Anda di halaman 1dari 10

Fungsi dan peranan kurikulum pada pendidikan ugas kurikulum sebagai penyelenggara

pembelajaran. Pendapatnya terkait dengan Alexander Inglis dalam Abdullah Idi (2007)
bahwa kurikulum memiliki fungsi sebagai berikut:

a) Adaptasi (fungsi adaptif atau adaptif), yaitu fungsi kurikulum untuk memungkinkan
peserta didik menyesuaikan diri dengan kehidupannya. Masyarakat yang selalu berubah
menghadirkan tantangan bagi kurikulum untuk berfungsi dengan baik dalam
pendidikan siswa.

B. Integrasi (fungsi integratif), yaitu fungsi kurikulum untuk membekali peserta didik
dengan pendidikan yang utuh, yang berarti tidak hanya aspek intelektual, tetapi juga
aspek sikap dan kemampuan. 

Kurikulum menjadi fungsi pembimbingan, yang diterapkan sebagai


pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah baik
kepada pihak-pihak yang terkait langsung maupun tidak langsung,
seperti guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, masyarakat dan
peserta didik itu sendiri. Selain untuk pengajaran, kurikulum memiliki
enam fungsi bagi siswa, yaitu: fungsi adaptasi, fungsi integrasi, fungsi
diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi seleksi, dan fungsi diagnosis.
Kurikulum sebagai desain pendidikan Islam memiliki posisi yang
sangat strategis dalam segala bidang kegiatan pendidikan. Pelatihan
tidak mungkin dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang
telah ditetapkan jika pelatihan tidak berlangsung sesuai dengan
kurikulum.

Terdapat beberapa fungsi kurikum bagi guru pengawas kepala sekolah peserta didik dan orang
tua peserta didik antara lain : 1
pengembangan kurikulum di era otonomi daerah hl 10 9 dr hary

1
pengembangan kurikulum di era otonomi daerah hl 10 9 dr hary
a.) guru berfungsi sebagai panutan dalam dilaksanakan proses pembelajaran di ruang kelas. Jika
proses pembelajaran tidak berpegang teguh pada kurikulum maka akan menjadikannya tidak
berjalan dengan baik dan juga dapat dipastikan tanpa tujuan dan arah.
b.) Bagi kepala sekolah Fungsi kurikulum untuk menata perencanaan dan membuat program
untuk sekolah. Membuat kalender akademik, mengajukan sarana prasaran kepada komite
sekolah. Menyusun berbagai kegiatan yang akan dilakukan di sekolah dan banyak lagi
kegiatan yang dilaksanakan didasari pada kurikulum yang dipakai.
c.) Pengawas pada kurikulum berfungsi melakukan pengawasan supervisi kesekolah Yang ber
pendoman pada kurikulum. Agar program sekolah berjalan dengan lancar termasuk juga
memeriksa pembelajaran yang telah dilaksanakan guru itu sudah sesuai dengan dilakukan hal
ini pengawas bisa memberikan penilaian dan masukan hingga saran perbaikan.
d.) Bagi peserta didik kurikulum berfungsi sebagai pedoman belajar dengan ini peserta didik
mudah memahami kompentensi yang ingin dicapai baik dari sikap, ketrampilan dan
pengetahuan.
e.) Bagi orang tua peserta didik

Ali mudhofir berpendapat bahwa menurutnya fungsi kurikulum itu dapat diuraikan secara
singkat sebagai berikut: 2

a.) Bagi peserta didik kurikulum memiliki fungsi mendorong agar potensi mereka
berkembangan baik dari kognitif, efektif, dan psikomotoriknya, munculnya
kurikulum peserta didik dapat memperoleh seperangkat pengetahuan dan sebuah
pengalaman belajarnnya.
b.) GURU mempunyai fungsi pada kurikulum yaitu dituntut agar mampu merancang
karena guru itu harus pekerja profesional, melakukan evaluasi hasil kerja yang
telah dilakukan sendiri dengan baik. Kurikulum ini berfaedah untuk guru agar
membantunya dalam membuat rancangan dan menbentuk kompetensi, membuat
setrategi dan metode yang dipilih hingga sumber apa yang digunakannya.
a.) Kepala sekolah pada kurikulum berfungsi sebagai pemeran dalam supervisior,
administrator, dan dimanistrator bagi seluruh orang yang disekolah yang telah
dipimpinnya. Kurikulum bagi kepala sekolah punya arti yang begitu strategis.
2
alimudhofir 2012 4 el-ghiroh. Vol. Xvii. No 02 september 2019 hal 83 ahmad taufik,
pengembangan kurikulum.
b.) Kurikulum memiliki fungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan dari pendidikan, hal ini
menjadikannya tujuan sasaran akhir yang ingin dicapai dari praktik pendidikan. Di
indonesia tujuan pendidikan sudah tercantum pada UU SISDIKNAS DAN GBHN. Jadi
pencapaian tujuan tersebut dilakukan secara bertingkat yang paling bawah
tingkatannya dengan dilakukan pembelajaran didalam kelas, kemudian ditingkat
lembaga, yang terakhir dikenal sebagai tujuan pendidikan nasional pada tingkat negara.

Ali mudhofir berpendapat bahwa menurutnya fungsi kurikulum itu dapat diuraikan secara singkat
sebagai berikut: 3( alimudhofir 2012 4 el-ghiroh. Vol. Xvii. No 02 september 2019 hal 83 ahmad
taufik, pengembangan kurikulum.

c.) Kurikulum memiliki fungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan dari pendidikan, hal ini
menjadikannya tujuan sasaran akhir yang ingin dicapai dari praktik pendidikan. Di
indonesia tujuan pendidikan sudah tercantum pada UU SISDIKNAS DAN GBHN. Jadi
pencapaian tujuan tersebut dilakukan secara bertingkat yang paling bawah
tingkatannya dengan dilakukan pembelajaran didalam kelas, kemudian ditingkat
lembaga, yang terakhir dikenal sebagai tujuan pendidikan nasional pada tingkat negara.
d.) Bagi peserta didik kurikulum memiliki fungsi mendorong agar potensi mereka
berkembangan baik dari kognitif, efektif, dan psikomotoriknya, munculnya kurikulum
peserta didik dapat memperoleh seperangkat pengetahuan dan sebuah pengalaman
belajarnnya.
e.) GURU mempunyai fungsi pada kurikulum yaitu dituntut agar mampu merancang
karena guru itu harus pekerja profesional, melakukan evaluasi hasil kerja yang telah
dilakukan sendiri dengan baik. Kurikulum ini berfaedah untuk guru agar membantunya
dalam membuat rancangan dan menbentuk kompetensi, membuat setrategi dan
metode yang dipilih hingga sumber apa yang digunakannya.
f.) Kepala sekolah pada kurikulum berfungsi sebagai pemeran dalam supervisior,
administrator, dan dimanistrator bagi seluruh orang yang disekolah yang telah
dipimpinnya. Kurikulum bagi kepala ssekolah punya arti yang begitu strategis.

3
alimudhofir 2012 4 el-ghiroh. Vol. Xvii. No 02 september 2019 hal 83 ahmad taufik,
pengembangan kurikulum.
Peranan kurikulum

Program yang terencana stematis juga menjadi peran penting dalam pendidikan melalui
kurikulum . Didalam kurikulum terdapat 3 jenis peranan yang sangat penting seperti yang
dikemukakan oleh oemar hamalik yaitu peranan kritis dan evaluatif, peranan konservatif dan
yang terakhir peran kreativ. Dari yang disebutkan diatas tentang peranan
kurikulum .ketiganya berperan secara imbang dan berkesinambungan . Menurut Umar
Hamalik (1990), kurikulum memainkan tiga peran dalam pembelajaran,
yaitu peran konservatif, peran kritis atau evaluatif dan peran kreatif.
Informasi lebih rinci di bawah menjelaskan tiga peran kurikulum dalam
pendidikan yaitu; 4

1. Peran konservatif Peran ini menekankan bahwa kurikulum adalah


tradisi lama yang baik dan dapat digunakan dalam budaya pendidikan
saat ini dan sebagai cara transmisi nilai-nilai budaya masa lalu yang
masih penting bagi masa depan. mahasiswa sekarang. Dari jumlah
tersebut, dalam peran konservatif, pada dasarnya kurikulum berorientasi
tradisi lama ditanamkan pada generasi muda. Peran ini sangat mendasar
sifatnya dan disesuaikan dengan kenyataan bahwa pendidikan pada
hakekatnya merupakan proses perubahan sosial yang selalu dinamis
dan progresif. Salah satu tugas pendidikan adalah mempengaruhi dan
memajukan tingkah laku peserta didik sesuai dengan nilai-nilai sosial
masyarakat dulu dan sekarang

b.) Peran kritis dan evaluatif


Peran kritis dan evaluatif berarti bahwa kurikulum dapat membekali
lulusan dengan kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan dan
mencari masalah dan mencari solusi. Itu harus menjadi milik setiap
orang, sebagai proposal untuk hidup di tengah masyarakat yang
sedang dan sedang mengalami perubahan. Selain itu,
perkembangan saat ini dan yang akan datang mungkin tidak

4
TEORI DAN TELAAH PENGEMBANGAN KURIKULUM, Dr. R. Masykur, M.Pd, AURA CV. Anugrah Utama
Raharja. Bandar Lampung, September 2019 hal 47-48
sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, peran kurikulum tidak
hanya transmisi nilai dan budaya yang ada atau penerapan hasil
perkembangan baru yang terjadi, tetapi juga perannya dalam
evaluasi dan pemilihan nilai dan budaya. informasi baru yang
diwariskan dengan cara kritis saat mencari nilai. - nilai-nilai budaya
ini memenuhi persyaratan hari ini dan masa depan.
a.) Peranan kritis
Kurikulum terus berperan dalam membuat suatu produk hasil
kreasi, memenuhi komitmennya terhadap kebutuhan pendidikan
dan pengembangan ilmu pengetahuan, yang selalu terjadi setiap
saat. Peran kreatif menekankan bahwa kurikulum harus mampu
mengembangkan inovasi sesuai dengan perkembangan saat ini
dan kebutuhan masyarakat saat ini dan yang akan datang.
ketiga peran kurikulum tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kurikulum adalah proses transmisi nilai budaya dari orang dewasa
kepada orang yang belum dewasa . Peran ini lebih menekankan
aspek masa lalu. Peran kreatif berarti kurikulum harus memenuhi
kebutuhan masyarakat saat ini dan masa depan. Perubahan saat
ini dan masa depan harus dipertimbangkan dalam kurikulum .
Dalam peran ini lebih ditekankan pada perubahan karena
perkembangan ilmu pengetahuan yang menuntut setiap siswa
untuk beradaptasi . Peran kritis dan evaluasi bertujuan untuk
memilih nilai-nilai budaya mana yang masih penting bagi siswa.
kebutuhan saat ini dan di masa depan sesuai dengan budaya dan
etika yang berlaku di masyarakat.
Sehingga lembaga pendidikan perlu mengaktifkan kembali peran kritis dan peran evaluasi
kurikulum tersebut sehingga kurikulum tidak ketinggalan zaman namun disaat yang sama
juga tidak menghilangkan nilai budaya disebabkan karena peran kreatif yang dimiliki oleh
kurikulum.
Pengertian kurikulum
Secara etimologis, istilah kurikulum berasal dari kata Yunani curir
yang berarti pelari, dan curene yang berarti tempat perlombaan. Istilah kurikulum
berasal dari dunia olahraga khususnya bidang atletik yaitu masa Yunani kuno
Yunani. Kurikulum pada mulanya merupakan rencana yang memuat sekumpulan mata
pelajaran atau materi yang dipelajari atau diajarkan oleh seorang guru kepada siswa. 5
ada banyak definisi kurikulum yang berkembang sesuai dengan
perkembangan teori dan praktek pendidikan. selain itu, juga bervariasi
sesuai dengan aliran pendidikan atau teori yang dianut. pengertian
kurikulum dimulai dengan sangat sederhana, yaitu kurikulum merupakan
kumpulan dari beberapa mata pelajaran sampai dengan kurikulum sebagai
kegiatan sosial. pemahaman kurikulum mempengaruhi praktik
pengembangan kurikulum.
Secara tradisional, kurikulum mengacu pada rangkaian pelajaran yang harus diselesaikan
siswa di sekolah. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan William B. Ragan dalam
bukunya Modern Elementary Curriculum bahwa kurikulum secara tradisional berarti apa
yang diajarkan atau dipelajari di sekolah. Pengertian ini sejalan dengan pendapat
Stenhausen bahwa kurikulum adalah upaya kolektif yang dirancang oleh setiap sekolah
untuk mengarahkan siswa menuju hasil belajar yang telah ditetapkan. Kurikulum
didefinisikan sebagai seperangkat mata pelajaran atau pengetahuan yang diambil atau
diperoleh siswa untuk mencapai tingkat atau kualifikasi tertentu. Kurikulum juga diartikan
sebagai rencana pelajaran yang disusun untuk mencapai beberapa tujuan pendidikan 6.
Dewasa ini atau lebih dikenal modern, konsep kurikulum tidak hanya terbatas
pada banyaknya mata pelajaran yang harus ditempuh siswa, tetapi kurikulum diartikan
lebih luas lagi, diantaranya meliputi:
a) Saylor J. Gallen dan William N. Alexander, dalam bukunya “Curriculum Planning”
mengatakan bahwa kurikulum adalah “jumlah dari usaha sekolah untuk mempengaruhi
pembelajaran di dalam kelas, di taman bermain, atau di luar sekolah”. Upaya sekolah
untuk mempengaruhi pembelajaran, baik yang terjadi di dalam kelas, di halaman ,
maupun di luar sekolah.

5
Jurnal pendidikan dan pemikiran vol 15 no. 1 mei 2020 mariatul hikmah makna kurikulum dalamm
perspektif pendidikan.
6
Jurnal qiro’ah vol 9 no.1 syarfah active learning teach like finland hal 86 2019 jkt
b.) William B Ragan dalam karyanya yang berjudul “Modern Elementary Curriculum”
mengatakan bahwa kurikulum adalah semua pengalaman anak yang menjadi tanggung
jawab sekolah: semua pengalaman anak dalam pekerjaan sekolah.
c. Dalam bukunya “Keseimbangan dalam Kurikulum”, departement Persatuan Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa kurikulum adalah segala kemungkinan pembelajaran
sekolah sebagai sumbangan yang mungkin bagi perkembangan peserta didik secara
seimbang; semua kesempatan belajar yang ditawarkan oleh sekolah, yang berkontribusi
pada perkembangan siswa yang seimbang.
d. Pakar pendidikan UNJ Soedjarto menyatakan bahwa kurikulum adalah semua
pengalaman belajar dan kegiatan yang direncanakan dan diselenggarakan bagi
mahasiswa atau bagi pesertadidik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
ditetapkan oleh lembaga.
Hilda taba berpendapat Kurikulum merupakan rencana studi, sehingga konsep
pembelajaran dan pengembangan individu dapat mewarnai bentuk-bentuk
kurikulum.
Kurikulum tidak hanya terletak pada implementasinya, tetapi pada ruang
lingkup cakupannya terutama pada isi, metode dan tujuan, terutama pada
tujuan jangka panjang, karena kurikulum terletak pada tujuan umum dan jangka
panjangnya, sedangkan terletak pada implementasinya yang sempit. . .
melibatkan pengajaran, yang keduanya harus berkesinambungan. Kurikulum
adalah seperangkat tujuan dan bahan pendidikan umum dan khusus, yang
dipilih dan disusun berdasarkan model tertentu untuk kepentingan belajar 
kedudukan kurikulum dalam pendidikan
komunikasi dalam lingkungan pendidikan berlangsung dalam lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Lingkungan keluarga dimana interaksi antara orang tua
dan anak merupakan interaksi edukatif tanpa perencanaan tertulis atau kurikulum,
sehingga lingkungan keluarga terlibat dalam pembelajaran informal. Pada saat
yang sama, di dalam komunikasi masyarakat Ada juga pendidikan formal seperti
kursus, pengajaran, yang juga memiliki kurikulum yang bervariasi, namun para ahli
pendidikan lebih suka menyebut pendidikan ini sebagai pendidikan non formal.
Lingkungan sekolah harus memiliki kurikulum. Studi terencana dan terstruktur.
Guru sekolah sebagai pendidik secara formal dipersiapkan dalam lembaga
pendidikan guru. Maka peran guru dalam pengembangan kurikulum juga sangat
penting.
Dalam hal ini, kedudukan kurikulum dalam pendidikan adalah:7
1. Kurikulum memiliki tempat sentral dalam semua pembelajaran. Tujuan
kurikulum harus menjadi petunjuk, pedoman atau rambu-rambu dalam
pelaksanaan pembelajaran (pembelajaran). Kurikulum mengarahkan semua
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
2. Kurikulum adalah kurikulum yang memberikan pedoman dan arahan mengenai
isi dan jenis, ruang lingkup, dan urutan pembelajaran.
3. Kurikulum adalah arahan kajian para ahli atau pakar tentang kurikulum yang
menjadi sumber atau landasan teoritis untuk pengembangan kurikulum di berbagai
lembaga pendidikan.

Dengan demikian, pendidikan formal memiliki beberapa keunggulan


dibandingkan pembelajaran non formal dan pendidikan non formal. Pada
dasarnya cakupan pendidikan formal lebih luas, karena tidak hanya
berkaitan dengan pembinaan moral tetapi juga pengetahuan dan
keterampilan . Secara fungsional, pendidikan formal memiliki peran yang
membantu pendidikan anak dengan kerbatasannya untuk mempersiapkan
masa depannya. Pelaksanaan pendidikan formal memiliki landasan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil yang terencana, lebih
sistematis dan jelas. Perbandingan di atas menunjukkan bahwa posisi atau
kedudukan kurikulum dalam pendidikan adalah untuk menyampaikan apa
7
Lismina perkembangan kurikulum uwais inspirasi indonesia hal 13 2017 ponorogo
yang terjadi di masa lalu kepada generasi mendatang untuk pelestarian,
transmisi atau pengembangan , itulah jawabannya. tentang pendidikan
untuk memecahkan berbagai masalah sosial dan mengembangkan
kehidupan masa depan8

Teori perbedaan
Teori tersebut adalah tentang upaya menganalisis komponen
kurikulum untuk menjelaskan bagaimana komponen kurikulum
berinteraksi satu sama lain dan berinteraksi dengan lingkungan.
Pada level makro, teori berorientasi struktur mencoba menjelaskan
konsep global untuk menjelaskan bagian-bagian kurikulum.

8
Cipta media nusantara hal 177 bunga rampai: manajement kurikulum pendidikan islam surabaya

Anda mungkin juga menyukai