Anda di halaman 1dari 7

Sosiolinguistik

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Sosiolinguistik”

Dosen Pengampu:

Ust. Bidari, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Moh. Arif Nurmuzib

PENDIDIKAN BAHASA ARAB


INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUAN
TAHUN AJARAN 2020-2021 M
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sosiolinguistik merupakan ilmu yang mengkaji linguistik yang dihubungkan dengan faktor
sosiologi. Dengan demikian, sosiolinguistik tidak meninggalkan linguistik. Apa yang dikaji dalam
linguistik (ilmu yang mengkaji bahasa sebagai fenomena yang inedependen) dijadikan dasar bagi
sosiolinguistik untuk menunjukkan perbedaan penggunaan bahasa yang dikaitkan dengan faktor
sosial. Apa yang dikaji dalam linguistik, meliputi apa yang ditelaah De Saussure, kaum
Bloomfieldien (Bloomfield, Charles Fries, dan Hocket) serta kaum Neo Bloomfieldien dengan deep
structure dan surface structurenya, dipandang oleh sosiolinguis sebagai bentuk bahasa dasar yang
ketika dikaitkan dengan pemakai dan pemakaian bahasa akan mengalami perubahan dan perbedaan.
Kajian mengenai fonologi, morfologi, struktur kalimat, dan semantik leksikal dalam linguistik
dipakai oleh sosiolinguistik untuk mengungkap struktur bahasa yang digunakan oleh tiap-tiap
kelompok tutur sesuai dengan konteksnya. Karenanya, tidaklah mungkin seorang sosiolinguis dapat
mengkaji bahasa dengan tanpa dilandasi pengetahuan mengenai linguistik murni itu.
Sosiolinguistik mengkaji wujud bahasa yang beragam karena dipengaruhi oleh faktor di luar
bahasa (sosial), yang dengan demikian makna sebuah tuturan juga ditentukan oleh faktor di luar
bahasa. Untuk dapat mengungkap wujud dan makna bahasa sangat diperlukan pengetahuan tentang
linguistik murni (struktur bahasa), supaya kajian yang dilakukan tidak meninggalkan objek bahasa
itu sendiri.
Sosiolinguistik juga menyangkut individu sebab unsur yang sering terlihat melibatkan
individu sebagai akibat dari fungsi individu sebagai makhluk sosial. Hal itu merupakan peluang
bagi linguistik yang bersifat sosial untuk melibatkan diri dengan pengaruh masyarakat terhadap
bahasa dan pengaruh bahasa pada fungsi dan perkembangan masyarakat sebagai akibat timbal-balik
dari unsur-unsur sosial dalam aspek-aspek yang berbeda, yaitu sinkronis, diakronis, prospektif yang
dapat terjadi dan perbandingan.
Hal tersebut memungkinkan sosiolinguistik membentuk landasan teoretis cabang-cabang
linguistik seperti: linguistik umum, sosiolinguistik bandingan, antarlinguistik dan sosiolinguistik
dalam arti sempit (sosiolinguistik yang konkret) (Deseriev, 1977:341-363). Sumbangan bidang
sosiologi dan linguistik kepada sosiolinguistik tidak sama, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Sumbangan unsur-unsur kemasyarakatan untuk landasan sosial dari sosiologi dan linguistik,
termasuk seluruh perkembangan dari masyarakat, mencakup kesadaran secara sosial dan individu,
mulai dari kenyataan-kenyataan yang ada dalam masyarakat hingga hasil yang berbeda-beda dari
perkembangan masyarakat secara keseluruhan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sosiolinguistik
Sosiolinguistik berasal dari kata “sosio” dan “linguistic”. Sosio sama dengan kata sosial
yang berhubungan dengan masyarakat. Linguistik adalah ilmu yang mempelajari dan membicarkan
bahasa khususnya unsur-unsur bahasa ilmu antara unsur-unsur itu. Jadi, sosiolinguistik adalah
kajian yang menyusun teori-teori tentang hubungan masyarakat dengan bahasa. Berdasarkan
pengertian sebelumnya, sosiolinguistik juga mempelajari dan membahas aspek –aspek
kemasyarakatan bahasa khususnya perbedaan- perbedaan yang terdapat dalambahasa yang
berkaitan dengan faktor- faktor kemasyarakatan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa sosiolinguistik tidak hanya mempelajari tentang bahasa tetapi juga mempelajari
tentang aspekaspek bahasa yang digunakan oleh masyarakat.
Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dengan linguistik, dua bidang
ilmu empiris yang mempunyai kaitan erat. Sosiologi merupakan kajian yang objektif dan ilmiah
mengenai manusia di dalam masyarakat, lembaga- lembaga, dan proses sosial yang ada di dalam
masyarakat. Sosiologi berusaha mengetahui bagaimana masyarakat itu terjadi, berlangsung, dan
tetap ada. Dengan mempelajari lembaga- lembaga, proses social dan segala masalah social di dalam
masyarakat, akan diketahui cara- cara manusia menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
bagaimana mereka bersosialisasi, dan menempatkan diri dalam tempatnya masing- masing di dalam
masyarakat.

Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang bahasa, atau ilmu yang
mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisipliner yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan
penggunaan bahasa itu dalam masyarakat. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
sosiolinguistik adalah antardisipliner yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan bahasa
yang digunakan dalam lingkungan tersebut.

Berbicara mengenai sosiolinguistik ( ‫ ) اللغوي االجتماعي‬berkaitan erat dengan bahasa


(language) dan masyarakat (society) serta fungsi-fungsi bahasa dalam masyarakat. Bahasa
didefinisikan sebagai alat komunikasi verbal yang dipergunakan oleh masyarakat. Masyarakat
adalah sekelompok atau beberapa kelompok orang yang sama-sama memiliki tujuan tertentu. 1

Secara etimologis, sosiolinguistik berasal dari kata sosiologi dan linguistik. Sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari struktur dan prosesproses sosial. Sementara itu, linguistik adalah disiplin
yang mempelajari struktur bahasa tanpa mengkaji konteks sosial tempat struktur itu dipelajari atau
digunakan. Jadi, sosiolinguistik adalah cabang linguistik yang mempelajari dan membahas aspek-
aspek kemasyarakatan bahasa, khususnya perbedaan-perbedaan yang terdapat di dalam bahasa yang

1
Abdul Chaer, Sosiolinguistik : Perkenalan Awal,(Jakarta: Rineka Ciipta, 2010),hlm. 2
berkaitan dengan faktor-faktor kemasyarakatan.

Menurut Fishman, sosiolinguistik adalah ilmu yang membahas hubungan antara pemakaian
bahasa dan perilaku sosial. Fishman memformulasikan sosiolinguistik adalah “siapa berkata apa”.
Sementara itu, formulasi Labov adalah “mengapa seseorang mengatakan sesuatu.

Wardhaugh mendefinisikan sosiolinguitik adalah ilmu yang mengkaji bahasa dalam


hubungannya dengan faktor-faktor sosial yang hidup di dalam masyarakat penuturnya. Soetomo
memberi definisi sosiolinguistik sebagai ilmu yang membicarakan bentuk-bentuk serta perubahan
bahasa dikaitkan dengan fungsi sosialnya di dalam masyarakat pemakainya. Lebih lanjut ia
membedakan dengan istilah sosiologi bahasa. Berdasarkan objek kajiannya kedua ilmu tersebut
berbeda. Objek kajian sosiolinguistik adalah bahasa, sementara itu, objek kajian sosiologi bahasa
adalah manusia sebagai anggota masyarakat yang berinteraksi satu degan yang lain lewat bahasa. 2

Menurut Harimukti Sosiolinguistik adalah cabang linguistik yang berusaha untuk


menjelaskan ciri-ciri variasi bahasa dan menetapkan korelasi ciri-ciri variasi bahasa tersebut dengan
ciri-ciri sosial. Sosiolinguistik adalah cabang linguistik yang mempelajari faktorfaktor sosial yang
berperan dalam pemakain bahasa dan yang berperan dalam pergaulan.3

Menurut Nababan(dalam Chaer dan Agustina,2010:3) Sosiolinguistik adalah pengkajian


bahasa dengan dimensi kemasyarakatan. Sedangkan menurut Chaer dan Agustina,2010:4,
Sosiolinguistik adalah cabang ilmu lingustik yang bersifat interdisipliner dengan ilmu sosiologi,
dengan objek penelitian hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial di dalam suatu
masyarakat tutur. Dari pendapat ahli di atas penulis menyimpulkan bahwa sosiolinguistik adalah
ilmu yang mempelajari bahasa yang digunakan oleh masyarakat.

Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dan linguistik, dua bidang
ilmu empiris yang mempunyai kaitan sangat erat. Apa sosiologi dan linguistik itu? Banyak batasan
telah dibuat oleh para sosiolog mengenai sosiologi, tetapi intinya bahwa sosiologi adalah kajian
yang objektif dan ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat, mengenai lembaga-lembaga, dan
proses sosial yang ada di dalam masyarakat. Sosiologi berusaha mengetahui bagaimana masyarakat
itu terjadi, berlangsung, dan tetap ada. Dengan mempelajari lembaga-lembaga sosial dan segala
masalah sosial dalam satu masyarakat, akan diketahui cara-cara manusia menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, bagaimana mereka bersosialisasi, dan menempatkan diri dalam tempatnya
masingmasing di dalam masyarakat.

Linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atau bidang ilmu yang mengambil
bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian, secara mudah dapat dikatakan bahwa

sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan
penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat.4

2
Ibid, Sosiolinguistik, hlm. 2
3
Nababan, P,W,J, Sosiolinguistik : Suatu Pengantar , (Jakarta: PT Gramedia, 1984), hlm 2
4
Sayama, Malabar, Bahan ajar Sosiolinguistik, (Gorontalo: Ideas Publishing, 2015), hlm 2
B. Perbedaan Sosiolinguistik dan Sosiologi Bahasa

Istilah sosiologi bahasa sangat berkaitan dengan sosiolinguistik. Bahkan banyak orang
menganggap bahwa keduanya sama. Namun jika diteliti, keduanya mempunyai perbedaan.
Perbedaan tersbut diungkapkan oleh Fishman, pakar sosiolinguistik yang andilnya sangat besar
dalam kajian sosiolinguistik.Selain sosiolinguistik ada juga digunakan istilah sosiologi bahasa.
Banyak yang menganggap kedua istilah itu sama, tetapi ada pula yang menganggapnya berbeda.
Ada yang mengatakan digunakannya istilah sosiolinguistik karena penelitiannya dimasukii dari
bidang linguistik, sedangkan sosiologi bahasa digunakan kalau penelitian itu dimasuki dari

bidang sosiologi. Perbedaan sosiolinguistik dan sosiologi bahasa adalah:

1. Sosiolinguistik

a. Kajiannya bersifat kualitatif.

b. Penelitiannya dimasuki dari bidang linguistik.

c. Lebih berhubungan pada dengan perincian-perincian penggunaan bahasa yang sebenarnya.


Contohnya: deskripsi pola-pola pemakain abahasa atau dialek tertentu yang dilakukan penutur,
topik, dan latar pembicaraan.

2. Sosiologi Bahasa

a. Kajiannya bersifat kuantitatif.

b. Penelitiannya dimasuki dari bidang sosiologi.

c. Lebih berhubungan dengan faktor-faktor sosial yang salaing bertimbal balik dengan bahasa atau
dialek.

Contohnya: perkembangan bilingualisme, perkembangan pembakuan bahasa dan perencanaan


bahasa di negara-negara berkembang. Sosiolinguistik adalah studi tentang bahasa dalam kaitannya
dengan faktor sosial, termasuk perbedaan wilayah, kelas, dialek dan jenis kelamin pekerjaan, dan
bilingualisme. Sosiologi bahasa, sebaliknya, adalah studi tentang hubungan antara bahasa dan
masyarakat. Meskipun kedua bidang ini mempelajari interaksi antara bahasa dan masyarakat,
sosiolinguistik berfokus pada bahasa sedangkan sosiologi bahasa berfokus pada masyarakat. Secara
umum, sosiolinguistik melihat bagaimana faktor sosial mempengaruhi bahasa sedangkan sosiologi
bahasa melihat hubungan antara masyarakat dan bahasa.5

5
Chaer, abdul dan leonie agustina, sosiolinguistik, (jakarta: rineka cipta, 2003), hlm 2
C. Posisi Sosiolinguistik Dalam Studi Bahasa

Dalam buku Pengantar Sosiolinguistik menjelaskan, bahwa linguistik menjadikan bahasa


sebagai objek kajiannya. Bidang kajian linguistik yang mempelajari struktur internal bahasa atau
hubungan bahasa dengan struktur bahasa itu sendiri dan stuktur eksternal atau hubungan bahasa itu
dengan faktor-faktor di luar bahasa. Hal ini dibedakan atas linguistik mikro dan linguistik makro.

Linguistik mikro mengarahkan kajiannya pada struktur internal bahasa. Secara internal,
kajian bahasa adalah pengkajian hanya dilakukan terhadap struktur intern bahasa yang terdiri dari
bidang fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan leksikologi. Linguistik makro mengarahkan
kajiannya pada hubungan bahasa dengan faktor-faktor di luar bahasa. Bahasa merupakan fenomena
yang tidak dapat dilepaskan dari segala kegiatan manusia bermasyarakat, sedangkan kegiatan itu
sangat luas. Oleh karena itu, cabang linguistik makro itupun menjadi sangat banyak, diantaranya
sosiolinguistik, psikolinguistik, dan antropolinguistik. 6

6
Ibrahim, Abdul Syukur, Sosiolinguistik, (Surabaya: Usaha Nasional, 1995), hlm 4
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Sosiolinguistik adalah cabang linguistik yang mempelajari dan membahas aspek-aspek


kemasyarakatan bahasa, khususnya perbedaan-perbedaan yang terdapat di dalam bahasa yang
berkaitan dengan faktor-faktor kemasyarakatan.

2. Istilah sosiolinguistik dan sosiologi bahasa merupakan dua hal yang berbeda. Sosiolinguistik lebih
bersifat kualitatif, sedangkan sosiologi bahasa bersifat kuantitatif. Artinya, sosiolinguistik
mementingkan pemakainan bahasa oleh individu-individu dalam konteks sosialnya, maka sosiologi
bahasa mementingkan keragaman bahasa sebagai akibat pelapisan sosial yang terdapat dalam
masyarakat.

3. Bidang kajian linguistik yang mempelajari struktur internal bahasa atau hubungan bahasa dengan
struktur bahasa itu sendiri dan stuktur eksternal atau hubungan bahasa itu dengan faktor-faktor di
luar bahasa. Hal ini dibedakan atas linguistik mikro dan linguistik makro.

4. Linguistik mikro mengarahkan kajiannya pada struktur internal bahasa. Secara internal, kajian
bahasa adalah pengkajian hanya dilakukan terhadap struktur intern bahasa yang terdiri dari bidang
fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan leksikologi. Linguistik makro mengarahkan kajiannya
pada hubungan bahasa dengan faktorfaktor di luar bahasa. Bahasa merupakan fenomena yang tidak
dapat dilepaskan dari segala kegiatan manusia bermasyarakat, sedangkan kegiatan itu sangat luas.
Oleh karena itu, cabang linguistik makro itupun menjadi sangat banyak, diantaranya sosiolinguistik,
psikolinguistik, dan antropolinguistik.

Anda mungkin juga menyukai