Anda di halaman 1dari 4

1.

Penanggungan
Jawaban:
Menurut Pasal 1820 KUHPerdata, penanggungan didefinisikan sebagai suatu persetujuan
dengan mana pihak ketiga, guna kepentingan si berpiutang mengikatkan diri untuk
memenuhi perikatannya si berhutang manakala is sendiri tidak memenuhinya.

2. Pengecualian sifat accessoir dari penanggungan


Jawaban:
Sifat accessoir penanggungan adalah mengabdi pada perjanjian pokok. Namun, dalam
penerapannya terdapat engecualian dari sifat accessoir penanggungan yaitu saat
mengajukan diri sebagai penanggung terhadap perjanjian atau perikatan yang dibuat oleh
anak yang belum dewasa. Di mana sifat penanggungannya sah meskipun perjanjiannya
dapat dibatalkan (vernietigbaarheid)

3. Fungsi ganda bentuk perjanjian penanggungan tertulis


Jawaban:
Pasal 1824 KUHPerdata tidak merumuskan apakah perjanjian penanggungan harus
dibuat secara tertulis atau tidak, dalam artian bahwa sifat bentuk dari perjanjian adalah
bebas. Namun, bentuk perjanjian tertulis memiliki 2 (dua) sifat ganda, di antaranya
adalah:
a. Sebagai alat bukti
Perjanjian tertulis dapat menjadi alat bukti konkret terutama bagi kreditor, apabila di
masa depan terjadi sengketa menyangkut perjanjian.
b. Ketentuan mengenai hal penanggungan
Fungsi kedua ini sangat penting bagi kreditor karena banyak ketentutan-ketentuan
dari penanggungan yang diatur dalam KUHPerdata justru memberatkan si kreditor.

4. Syarat-syarat untuk menjadi penanggung


Jawaban:
Syarat-syarat menjadi penanggung di atur dalam Pasal 1827 KUHPerdata, sebagai
berikut:
a. Cakap untuk mengikatkan diri
b. Cukup mampu untuk memenuhi perikatannya
c. Berada di wilayah Indonesia

5. Sebutkan hak-hak dari penanggung


Jawaban:
a. Hak untuk menuntut lebih dahulu (Pasal 1831 KUHPerdata)
b. Hak untuk membagi utang (Pasal 1836 KUHPerdata)
c. Hak untuk diberhentikan sebagai penanggung karena terhalang melakukan subrogasi
akibat perbuatan/kesalahan si kreditor (Pasal 1848 KUHPerdata)
d. Hak untuk mengajukan tangkisan

6. Sebutkan 2 (dua) macam hak regres dari penanggung yang telah melunasi hutang debitor
Jawaban:
Peristiwa tersebut juga dirumuskan dalam Pasal 1839 dan Pasal 1840 KUHPerdata. Dari
kedua pasal tersebut dapat diketahui bahwa penanggung memiliki 2 (dua) hak, yaitu:
a. Hak menuntut kembali (Hak Regres)
b. Hak penanggung yang telah membayar karena hukum bertindak menggantikan
kedudukan kreditor mengenai haknya terhadap debitor (Hak Subrograsi)

7. Sebab-sebab berakhirnya penanggungan


Jawaban:
Hapusnya penanggungan diatur dalam Pasal 1845 KUHPerdata, yaitu:
a. Penanggungan hapus karena sebab-sebab yang sama sebagaimana menyebabkan
berakhirnya perikatan.
b. Penanggungan hapus karena adanya percampuran antara si pribadi si penanggung
dengan debitor, sehingga hak dan kewajiban kedua belah pihak berada dalam satu
orang
c. Penanggungan hapus karena penanggung dapat menggunakan segala tangkisan yang
dapat dipakai oleh debitor terhadap kreditor mengenai segala utangnya yang
ditanggung itu sendiri
d. Penanggungan hapus karena si penanggung dibebaskan, apabila karena kesalahan
kreditor ia tidak lagi dapat menggantikan hnak-hak kreditor, hipotek kreditor, dan
hak-hak istimewa kreditor
e. Penanggungan hapus karena si berpiutang secara sukarela menerima suatu benda
tidak bergerak maupun benda lain sebagai pembayaran atas utang pokok, maka
karena hal tersebut penanggung dibebaskan meskipun putusan hakim oleh si kreditor
harus diserahkan kepada orang lain
f. Penanggungan hapus karena suatu penundaan belaka oleh si berpiutang diberikan
kepada si berutang, tidak membebaskan si penanggung utang, dalam hal ini
penanggung berhak menuntut si berutang membayarkan utangnya atau membebaskan
si penanggung

8. Mengapa perjanjian penanggungan dapat dibuat tanpa sepengetahuan debitor


Jawaban:
Perjanjian jaminan perorangan dapat diadakan tanpa sepengetahuan debito. Hal ini
karena jaminan kebendaan dapat diadakan antara kreditor dengan debitor, atau antara
kreditor dengan orang ketiga yang menjamin dipenuhinya kewajiban-kewajiban debitor
kebendaan hal ini juga dimuat dalam Pasal 1821 ayat (2)

9. A pinjam uang kepada B sebanyak 100.000 dan C merupakan penanggung


a. Dapatkah perjanjian penanggung dibuat tanpa sepengetahuan A. Jelaskan!
b. Perjanjian penanggungan yang dibuat dengan akta (tertulis) mempunyai fungsi ganda
bagi B. Jelaskan fungsi ganda itu!
c. Apa syarat-syarat bagi C untuk dapat menjadi penanggung?
Jawaban:
a. Berdasarkan pada ketentuan Pasal 1821 ayat (2) KUHPerdata maka perjanjian
penanggungan dapat dibuat tanpa sepengetahuan si debitor yang dalam kasus ini
adalah A. Misal apabila A belum cakap hukum, tetapi perjanjian penanggungan
tersebut dilakukan orangtua dari A, dan perjanjian penanggungan dibuat tanpa
sepengetahuan A.
b. .Berikut 2 (dua) fungsi ganda eksistensi dari akta perjanjian yang tertulis:
 Sebagai alat bukti
Perjanjian tertulis dapat menjadi alat bukti konkret terutama bagi kreditor,
apabila di masa depan terjadi sengketa menyangkut perjanjian.
 Ketentuan mengenai hal penanggungan
Fungsi kedua ini sangat penting bagi kreditor karena banyak ketentutan-
ketentuan dari penanggungan yang diatur dalam KUHPerdata justru
memberatkan si kreditor.
c. Terdapat 3 (tiga) syarat bagi C untuk dapat menjadi penanggung, di antaranya
adalah:
 Cakap untuk mengikatkan diri
 Cukup mampu untuk memenuhi perikatannya
 Berada di wilayah Indonesia

Anda mungkin juga menyukai