Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada zaman Globalisasi saat ini banyak pengaruh dari luar ke dalam
yang baik maupun yang buruk. Sebagai bukti masyarakat telah
terpengaruh dengan kebiasaan yang seharusnya tidak patut dilakukan oleh
bangsa kita. Sudah banyak masyarakat yang lupa akan landasan Negara,
yakni Pancasila sebagai ideology Negara. Dan pada kenyataannya, saat ini
banyak masyarakat yang sudah lupa akan pelaksanaan nilai-nilai yang
terkandung dalam lima sila tersebut. Hal ini disebabkan kurangnya
pemahaman yang utuh terhadap Pancasila. Pancasila merupakan dasar
negara dan tidak sedikit yang belum memahami hakikat Pancasila yang
sesungguhnya, apalagi hubungan Pancasila dengan Civic Education atau
yang dikenal dengan Pendidikan Kewarganegaraan. Secara sederhana,
Kewarganegaraan dapat dianggap sebagai konsep dalam mengukur hak
dan kewajiban. Namun, yang terjadi adalah pemahaman secara tidak
penuh terhadap makna Kewarganegaraan. Dari sini penulis ingin
menjabarkan pengertian Pancasila juga pengertian dari Civic Education
dan hubungan Pancasila dengan Civic Education yang bertujuan agar kita
bisa memahami apa itu pengertian pancasila secara umum dan
hubungannya dengan civic education, juga untuk memenuhi tugas UTS
yang diberikan oleh dosen pengampu.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian Pancasila secara global?
2. Apakah hubungan Pancasila dengan Civic Education?

BAB II

1
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PANCASILA SECARA GLOBAL

Kali ini akan diulas pengertian Pancasila secara umum, etimologis dan
terminologis. Pancasila merupakan dasar bagi negara Indonesia dan
merupakan rumusan serta pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia. Seperti yang kita ketahui, Pancasila terdiri
dari dua kata Sansekerta, panca artinya lima, “syila” vokal i pendek
artinya batu sendi atau dasar. 1 Pancasila merupakan sebuah kesepakatan
bersama bangsa Indonesia yang mementingkan semua
komponen. Pancasila memiliki lambang burung garuda, di dalamnya
terdapat gambar bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, padi dan
kapas yang masing masing mencerminkan arti dari setiap sila-sila
Pancasila.

Proklasmasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 telah


melahirkan negara Republik Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat
perlengkapan negara sebagaimana lazimnya negara-negara yang merdeka,
maka Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera
mengadakan sidang. Dalam sidangnya tangggal 18 Agustus 1945 telah
berhasil mengesahkan UUD negara Republik Indonesia yang dikenal
dengan UUD 1945. Adapun UUD 1945 tersebut terdiri atas dua bagian
yaitu Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945 yang berisi 37
pasal. Dalam bagian Pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea
tersebut tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

1 Purwito Adi, Buku Ajar Pancasila (Malang, Universitas Kanjuruhan Malang: 2014)
hal:22

2
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat. 2

B. HUBUNGAN PANCASILA DENGAN CIVIL EDUCATION


(PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

Secara bahasa, istilah “Civic Education” oleh sebagian pakar


diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Pendidikan
Kewarganegaraan. Istilah “Pendidikan Kewargaan”. Pendidikan
Kewargaan merupakan suatu program pendidikan yang tujuan utamanya
membina warga Negara yang lebih baik menurut syarat-syarat, criteria dan
ukuran ketentuan Pembukaan Unang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

Menurut Kerr (Winataputra dan Budimansyah, 2007:4),


mengemukakan bahwa Citizenship education or civics education
didefinisikan sebagai berikut: “Citizenship or civics education is
construed broadly to encompass the preparation of young people for their
roles and responsibilities as citizens and, in particular, the role of
education (trough schooling, teaching, and learning) in that preparatory
process”.

Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa Pendidikan


Kewarganegaraan dirumuskan secara luas untuk mencakup proses
penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawabnya
sebagai warga negara, dan secara khusus, peran pendidikan termasuk di
dalamnya persekolahan, pengajaran dan belajar, dalam proses penyiapan
warga negara tersebut.

2 Purwito Adi, Buku Ajar Pancasila (Malang, Unuiversitas Kanjuruhan Malang: 2014)
hal:27

3
Pendidikan Kewarganegaraan menurut Depdiknas (2006:49),
adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga
negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD NRI
1945. Lebih lanjut Somantri (2001:154) mengemukakan bahwa:
PKn merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan
dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan antar warga
negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara agar
menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.3

Pendidikan kewarganegaraan merupakan pendidikan yang


mengkaji dan membahas tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-
lembaga demokrasi, rule of law, HAM, hak dan kewajiban warganegara
serta proses demokrasi. Dan juga sebagai pendidikan politik yang
bertujuan untuk membantu peserta didik untuk menjadi warga negara yang
secara politik dewasa dan ikut serta membangun sistem politik yang
demokratis.

Civic Education atau Pendidikan Kewarganegaraan adalah


demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat
berpikir kritis dan bertindak demokratis melalui tindakan menanamkan
kesadaran kepada generasi baru tentang kesadaran bahwa demokrasi
merupakan bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak
masyarakat, yang dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang memiliki rasa kebangsaan cinta tanah air. Seseorang yang
menjadi warga Negara harus harus lebih bertanggung jawab. Karna
kewarganegaraan itu tidak dapat diwariskan begitu saja melainkan harus
dipelajari dan dialami oleh masing-masing orang. Dengan cara demikian
rakyat memahami dan mengerti prinsip-prinsip demokrasi, fungsi
3 http://pendidikan.blogspot.com/2011/09/makalah-kewarganegaraan.html

4
lembaga-lembaga konstitusional, hak-hak dan kewajiban-kewajiban politik
warga negara.

Dengan diberikannya pendidikan tersebut rakyat menjadi lebih


sadar dalam menggunakan hak-hak politiknya dan sebaliknya juga lebih
matang dalam menunaikan kewajiban-kewajiban politiknya, keputusan-
keputusan mereka menjadi lebih didasarkan pada informasi-informasi
politik yang diterimanya daripada didasarkan atas emosi saja. Pendidikan
Kewarganegaraan ini dapat diberikan secara formal di sekolah-sekolah
atau secara luar sekolah diberikan oleh organisasi-organisasi sosial politik.
Hal ini berarti pula meningkatnya kesadaran politik dan disiplin nasional.4

Pancasila sebagai identitas nasional diartikan sebagai kekhasan


yang dimiliki oleh suatu bangsa yang pembentukannya selalu berkembang
mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu, kita sebagai bangsa
Indonesia harus bersikap kritis terhadap identitas negara kita yang selalu di
pengaruhi oleh perubahan zaman, dan kita juga harus selalu menghayati
dan menyadari jati diri kita sebagai bagian dari negeri ini. Identitas
nasional bangsa Indonesia harus diiringi dengan sikap masyarakat
memiliki toleransi yang tinggi tanpa mengubah akar dari identitas kita
sendiri, karena sikap inilah yang akan memupuk demokrasi dan akhirnya
akan merealisasikan konsep masyarakat madani yang dapat mewujudkan
cita-cita nasional, yaitu mencerdaskan dan mensejahterakan bersama
bangsa Indonesia.

Maka dari itu, pendidikan kewarganegaraan (civic education) dan


Pancasila ini erat kaitannya dan sangat penting, karena dengan pendidikan
ini kita dapat lebih mengerti tentang negara dan hal-hal yang berkaitan
dengan keutuhan dan kesatuannya, yang seharusnya kita jaga dan kita
pertahankan, bukan malah kita rongrong dan kita hancurkan atau bahkan
kita ubah dengan ideologi-ideologi lain yang kurang sesuai dengan
4 Purwito Adi, Buku Ajar Pancasila (Malang, Unuiversitas Kanjuruhan Malang: 2014)
hal:75

5
kondisi Bangsa Indonesia yang mempunyai identitas nasional dengan
kemajemukan suku, budaya, agama, dan bahasa. Oleh karena itu, saya
berharap dengan adanya pendidikan Kewarganegaraan ini dapat memupuk
rasa toleransi dan demokrasi dalam diri setiap rakyat Indonesia, sehingga
semua bentuk penyimpangan, pemberontakan, dan hal lain yang dapat
menghancurkan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia bisa teratasi. Hingga akhirnya diharapkan bangsa ini dapat
mensejahterakan rakyatnya dan mampu mewujudkan cita-cita luhur yang
telah diangan-angankan nenek moyang kita para pendiri bangsa ini.

Hakikat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah upaya


menyadarkan dan merencanakan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa
sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi
kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Sehingga
dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, memberi ilmu tentang tata
negara, menumbuhkan kepercayaan terhadap jati diri bangsa serta moral
bangsa, maka takkan sulit untuk menjaga kelangsungan kehidupan dan
kejayaan Indonesia.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

6
Dalam Kewarganegaraan juga terdapat nilai-nilai yang ada dalam
pancasila sehingga dengan menetapkan pancasila sebagai bagian dari
kewarganegaraan. Pancasila merupakan dasar Negara sedangkan Civic
Education merupakan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan
warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis melalui
tindakan menanamkan kesadaran kepada generasi baru tentang kesadaran
bahwa demokrasi merupakan bentuk kehidupan masyarakat yang paling
menjamin hak-hak masyarakat. Hakikat Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan adalah upaya menyadarkan dan merencanakan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan
jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan
kewajiban dalam bela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan
bangsa dan negara. Sehingga dengan mencerdaskan kehidupan bangsa,
memberi ilmu tentang tata negara, menumbuhkan kepercayaan terhadap
jati diri bangsa serta moral bangsa, maka takkan sulit untuk menjaga
kelangsungan kehidupan dan kejayaan Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Purwito. Buku Ajar Pancasila (Malang, Universitas Kanjuruhan Malang:


2014)
http://pendidikan.blogspot.com/2011/09/makalah-kewarganegaraan.html

Anda mungkin juga menyukai