0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
50 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang asuransi sukarela kesehatan. Ringkasannya adalah:
1) Asuransi sukarela kesehatan adalah asuransi kesehatan yang diikuti secara sukarela;
2) Pesertanya bebas memilih untuk menjadi peserta atau tidak;
3) Bertujuan memberikan perlindungan kesehatan tambahan.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Makalah Managemen kesehatan kel 4 tentang Voluntary Health Insurance ( Asuransi Suka Rela )
Dokumen tersebut membahas tentang asuransi sukarela kesehatan. Ringkasannya adalah:
1) Asuransi sukarela kesehatan adalah asuransi kesehatan yang diikuti secara sukarela;
2) Pesertanya bebas memilih untuk menjadi peserta atau tidak;
3) Bertujuan memberikan perlindungan kesehatan tambahan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuransi sukarela kesehatan. Ringkasannya adalah:
1) Asuransi sukarela kesehatan adalah asuransi kesehatan yang diikuti secara sukarela;
2) Pesertanya bebas memilih untuk menjadi peserta atau tidak;
3) Bertujuan memberikan perlindungan kesehatan tambahan.
Muhammad Syahrian SF18125 Namira Ramadhana SF18131 Noor muminah SF18074 Pirda SF18083 Siti Istikomah SF18110
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BORNEO LESTARI
PROGRAM STUDI S-1 FARMASI BANJARBARU 2020 VOLUNTARY HEALTH INSURANCE (ASURANSI SUKA RELA) A. Pengertian Asuransi Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1992 tentang usaha Perasuransian Bab 1 pasal 1 Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seorang yang dipertanggungkan. Selain pengertian menurut Undang–Undang, ada beberapa pengertian yang dikemukakan menurut para ahli sebagai berikut ini : Menurut Mehr dan Cammack dalam Danarti (2011:7) asuransi merupakan suatu alat untuk mengurangi risiko keuangan, dengan cara pengumpulan unit-unit exposure dalam jumlah yang memadai, untuk membuat agar kerugian individu dapat diperkiarakan. Kemudian kerugian yang dapat diramalkan itu dipikul merata oleh mereka yang bergabung. Menurut Green dalam Danarti (2011:7) asuransi adalah suatu lembaga ekonomi yang bertujuan mengurangi risiko, dengan jalan mengombinasikan dalam suatu pengelolaan sejumlah objek yang cukup besar jumlahnya, sehingga kerugian tersebut secara menyeluruh dapat diramalkan dalam batas-batas tertentu. Sedangkan menurut William dan Heins dalam Danarti (2011:8) mendefinisikan asuransi berdasarkan dua sudut pandang, yaitu : 1. Asuransi adalah suatu pengaman terhadap kerugian finansial yang dilakukan oleh seorang penanggung. 2. Asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana dua atau lebih orang atau badan mengumpulkan dana untuk menanggulangi kerugian finansial. Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat diambil satu pengertian yang mencakup semua sudut pandang diatas, yaitu : Asuransi merupakan alat untuk mengurangi risiko yang melekat pada perekonomian dengan cara menggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena risiko yang sama atau hampir sama, dalam jumlah yang cukup besar, agar probabilitas kerugiannya dapat diramalkan dan bila kerugian yang diramalkan terjadi, akan dibagi secara proporsional oleh semua pihak dalam gabungan itu Menurut Danarti (2011:13) Berdasarkan definisi mengenai asuransi, seperti yang termuat dalam Pasal 246 KUHD, terdapat empat unsur yang terkandung dalam asuransi, yaitu : 1. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur. 2. Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar sejumlah uang atau santunan kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur- angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu. 3. Suatu peristiwa (accident) yang tak tertentu (tidak diketahui sebelumnya) 4. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak tertentu. B. Tujuan Asuransi Dan Teknik Pemecahan Asuransi Menurut Danarti (2011:16) tujuan dan teknik pemecahan asuransi diklasifiksikan sebagai berikut : a) Dari segi Ekonomi Tujuannya : Mengurangi ketidakpastian dari hasil usaha yang dilakukan oleh sesorang atau perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan. Tekniknya : Dengan cara menghilangkan risiko pada pihak lain dan pihak lain tersebut mengombinasikan sejumlah risiko yang cukup besar, sehingga dapat diperkirakan dengan lebih tepat besarnya kemungkinan terjadinya kerugian. b) Dari Segi Hukum Tujuannya : Memindahkan risiko yang dihadapi oleh suatu objek atau suatu kegiatan bisnis kepada pihak lain. Tekniknya : Melalui pembayaran premi oleh tertanggung kepada penanggung dalam kontrak ganti rugi (polis asuransi), maka risiko beralih kepada penanggung. c) Dari segi Tata Niaga Tujuannya : Membagi risiko yang dihadapi kepada semua peserta program asuransi. Tekniknya : Memindahkan risiko dari individu atau perusahaan ke lembaga keuangan yang bergerak dalam pengelolaan risiko (perusahaan asuransi), yang akan membagi risiko kepada seluruh peserta asuransi yang ditanganinya. d) Dari segi kemasyarakatan Tujuannya : Menanggung kerugian secara bersama-sama antar semua peserta program asuransi. Tekniknya : Semua anggota kelompok program asuransi memberikan kontribusinya untuk menyantuni kerugian yang diderita oleh seorang atau beberapa orang anggotanya. e) Dari Segi Sistematis Tujuannya : Meramalkan besarnya kemungkinan terjadinya risiko dan hasil ramalan itu dipakai sebagai dasar untuk membagi risiko kepada semua peserta (sekelompok) program asuransi. Tekniknya : Menghitung besarnya kemungkinan berdasarkan teori kemungkinan (probablity theory), yang dilakukan oleh aktuaris maupun oleh underwriter C. Jenis - jenis Asuransi Mengacu pada Undang-Undang Nomor. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian dari segi pelaksanaan, asuransi dibagi kedalam 2 (dua) kategori yaitu : a. Asuransi sosial (social Insurance) Program Asuransi Sosial adalah program asuransi yang diselenggarakan secara wajib berdasarkan suatu Undang- undang, dengan tujuan untuk memberikan perlindungan dasar bagi kesejahteraan masyarakat. Karena sifatnya yang wajib, secara praktek juga diistilahkan dengan asuransi wajib (compulsory insurance). Meskipun secara konsep terdapat perbedaan yang prinsipil antara keduanya. Asuransi sosial hanya memberikan perlindungan dasar dan lazimnya penyelenggaraan program asuransi ini dimonopoli oleh badan usaha yang ditunjuk oleh pemerintah seperti PT Jamsostek untuk asuransi tenaga kerja, PT ASKES untuk asuransi kesehatan, PT ASABRI untuk Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, PT TASPEN untuk Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Sipil, dan PT. Jasa Raharja untuk Asuransi Kecelakaan Penumpang Umum dan Asuransi Lalu Lintas Jalan. Sedangkan asuransi wajib memberikan manfaat berdasarkan individual equity dan penyelenggaraannya pun menganut free choice of insurers. Banyak perusahaan asuransi yang terlibat didalamnya dan tertanggung bebas memilih penanggung. Asuransi kendaraan bermotor merupakan salah satu contoh asuransi yang diwajibkan di banyak negara untuk memastikan setiap pengguna jalan mendapatkan jaminan asuransi. b. Asuransi Sukarela (Voluntary Insurance) Asuransi ini dilaksanakan secara sukarela. Masyarakat diberikan kebebasan untuk mengasuransikan atau tidak mengasuransikan obyek yang dapat dipertanggungkan. Dalam hal yang bersangkutan memutuskan untuk berasuransi, maka ia juga diberikan kebebasan memilih penanggung (perusahaan asuransi). Terkait dengan pelaksanaan asuransi sosial untuk risiko-risiko yang telah dijamin dan hanya menyediakan perlindungan dasar, masyarakat dapat menggunakan mekanisme asuransi sukarela ini untuk meningkatkan jumlah santunan atau coverage, menjadi solusi atas keterbatasan program yang disediakan melalui asuransi sosial. 9 Kitab Undang-undang Hukum Dagang di dalam pasal 247 menyebutkan tentang 5 (lima) macam asuransi yaitu : a. Asuransi terhadap kebakaran b. Asuransi terhadap bahaya hasil-hasil pertanian c. Asuransi terhadap kematian orang (asuransi jiwa) d. Asuransi terhadap bahaya di laut dan perbudakan e. Asuransi terhadap bahaya dalam pengangkutan di darat dan di sungai- sungai. D. Asuransi Suka Rela (VOLUNTARY HEALTH INSURANCE) Beberapa pengertian asuransi sukarela diantaranya : Asuransi sukarela adalah suatu perjanjian asuransi yang terjadinya didasarkan kehendak bebas dari pihak-pihak yang mengadakannya. Dalam arti tidak ada paksaan atau pengaruh dari luar untuk mengadakan perjanjian murni dari dalam diri orang itu sendiri.. Contoh asuransi kebakaran, asuransi jiwa, asuransi pengangkutan, asuransi kecelakaan, dan lain-lain. Asuransi Sukarela yaitu asuransi yang dilakukan secara sukarela oleh pihak tertanggung, tidak ada keharusan untuk mengikuti asuransi ini.Bentuk ini dijalankan secara sukarela (voluntary), jadi tidak dengan paksaan seperti jaminan social. Jadi setiap orang bisa mempunyai atau tidak mempunyai asuransi sukarela ini. Asuransi sukarela, dalam asuransi ini tidak ada paksaan bagi siapapun untuk menjadi anggota/pembeli. Jadi setiap orang bebas memilih menjadi anggota atau tidak dari jenis asuransi ini. Jenis asuransi ini biasanya diselenggarakan oleh pihak swasta, tetapi ada juga yang diselenggarakan oleh pemerintah. Asuransi sukarela dapat dibagi dalam dua jenis yakni : 1) Government Insurance, yaitu asuransi yang dijalankan oleh Pemerintah atau Negara, misalnya jaminan yang diberikan kepada prajurit yang cacat sewaktu peperangan (di Indonesia misalnya jaminan kaum veteran) 2) Commercial Insurance, yakni asuransi yang bertujuan untuk melindungi seseorang atau keluarga serta perusahaan dari risiko-risiko yang dapat mendatangkan kerugian. Tujuan perusahaan asuransi disini ialah, komersial dan dengan motif keuntungan (provit motive). Commercial Insurance dapat digolongkan pula kepada: a. Asuransi Jiwa (Personal Life Insurance) bertujuan untuk memberikan jaminan kepada seseorang atau keluarga yang disebabkan oleh kematian, kecelakaan, serta sakit. Contoh Perusahaan Asuransi Jiwa yang ada di Indonesia PT Asuransi Jiwasraya, Asuransi Jiwa Bumi Putera. b. Asuransi Kerugian (Property Insurance) bentuk ini sama dengan asuransi umum di Indonesia, bertujuan memberikan jaminan kerugian yang disebabkan oleh kebakaran, pencurian, dan asuransi laut. Contohnya PT Reasuransi Umum Indonesia. KESIMPULAN 1. Asuransi Sukarela (Voluntary Insurance) Asuransi ini dilaksanakan secara sukarela. Masyarakat diberikan kebebasan untuk mengasuransikan atau tidak mengasuransikan obyek yang dapat dipertanggungkan. Dalam hal yang bersangkutan memutuskan untuk berasuransi, maka ia juga diberikan kebebasan memilih penanggung (perusahaan asuransi). 2. Asuransi sukarela dapat dibagi dalam dua jenis yakni : a) Government Insurance, yaitu asuransi yang dijalankan oleh Pemerintah atau Negara b) Commercial Insurance, yakni asuransi yang bertujuan untuk melindungi seseorang atau keluarga serta perusahaan dari risiko-risiko yang dapat mendatangkan kerugian. DAFTAR PUSTAKA
Danarti. 2011. Sistem Asuransi. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Danarti, D. 2011. Jurus Pintar Asuransi. Jakarta: Gramedia. Green, D. 2011. Dasar dasar Asuransi. Illinois: Balai Aksara. Mehr dan Cammack – A Hasymi, 1981. Bidang Usaha Asuransi. Jakarta: Balai Askara Triandaru, Sigit dan Totok Budisantoso. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta : Salemba Empat. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang. Cetakan IV. Citra Umbara, Bandung. 2010 Latumaerisa, Julius R. 2011. Bank dan lembaga keuangan lain. Jakarta:salemba