Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KEUANGAN SYARIAH

Asuransi Syariah dan implementasinya


Dosen Pengampu :
Yekti Rahajeng, S.E., M.E.

Disusun Oleh :
Putri Musleha 216410136
Sri Dewi Dhuhatul Iman 216410105
Ahmad Refrianto 216410099
Indah novi lestari 216410118

4D MANAJEMEN PAGI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PANCAMARGA PROBOLINGGO
Jalan Yos Sudarso Pabean Dringu Telp. (0335) 422715
2023

1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-NYA tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dengan izin dari-Nya saya dapat
menyelesaikan Makalah sebagai tugas dari mata kuliah Keungan Syariah dengan judul
“ASURANSI SYARIAH DAN IMPLEMENTASINYA”.
Makalah ini di harapkan mampu membantu kami dalam memperdalam mata kuliah
KEUANGAN SYARIAH dalam kegiatan belajar. Selain itu, makalah ini di harapkan agar
para pembaca dapat menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
Kami menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan, seperti
menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan pembaca
lainnya. kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-kata yang
salah. Tidak ada manusia yang sempurna kecuali Allah SWT.

Demikian kami ucapkan terimakasih atas waktu Anda telah membaca makalah
kami.

Probolinggo, 07 Juni, 2023

Penulis

2
PENDAHULUAN
Pada masa yang telah lalu asuransi menjadi hal yang sangat awam bagi
kebanyakan masyarakat, namun seiring berkembangya jaman dan semakin canggihnya
teknologi seperti banyaknya kendaraan bermotor, rumah, bahkan pembiayaan kredit
maka asuransi menjadi pilihan yang sangat penting dalam berbagai aspek. Dimana
setiap orang akan memikirkan hal apa yang akan terjadi di masa mendatang dan resiko
apa yang akan dialami.
Dalam rangka mengembangkan sektor bisnisnya, perusahaan asuransi
mempunyai teknik jitu dengan berkerjasama dengan bank milik negara maupun bank
swasta. Dengan pertanggungan atas resiko yang akan terjadi serta perusahaan lain yang
dirasa dapat menguntungkan. Di negara kita tidak hanya asuransi konvensional yang
maju, dalam Islam juga telah terbentuk asuransi syariah yang mulai berkembang pesat.
Di sisi lain masyarakat juga banyak yang bertanya mengenai asuransi konvensional,
asuransi syariah, bagaimana perbedaannya dan bagaimana implementasi asuransi
syariah pada bank syariah. Hal itu akan kita bahas lebih terperinci agar pemahaman kita
tentang asuransi syariah lebih maksimal.

RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian asuransi syariah


2. manfaat asuransi syariah
3. Jenis jenis asuransi syariah
4. Mekanisme operasional asuransi
5. implementasi

3
1.Pengertian Asuransi syariah
Asuransi Secara etimologi, berasal dari bahasa Belanda yaitu assurantie yang
artinya pertanggungan, dan dalam hukum Belanda disebut verzekering. Kata assurantie
berasal dari kata assaradeur yang artinya penanggung, dan geassureede yang berarti
tertanggung. Dalam bahasa Inggris, insurance, artinya pertanggungan. Adapun
pengertian secara terminologi, ada beberapa definisi sebagai berikut :
Menurut Pasal 246 Wetboek van Koophandel (Kitab Undang-Undang
Perniagaan), asuransi adalah suatu persetujuan dimana pihak yang meminjam berjanji
kepada pihak yang dijamin untuk menerima sejumlah uang premi sebagai pengganti
kerugian, resiko dari peristiwa yang belum jelas akan terjadi.
Fuad Mohd. Fachruddin, yang dimaksud asuransi yaitu perjanji-perutangan.
Menurut Robert L.Mehr, yang dikutip oleh M. Syakir Sula : Asuransi adalah
suatu alat untuk mengurangi risiko dengan menggabungkan unit-unit yang berisiko,
agar kerugian individu secara kolektif dapat diprediksi. Kerugian yang dapat diprediksi
tersebut dapat dibagi dan didistribusikan secara proposional di antara semua unit dalam
golongan tersebut.
Menurut Mark R.Greene, asuransi adalah institusi ekonomi yang mengurangi
risiko dengan menggabungkan di bawah satu menejemen dan kelompok objek dalam
suatu kondisi sehingga kerugian besar yang terjadi diderita oleh suatu kelompok yang
tadi dapat diprediksi dalam lingkup yang lebih kecil.
Dalam pasal I poin I Undang-Undang Republik Indonesia No.2 tahun 1992
tentang usaha perasurasian, yang berbunyi :
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan. Atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti; atau untuk memberikan
suatu pembayaran yang didasarkan atas orang meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.

Dalam kamus besar Indonesia, asuransi adalah pertanggungan (perjanjian antara


dua pihak, pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain
berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran, apabila terjadi

4
sesuatu yang menimpa dirinya atau barang miliknya yang diasuransikan sesuai dengan
perjanjian yang dibuatnya.
Dalam bahasa Arab asuransi biasa diungkapkan dengan kata alta'mîn yang
berarti tuma'ninah al-nafs wa zawâl al-khauf, tenangnya jiwa dan hilangnya rasanya
takut. Dimana orang yang ikut kegiatan asuransi, jiwanya akan tenang dan tidak ada
rasa takut ataupun was-was dalam menjalani kehidupan, karena ada pihak yang
memberikan jaminan atau pertanggungan.
Asuransi syariah di Indonesia biasa disebut takaful. Kata takaful berasal dari
takafala-yatakafalu, yang berarti menjamin atau saling menanggung. Takafull bisa
diartikan pertanggungan yang berbentuk tolong menolong atau disebut perbuatan kafal,
yaitu perbuatan yang saling menolong apabila terjadi suatu hal yang tidak diprediksi
sebelumnya

Manfaat Asuransi syariah


Manfaat asuransi dikategorikan menjadi dua pihak yaitu bagi nasabah dan
perusahaan asuransi :
1. Bagi Nasabah
a. Memberikan rasa aman dan perlindungan

b. Perindistribuan biaya dan manfaat yang

c. lebih adil Berfungsi sebagai tabungan

d. meningkatkan kegiatan usaha

2. Bagi Perusahaan Asuransi


a. Keuntungan dari premi yang diberikan ke nasabah

b. Keuntungan dari hasil penyertaan modal dari


perusahaan lain

c. Keuntungan dari hasil bunga dari investasi di surat-


surat berharga

3
Manfaat Asuransi syariah

Berasarkan Fatwa DSN-MUI akad dalam asuransi syariah terdapat 4 jenis akad
yaitu akad tabarru’, akad tijarah, akad wakalah bil Ujrah, dan akad mudharabah
musytarakah, berikut penjelasannya:
1.    Akad Tabarru’ (Hibah / Tolong Menolong)
Peserta Asuransi memberikan hibah yang akan digunakan untuk menolong
peserta lain yang terkena musibah, sedangkan perusahaan asuransi
sebagai pengelola dana hibah.
2.    Akad Tijarah (Mudharabah)
Dalam akad ini perusahaan asuransi sebagai mudharib (Pengelola), dan
peserta sebagai shahibul mal (Pemegang Polis). Premi dari akad ini dapat
diinvestasikan dan hasil keuntungan atas investasi tersebut dibagi-hasilkan
kepada para pesertanya.
3.    Akad Wakalah bil Ujrah
Akad ini memberikan kuasa dari peserta kepada perusahaan asuransi
untuk mengelola dana peserta dengan imbalan pemberian ujrah (fee).
Perusahaan asuransi sebagai wakil dapat menginvestasikan premi yang
diberikan, namun tidak berhak memperoleh bagian dari hasil investasi.
4.    Akad Mudharabah Musytarakah
Akad ini merupakan pengembangan dari akad mudharabah, dimana
perusahaan asuransi sebagai mudharib dan juga menyertakan dananya
dalam investasi bersama dana peserta. Bagi hasil investasi dibagikan
antara perusahaan asuransi dan peserta sesuai nisbah yang disepakati
sesuai dengan porsi dana masing-masing.

Produk Asuransi Syariah

Saat ini sudah sangat beragam produk dari asuransi syariah, berikut ini produk
asuransi syariah yang beredar pada umumnya :

1.    Asuransi Jiwa Syariah


Perusahaan asuransi akan memberikan manfaat berupa uang
pertanggungan kepada ahli waris apabila peserta asuransi meninggal
dunia.
2.    Asuransi Pendidikan Syariah
Dengan asuransi ini dana pendidikan akan telah disepakati akan diberikan
kepada penerima hibah (Anak) sesuai dengan jenjang pendidikan. Ahli
waris juga tetap akan mendapatkan manfaat dana pendidikan apabila
peserta asuransi meninggal dunia.
3.    Asuransi Kesehatan Syariah

4
Asuransi yang akan memberikan santunan atau penggantian jika peserta
asuransi sakit, atau kecelakaan.
4.    Asuransi dengan Investasi (unit link) Syariah
Produk yang memberikan manfaat asuransi dan manfaat hasil investasi.
Sebagian premi yang dibayar dalam investasi ini dialokasikan untuk
dana tabarru’ dan sebagian dialokasikan sebagai investasi peserta.
5.    Asuransi Kerugian Syariah
Asuransi yang memberikan ganti rugi kepada tertanggung atas kerugian
harta benda yang dipertanggungjawabkan.
6.    Asuransi Syariah Berkelompok
Asuransi ini dirancang khusus untuk peserta kumpulan seperti perusahaan,
organisasi, maupun komunitas. Dengan jumlah peserta yang lebih banyak
asuransi ini lebih murah bila dibandingakan dengan asuransi syariah
individu.
7.    Asuransi Haji dan Umroh
Asuransi ini memberikan perlindungan finansial bagi jama’ah haji/umroh
atas musibah yang terjadi selama menjalankan ibadah haji/umroh. Khusus
asuransi haji telah diatur melalui fatwa MUI nomor 39/DSN-MUI/X/2002
tentang asuransi haji agar para jamaah mendapatkan ketenangan selama
menjalankan ibadah haji.

5
6
a. .

Anda mungkin juga menyukai