Anda di halaman 1dari 19

Tugas ke : 7

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Demokrasi, dan Musyawarah Mufakat

Di susun oleh :
Erika Silviani
270110130006
Geologi B

Fakultas Teknik Geologi


Universitas Padjajaran
2013/2014

Kata Pengantar

Segala puji hanya milik Allah, yang tidak pernah berhenti


memberikan nikmat dan karunia Nya kepada umat manusia.
Segala puji hanya bagi-Nya, yang dengan segala taufik dan
pertolongan-Nya semata, apa pun
wujud kepentingan, pasti
dapat dilaksanakan dengan baik.
Shalawat dan Salam semoga tercurah limpahkan kepada
panutan alam yang senantiasa menjadi suri tauladan yang baik
bagi semua umat manusia yaitu Nabi Muhammad S.A.W
Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak
yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini, sehingga
dapat di selesaikan dengan tepat waktu.
Manusia tempat nya lupa dan salah, makalah ini sangat jauh
dari kata sempurna sehingga kritik dan saran untuk mebuat suatu
karya yang lebih baik lagi sangat di perlukan.

Jatinangor, 10 April 2014

Penulis

Daftar Isi

Kata Pengantar.i
Daftar isi..ii
Bab I
1.1 Latar belakang..1
1.2 Rumusan Masalah1
1.3 Maksud dan tujuan...1
Bab II
2.1 Pengertian Demokrasi.......
2.2 Sejarah munculnya istilah demokrasi
2.3 Asas Pokok Demokrasi.
2.4 Budaya Demokrasi
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi
2.6 Pendidikan Demokrasi..
2.7 Jenis- Jenis Demokrasi.....
2.8 Pengertian Musyawarah Mufakat.
2.9 Musyawarah dan komunikasi...
2.10 Musyawarah dalam keseharian..
2.11 Musyawarah dalam dunia politik..
2.12 Kelebihan dan Kekurangan Musyawarah..
2.13 Ciri-ciri musyawarah untuk mufakat....
2.14 Prinsip- Prinsip Musyawarah
Bab III
3.1 Kesimpulan..
3.2 Saran
Daftar Pustaka.iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan
hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam
hubungan sosial. Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat dua asas pokok demokrasi,
yaitu
Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil
rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta
jujur dan adil; dan Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan
pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.
Musyawarah berasal dari kata Syawara yaitu berasal dari Bahasa Arab yang berarti
berunding, urun rembuk atau mengatakan dan mengajukan sesuatu.Istilah-istilah lain dalam
tata Negara Indonesia dan kehidupan modern tentang musyawarah dikenal dengan sebutan
syuro, rembug desa, kerapatan nagari bahkan demokrasi. Kewajiban musyawarah
hanya untuk urusan keduniawian. Jadi musyawarah adalah merupakan suatu upaya bersama
dengan sikap rendah hati untuk memecahkan persoalan (mencari jalan keluar) guna
mengambil keputusan bersama dalam penyelesaian atau pemecahan masalah yang
menyangkut urusan keduniawian. Sekelompok orang sedang bermusyawarah membicarakan
sesuatu
Saat ini musyawarah selalu dikait-kaitkan dengan dunia politik, demokrasi.Bahkan hal
tersebut tidak dapat dipisahkan , pada prinsipnya musyawarah adalah bagian dari demokrasi,
dalam demokrasi pancasila penentuan hasil dilakukan dengan cara musyawarah mufakat dan
jika terjadi kebuntuan yang berkepanjangan barulah dilakukan pemungutan suara, jadi
demokrasi tidaklah sama dengan votting.Cara votting cenderung dipilih oleh sebagian besar
negara demokrasi karena lebih praktis, menghemat waktu dan lebih simpel daripada
musyawarah yang berbelit-belit itulah sebabnya votting cenderung identik dengan demokrasi
padahal votting sebenarnya adalah salah satu cara dalam mekanisme penentuan pendapat
dalam sistem demokrasi.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa Pengertian Demokrasi ?
2. Bagaimana Sejarah munculnya istilah demokrasi?
3. Bagaimana Asas Pokok Demokrasi ?

4. Bagaimna Budaya Demokrai?


5. Apa Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi ?
6. Bagaimna Pendidikan Demokrasi ?
7. Apa saja Jenis- Jenis Demokrasi ?
8. Apa pengertian Musyawarah Mufakat ?
9. Apa Saja Ciri-ciri musyawarah untuk mufakat ?
10. Apa prinsip- Prinsip Musyawarah ?
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Memahami Pengertian Demokrasi
2. Mengetahui Bagaimana Sejarah munculnya istilah demokrasi
3. Mengetahui Asas Pokok Demokrasi
4. Memhami Bagaimna Budaya Demokrai
5. Mengetahui Apa Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi
6. Memahami Bagaimna Pendidikan Demokrasi
7. Mengetahui saja Jenis- Jenis Demokrasi
8. Memahami pengertian Musyawarah Mufakat
9. Mengetahui Ciri-ciri musyawarah untuk mufakat
10. Memahami prinsip- Prinsip Musyawarah

BAB II
ISI
2.1 Pengertian Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak
setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan warga negara berpartisipasibaik secara langsung atau melalui perwakilan

dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi


sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara
bebas dan setara.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani (dmokrata) "kekuasaan rakyat",[1]
yang terbentuk dari (dmos) "rakyat" dan (kratos) "kekuatan" atau "kekuasaan"
pada abad ke-5 SM untuk menyebut sistem politik negara-kota Yunani, salah satunya Athena;
kata ini merupakan antonim dari (aristocratie) "kekuasaan elit". Secara teoretis,
kedua definisi tersebut saling bertentangan, namun kenyataannya sudah tidak jelas lagi.[2]
Sistem politik Athena Klasik, misalnya, memberikan kewarganegaraan demokratis kepada
pria elit yang bebas dan tidak menyertakan budak dan wanita dalam partisipasi politik. Di
semua pemerintahan demokrasi sepanjang sejarah kuno dan modern, kewarganegaraan
demokratis tetap ditempati kaum elit sampai semua penduduk dewasa di sebagian besar
negara demokrasi modern benar-benar bebas setelah perjuangan gerakan hak suara pada abad
ke-19 dan 20. Kata demokrasi (democracy) sendiri sudah ada sejak abad ke-16 dan berasal
dari bahasa Perancis Pertengahan dan Latin Pertengahan lama.
Suatu pemerintahan demokratis berbeda dengan bentuk pemerintahan yang kekuasaannya
dipegang satu orang, seperti monarki, atau sekelompok kecil, seperti oligarki. Apapun itu,
perbedaan-perbedaan yang berasal dari filosofi Yunani ini sekarang tampak ambigu karena
beberapa pemerintahan kontemporer mencampur aduk elemen-elemen demokrasi, oligarki,
dan monarki. Karl Popper mendefinisikan demokrasi sebagai sesuatu yang berbeda dengan
kediktatoran atau tirani, sehingga berfokus pada kesempatan bagi rakyat untuk
mengendalikan para pemimpinnya dan menggulingkan mereka tanpa perlu melakukan
revolusi.
Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar. Keduanya menjelaskan
cara seluruh rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk demokrasi yang pertama adalah
demokrasi langsung, yaitu semua warga negara berpartisipasi langsung dan aktif dalam
pengambilan keputusan pemerintahan. Di kebanyakan negara demokrasi modern, seluruh
rakyat masih merupakan satu kekuasaan berdaulat namun kekuasaan politiknya dijalankan
secara tidak langsung melalui perwakilan; ini disebut demokrasi perwakilan. Konsep
demokrasi perwakilan muncul dari ide-ide dan institusi yang berkembang pada Abad
Pertengahan Eropa, Era Pencerahan, dan Revolusi Amerika Serikat dan Perancis.
Pengertian Demokrasi menurut Para Ahli
- Abraham Lincoln

Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Charles Costello
Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaankekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak

perorangan warga negara.


John L. Esposito
Demokrasi pada dasarnya adalah kekuasaan dari dan untuk rakyat. Oleh karenanya,
semuanya berhak untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja lembaga resmi
pemerintah terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif, legislatif, maupun

yudikatif.
Hans Kelsen
Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang melaksanakan
kekuasaan Negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. Dimana rakyat telah yakin,
bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan di dalam

melaksanakan kekuasaan Negara.


Sidney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah
yang penting secara langsung atau tidak didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang

diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.


C.F. Strong
Demokrasi adalah Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewan dari
masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan yang menjamin
pemerintah

akhirnya

mempertanggungjawabkan

tindakan-tindakannya

pada

mayoritas tersebut.
Hannry B. Mayo
Kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi
secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan yang didasarkan atas prinsip
kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana di mana terjadi kebebasan

politik.
Merriem
Demokrasi dapat didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat; khususnya, oleh
mayoritas; pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi tetap pada rakyat dan dilakukan
oleh mereka baik langsung atau tidak langsung melalui sebuah sistem perwakilan
yang biasanya dilakukan dengan cara mengadakan pemilu bebas yang diadakan
secara periodik; rakyat umum khususnya untuk mengangkat sumber otoritas politik;

tiadanya distingsi kelas atau privelese berdasarkan keturunan atau kesewenang-

wenangan.
Samuel Huntington
Demokrasi ada jika para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sebuah
sistem dipilih melalui suatu pemilihan umum yang adil, jujur dan berkala dan di
dalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hampir

seluruh penduduk dewasa dapat memberikan suara.


2.2 Sejarah Muncul nya Istilah Demokrasi
Kata demokrasi berasal dari Athena,Yunani Kuno sekitar abad ke-5SM. Yunani
merupakan salah satu negara yang ilmu pengetahuan dan peradabannya maju pada
zamannya. Dari sinilah awal perkembangan tentang hukum demokrasi modern. Seiring
berjalannya waktu hingga sekitar abad ke-18 terjadilah revolusi-revolusi termasuk
perkembangan demokrasi di berbagai negara. Konsep demokrasi menjadi salah satu indikator
perkembangan sistem politik sebuah negara. Prinsip Trias politica yang diterapkan oleh
negara demokrasi menjadi sangat utama untuk memajukan kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat. Fakta sejarah juga memeri bukti bahwa kekuasaan eksekutif yang terlalu besar
tidak menjamin dalam pembentukan masyarakat yang adil dan beradab.
2.3 Asas Pokok Demokrasi
Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan
hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam
hubungan sosial. Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat dua asas pokok demokrasi,
yaitu :
- Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat
untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jujur dan
adil; dan
- Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk
melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.
- Ciri-ciri pemerintahan demokratis Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu
tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia. Ciri-ciri suatu
pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut:
- Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik
langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
- Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga
negara).
- Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.

- Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat
penegakan huku.
- Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
- Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan mengontrol
perilaku dan kebijakan pemerintah
- Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan
rakyat.
- Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih) pemimpin
negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat
- Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan, dan
sebagainya).
2.4 Budaya Demokrasi
Kata budaya berasal dari kata budi/akal dan daya/kemampuan maka budaya adalah
kemampuan akal manusia. Secara bahasa budaya demokrasi berarti kemampuan akal
manusia tentang berdemokrasi. Pengertian Budaya Demokrasi dapat dilihat dari tiga sudut.
Yang pertama adalah budaya demokrasi formal, yaitu suatu sistem pemerintahan yg hanya
dilihat dari ada atau tidaknya lembaga politik demokrasi seperti perwakilan rakyat . Yang
kedua adalah budaya demokrasi wajah(permukaan), yaitu demokrasi yang hanya tampak dari
luar, sedangkan di dalamnya tidak ada sama sekali unsur demokrasi. Yang ketiga demokrasi
substantif, yaitu demokrasi yang memberikan kesempatan(hak suara) untuk menentukan
kebijakan kepada seluruh golongan masyarakat tanpa memandang kedudukan atau apapun
dengan tujuan menjalankan agenda kerakyatan. Budaya Demokrasi pada intinya adalah
budaya yang menomorsatukan kepentingan masyarakat dalam pembuatan keputusan
mengenai kebijakan negara.
2.5 Kelebihan Dan Kekurangan Demokrasi
1. Kelebihan
- Demokrasi memberi kesempatan untuk perubahan di tubuh pemerintahan tanpa
-

menggunakan kekerasan.
Adanya pemindahan kekuasaan yang dapat dilakukan melalui pemilihan umum
Sistem demokrasi mencegah adanya monopoli kekuasaan
Dalam budaya demokrasi, pemerintah yang terpilih melalui pemilu akan memiliki
rasa berutang karena

rakyat yang memilihnya, oleh karena itu hal ini akan

menimbulkan pemicu untuk bekerja sebaik-baiknya untuk rakyat


Masyarakat diberi kebebasan untuk berpartisipasi yang menimbulkan rasa memiliki

terhadap negara.
2. Kekurangan

- Masyarakat bisa salah dalam memilih dikarenakan isu-isu politik


- Fokus pemerintah akan berkurang ketika menjelang pemilu masa berikutnya.
- Massa dapat memengaruhi orang
2.6 Pendidikan Demokrasi
Pendidikan demokrasi diartikan sebagai upaya sistematis yang dilakukan Negara dan
masyarakat untuk memfasilitasi individu warga negaranya agar memahami, meghayati,
megamall kan dan mengembangkan konsep, prinsip dan nilai demokrasi sesuai dengan status
dan peran nya dalam masyarakat ( winataputra, 2006 : 12).
Demokrasi memang tidak diwarisi , tetapi ditangkap dan dicerna melalui proses belajar
oleh karena itu untuk memahaminya diperlukan suatu proses pendidikan demokrasi.
Pendidikan demokrasi dalam nerbagai konteks, dalam hal ini untuk pendidikan formal
( disekolah dan perguruan tinggi), non formal ( pendidikan diluar sekolah dan informal
( pergaulan dirumah dan masyarakat kulturaluntuk membangun cita cita, nilai, konsep,
prinsip, sikap, dan keterampilan demokrasi dalam berbagai konteks(Winaputra,2006:19)
2.7 Jenis-Jenis Demokrasi
1. Dilihat dari cara penyaluran aspirasi rakyat;
- Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung adalah sistem demokrasi yang memberikan kesempatan
kepada seluruh warga negaranya dalam permusyawaratan saat menentukan arah
kebijakan umum dari negara atau undang-undang. Bisa dikatakan demokrasi langsung
adalah demokrasi yang bersih karena rakyat diberikan hak mutlak untuk memberikan
aspirasinya.
-

Demokrasi Tidak Langsung


Demokrasi tidak langsung

adalah

sistem

demokrasi

yang

dijalankan

menggunakan sistem perwakilan.


2. Dilihat dari dasar yang dijadikan prioritas atau titik perhatian;
- Demokrasi Material
- Demokrasi Formal
- Demokrasi Campuran
3. Dilihat dari prinsip ideologi;
- Demokrasi Rakyat
rakyat(proletar) adalah sistem demokrasi yang tidak mengenal kelas sosial dalam
kehidupan. Tidak ada pengakuan hak milik pribadi tanpa ada paksaan atau penindasan
tetapi untuk mencapai masyarakat yang dicita-citakan tersebut dilakukan dengan cara
kekerasan atau paksa atau dengan kata lain negara adalah alat untuk mencapai cita-

cita kepentingan kolektif. Demokrasi rakyat merupakan demokrasi yang berdasarkan


-

paham marxisme atau komunisme.


Demokrasi Konstitusional
Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang dilandaskan kebebasan setiap
orang atau manusia sebagai makhluk sosial. Hobbe, Lockdan Rousseaue
mengemukakan pemikirannya tentang negara demokrasi bahwa negara terbentuk
disebabkan oleh benturan kepentingan hidup orang yang hidup bermasyarakat. Ini
mengakibatkan terjadinya penindasan diantara mereka. Oleh sebab itu kumpulan
orang tersebut membentuk komunitas yang dinamakan negara atas dasar kepentingan
bersama. Akan tetapi fakta yang terjadi kemudian adalah munculnya kekuasaan
berlebih atau otoriterianisme. Hal inilah yang menjadi pemicu pemikiran baru yakni
demokrasi liberal. Setiap individu dapat berpartisipasi melalui wakil yang dipilih
melalui pemilihan sesuai ketentuan. Masyarakat harus dijaminan dalam hal kebebasan

individual(politik, sosial, ekonomi, dan keagamaan).


4. Dilihat dari kewenangan dan hubungan antara alat kelengkapan negara;
- Demokrasi Sistem Parlementer
Indonesia pernah menerapkan demokrasi parlementer yaitu pada tahun 19451959. Dalam sistem demokrasi parlementer, Indonesia memiliki kepala negara dan
kepala pemerintahan sendiri. Selama periode ini konstitusi yang digunakan adalah
Konstitusi RIS dan UUDS 1950. BAnyak kelebihan yang dirasakan ketika Indonesia
menerapkan sistem demokrasi parlementer antara lain:
1. Parlemen menjalankan peran yang sangat baik
2. Akuntabilitas pemengang jabatan tinggi
3. Partai plitik diberi kebebasan dan peluang untuk berkembang.
4. Hak dasar setiap individu tidak dikurangi
5. Pemilihan umum dilaksanakan benar2 dengan prinsip demokrasi (Pemilu 1955)
6. Daerah diberikan otonomi dalam mengembangkan daerahnya sesuai dengan asas
desentralisasi
Meskipun banyak sekali kelebihan yang dirasakan, demokrasi parlementer
dianggap gagal karena beberapa alasan yang dikemukakan para ahli sebagai berikut:
1. Usulan Presiden(Konsepsi Presiden) tentang Pemerintahan yang berasaskan
gotong-royong( berbau komunisme).

2. Dewan Konstituante yang bertugas menyusun Undang-undang(konstitusi)


mengalami kegagalan dalam merumuskan ideologi nasional.
3. Dominan sekali politik aliran yang memicu konflik
4. Kondisi ekonomi pasca kemerdekaan masih belum kuat.
- Demokrasi Sistem Presidensial
2.8 Pengertian Musyawarah Mufakat
Musyawarah berasal dari kata Syawara yaitu berasal dari Bahasa Arab yang berarti
berunding, urun rembuk atau mengatakan dan mengajukan sesuatu.Istilah-istilah lain dalam
tata Negara Indonesia dan kehidupan modern tentang musyawarah dikenal dengan sebutan
syuro, rembug desa, kerapatan nagari bahkan demokrasi. Kewajiban musyawarah
hanya untuk urusan keduniawian. Jadi musyawarah adalah merupakan suatu upaya bersama
dengan sikap rendah hati untuk memecahkan persoalan (mencari jalan keluar) guna
mengambil keputusan bersama dalam penyelesaian atau pemecahan masalah yang
menyangkut urusan keduniawian. Sekelompok orang sedang bermusyawarah membicarakan
sesuatu
Saat ini musyawarah selalu dikait-kaitkan dengan dunia politik, demokrasi.Bahkan hal
tersebut tidak dapat dipisahkan , pada prinsipnya musyawarah adalah bagian dari demokrasi,
dalam demokrasi pancasila penentuan hasil dilakukan dengan cara musyawarah mufakat dan
jika terjadi kebuntuan yang berkepanjangan barulah dilakukan pemungutan suara, jadi
demokrasi tidaklah sama dengan votting.Cara votting cenderung dipilih oleh sebagian besar
negara demokrasi karena lebih praktis, menghemat waktu dan lebih simpel daripada
musyawarah yang berbelit-belit itulah sebabnya votting cenderung identik dengan demokrasi
padahal votting sebenarnya adalah salah satu cara dalam mekanisme penentuan pendapat
dalam sistem demokrasi.
2.9 Musyawarah dan komunikasi
Komunikasi adalah proses suatu ide yang dialihkan dari sumber kepada suatu penerima
atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Raymond S. Ross
menjelaskan bahwa komunikasi merupakan proses menyortir, memilih dan mengirimkan
simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau
respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
Bermusyawarah berati berhubungan dengan orang lain dan ada pesan di dalamnya, maka
kedua hal ini saling berhubungan dan berkaitan. Komunikasi membantu proses berjalannya
suatu musyawarah. Ada sumber, pesan, media, serta penerima pesan yang sudah bersiap juga

untuk memberikan umpan balik. Selain itu terdapat gangguan yang dapat mengancam
jalannya informasi.
2.10 Musyawarah dalam keseharian
Musyawarah sering juga kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh kecil
di saat kita ingin makan bersama teman-teman kita pasti bermusyawarah untuk menentukan
makanan apa dan di mana akan makan. Sering juga kita melakukan voting untuk memilih
yang paling banyak dipilih untuk menentukan tempat dan makanan apa yang akan dimakan
bersama-sama. Hal-hal kecil seperti ini secara tidak sadar kita lakukan dan sering kita jumpai
dalam setiap sisi kehidupan kita.
Jika kita melihat kemajuan teknologi serta musyawarah yang juga sering kita lakukan
keduanya memiliki kesamaan yaitu di dalamnnya terdapat proses berkomunikasi.
Musyawarah sendiri lebih dikenal dekat dengan dunia politik dan di zaman sekarang masih
diragukan bagaimana minat para pecinta politik sendiri dari bangsa Indonesia. Hal ini dapat
dikarenakan politik merupakan hal rumit yang tidak dapat ditangani semudah membalikkan
telapak tangan. Musyawarah sendiri memiliki tujuan agar suatu masalah dapat dipecahkan
jalan keluarnya dan sebisa mungkin tidak merugikan orang lain serta mengambil jalan yang
adil. Setiap orang berhak menyampaikan pendapatnya, urusan diterima atau ditolak itu
merupakan urusan belakangan, asalkan keputusan dari musyawarah dapat mencapai mufakat
yang artinya memiliki persetujuan dan nilai yang kuat. Seperti pada Pasal 28 UndangUndang Dasar 1945 menyatakan bahwa Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini
kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya. Dalam pasal
yang sama, kontitusi negara menjamin kemerdekaan setiap orang untuk menyebarluaskan
dan memperoleh informasi serta berkomunikasi melalui segala jenis saluran yang tersedia.
Maka sebagai warga negara yang memiliki hak, gunakanlah hak yang kita miliki tersebut
dengan benar.
2.11 Musyawarah dalam dunia politik\
Pengambilan keputusan politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana umum dan
dikatakan selanjutnya bahwa keputusan yang dimaksud adalah keputusan mengenai tindakan
umum atau nilai-nilai (public goods) yaitu mengenai apa yang dilakukan dan siapa mendapat
apa. Dari pengertian ini sudah jelas bahwa kita memang memiliki hak sendiri dalam
menyalurkan aspirasi kita. Tidak ada yang dapat melarang kita untuk berpendapat.
Konferensi Meja Bundar antara Belanda dan Indonesia di Den Haag, Belanda,
merupakan salah satu contoh musyawarah di dunia politik

Ilmu politik menurut W.A Robson, dalam The University Teaching of Social Sciences
mengatakan bahwa ilmu politik mempelajari kekuasaan dalam masyarakat, yaitu sifat hakiki,
dasar, proses-proses, ruang lingkup dan hasil-hasil. Fokus perhatiannya tertuju pada
perjuangan untuk mencapai atau mempertahankan kekuasaan, melaksanakan kekuasaan atau
pengaruh atas orang lain atau menentang pelaksanaan kekuasaan itu. Ilmu politik juga
berkaitan dengan masalah kekuasaan, kepemimpinan seseorang yang memiliki pengaruh
terhadap jalannya kehidupan politik di sebuah negara. Bagaimana pemimpin itu memimpin
akan mempengaruhi bagaimana masyarakatnya bertindak dan berlaku.
Tidak semua orang akan dengan mudahnya memberikan pendapatnya, bersuara juga
merupakan hal vital yang tidak semua orang dapat lakukan. Ketidakpercayaan terhadap diri
sendiri merupakan hal yang sering dijumpai oleh kita sebagai manusia, kita juga takut salah
dalam berpendapat, takut nantinya akan ada pembicaraan di belakang kita dan membuat diri
kita menjadi tidak nyaman di tengah-tengah kelompok. Karena itu kebanyakan dari kita
memilih opsi diam saja yang disinyalir bahwa diam adalah mencari keamanan tanpa
melakukan apa-apa tetapi hal negatifnya adalah masalah dapat saja tidak terpecahkan secara
baik karena masih ada yang belum menyalurkan aspirasinya. Partisi politik sendiri dari buku
dasar-dasar ilmu politik adalah kegiatan warga yang bertindak sebagai pribadi-pribadi yang
dimaksudkan untuk memengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah. Partisipasi dapat
bersifat individual atau kolektif, terorganisir atau spontan, mantap atau sporadis, secara
damai atau dengan kekerasan legal atau ilegal, efektif atau tidak efektif.
2.12 Kelebihan dan Kekurangan Musyawarah
Kelebihan musyawarah mufakat adalah pengambilan keputusan berdasar kesepakatan
bersama secara aklamasi sehingga mempercepat proses daripada pengambilan keputusan
secara voting.
Kekurangan dari musyawarah mufakat adalah tidak bisa mengetahui usulan-usulan atau
suara- kelebihan: Pada pengambilan keputusan melalui
2.13 Ciri-ciri musyawarah untuk mufakat antara lain:
a. Sesuai dengan kepentingan bersama.
b. Pembicaraan harus dapat diterima dengan akal sehat sesuai hati nurani.
c. Usul atau pendapat yang disampaikan mudah dipahami dan tidak memberatkan.
d. Dalam proses musyawarah pertimbangan moral lebih diutamakan dan bersumber dari hati
nurani yang luhur dan sebagainya.
Selain itu, dalam musyawarah kita harus menunjukkan sikap-sikap sebagai berikut:
a. Menghargai pendapat orang lain.

b.
c.
d.
e.
f.
2.14

Mampu mengendalikan diri saat mengikuti musyawarah.


Bertenggang rasa terhadap teman yang mengajukan pendapat.
Bijaksana terhadap pendapat teman yang berbeda.
Mematuhi semua aturan yang berlaku dalam musyawarah.
Bertanggung jawab dengan cara melaksanakan keputusan hasil musyawarah.
Prinsip- Prinsip Musyawarah
Dalam pelaksanaan musyawarah untuk mencapai mufakat kita harus berpedoman pada

prinsip- prinsip dan aturan musyawarah, antara lain:


a. Musyawarah dilandasi dengan akal sehat dan hati nurani yang luhur.
b. Musyawarah dilandasi semangat kekeluargaan dan gotong-royong.
c. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
d. Menghargai pendapat orang lain dan tidak melaksanakan kehendak dalam musyawarah.
e. Keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat, serta nilai-nilai kebenaran dan
keadilan.
f. Melaksanakan keputusan bersama dengan dilandasi itikad baik dan penuh rasa tanggung
jawab
Kemauan untuk menggunakan musyawarah dalam menyelesaikan masalah harus menjadi
kebiasaan setiap warga negara Indonesia di berbagai lingkungan kehidupan, antara lain sebagai
berikut:
a. Musywarah di lingkungan keluarga, misalnya:
1) Menentukan tempat rekreasi keluarga.
2) Pemberian tugas yang harus dikerjakan tiap anggota keluarga.
3) Menentukan aturan-aturan dalam keluarga, dan sebagainya.
b. Musyawarah di lingkungan sekolah, misalnya:
1) Memilih pengurus OSIS.
2) Menentukan program kegiatan OSIS.
3) Pemilihan ketua kelas.
4) Menentukan tempat tujuan wisata, dan sebagainya.
c. Musyawarah di lingkungan masyarakat, misalnya:
1) Pelaksanaan acara 17 Agustus-an.
2) Membangun jalan.
3) Pembagian jadwal ronda/ siskamling.
5) Memilih pengurus /LPMD, dan sebagainya.
d. Musyawarah di lingkngan kenegaraan, misalnya:

1) Rapat-rapat DPR/komisi.
2) Membuat suatu undang-undang, dan sebagainya
- Pelaksanaan musyawarah untuk mufakat dapat terhambat atau sulit untuk dilakukan apabila:
a. Peserta musyawarah hanya mementingkan diri sendiri/golongannya.
b. Peserta musyawarah tidak menggunakan akal sehat dan hati nurani yang luhur.
c. Peserta musyawarah berlaku tidak sopan dan bertutur kata tidak baik.
d. Peserta musyawarah memaksakan kehendaknya.
e. Peserta musyawarah tidak mau menghargai pendapat orang lain.
Musyawarah untuk mufakat harus dilandasi dengan semangat kekeluargaan. Musyawarah
untuk mufakat merupakan pengamalan Pancasila, yaitu sila keempat yang berbunyi Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Dengan
musyawarah suatu persoalan akan mudah terpecahkan, sehingga dicapai suatu keputusan atau
kata sepakat. Manfaat yang diperoleh jika menyelesaikan masalah secara musyawarah yaitu:
a. Masalah dapat cepat terpecahkan.
b. Keputusan yang diambil memiliki nilai keadilan.
c. Hasil keputusan menguntungkan semua pihak.
d. Dapat menyatukan pendapat yang saling berbeda.
e. Adanya kebersamaan, dan sebagainya.

BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan
Dari pembahasaan diatas dapat disimpulkan bahwa Kata demokrasi merujuk kepada

konsep kehidupan negara atau masyarakat, dimana warga negara dewasa turut berpartisipasi
dalam pemerintahan melalui wakilnya yang diplih melalui pemilu. Pemerintahan di Negara
demokrasi juga mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara, beragarna, berpendapat,
berserikat setiap warga Negara, menegakan rule of law, adanya pemerintahan menghormati
hak-hak kelompok minoritas; dan masyarakat warga Negara memberi peluang yang sama
untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Pengertian demokrasi adalah bentuk
pemerintahan yang berasal dari rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan dipergunakan untuk
kepentingan rakyat.
Demokrasi dapat memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat yang demokratis, yaitu
Kesetaraan sebagai warga Negara, memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum, pluralisme dan
kompromi, menjamin hak-hak dasar, dan pembaruan kehidupan social. Untuk menumbuhkan
keyakinan akan baiknya system demokrasi, maka harus ada pola perilaku yang menjadi
tuntunan atau norma nilai-nilai demokrasi yang diyakini masyarakat. Nilai-nilai dan
demokrasi membutuhkan hal-hal diantaranya kesadaran akan puralisme, sikap yang jujur dan
pikiran yang sehat. demokrasi membutuhkan kerjasama antarwarga masyarakat dan sikap
serta itikad baik, demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan. demokrasi membutuhkan
pertimbangan moral. Dalam perjalanan sejarah bangsa, ada empat macam demokrasi di
bidang politik yang pernah diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia, yaitu,
Demokrasi Parlementer (liberal), Demokrasi Terpimpin, Demokrasi Pancasila Pada Era Orde
Baru, Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Reformasi.
Pada pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mufakat, kemungkinan
terjadinya pertikaian dan perpecahan akan lebih kecil. Karena keputusan baru diambil jika
telah dicapai kesepakatan dari semua peserta musyawarah ( dicapai mufakat ). Namun cara
seperti ini akan memakan waktu yang lebih lama dibandingkan voting. Akan butuh waktu
yang panjang untuk mencari jalan tengah yang dapat diterima semua pihak, apalagi jika
peserta musyawarah jumlahnya banyak. Akan sangat sulit dicapai mufakat, karena semakin
banyakorang pasti akan semakin banyak pendapat dan kepentingan.
3.2 SARAN
Di Indonesia demokrasi bukan hanya sebagai sistem pemerintahan namun kini telah
menjadi salah satu sistem politik. Salah satu pemilu yang krusial atau penting dalam
katatanegaraan Indonesia adalah pemilu untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk dalam

parlemen, yang biasa kita kenal dengan sebutan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan
DPRD. Setelah terpilih menjadi anggota parlemen, para konstituen tersebut pada hakikatnya
adalah bekerja untuk rakyat secara menyeluruh. Itulah yang dinamakan dengan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Akan tetapi, dewasa ini tidak sedikit para anggota parlemen yang melupakan rakyatnya
ketika mereka telah duduk enak di kursi empuk. Mereka sibuk dengan urusan pribadi
mereka masing-masing, mengutamakan kepentingan golongan, dan berpikir bagaimana
caranya mengembalikan modal mereka ketika kampanye. Fenomena ini sudah tidak aneh lagi
bagi bangsa Indonesia. Para elite politik saat ini, sudah tidak lagi pada bingkai kesatuan, akan
tetapi berada pada bingkai kekuasaan yang melingkarinya. Seperti misalnya, adanya sengketa
hasil pemilu, black campaign ketika kampanye dan sebagainya, yang penting bisa
mendapatkan kekuasaan. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pun telah luntur dalam dirinya.
Untuk itu, diharapkan agar masyarakat ikut mengontrol jalannya pemerintahan agar menuju
Indonesia yang lebih baik.

Daftar Pustaka
.www.wikipedia.com. Diakses Tanggal 22 Oktober 2008. Damayanti, 2008.
Sejarah Perkembangan Demokrasi
. www.google.co.id. Diakses Tanggal 22 Oktober 2008 Khaerul, 2008.

Demokrasi
. www.google.co.id. Diakses Tanggal 22 Oktober 2008. Sutrisno, 2007.
Proses Demokrasi di Indonesia
. www.yahoo.com. Diakses Tanggal 23 Oktober 2008. Triyadi, 2008.
Demokrasi dan Implikasinya pada Pengembangan Lembaga
. Adi, 2011. (http://www.adipedia.com/2011/04/perkembangan-demokrasi-diindonesia.html?=1) diakses pada tanggal 18 November, pukul 21:43
. Anonim, 2010. Tuntas Pendidikan Kewarganegaraan. Graha Pustaka. Jakarta
Arifin, 2012 (http://arifin-kumpulanmakalah.blogspot.com/2012/05/
. makalah-demokrasi.html?m=1) diakses pada tanggal 15 November 2013, pukul 20:08
. Hendro, Saka. 2010. (http://sakauhendro.wordpress.com/demokrasi-dan-

politik/pengertian-

demokrasi.html) diakses pada tanggal 11 November, pukul 22:29


. Krisiyanto, 2009 (http://krizi.wordpress.com/2009/09/30/makalah perkembangan-demokrasi-diindonesia.html) diakses pada tanggal 20 November 2013, pukul 09:44
. Rogaiyah, Alfitri. 2009. Jurnal PPKn dan Hukum: Demokrasi Kesetaraan atau Kesenjangan.
Universitas Sriwijaya. Sumatera Selatan
.Sulfa, 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Universitas Halu Oleo.Kendari
. Wikipedia, 2013 (http://id.m.wikipedia.org/wiki/demokrasi.html)

Anda mungkin juga menyukai