1 Latar Belakang
Dalam kegiatan proses pembelajaran, kurikulum sangat dibutuhkan sebagai pedoman
untuk menyusun target dalam proses belajar mengajar. Karena dengan adanya kurikulum
maka akan memudahkan setiap pengajar dalam proses belajar mengajar. Selain itu
kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, Untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional tersebut, Indonesia mengalami berbagai perkembangan dan
perubahan kurikulum dari masa ke masa guna tercapainya tujuan pendidikan nasional
tersebut.
Perkembangan kurikulum merupakan suatu kegiatan yang memberikan jawaban atas
sejumlah tuntutan kebutuhan yang berkembang pada pendidikan. Kurikulum dapat
meramalkan hasil pendidikan atau pengajaran yang diharapkan karena ia menunjukkan apa
yang harus dipelajari dan kegiatan apa yang harus dialami oleh peserta didik. Hasil
pendidikan terkadang tidak dapat diketahui dengan segera atau setelah peserta didik
menyelesaikan suatu program pendidikan. Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan sebab
tidak ada satu kurikulum yang sesuai dengan sepanjang masa, kurikulum harus dapat
menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang senantiasa cenderung berubah.
Perubahan kurikulum menyangkut berbagai faktor, baik orang-orang yang terlibat dalam
pendidikan dan faktor-faktor penunjang dalam pelaksanaan pendidikan. Perkembangan
kurikulum dilakukan atas sejumlah komponen pada pendidikan, di antaranya pada
pembelajaran yang merupakan implementasi dari kurikulum. Hasil dari proses ini adalah
adanya perubahan pada guru dan siswa, serta komponen lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
4. Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan kurikulum 1964, yakni dilakukan perubahan
struktur kurikulum pendidikan dari pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila,
pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.Kurikulum ini merupakan perwujudan
perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.Kelahiran
Kurikulum 1968 bersifat politis yaitu mengganti Rentjana Pendidikan 1964 yang dicitrakan
sebagai produk Orde Lama.Tujuannya pada pembentukan manusia Pancasila sejati.
Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran: kelompok
pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Muatan materi
pelajaran bersifat teoritis, tak mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan. Titik
beratnya pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang
pendidikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kurikulum adalah bagian penting pendidikan dimana kualitas suatu negara ditentukan oleh
kualitas pendidikan. Dalam hal ini, pendidik adalah suatu media penting untuk mengatur
dan mengembangkan potensi siswa di dalam sekolah untuk lebih aktif dan kreatif dalam
menumbuhkan bakat dan minat peserta didik didalam perkembangan kurikulum. Sehingga
peserta didik mampu menjadi warga negara yang produktif yang ikut berpartisipasi dalam
perkembangan dan kemajuan negaranya, khususnya didalam dunia pendidikan. Karena
generasi muda adalah aset bangsa yang tak ternilai. Namun, didalamnya juga butuh
kerjasama dalam penerapan pola kurikulum yang juga tak terlepas dari memanajemen
pendidikan itu sendiri untuk memperoleh hasil yang optimal.
3.2 Saran
Diharapkan agar kita sebagai generasi muda penerus bangsa yang tentu saja memiliki
keinginan untuk memajukan bangsa dan negaranya akan terus berusaha sebaik mungkin
untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, jangan jadikan perubahan kurikulum tersebut
menjadi momok yang menakutkan dan menjadi beban untuk kita.Tetapi, kita harus
menjadikan hal tersebut menjadi suatu cambukan kita untuk memperoleh hasil yang lebih
baik dan mampu bersaing dalam pendidikan nasional maupun internasional. Hal tersebut
akan terwujud dengan menerapkan sistem manajemen kurikulum pendidikan yang baik dan
merata secara keseluruhan. Dan ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk
mewujudkan pendidikan Indonesia yang merata disemua kalangan.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, H. I. (2016, Maret 2). Perkembangan kurikulum. Retrieved Maret 7, 2017, from
guru ngapak: http://www.gurungapak.com/2016/03/perkembangan-kurikulum-1947-
sampai.html