Anda di halaman 1dari 18

Materi dan pembelajaran

pendidikan kewarganegaraan
(PKn)

oleh Bambang sugiyanto,SPd,MSi


Materi dan pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan (PKn)

Setelah mengukuti mata kuliah ini


mahasiswa dapat menerapkan dan
mengimplementasikan dasar
kewarganegaraan, rincian materi dan
instrumen yang relevan berorientasi
pada pengembangan kecerdasan,
tanggung jawab dan partisipasi warga
negara
Mahasiswa dapat menjelaskan dan
mengimplementasikan materi
pembelajaran

1. Paradigma baru PKn


2. Pembelajaran individu sebagai insan
tuhan YME. Dapat menjelaskan makluk
sosial dan WNI
3. pembelajaran sejarah perjuangan
bangsa indonesia dan semangat
kebangsaan
4. Pembelajaran kerangka sosial budaya
masyarakat indonesia dan kebanggaan
sebagai bangsa indonesia
5. Pancasiala dan UUD45
6. HAM
7. Demokrasi
8. Hukum dan penegak hukum
9. Komunikasi sosial budaya
indonesia dan karakter WNI
Paradikma
kerangka pikir
model
rancang bangun
bentuk koseptual

1. Apa dan mengapa perlu


paradikma baru
2. Bagaimana paradikma baru
Memiliki sebagai berikut

1. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan


kwalitas WNI yang demokratis
2. Mampu menerapkan dan mengembangkan
model pembelajaran PKn untuk
menhasilkan karakteristik kewarganegaraan
yang demokratis
Karakteristik warga negara yang demokratis

1. Apakah hakikat demokrasi itu


2. Apakah ada masyarakat demokratis itu
3. Mungkinkah masyarakat indonesia dapat
hidup secara demokratis
4. Apa upaya kita untuk membentuk
masyarakat demokratis itu
10 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Menurut Para Ahli
Pendidikan kewarganegaraan pada mulanya berkembang di Amerika Serikat
sekitar tahun 1790. Pendidikan kewaganegaraan atau civic memiliki tujuan
untuk lebih mengenal bangsa sendiri, dan pertama kali diperkenalkan oleh
Henry Rendall Waite di Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri, istilah civic
atau civic education mulai dikenal luas pada tahun 1957. Dan pada tahun
1962, lantas diterjemahkan kembali dalam bahasa Indonesia yang kemudian
dikenal dengan kewarganegaraan, lalu pada tahun 1968 menjadi pendidikan
kewarganegaraan.
Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan masuk di dalam kurikulum
pendidikan sekolah sekitar tahun 1968. Seiring waktu mengalami perubahan
mengenai nama sebutannya, namun isi pokok didalamnya tetaplah sama,
yakni sekitar tahun 1975 dengan nama Pendidikan Moral Pancasila atau
sering disingkat PMP. Kemudian pada tahun 1994, sebutan tersebut berganti
menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Dan berubah
menjadi pendidikan kewarganegaraan pada tahun 2000 an hingga saat ini.
Pendidikan Kewarganegaraan
Secara harafiah, pendidikan kewarganegaran merupakan terjemahan dari
bahasa inggris yakni “Civic Education”. Yang kemudian di alih bahasakan oleh
para ahli dalam bahasa Indonesia sebagai Pendidikan Kewargaan dan
Pendidikan Kewarganegaraan. Azra dan Tim ICCE (Indonesian Center for Civic
Education) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, mengungkapkan
sebuah istilah “Pendidikan Kewargaan” menjadi pengembang Civic Education
pertama di perguruan tinggi.
Banyak pemahaman mengenai pengertian pendidikan kewarganegaraan yang
diutarakan oleh para ahli, diantaranya sebagaimana berikut:
Menurut Soedijarto
Soedijarto berpendapat bahwa pengertian pendidikan kewarganegaraan ialah
pendidikan politik yang bertujuan demi  membantu peserta didik agar mejadi
seorang warga negara yang memiliki pengetahuan politik secara dewasa serta
mampu berpartisipasi dalam membangun sistem politik yang demokratis.

Menurut Merphin Panjaitan


Pengertian Pendidikan kewarganegaraan ialah sebuah pendidikan demokrasi,
yang memiliki sebuah tujuan dalam mendidik generasi penerus supaya jadi
warga negara yang memiliki jiwa yang demokratis serta partisipatif melalui
pendidikan yang berbasis dialogial
• Menurut Henry Rendall Waite
Pengertian Pendidikan kewarganegaraan menurut penuturan Henry Rendall Waite
merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan
manusia di dalam berbagai perkumpulan yang terorganisasi baik dalam organisasi
sosial, ekonomi, politik serta hubungan negara dengan warga negara.
Menurut Azyumardi Azra
Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan mempelajari dan juga mengkaji serta
membahas segala sesuatu mengenai pemerintahan, lembaga-lembaga demokrasi,
konstitusi, rule of law, hak dan kewajiban warga negara serta demokrasi. Secara
substantif, pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan guna
membangun karakter bangsa dalam perkembangan di era globalisasi.
Menurut Kerr
Pengertian Pendidikan kewarganegaraan memiliki sebuah definisi yang luas dalam
perumusannya, melingkupi tahapan penyiapan generasi penerus bangsa yang
memiliki peran serta tanggung jawab sebagai seorang warga negara. Dalam arti
khusus, pendidikan kewargganegaraan merupakan segala materi yang ada dalam
persekolahan, pengajaran dan belajar, sebagai bagian dari proses mempersiapkan
warga negara.
Menurut Azis Wahab dan Cholishin
Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan seperti penuturan Azis Wahab ialah
sebuah sarana untuk meng-Indonesiakan para warga negara khususnya
melalui siswa di sekolah dengan sadar, cerdas, serta penuh tanggung jawab.
Dan Cholishin berpendapat (200:18) bahwa pendidikan kewarganegaraan
merupakan sebuah program yang berisi beberapa konsep secara umum
mengenai ketatanegaraan, politik serta hukum negara, maupun teori umum
lainnya berkenaan dengan kewarganegaraan.
 
Menurut Permendikbud
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendikbud) No. 22 Tahun 2006
mengenai standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah,
pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang berfokus untuk
membentuk warga negara supaya lebih memahami serta dapat melaksanakan
segala hak dan kewajiban sebagai seorang warga negara. Demi menjadi
seorang warga negara yang berkarakter, memiliki kecerdasan, keterampilan,
sebagai mana berdasar pada
kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.

Anda mungkin juga menyukai