“Sosiolinguistik”
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang bahasa, atau ilmu yang
mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisipliner yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan
penggunaan bahasa itu dalam masyarakat. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
sosiolinguistik adalah antardisipliner yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan bahasa
yang digunakan dalam lingkungan tersebut.
Secara etimologis, sosiolinguistik berasal dari kata sosiologi dan linguistik. Sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari struktur dan prosesproses sosial. Sementara itu, linguistik adalah disiplin
yang mempelajari struktur bahasa tanpa mengkaji konteks sosial tempat struktur itu dipelajari atau
digunakan. Jadi, sosiolinguistik adalah cabang linguistik yang mempelajari dan membahas aspek-
aspek kemasyarakatan bahasa, khususnya perbedaan-perbedaan yang terdapat di dalam bahasa yang
1
Abdul Chaer, Sosiolinguistik : Perkenalan Awal,(Jakarta: Rineka Ciipta, 2010),hlm. 2
berkaitan dengan faktor-faktor kemasyarakatan.
Menurut Fishman, sosiolinguistik adalah ilmu yang membahas hubungan antara pemakaian
bahasa dan perilaku sosial. Fishman memformulasikan sosiolinguistik adalah “siapa berkata apa”.
Sementara itu, formulasi Labov adalah “mengapa seseorang mengatakan sesuatu.
Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dan linguistik, dua bidang
ilmu empiris yang mempunyai kaitan sangat erat. Apa sosiologi dan linguistik itu? Banyak batasan
telah dibuat oleh para sosiolog mengenai sosiologi, tetapi intinya bahwa sosiologi adalah kajian
yang objektif dan ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat, mengenai lembaga-lembaga, dan
proses sosial yang ada di dalam masyarakat. Sosiologi berusaha mengetahui bagaimana masyarakat
itu terjadi, berlangsung, dan tetap ada. Dengan mempelajari lembaga-lembaga sosial dan segala
masalah sosial dalam satu masyarakat, akan diketahui cara-cara manusia menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, bagaimana mereka bersosialisasi, dan menempatkan diri dalam tempatnya
masingmasing di dalam masyarakat.
Linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atau bidang ilmu yang mengambil
bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian, secara mudah dapat dikatakan bahwa
sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan
penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat.4
2
Ibid, Sosiolinguistik, hlm. 2
3
Nababan, P,W,J, Sosiolinguistik : Suatu Pengantar , (Jakarta: PT Gramedia, 1984), hlm 2
4
Sayama, Malabar, Bahan ajar Sosiolinguistik, (Gorontalo: Ideas Publishing, 2015), hlm 2
B. Perbedaan Sosiolinguistik dan Sosiologi Bahasa
Istilah sosiologi bahasa sangat berkaitan dengan sosiolinguistik. Bahkan banyak orang
menganggap bahwa keduanya sama. Namun jika diteliti, keduanya mempunyai perbedaan.
Perbedaan tersbut diungkapkan oleh Fishman, pakar sosiolinguistik yang andilnya sangat besar
dalam kajian sosiolinguistik.Selain sosiolinguistik ada juga digunakan istilah sosiologi bahasa.
Banyak yang menganggap kedua istilah itu sama, tetapi ada pula yang menganggapnya berbeda.
Ada yang mengatakan digunakannya istilah sosiolinguistik karena penelitiannya dimasukii dari
bidang linguistik, sedangkan sosiologi bahasa digunakan kalau penelitian itu dimasuki dari
1. Sosiolinguistik
2. Sosiologi Bahasa
c. Lebih berhubungan dengan faktor-faktor sosial yang salaing bertimbal balik dengan bahasa atau
dialek.
5
Chaer, abdul dan leonie agustina, sosiolinguistik, (jakarta: rineka cipta, 2003), hlm 2
C. Posisi Sosiolinguistik Dalam Studi Bahasa
Linguistik mikro mengarahkan kajiannya pada struktur internal bahasa. Secara internal,
kajian bahasa adalah pengkajian hanya dilakukan terhadap struktur intern bahasa yang terdiri dari
bidang fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan leksikologi. Linguistik makro mengarahkan
kajiannya pada hubungan bahasa dengan faktor-faktor di luar bahasa. Bahasa merupakan fenomena
yang tidak dapat dilepaskan dari segala kegiatan manusia bermasyarakat, sedangkan kegiatan itu
sangat luas. Oleh karena itu, cabang linguistik makro itupun menjadi sangat banyak, diantaranya
sosiolinguistik, psikolinguistik, dan antropolinguistik. 6
6
Ibrahim, Abdul Syukur, Sosiolinguistik, (Surabaya: Usaha Nasional, 1995), hlm 4
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
2. Istilah sosiolinguistik dan sosiologi bahasa merupakan dua hal yang berbeda. Sosiolinguistik lebih
bersifat kualitatif, sedangkan sosiologi bahasa bersifat kuantitatif. Artinya, sosiolinguistik
mementingkan pemakainan bahasa oleh individu-individu dalam konteks sosialnya, maka sosiologi
bahasa mementingkan keragaman bahasa sebagai akibat pelapisan sosial yang terdapat dalam
masyarakat.
3. Bidang kajian linguistik yang mempelajari struktur internal bahasa atau hubungan bahasa dengan
struktur bahasa itu sendiri dan stuktur eksternal atau hubungan bahasa itu dengan faktor-faktor di
luar bahasa. Hal ini dibedakan atas linguistik mikro dan linguistik makro.
4. Linguistik mikro mengarahkan kajiannya pada struktur internal bahasa. Secara internal, kajian
bahasa adalah pengkajian hanya dilakukan terhadap struktur intern bahasa yang terdiri dari bidang
fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan leksikologi. Linguistik makro mengarahkan kajiannya
pada hubungan bahasa dengan faktorfaktor di luar bahasa. Bahasa merupakan fenomena yang tidak
dapat dilepaskan dari segala kegiatan manusia bermasyarakat, sedangkan kegiatan itu sangat luas.
Oleh karena itu, cabang linguistik makro itupun menjadi sangat banyak, diantaranya sosiolinguistik,
psikolinguistik, dan antropolinguistik.