“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang batil dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada
hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu
dengan jalan berbuat dosa, padahal kamu mengetahui” (al-Baqarah: 188)
Pendidikan Akidah
Dari sini, kita melihat perlunya pendidikan keimanan untuk mengarahkan
ekonomi sesuai dengan yang diinginkan islam.
Imanlah yang membuat pengusaha mempunyai akal untuk melihat diri, harta, dan
kehidupan ini dengan kacamata kapitalis. Imanlah yang membuat mereka tidak hanya
berfikir kebendaan dan tidak hanya mengumpulkan uang sebanyak – banyaknya, imanlah
yang membuat manusia memiliki hati untuk bertindak bertenggang rasa.
1.Unsur Materi
Allah sekali-kali tidak menciptakan keindahan dan rezeki di bumi lai Ia
mengharamkannya bagi hamba-Nya. Sesungguhnya, yang mengharamkan rezeki dan
keindahan itu adalah setan yang dikutuk oleh Allah. Islam membolehkan manusia
memanfaatkan nikmat dunia ini dalam batas-batas yang diahalalkan-Nya dan menjauh
dari hal yang diharamkan-Nya.
Secara garis besar ada 7 kenikmatan yang berawal dari unsur materi itu sendiri
a.nikmat makan dan minum yang terdiri dari kelezatan daging, buah, susu, madu, air dan
lain-lain.
b.nikmat pakaian dan perhiasan
c.nikmat tempat tinggal.
d.nikmat kendaraan.
e.nikmat berumah tangga.
f.bersuka ria
g.nikmat keindahan dan perhiasan.
Zuhud menurut pemahaman Islam
Inilah pandangan islam tentang kenikmatan dunia, Islam tidak menyerang orang
yang hidup dalam lingkaran dunia yang halal, yang diserang adalah manusia yang terlalu
mencintai dunia.
2.Unsur Spiritual
Sesungguhnya fondasi kebahagiaan hidup terletak di kedamaian, kelapangan dada,
ketenangan hati.
Jika manusia menginginkan kebahagiaan maka ia tidak akan memperolehnya dengan cara
mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya.
Harta yang cukup bagi orang mukmin untuk mencapai kebahagiaan adalah harta yang
cukup bagi dirinya sendiri sehingga ia tidak perlu meminta-minta kepada orang lain.
Salah satu sedi utama ekonomi Islam adalah sifatnya yang pertengahan (keseimbangan)
PRODUKSI
Islam tidak campur tangan, Islam memberikan kebebasan kepada setiap manusia
untuk membuat aturan main sesuai dengan kreativitas, tingkat keilmuan, situasi, dan
kondisi. “kamu lebih tau tentang urusan duniamu”
Pada dasarnya agama lebih memfokuskan tujuan daripada sarana. Misalnya Islam
mengajak umatnya untuk berjihad, namun tidak menetapkan sarana untuk melaksanakan
jihad itu, apakah menggunakan pedang, bom, atau senjata.
Islam menganjurkan umatnya untuk bekerja, berusaha, serta mengikuti sunatullah dan
hukum kausalitas. Dan itu semua tidak bertentangan dengan sikap tawakal.
TARGET BERPRODUKSI
Produksi mempunyai 2 tujuan utama :
1. Target swasembada individu
2. Target swasembada masyarakat dan umat
Kehidupan manusia di dalam lapangan ekonomi mempunyai emapt standar yang satu
dengan lain sangat berbeda:
• Standar primer
• Standar yang cukup (kafaf: rezeki yang sekedar Mencukupi)
• Standar Swasembada atau mapan
• Standar mewah (swadaya) diantaranya:
-cukup makan
-cukup air
-cukup sandang
-cukup papan atau tempat tinggal
-cukup uang untuk berumah tangga
-cukup uang untuk menuntut ilmu
-pengobatan apabila sakit
-tabungan haji dan umrah
NORMA DAN ETIKA DI BIDANG KONSUMSI
Fi sabilillah
a. Dalam bentuk perintah dan peringatan “dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu
sendiri dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik”
b. Dalam bentuk ingkar dan anjuran “dan mengapa kamu tidak menafkahkan ,
sebagian hartamu pada jalan Allah, padahal Allahlah yang mempusakai
(mempunyai) langit dan bumi”
c. Dalam bentuk ganjaran mulia “Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji.
Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah
Maha Kuasa Luas Karunia-Nya lagi Maha Mengetahui”
d. Dalam bentuk ancaman keras “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak
dan tidak menafkakannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka,
bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih. Pada hari dipanaskannya dahi
mereka, lambung dan punggung mereka lalu dikatakan kepada mereka.’inilah
harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu aendiri, maka rasakanlah
sekarang akibat dari apa yang kamu simpan itu’ ”
Tanda kemewahan
• Cawan dari emas
• Kasur dari bahan sutra murni
• Gelang emas dan pakaian sutra bagi laki-laki
a. Pendidikan moral
b. Pendidikan Masyarakat
c. Pendidikan Ekonomi
d. Pendidikan Kesehatan
e. Pendidikan Militer dan Politik
SIKAP SEDERHANA
1. Sikap Sederhana dalam Membelanjakan Uang pada Saat Krisis
2. Kebebasan Individu dan Kemaslahatan Orang Banyak
“individu bebas membelanjakan hartanya” dalam hal kebaikan yang dihalakan
Allah. Namun prinsip ini memiliki batasan dengan larangan membelanjakan harta
jika merusak kemaslahatan orang banyak
3. Sederhana dalam Menggunakan Uang Negara
4. Menetapkan Hukum di Samping Bimbingan dan Pengarahan
Islam tidak hanya memberikan bimbingan dan pengarahan atau menyandarkan
pada insting keagamaan, tetapi juga menetapkan undang-undang bagi mereka
yang hidup berfoya-foya
5. Pemblokiran Harta Dalam Fiqih Islam
• Demi kemaslahatan pribadi
• Demi kemaslahatan Orang Lain
EKONOMI SYARIAH
Tugas Rangkuman
Yoserizal 3197009