Materi dan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn)
Setelah mengukuti mata kuliah ini
mahasiswa dapat menerapkan dan mengimplementasikan dasar kewarganegaraan, rincian materi dan instrumen yang relevan berorientasi pada pengembangan kecerdasan, tanggung jawab dan partisipasi warga negara Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengimplementasikan materi pembelajaran
1. Paradigma baru PKn
2. Pembelajaran individu sebagai insan tuhan YME. Dapat menjelaskan makluk sosial dan WNI 3. pembelajaran sejarah perjuangan bangsa indonesia dan semangat kebangsaan 4. Pembelajaran kerangka sosial budaya masyarakat indonesia dan kebanggaan sebagai bangsa indonesia 5. Pancasiala dan UUD45 6. HAM 7. Demokrasi 8. Hukum dan penegak hukum 9. Komunikasi sosial budaya indonesia dan karakter WNI Paradikma kerangka pikir model rancang bangun bentuk koseptual
1. Apa dan mengapa perlu
paradikma baru 2. Bagaimana paradikma baru Memiliki sebagai berikut
1. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan
kwalitas WNI yang demokratis 2. Mampu menerapkan dan mengembangkan model pembelajaran PKn untuk menhasilkan karakteristik kewarganegaraan yang demokratis Karakteristik warga negara yang demokratis
1. Apakah hakikat demokrasi itu
2. Apakah ada masyarakat demokratis itu 3. Mungkinkah masyarakat indonesia dapat hidup secara demokratis 4. Apa upaya kita untuk membentuk masyarakat demokratis itu 10 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Menurut Para Ahli Pendidikan kewarganegaraan pada mulanya berkembang di Amerika Serikat sekitar tahun 1790. Pendidikan kewaganegaraan atau civic memiliki tujuan untuk lebih mengenal bangsa sendiri, dan pertama kali diperkenalkan oleh Henry Rendall Waite di Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri, istilah civic atau civic education mulai dikenal luas pada tahun 1957. Dan pada tahun 1962, lantas diterjemahkan kembali dalam bahasa Indonesia yang kemudian dikenal dengan kewarganegaraan, lalu pada tahun 1968 menjadi pendidikan kewarganegaraan. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan masuk di dalam kurikulum pendidikan sekolah sekitar tahun 1968. Seiring waktu mengalami perubahan mengenai nama sebutannya, namun isi pokok didalamnya tetaplah sama, yakni sekitar tahun 1975 dengan nama Pendidikan Moral Pancasila atau sering disingkat PMP. Kemudian pada tahun 1994, sebutan tersebut berganti menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Dan berubah menjadi pendidikan kewarganegaraan pada tahun 2000 an hingga saat ini. Pendidikan Kewarganegaraan Secara harafiah, pendidikan kewarganegaran merupakan terjemahan dari bahasa inggris yakni “Civic Education”. Yang kemudian di alih bahasakan oleh para ahli dalam bahasa Indonesia sebagai Pendidikan Kewargaan dan Pendidikan Kewarganegaraan. Azra dan Tim ICCE (Indonesian Center for Civic Education) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, mengungkapkan sebuah istilah “Pendidikan Kewargaan” menjadi pengembang Civic Education pertama di perguruan tinggi. Banyak pemahaman mengenai pengertian pendidikan kewarganegaraan yang diutarakan oleh para ahli, diantaranya sebagaimana berikut: Menurut Soedijarto Soedijarto berpendapat bahwa pengertian pendidikan kewarganegaraan ialah pendidikan politik yang bertujuan demi membantu peserta didik agar mejadi seorang warga negara yang memiliki pengetahuan politik secara dewasa serta mampu berpartisipasi dalam membangun sistem politik yang demokratis.
Menurut Merphin Panjaitan
Pengertian Pendidikan kewarganegaraan ialah sebuah pendidikan demokrasi, yang memiliki sebuah tujuan dalam mendidik generasi penerus supaya jadi warga negara yang memiliki jiwa yang demokratis serta partisipatif melalui pendidikan yang berbasis dialogial • Menurut Henry Rendall Waite Pengertian Pendidikan kewarganegaraan menurut penuturan Henry Rendall Waite merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan manusia di dalam berbagai perkumpulan yang terorganisasi baik dalam organisasi sosial, ekonomi, politik serta hubungan negara dengan warga negara. Menurut Azyumardi Azra Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan mempelajari dan juga mengkaji serta membahas segala sesuatu mengenai pemerintahan, lembaga-lembaga demokrasi, konstitusi, rule of law, hak dan kewajiban warga negara serta demokrasi. Secara substantif, pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan guna membangun karakter bangsa dalam perkembangan di era globalisasi. Menurut Kerr Pengertian Pendidikan kewarganegaraan memiliki sebuah definisi yang luas dalam perumusannya, melingkupi tahapan penyiapan generasi penerus bangsa yang memiliki peran serta tanggung jawab sebagai seorang warga negara. Dalam arti khusus, pendidikan kewargganegaraan merupakan segala materi yang ada dalam persekolahan, pengajaran dan belajar, sebagai bagian dari proses mempersiapkan warga negara. Menurut Azis Wahab dan Cholishin Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan seperti penuturan Azis Wahab ialah sebuah sarana untuk meng-Indonesiakan para warga negara khususnya melalui siswa di sekolah dengan sadar, cerdas, serta penuh tanggung jawab. Dan Cholishin berpendapat (200:18) bahwa pendidikan kewarganegaraan merupakan sebuah program yang berisi beberapa konsep secara umum mengenai ketatanegaraan, politik serta hukum negara, maupun teori umum lainnya berkenaan dengan kewarganegaraan.
Menurut Permendikbud Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendikbud) No. 22 Tahun 2006 mengenai standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang berfokus untuk membentuk warga negara supaya lebih memahami serta dapat melaksanakan segala hak dan kewajiban sebagai seorang warga negara. Demi menjadi seorang warga negara yang berkarakter, memiliki kecerdasan, keterampilan, sebagai mana berdasar pada kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.