Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah : Asuransi Syariah

Nama Dosen : Hj. Andi Tenri Citra Sari, SE., M.S

ASURANSI SYARIAH DIDUNIA PERBANKAN

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuransi Syariah

Oleh:

KELOMPOK III

NURUL ILAHI RAMADHANI : 002.02.01.2021

NUR HALIZAH INDAH : 007.02.01.2021

DELA ANGRAENI :006.02.01.2021

JUFRI TUPPU :016.02.01.2021

HUKUM EKONOMI SYARIAH

STAI YAPIS TAKALAR

TAHUN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ...

Puji syukur alhamdulillah senantiasa kita panjatkan kehadirat ALLAH

SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Asuransi Syariah.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari

bantuan banyak pihak yang tulus memberikan do’a, saran dan kritik sehingga

makalah ini terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih jauh dari

kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami

miliki oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan

bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga

makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Takalar, 17 Mei 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... 2

DAFTAR ISI .............................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 4

A. Latar Belakang .............................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 6

A. Definisi Asuransi Syariah .............................................................. 6

B. Keunggulan Asuransi Syariah ....................................................... 8

C. Manfaat Asuransi Syariah ........................................................... 10

BAB III PENUTUP ................................................................................. 13

A. Kesimpulan .................................................................................. 13

B. Keunggulan Asuransi Syariah ................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan, seorang manusia pasti akan mengalami sebuah musibah

atau sebuahmasalah yang mana masalah tersebut akan menimbulkan sebuah

kerugian atau risiko. Nah dalam hal ini ada yang namanya asuransi, yang

berfungsi sebagai solusi untuk mengatasi hal tersebut. Sebagai orang muslim

disini kami akan membahas mengenai akuntansi transaksi Asuransi yang Syariah

tentunya. Sehingga dengan adanya pembahasan ini maka kita akan tahu dan

paham mengenai akuntansi Asuransi. Akuntansi Asuransi yang akan kami bahas

disini adalah yang digunakan di lembaga keuangan syariah. Dalam akuntasi

asuransi syariah

Ada beberapa prinsip yang ada didalamnya yang harus diterpakan meliputi

: saling bertanggung jawab, saling bekerjasama, saling melindungi. Dan akuntnas

i asuransi syariah dankonvensional mempunyai perbedaan. Dan dengan ini kami

akan mempersembahkan sebuahmakalah yang akan memaparkan hal-hal tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Definisi Asuransi Syariah?

2. Keunggulan Asuransi Syariah?

3. Manfaat Asuransi Syariah?

4
C. Tujuan Penulisan

1. Mahasiswa mampu memahami definisi asuransi syariah

2. Mahasiswa mampu memahami keunggulan asuransi syariah

3. Mahasiswa mampu memahami manfaat asuransi syariah

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Asuransi Syariah

Dalam bahasa Arab, Asuransi disebut at-ta’min, penanggung disebut

mu’ammin, sedangkan tertanggung disebut mu’amman lahu atau musta’min. At-

ta’min memiliki arti member perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan bebas dari

rasa takut. Men-ta’min -kansesuatu, artinya adalah seseorang membayar atau

menyerahkan uang cicilan untuk agar iaatau ahli warisnya mendapatkan sejumlah

uang sebagaimana yang telah disepakati, atau untuk mendapatkan ganti terhadap

harta yang hilang, dikatakan ‘seseorang mempertanggungkan atau

mengasurasnsikan hidupnya, rumahnya atau mobilnya’.

Ada tujuan dalam Islam yang menjadi kebutuhan mendasar, yaitu al-

kifayah ‘kecukupan’ dan al-amnu ‘keamanan’. Sebagaimana firma Allah swt,

“Dialaha Allah yang mengamankan mereka dari ketakutan’’, sehingga sebagaian

masyarakat menilai bahwa bebas dari lapar merupakan bentuk keamanan. Mereka

menyebutnya dengan al-amnu al-qidza iaman konsumnsi. Dari prinsip tersebut,

Islam mengarahkan kepada umatnya untuk mencarirasa aman baik untuk dirinya

sendiri dimasa mendatang maupun untuk keluarganya sebagai nasihat Raul

kepada Sa’ad bin Abi Waqqash agar mensedekahkan sepertiga hartanya saja.

Selebihnya ditinggalkan untuk keluarganya agar mereka tidak menjadi beban

masyarakat.Asuransi merupakan bisnis yang unik, yang didalamnya terdapat lima

aspek yaitu aspek ekonomi, hokum, social, bisnis, dan aspek matematika.

6
Asuransi Syariah (Ta’min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling

melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/ pihak melalui investasi

dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk

menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.

Akad yang sesuai dengan syariah adalah yang tidak mengandung gharar

(penipuan), maysir (perjudian), riba, dzulm (penganiayaan), risywah (suap),

barang haram dan maksiat.

Menurut Husain Hamid Hisan, mengatakan bahwa asuransi adalah sikap

ta’awun yang telah diatur dengan system yang sangat rapih, antara sejumlah besar

manusia. Semuanya telah siap mengantisipasi suatu peristiawa. Jika sebagian

mereka mengalami peristiwa tersebut, maka semuanya saling menolong dalam

menghadapi peristiwa tersebut dengan sedikit pemberian (derma) yang diberikan

oleh masing-masing peserta. Dengan pemberian (derma) tersebut, mereka dapat

menutupi kerugian-kerugian yang dialami oleh peserta yang tertimpa musibah.

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesi (DSN-MUI) dalam fatwanya

tentang pedoman umum asuransi syariah, memberikan definisi tentang asuransi.

Menurutnya, Asuransi Syariah (Ta’min, Tafakul, Tadhamun) adalah usaha saling

melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui

investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru’ yang memberikan pola

pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang

sesuai dengan syariah. Dari definisi di tersebut tampak bahwa asuransi syariah

bersifat saling melindungi dan tolong menolong yang disebut dengan ta’awun.

Yaitu prinsip hidup saling melindungi dan saling tolong menolong atas dasar

7
ukhuwal Islamiyahantara sesame anggota perserta Asuransi Syariah dalam

menghadapi malapetaka (risiko).

B. Keunggulan Asuransi Syariah

1. Pengelolaan dana menggunakan prinsip syariah Islami

Hal ini menjadi salah satu perbedaan yang cukup signifikan antara

asuransi konvensional dan asuransi syariah dimana pengelolaan dana oleh

perusahaan asuransi syariah harus memenuhi prinsip-prinsip syariah. Sebagai

contoh, dana tersebut tidak dapat diinvestasikan pada saham dari emiten yang

memiliki kegiatan usaha perdagangan/jasa yang dilarang menurut prinsip

syariah, termasuk perjudian atau kegiatan produksi dan distribusi barang dan

jasa haram berdasarkan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

(DSN MUI).

2. Transparansi pengelolaan dana pemegang polis

Pengelolaan dana oleh perusahaan asuransi syariah dilakukan secara

transparan, baik terkait penggunaan kontribusi dan

surplus underwriting maupun pembagian hasil investasi. Pengelolaan dana

tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan keuntungan bagi pemegang polis

secara kolektif maupun secara individu.

3. Pembagian keuntungan hasil investasi

Hasil investasi yang diperoleh dapat dibagi antara pemegang polis

(peserta), baik secara kolektif dan/atau individu, dan perusahaan asuransi

syariah, sesuai dengan akad yang digunakan. Hal ini berbeda dengan

perusahaan asuransi konvensional yang hasil investasinya merupakan milik

8
perusahaan asuransi, kecuali untuk produk asuransi yang dikaitkan dengan

investasi.

4. Kepemilikan dana

Pada asuransi konvensional, seluruh premi yang masuk adalah menjadi

hak milik perusahaan asuransi, kecuali premi pada produk asuransi yang

dikaitkan dengan investasi yang terdapat bagian dari premi yang dialokasikan

untuk membentuk investasi/tabungan pemegang polis. Sedangkan di asuransi

syariah, kontribusi (premi) tersebut sebagian menjadi milik perusahaan

asuransi syariah sebagai pengelola dana dan sebagian lagi menjadi milik

pemegang polis secara kolektif atau individual.

5. Tidak berlaku sistem ‘dana hangus’

Dana kontribusi (premi) yang disetorkan sebagai tabarru’ dalam asuransi

syariah tidak hangus meskipun tidak terjadi klaim selama masa perlindungan.

Dana yang telah dibayarkan oleh pemegang polis tersebut akan tetap

diakumulasikan di dalam dana tabarru’ yang merupakan milik pemegang polis

(peserta) secara kolektif.

6. Adanya alokasi dan distribusi surplus underwriting

Dalam sektor asuransi syariah, dikenal istilah surplus underwriting yaitu

selisih lebih dari total kontribusi pemegang polis ke dalam dana tabarru'

setelah ditambah recovery klaim dari reasuransi dikurangi pembayaran

santunan/klaim, kontribusi reasuransi, dan penyisihan teknis, dalam satu

periode tertentu. Pada asuransi konvensional, seluruh surplus underwriting ini

menjadi milik perusahaan asuransi sepenuhnya namun dalam asuransi syariah

9
surplus underwriting tersebut dapat dibagikan ke dana tabarru’, pemegang

polis yang memenuhi kriteria, dan perusahaan asuransi sesuai dengan

persentase yang ditetapkan di dalam polis.

C. Manfaat Asuransi Syariah

Dengan menerapkan prinsip syariat Islam, maka asuransi jenis ini tentunya

memiliki banyak manfaat dibandingkan dengan asuransi konvensional. Apa

saja manfaat asuransi syariah? Beberapa manfaat asuransi berbasis syariat Islam

ini yang langsung bisa dirasakan oleh nasabahnya antara lain:

1. Prinsip tolong menolong

Dalam asuransi berbasis pengamalan hukum syar’i dalam agama Islam ini

dikenal istilah risk sharing, yaitu berbagi risiko yang mana peserta membayarkan

uang kontribusi dan dana tersebut akan dikelola oleh perusahaan untuk disalurkan

kepada peserta yang mengalami musibah atau membutuhkan uang.

2. Bebas Riba

Apakah asuransi syariah ada premi? Tidak. Akad yang dilakukan pada

asuransi berbasis syar’i bukanlah menukarkan premi dengan uang klaim, tapi

bergotong royong antar sesama peserta. Jika satu peserta mengalami musibah,

maka iuran dari peserta lain akan dikumpulkan untuk menolong.

3. Premi tidak hangus

10
Pada asuransi berbasis hukum agama Islam, premi yang disetorkan tidak

akan hangus dan akan dikembalikan jika tidak ada klaim selama masa

pertanggungan. Hal ini semakin mengukuhkan prinsip risk sharing, yaitu risiko

pada peserta asuransi akan ditanggung bersama-sama.

4. Bebas iuran dasar

Dalam asuransi berbasis syariah, peserta akan mendapatkan kebebasan

iuran dasar jika peserta mengalami cacat total akibat sakit atau kecelakaan. Hal ini

bisa didapatkan dengan cara cuma-cuma sesuai dengan kesepakatan.

5. Transparan

Pengelolaan dana di asuransi jenis ini tentunya bersifat transparan dan

sudah ditentukan sejak awal. Jadi nasabah bisa mengetahui kemana saja dana

iuran dialokasikan seperti untuk cadangan klaim, atau investasi.

6. Proteksi tak berubah meski telat bayar

Nasabah akan tetap mendapatkan manfaat asuransi berjalan seperti

seharusnya meskipun telat membayar iuran asuransi. Hal ini berbeda dengan

asuransi konvensional yang tidak memperbolehkan nasabah terlambat membayar

premi.

7. Pengelolaan berdasarkan syariat Islam

11
Pengumpulan dan pengelolaan dana yang ada di asuransi berbasis syariah

dilakukan berdasarkan syariat Islam. Tidak ada dana yang diinvestasikan ke

perusahaan yang tidak sesuai dengan prinsip Islam.

8. Keuntungan dibagi secara adil

Keuntungan dari dana investasi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi

syariah akan dibagi secara adil kepada nasabah.

9. Wakaf

Maksud dari wakaf dalam asuransi berbasis syariat Islam yaitu penyerahan

harta yang bertahan lama kepada penerima manfaat sebagai bentuk kebajikan,

sehingga produk asuransi memungkinkan pesertanya ikut berpartisipasi dalam

kebaikan.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Asuransi Syariah (Ta’min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling

melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/ pihak melalui investasi

dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk

menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.

Akad yang sesuai dengan syariah adalah yang tidak mengandung gharar

(penipuan), maysir (perjudian), riba, dzulm (penganiayaan), risywah (suap),

barang haram dan maksiat.

Keunggulan Asuransi Syariah

 Pengelolaan dana menggunakan prinsip syariah Islami

 Transparansi pengelolaan dana pemegang polis

 Pembagian keuntungan hasil investasi

 Kepemilikan dana

 Tidak berlaku sistem ‘dana hangus’

 Adanya alokasi dan distribusi surplus underwriting

Manfaat asuransi syariah

 Prinsip tolong menolong

 Bebas riba

 Premi tidak hangus

 Bebas iuran dasar

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.qoala.app/id/blog/asuransi/umum/apa-itu-asuransi-syariah/

14

Anda mungkin juga menyukai