PERTEMUAN 11
PEMBUKTIAN
A. TUJUAN PERKULIAHAN
Setelah menyelesaikan pertemuan ke-11 Mahasiswa diharapkan mampu
memahami mengenai perihal materi Pembuktian.
B. URAIAN MATERI
Tujuan pembuktian adalah untuk menunjukkan alat-alat bukti tertentu kepada
hakim, sehingga diharapkan memberikan kepastian hukum akan adanya fakta-fakta
hukum yang disengketakan untuk kemudian dijadikan sebagai dasar pertimbangan
dalam mengambil keputusan.
Beban pembuktian dalam proses peradilan Administrasi bukan saja merupakan
kewajiban para pihak yang bersengketa, tetapi hakim juga menemukan fakta-fakta
dan bahkan bilamana perlu dapat mencari dan menemukan fakta sendiri. Hal
demikian sesuai dengan sifat aktif atau tidak menunggu dari Hakim Administrasi
sebagai lembaga yang menilai.1
Fakta adalah kenyataan hukum seperti peristiwa atau insiden yang diatur oleh
hukum, akan tetapi lebih daripada itu, suatu aturan hukum dapat dinyatakan sebagai
suatu kenyataan hukum. Dalam proses persidangan administrasi ada du aarti penting
menentukan fakta-fakta itu, yakni: untuk memperoleh fakta-fakta yang relevan bagi
pengujian keputusan atau objek sengketa yang sedang digugat dan fakta yang
diperlukan sebagai tambahan bagi suatu keputusan yang akan dibatalkan, yang
menyangkut tuntutan ganti rugi atau rehabilitasi dan harus dimaknai secara luas
ternasuk dalam halnya KTUN dalam konteks sebagai tindakan faktuan Pejabat TUN.2
Dalam proses Peradilan Administrasi dikenal dengan adanya ajaran
pembuktian bebas, artinya Hakim yang memeriksa dan memutus sengketa yang diberi
kebebasan untuk menentukan sendiri fakta-fakta yang relevan. Ajaran pembuktian
bebas dimana hakim diberi kelonggaran dalam mencari kebenaran ini dapat terlihat
dalam hal:
1
SF. Marbun, Peradilan Tata Usaha Negara, Yogyakarta: Penerbit Liberty, 1988, hlm. 124.
2
Priyatmanto Abdoellah, Revitalisasi Kewenangan PTUN: Gagasan Perluasan Kompetensi Peradilan
Tata Usaha Negara, Yogyakarta: Penerbit Cahaya Atma Pustaka, 2019, hlm. 270.
C. PEMAHAM MATERI
1. Apa perbedaan antara kenyataaan hukum dengan fakta hukum dalam pembuktian
Peradilan Tata Usaha Negara?
2. Jelaskan dan sebutkan apa saja alat Pembuktian dan Hukum Acara Peradilan Tata
Usaha Negara?
3. Sebutkan dan jelaskan alat bukti tertulis yang terdiri atas tiga jenis?
D. DAFTAR PUSTAKA
Darwin Print, Strategi Menangani Perkara Tata Usaha Negara, Bandung: Penerbit
Citra Aditya Bakti, 1995.
Lintong O. Siahaan, Instrumen Hukum di PTUN, Jakarta: Percetakan Negara RI,
2007.
Priyatmanto Abdoellah, Revitalisasi Kewenangan PTUN: Gagasan Perluasan
Kompetensi Peradilan Tata Usaha Negara, Yogyakarta: Penerbit Cahaya
Atma Pustaka, 2019.
Philipus M. Hadjhon, et, el., Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Yogyakarta:
Gajah Mada University Press, 2001.
SF. Marbun, Peradilan Tata Usaha Negara, Yogyakarta: Penerbit Liberty, 1988.
E. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 20014 tentang Administrasi
Pemerintahan