


Universitas Pamulang S1 Hukum

orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi merupakan anggota resmi
dari suatu Negara tertentu,atau dengan kata lain warganegara adalah warga suatu
Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Oleh karena
itu seorang warga negara senantiasa berinteraksi dengan negara, dan
bertanggung jawab atas keberlangsungan kehidupan negaranya. Menurut Pasal
26 ayat 1 bahwa “yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara”. Perkataan “asli” di atas mengandung syarat biologis bahwa asal
usul atau turunan menentukan kedudukan sosial seseorang itu “asli” atau “tidak
asli”. Keaslian ditentukan oleh turunan atau adanya hubungan darah antara yang
melahirkan dan yang dilahirkan. Dengan demikian penentuan keaslian bisa
didasarkan atas tiga alternatif, yaitu:

a. turunan atau pertalian darah (geneologis)


b. ikatan pada tanah atau wilayahnya (territorial)
c. turunan atau pertalian darah dan ikatan pada tanah atau wilayah
(geneologis- territorial)

Hak dan Kewajiaban didalam Pasal-pasal dalam UUD 1945


yangmenetapkan hak dan kewajiban sebagai warga negara mencakup pasal-pasal
27, 28, 29, 30, 31, 33 dan 34. Hak-hak warga negara yang substansial pada
prinsipnya antara lain meliputi:

a. Hak untuk memilih/memberikan suara


b. Hak kebebasan berbicara
c. Hak kebebasan pers
d. Hak kebebasan beragama
e. Hak kebebasan bergerak
f. Hak kebebasan berkumpul
g. Hak kebebasan dari perlakuan sewenang-wenang oleh sistem politik
dan atau hukum

Sedangkan CCE (Center for Civic Education) mengajukan hak-hak individu


yang perlu dilindungi oleh negara, meliputi: hak pribadi (personal rights), hak politik
(political rights), hak ekonomi (economic rights) Kewajiban warga negara merupakan

Hukum Tata Negara 149


Universitas Pamulang S1 Hukum

aspek dari tanggung jawab warga negara (citizen responsibility/civic responsibilities)


CCE 1994. Contoh yang termasuk tanggung jawab warga negara antara lain:

a. melaksanakan aturan hukum


b. menghargai orang lain
c. memiliki informasi dan perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan
masyarakatnya
d. melakukan kontrol terhadap para pemimpin yang dipilihnya dalam
melakukan tugas-tugasnya
e. melakukan komunikasi dengan para wakil di sekolah, pemerintah lokal,
pemerintah nasional

Disatu sisi sebagai akademisi yang menunjang hierarki tertinggi sebagai


pelajar maka selain warga Negara adapun hak dan kewajiban mahasiawa. Hak dan
kewajiban mahasiswa menurut pasal 109 dan 110 PP No. 60 Tahun 1999 sebagai
berikut :

a. Hak Mahasiswa :
1) Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk
menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku
dalam lingkungan akademik.
2) Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik
sesuai dengan minat, bakat, kegemaran dan kemampuan.
3) Memanfaatkan fasilitas perguruan tinggi dalam rangka kelancaran proses
belajar.
4) Mendapatkan bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab atas program
studi yang diikuti serta hasil belajarnya.
5) Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi yang
diikutinya serta hasil belajarnya.
6) Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan
persyaratan yangberlaku.
7) Memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.

Hukum Tata Negara 150


Universitas Pamulang S1 Hukum

8) Memanfaatkan sumber daya perguruan tinggi melalui perwakilan/organisasi


kemahasiswaaan untuk mengurus dan mengatur kesejahteraan, minat dan
tata kehidupan bermasyarakat.
9) Pindah ke perguruan tinggi lain atau program studi lain, bilamana daya
tampung perguruan tinggi atau program yang bersangkutan
memungkinkan.
10) Ikut serta dalam organisasi mahasiswa pada perguruan tinggi yang
bersangkutan.
b. Kewajiban Mahasiswa :
1) Mematuhi semua peraturan/ketentuan yang berlaku pada perguruan tinggi
yang bersangkutan.
2) Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban dan
keamanan perguruan tinggi yang bersangkutan.
3) Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali bagi
mahasiswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
4) Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian.
5) Menjaga kewibawaan dan nama baik perguruan tinggi yang bersangkutan.
6) Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.

Mahasiswa tentunya harus mengetahui dan melaksanakan Tri Dharma


Perguruan Tinggi yang tercantum dalam UU sisdiknas pasal 20 ayat 3 menerangkan
bahwa kewajiban perguruan tinggi terdiri dari tiga hal, yaitu:

a. Pendidikan dan pengajaran berarti berlangsungnya proses pewarisan ilmu


pengetahuan. Disini terlihat peran guru pengajar dan kakak mahasiswa
yang memberikan kita informasi mengenai ilmu pengetahuan dan informasi
yang didapat selama duduk di bangku kuliah. Dan kewajiban untuk kita
untuk mewariskan ilmu tersebut kepada adik kelas mahasiswa kelak dan
yang membutuhkan.

b. Yang kedua, yaitu penelitian dan pengembangan, kegiatan ini sangat


penting dilakukan karena jika kita hanya menguasai teori semata tentu
tidak akan ada gunanya. Seperti pepatah mengatakan, “teori tanpa praktek

Hukum Tata Negara 151


Universitas Pamulang S1 Hukum

lumpuh dan praktek tanpa teori buta”. Jadi hubungan antara ilmu dan
penelitian serta pengembangan itu sangat erat dan tidak bisa dipisahkan
satu sama yang lainnya. Disini penelitian berguna untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan yang kita dapat. Penelitian di perguruan tinggi juga tidak
hanya dilakukan untuk penelitian yang bisa langsung diterapkan dalam
jangka pendek tetapi juga sekaligus yang berguna bagi masa mendatang
saat mahasiswa telah bergabung dalam masyarakat.

c. Tri dharma yang terakhir yaitu pengabdian kepada masyarakat, para


mahasiswa yang telah mendapatkan ilmu pengetahuan melalui berbagai
macam penelitian bisa langsung diterapkan dengan terjun mengabdi
kepada masyarakat. Dapat terlihat jelas hasil penerapan dari ilmu dan
penelitian yang kita lakukan selama duduk di perguruan tinggi. Aktivitas ini
sendiri dapat dilakukan atas inisiatif individu maupun kelompok tanpa
mencari keuntungan tetapi dengan cara mengabdi tadi. Kegiatan ini sangat
menguntungkan dari berbagai pihak, yaitu sangat membantu masyarakat,
membanggakan bagi almamater perguruan tinggi dan juga bisa menjadi
mahasiswa yang terlatih tentunya mengharumkan nama baik orang tua.

Dengan memahami latar belakang filosofis Pendidikan Kewarganegaraan di


Perguruan Tinggi Umum, maka diharapkan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dipertanggungjawabkan dengan alasan bahwa melalui
Pendidikan Kewarganegaraan, paradigma pendidikan demokrasi secara sistemik
dengan pengembangan civic intellegence, civic participation, and civic responcibility
dari “civic eduction” merupakan wahana pendidikan demokrasi yang diharapkan dapat
menghasilkan manusia berkualitas dengan keahlian profesional serta berkeadaban
khas Pancasila.

Hukum Tata Negara 152


Universitas Pamulang S1 Hukum

Kesimpulan

Pendidikan kewarganegaraan yang diselenggarakan bertujuan untuk membekali


para mahasiswa selaku calon pemimpin di masa yang akan dating dengan kesadaran bela
Negara serta kemampuan berpikir secara komprehensif integral dan logis dalam rangka
ketahanan nasional kesadaran bela Negara ini berwujud sebagai kerelaan dan kesadaran
melakukan kelangsungan hidup bangsa dan Negara melalui bidang keterampilan,
keahlian, dan profesinya masing-masing. Berfikir secara komprehensif integral disini
memmiliki pengertian berfikir secara menyeluruh tanpa keluar dari pokok permasalahan
atau pembahasan. Menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila baik dalam penerapan
dilingkungan akademis dan juga kehidupan social. Pendidikan Kewarganegaraan dapat
diartikan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral
yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam
bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila adalah dasar Negara Republik
Indonesia, ideologi Negara Indonesia, sekaligus menjadi pandangan hidup bangsa.
Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia.
Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama
dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kengaraan. Oleh karena itu
pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara
negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap
lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.
Adapun landasan Hukum dari sebuah pendidikan Kewarganegaraan yang ialah

a. UUD 1945 :
1) Pembukaan UUD 1945, alinea kedua dan keempat (cita-cita, tujuan dan
aspirasi Bangsa Indonesia tentang kemerdekaanyaa
2) Pasal 27 (1), kesamaan kedudukan Warganegara di dalam hukum dan
pemerintahan.
3) Pasal 27 (3), hak dan kewajiban Warganegara dalam upaya bela
negara.
4) Pasal 30 (1), hak dan kewajiban Warganegara dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara.
5) Pasal 31 (1), hak Warganegara mendapatkan pendidikan.

Hukum Tata Negara 153


Universitas Pamulang S1 Hukum

b.  UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa sangat pentingnya arti


dari sebuah pendidikan kewarganegaraan karena kaitannya terhadap pertahanan
dan keamanan Negara serta menjunjung tinggi visi misi Negara menuju Negara
yang bersih dan maju. Oleh karenanya landasan landasan tersebut menjadi acuan
dan rujukan utama dari sebuah konstitusi yang telah di setujui bersama menjadi
sebuah Undang-undang Dasar 1945

C. LATIHAN SOAL / TUGAS

Soal :

1. Apa yang dimaksud dengan kewarganegaraan ?

2. Sebutkan undang –undang yang berhubungan dengan kewarganegaraan !

3. Hal-hal apa saja yang menjadi hak warga negara?

4. Jelaskan tujuan kewarganegaraan !

5. Apa manfaat bagi warganegara terhadap negara?

D. DAFTAR PUSTAKA

Dahlan Thaib, dkk, Teori dan Hukum Konstitusi , PT Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2012.

Kaelan, Filsafat Bahasa: Masalah dan Perkembangannya, Paradigma, Yogyakarta, 2002.

Peraturan Perundang-Undangan :

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Ketetapan MPR No. III/MPR/2000, Tentang Sumber Hukum dan Tata

Urutan Peraturan Perundang-Undangan.

PEraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 02 Tahun 2002

Hukum Tata Negara 154


Universitas Pamulang S1 Hukum

Undang-undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Kewarganegaraan

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Hukum Tata Negara 155

Anda mungkin juga menyukai