Kata Pengantar
Segala puji hanya milik Allah, yang tidak pernah berhenti memberikan nikmat dan karunia
Nya kepada umat manusia. Segala puji hanya bagi-Nya, yang dengan segala taufik dan
pertolongan-Nya semata, apa pun wujud kepentingan, pasti dapat dilaksanakan dengan baik.
Shalawat dan Salam semoga tercurah limpahkan kepada panutan alam yang senantiasa
menjadi suri tauladan yang baik bagi semua umat manusia yaitu Nabi Muhammad S.A.W
Dengan kehendak-Nya, Alhamdulilah saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.
Manusia tempat nya lupa dan salah, makalah ini sangat jauh dari kata sempurna sehingga
kritik dan saran untuk mebuat suatu karya yang lebih baik lagi sangat di perlukan.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................................ii
BAB 1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 RumusanMasalah.................................................................................................................1
1.3 Maksud dan Tujuan..............................................................................................................1
BAB 2
2.1 Pengetahuan.....................................................................................................................2-4
2.2 Ilmu..................................................................................................................................4-5
2.3 Agama..............................................................................................................................5-6
2.4 Seni..................................................................................................................................6-7
2.5 Teknologi............................................................................................................................7
2.6 Perbedaan dan Persamaan Pengetahuan, Ilmu, Agama, Seni, dan Teknologi................7-12
BAB 3
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................12
3.2 Saran...................................................................................................................................12
Daftar Pustaka..........................................................................................................................13
BAB 1
PENDAHULUAN
6. Apa perbedaan dan persamaan ilmu, pengetahuan, agama, seni dan teknologi?
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengetahuan
Pada dasarnya pengetahuan mempunyai kemampuan prediktif/ perkiraan terhadap
sesuatu sebagai hasil dari pengenalan suatu bentuk/ pola. Data dan Informasi terkadang
dapat membingungkan seseorang, maka pengetahuanlah yang mengarahkan tindakan.
a. Pengertian pengetahuan menurut para ahli
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, pengetahuan berarti segala sesuatu
yg diketahui; kepandaian: atau segala sesuatu yg diketahui berkenaan dengan hal
(mata pelajaran). Adapun pengetahuan menurut beberapa ahli adalah:
Pudjawidjana (1983), pengetahuan adalah reaksi dari manusia atas rangsangannya
oleh alam sekitar melalui persentuhan melalui objek dengan indera dan pengetahuan
merupakan hasil yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan sebuah objek
tertentu.
Menurut Ngatimin (1990), pengetahuan adalah sebagai ingatan atas bahan-bahan
yang telah dipelajari dan mungkin ini menyangkut tentang mengikat kembali
sekumpulan bahan yang luas dari hal-hal yang terperinci oleh teori, tetapi apa yang
diberikan menggunakan ingatan akan keterangan yang sesuai.
Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan
ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telingan.
Dari beberapa pengertian pengetahuan di atas dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui yang diperoleh dari
persentuhan panca indera terhadap objek tertentu. Pengetahuan pada dasarnya
merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan, dan berfikir yang
menjadi dasar manusia dan bersikap dan bertindak. Partanto Pius dalam kamus bahasa
bagaimana kesimpulannya.
c. Pengukuran Pengetahuan
Menurut Soekidjo (2003) pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
subyek penelitian atau responden.
d. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Soekidjo (2005) cara untuk memperoleh pengetahuan ada 2 yaitu :
1.) Cara Tradisional atau Non Ilmiah
-
adalah
upaya-upaya
terjadinya
yang
penyimpangan
dilakukan
dalam
untuk
meminimalisasi
mencari
kebenaran.
yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat
ilmu yang ketiga.
4.) Universal
Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum
(tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180. Karenanya
universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial
menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan
ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk
mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan
tertentu pula.
c. Ciri-ciri ilmu
1.) Ilmu adalah sebagian pengetahuan bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat
diukur, dan dibuktikan. Ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke
obyek (atau alam obyek) yang sama dan saling berkaitan secara logis. Karena itu,
koherensi sistematik adalah hakikat ilmu. Prinsip-prinsip obyek dan hubunganhubungannya yang tercermin dalam kaitan-kaitan logis yang dapat dilihat dengan
jelas. Bahwa prinsip-prinsip logis yang dapat dilihat dengan jelas. Bahwa prinsipprinsip metafisis obyek menyingkapkan dirinya sendiri kepada kita dalam
prosedur ilmu secara lamban, didasarkan pada sifat khusus intelek kita yang tidak
dapat dicarikan oleh visi rohani terhadap realitas tetapi oleh berpikir
2.) Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masing-masing
penalaran perorangan, sebab ilmu dapat memuat di dalamnya dirinya sendiri
hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang belum sepenuhnya dimantapkan
3.) Ciri hakiki lainnya dari ilmu ialah metodologi, sebab kaitan logis yang dicari ilmu
tidak dicapai dengan penggabungan tidak teratur dan tidak terarah dari banyak
pengamatan ide yang terpisah-pisah. Sebaliknya, ilmu menuntut pengamatan dan
berpikir metodis, tertata rapi. Alat Bantu metodologis yang penting adalah
terminology ilmiah. Yang disebut belakangan ini mencoba konsep-konsep ilmu.
2.3 Agama
Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, gama yang berarti "tradisi" atau "A"
berarti tidak; "GAMA" berarti kacau. Sehingga agama berarti tidak kacau. Dapat juga
diartikan suatu peraturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan manusia ke arah dan
tujuan tertentu. Dilihat dari sudut pandang kebudayaan, agama dapat berarti sebagai hasil
dari suatu kebudayaan, dengan kata lain agama diciptakan oleh manusia dengan akal
budinya serta dengan adanya kemajuan dan perkembangan budaya tersebut serta
peradabanya. Bentuk penyembahan Tuhan terhadap umatnya seperti pujian, tarian,
mantra, nyanyian dan yang lainya, itu termasuk unsur kebudayaan. Sedangkan kata lain
untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan
berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan
berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Pengertian dan definisi agama menurut para ahli.
Kamus Besar Bahasa Indonesia agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
mile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri
atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat
beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui
rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.
Bahrun Rangkuti, seorang muslim cendekiawan sekaligus seorang linguis, mengatakan
bahwa definisi dan pengertian agama berasal dari bahasa Sansekerta; a-ga-ma. A
(panjang) artinya adalah cara, jalan, The Way, dan gama adalah bahasa Indo Germania;
bahasa Inggris Togo artinya jalan, cara-cara berjalan, cara-cara sampai kepada keridhaan
kepada Tuhan. Selain definisi dan pengertian agama berasal dari bahasa Sansekerta,
agama dalam bahasa Latin disebut Religion, dalam bahasa-bahasa barat sekarang bisa
disebut Religion dan Religious, dan dalam bahasa Arab disebut Din.Harun Nasution
mengatakan bahwa agama dilihat dari sudut muatan atau isi yang terkandung di dalamnya
merupakan suatu kumpulan tentang tata cara mengabdi kepada Tuhan yang terhimpun
dalam suatu kitab, selain itu beliau mengatakan bahwa agama merupakan suatu ikatan
yang harus dipegang dan dipatuhi.
Tajdab,dkk (1994:37) menyatakan bahwa agama berasala dari kata a, berate tidak dan
gama, berarti kacau, kocar-kacir. Jadi, agama artinya tidak kacau, tidak kocar-kacir,
dan/atau teratur. Maka, istilah agama merupakan suatu kepercayaan yang mendatangkan
kehidupan yang teratur dan tidak kacau serta mendatangkan kesejahteraan dan
keselamatan hidup manusia.
Menurut A.M. saefuddin (1987), menyatakan bahwa agama merupakan kebutuhan
manusia yang paling esensial yang besifat universal. Karena itu, agama merupakan
kesadaran spiritual yang di dalamnya ada satu kenyataan di luar kenyataan yang namfak
ini, yaitu bahwa manusia selalu mengharap belas kasihan-Nya, bimbingan-Nya, serta
belaian-Nya, yang secara ontologis tidak bisa diingkari, walaupun oleh manusia yang
mengingkari agama (komunis) sekalipun.
Sutan Takdir Alisyahbana (1992), agama adalah suatu system kelakuan dan
perhubungan manusia yang pokok pada perhubungan manusia dengan rahasia kekuasaan
dan kegaiban yang tiada terhingga luasnya, dan dengan demikian member arti kepada
hidupnya dan kepada alam semesta yang mengelilinginya.
Menurut Sidi Gazalba (1975), menyatakan bahwa religi (agama) adalah kecendrungan
rohani manusia, yang berhubungan dengan alam semesta, nilai yang meliputi segalanya,
makna yang terakhir, hakekat dari semuanya itu.
2.4 Seni
Menurut para ahli seni adalah :
a. Aristoteles, seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal.
b. Plato dan Rousseau, seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya.
c. Ki Hajar Dewantara, seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan
dan sifat indah, sehingga menggerakan jiwa perasaan manusia
d. Ahdian Karta Miharja, seni adalah kegiatan rohani yang mereflesikan realitas dalam
suatu karya yang bentuk dan isinya mempunya untuk membangkitkan pengalaman
tertentu dalam rohaninya penerimanya.
e. Drs. Sudarmaji, seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan
menggunakan media bidang,garis,warna,tekstur,volume dan gelap terang.
f. Drs Popo Iskandar, seni adalah hasil ungkapan emosi yang ingin di sampaikan kepada
orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat/berkelompok.
g. Prof. Drs. Suwaji bastomi, seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetika
yang menyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa
takjub dan haru.
h. Enslikopedia Indonesia, seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena
keindahannya orang senang melihatnya atau mendengarnya.
i. Schopenhauer, seni adalah segala usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang
menyenangkan. Menurut tiap orang senang dengan seni music meskipun seni musik
adalah seni yang paling abstrak
j. Eric Ariyanto, seni adalah kegiatan rohani atau aktivitas batin yang di refleksikan
dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain yang melihat atau
mendengarkannya.
2.5 Teknologi
Dalam perkembangannya, agama pun juga diilmukan. Terdapat usaha untuk mencari
kebenaran mana yang diwahyukan dan apa maksud wahyu tersebut dengan menggunakan
metode tertentu. Setelah kebenaran tersebut disusun, maka dibuatlah sebuah sistem
tertentu.
Maka, dalam agama pun terdapat obyektifitas, metodos, dan sistem. Semua itu harus
didukung dengan bukti. Hanya saja, landasan pembuktiannya bukanlah pengalaman
(layaknya data empiris dalam ilmu), bukan melalui akal budi semata (layaknya filsafat),
melainkan wahyu. Jika sesuatu diwahyukan, maka itu benar. Ketika orang dengan akal
budinya mencoba merenungkan kebenaran dalam agamanya berdasarkan wahyu, inilah
yang disebut Theologia.
Sifat seni sangatlah relatif dan mempunyai subjektifitas yang tinggi. Tiap orang boleh
mempunyai penilaian seni atas sesuatu berdasarkan subjektifitasnya. Meskipun, dalam
masyarakat seringkali ada kesepakatan bersama tentang apa-apa yang memiliki nilai seni
dan mana yang tidak, atau tentang nilai seni atas sesuatu bernilai tinggi atau rendah.
Kesepakatan tentang sesuatu hal tersebut biasanya tertuang dalam kebudayaan atau
budaya.
Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Dalam sudut pandang budaya ,
teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu
pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik obyektif dan
netral. Dalam situasi tertentu teknologi tidak netral lagi karena memiliki potensi untuk
merusak dan potensi kekuasaan. Disinilah letak perbedaan ilmu pengetahuan dengan
teknologi.
Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi
manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negative berupa ketimpanganketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat kehancuran
alam semesta. Netralitas teknologi dapat digunakan untuk kemanfaatan sebesar-besarnya
bagi kehidupan manusia dan atau digunakan untuk kehancuran manusia itu sendiri. Oleh
sebab itu kebenaran iptek sangat relatif. Sumber iptek dalam agama adalah wahyu . Iptek
yang agami selalu mengutamakan kepentingan orang banyak dan kemaslahatan bagi
kehidupan manusia. Untuk itu iptek dalam pandangan agama tidak bebas nilai. Integrasi
iptek dengan agama merupakan suatu keniscayaan untuk menghindari terjadinya proses
sekularisasi yaitu pemisah antaradoktrin-doktrin agama dengan pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni (Hamda Mansoer,2004:93).
Ilmu pengetahuan teknologi dan agama adalah sesuatu yang memiliki kaitan. Ilmu
tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai keagamaan. Agama menjadi landasan segala
prilaku manusia termasuk didalam sains dan teknologi, karena dengan sains dan teknologi
manusia dapat :
1.) Mengenal tuhannya
2.) Menegakkan hakikat kebenaran
3.) Membawa manusia kepada sikap tafakkur dan berfikir
4.) Membantu manusia memenuhi keperluan material untuk kehidupannya
5.) Membantu manusia dalam melaksanakan syariat
6.) Menjaga keseimbangan dan keharmonisan alam
Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal shaleh apabila perbuatan tersebut
tidak di bangun di atas landasan iman dan takwa. Sama halnya pengembangan iptek yang
lepas dari keimanan dan ketakwaan , tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan
menghasilkan kemaslahatan bagi umat manusia dan alam lingkungannya. Apabila IPTEK
tidak dikembangkan di atas dasar iman , maka yang akan timbul adalah kerusakan dan
kehancuran bagi kehidupan umat manusia.
Baik sains, teknologi maupun seni dan hasil produknya dapat dirasakan disetiap aspek
kehidupan manusia dan budayanya. Sehingga pengaruh sains, teknologi, seni bagi
manusia dan budaya dalam masyarakat dapat berpengaruh baik secara negatif maupun
secara positif
1.) Pengaruh positif
- Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (secara individu maupun kelompok)
terhadap perkembangan ekonomi, politik, militer, dan pemikiran-pemikiran dalam
bidang sosial budaya.
- Pemanfaatan sains, teknologi, dan seni secara tepat dapat lebih mempermudah
proses pemecahan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.
- Sains, teknologi dan seni dapat memberikan suatu inspirasi tentang perkembangan
suatu kebudayaan yang ada di Indonesia.
2.) Pengaruh negatif
Selain untuk memberikan pengaruh positif sains, teknologi dan seni juga dapat
memberikan pengaruh yang negatif bagi perubahan peradapan manusia dan budaya
terutama bagi generasi muda. Selain itu sains, teknologi dan seni telah melunturkan
nilai-nilai luhur kepribadian bangsa dan tata krama sosial yang selama ini menjadi ciri
khas dan kebanggaan
BAB 3
PENUTUP
2.7 Kesimpulan
Pengetahuan mempunyai kemampuan prediktif/ perkiraan terhadap sesuatu sebagai
hasil dari pengenalan suatu bentuk/ pola. Data dan Informasi terkadang dapat
membingungkan seseorang, maka pengetahuanlah yang mengarahkan tindakan. Ilmu
adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan
pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Agama adalah
sistem yang mengatur tata keimanan
Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan
manusia serta lingkungannya. seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari
perasaan dan sifat indah, sehingga menggerakan jiwa perasaan manusia. Teknologi adalah
keseluruhan
sarana
untuk
menyediakan
barang-barang
yang
diperlukan
bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Perbedaan dari kelima hal tersebut adalah
dalam pembuktian, penerapan, dan syarat nya. Sedangkan persamaan nya kelima hal
tersebut merupakan kebutuhan bagi manusia, dan memberi dampak pada manusia.
3.2 Saran
Kelima hal tersebut harus di manfaatkan seefektif mungkin dan dikembangkan terus
untuk memberi dampak positi terhadap kehidupan manusia.
Daftar Pustaka
http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/07/pengertian-pengetahuan.html
http://pengertian-definisi-adalah.blogspot.com/2013/08/pengertian-pengetahuan-menurutpara-ahli.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan
http://shahibul1628.wordpress.com/2012/02/24/pengertian-pengetahuan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu
http://pengertianbahasa.blogspot.com/2013/02/pengertian-ilmu.html
http://isma-ismi.com/pengertian-ilmu.html
http://robinvanmurdock.blogspot.com/2013/07/definisi-ilmu-menurut-para-ahli.html
http://jurnalapapun.blogspot.com/2014/03/pengertian-dan-definisi-agama-menurut.html
http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertian-agama-menurut-para-ahli.html
http://ufikmuckraker.wordpress.com/2012/03/28/10-pengertian-seni-menurut-pendapat-paraahli/
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi
http://mika15purniati.blogspot.com/2013/11/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-seni.html
http://mawarputrijulica.wordpress.com/2011/03/07/filsafat-ilmu-hubungan-iptek-agamabudaya/