Anda di halaman 1dari 14

Tugas ke :

KEWARGANEGARAAN
KEANEKARAGAMAN BUDAYA DAN
BAHASA DAERAH

Di susun oleh :
Erika Silviani
270110130006
Geologi B

Fakultas Teknik Geologi


Universitas Padjajaran
2013/2014

Kata Pengantar

Segala puji hanya milik Allah, yang tidak pernah berhenti memberikan
nikmat dan karunia Nya kepada umat manusia. Segala puji hanya bagi-Nya, yang
dengan segala taufik dan pertolongan-Nya semata, apa pun wujud kepentingan,
pasti dapat dilaksanakan dengan baik.
Shalawat dan Salam semoga tercurah limpahkan kepada panutan alam yang
senantiasa menjadi suri tauladan yang baik bagi semua umat manusia yaitu Nabi
Muhammad S.A.W
Dengan kehendak-Nya, Alhamdulilah saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
Manusia tempat nya lupa dan salah, makalah ini sangat jauh dari kata
sempurna sehingga kritik dan saran untuk mebuat suatu karya yang lebih baik lagi
sangat di perlukan.

Jatinangor, 13 Maret 2014

Penulis

Daftar Isi

Kata Pengantari
Daftar
isi..ii
Bab I
1.1 Latar belakang.1
1.2 Maksud dan tujuan....1
Bab II
2.1 Pengertian Geomorfologi.2-3
2.2 Ruang lingkup Geomorfologi..3-4
2.3 Hubungan Geomorfologi dengan Ilmu lain...4-6
2.4 Proses Geomorfologi...6
2.5 Arti Penting Geomorfologi..6-9
Bab III
3.1 Kesimpulan10
Daftar Pustaka.iii

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki kekayaan budaya yang sangat
melimpah. Di Indonesia banyak sekali suku-suku, bangsa-bangsa yang berasal dari daerah
berbeda dan mempunyai kebiasaan yang berbeda pula bahasa yang di gunakan tiap daerah
pun sangat beragam. Keberagaman itu lah yang terkadang menjadi permasalahan bagi setiap
orang. Padahal tidak selamanya perbedaan itu tidak baik, bahkan justru karena perbedaan
itulah kita akan belajar, belajar menghargai orang lain, belajar menghormati orang lain dan
banyak lagi pembelajaran yang di dapat.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah nya adalah :
1. Apa itu kebudayaan?
2. Apa saja factor yang menyebabkan keanekaragaman kebudayaan?
3. Bagaimana dampak dari keanekaragaman budaya tersebut?
4. Bagaimana dengan Keanekaragaman Bahasa daerah?
5. Bagaimana pengaruh nya keanekaragaman bahasa daerah?
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan ini adalah :
1. Mengetahui apa itu arti kebudayaan
2. Mengetahui apa penyebab keanekaragaman kebudayaan, dampak dari keanekaragamn
tersebut.
3. Mengetahui keanekaragaman penggunaan bahasa daerah
4. Mengetahui pengaruh keanekaragaman penggunaan bahasa daerah.

BAB II
ISI
2.1 Keanekaragaman Kebudayaan
A. Pengertian Kebuadayaan
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya

ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dengan demikian, budayalah yang
menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti budi atau akal. Kebudayaan
adalah hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan
masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai
sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,
dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah
sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain,
yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
B. Faktor- Faktor yang Menyebabkan Keanekaragamn Kebudayaan

a. Tempat tinggal : dimana seseorang itu tinggal, mempengaruhi suatu kebudayaan yang mereka
jalani, misalnya seseorang yang tinggal di daerah pantai mata pencaharian hidupnya tidak
mungkin mencari teh karena tidak sesuai dengan tempat tinggalnya
b. Pengaruh dari luar : pengaruh dari luar ini tidak terbatas. Misalnya bagi daerah Jawa Tengah,
lalu terpengaruh oleh Jawa Timur. Bagi Jawa Tengah, Jawa Timur itu termasuk pengaruh dari
luar. Namun, pengaruh dari luar ini juga termasuk pengaruh dari bangsa asing yang dulu
memang pernah menjajah Indonesia. Misalnya di Indonesia bagian timur banyak yang menganut
agama kristen, sedangkan di bagian barat banyak yang menganut agama islam karena
terpengaruh Turki, dll.
c. Iklim : iklim juga mempengaruhi kebudayaan yang dijalani oleh masyarakat. Hawa dan suhu
lingkungan juga dapat menentukan apa yang kita lakukan. Misalnya, bagi orang-orang yang
tinggal di daerah Eropa, udara disana dingin, sehingga mereka membutuhkan sesuatu yang dapat
menghangatkan badannya, salah satunya dengan meminum alkohol. Sedangkan di Indonesia hal
tersebut dilarang untuk dilakukan, karena Indonesia beriklim tropis sehingga udaranya tidak
terlalu dingin dan juga terkadang tidak begitu panas, sehingga memang tidak membutuhkan
alkohol untuk dikonsumsi.
d. Turunan nenek moyang : turunan dari nenek moyang ini, atau bisa katakan semacam tradisi
yang diturunkan kepada setiap anggota keluarganya. Misalnya bahasa Jawa yang berbeda-beda,
walaupun namanya itu sama-sama bahasa Jawa. Hal ini dikarenakan keturunan dari nenek
moyang kita yang terdahulu. Mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa-bahasa
tersebut sehingga dari generasi ke generasi bahasa yang digunakan berbeda-beda, walaupun
biasanya tingkat kekentalan berbahasa daerah itu semakin berkurang.
e. Mobilisasi : mobilisasi ini dapat menciptakan budaya baru. Misalnya ada orang Jawa yang
tinggal di Palembang. Sehingga apa yang ada disuku Jawa orang tersebut di gabungkan dengan
apa yang ada di Palembang, sehingga terbentuk budaya baru (terjadi akulturasi).
f. Jarak dan Lingkungan : ketika terjadi jarak dan lingkungan yang berbeda maka juga terjadi
perbedaan budaya. Misalnya budaya didaerah Sumatera Utara berbeda dengan budaya di daerah
Jawa Timur. Bahkan hal ini juga bisa terjadi didalam satu rumah, misalnya kebiasaan si adik dan
si kakak dikamar mereka masing-masing.
g. Kepercayaan : kepercayaan juga mempengaruhi kebudayaan. Misalnya di daerah Bali
kebanyakan menganut agama Hindu, sedangkan di Medan banyak yang menganut agama kristen.

Ritual-ritual dan upacara agama yang dilakukan disetiap daerah tersebut berbeda-beda, dan hal
ini karena dipengaruhi oleh perbedaan kepercayaan.
C. Dampak dari Keanekaragaman Budaya
a. Dampak Positif
Kebudayaan masyarakat Indonesia sangat beraneka ragam karena terdiri atas bermacammacam suku bangsa, ras, agama, bahasa, adat istiadat, golongan politik dan sebagainya.
Keragaman kebudayaan inilah yang menyebabkan masyarakat di Indonesia menjadi unik dan
berbeda dengan masyarakat lainnya di dunia.
Namun keberagaman tersebut menyebabkan kehidupan masayarakat Indonesia menjadi
rawan konflik. Masyarakat majemuk atau multikultural memiliki karakteristik heterogen dengan
pola hubungansosial antarindividu bersifat toleran dan harus menerima kenyataan untuk hidup
berdampingan secara damai satu sama lain dengan perbedaan-perbedaan yang melekat pada tiap
entitas sosial dan politiknya.
Kebesaran kebudayaan sauatu masyarakat atau bangsa terletak pada kemampuannya untuk
menampung berbagai perbedaan dan keberagaman dalam satu ikatan yang berdasarkan prinsipprinsip hak asasi manusia dan demokrasi. Manfaat keberagaman budaya suku-suku bangsa
adalah sarana untuk menengahi setiap ada isu konflik separatis dan disintegrasi sosial.
b. Dampak negatif
1. Konflik
Konflik merupakan proses sosial disosiatif yang memecah kesatuan dalam masayarakat.
Meskipun demikian, tak selamanya konflik itu negatif. Misalnya dari konflik tentang perbedaan
pendapat dalam diskusi. Dari konflik pendapat tersebut dapat memperjelas hal-hal yang
sebelumnya tidak jelas, menyempurnakan hal-hal yang tidak sempurna, bahkan kesalahan dapat
diperbaiki dengan cara-cara kritis dan santun. Berdasarkan tingkatannya, ada dua macam konflik
yaitu konflik tingkat ideologi atau gagasan dan konflik tingkat politik. Berdasarkan jenisnya ada
tiga, yaitu konflik rasial, konflik antarsuku dan konflik antaragama.
Pada era reformasi sekarang ini, dampak negatif akibat adanya keragaman sosial budaya sebagai
berikut.
1. Menimbulkan krisis ekonomi dan moneter yang berkepanjangan dan sulit diatasi
2. Menimbulkan konflik antareit dan golongan politik

3. Menimbulkan konflik antarsuku bangsa, antar golongan , atau antar kelas sosial
4. Menimbulkan perubahan sosial dan budaya yang lebih cepat.
2. Integrasi
Integrasi adalah saling ketergantungan yang lebih rapat dan erat antarbagian dalam
organisme hidup atau antar anggota di daam masyarakat sehingga terjadi penyatuan hubungan
yang dianggap harmonis. Kata integrasi berasal dari kata integer, yang berarti utuh, tidak retak,
bulat, padu. Jadi, integrasi mempunyai arti sebagai suatu proses penyaluran dua unsure atau lebih
yang mengakibatkan tercapainya suatu keinginan yang berjalan secara baik dan lancer.
-Faktor pendorong integrasi.
1. Tingginya tingkat kesadaran akan integrasi dan partisipasi
2. Adanya pengawasan yang intensif dan efektif
3. Terwujudnya asas keadilan sosial dan asas-asas subsolidaritas/power sharing secara
efektif
4. Adanya ancaman dan tekanan dari pihak luar
5. Adanya symbol persatuan
-Faktor penghambat integrasi
1.
2.
3.
4.

Berkembangnya paham kedaerahan


Berkembangnya paham stratifikasi sosial atau kelompok
Berkembangnya anggapan bahwa agaman dan kepercayaan tertentu yang paling benar
Berkembangnya anggapan bahwa kebudayaan tertentu yang paling tinggi disbanding
dengan kebudayaan yang lain

-Taraf-taraf proses integrasi.


1.
2.
3.
4.

Taraf akomodasi
Taraf kooperasi
Taraf koordinasi
Taraf asimilasi

3. Disintegrasi
Disintegrasi atau disorganisasi merupakan suatu keadaan yang tidak serasi pada setiap
bagian dari suatu kesatuan. Agar masyarakat dapat berfungsi sebagai organisasi harus ada
keserasian antar bagian-bagiannya.
4. Reintegrasi
Reintgrasi atau reorganisasi dapat dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-nilai baru
telah melembaga dalam diri warga masyarakat.

D. Peran Masyarakat Dalam Menjaga Keanekaragaman Budaya


1. Mengembangkan sikap saling menghargai terhadap nilai-nilai dan norma sosial yang berbedabeda dari anggota masyarakat, tidak mementingkan kelompok, ras, etnik atau kelompok
agamanya.
2. Meninggalkan sikap primodialisme terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme dan
ekstrimisme(berlebih-lebihan)
3. Menegakan supremasi hukun yang artinya sutau peraturan formal harus berlaku pada semua
warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras, etnik dan agama yang mereka anut
4. Mengembangkan rasa nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan berbangsa dan
bernegara namun menghindari sikap chauvimisme yang akan mengarah pada sikap ekstrim dan
menutup diri akan perbedaan yang ada dalam masyarakat.
5. Menyelesaikan semua konflik dengan cara yang akomodatif melalui mediasi, kompromi dan
ajudikasi.
6. Mengembangkan kesadaran sosial.
2.2 Keanekaragaman Bahasa Daerah
A.Pengertian Bahasa
Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat berupa lambang bunyi, yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa juga merupakan perwujudan tingkah laku manusia
baik lisan maupun tulisan sehingga orang dapat mendengar, mengerti, serta merasakan apa yang
dimaksud. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin
dipergunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk menjalin hubungan antara sesama
manusia.
Setiap bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia belum bisa dikatakan bahasa, bila
makna tidak terkandung di dalamnya. Apakah setiap arus ujaran mengandung makna atau tidak,
haruslah dilihat dari konvensi suatu kelompok masyarakat tertentu. Setiap kelompok masyarakat
bahasa, baik kecil maupun besar, secara konvensional telah sepakat bahwa setiap struktur bunyi

ujaran tertentu akan mempunyai arti tertentu pula. Dengan demikian terhimpunlah bermacammacam susunan bunyi yang satu berbeda dari yang lain, yang masing-masing mengandung suatu
makna tertentu bersama-sama membentuk perbendaharaan kata dari suatu masyarakat.
Makna kata baru menjadi jelas kalau sudah digunakan dalam suatu kalimat. Kalau lepas
dari konteks kalimat, makna kata itu umum dan kabur.tetapi penggunaan secara khusus, dalam
bidang kegiatan tertentu. Penggunaan kata secara cermat sehingga maknanya pun tepat.
Perkembangan makna mencakup segala hal tentang makna yang berkembang, berubah,
dan bergeser. Gejala perubahan makna sebagai akibat dari perkembangan makna oleh para
pemakai bahasa. Bahasa berkembang sesuai dengan perkembangan pikiran manusia.
B. Pengertian Bahasa Daerah
Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara
kebangsaan; apakah itu pada suatu daerah kecil, negara bagian federal atau provinsi, atau daerah
yang lebih luas
-

Definisi dalam hukum internasional

Dalam rumusan Piagam Eropa untuk Bahasa-Bahasa Regional atau Minoritas:"bahasa-bahasa


daerah atau minoritas" adalah bahasa-bahasa yang:
1. secara tradisional digunakan dalam wilayah suatu negara, oleh warga negara dari negara
tersebut, yang secara numerik membentuk kelompok yang lebih kecil dari populasi
lainnya di negara tersebut; dan
2. berbeda dari bahasa resmi (atau bahasa-bahasa resmi) dari negara tersebut.
C. Hubungan Bahasa daerah dan Bahasa Indonesia
Antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah mempunyai hubungan yang sangat erat, tidak
dapat dipungkiri adanya bahasa Indonesia yang muncul seiring dengan perkembangan bahasa
daerah itu sendiri. Karena bahasa daerah dan bahasa Indonesia saling melengkapi. Terutama
dalam hal berkomunikasi antar masyarakat. Dengan adanya dua bahasa ini menimbulkan
kedwibahasaan di negara Indonesia.

Dalam Seminar Pengembangan Bahasa Daerah (1976) itu, yang merumuskan tujuaan
pembinaan dan pengembangan bahasa daerah sebagai berikut :
(a) Di bidang struktur bahasa, tujuannya ialah terbinanyabahasa daerah yang strukturnya
terpelihara dan sesuai dengan keperluan masa sekarang.
(b) Dibidang pemakai, tujuan pembinaan adalah agar kedwibahasaan itu tetap (stabil), yaitu
pemakai itu menguasai kedua bahasa itu seimbang, dan tidak menjadi ekabasahawan sematamata. Jumlah pemakai itu hendaknya tetap berkembang dan tidak sebaliknya menyusut.
(c) Di bidang pemakaian, pembinaan bertujuan agar bahasa daerah dipergunakan secara penuh
sesuai dengan fungsinya, dalam keseimbangan dengan bahasa Indonesia seperti ditetapkan dalam
Politik Bahasa Nasional. Jadi antara bahasa Indonesia dan bahasa Daerah telah terjadi kontak
sosial dan budaya yang aktif. Jiwa bahasa Indonesia dan jiwa bahasa Daerah telah bertemu.
Kedua bahasa saling bersangkutan dan memperhatikan. Akhirnya kedua bahasa saling
mempengaruhi.
D. Pengaruh Penggunaan Bahasa Daerah Terhadap Bahasa Indonesia
Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh terhadap
bahasa yang akan diperoleh seseorang pada tahapan berikutnya, khususnya bahasa formal atau
resmi yaitu bahasa Indonesia. Sebagai contoh, seorang anak memiliki ibu yang berasal dari
daerah Sekayu sedangkan ayahnya berasal dari daerah Pagaralam dan keluarga ini hidup di
lingkungan orang Palembang. Dalam mengucapkan sebuah kata misalnya mengapa, sang ibu
yang berasal dari Sekayu mengucapkannya ngape (e dibaca kuat) sedangkan bapaknya yang dari
Pagaralam mengucapkannya ngape (e dibaca lemah) dan di lingkungannya kata megapa
diucapkan ngapo. Ketika sang anak mulai bersekolah, ia mendapat seorang teman yang berasal
dari Jawa dan mengucapkan mengapa dengan ngopo. Hal ini dapat menimbulkan
kebinggungan bagi sang anak untuk memilih ucapan apa yang akan digunakan.
Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa keanekaragaman budaya dan bahasa daerah
merupakan keunikan tersendiri bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan yang harus
dilestarikan. Dengan keanekaragaman ini akan mencirikan Indonesia sebagai negara yang kaya
akan kebudayaannya. Berbedannya bahasa di tiap-tiap daerah menandakan identitas dan ciri khas

masing-masing daerah. Masyarakat yang merantau ke ibukota Jakarta mungkin lebih senang
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah dengan orang berasal dari daerah yang
sama, salah satunya dikarenakan agar menambah keakraban diantara mereka. Tidak jarang pula
orang mempelajari sedikit atau hanya bisa-bisaan untuk berbahasa daerah yang tidak dikuasainya
agar terjadi suasana yang lebih akrab. Beberapa kata dari bahasa daerah juga diserap menjadi
Bahasa Indonesia yang baku, antara lain kata nyeri (Sunda) dan kiat (Minangkabau).
E. Dampak yang akan timbul
Berikut beberapa dampak penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia:
1. Dampak Positif:
a.

Bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata.

b.

Sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia.

c.

Sebagai identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah.

d. Menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi.


e.

Sebagai alat pemersatu antar budaya dan bangsa.

2.

Dampak Negatif

a.

Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain.

b.
c.

Masyarakat menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baku karena
sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah.
Dapat menimbulkan kesalah pahaman.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan seharihari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara
kebangsaan; apakah itu pada suatu daerah kecil, negara bagian federal atau provinsi, atau daerah
yang lebih luas
Keanekaragaman budaya dan bahsa daerah seringkali menimbulkan perpecahan, padahal
pada dasar nya perbedaan itulah yang menimbulkan keunikan tersendiri.
3.2 Saran
Perbedaan bukan suatu hal yang salah, perbedaan merupakan anugerah dari Allah S.W.T
agar kita bisa belajar dari perbedaan itu. Belajar untuk saling memahami, belajar untuk saling
menghargai dan banyak sekali pembelajaran yang di dapat dari perbedaan itu.
Perbedaan kebudayaan dan bahasa daerah merupakan suatu anugerah dan merupakan
suatu kekayaan yang harus kita jaga dan lestarikan sampai kapanpun. Perbedaan itu jangan lah
membuat kita berselisih tapi jadikan lah perbedaan itu sebagai alasan kita harus hidup
berdampngan dan akan membuat hidup kita lebih unik.

Daftar Pustaka
http://titisnorjati.blogspot.com/2012/10/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
Suardi, B, dan Sembiring Cornelius B. 2005. Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami
Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
R,Odien.2004. .Ihwal Ilmu Bahasa dan Cakupannya. Banten: Untirta Press.

Anda mungkin juga menyukai