Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATA KULIAH HUKUM PIDANA

ANALISA KASUS

KASUS NO.962/pid/B/2008/PN.Smg

http://www.pn-
semarangkota.go.id/images/stories/file/PIDANA_B_2008_1002.pdf

Hukum pidana mengenai alasan penghapus pidana mengenal adanya noodweer


atau pembelaan terpaksa. Noodweer menurut pasal 9 ayat 1 KUHP dirumuskan
sebagai berikut:
“tidaklah dapat dihukum barangsiapa melakukan suatu perbuatan yang dapat
dibenarkan oleh suatu pembelaan yang perlu dilakukan bagi tubuh, kehormatan,
atau benda kepunyaan sendiri atau kepunyaan orang lain terhadap serangan
yang bersifat seketika atau yang bersifat mengancam secara langsung dan yang
bersifat melawan hukum.”

Menurut ketentuan pidana seperti yang telah dirumuskan di dalam pasal


49 ayat 1 KUHP, apabila kepentingan hukum tertentu dari seseorang itu
mendapat serangan secara melawan hukum dari orang lain, maka pada dasarnya
orang dapat dibenarkan untuk melakukan suatu pembelaan terhadap serangan
tersebut, walaupun dengan cara yang merugikan kepentingan hukum dari
penyerangnya yang di dalam keadaan biasa cara tersebut merupakan suatu
tindakan yang terlarang, dimana pelakunya telah diancam dengan suatu
hukuman. 1

“Putusan Pidana Pengadilan Negeri Semarang No.962/Pid/B/2008/PN.Smg


tanggal 19 Januari 2009 yang telah berkekuatan tetap telah terbukti secara sah
dan meyakinkan mereka telah melakukan tindak pidana di muka umum secara
bersama-sama melakukan kekerasan terhadap Terdakwa yang mengakibabkan
luka-luka. Disamping itu, dari fakta yang terungkap di persidangan telah nyata
bahwa tindak pidana yang dilakukan para penyerang yang mendahului tindak
pidana ini merupakan provokasi dari suatu tindakan yang tidak berhak
dilakukannya. Sebaliknya tindakan Terdakwa bisa dibenarkan karena
menyangkut pembelaan diri, demi mempertahankan nyawa sendiri dan atau
keluarganya yang lain. Sebab senyatanya Terdakwa telah mendapat serangan
yang seketika atau sertamerta yakni suatu tindakan yang menimbulkan ancaman
seketika/langsung terhadap nyawa/badan yang dilakukan oleh para
penyerangnya tersebut.”

“Menimbang, bahwa berdasarkan keseluruhan pertimbangan hukum tersebut di


atas, maka walaupun Terdakwa telah terbukti melakukan perbuatan yang
didakwakan kepadanya, akan tetapi perbuatan itu tidak dapat dituntut karena
didasarkan pada adanya suatu noodweer / bela paksa, sehingga dengan demikian
Terdakwa haruslah dilepaskan dari segala tuntutan hukum.”

1 Dasar-Dasar Hukum Pidana, Drs. P. A. F. Lamintang, S. H. halaman 469 dan 471


Analisa Kasus :

Dari teori yang telah dicantumkan diatas, tertera secara yuridis mengenai
noodweer(pembelaan terpaksa), dimana teori diatas menyatakan bahwa
noodweer adalah tindakan merugikan kepentingan hukum dari penyerangnya yang
di dalam keadaan biasa cara tersebut merupakan suatu tindakan yang terlarang,
dimana pelakunya telah diancam dengan suatu hukuman.

Jika dikaitkan dengan kasus yang kami jadikan acuan untuk tugas analisa kasus
pidana. Kasus mengenai seorang terdakwa yang didakwa melakukan perbuatan dalam
pasal 351, namun karena beberapa alasan pemaaf menjadikan terdakwa patut
mendapat rehabilitasi atau pemulihan nama baik sesuai dengan kemampuan,
kedudukan dan harkat serta martabatnya seperti sedia kala.

Kasus ini sesuai dengan materi noodweer karena terdapat beberapa unsur
noodweer yang dikemukakan oleh Profesor van Hamel di dalam perbuatan
pidananya, seperti;

1. bersifat melanggar hukum atau bersifat wedettechtelijk

“Terdakwa menggunakan senjata tajam jenis pedang tersebut untuk


membacok dan menusuk korban M. Darmadi hingga akhirnya meninggal
dunia.”

Dari cuplikan berita kasus diatas, memenuhi rumusan dalam pasal 351
KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan mati. Oleh karena itu,
terdakwa dianggap telah melakukan perbuatan yang melanggar hukum.

2. mendatangkan suatu bahaya yang mengancam secara langsung

Pada saat perkelahian berlangsung pada tanggal 28 Agustus 2008


pukul 18.30, saat itu antara kelompok Dedy Pramono(kelompok korban)
dan kelompok Ferdinando bin Giles Adrian(kelompok terdakwa) saling
mengayunkan senjam tajam yang mereka bawa.

3. bersifat berbahaya bagi tubuh, kehormatan atau benda kepunyaan sendiri


atau kepunyaan orang lain.

Dalam kasus posisi diatas, terlihat bahwa tindakan terdakwa mengambil


senjata tajam mendatangkan bahaya karena jika terkena badan sendiri
atau orang lain akan menyebabkan luka tusuk.
Dan juga pembelaan yang dilakukan oleh korban memenuhi syarat
pembelaan, yaitu sebagai berikut;

1. harus bersifat perlu atau bersifat noodzakelijk

Seperti yang telah diuraikan pada kasus posisi di atas, terdakwa


Ferdinando bin Giles Adrian berhadapan dengan Pingit Mahanani
dimana Terdakwa Ferdinando bin Giles Adrian sempat terkena
senjata tajam olehnya. Karena itu, terdakwa mundur dan akhirnya
melawan korban Darmadi untuk menghindari dirinya dari serangan
lainnya.

2. perbuatan yang dilakukan untuk melakukan pembelaan itu haruslah


dapat dibenarkan

Sebagaimana yang sudah tertera diatas, kesamaan antara unsur pada


kasus posisi dengan materi noodweer, perbuatan pidana yang
dilakukan oleh terdakwa Ferdinando ini dapat dibenarkan, sehingga
terdakwa tidak dapat dipidana dengan dengan alasan atau syarat
berupa serangan atau ancaman serangan dan pembelaan. Serangan
tersebut melawan hukum, memenuhi pasal 353 ayat 1, penganiayayan
dengan rencana terlebih dahulu. Dan pembelaan dimana pembelaan
dengan unsur melawan hukum tersebut perlu dan patut untuk
dilakukan oleh terdakwa Ferdinando.

Kesimpulan:

Bahwa terdapat kaitan antara unsur-unsur dalam noodweer dengan kasus yang
dibahas oleh kami, bahwa secara eksplisit dan jelas dalam berita acara yang
terlampir noodweer atau pembelaan terpaksa disebutkan dan dipertegas dengan
keputusan Majelis Hakim terhadap keputusan untuk kasus ini. Oleh karena itu,
kami menyimpulkan bahwa kasus yang kami bahas ini mengarah kepada
noodweer atau pembelaan terpaksa sehingga kami menjadikan kasus ini sebagai
acuan untuk lebih mengerti mengenai noodweer. Unsur-unsur yang tertera
dalam perbuatan pidana melawan hukum ini adalah serangan dari pihak
lawan(pihak korban) dan pembelaan yang harus dilakukan dalam situasi
langsung.

Anda mungkin juga menyukai