Anda di halaman 1dari 17

A.

PENGERTIAN Secara bahasa, takaful ( ) berasal dari akar kata ( ) yang artinya menolong, memberi nafkah dan mengambil alih perkara seseorang.1 Asuransi Takaful adalah pertanggungan yang berbentuk tolong-menolong, atau disebut juga dengan perbuatan kafal,yaitu perbuatan saling tolong menolong dalam menghadapi sesuatu resiko yang tidak diperkirakan sebelumnya.2 Menurut Fatwa DSN MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang pedoman umum asuransi syariah Asuransi Syariah (Tamin,Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling

melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan /atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.3 Menurut Syekh Abu Zahra, yang dimaksud dengan al-Takaful al-Ijtima`i itu ialah bahwa setiap individu suatu masyarakat berada dalam jaminan atau tanggungan masyarakatnya. Setiap orang yang memiliki kemampuan menjadi penjamin dengan suatu kebajikan bagi setiap potensi kemanusiaan dalam masyarakat sejalan dengan pemeliharaan kemaslahatan individu, dalam hal menolak yang merusak dan memelihara yang baik agar terhindar dari berbagai kendala pembangunan masyarakat yang dibangun diatas dasar-dasar yang benar.4 Ungkapan yang paling tepat untuk makna al-Takaful al-Ijtima`i kata Syekh Abu Zahra ialah sabda Nabi SAW: ( Seorang mumin dengan mumin yang lain ibarat sebuah bangunan, satu bagian menguatkan bagian yang lain (HR Muslim dari Abu Musa al-Asyari) ( )
1

Kamus bahasa arab Pasaribu,chairuman dan suhrawadi k. Lubis,hukum perjanjian dalam islam,(Jakarta:sinar grafika,2000)hlm 94 Fatwa DSN MUI no.21/DSN-MUI/X/2001 tentang pedoman asuransi syariah Abu,Zahrah Muhammad.At-Takaful al-Ijtimai fil islam.

3 4

Perumpamaan orang beriman dalam kasih sayang, saling mengasihi dan mencintai bagaikan tubuh (yang satu); jikalau satu bagian menderita sakit maka bagian lain akan turut menderita (HR. Muslim dari Numan bin Basyir)

Jadi dengan kata lain takaful itu merupakan Asuransi yang bersifat syariah / islam. Di dalam asuransi takaful ini para peserta bertanggung jawab diantara mereka sendiri. Takaful dalam pengertian fiqih muamalah adalah saling memikul resiko diantara sesama muslim sehingga antara satu dengan yang lainnya menjadi

penanggung atas resiko yang lainnya. Saling pikul resiko dimaksud dilakukan atas dasar tolong menolong dalam kebaikan dengan cara, setiap orang mengeluarkan dana kebajikan yang ditujukan untuk menanngung resiko tersebut, gambling (maishir), riba dan komersial. Asuransi takaful sangat berbeda dengan asuransi konvensional, karena dalam asuransi takaful ini prinsipnya yaitu saling tolong menolong. Perbedaan prinsip ini dapat dilihat dari aspek : 1. Unsur ketidakpastian (gharar) Dalam asuransi konvensional,perjanjian asuransi jiwa termasuk akad Tabadduli atau akad pertukaran yaitu pertukaran pembayaran premi dengan uang pertanggungan. Di dalam akad ini terdapat unsur

ketidakpastian (gharar), karena nasabah mengetahui secara pasti berapa besarnya jumlah pertanggungannnya, tetapi tidak mengetahui jumlah seluruh premi yang akan dibayarkan. Hanya Allah lah yang mengetahui batas waktu seseorang akan meninggal. Sedangkan dalam asuransi takaful, kontraknya didasarkan kepada akad takafuli atau tolong-menolong dan saling menjamin. Dalam prinsip takafuli ini semua peserta asuransi menjadipenolong dan penjamin satu sama lain. Contohnya, seorang peserta bernama A meninggal dunia, maka peserta lainnya harus ikut membantunya dan begitu pulasebaliknya.

2. Unsur Gambling (Maishir) Dalam asuransi konvensional pihak yang satu mengalami keuntungan sedangkan pihak yang lain menerima kerugian. Misalnya seorang pemegang polis, karena sebab-sebab tertentu membatalkan kontraknya
2

sebelum masa Reversing Period, biasanya pada tahun ketiga, maka yang bersangkutan tidak akan menerima kembali uang yang telah dibayarkan kecuali hanya sebagian kecil. Sedangkan dalam asuransi takaful Reversing Period bermula dari awal bahwa setiap peserta mempunyai hak untuk mendapatkan cash value dan mendapatkan semua uang yang telah dibayarkan, kecuali hanya sebagian kecil, yang sudah dimasukkan kedalam rekening khusus peserta dalam bentuk derma. 3. Unsur Riba Dalam asuransi konvensional terdapat usaha dari investasi dengan meminjamkan dananya atas dasar bunga. Sedangkan dalam asuransi takaful tidak terdapat usaha dan investasi yang menerapkan sistem bunga. 4. Unsur Komersial Dalam asuransi konvensional unsur komersialnya masih menonjol sebagai akibat dari penerapan sistem bunga. Sedangkan dalam asuransi takaful unsur komersial tertutup oleh unsur taawun, atau pertolongan sebagai akibat dari penerapan konsep mudharabah dengan sistem bagi hasil keuntungan. Asuransi takaful ini lahir karena adanya keraguan umat islam terhadap kedudukan asuransi karena asuransi dikhawatirkan mengandung unsur-unsur ketidakpastian (gharar) Takaful ditegakkan atas dasar tiga prinsip, yaitu: 1. Saling bertanggung jawab 2. Saling bekerja sama dan saling membantu 3. Saling melindungi Manfaat dari asuransi takaful 1. Untuk menyediakan tempat menyimpan atau menabung bagi peserta secra teratur dan aman, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, baik masa kini maupun mendatang.

2. Untuk persiapan masa depan ahli waris peserta, jika sewaktu-waktu peserta dipanggil Tuhan atau meninggal dunia. 3. Untuk persiapan bagi peserta jika sewaktu-waktu mendapatkan musibah baik terhadap diri maupun hartanya, tersedia dana untuk menanggulanginya. 4.Jika dalam masa tertanggung peserta masih hidup dia akan memperoleh kembali bagian simpanan uang yang telah terkumpul beserta keuntungan dan kelebihannya. Akad-akad asuransi syariah . Dalam asuransi syariah terdapat beberapa akad yang hendaknya kita ketahui bersama yaitu antara lain ; 1. Akad yang dilakukan antara peserta dengan perusahaan terdiri atas akad tijarah dan / atau akad tabarru'. 2. Akad tijarah yang dimaksud dalam point 1 adalah mudharabah. Sedangkan akad tabarru adalah hibah. 3. Dalam akad, sekurang-kurangnya harus disebutkan : a. hak & kewajiban peserta dan perusahaan; b. cara dan waktu pembayaran premi; c. jenis akad tijarah dan / atau akad tabarru serta syarat -syarat yang disepakati, sesuai dengan jenis asuransi yang diakadkan. 4. Dalam asuransi syariah yang menggunakan model saving terdapat akad wakalah bil ujrah. 5. akad tabarru didalamnya merupakan akad dhoman( jaminan) Beberapa istilah pokok yang harus dipahami untuk bisa mengenal usaha perasuransian syariah antara lain : 1. Peserta asuransi ; adalah pihak pertama yang berbagi resiko dan mempunyai hak untuk menerima sejumlah uang dari perusahaan asuransi sebagai ganti rugi atas terjadinya suatu resiko sebagaimana tercantum dalam perjanjian. Peserta asuransi disebut juga sebagai pemegang polis. Dalam asuransi syariah peserta asuransi (participants) minimal dalam
4

keadaan tertentu memiliki hak yang sama dengan perusahaan termasuk dalam hak perolehan keuntungan dari dana yang direasuransikan perusahaan asuransi apabila tidak terjadi klaim. 2. Perusahaan asuransi , sebagai pengelola risk sharing. Dalam asuransi syariah perusahaan asuransi adalah pengelola (operator) dana yang berhak memperoleh imbalan tertentu dalam bentuk fee dan/atau bagi hasil. 3. Al-kafalah , adalah suatu kepentingan yang menjadi dasar berlakunya suatu pertanggungan asuransi . 4. Underwriting adalah proses penafsiran jangka hidup seorang calon peserta yang dikaitkan dengan besarnya resiko untuk menentukan besarnya premi. 5. Polis asuransi ; adalah surat perjanjian antara pihak yang menjadi peserta asuransi dengan perusahaan asuransi . 6. Premi asuransi; adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan peserta asuransi untuk mengikat kewajiban pengelola dalam membayar ganti rugi atas terjadinya resiko. 7. Jangka waktu pertanggungan yang menunjukkan lamanya suatu perjanjian asuransi berlaku. Masa pertanggungan akan habis saat jangka waktu yang ditetapkan habis. 8. Tanggal dikeluarkan polis adalah tanggal yang tercantum pada polis saat dikeluarkan atau diterbitkan oleh perusahaan asuransi. 9. Manfaat asuransi atau jumlah uang pertanggungan merupakan jumlah uang yang dinyatakan dalam polis sebagai proteksi maksimum yang akan dibayarkan perusahaan asuransi kepada peserta sebagai ganti rugi atas terjadinya suatu resiko. 10. Agen asuransi adalah seseorang atau badan hukum yang kegiatannya memberikan jasa dalam memasarkan jasa asuransi untuk dana atas nama perusahaan asuransi. 11. Aktuaria adalah pegawai asuransi yang bertugas utama yang melaksanakan perhitungan keuangan perusahaan. 12. Reasuransi pada prinsipnya adalah pertanggungan ulang atau pertanggungan yang diasuransikan atau sering disebut dengan asuransi dari asuransi.

B. DASAR HUKUM Surah Al-Maidah ayat 2

Artinya: dan tolong menolong kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu Allah. Sesunnguhnya siksa Allah amat pedih. Allah SWT memerintahkan kepada hamba-Nya untuk senantiasa melakukan persiapan untuk menghadapi hari esok. Allah berfirman dalam surat al Hasyr ayat 18: Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dibuat untuk hari esok (masa depan). Dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mengetahui yang kamu kerjakan [al Hasyr: 18]

Ayat di atas dikaitkan oleh sebagian umat Islam dengan aktivitas menabung atau berasuransi. Menabung adalah upaya mengumpulkan dana untuk kepentingan mendesak atau kepentingan yang lebih besar di masa depan, sedangkan asuransi adalah upaya berjaga-jaga jika suatu musibah datang menimpa, di mana hal ini membutuhkan perencanaan dan kecermatan.5 Menurut tafsir Ibnu Katsir ayat ini mempunyai maksud: Allah SWT berfirman, Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah. Allah SWT memerintahkan untuk bertakwa kepada-Nya. Pengertian takwa ini mencakup sesuatu yang telah diperintahkan dan meninggalkan sesuatu yang telah dilarang. Allah SWT berfirman, dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dibuat untuk hari esok (masa depan), yaitu, hisablah dirimu sebelum dihisab oleh Allah, dan lihatlah apa yang telah kamu tabung untuk diri-diri kamu,
5

Sakir,Muhammad Sula,asuransi syariah, hlm 86

berupa amal shaleh, untuk hari di mana kamu akan kembali dan berhadapan dengan Tuhan kamu.6 Dalam QS. Ali Imran (3 : 37): "Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya."

Dalam ayat di atas, kata kafala bermakna memelihara. Dan memelihara memiliki makna yang lebih mendalam dibandingkan dengan sekedar menjaga. Karena memilihara memiliki unsur adanya rasa menyayangi, sebagaimana orang tua memilihara anak kandungnya.

Dengan demikian, maka takaful' adalah saling menjaga dan memelihara antara sesama muslim dengan landasan saling sayang menyayangi diantara mereka.

Dalam QS. Ali Imran (3 : 44): "Padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa."

Dalam QS. Annisa (4 : 85): Dan barangsiapa yang memberi syafa'at yang buruk, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) daripadanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dalam QS. Al-Qashas (28 : 12): "dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui
6

Ar-Rifai,Ringkasan tafsir ibnu katsir jilid 4, (jakarta:2000), hlm 658

(nya) sebelum itu; maka berkatalah saudara Musa: "Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?".

Dalam QS. Shad (38 : 23): "Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja. Maka dia berkata: "Serahkanlah kambingmu itu kepadaku (untuk aku pelihara) dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan".

Dalam QS. An-Nahl (16 : 91): "Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah (mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpah itu)."

Thaha (20 : 40): "(yaitu) ketika saudaramu yang perempuan berjalan, lalu ia berkata kepada (keluarga Fir`aun): 'Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan memeliharanya?"

Dalam QS. Al-Hadid (57 : 28): "Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia

mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Ayat di atas menunjukkan bahwa arti kata kafala ( )adalah adalah bagian. Dan dalam bertakaful, seseorang harus merasa menjadi bagian dari orang lain. Sehingga terwujudlah kehidupan yang bertaawun satu sama lainnya, seperti satu tubuh sebagaimana yang digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya.

Pelaksanaan takaful dalam sebuah riwayat digambarkan oleh suatu hadist sebagai berikut:

) (

Dari An-Numan bin Basyir ra., Rasulullah S.A.W bersabda: perumpamaan persaudaraan kaum muslimin dalam cinta dan kasih sayang diantara mereka adalah seumpama satu tubuh. Bilamana salah satu bagian tubuh merasakan sakit, maka akan dirasakan oleh bagian tubuh yang lainyya, seperti ketika tidak bisa tidur atau ketika demam. (HR.Muslim) C. KEDUDUKAN/KEHUJJAHANNYA Menurut Taqiyyudin An-Nabhani menyatakan bahwa asuransi adalah muamalah yang bathil berdasarkan 2 perkara, yaitu7: 1. Karena tidak terpenuhinya akad dalam asuransi sebagai akad yag sah menurut syara. 2. Karena akad dalam asuransi tidak memenuhi syarat bagi sahnya akad jaminan (dhaman). Dan juga didalam asuransi terdapat berbagai macam bentuk judi, maishir, unsur komersil, dan juga riba. Oleh karena itu banyak kalangan ulama yang mengharamkan asuransi. Karena pada prinsipnya asuransi itu tidak sesuai dengan prinsip-prinsip islam.

Taqiyudin An-Nabhani,An-nidzamu Al-Iqtishady fi Al-Islam

Maka sebagai alternatif dari masalah diatas maka lahirlah asuransi syariah takaful sebagai solusi atas permasalahan tersebut. Karena didalam asuransi takaful berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip syariat islam, seperti prinsip jaminan, syrkah, bagi hasil, dan tawun atau takaful ( saling menanggung ). Takaful dapat berarti saling menanguung atau menanggung bersama. Karena itu pengertian takaful dapat digolongkan kedalam bentuk asuransi saling menanggung antara peserta dengan peruusahaan asuransi. Takaful dengan pengertian seperti ini sesuai dengan firman Allah SWT QS. Al-Maidah/ 5 : 2 :

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran." Jadi berdasarkan ayat diatas manusia diperintahkan oleh Allah S.W.T untuk saling tolong menolong dalam hal kebaikan. Dan prinsip yang dipakai dalam asuransi syariah takaful yaitu saling tolong-menolong atau saling menanggung satu sama lainnya. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa asuaransi takaful ini tidak haram karena prinsip-prinsip yang ada didalamnya sesuai dengan syariat islam sehingga tidak perlu ada keraguan lagi mengenai kedudukan dari asuransi syariah takaful karena prinsip dalam asuransi takaful ini adalah saling tolong menolong dan anjuran untuk saling tolong-menolong itu merupakan salah satu perintah oleh Allah S.W.T maka asuransi takaful ini hukumnya adalah halal atau diperbolehkan dalam islam. D. PEMIKIRAN ULAMA KLASIK dan KONTEMPORER Tujuan asuransi sangatlah mulia, karena bertujuan untuk tolong-menolong dalam kebaikan. Namun persoalan yang dipertikaikan lebih lanjut oleh para Ulama adalah bagaimana instrumen yang akan mewujudkan niat baik dari asuransi tersebut; baik itu bentuk akad yang melandasinya, sistem pengelolaan dana, bentuk manajemen dan lain sebagainya. Dari permasalahan instrumen pendukung inilah para Ulama terbagi kepada 2 kelompok besar

10

Kedua kelompok dimaksud, masing-masing mempunyai dasar hukum dan memberikan alasan-alasan hukum sebagai penguat terhadap argument atau pendapat yang disampaikannya. Disamping itu, ada yang berpendapat membolehkan asuransi yang bersifat social (ijtimai) dan mengharamkan asuransi yang bersifat komersial (tijari) serta ada pula yang meragukannya (syubhat).8

1. Kelompok yang membolehkan asuransi syariah : Antara lain dikemukakan oleh Ibnu Abidin, Wahab Khalaf, Mustafa Ahmad Zarqa (guru besar Universitas Syirya), Syaikh Abdurrahman Isa (guru besar Universitas al-azhar Mesir), Prof. Dr. Muhammad Yusuf Musa (guru besar Universitas Kairo), Syaikh Abdul Khalaf, dan Prof. Dr. Muhammad al-Bahi, Pada dasarnya, mereka mengakui bahwa asuransi merupakan suatu bentuk muamalat yang baru dalam islam dan memiliki manfaat serta nilai positif bagi ummat selama di landasi oleh praktik-praktik yang sesuai dengan nilai-nilai islam Argumentasi yang mereka pakai dalam membolehkan asuransi menurut Faturrahman Djamil adalah sebagai berikut9

a. Tidak terdapat nash Alquran atau hadits yang melarang asuransi. b. Dalam asuransi terdapat kesepakatan dan kerelaan antara kedua belah pihak. c. Asuransi menguntungkan kedua belah pihak d. Asuransi mengandung kepentingan umum, sebab premi-premi yang terkumpul dapat di investasikan dalam kegiatan pembangunan. e. Asuransi termasuk akad mudharabah antara pemegang polis dengan perusahaan asuransi. f. Asuransi termasuk usaha bersama yang di dasarkan pada prinsip tolong-menolong.

8 9

Rodoni,Ahmad dan Hamid,Abdul,lembaga keuangan syariah,(jakarta:zikrul hakim) hlm 100 Ali,Zainudin,hukum asuransi syariah,(jakarta:sinar grafika)hlm 81

11

Dalam Islam,asuransi haruslah bertujuan kepada konsep tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. 2.Kelompok yang mengharamkan asuransi syariah : Ibnu Abidin, Ulama madzhab Hanafi berpendapat bahwa asuransi adalah haram, karena uang setoran peserta (premi) tersebut adalah iltizam ma lam yalzam (mewajibkan sesuatu yang tidak lazim / wajib) Muhammad Bakhit al-muthii (mufti Mesir) mengatakan bahwa akad asuransi yang menjamin atas harta benda pada hakikatnya termasuk dalam kafalah atau taaddi / itlaf. Muhammad al-Ghazali mengatakan bahwa asuransi adalah haram karena

mengandung riba. Beliau melihat riba tersebut dalam pengelolaan dana asuransi dan pengembalian premi yang disertai bunga ketika waktu perjanjian telah habis. Pengharaman asuransi berdasarkan atas 5 alasan10 a. Asuransi mengandung unsur perjudian yang dilarang dalam islam. b. Asuransi mengandung unsur riba yang dilarang dalam islam. c. Asuransi termasuk jual beli atau tukat-menukar mata uang tidak secara tunai. d. Asuransi objek bisnisnya tergantung pada hidup dan matinya seseorang,yang berarti mendahului takdir Allah SWT. e. Asuransi mengandung eksploitasi yang bersifat menekan.

Pelarangan praktik asuransi berdasarkan atas 4 alasan11 a. Asuransi tak lain adalah riba berdasarkan kenyataan bahwa tidak ada kesetaraan antara kedua pihak yang terlibat, padahal kesetaraan demikian wajib adanya. b. Asuransi juga merupakan perjudian, karena ada penggantungan kepemilikan pada munculnya resiko.

10 11

Zainudin,Ali,hukum asuransi syariah,(jakarta:sinar grafika,2008) hlm 80 ibid

12

c. Asuransi adalah pertolongan dalam dosa, karenaperusahaan asuransi meskipun milik Negara, tetap merupakan institusi yang mengadakan transaksi dengan riba. d. Dalam asuransi jiwa juga terdapat unsure risywah, karena kompensasi di dalamnya adalah sesuatu yang tidak dapat dinilai 3.Kelompok ulama yang berpendapat bahwa asuransi yang diperbolehkan dalam islam adalah asuransi yang bersifat sosialdan yang tidak diperbolehkan dalam islam adalah asuransi yng mempunyai unsur komersil. Pendukung pandangan tersebut adalah Muhammad Abu Zahroh dengan alasan bahwa asuransi yang bersifat sosial diperbolehkan karena jenis asuransi sosial tidak mengandung unsur-unsur yang dilarang oleh islam. Sedangkan asuransi yang bersifat komersial dilarang dalam islam karena terdapat nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai islam. 4.Kelompok ulama yang berpendapat bahwa asuransi termasuk subhat Alasannya karena tidak ada dalil-dalil syari yang secara jelas mengharamkan atau yang menghalalkan asuransi. Oleh karena itu kita harus berhati-hati jika berhubungan dengan asuransi.

E. PRINSIP TAKHARUJ dan MUBARAAH DALAM HUBUNGAN ANTARA ANGGOTA TAKAFUL Al-Takharruj pada perinsipnya merupakan salah satu bentuk pembagian harta warisan secara damai berdasarkan musyawarah antara para ahli waris. Al-Taharruj adalah pengunduran diri seorang ahli waris dari hak yang dimilikinya, dan hanya meminta imbalan berupa sejumlah uang atau barang tertentu dari salah seorang ahli waris lainnya. Al-Takharruj merupakan perjanjian yang diadakan antara para ahli waris untuk mengundurkan diri atau membatalkan diri dari hak warisnya dengan suatu pernyataan resmi (kuat) dan dilakukan dengan ikhlas, sukarela dan tanpa paksaan. Jadi, takharuj adalah suatu perjanjian damai antar para ahli waris atas

keluarnya atau mundurnya salah seorang ahli waris atau sebagaian ahli waris untuk tidak menerima hak bagiannya dari harta warisan peninggalan pewaris dengan syarat mendapat imbalan tertentu berupa sejumlah uang atau barang dari ahli waris lain. Bentuk-Bentuk Takharuj
13

Takharuj merupakan perjanjian antara para ahli waris, ahli waris yang menyatakan diri keluar, mendapat imbalan atau pembayaran dari ahli waris lain. Bentuknya adalah: 1. Perjanjian dua pihak. Pembagian harta warisan dalam bentuk ini adalah terdapat dua pihak, pihak pertama adalah ahli waris yang menyatakan diri keluar dari hak untuk menerima warisan dan menyerahkan bagian warisannya kepada pihak kedua atau ahli waris lain. Selanjutnya pihak kedua (ahli waris lain) menyerahkan sesuatu sebagai tebusan atas harta warisan yang telah diserahkan kepada ahli waris pihak pertama. 2. Perjanjian jual beli. Takharuj dalam bentuk ini adalah seakan-akan terjadi trasanki jual beli. Pihak ahli waris pertama yang telah menyerahkan bagian harta warisannya kepada pihak ahli waris kedua menerima pembelian atau harta yang diberikan oleh pihak ahli waris yang kedua. 3. Perjanjian tukar menukar. Al-takharuj juga dapat berbentuk tukar menukar barang harta warisan atau barter. Dalam bentuk ini, pihak yang telah menyatakan keluar atau mundur dari menerima harta warisan pewaris menerima tebusan atau barter sebagai alat penukar dari harta warisan yang seharusnya menjadi bagiannya. Tebusan atau barter itu diberikan oleh ahli waris lain yang tidak mengundurkan diri

14

KESIMPULAN Asuransi takaful yaitu asuransi adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan prinsip-pronsip syariah. Asuransi takaful ini merupakan alternatif dari praktek asuransi konvenional yang didalamnya terdapat unsur gharar, maishir, komersil dan riba. Dalam asuransi takaful semua prinsip yang ada didalamnya sesuai dengan prinsip dan nilai-nilai islam. Karena dalam asuransi takaful ini prinsipnya yaitu tolong menolong dan saling menanggung. Jadi asuransi takaful ini dihalalkan karena prinsipnya tolong-menolong, walaupun tidak ada ayat yang menjelaskan secara khusus mengenai asuransi ini akan tetapi karena prinsip dasarnya sesuai dengan nilai islam maka asuransi ini dianggap sebagai asuransi yang halal untuk dimplikasikan atau diikuti oleh umat islam. SARAN

15

DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran dan Terjemahannya Ali,Zainudin.Hukum Asuransi Syariah.Jakata:Sinar Grafika.2008 Sumitro,Warkum.Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait (BAMUI & TAKAFUL) di Indonesia.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.2000 Pasaribu,Chairuman,Suhrawadi,K.Lubis.Hukum Grafika.2003 Rodoni,Ahmad,Hamid,Abdul.Lembaga Keuangan Syariah.Jakarta:Zikrul Hakim.2005 Fatwa DSN MUI no.21/DSN-MUI/X/2001 tentang pedoman asuransi syariah Sakir,Muhammad Sula,konsep asuransi dalam islam.Bandung:PPM . Ar-Rifai,Ringkasan tafsir ibnu katsir jilid 4, (jakarta:2000) Taqiyyudin,Imam.Kifayat Al-Ahyar fi Al-Ghayat.Bandung:Al-Maarif Abu,Zahrah Muhammad.At-Takaful Al-Ijtimai Fil Islam.Kairo:Darul Qaumiyyah lil Tibaah wal Nasyr. Perjanjian Dalam Islam.Jakarta:Sinar

16

TUGAS INDIVIDU

MAKALAH FIQH MUAMALAH O L E H BAYU (11 203 030)

DOSEN PEMBIMBING

Iza Hanifudin Ph.D

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH KONSENTRASI AKUNTANSI SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR (STAIN) 2013

17

Anda mungkin juga menyukai