Anda di halaman 1dari 9

Artikel

PENTINGNYA MEMPELAJARI PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN BAGI MAHASISWA
NAMA: ABIDATUL AFIAH

PRODI: PAI REGULER

SEMESTER: 1

Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang ditujukan kepada generasi


penerus bangsa agar menjadi warga negara yang memiliki pemikiran yang kritis dan
sadar akan hak dan kewajiban bernegara. Sejatinya pendidikan kewarganegaraan
menjadikan penerus bangsa memiliki tujuan untuk membangun suatu negara yang
cerdas. Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang harus memahami dan
menerapkan kewarganegaraan dalam bermasyarakat. Adapun pendidikan
kewarganegaraan di perguruan tinggi menjadi sslah satu bentuk untuk mengembangkan
kultur demokratis di kalangan lingkungan sekolah, kuliah, masyarakat. Berdasarkan
undang-undang no 20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional. Dalam UU
Nomer 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi pasal 35 ayat (3) juga mewajibkan
pendidikan kewarganegaraan disampaikan di perguruan tinggi. Di pasal 35 ayat 3 juga
dijelaskan “ mata kuliah kewarganegaraan” mencakup pancasila, UUD Negara Republik
Indonesia 1945, Tujuan NKRI dan Bhineka Tunggal Ika dalam pendidikan
kewarganegaraan untuk membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki
rasa cinta dan bangga terhadap tanah air indonesia.

Menurut Nu’man Somantri, pendidikan kewarganegaraan adaah program pendidikan


yang berisi demokrasi politik yang diperluas dengan sumber pengetahuan lainnya.
Pendidikan kewarganegaraan juga mata kuliah yang harus diambil oleh seluruh
mahasiswa pada jenjang yang lebih tinggi seperti diploma dan sarjana. Menurut
kurikulum berbasis kompetensi, pkn\kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang
memfokuskan untuk pengembangan diri dari segi agama, sosial- kutural, bahasa.
Kewarganegaraan berfungsi untuk mengembangkan kecerdasan warga negara,
menumbuhkan partisipasi dan mengembangkan sikap tanggung jawab untuk membela
negara. Warga negara diharapkan untuk mengatasi suatu masalah yang terjadi di suatu
negara dan bangsanya. Melalui suatu partisipasi warga negara akan membawa kemajuan
negara. Begitu pula dengan tanggung jawab warganegara atas persoalan yang terjadi
dituntut untuk berkontribusi untuk kemajuan negara dan bangsanya.

Tujuan pendidikan kewarganegaraan


1. Mahasiswa memiliki rasa cinta tanah air dan demokratis, beradap, memiliki daya
saing, disiplin, berpartisipasi aktif.
2. Membekali dan memantapkan dengan pengetahuan dan kemampuan dasar.
3. Menurut Abdul Azis Wahap dan Sapriya, pendidikan kewarganegaraan untuk
membentuk warga negara yang baik.
4. Menurut SK Dirgen Dikti Nomor 43\2006, pendidikan kewarganegaraan
menjadikan peserta didik menjadi ilmuan dan profesional yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air.
5. Menurut Martini dkk, membantu mahasiswa mengembangkan potensi untuk
menguasai ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewarganegaraan.
6. Terwujudnya pengabdian kepada masyarakat yang bermanfaat dalam memajukan
kesehjahteraan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Adapun bahasan penting yang diajarkan antara lain:


a) Hak Asasi Manusia

Generasi penerus bangsa akan mempelajari yang berkaitan tentang hak


asasi manusia di dunia. Selain daripada itu, dalam cangkupan pendidikan ini
memberikan pemahaman mengenai pentingnya menghargai dan menghormati
hak manusia.

b) Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia


Untuk memahami mengenai proses berbangsa dan bernegara,terkait hak
dan kewajiban seorang warga negara terhadap negara indonesia.
c) Bela Negara
Pemahaman mengenai makna bela negara.beberapa contoh konkrit dalam
negara.
d) Wawasan Nusantara
Membahas hal yang berkaitan sejarah bangsa indonesia.
e) Ketahanan Nasional
Mempelajari mengenai konsep yang dapat menjamin kelangsungan
hidup.
f) Politik Strategi Nasional
Mempelajari mengenai politik dan strategi yang bertujuan untuk mengikuti
perkembangan zaman dan perdagangan bebas dunia.

Alasan Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Mahasiswa


1. Mahasiswa menjadi pribadi yang mengetahui hak dan kewajiban
Sebagai warga negara indonesia, dengan begitu mahasiswa bisa menjadi
pelopor bagi kehidupan bernegara yang adil, berkemanusiaan, dan demokratis.
2. Mahasiswa menjadi pribadi yang berpikir kritis.
Dengan ini mahasiswa bisa bepikir kritis mengenai itu dalam nasional
ataupun internasional.

3. Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Bertoleransi Tinggi.


Mahasiswa menjadi paham akan budaya dan adat dalam suku bangsa di
indonesia.

4. Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Cinta Damai.


Mahasiswa bisa menjadi sosok penerus bangsa yang demokratis dan
cinta damai.

5. Mahasiswa Menjadi Sosok yang Mengenal dan Berpartisipasi dalam Kehidupan


Politik Lokal, Nasional, dan Internasional.

Kompetensi, Visi, Misi Pendidikan Kewarganegaraan

Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan

Menurut sumarsono dkk(2002), kompetensi pendidikan kewarganegaraan adalah


seperangkat tindakan cerdas, penuh rasa tanggung jawab, dapat memecahkan masalah
hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sedangkan menurut SK Dirjen Dikri
Nomor 43 tahun 2006 kompetensi pendidikan kewarganegaraan adalah menjadi
ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

Visi Pendidikan Kewarganegaraan

Sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program


study, kewarganegaraan diharapkan berperan penting dalam memantapkan kepribadian
manusia. Menurut Martini dkk visi mata kuliah adalah mampu untuk membawa
mahasiswa melihat dari suatu persoalan secara mendalam.

Misi Pendidikan Kewarganegaraan

Untuk membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya agar konsisten


mewujudkan nilai-nilai dasar pancasila. Pengamalan dapat melalui berbagai jalur, salah
satunya melalui pendidikan. Dengan kata lain, mata kuliah kewarganegaraan ini mebanu
mahasiswa memantapkan kepribadiannya.
Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan

1) UUD 1945, pembukaaan UUD 1945 alenia 2 dan 4, pasal 27, pasal 30 (1),
pasal 31(1)

 Pasal 27
(1) Segala warga negara bersamaan Kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan
(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut dalam upaya pembelaan
negara

 Pasal 30 (1)
(1) Tiap-tiap warga negara berha dan wajib iku serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.

 Pasal 31 (1)
(1) Setiap Warga Negara berhak mendapat pendidikan.

2) Tap MPR Nomor II\MPR\1999


3) Tap MPR nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara
Dalam pertahanan negara bersangkutan pada falsafah dan pandangan hidup
bangsa indonesia untuk menjamin suatu keutuhan negara kesatuan republik
indonesia.
4) Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas(Sistem Pendidikan
Nasional)
Menurut uu no 20 tahun 2003 untuk mewujudkan proses pembelajaran agar
peserta didik aktf dalam mengembangkan potensi di dalam dirinya.
5) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang pendidikan Tinggi
Suatu pendidikan sangat penting bagi setiap orang yang menimba ilmu apalagi
jenjang pendidikan setelah sekolah menengah atas seperti diploma, sarjana
hingga magister.
6) SK Dirjen Dikti nomor 43\DIKTI\Kep\2006 tentang rambu-rambu
pelaksanaan kelompok matakuliah pengembangan kepribadian di perguruan
tinggi.
Berbicara tentang kewarganegaraan dalam indonesia, melalui UUD 1945 pada pasal 26
sebagai berikut:

a. Yang menjadi warga negara ialah orang bangsa indonesia dan orang dari bangsa
lain yang disahkan oleh undang-undang sebagai warga negara.
b. Penduduk ialah warga negara indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal
di indonesia.
c. Hal yang mengenai warga negara dan penduduk yang diatur oleh undang-
undang.

Di dalam pasal 26 merupakan suatu rujukan peraturan perundang-undangan yang


kemudian melahirkan peraturan perundang-undangan yang mengatur masalah
kewarganegaraan. UU kewarganegaraan yang berlaku adalah Nomor 12 tahun 2006
tentang kewarganegaraan republik indonesia. Perihal kewarganegaraan diatur melalui
UU sebagai berikut:

1) Undang-undang Nomor 3 Tahun 1946 tentang warga negara dan penduduk


negara.
Di dalam undang-undang nomor 3 tahun 1946 arti kewarganegaraan
setiap orang memiliki kedudukan di dalam suatu daerah indonesia dalam kurun
waktu 1 tahun berturut-turut.

2) Undang-undang nomor 6 tahun 1947 tentang perubahan atas undang-undang


nomor 3 tahun 1946 tentang warga negara dan penduduk negara.

3) Undang-undang nomor 8 tahun 1947 tentang memperpanjang waktu untuk


mengajukan pernyataan berhubungan dengan Kewarganegaraan Negara
Indonesia.
Hampir 1 tahun setelah undang-undang tentang warga negara dan
penduduk negara indonesia diumumkan, hanya sedikit orang yang tercantum
yang menyatakan keberatan menjadi warga negara indonesia.
Contohnya seorang janda yang sudah menjadi warga negara indonesia
karena perkawinannya yang tidak mau melepaskan kewarganegaraannya,
sebaliknya seorang janda yang kehilangan kewarganegaraannya arena
perkawinan tidak mau lagi disebut warga negara indonesia lagi.
4) Undang-undang nomor 11 tahun 1948 tentang memperpanjang lagi waktu untuk
mengajukan pernyataan berhubungan dengan Kewarganegaraan Negara
Indonesia.
5) Undang-undang nomor 62 tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia.
Menurut undang-undang 62 tahun 1958 berisikan beberapa cara memperoleh
kewarganegaraan seperti:

 Keturunannya
Maksudnya disini seseorang harus memperoleh berdasarkan keturunan
dari orang tuanya yang berwarganegaraan negara indonesia.
 Kelahiran
Maksudnya ketika seorang anak lahir tanpa orang tua yang diketahui
maka anak tersebut memperoleh kewarganegaraan indonesia.
 Pengangkatan
Maksudnya ketika anak yang umurnya masih 5 tahun meski dari orang
asing dan diangkat oleh warga negara indonesia maka anak tersebut bisa
menjadi warga negara indonesia dengan cara disahkan oleh pengadilan
negeri.
 Pewarganegaraan atau naturalisasi
Maksudnya naturalisasi adalah cara untuk memperoleh warga negara
indonesia jadi seorang warga asing boleh memperoleh warga negara
indonesia.

 Melalui perkawinan
Maksudnya ketika seorang perempuan warga asing yang menikah
dengan pria warga indonesia bisa menggantinya setelah 1 tahun dengan
mengajukan pengadilan negeri.

6) Undang-undang nomor 3 tahun 1976 tentng perubahan atas pasal 18 undang-


undang nomor 62 tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Negara Indonesia.

Menurut undang-undang nomor 12 tahun 2006 adalah sebagai berikut:

a. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan atau berdasarkan


perjanajian pemerintah republik indonesia dengan negara lain sebelum undang-
undang ini berlaku.
b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu warga
negara indonesia.
c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara
indonesia dan ibu warga negara asing.
d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing
dan ibu warga anegara indonesia.
e. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara
indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum
negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.
f. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal
dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya warga negara indonesia.
g. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara
indonesia.
h. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara
asing yang diakui oleh seorang ayah warga negara indonesia sebagai anaknya
dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum
kawin.
i. Anak yang lahir di wilayah negara republik yang pada waktu lahir tidak jelas
status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
j. Anak yang baru lahir yang di temukan di wilayah negara republik indonesia
selama ayah dan ibunya tida diketahui.
k. Anak yang lahir di wilayah negara republik indonesia apabila ayah dan ibunya
tida mempunyai kewarganegaraan atau tida diketahui keberadaannya.
l. Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara republik indonesia dari seorang
ayah dan ibu warga negara indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat
anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang
bersangkutan.
m. Anak dari seorang ayah dan ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
n. Anak warga negara indonesia yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum
berusia 18 tahun atau belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang
berwarganegaraan asing tetap diakui sebagai warga negara indonesia.
o. Anak warga negara indonesia yang belum berusia 5 tahun diangkat secara sah
sebagai anak oleh warga negara asing berdasarkan penetapan pengadilan tetap
diakui sebagai warga negara indonesia.

Harus digaris bawahi bahwa UU no 12 tahun 2006 terbukti bahwa setiap orang yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan atau berdasarkan perjanjian pemerintahan
republik indonesia dengan negara lain ini berlaku ketika sudah menjadi warga negara
indonesia, yang artinya bahwa sebelum undang-undang berlaku dan sudah memenuhi
syarat maka yang bersangkutan tetap statusnya warga negara indonesia.

Undang-undang sebelumnya dan Undang-undang No 12 tahun 2006 sama-sama


menganut asas keturunan. Namun, berbeda kalau undang –undang sebelumnya
menjelaskan tentang keturunan dari sang ayah yang artinya hanya ayahnya sebagai
warga negara indonesia sedangkan undang-undang No 12 tahun 2006 garis keturunan
dari ayah dan ibu.

Asas kewarganegaan dalam uu no 12 tahun 2006 sebagai berikut:


a. Asas ius sanguinis, asas yang menentukan seseorang berdasarkan
keturunan bukan negara tempat kelahiran.
b. Asas ius soli secara terbatas, asas yang menentukan berdasarkan negara
tempat kelahiran, yang diperuntukkan terbatas bagi anak-anak sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang.
c. Asas kewarganegaraan tunggal, asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang
d. Asas kewarganegaraan ganda terbatas, asas yang menentukan
kewarganegaraan ganda bagi anak sesuai ketentuan yang diatur dalam
undang-undang.

Pada prinsipnya tidak menghendaki adanya kewarganegaraan ganda atau tidak


memiliki kewarganegaraan. Kecuali anak berumur 18 tahun yang mendapatkan
kewarganegaraan ganda terbatas sampai anak tersebut dianggap sudah dewasa.

Dalam No 12 tahun 2006 pasal 19 dijelaskan bahwa permohonan pewarganegaraan


dapat diajukan dengan

 Telah berusia 18 tahun atau belum kawin


 Sudah bertempat tinggal di sekitar wilayah negara republik indonesia paling
singkat 5 tahun atau paling lambat 10 tahun
 Sehat jasmani dan rohani
 Berbahasa indonesia serta mengakui dasar pancasila dan UUD 1945
 Tidak pernah dipenjara karena melakukan tindak pidana
 Jika memperoleh kewarganegaraan indonesia, tidak menjadi
kewarganegaraan ganda.
 Mempunyai pekerjaan
 Membayar kas negara

Pada pasal 19, 20, 21, dan 22 dalam undang-undang 12 tahun 2006

 Perkawinan
Warga negara asing yang kawin secara sah degan warga negara indonesia
boleh menjadi warga negara indonesia, tetapi gharus bertempat tinggal
selama 5-10 tahun
 Berjasa pada negara
Oang asing dapat diberi kewarganegaraan indonesia oleh presiden sesudah
memperoleh pertimbangan DPR RI
 Ikut orang tua
Ayah maupun ibu memperoleh warga negara indoesia dengan sendirinya
anak yang di bawah umur 18 tahun atau belum kawin.
 Pengangkatan anak
ketika anak yang umurnya masih 5 tahun meski dari orang asing dan
diangkat oleh warga negara indonesia maka anak tersebut bisa menjadi
warga negara indonesia dengan cara disahkan oleh pengadilan negeri.

Jadi sudah jelas dalam pendidikan kewarganegaraan itu sangat penting apalagi
selama ini kita belajar ketika sd,smp,sma maupun jenjang lebih tinggi banyak hal yang
kita dapat dari mempelajarinya bahkan dalam bermasyarakat pun kita menggunakan
untuk mengambil keputusan.

Anda mungkin juga menyukai