Anda di halaman 1dari 4

Jenis-Jenis Asuransi

 Berdasarkan Pengelolaan Dana


Ditinjau dari pengelolaan dananya, asuransi dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu: asuransi
konvensional dan asuransi syariah. Menurut Dewan Syariah Nasional MUI, asuransi syariah
(ta’min,takaful atau tadhamun) adalah usaha untuk saling melindungi dan tolong-menolong di
antara sejumlah orang/ pihak melalui dana investasi dalam bentuk aset atau tabarru’ yang
memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang
sesuai dengan syariah. Akad sesuai dengan syariah adalah perjanjian yang tidak mengandung
gharar (ketidakjelasan), maysir (perjudian), riba (bunga), zhulum (penganiayaan), risywah (suap),
barang haram, dan perbuatan maksiat.

 Berdasarkan Tujuan Operasional


Ditinjau dari tujuan operasionalnya, asuransi dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
1. Asuransi komersial, yaitu asuransi yang bertujuan memperoleh keuntungan bagi pemegang
saham. Asuransi jenis ini dilakukan oleh perusahaan asuransi swasta nasional, perusahaan
swasta kerja sama antara nasional dan luar negeri (joint venture) ataupun perusahaan negara
(BUMN). Perusahaan ini dapat menganut prinsip konvensional atau prinsip syariah.
2. Asuransi sosial, merupakan asuransi yang menyediakan jaminan sosial bagi anggota
masyarakat yang dibentuk oleh pemerintah bedasarkan peraturan-peraturan yang mengatur
hubungan antara pihak asuransi dengan seluruh golongan masyarakat. Tujuan asuransi sosial
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama para pegawai dan pensiun. Program asuransi
sosial sepenuhnya atau sebagian besar dibiayai dari kontribusi para manajer dan karyawan
organisasi pemerintah, bukan dibiayai oleh pendapatan negara. Kontribusi tersebut biasanya
dicatat terpisah dari rekening pemerintah yang biasa; jadi santunan kepada ahli waris anggota
program asuransi sosial dibayar dari uang kontribusi yang dikumpulkan setiap bulan.
asuransi sosial yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Asuransi Sosial Pengawai Negeri Sipil
TASPEN (Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri) didirikan untuk memberikan jaminan pensiun,
sekaligus asuransi kematian. Program ini diperluas dengan pensiuan hari tua, ahli waris, dan
cacat untuk pegawai negeri sipil.
2. Asuransi Kesehatan Pegawai Negeri
ASKES (Asuransi Kesehatan Pegawai Negeri) bertujuan memberikan pemeliharaan kesehatan
bagi pegawai negeri, penerima pensiun, dan keluarga termasuk untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang optimal bagi penduduk. ASKES berubah nama menjadi BPJS Kesehatan sejak
tahun 2014.
3. Asuransi Sosial ABRI
ASABRI (Asuransi Sosial ABRI) bertujuan memberikan perlidungan bagi prajurit ABRI terhadap
risiko berkurang atau hilangnya penghasilan karena hari tua, putusnya hubungan kerja atau
meninggal dunia. Santunan asuransi dibayarkan kepada peserta yang berhenti karena pensiun.
Jika peserta meninggal dunia, maka ahli warisnya akan menerima santunan risiko kematian
ditambah dengan nilai santunan nilai tunai asuransi dan biaya pemakaman.
4. Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas
Santunan asuransi kecelakaan penumpang diberikan diberikan kepada para korban atau ahli
waris korban yang bersangkutan. Santunan diberikan dalam bentuk biaya ganti rugi untuk
perawatan medis, santunan cacat, atau santunan kematian. Pembiayaan asuransi kecelakaan
bersumber dari iuran wajib melalui pengusaha atau pemilik angkutan umum. Penyelenggara
asuransi sosial untuk risiko kecelakaan lalu lintas adalah Asuransi Jasa Raharja.
5. Jaminan Sosial Tenaga Kerja
ASTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) pertama-tama dibentuk untuk memberikan perlindungan
asuransi kecelakaan kerja, tabungan hari tua, dan asuransi kematian. Program ASTEK diperkuat
menjadi program JAMSOSTEK (jaminan sosial tenaga kerja), dan sekaligus dikembangkan dengan
jaminan pelayanan kesehatan.

 Berdasarkan Jenis Asuransi


Ditinjau dari Jenisnya, asuransi dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu:
1. Asuransi jiwa adalah asuransi dengan objek pertanggungannya berupa orang, dan yang
dipertanggungkan adalah kehidupan seseorang. Selain jiwa, jaminan dapat diperluas dengan
kesehatan serta kecelakaan. Asuransi ini memberikan jaminan perlindungan dalam bentuk
pengalihan risiko keuangan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Asuransi jiwa bertujuan menanggung kerugian finansial tak terduga dikarenakan meninggalnya
seseorang terlalu cepat atau hidupnya terlalu lama. Umpamanya, jaminan untuk keturunan.
Jaminan ini bisa diberikan apabila seseorang meninggal sebelum waktunya atau dengan tiba-

tiba. Dengan adanya jaminan tersebut, hidup anaknya tidak akan Terlantar. Jaminan ini juga bisa
diberikan apabila seseorang telah mencapai umur ketuaannya dan tidak mampu mencari nafkah
atau membiayai anak-anaknya. Untuk itulah mereka membeli asuransi jiwa. Jadi, risiko yang
mungkin diderita, dalam arti kehilangan kesempatan untuk mendapat penghasilan, akan
ditanggung oleh perusahaan asuransi.
2. Asuransi umum memberikan jaminan terhadap kerugian yang terjadi pada harta benda, baik
harta benda yang bergerak maupun yang tidak bergerak, serta memberikan jaminan tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mengalami kerugian. Asuransi umum memiliki banyak
variant produk, antara lain: asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, pengangkutan, perjalanan,
rangka kapal, perkebunan, pertanian, pesawat terbang, satelit, tanggung jawab hukum pihak
ketiga, mesin dan berbagai risiko kerugian asset lainnya. Sebagaimana hal-nya asuransi jiwa,
asuransi umum juga memiliki produk yang memberikan perlindungan atas kesehatan dan
kecelakaan diri.

DAFTAR PUSTAKA
S, Soetiono Kusumaningtuti,dkk.2016.Literasi Keuangan - Perasuransian.Jakarta [link:
https://www.aca.co.id/cmsprd/uploads/3%20Perasuransian%20-Universitas
%201503419184.pdf ]
Di Indonesia kita kenal ada bermacam-macam asuransi dan sebagai contoh dikemukakan di
bawah ini di antaranya:
1. Asuransi Beasiswa
Asuransi beasiswa mempunyai dasar dwiguna. Pertama, jangka pertanggungan dapat 5-20 tahun
disesuaikan dengan usia dan rencana sekolah anak, kedua jika ayah meninggal dunia sebelum
habis kontrak, pertanggungan menjadi bebas premi sampai habis kontrak polisnya. Tetapi jika
anak yang ditunjuk meninggal, maka alternatifnya ialah mengganti dengan anak yang lainnya
mengubah kontrak kepada bentuk lainnya menerima uangnya secara tunai bila polisnya telah
berjalan tiga tahun lebih atau membatalkan perjanjian. Pembayaran beasiswa dimulai bila
kontrak sudah habis.
2. Asuransi Dwiguna
Asuransi Dwiguna dapat diambil dalam jangka 10-15-25-30 tahun dan mempunyai dua guna,
yaitu
a. Perlindungan bagi keluarga bilamana tertanggung meninggal dunia dalam jangka waktu
tertanggungan.
b. Tabungan bagi tertanggung bilamana tertanggung tetap hidup pada akhir jangka
pertanggungan.
3. Asuransai Jiwa.
Asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan menanggung orang terhadap kerugian finansial
yang tidak terduga yang disebabkan orang meninggal terlalu cepat atau hidupnya terlalu lama.
Jadi ada dua hal yang menjadi tujuan asuransi jiwa ini yaitu pertama, menjamin hidup anak atau
keluarga yang ditinggalkan bila pemegang polis meninggal dunia, dan kedua untuk memenuhi
keperluan hidupnya atau keluarganya bila ditakdir akan usianya lanjut sesudah masa kontrak
berakhir.
4. Asuransi Kebakaran
Asuransi kebakaran bertujuan untuk mengganti kerugian yang disebabkan oleh kebakaran.
Dalam hal ini pihak perusahaan menjamin risiko yang terjadi karena kebakaran. Oleh karena itu
perlu dibuat suatu kontrak antara pemegang polis dengan perusahaan asuransi. Perjanjian
dibuat sedemikian rupa agar kedua belah pihak tidak merasa dirugikan.
DAFTAR PUSTAKA
Rofiah, K. 2013. MEMBINCANG PRAKTIK ASURANSI DI INDONESIA. Telaah Sosiologi Hukum.
Dalam Jurnal Justitia Islamica. Vol. 10. No. 1/Jan.-Juni. 136-158.

Anda mungkin juga menyukai