panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
“EKONOMI KESEHATAN“ini yang berjudul “ASURANSI SYARIAH”
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang “ASURANSI SYARIAH”ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
Pekanbaru, 12 Oktober 2016
(MILA FEBRIANI)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Tujuan.................................................................................................... 2
1.3 Manfaat.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dari Asuransi Syariah......................................................... 3
2.2 Konsep Asuransi Syariah...................................................................... 6
2.3 Prinsip Asuransi Syariah....................................................................... 9
2.4 Sumber Hukum Asuransi Syariah......................................................... 10
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari asuransi syariah.
2. Untuk mengetahui Konsep Asuransi Syariah.
3. Untuk mengetahui Prinsip Asuransi Syariah.
4. Untuk mengetahui Sumber Hukum Asuransi Syariah.
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian dari asuransi syariah.
2. Mahasiswa dapat memahami Konsep Asuransi Syariah.
3. Mahasiswa dapat memahami Prinsip Asuransi Syariah.
4. Mahasiswa dapat memahami Sumber Hukum Asuransi Syariah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asuransi Syariah
Kata asuransi berasal dari bahsa inggris,”Insurance”, yang dalam bahasa Indonesia telah
menjadi bahasa popular dan diadopsi dalam kamus besar bahasa Indonesia dengan padanan kata
pertanggungan. Echols dan Sadily memaknai kata insurance dengan (a) asuransi, dan (b)
jaminan. Dalam bahasa belanda biasa disebut dengan istilah assurantie (asuransi) dan
verzekering (pertanggungan).
Mengenai definisi asuransi secara umum dapat ditelusuri dalam peraturan (perundang-undangan)
dan beberapa buku yang berkaitan dengan asuransi, seperti yang tertulis dibawah ini:
1. Muhammad Muslehiddin dalam buku yang berjudul “insurance and Islamic law” mengadopsi
pengertian asuransi dari kamus “Encyclopedia Britania”, mengartikan “asuransi” sebagai suatu
persediaan yang disiapkan oleh sekelompok orang, yang dapat tertimpa kerugian, guna
menghadapi kejadian yang tidak dapat diramalkan, sehingga bila kerugian tersebut menimpa
salah seorang diantara mereka maka beban kerugian tersebut akan disebarkan keseluruh
kelompok.
2. Dalam “ensiklopedia hukum islam” disebutkan bahwa asuransi (atta’min) adalah “transaksi
perjanjian antara dua pihak; pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain
berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran jika terjadi sesuatu yang
menimpa pihak pertama sesuai dengan perjanjian yang dibuat.
3. Dalam kitab undang-undang hukum dagang (KUHD) pasal 246 dijelaskan bahwa yang
dimaksud asuransi atau pertanggungan adalah “suatu perjanjian (timbale balik ), dengan mana
seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu
premi, untuk memberikan penggantian kepadanya, karena suatu kerugian, kerusakan, atau
kehilangan keuntungan diharapkan, yang mungkin akan dideritanya, karena suatu peristiwa tak
tentu (onzeker vooral)”.
4. Asuransi menurut undang-undang republik Indonesia nomor 2 tahun 1992 tentang usaha
perasuransian Bab 1, pasal 1 :”asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak
atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan
menerima premi asuransi , umtuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hokum kepada
pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak
pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.
Sedangkabn pengertian asuransi syariah atau yang lebih dikenal dengan at-
ta’min, takaful,atau tadhamun adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara
sejumlah orang/ pihak melalui inventasi dalam bentuk asset atau tabarru’ memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah .
Prinsip dasar asuransi syariah adalah mengajak kepada setiap peserta untuk saling menjalin
kerjasam peserta terhadap ssesuatu yang meringankan terhadap bencana yang menimpa.
Asuransi syariah disebut juga dengan asuransi ta’awun yang artinya tolong menolong atau
saling membantu, atas dasar prinsip syariat yang saling toleran terhadap sesame manusia untuk
menjalin kebersamaan dalam meringankan bencana yang dialami peserta.
Menurut fatwa DSN.No.21/DSN-MUI-X/2001. Asurani syariah (ta’min,takafur atau
tadhangun) adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang /
pihak melalui investasi dalam bentuk asset dan/ tabarru’ yang memberikan pola pengambilan
untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariat.
Pendapat para pakar mengenai pengertian asuransi syariah
1. Al-fanjari
Asuransi syariah (ta’min) menurut alfanjari diartikan sebagi usaha saling menaggung atau
tanggung jawab sosial. Ia juga membagi ta’min kedalam tiga bagian, yaitu ta’min at-
taawuniy,ta’minal tijari, dan ta’minal hukumiy.
2. Mushtafa ahmad zarqa
Pengertian asuransi secara istilah adalah kejadian,. Adapun metodologi dan gambarannya dapat
berbeda-beda, namun pada intinya, asuransi adalah cara atau metode untuk memelihara asuransi
dalam menghindari risiko (ancaman) bahaya yang beragam yang akan terjadi dalam hidupnya,
dalam perjalanan kegiatan hidupnya atau dalam aktivitas ekonominya.
3. Husain hamid hisan
Mengatakan asuransi adalah sikap ta’awun yang telah diatur dengan system yang sangat rapi,
antara sejumlah besar manusia, semuanya telah siap mengantisipasi suatu peristiwa, jika
sebagian mereka mengalami peristiwa tersebut, maka semuanya saling menolong dalam
menghadapi peristiwa tersebut dengan sedikit pemberian (derma) yang diberikan oleh masing-
masing peserta.
4. Az zarqa
Mengatakan sistem asuransi yang dipahami oleh para ulama hukum (syariah) adalah sebuah
system ta’wun dan tadhamun yang bertujuan untuk menutupi kerugian peritiwa atau musibah.
Tugas ini dibagikan kepada sekelompok tertanggung, dengan cara memberikan pengganti kepada
orang yang tertimpa musibah.pengganti tersebut diambil dari kumpulan premi-premi mereka .
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asuransi syariah atau yang lebih dikenal dengan at-ta’min, takaful,atau tadhamun adalah
usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/ pihak melalui inventasi
dalam bentuk asset atau tabarru’ memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko
tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah .
Kehadiran asuransi syariah diawali dengan beroperasinya bank syariah. Hal ini sesuai dengan
Undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan dan ketentuan pelaksanaan bank syariah.
Pada saat ini bank syariah membutuhkan jasa asuransi syariah guna mendukung permodalan dan
investasi dana.
Alquran dan hadis merupakan sumber utama hukum islam, namun dalam menetapkan
prinsip-prinsip maupun praktik dan operasional asuransi syariah, parameter yang senantiasa
menjadi rujukan adalah syariah islam.
konsep asuransi syariah adalah suatu konsep di mana terjadi saling memikul risiko diantara
sesama peserta sehingga antara satu dengan yang lainnya menjadi penanggung atas resiko yang
muncul. Saling pukul risiko ini dilakukan atas dasar saling menolong dalam kebaikan dengan
cara masing-masing mengeluarkan dana tabarru’ atau dana kebajikan (derma) yang tujuannya
untuk menanggung risiko. Dalam sistem operasional, asuransi syari’ah telah terhindar dari hal-
hal yang diharamkan oleh para ulama, yaitu gharar,maisir, dan riba.
DAFTAR PUSTAKA
Amrin,Abdullah.2011.Meraih berkah melalui asuransi syariah.Jakarta:PT Alex Media
Komputindo.
Aziz, Abdul,2010.Manajemen investasi syariah.Bandung:CV Alfabeta.
Dewi,Gemala.2004.Aspek-aspek hukum dalam perbankan dan perasuransian Syariah di
Indonesia.Jakarta:Prenada media.