Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

Hukum Asuransi Kelas A


Hendro Saptono, S.H., M.Hum.

Nama: Diaz Krisnayoga


NIM: 11010116130393
Tanggal Ujian: Senin, 13 April 2020
Waktu Ujian: Pukul 14.00 WIB

1. Jelaskan peran lembaga asuransi sebagai lembaga peralihan risiko dan


lembaga penyerap dana masyarakat.
Sebagai lembaga peralihan risiko, asuransi berperan Sebagai sarana atau
mekanisme pengalihan kemungkinan resiko kerugian dari tertanggung kepada
penanggung. Sehingga ketidakpastian yang berupa kemungkinan terjadinya
kerugian sebagai akibat suatu peristiwa tidak terduga, akan berubah menjadi
proteksi asuransi yang pasti merubah kerugian menjadi ganti rugi atau santunan
klaim dengan syarat pembayaran premi.
Sebagai penghimpun dana dari masyarakat (pemegang polis) yang akan
dibayarkan kepada mereka yang mengalami kerugian (evenemen), dana yang
dihimpun tersebut berupa premi atau biaya asuransi yang dibayar oleh tertanggung
kepada penanggung, dikelola sedemikian rupa sehingga dana tersebut berkembang,
yang kelak akan akan dipergunakan untuk membayar kerugian yang mungkin akan
diderita salah seorang tertanggung.

2. Jelaskan beberapa pengertian risiko.


- KBBI = akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari
suatu perbuatan atau tindakan
- Subekti = Pengertian risiko menurut Subekti adalah kewajiban memikul
kerugian yang disebabkan karena suatu kejadian di luar kesalahan salah satu
pihak.
- W.W. Lawrence = Risk is the measure of probability and the weight of
undesired consequences (Risiko adalah ukuran dari kemungkinan dan beban
dari konsekuensi yang tidak diinginkan)
- Soemarno = Pengertian risiko menurut Prof.Dr.Ir.Soemarno, M.S adalah suatu
kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak
menguntungkan yang mungkin terjadi disebut resiko.
- Sri Redjeki Hartono = Pengertian risiko menurut Sri Redjeki Hartono adalah
suatu ketidakpastian di masa yang akan datang tentang kerugian.
- Herman Darmawi = Pengertian risiko menurut Herman Darmawi adalah
penyebaran/penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan. Resiko
adalah probabiiltas sesuatu hasil/outcome yang berbeda dengan yang
diharapkan.

3. Jelaskan Sahnya perjanjian asuransi yang harus memenuhi 5 prinsip


asuransi. Jelaskan secara detil dan masing- masing berisi contoh.

Secara umum, sahnya suatu perjanjian diatur dan harus memenuhi ketentuan-
ketentuan yang diatur oleh Pasal 1320 KUH Perdata beserta Pasal-Pasal yang
melindungi Pasal tersebut, ialah Pasal 1321-1329. Dalam Pasal 1320 KUHPerdata
disebutkan syarat sahnya suatu perjanjian antara lain:
a. Sepakat mereka yang mengikatkan diri,
b. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan,
c. Suatu hal tertentu,
d. Suatu sebab yang halal

Syarat khusus bagi perjanjian asuransi harus memenuhi ketentuan-ketentuan


dalam Buku I Bab IX KUHD, yaitu:
a. Asas Indemnitas (principle of indemnity) adalah satu asas utama dalam
perjanjian asuransi. Perjanjian asuransi mempunyai tujuan utama yang
spesifik ialah untuk memberi suatu ganti kerugian kepada pihak
tertanggung oleh pihak penanggung. Pengertian kerugian itu tidak boleh
menyebabkan posisi keuangan pihak tertanggung menjadi lebih
diuntungkan dari posisi sebelum menderita kerugian.
CONTOH=Perusahaan asuransi akan mengganti kerugian sesuai dengan
jumlah kerugian yang kita alami. Misal perusahaan asuransi akan
membayarkan atau reimburse biaya rumah sakit sesuai dengan tagihan
rumah sakit. Prinsip ini pada dasarnya berfungsi untuk menghindari peserta
yang memiliki niat untuk mendapatkan keuntungan dari terjadinya suatu
kerugian.

b. Asas Kepentingan (Principle of insurable interest) merupakan asas utama


kedua dalam perjanjian asuransi atau pertanggungan. Setiap pihak yang
bermaksud mengadakan perjanjian asuransi, harus mempunyai kepentingan
yang dapat diasuransikan, maksudnya ialah bahwa pihak tertanggung
mempunyai keterlibatan sedemikian rupa dengan akibat dari suatu peristiwa
yang belum pasti terjadinya dan yang bersangkutan menjadi menderita
kerugian.
CONTOH=Jika Anda ingin mengajukan asuransi, Anda harus memiliki
hubungan atau kepentingan untuk asuransi antara Anda dengan pihak yang
ditunjuk. Umumnya pihak yang ditunjuk akan merasa rugi jika peristiwa
yang dipertanggungkan terjadi. Contoh Anda mengasuransikan jiwa dengan
pihak yang ditunjuknya adalah pasangan. Jika sampai terjadi suatu hal,
pasangan Anda akan mengalami kerugian.
c. Asas Kejujuran yang Sempurna (utmost good faith) Asas ini sebenarnya
merupakan asas bagi setiap perjanjian, sehingga harus dipenuhi oleh para
pihak yang mengadakan perjanjian. Tidak terpenuhinya asas ini pada saat
akan menutup suatu perjanjian akan menyebabkan adanya cacat kehendak,
sebagaimana makna dari keseluruhan ketentuan-ketentuan dasar yang diatur
oleh Pasal 1320-1329 KUHPerdata.
CONTOH=Perjanjian apapun harusnya dilandasi dengan iktikad baik
diantara kedua belah pihak, termasuk dalam perjanjian asuransi. Perusahaan
asuransi akan menerima transfer risiko dengan prinsip iktikad baik, misal
kita memberikan data-data yang benar dan jujur, tidak menutupi fakta-fakta
kesehatan dan lainnya. Beberapa kasus perusahaan asuransi membatalkan
perjanjian, karena menemukan fakta-fakta kesehatan yang tidak sesuai
dengan pernyataan kliennya. Iktikad tidak baik memungkinkan juga
perusahaan asuransi tidak membayar uang pertanggungan. Perusahaan
asuransi pada umumnya menulisan iktikad baik pada polis dan dijelaskan
secara lisan oleh agen penjual asuransi.

d. Asas Subrogasi bagi Penanggung diatur pada Pasal 284 KUHD tersebut
adalah suatu asas yang merupakan konsekuensi dari asas indemnitas.
Mengingat tujuan perjanjian asuransi itu adalah untuk memberi ganti
kerugian, maka tidak adil apabila tertanggung, karena dengan terjadinya
suatu peristiwa yang tidak diharapkan menjadi diuntungkan. Artinya
tertanggung disamping sudah mendapat ganti kerugian dari penanggung
masih memperoleh pembayaran lagi dari pihak ketiga
CONTOH=Perusahaan asuransi akan mengalihkan hak kepada pihak yang
telah ditunjuk oleh kliennya apabila terjadi suatu kerugian. Perusahaan
asuransi akan mengalihkan hak kepada pihak ketiga yang dirugikan. Prinsip
pengalihan hak (subrogation) umumnya diaplikasikan pada perusahaan
asuransi kerugian.

e. Asas Kontribusi, adalah prinsip yang membolehkan penanggung buat


meminta para penanggung lainnya ikut bertanggung jawab buat
menanggung kerugian tertentu yang sebelumnya jadi tanggungan
penanggung pertama.
Misalnya aja tertanggung belum dapat klaim secara penuh (full indemnity)
maka tertanggung berhak minta persetujuan klaim dari semua perusahaan
asuransi yang polisnya dimiliki.

Prinsip asuransi ini otomatis berlaku menurut Pasal 278 KUHD kalau:
- Ada dua atau lebih polis.
- Polis-polis tersebut menutup pokok pertanggungan yang sama.
- Di polis pertama gak ada pertanggungan harga sepenuhnya dan di
polis-polis berikutnya dipertanggungkan harga selebihnya.
CONTOH=A mempunyai 2 polis asuransi kesehatan, A mengalami
kerugian total sebesar RP100.000.000, asuransi B telah membayar
RP75.000.000, maka asuransi C hanya bisa membayar maksimal
RP25.000.000 saja

Anda mungkin juga menyukai