Anda di halaman 1dari 10

Universitas Pamulang S1 Hukum

PERTEMUAN 12

Demokrasi

A. TUJUAN BELAJAR

Setelah mahasiswa menyelesaikan pertemuan ke-12 ini diharapkan mampu:


1.1 Mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian dari Demokrasi
1.2 Mahasiswa dapat mendeskripsikan Sejarah Demokrasi
1.3 Mahasiswa dapat menjabarkan Demokrasi yang terdapat di Indonesia

B. URAIAN MATERI

1. Pengertian Demokrasi

Istilah Demokrasi berasal dari perkataan Yunani Demokratia, arti pokok demos
adalah rakyat, kratos adalah kekuatan, jadi kekuatan rakyat, atau suatu bentuk
pemerintahan Negara, dimana rakyat berpengaruh di atasnya, singkatnya,
pemerintahan rakyat1. Demokrasi merupakan asas dan system dalam
penyelenggaraan Negara/ketatanegaraan PBB tahun 1950 melalui Unesco telah
melakukan studi yang disponsori oleh PBB dan hasil studi menentukan bahwa “Tidak
ada satu negarapun yang menolak system demokrasi sebagai landasan dan system
yang paling tepat dan ideal bagi semua organisasi politik dan organisasi modern,
termasuk para sarjana-sarjana Barat “. Persoalannya adalah bagaimana
mengimplementasikan Demokrasi itu. Tiap-tiap Negara telah menentukan cara
sendiri-sendiri dalam melaksanakan demokrasi yang pada dasarnya tidak demokrasi.
Pengertian umum pada waktu sekarang ialah bahwa demokrasi itu juga di artikan
sebagai perbandingan separuh + satu, jadi golongan mana telah memperoleh suara
paling sedikit separuh + satu suara, maka menanglah golongan ini atas golongan lain 2
Pengertian Demokrasi pun memiliki beberapa penafsiran oleh para pakar, sehingga
definisi yang pasti memiliki perbedaan namun memiliki kesamaan dalam hal fungsi
dan tujuan serta visi dan misi dar sebuah corak pemerintahan yang berdemokrasi,
berikut pakar yang mengemukakan definisi dari demokrasi ialah :

a. R.Kranenburg kata demokrasi artinya pemerintahan oleh rakyat


(Government of Rule by the people)

b. M. Downger, demokrasi adalah cara pemerintahan dimana golongan


yang diperintah mempunyai hak sama.

1
Kansil, C.S.T., Christine S.T. Kansil, Hukum Tata Negara Republik Indonesia 2, PT
Rinneka Cipta, Jakarta, 2003, hal 42
2
Ibid, hal 43

Hukum Tata Negara 121


Universitas Pamulang S1 Hukum

c.  Menurut Hannry B. Mayo Dalam demokrasi suatu kebijaksanaan umum


ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang secara efektif
diawasi oleh rakyat melalui berbagai macam pemilihan yang dilakukan
berdasarkan pada prinsip kesamaan politik serta diselenggarakan dalam
suasana dimana kebebasan  politik terjadi.

d. Menurut Abraham Lincoln Dalam pidato Gettyburgnya, Presiden Amerika


Serikat yang ke-16  Abraham Lincoln menyatakan bahwa demokrasi
merupakan suatu sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dari pengertian tersebut bisa disimpulkan
bahwa rakyat merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu
pemerintahan, dimana masing-masing dari mereka memiliki hak dalam
memperoleh kesempatan serta hak dalam bersuara yang sama dalam
upaya mengatur kebijakan pemerintahan. Dalam sitem ini, keputusan
diambil berdasarkan hasil suara terbanyak.

e. Menurut H. Harris Soche Demokrasi merupakan suatu bentuk


pemerintahan rakyat. Artinya rakyat atau orang banyak merupakan
pemegang kekuasaan dalam pemerintahan. Mereka memiliki hak untuk
mengatur, mempertahankan, serta melindungi diri mereka dari adanya
paksaan dari wakil-wakil mereka, yaitu orang-orang atau badan yang
diserahi wewenang untuk memerintah3.

f. Menurut Sidney Hook Demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan


dimana keputusan-keputusan penting pemerintah baik secara langsung
maupun tidak langsung berdasarkan pada kesepakatan mayoritas yang
diberikan rakyat yang telah berusia dewasa secara bebas.

g. Menurut C.F. Strong Demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan


dimana kebanyakan dari anggota dewan yang berasal dari masyarakat
turut serta dalam kegiatan politik yang berdasarkan pada sistem
perwakilan, dimana pada akhirnya pemerintah dapat menjamin serta
mempertanggungjawabkan segala tindakannya pada mayoritas tersebut.

h.  Menurut John L Esposito Pada dasarnya, demokrasi merupakan suatu


bentuk pemerintahan dari rakyat dan untuk rakyat. Oleh karena itu, rakyat
memiliki hak untuk ikut berpartisipasi, baik berperan aktif maupun pada
saat melakukan pengontrolan terhadap kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah. Selain daripada itu, dalam lembaga resmi

3
Soche, Harris, Supremasi Hukum dan Prinsip Demokrasi di Indonesia, Hanindita,
Yogyakarta, 1985, hal 13

Hukum Tata Negara 122


Universitas Pamulang S1 Hukum

pemerintahan terdapat pemisahan berbagai macam unsur seperti unsur


eksekutif, legislatif, maupun unsut yudikatif secara jelas.

i. Menurut Hans Kelsen Demokrasi merupakan pemerintahan dari rakyat dan


untuk rakyat. Dalam hal ini, wakil-wakil rakyat yang terpilih merupakan
pelaksana kekuasaan negara, dimana rakyat telah memiliki keyakinan
bahwa segala kehendak serta kepentingan mereka akan selalu
diperhatikan dalam pelaksanaan pemerintahan tersebut.

j. Menurut Sumarno AP dan Yeni R. Lukiswar Demokrasi berasal dari kata


demos yang berarti rakyat, serta kratos atau cratein yang berarti
pemerintahan. Jadi demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan oleh
rakyat. Dalam Declaration of Independent, demokrasi berarti of the people,
for the people, and by the people.

k. Menurut Joseph A. Schumpete Suatu sistem politik bisa dikatakan bersifat


demokratis apabila para pengambil keputusan kolektifnya yang terkuat
dipilih melalui suatu pemilihan umum yang dilakukan secara berkala yang
di dalamnya terdapat hak bagi manusia dewasa untuk memilih. Sebuah
demokrasi mencakup 2 hal, yaitu persaingan dan partisipasi.

l. Menurut Ranny Demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan dimana


penataan serta pengorganisasiannya dilakukan berdasarkan pada prinsip-
prinsip sebagai Kedaulatan rakyat (popular soveragnity), Kesamaan politik
(political equality), Konsultasi atau dialog dengan masyarakat (political
consultation), Aturan mayoritas

m. Menurut Philippe C. Schmitter Demokrasi merupakan suatu teori yang


menyatakan bahwa suatu negara supaya tanggap terhadap kebutuhan
maupun kepentingan warganya, dimana mereka harus ikut berpartisipasi
dalam merumuskan kebutuhan serta mengungkapkan kepentingan-
kepenting secara aktif dan bebas. Tidak hanya harus berpengertian jelas,
tetapi harus memiliki berbagai sumber serta keinginan untuk melibatkan
dirnya dalam perjuangan politik yang diperlukan agar preferensi mereka
nantinya menjadi suatu bahan pertimbangan bagi para penguasa atau juga
dengan berusaha menduduki jabatan di pemerintahan.

n. Menurut Sarjen Tiap-tiap sistem demokrasi selalu didasarkan pada ide-ide


bahwa negara harus terlibat dalam berbagai macam hal tertentu baik
secara langsung maupun melalui wakil-wakil yang telah mereka pilih di
dewan perwakilan di bidang pembuatan keputusan-keputusan politik.

2. Sejarah Demokrasi

Hukum Tata Negara 123


Universitas Pamulang S1 Hukum

a. Dimulai pada zaman Yunani Kuno abad 6 s.d. 3 SM


Dilaksanakan secara langsung di City State (Negara Kota) dan
sekitarnya, bersifat sederhana dan terbatas. Ciri-cirinya :
1) Demokrasi dilaksanakan secara langsung.
2) Wilayah kota dan sekitarnya.
3) Jumlah penduduk terbatas yang mayoritas budak-budak dan para
pedagang terbatas golongan warga Negara yaitu hanya laki-laki,
sedangkan kaum pendatang , budak-budak dan kaum wanita tidak
diperkenankan untuk ikut berdemokrasi, bebas menyampaikan
pendapat.

b. Demokrasi pada abad Pertengahan (1600-1400)


Demokrasi Yunani mulai hilang pada waktu Bangsa Romawi dengan
struktur social bersifat feudal dan munculnya agama Kristen/ Spiritual yang
dikuasai oleh Paus dan Pejabat-pejabat agama. Ciri-cirinya :
1) Ideologi yang dikembangkan adalah kekuasaan yang ada di dunia
ini berasal dari Tuhan. Raja atau Paus sebagai wakil Tuhan di dunia ini.
2) Perenana Gereja sebagai lembaga membawahi Negara, sehingga
muncul paham “Teori Kedaulatan Tuhan” yang pelaksanaannya
dilaksanakan oleh Paus.
3) Rakyat tidak mempunyai hak untuk menentukan aktivitas kenegaraan.
4) Muncul perebutan kekuasaan antara para bangsawan yang
mempengaruhi Paus.
5) Muncul konsep demokrasi melalui Piagam Magnacharta tahun 1215
di Inggris oleh Raja John yang merupakan kontrak perjanjian antara
para bangsawan dengan Raja mengenai adanya pengakuan terhadap
hak-hak dan privilege para bangsawan yang pada akhirnya berlaku
bagi seluruh rakyat.

c. Zaman Renaisance (1350-1650 dan 1500-1600),


Renaisance adalah suatu ajaran yang berusaha menghidupkan
kembali kesastraan dan kebudayaan Romawi di Yunani dan munculnya
paham Rasionalitas yaitu paham yang mengutamakan kepentingan
kebebasan manusia untuk menyampaikan pemikiran-pemikiran yang rasional.
Cir-cirinya :
1) Urusan agama dan urusan Negara harus dipisahkan.
2) Kekuasaan Negara harus dibatasi
3) Muncul gagasan dalam bidang politik
4) Paham Rasionalisme digunakan sehingga muncul Teori Kontrak
Sosial (The Social Contrac) yang berlandaskan bahwa dunia ini
dikuasai oleh hukum alam yang mengandung prinsip-prinsip
keadilan universal dan Negara ada karena adanya perjanjian
masyarakat.

Hukum Tata Negara 124


Universitas Pamulang S1 Hukum

d. Demokrasi Konstitusional (Abad XIX dan Negara Hukum)

Dengan konstitusi, maka dapat terjamin hak-hak politik rakyat dan


adanya pembatasan kekuasaan pemerintah. Sehingga sudah semakin jelas
kedudukan demokrasi terhadap regulasi dan birokrasi terhadap sebuah tatanan
kenegaraan yang menyertai pada hal hal yang erat dalam sebuah kekuasaan.
Dimana ciri-cirinya ialah:

1) Adanya pembagian kekuasaan daripada Negara (konstitusional).


2) Pemerintah merupakan kumpulan aktivitas yang
diselenggrakan oleh rakyat.
3) Pemerintah tidak boleh menyalahgunakan kekuasaan
4) Negara berdasarkan konstitusi atau UUD yang menentukan dan
membatasi kekuasaan pemerintah serta menjamin hak-hak rakyat
dan warga Negara.
5) Ajaran konstitusi menimbulkan terjadinya suatu Negara Hukum /
Recht Staat. Yang mana Unsur-unsur Negara Hukum terdiri dari
pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia,
adanya pembagian kekuasaan Negara , pemerintahan
berdasarkan hukum ( Rule of Law), adanya peradilan yang bebas
dan merdeka, supermasi Hukum , kedudukan yang sama dalam
bidang hukum, terjaminnya hak-hak rakyat.

e. Konstitusional Demokrasi Modern (Abad XX) dan Rule of Law

Dalam sejarah peradaban modern bangsa yang telah mengadopsi


konstitusi demokrasi adalah Republik Korsika pada tahun 1755. Konstitusi
Korsika didasarkan pada prinsip-prinsip Pencerahan dan sudah mengizinkan
hak-hak suara wanita, dimana hak-hak terhadap wanita ini baru diberikan atau
di ikuti oleh Negara Negara lain pada abad ke 20an . Pada tahun 1789, Negara
Perancis pasca-Revolusi memakai Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga
Negara dan Konvensi Nasional dipilih oleh semua warga negara pria pada
tahun 1792. Suatu penetapan hak-hak suara laki-laki universal di Negara
Perancis pada tahun 1848 ialah peristiwa sangat penting pada sejarah
demokrasi. Hak suara laki-laki universal ditetapkan di Perancis pada bulan
Maret 1848 sesaat sesudah Revolusi Perancis 1848. Lalu pada tahun 1848,
kejadian revolusi tak dapat ditahan dan pecah di Eropa setelah para pemimpin
negara berhadapan dengan penuntutan konstitusi liberal dan suatu
pemerintahan yang corak pemerintahannya diharapkan lebih demokrasi
daripada jika dibandingkan dengan rakyatnya sendiri. Adapun ciri-cirinya ialah :

Hukum Tata Negara 125


Universitas Pamulang S1 Hukum

a. Pada Muncul konsep Welfare State/ Negara Kesejahteraan. Fungsi


Negara adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan umum warganya.
b. Penyelenggaraan pemerintahan yang demokrasi didasarkan pada
peraturan hukum / Rule of Law.
c. ICJ (International Commision of Yurist) telah membuat rumusan tentang
demokrasi.

Demokrasi suatu bentuk pemerintahan dimana keputusan-


keputusan politik diselenggarakan oleh wakil-wakil rakyat yang dipilih dan
mereka harus bertanggung jawab. Menurut Henry B. Mayer demokrasi
didasarkan beberapa nilai, yaitu menyelesaikan perselisihan dengan damai dan
melembaga, menjamin terselenggaranya perubahan dengan damai dalam
masyarakat, penggantian pimpinan dengan teratur dan damai, pembatasan
penggunaan kekerasan, mengakui adanya keagamaan/ keanekaragaman dalam
masyarakat (pendapat, kepentingan, budaya dan tinkah laku dsb),m enjamin
tegaknya hukum. Oleh karenanya untuk dapat melaksanakan nilai-nilai demokrasi
maka diperlukanya :

a. Pemerintahan yang bertanggung jawab


b. Adanya Dewan Perwakilan Rakyat
c. Adanya suatu organisasi politik yang terdiri atas partai-partai politik.
d. Adanya Pers dan Media yang bebas untuk menyatakan pendapat

3. Demokrasi yang terdapat di Indonsesia

Hampir semua para ahli teoritis dari zaman dahulu hingga


sekarang mengatakan yang berkuasa dalam system demokrasi adalah rakyat.
Paham Negara Hukum tidak dapat dipisahkan dengan paham kerakyatan/
demokrasi sebab pada akhirnya hukum yang mengatur dan membatasi
kekuasaan Negara/ pemerintah dan sebaliknya kekuasaan diperlukan untuk
membuat dan melaksanakan hukum. Dalam Negara adanya saling percaya
yaitu kepercayaan dari rakyat tidak boleh disalahgunakan dan sebaliknya. Di
Indonesia sendiri perkembangan demokrasi berubah seiring perkembangan zaman
berikut secara singkat perkembangan demokrasi di Indonesia dari masa ke masa.
Sistem Demokrasi Parlementer di Negara Indonesia sistem demokrasi parlementer
ini diberlakukan pada masa-masa kemerdekaan Negara Indonesia. Sebetulnya
sistem demokrasi ini didalam praktiknya sudah berlaku sejak bulan November
tahun 1945, kendati demikian secara hukum konstitusional baru ditetapkan pada
tahun 1950 sejak disahkannya UUDS 1950. Sebetulnya system demokrasi
parlemen ini bukan lah merupakan system demokrasi yang di anut pertama kali di
indonesia, setelah pasca proklamasi kemerdekaan. Pemerintahan pada waktu itu
menerapkan sistem presidensil tepat satu bulan setelah proklamasi kemerdekaan.
Penerapan pada sistem presidensil ini mengacu pada Pasal 4 ayat (1) UUD 1945.

Hukum Tata Negara 126


Universitas Pamulang S1 Hukum

Tetapi beberapa bulan ketika setelah diberlakukannya sistem presidensil ini


digantikan dengan sistem demokrasi parlementer, tepatnya pada bulan November
tahun 1945. Pergantian sistem presidensil ini dimaksudkan menjadi maklumat
yang di dasari wakil presiden no X November 1945. Sistem presidensil yang
mengkiblat  kepada eropa dianggap terlalu memberi kekuasaan terlampau besar
kepada hanya sesosok seorang presiden saja. Pertama kali pendapat ini
dikemukakan oleh Sutan Syahrir berdasarkan kekawatiranya terhadap anggapan
dunia internasional bahwasanya kemerdekaan Indonesia terjadi tidak lain adalah
karena bantuan Jepang dan penerapan sistem presidensil yang menganut sistem
negara eropa ini dijadikan sebagai daya tarik agar negara eropa mau mengakui
kemerdekaan Indonesia. Namun ada juga beberapa pihak yang menganggap
Sutan Syahrir ingin menjadikan posisi Ir.Soekarno hanya sebatas simbol kekuatan
negara. Setelah resmi digantikan dengan sistem demokrasi parlementer tepat
pada 15 Agustus 1950 melalui disahkannya UUDS 1945. Kesalahan-kesalahan
pada sistem demokrasi parlementer :

a. Kedudukan badan eksekutif bergantung pada dukungan parlemen,


mengakibatkan kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen sewaktu-waktu.
b. Badan eksekutif tidak bisa ditentukan masa berakhirnya sesuai dengan
masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat dibubarkan oleh
parlemen.
c. Kabinet bisa mengendalikan parlemen. Hal ini dapat terjadi jika anggota
anggota kabinet adalah anggota parlemen dan berasal dari partai
mayoritas. Oleh sebab itu pengaruh mereka yang besar diparlemen dan
partai maka anggota anggota kabinet pun dapat mengusai parlemen.
d. Parlemen dapat dijadikan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan
eksekutif, berbeda dengan sistem presidensial. Pengalaman mereka
menjadi anggota parlemen akan sangat bermanfaat dan menjadi cikal
bakal karakter yang penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif
lainnya.

Sistem Demokrasi Terpimpin dimana saat sesudah mengalami perubahan


dari sistem presidensil menjadi sistem demokrasi parlementer, beberapa pihak
masih merasa banyaknya kekurangan yang ada dalam sebuah pemerintahan
negara. Dimana pada sistem presidensil dianggap presiden terlalu didewakan, kini
untuk sistem demokrasi parlementer, peran presiden dianggap hanya sebatas
simbol atau kepala negara saja, seluruh kekuasaan pemerintahan dikuasai dan
digerakan oleh partai politik. Untuk mengantisipasi dan menutup konflik yang
terjadi pada sistem demokrasi parlementer, maka dikeluarkanlah Dekrit Presiden 5
Juli 1959 yang berisi.

a. Pembubaran Konstituante.

Hukum Tata Negara 127


Universitas Pamulang S1 Hukum

b. Pemberlakuan kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS


1950.
c. Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya.
Dengan dibuat atas kemunculan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 ini
menghasilkan dampak positif dan dampak negatif pada jalannya roda
pemerintahan Indonesia. Dampak positif berlakunya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 :

a. Menyelamatkan pemerintahan negara dari perpecahan dan


krisis politik berkepanjangan.
b. Memberikan pedoman yang jelas, yaitu Undang-undang Dasar
1945 bagi kelangsungan pemerintahan negara.
c. Merintis pembentukan lembaga tertinggi negara, yaitu MPRS
dan lembaga tinggi negara berupa DPAS yang selama masa
Demokrasi Parlemen tertertunda pembentukannya.
Dampak Negatif berlakunya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 :
a. Berdasarkan kenyataannya UUD 1945 tidak dilaksanakan
secara murni dan konsekuen. UUD 1945 harusnya dijadikan
dasar hukum konstitusional penyelenggaraan pemerintahan,
namun pelaksanaannya hanya menjadi slogan-slogan kosong
belaka.
b. Memberi kekeuasaan berlebih pada presiden, MPR dan
lembaga tinggi negara. Hal itu terlihat pada masa demokrasi
terpimpin dan berlanjut sampai Orde Baru.

c. Memberi peluang untuk pihak militer terjun kedalam politik.


Sejak Dekrit, militer terutama Angkatan Darat menjadi kekuatan
politik yang disegani. Hal itu semakin terlihat pada masa Orde
Baru dan tetap terasa sampai sekarang.

Demokrasi Masa Order Baru dan Masa Reformasi Saat runtuhnya rezim


pemerintahan Ir Soekarno dan telah digantikan oleh rezim Soeharto,
pemberlakuan sistem demokrasi di Indonesia dianggap kacau. Sebenarnya
pemberlakuan demokrasi Pancasila yang dilakukan pada masa orde baru ini
sangatlah sesuai dengan hati dan kepribadian rakyat Indonesia, namun berjalan
waktu, nilai-nilai demokrasi Pancasila mulai diacuhkan dan fungsi-fungsi pengatur
dalam demokrasi Pancasila mulai ditinggalkan. Sehingga membuat kepribadian
bangsa yang berlandaskan asas pancasila sirna dan tak sesuai dengan nilai luhur
dan kebudayaan di Indonesia. Pada masa presiden Soeharto, kebebasan rakyat
dalam berpendepat sangat dibatasi. Secara tidak langsung Golkar menjadi satu-
satunya partai politik yang sangat dominan dan menguasai segala lini
pemerintahan. Lalu untuk waktu yang lama kedudukan Presiden Soeharto tak
tergantikan. Presiden Soeharto terlalu lama memonopoli kekuasaan, kalaupun ada

Hukum Tata Negara 128


Universitas Pamulang S1 Hukum

kursi kekuasaan yang berganti hanya untuk kalangan pejabat sekelas lurah, camat
atauun bupati dan walikota. Masyarakat diwajibkan untuk menjadikan Golkar
sebagai partai politik yang paling utama. Dengan adanya ketidakadilan ini, maka
amarah rakyat melonjak hingga terjadilah konflik di tahun 1998 untuk menggulirkan
kekuasaan presiden Soeharto. Saat Runtuhnya kekuasaan Soeharto kemudian
digantikan dengan B.J Habibie menjadi presiden. Lalu penerapan sistem
demokrasi Pancasila masih diberlakukan, namun beberapa kesalahan dan
penyelewengan yang terjadi pada masa orde baru mulai dibenahi. Ciri Masa
Demokrasi Pancasila Reformasi adanya sistem multi partai, diberlakukan
pemilihan langsung pemilu kepala pemerintahan, diberlakukan supermasi hukum,
adanya pembagaian kekuasan yang lebih tegas, kebebasan hak politik rakyat
(kebebasan berpendapat dan informasi publik & pers). Dan sampai sekaran nilai-
nilai Demokrasi masih terus dijaga dan diperbaiki agar penerapan dan nilai-nilai
terus terlaksana sesuai apa yang di cita citakan.

Kesimpulan

Pengertian dari Demokrasi berasal dari perkataan Yunani Demokratia, arti


pokok demos adalah rakyat, kratos adalah kekuatan, jadi kekuatan rakyat, atau
suatu bentuk pemerintahan Negara, yang mana rakyat berpengaruh di atasnya,
singkatnya, pemerintahan rakyat. Demokrasi ini merupakan sebuah corak
pemerintahan yang apabila dianut dalam sebuah kenegaraan maka asas
kedaulatan menjadi poin penting dari Negara yang memakai corak ini. Kedaulatan
Rakyat merupakan poin penting dan krusial terhadap sebuah tatanan
perkembangan kenegaraan yang ada. Adapun sejarah perkembangan sebuah
sistem dan corak pemrintahan yang demokrasi ini adalah dimulai pada zaman
Yunani Kuno abad 6 s.d. 3 SM, Demokrasi pada abad Pertengahan (1600-1400),
Zaman Renaisance (1350-1650 dan 1500-1600), Demokrasi Konstitusional (Abad
XIX dan Negara Hukum) , Konstitusional Demokrasi Modern (Abad XX) dan Rule
of Law dan hingga sampai saat ini Negara yang menggunakan sistem demokrasi
terus dan terus di perbaiki dalam hal efektifitas penerapannya. Sejarah
perkembangan Demokrasi di Indonesia pun tidak kalah menariknya karena walau
dikatakan demokrasi namun Indonesia dalam penerapannya tidak sepenuhnya
demokrasi pada awal awal pembentukan Negara Indonesia dimana ada fase fase
yang telah dilewati menjadi sebuah catatan sejarah bersama yang perlu diketahui
dimulai dari Sistem Demokrasi Parlementer, Sistem Demokrasi Terpimpin,
Demokrasi Masa Order Baru dan Masa Reformasi sampai sekaran terus diperbaiki
dalam hal hal aspek penerapan dan efektifitas kenegaraan yang menganut asas
kedaulatan rakyat di Negara yang berdemokrasi ini.

Hukum Tata Negara 129


Universitas Pamulang S1 Hukum

C. LATIHAN SOAL / TUGAS

Soal :

Apa yang saudara ketahui tentang Demokrasi?

2. Sebutkan Perbedaan Demokrasi Pancasila dengan Liberal !

3. Bagaimanakah saudara dapat memaknai Demokrasi di Indonesia ?

4. Apa pendapat saudara tentang pelaksanaan Demokrasi di Indonesia?

5. Jelaskan macam-macam demokrasi yang saudara ketahui!

D. DAFTAR PUSTAKA

Kansil, C.S.T., Christine S.T. Kansil, Hukum Tata Negara Republik Indonesia 2, PT
Rinneka Cipta, Jakarta, 2003.

Soche, Harris, Supremasi Hukum dan Prinsip Demokrasi di Indonesia, Hanindita,


Yogyakarta, 1985.

Peraturan Perundang-Undangan :

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Ketetapan MPR No. III/MPR/2000, Tentang Sumber Hukum dan Tata

Urutan Peraturan Perundang-Undangan.

PEraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 02 Tahun 2002

Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Wewenang Mahkamah Konstitusi oleh


Mahkamah Agung

Hukum Tata Negara 130

Anda mungkin juga menyukai