Anda di halaman 1dari 23

Sistem Ekonomi Bercirikan Ketuhanan

A.HUBUNGAN EKONOMI DENGAN KETUHANAN

Bertitik tolak dari Paham Ketuhanan


Ekonomi islam adalah ekonomi yang berdasarkan ketuhanan. Sistem ini bertitik
tolak dari allah, bertujuan akhir kepada allah, dan menggunakan sarana yang tidak lepas
dari syariat allah.
Semua aktifitas ekonomi tidak lepas dari ketuhanan bertitik tolak dan berakhir di
ketuhanan
Banyak ayat yang menunjukkan bahwa rezeki yang diperoleh berawal dan
kembali kepada allah. Ketika seorang muslim hendak membeli dan menjual, menyimpan
dan meminjam atau menginvestasikan uangnya ia selalu berdiri pada batas – batas yang
telah ditetapkan allah.

Ekonomi Penunjang Akidah


Ekonomi dalam pandangan islam bukanlah tujuan akhir dari kehidupan ini tetapi
suatu perlengkapn kehidupan.

Ekonomi yang berlandaskan akidah


Ekonomi merupakan bahagian dari kehidupan dan tidak bisa dilepaskan dari
kehidupan, namun ia bukanlah fondasi bangunan dan bukan tujuan risalah islam

Akidah sebagai asas


a) Percaya kepada tuhan Yang Maha Tinggi
Yang menciptakan dan menyempurnakan penciptaan Nya, dan menentukan qadar
masing – masing serta pemberi petunjuk.
b) Percaya bahwa manusia bukan hanya bentuk fisik
Bukan hanya kerangka yang terdiri dari tulang, daging dan persendian. Manusia
juda adalah ruh tinggi yang menempati kerangka ini.
c) Yakin bahwa seluruh manusia adalah hamba – hamba dari satu tuhan
Dibebaskan dari penyembahan selain kepada allah. Semua sama dalam peciptaan
dan akan kembali kepadaNya.
d) Allah tidak membiarkan manusia sia – sia
Tidak meninggalkan mereka merana tanpa suatu kepastian, tetapi allah mengutus
untuk mereka seorang yang menunjukkan kepada mereka tujuan dan jalan yang
harus ditempuh.
e) Bahwa risalah – risalah Allah ditutup dengan risalah yang universal dan
menyeluruh, yaitu risalah Muhammad, risalah yang menyempurnakan risalah nabi
– nabi sebelumnya
f) Sesungguhnya tugas manusia dalam kehidupan ini bukanlah untuk makan dan
menikmati kehidupan sebagaimana makhluk lainnya
Tetapi adalah menyembah allah yang satu , berbuat kebajikan dan mendapatkan
ridhaNya.
g) Sesnungguhnya mati bukanlah akhir atau penutup kehidupan.

Keimanan sebelum kekuasaan


Hal lain yang terlihat jelas dalam ekonomi yang menganut paham ketuhanan ialah
“perasaan selalu ada yang mengawasi”, sikap ini muncul dari keimanan seseorang kepada
Tuhannya.
Allah berfirman:

“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang batil dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada
hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu
dengan jalan berbuat dosa, padahal kamu mengetahui” (al-Baqarah: 188)
Pendidikan Akidah
Dari sini, kita melihat perlunya pendidikan keimanan untuk mengarahkan
ekonomi sesuai dengan yang diinginkan islam.
Imanlah yang membuat pengusaha mempunyai akal untuk melihat diri, harta, dan
kehidupan ini dengan kacamata kapitalis. Imanlah yang membuat mereka tidak hanya
berfikir kebendaan dan tidak hanya mengumpulkan uang sebanyak – banyaknya, imanlah
yang membuat manusia memiliki hati untuk bertindak bertenggang rasa.

PEMIKIRAN ISTIKHLAF DALAM HARTA ALLAH


Dari norma ketuhanan dalam islam muncul norma istikhlaf. Norma ini
menyatakan bahwa apa yang dimiliki manusia hanya titipan Allah.

1.Dasar pemikiran Istikhlaf


Sebagaimana diterangkan bahwa Allah – lah Yang Maha Pemilik seluruh apa dan
siapa yang ada di dunia ini: langit, bumi, manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan batuan dan
sebagainya.
Seluruh pekerjaan manusia dalam aktivitas produksi tidak lebih daripada mengubah suatu
benda dari bentuk dan tempat semula menjadi barang baru.

2.Pendapat Para Ulama


Penulis kitab al-kasysyaf menafsirkan kata mustakhlafina fihi dengan: “harta yang
ad apada tanganmu adalah harta Allah. Allah menjadikan kamu sebagai Wakil-Nya untuk
memegang harta itu, untuk menikmatinya, dan untuk menjadi khalifah-Nya. Sekali-kali
harta itu bukan harta kamu. Kamu tidak lebih dari sekedar wakil. Maka nafkahkanlah ia
pada jalan Allah dan ringankanlah tangan untuk melaksanakan itu.”

3.Tersebarnya Paham Istikhlaf di Kalangan Orang Miskin


Dikalangan awam umat islam tersebut hadits qudsi yang berbunyi, “Harta itu milik-Ku,
fakir miskin asuhan-Ku, orang-orang yang kaya wakil-wakil-Ku, maka apabila wakil-
wakil-Ku bakhil atas asuhan-Ku, akan Aku timpakan saksi-Ku dan aku tidak peduli”
Sayangnya para pengemis dibeberapa Negara islam memanfaatkan hadits ini untuk
keperluan meminta-minta engan mengharapkan belas kasih orang-orang kaya.

4.Pengaruh Pemikiran Istikhlaf dalam Kehidupan Ekonomi


Pemikiran Istikhlaf secara langsung telah membawa dampak positif terhadap
kehidupan perekonomian dan social umat islam. Di antaranya;
Pertama mengurangi sikap sombong dan bangga.
Kedua harta dianggap masalah yang ringan bagi pemiliknya. Jika diminta si pemilik
rumah akan dengan mudah mengeluarkan harta itu.
Ketiga memudahka golongan kaya untuk menrima perintah dan patuh terhadap undang-
undang karma perintah itu turun dari pemilik harta yang sebenarnya.
Keempat pemikiran istikhlaf dapat dijadikan landasan teori bagi negara Islam untuk
penetapan undang-undang cukai serta pajak terhadap orang yang mampu untuk
disalurkan kepada golongan yang tidak mampu, atau untuk mewujudkan kepentingan
umum.
Kelima, memberikan keabsahan kepada jamaah beriman untuk mengawasi orang kaya
yang melampaui batas dalam memperlakukan hartanya
Keenam, menguatkan hati fakir miskin dan mebenarkan tindakan mereka dalam meminta
hak kepada hak dari orang kaya atau dari Negara jika golongan ini tidak memberikan
bagian mereka.

5.Hukuman bagi Orang Kaya yang Tidak menegakkan Istikhlaf


Orang Kaya yang Tidak menegakkan Istikhlaf akan mendapat hukuman dari
pemilik harat hakiki, yang dapat berupa
Pertama musibah alam, maka harta mereka akan dimusnahkan dan diberikan kepada yang
lebih berhak.
Kedua, dijatuhkan oleh penguasa Islam sedangkan jamaah muslimin sebagai pengawas
untuk menegakkan hukum Allah.
Ketiga, yang paling berat dan pedih adalah hukuman akhirat. Pada hari itu akan
ditanyakan darimana hartannya didapatkan dan kemana dibelanjakan.
SISTEM EKONOMI BERDASARKAN ETIKA

A.EKONOMI DAN ETIKA


Yang membedakan isalm dengan materialisme adalah bahwa islam tidak pernah
memisahkan ekonomi dengan etika, sebagaimana tidak pernah memisahkan ilmu dan
akhlak.
Manusia muslim, individu maupun kelompok –dalam lapangan ekonomi atau bisnis,
disatu sisi diberi kebebasan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya. Namun disatu
sisi ia terikat dengan iman
Berikut beberapa contoh aturan islam :
1.Pada zaman dahulu musrik mekah selalu melakukan tawaf dengan bertelanjang tanpa
memakai sehelai benangpun karena mereka menganggap bahwa pakaian mereka penuh
dengan dosa dan hal keduniawian, hingga dating islam yang mekarang mereka tawaf
dengan cara mereka dan mewajibkan mereka bertawaf dengan memakai pakaian yang
wajar.
2.Pada masa itu juga para budak wanita diwajibkan untuk melakukan praktek prostitusi
dan untuk membayar pajak, hingga dilarang pada saat datangnya Islam.
3.Mewajibkan manusia menunaikan pekerjaan apapun yang mereka lakukan jika
datangnya waktu untuk shallat.
4.Dilarangnya meminum minuman keras, karena diliat hanya mendatangkan kerugian
baik bagi si peminum maupun bagi orang-orang dan lingkungan terdekatnya.

B.KEKAGUMAN NONMUSLIM TERHADAP ETIKA EKONOMI ISLAM


Para pakar ekonomi nonmuslim mengakui keunggulan system ekonomi Islam,
menurut mereka Islam telah sukses menggabungkan etika dan ekonomi, sementara
system kapitalis dan sosialis memisahkan keduanya.
SISTEM EKONOMI BERCIRIKAN KEMANUSIAAN

A.HUBUNGAN ANTARA KEMANUSIAAN DENGAN KETUHANAN


Selain bercirikan ketuhanan ekonomi Islam juga berkarakter kemanusiaan. Tujuan
ekonomi Islam adalah menciptakan kehidupan manusia yang aman dan sejahtera .
Manusia diwajibkan melaksanakan kewajiban melaksanakn tugasnya terhadap Tuhannya,
dirinya, keluarganya, umatnya dan seluruh umat manusia.

B.MENYEDIAKAN SARANA YANG BAIK UNTUK MANUSIA


Salah satu tanda yang jelas tentang ciri kemanusiaan pada ekonomi Islam ialah
penyediaan sarana yang baik untuk manusia.

1.Unsur Materi
Allah sekali-kali tidak menciptakan keindahan dan rezeki di bumi lai Ia
mengharamkannya bagi hamba-Nya. Sesungguhnya, yang mengharamkan rezeki dan
keindahan itu adalah setan yang dikutuk oleh Allah. Islam membolehkan manusia
memanfaatkan nikmat dunia ini dalam batas-batas yang diahalalkan-Nya dan menjauh
dari hal yang diharamkan-Nya.
Secara garis besar ada 7 kenikmatan yang berawal dari unsur materi itu sendiri
a.nikmat makan dan minum yang terdiri dari kelezatan daging, buah, susu, madu, air dan
lain-lain.
b.nikmat pakaian dan perhiasan
c.nikmat tempat tinggal.
d.nikmat kendaraan.
e.nikmat berumah tangga.
f.bersuka ria
g.nikmat keindahan dan perhiasan.
Zuhud menurut pemahaman Islam
Inilah pandangan islam tentang kenikmatan dunia, Islam tidak menyerang orang
yang hidup dalam lingkaran dunia yang halal, yang diserang adalah manusia yang terlalu
mencintai dunia.

2.Unsur Spiritual
Sesungguhnya fondasi kebahagiaan hidup terletak di kedamaian, kelapangan dada,
ketenangan hati.
Jika manusia menginginkan kebahagiaan maka ia tidak akan memperolehnya dengan cara
mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya.
Harta yang cukup bagi orang mukmin untuk mencapai kebahagiaan adalah harta yang
cukup bagi dirinya sendiri sehingga ia tidak perlu meminta-minta kepada orang lain.

EKONOMI BERSIFAT PERTENGAHAN (KESEIMBANGAN)

A.PAHAM KAPITALIS, SOSIALIS, DAN ISLAM

Salah satu sedi utama ekonomi Islam adalah sifatnya yang pertengahan (keseimbangan)

1. Individualisme Fondasi Asas Kapitalis


Sifat kapitalis ini tidak mementingkan apa dan siapa kecuali laba dalam jumlah
yang besar. Segala cara dihalalkan untuk mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya.
Ingtaan mereka hanya tertuju pada uang. Uanglah yang membuat mentelesaikan segala
urursan, uanglah yang bisa menciptakan Negara makmur dan kehidupan tenang.

2.Sosialis Menolak Hak Individu


Jiwa peraturan sosialisme bersikap buruk sangka terhadap individu. Kaum sosialis
merampas segala hak pribadi demi mencapai kemaslahatan bersama, dalam hal ini
Negara. Visi mereka “adalah kemaslahatan bersama di atas kemslahatan individu.”
3.Asas Tatanan Ekonomi islam: Pertengahan dan Keseimbangan yang Adil
Ekonomi yang moderat tidak menzalimi masyarakat khususnya kaum lemah
sebagaimana yang terjadi pada masyarakat kapitalis. Islam juga tidak menzalimi hak
individu sebagaimana yang dilakukan oleh kaum sosialis, terutama komunis, tetapi di
tengah-tengah antara keduanya.

4.Ekonomi Bagian dari Peraturan Islam


Norma menengah yang paling menonjol dalam lapangan perekonomian terletak
pada dua sendi
1. Pemahaman Islam tentang kedudukan harta
2. Pemahaman Islam tentang hak individu

B.ISLAM TENGAH-TENGAH DALAM SIKAPNYA TERHADAP HARTA

1.Sikap Islam Terhadap Harta


Islam tidak condong kepada paham yang menolak dunia secara mutlak, yang
menganggap dunia adalah sumber kejahatan yang harus dilenyapkan, yaitu dengan
menolak kawin dan melahirkan keturunan, berpaling dari kesenangan kenikmatan dunia
dari hal makanan, minuman, pakaian, perhiasan, dan kesenangan-kesenangan lainnya
serta menolak kerja keras untuk kepntingan duniawi.
Islam tidak condong kepada paham yang menjadikan dunia sebagai tujuan akhir,
sesembahan dan pujaan.

2. Harta adalah Perhiasan Dunia


Islam menganggap kehidupan ekonomi yang baik sebagai suatu ransangan bagi
jiwa dan sarana berhubungan dengan Allah.
Menurut Islam harta adalah untuk memperoleh kebaikan, sedangkan segala sarana untuk
memperoleh kebaikan adalah baik.

3.Ta’awwudz dari musibah Kemiskinan


Tingginya nilai harta dan kedudukan dalam Islam dinyatakan oleh sikap Islam
terhadap kemiskinan dan Ta’awwudznya Rasulullah saw, dari kejahatan yang
ditimbulkan oleh kefakiran.
Nabi menerangkan bahwa kemiskinan bisa menyebabkan manusia terjerumus pada
perbuatan jahat.
Ini merupakan bukti jelas yang tidak dapat di pungkiri bahwa ekonomi berpengaruh pada
etika dan oral manusia.
Menurut filsafat Marxis tentang materi, misalnya, ekonomi merupakan satu-satunya
factor yang berpengaruh dalam kehidupan. Lebih ekstrem lagi, Marxis menolak segala
bentuk pengaruh agama dan etika.
Filsafah Marxis mengajarkan, “Jika ekonomi berubah, maka berubah lah sekarah”
sebaliknya, jka, filsafat Islam menyatakan. “ubahlah dirimu atau apa yang ada pada
dirimu maka itu akan mengubah sejarah.”
Firman allah “…sesungguhnya allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehungga
mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…”

4.Harta Sebagai Ujian dan Cobaan


Harta hanyalah kenikmatan dari Allah sebagai ujian bagi hamba-Nya, apakah
dengan harta itu mereka bersyukur atau menjadi kufur. Oleh sebab itu, disebutkan oleh
Allah sebagai fitnah atau ujian sebagaimana emas diuji dengan dibakar, “dan ketahuilah
bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai ujian(cobaan) ”
Harta di tangan mukmin adalah sarana menuju pahala dari allah sebagaimana harta di
tangan orang kafir adalah tanda kemurkaan Allah terhadapnya.
Kesimpulannya harta itu tidak memuliakan dan tidak pula menghinakan pemiliknya.
Harta dapat menghinakan jika pemiliknya sombong.
5.Manusia Mulia Bukan karena Harta tetapi karena Amalan-amalannya
Manusia tidak mulia memiliki harta dan kekayaannya atau kedudukiannya tetapi
karena hatinya bertakwa kepada Allah dan takut kepada-Nya. “sesungguhnya Allah tidak
melihat pada bentuk luar tetapi Allah melihat pada hati manusia”.

6.Norma Spiritual Lebih Baik dan Lebih Kekal


Sesungguhnya etika yang mulia dan norma spiritual yang tinggi dari iman, amal
saleh, dan akhlak ,ulia. Itulah kekayaan yang tidak akan pernah habis dan pusaka-pusaka
yang tidak akan sirna.

7.Ekonomi yang Baik Sarana Mencapai Tujuan yang Lebih Besar


Islam selalu menekankan bahwa kehidupan berekonomi yang baik –walaupun itu
adalah target yang perlu dicapai dalam kehidupan –bukanlah tujuan akhir. Kehidupan
berekonomi hanyalah sarana untuk mencapai tujuan yang lebih besar dan berarti.
Pemahamam ini merupakan garis merah antara Islam dan paham maerialisme, sosialisme,
dan kapitalisme.

C.MODERAT DALAM HAK MILIK PRIBADI


Islam mengakui hak milik pribadi dan menjadikannya dasar bangunan ekonomi.
Itu akan teruwujud apabila ia berjalan pada porosnya dan tidak keluar dari batasan Allah,
di antaranya adalah memperoleh harta dengan jalan yang halal yang disyariatkan dan
mengembangkannya dengan jalan yang halal yang disyariatkan juga.

1.Islam Melindungi Harta yang Halal Terutama Milik Kaum Lemah


Islam mengakui hak milik pribadi dan menghargai para pemiliknya, selama harta itu
diperoleh lewat jalan yang halal. Islam memperingatkan setiap orang yang merongrong
hak milik orang lain dengan azab yang pedih, terlebih lagi kalau pemilik harta adalah
kaum lemah, seperti anak yatim dan wanita.
2.Kewajban Individu Menjaga Harta Pribadi dari Ancaman Bahaya
Islam mewajibkan seluruh manusia untuk menjaga hak milikny adan melarang
mereka untuk pasrah dihadapan para pencuri dan manusia zalim. Menjaga harta adalah
wajib walaupun harus dengan mengangkat senjata dan mengucurkan darah. Benar, Islam
memandang darah lebih berharga daripada harta, tetapi Islam membolehkan pertumpahan
darah untuk mempertahankan diri dan menjaga hal milik.
Alasannya, keamanan masyarakat dan kedamaiannya tidak terlepas dari penghormatan
manusia terhadap tatanan yang telah ditetapkan bersama. Pemilina harta pribadi adalah
salah satu tatanan Islam dalam masyarakat sehingga eksploitasi atas hak milik pribadi
akan merusak tatanan masyarakat dan menggoyangkan sendinya. Oleh sebab itu, Islam
menghalalkan darah para perampas harta.

3.Disyariatkan Barang Temuan (Luqathah)


Luqathah ialah harta milik seseorang yang hilang dan ditemukan oleh orang lain,
baik berbentuk uang, barabg, hewan, ataupun lainnya

4.Hak Milik Yang Dilindungi Islam


Ada 6 jenis harta yang dilindungi oleh Islam
1.Diambil dari satu sumber tanpa ada pemiliknya
2.Diambilnya dari Pemiliknya secara paksa karena adanya unsure halal
3.Diambil secara paksa dari pemiliknya karena ia tidak melaksanakan kewajiban
4.Diambilnya secara dari peliknya dan diganti
5.Diambil secara sah dari pemiliknya dan tidak diganti

5.Melindungi Hak Pribadi dengan Menjaga Hak Istikhlaf


Hak Istikhlaf dicapai dengan melaksanakan kewajiban yang berkaitan dengan
harta. Islam sangat menekankan agar seseorang mengeluarkan zakat. Terhadap mereka
yang enggan mengeluarkannnya, Islam membenarkan penegak hukum untuk mengambil
paksa separo harta miliknya.
6.Mengakui Pemilikan Bersama terhadap Bahan-bahan Pokok
Islam tidak hanya mengakui pemilikan secara perseorangan –yang pada
hakikatnya hanya mementingkan hak pribadi—tetapi juga mengakui pemilikan secara
umum sehingga bisa dimanfaatkan oleh orang banyak. Tujuannya adalah agar pokok
yang ada tidak dimanfaatkan sebagian orang dengan sewenang-wenang yang
menyebabkan terlantarnya orang banyak.
BAB II NORMA DAN ETIKA ISLAM DALAM BIDANG PRODUKSI

PRODUKSI

Islam tidak campur tangan, Islam memberikan kebebasan kepada setiap manusia
untuk membuat aturan main sesuai dengan kreativitas, tingkat keilmuan, situasi, dan
kondisi. “kamu lebih tau tentang urusan duniamu”
Pada dasarnya agama lebih memfokuskan tujuan daripada sarana. Misalnya Islam
mengajak umatnya untuk berjihad, namun tidak menetapkan sarana untuk melaksanakan
jihad itu, apakah menggunakan pedang, bom, atau senjata.
Islam menganjurkan umatnya untuk bekerja, berusaha, serta mengikuti sunatullah dan
hukum kausalitas. Dan itu semua tidak bertentangan dengan sikap tawakal.

A.PERHATIAN AL-QUR’AN TERHADAP SUMBER DAYA ALAM


Sumber alam adalah kekayaan alam yang diciptakan Allah untuk manusia dengan
bermacam-macam jenis. Pertama, lapisan bumi dengan unsure yang berbeda-beda,
berupa lapisan udara atau berbagai jenis gas. Kedua, lapisan kering, yang terdiri atas
debu, bebatuan, dan barang tambang. Ketiga, lapisan air. Keempat, lapisan tumbuh-
tumbuhan yang beraneka ragam yang terdiri dari ilalang dan hutan belukar.
Ada pula suatu kekayaanyang sampai sekarang belum dimanfaatkan oleh banyak
manusia, yaitu kekayaan dari gaya gravitasi bumi dan sinar matahari.

Memanfaatkan kekayaan alam tergantugn pada Ilmu dan Amal

a.Ilmu atau sains


ilmu atau sains yang terdiri atas fondasi rasio dan akal budi. Akal dikaruniakan
allah kepada manusia untuk mendayagunakan nikmat dan kekayaan alam , bukan sekadar
untuk menghapalkan rumus.
b. Kerja
Bekerja dibutuhkan untuk menghasilkan sesuatu yang terbaik dan untuk mencapai
karunia Allah.

B. BEKERJA SENDI UTAMA PRODUKSI


Bahwa produksi terjadi lewat peranan tiga atau empat unsure yang saling
berkaitan yaitu, alam, modal, dan bekerja.
Alam atau bumi adalah segala kekayaan alam yang diciptakan Allah agar bisa
dimanfaatkan oleh manusia sebagai bekal yang mereka butuhkan.
Bekerja adalah segala usaha maksimal yang dilakukan manusia, baik lewat gerak anggota
tubuh ataupun akal untuk menambah kekayaan, baik dilakukan secara perseorangan
ataupun secara kolektif, baik untuk pribadi ataupun untuk orang lain (dengan menerima
gaji). Disiplin, tidak lebih daripada strategi dan pengawasan, sementara modal tidak lebih
daripada asset, baik berbentuk alat ataupun bangunan yang semuanya merupakan hasil
kerja manusia.
Bekerja adalah bagian dari ibadah dan jihad jika sang pekerja bersikap konsisten terhadap
peraturan Allah, suci niatnya, dan tidak melupakan-Nya.
Tujuan diwajibkannya Bekerja
• Untuk emncukupi kebutuhan hidup
• Untuk kemaslahatan Keluarga
• Untuk kemaslahatan Masyarakat
• Hidup untuk Kehidupan dan Untuk Semua yang Hidup
• Bekerja untuk Memakmurkan Bumi
• Bekerja untuk Kerja
Terdapat dua fondasi untuk mencapai ketekunan dalam bekerja yaitu: amanat dan
ikhlas.

Pengaruh ketenangan Jiwa dalam Berproduksi


Seorang mukmin akan menikmati kehidupan ini dengan ketenangan jiwa,
kedamaian batin, dan kelapangan dada. Tidak diragukan, ketenangan jiwa seperti ini
mempunyai dampak positif bagi produktivitas.

Larangan Menelantarkan Ladang Pertanian dan Hewan dari perbuatan Syirik


Larangan bagi manusia membunuh binatang jika tidak dimanfaatkan, dan
larangan membabat hutan secara liar yang mengakibatkan rusaknya ekosistem sehingga
merusak lingkungan dan kemaslahatan manusia dan hewan.

Melindungi Binatang dari Penyakit Menular


Agar para peternak tidak menyatukan tempat minum hewan yang sakit dengan
tempat minum hewan yang sehat karena dikuatirkan penyakit itu akan menular.

Hati-hati terhadap Binatang Perah


Bahwa nabi melarang orang yang kedatangan tamu untuk menyembelih binatang
perahnya untuk dihidangkan kepada tamu karena binatang perah bisa dimanfaatkan air
susunya dan bisa berfungsi sebagai penjaga rumah.

TARGET BERPRODUKSI
Produksi mempunyai 2 tujuan utama :
1. Target swasembada individu
2. Target swasembada masyarakat dan umat

Mewujudkan Swadaya Individu

Kehidupan manusia di dalam lapangan ekonomi mempunyai emapt standar yang satu
dengan lain sangat berbeda:
• Standar primer
• Standar yang cukup (kafaf: rezeki yang sekedar Mencukupi)
• Standar Swasembada atau mapan
• Standar mewah (swadaya) diantaranya:
-cukup makan
-cukup air
-cukup sandang
-cukup papan atau tempat tinggal
-cukup uang untuk berumah tangga
-cukup uang untuk menuntut ilmu
-pengobatan apabila sakit
-tabungan haji dan umrah
NORMA DAN ETIKA DI BIDANG KONSUMSI

MENAFKAHKAN HARTA DALAM KEBAIKAN DAN MENJAUHI SIFAT


KIKIR

Menggunakan Harta Secukupnya


Memproduksi barang-barang yang baik dan memiliki harta adalah hak sah
menurut Islam. Namun, pemilikan harta itu bukanlah tujuan tetapi sarana untuk
menikmati karunia Allah dan wasilah untuk mewujudkan kemaslahatan umum, yamg
memang tidak sempurna kecuali dengan harta yang dijadikan Allah bagi manusia sebagai
batu pijakan.

Wajib Membelanjakan Harta


Para pengamat condong mengatakan bahwa redaksi infak bertendensi seluruh
bentuk infak, baik itu wajib ataupun sunat, untuk diri sendiri ataupun untuk keluarga,
utnuk masyarakat ataupun fi sabilillah (jalan Allah)

Dua Sasaran Membelanjakan Harta


• Fi sabilillah
• Diri dan keluarga

Fi sabilillah
a. Dalam bentuk perintah dan peringatan “dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu
sendiri dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik”
b. Dalam bentuk ingkar dan anjuran “dan mengapa kamu tidak menafkahkan ,
sebagian hartamu pada jalan Allah, padahal Allahlah yang mempusakai
(mempunyai) langit dan bumi”
c. Dalam bentuk ganjaran mulia “Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji.
Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah
Maha Kuasa Luas Karunia-Nya lagi Maha Mengetahui”
d. Dalam bentuk ancaman keras “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak
dan tidak menafkakannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka,
bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih. Pada hari dipanaskannya dahi
mereka, lambung dan punggung mereka lalu dikatakan kepada mereka.’inilah
harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu aendiri, maka rasakanlah
sekarang akibat dari apa yang kamu simpan itu’ ”

Untuk diri dan keluarga


Seorang muslim tidak diperbolehkan mengaharamkan harta halal yang baik
utntuk diri dan keluarganya, padahal ia mampu mendapatkannya apakah terdorong oleh
sikap zuhud dan hidup serba kekurangan atau karena pelit dan bakhil.
“tiga faktor yang membinasakan: kekikiran yang dipatuhi, hawa nafsu yang diikuti, dan
membangakan diri sendiri”
“Kalau kamu mendapat rezeki Allah, maka tampakkanlah rezeki itu. Tampakkanlah
kemuliaan Allah kepadamu!” Tidak salah jika seorang muslim tampil tampan dan
anggun, selalu rapi mulai dari alas kaki, pakaian, sampai ke rambut.
Demikian pula komentar nabi terhadap seseorang yang senang mengenakan pakaian
compang camping kepada orang itu Nabi bertanya, ”Kamu memiliki harta?” katanya.”ya
Rasulullah.” Tanya Nabi,”darimana?” jawabnya, “dari rezeki yang diberikan yang
diberikan oleh Allah.” Kata Nabi, “kalau kamu mendapat rezeki dari Allah, maka
tampakkanlah kemuliaan Allah kepadamu!” tidak salah jika seorang muslim tampil
tampan dan anggun, selalu rapi dari alas kaki, pakaian, sampai ke rambut.

ISLAM MEMERANGI TINDAKAN MUBAZIR


Seorang muslim dilarang memperoleh harta dari jalan yang haram, ia juga
dilarang membelanjakan hartanya dalam hal-hal yang diharamkan. Ia juga tidak
dibenarkan membelanjakan uang di jalan halal dengan melebihi batas kewajaran karena
sikap boros bertentangan dengan paham istikhla’ harta majikannya (Allah)
Menjauhi Berhutang
Setiap muslim dianjurkan untuk menyeimbangkan pendapatan dengan
pengeluaran dan uang pendapatan dengan uang belanja, agar ia tidak terpaksa berhutang
dan merendahkan dirinya dihadapan orang lain.

Menjaga Aset yang Pokok dan Mapan


Untuk memenuhi kebutuhan hidup yang penting ialah menjag asset miliknya,
yang berupa tempat kediaman, lahan pertanian atau perkebunan, pabrik, dan bangunan.
Pemiliknya tidak seharusnya menjual semua ini kecuali jika terdesak dan terpaksa.
Nabi mengingatkan oara pengikitnya jika menjual suatu asset, maka hasil penjualannya
jangan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, namun hendaknya
digunakan untuk membeli aset dari jenis yang sama agar berkah uang itu tatap terjaga.

Serangan Al-Qur’an terhadap Manusia yang Hidup Mewah


Yang dimaksud dengan kemewahan ialah menenggelamkan diri dalam
kenikmatan dan bermegah-megahan.

Tanda kemewahan
• Cawan dari emas
• Kasur dari bahan sutra murni
• Gelang emas dan pakaian sutra bagi laki-laki

Serangan Al-Qur’an terhadap Pemborosan dan Menghambur Harta


Sikap boros adalah sikap manusia yang melampaui batas kewajaran sehingga Al-
Qur’an mencap orang-orang kafir sebagai ‘melampaui batas’
Al-Qur’an dengan sengaja mengungkapkan ajakan “sederhana” dengan ungkapan yang
indah. Ia mengajak manusia jauh dari boros, mubazir, bakhil, dan pelit.
Menghambur-hamburkan Harta
Sikap boros yang berbahaya adalah merusak harta, meremehkannya, atau kurang
merawatnya sehingga rusak dan binasa. Perbuatan ini termasuk kriteria menghambur-
hamburkan uang yang dilarang oelh Nabi Muhammad saw.
Contoh tindakan menghamburkan uang adalah menelantarkan tanah perkebunan tapa
ditanami, menelantarkan alat-alat yang bisa meningkatkan produksi secara kualitas,
menelantarkan sumber daya hewani padahal kulit, susu, atau bagian lainnya bisa
dimanfaatkan sebagaimana diisyaratkan oleh Al-Qur’an dan telah kita bahas pada bab
produksi.
Sikap mubazir akan menghilangkan kemaslahatan harta, baik kemaslahatan
pribadi maupun orang lain.

Batasan Islam dalam Menggunakan Harta


Dua macam pembatasan dalam menggunakan harta:
a. Batasan dalam segi kualitas
b. Batasan dalam segi kuantitas

Batasan Dalam Segi Kualitas


Larangan membelanjakan harta untuk mendapatkan barang yang memabukkan
dan menimbulkan kerusakkan pada tubuh,dan akal, seperti minuman keras dan narkotika,
juga larangan mengoleksi patung atau mengumpulkan modal untuk berjudi.

Batasan dari Segi Kuantitas


Manusia tidak boleh terjerumus dalam kondisi “besar pasak daripada tiang”, yaitu
pemasukan lebih kecil daripada pengeluaran, apalagi untuk hal-hal yang tidak mendesak.

Tujuan Pembatasan Penggunaan Harta

a. Pendidikan moral
b. Pendidikan Masyarakat
c. Pendidikan Ekonomi
d. Pendidikan Kesehatan
e. Pendidikan Militer dan Politik

SIKAP SEDERHANA
1. Sikap Sederhana dalam Membelanjakan Uang pada Saat Krisis
2. Kebebasan Individu dan Kemaslahatan Orang Banyak
“individu bebas membelanjakan hartanya” dalam hal kebaikan yang dihalakan
Allah. Namun prinsip ini memiliki batasan dengan larangan membelanjakan harta
jika merusak kemaslahatan orang banyak
3. Sederhana dalam Menggunakan Uang Negara
4. Menetapkan Hukum di Samping Bimbingan dan Pengarahan
Islam tidak hanya memberikan bimbingan dan pengarahan atau menyandarkan
pada insting keagamaan, tetapi juga menetapkan undang-undang bagi mereka
yang hidup berfoya-foya
5. Pemblokiran Harta Dalam Fiqih Islam
• Demi kemaslahatan pribadi
• Demi kemaslahatan Orang Lain
EKONOMI SYARIAH
Tugas Rangkuman

Yoserizal 3197009

INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai