Anda di halaman 1dari 13

JENIS USAHA ASURANSI

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Asuransi
Syari’ah

Asuransi Stariah

Disusun : Kelompok 2 VI Cs

Salina (1821180084)

Hidayatul Husna (1821180070)

Nurul Ummi (1821180082)

Dosen Pengampu :

Nana Sepdiana, MM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH

JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) BENGKALIS

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR
Puji syukur kita kehadiran Allah SWT. Berkat rahmat dan hidayah –Nya
lah, kami diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga dapat menyusun makalah
ini. Makalah Asuransi Syariah yang diampu oleh ibu Nana Sepdiana,MM dengan
judul “Jenis Usaha Asuransi”. Tersusunnya makalah ini tidak lepas dari bantuan
semua pihak, maka selayaknya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan dan motivasinya dalam menyusun
makalah ini. Namun sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, kami
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekeliruan dan kekurangan.

Oleh karena itu, kami sebagai penulis makalah ini mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Bengkalis, Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
A. Pengertian dan Dasar Hukum Asuransi..................................................................3
B. Jenis-Jenis Asuransi Syariah..................................................................................5
C. Jenis-Jenis Asuransi Konvensional........................................................................7
BAB III..............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
A. Kesimpulan............................................................................................................9
B. Saran......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana yang telah kita ketahui kata asuransi bukanlah hal
yang baru di pendengaran kita. Tetapi pemahaman terhadap asuransi itu
sendiri secara mendalam, masyarakat belum mengenal dan
mengetahuinya. Yang masyarakat umum tahu tentang asuransi hanyalah
sebagai jaminan dan ketergantungan pertolongan kepada orang lain
bahkan sering kali menyebutkan asuransi haram untuk masyarakat yang
awam. Padahal arti dan peran sesungguhnya di dalam asuransi ini
sangatlah baik dan memberikan manfaat di antara kedua belah pihak, baik
perusahaan asuransi maupun nasabahnya.
Dengan adanya asuransi bisa memberikan ketenangan dan
kemudahan dalam urusan, karena dengan kita memiliki asuransi tak perlu
lagi cemas untuk menghadapi risiko yang akan datang di masa datang, dan
juga memudahkan kita dalam menghadapi urusan jiwa sewaktu-waktu
terjadi musibah atau bencana kita tak dipusingkan dengan pembebanan
risiko atau pun kerugian karena telah ada perusahaan yang akan
menanggung semua itu sesuai perjanjian yang telah dibuat sebelumnya.
Dalam dunia bisnis, banyak sekali risiko yang tidak dapat di prediksi.
Secara rasional, para pelaku bisnis akan mempertimbangkan untuk
mengurangi risiko yang dihadapi. Pada tingkat kehidupan keluarga atau
rumah tangga, asuransi juga dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan
ekonomi yang akan dihadapi apabila ada salah satu anggota keluarga yang
menghadapi resiko cacat atau meninggal dunia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian asuransi syariah?
2. Apa saja jenis asuransi syariah?
3. Apa saja jenis asuransi konvensional?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari asuransi syariah.
2. Untuk mengetahui jenis dari asuransi syariah.
3. Untuk mengetahui jenis asuransi konvensional.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Dasar Hukum Asuransi
1. Pengertian
Asuransi syariah (ta’min, takaful atau tadhamun) dalam Fatwa
DSN MUI adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong
diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset
dan/atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai
dengan syariah. Akad yang sesuai dengan syariah yang dimaksud
adalah yang tidak mengandung gharar (penipuan), maysir (perjudian),
riba, zhulm (penganiayaan), risywah (suap), barang haram dan maksiat.
2. Dasar Hukum
Secara lebih teknis operasional perusahaan asuransi/perusahaan
reasuransi berdasarkan prinsip syariah mengacu kepada SK Dirjen
Lembaga Keuangan No. 4499/LK/2000 tentang Jenis, Penilaian dan
Pembatasan Investasi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi
dengan Sistem Syariah dan beberapa Keputusan Menteri Keuangan
(KMK), yaitu KMK No. 422/KMK.06/2003 tentang Penyelenggaraan
Usaha Perusahaan Asuransi; KMK No. 426/KMK.06/2003 tentang
Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi dan
Perusahaan Reasuransi.
Selain itu, perasuransian syariah di Indonesia juga diatur di
dalam beberapa fatwa DSN-MUI antara lain Fatwa DSN-MUI No.
21/DSNMUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah.
Fatwa DSN MUI No. 51/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad
Mudharabah, Musyarakah pada Asuransi Syariah, Fatwa DSN-MUI
No. 52/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Wakalah Bil Ujrah pada
Asuransi dan Reasuransi Syariah, Fatwa DSN MUI No. 53/DSN-

3
MUI/III/2006 tentang Akad Tabbaru’ pada Asuransi dan Reasuransi
Syariah.1
3. Prinsip-Prinsip Asuransi
Prinsip- prinsip asuransi merupakan dasar pijakan setiap ada
masalah yang timbul dalam kontrak asuransi. Pada asuransi syariah
selain lima prinsip yang terdapat pada asuransi konvensional juga
diperkaya dengan prinsip-prinsip tambahan, yaitu:
a. Prinsip ikhtiar dan berserah diri; Allah adalah pemilik mutlak atas
segala sesuatu, karena itu menjadi kekuasaan-Nya pula untuk
memberikan atau mengambil segala sesuatu yang Dia Kehendaki.
b. Prinsip saling membantu dan bekerja sama; asuransi syariah
mengubah kontrak dimana seluruh peserta adalah pihak yang
menanggung risiko bersama bukan perusahaan.
c. Prinsip saling melindungi dari berbagai macam
kesusahan,kesulitan dan tidak membiarkan uang menganggur atau
tidak berputar dalam transaksi yang bermanfaat bagi masyarakat
umum.
4. Akad yang digunakan adalah akad yang tidak mengandung gharar
(penipuan), maysir (perjudian), riba, zhulm (penganiayaan), risywah
(suap), barang haram dan maksiat sehingga pihak-pihak yang terikat
akad saling bertanggung jawab.
Akad tersebut harus memenuhi ketentuan :
a. Hak dan kewajiban peserta dan perusahaan,
b. Cara dan waktu pembayaran premi,
c. Jenis akad apakah akad dijarah dan tabarru’
Akad tabarru’(hibah) digunakan dalam hubungan antara sesama
pemegang polis dimana peserta memberikan hibah yang akan
digunakan untuk menolong peserta lain yang terkena musibah.

1 Andri Soemitra,M.A.,”Bank & Lembaga Keuangan Syariah”,Jakarta, Kencana Prenada


Media Group, 2010, hlm.243-251

4
Akad tijarah hubungan antara pemegang polis dengan perusahaan
asuransi (mudharabah/musyarakah, wakalah bil ujrah )
5. Investasi atas dana yang terkumpul dari klien yang dikelola oleh
perusahaan asuransi syariah harus dilakukan sesuai ketentuan syariah.2

B. Jenis-Jenis Asuransi Syariah


Penggolongan jenis asuransi di Indonesia bisa dibagi dari berbagai
segi, yaitu :
1. Asuransi Ditinjau dari Fungsinya
Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha
Perasuransian, jenis usaha perasuransian meliputi asuransi kerugian,
asuransi jiwa dan reasuransi.
a. Asuransi Kerugian (Non Life Insurance/General Insurance)
Yaitu usaha yang memberikan jasa-jasa dalam
penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari
peristiwa yang tidak pasti. Usaha asuransi kerugian di Indonesia
antara lain asuransi kebakaran dan asuransi pengangkutan serta
asuransi aneka, yaitu jenis asuransi kerugian yang meliputi antara
lain asuransi kendaraan bermotor, asuransi kecelakaan bermotor
pencurian, dan sebagainya.
b. Asuransi Jiwa (Life Insurance)
Asuransi jiwa adalah suatu jasa yang diberikan oleh
perusahaan dalam penanggulangan risiko yang dikaitakan dengan
jiwa atau meninggalnya seseorang yang diasuransikan.
2. Asuransi Ditinjau dari Polis Dasar
Asuransi ditinjau dari polis dasarnya terbagi menjadi empat, yaitu:
a. Asuransi berjangka (term life insurance),

2Ibid, hlm 261

5
Yaitu asuransi yang menyediakan jasa asuransi jiwa untuk
periode tertentu sesuai dengan kesepakatan misalnya1 tahun, 2
tahun, 3 tahun dan seterusnya.
b. Asuransi seumur hidup (whole life insurance),
Yaitu asuransi yang menyediakan jasa asuransi jiwa untuk
seumur hidup pemegang polis yang mengharuskannya membayar
premi setiap tahun.
c. Asuransi dua manfaat (endowment),
Yaitu kontrak asuransi jiwa yang masa berlakunya dibatasi
misalnya 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun atau lebih atau mencapai usia
tertentu misalnya 65 tahun sebelum peserta meninggal dunia.
d. Asuransi unit investasi (unit linked),
Yaitu satu bentuk investasi kolektif yang ditawarkan
melalui polis asuransi.3
3. Asuransi Ditinjau dari Segi Kepemilikannya
a. Asuransi milik swasta nasional, yaitu perusahaan asuransi yang
dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta dan tetap dalam
naungan pemerintah
b. Asuransi milik pemerintah yaitu perusahaan asuransi yang
sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah dan dikelola oleh badan
yang berwenang dalam kepemerintahan.
c. Asuransi milik perusahaan asing, yaitu perusahaan asuransi
yang saham dan kepemilikannya milik beberapa pihak, baik
pihak swasta maupun pemerintah.
4. Asuransi Ditinjau dari Sifat Pelaksanaannya
a. Asuransi sukarela, yaitu asuransi yang dilakukan dengan
sukarela dan semata-mata dilakukan atas kesadaran seseorang
akan kemungkinan terjadinya risiko kerugian atas sesuatu
yang dipertanggungkan.

3Ibid, hlm. 270-271

6
b. Asuransi wajib, yaitu asuransi yang sifatnya wajib dilakukan
oleh pihak-pihak terkait yang pelaksanaannya dilakukan
berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang ditetapkan
oleh pemerintah
5. Asuransi Ditinjau dari Kegiatan Penunjang Usaha Asuransi
a. Pialang asuransi, yaitu usaha yang memberikan jasa
keperantaraan dalam penutupan asuransi dan penanganan
penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk
kepentingan tertanggung.
b. Pialang asuransi, yaitu usaha yang memberikan jasa
keperantaraan dalam penempatan reasuransi dan penanganan
penyelesaian ganti rugi reasuransi dengan bertindak untuk
kepentingan perusahaan asuransi.
c. Penilai kerugian asuransi, yaitu usaha yang memberikan jasa
penilaian terhadap kerugian pada objek asuransi yang
diasuransikan.
d. Konsultan aktuaria, yaitu usaha yang memberikan jasa
konsultan aktuaria.
e. Agen asuransi, yaitu pihak yang memberikan jasa
keperantaraan dalam rangka pemasaran jasa asuransi untuk dan
atas nama penanggung.4

C. Jenis-Jenis Asuransi Konvensional


Asuransi kerugian usaha asuransi kerugian merupakan usaha yang
memberikan manfaat jasa-jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian,
kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
timbul akibat terjadinya peristiwa yang tidak pasti. Asuransi kerugian pada
umumnya di dunia perbankan menggunakan beberapa jenis asuransi
jaminan kredit, dan yang sering dipakai antara lain :
- asuransi kebakaran,

4Ibid, hlm.272

7
- asuransi pengangkutan,
- asuransi kendaraan bermotor
- asuransi sebongkaran

Asuransi jiwa, asuransi jiwa merupakan suatu jasa usaha asuransi


yang diberikan oleh perusahaan asuransi dalam penanggulangan risiko
yang berkaitan dengan jiwa atau meninggal seseorang yang
dipertanggungkan perbedaan pokok antara berbagai jenis polis asuransi
terletak pada jangka waktu, keuntungan dan fleksibilitasnya.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuransi syariah (ta’min, takaful atau tadhamun) dalam Fatwa
DSN MUI adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara
sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan/atau
tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko
tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah. Akad yang
sesuai dengan syariah yang dimaksud adalah yang tidak mengandung
gharar (penipuan), maysir (perjudian), riba, zhulm (penganiayaan),
risywah (suap), barang haram dan maksiat.
Pada dasarnya, asuransi dapat memberikan manfaat bagi pihak
tertanggung, antara lain dapat memberikan rasa aman dan perlindungan,
sebagai pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil, polis asuransi
dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh kredit, sebagai tabungan dan
sumber pendapatan, sebagai alat penyebaran risiko, serta dapat membantu
meningkatkan kegiatan usaha.

B. Saran
Sebaiknya masyarakat mengikuti program asuransi, karena
program ini memiliki banyak manfaat bagi pihak tertanggung, seperti yang
telah diuraikan dalam materi makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA
Andri Soemitra,M.A 2010, ”Bank & Lembaga Keuangan
Syariah”,Jakarta, Kencana Prenada Media Group.

Kasmir (2012). Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, Depok :


PT Rajagrafinda Persada.

http://devitarestiana.blogspot.com/2016/11/makalah-tema-
asuransi.html

10

Anda mungkin juga menyukai