Anda di halaman 1dari 13

Hipersensitivitas Tipe 1

Muhammad Nazarudin
Key player

• Mast Cell
• IgE
• Mediator (histamine etc.)
• Polen (Particle like pathogen)
Definisi

• Coomb dan Gell (1963) mengelompokkan anafilaksis dalam hipersensitivitas


tipe I (Immediate type reaction).
• Mekanisme anafilaksis melalui 2 fase, yaitu fase sensitisasi dan aktivasi.
• Fase sensitisasi merupakan waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan Ig E
sampai diikatnya oleh reseptor spesifik pada permukaan mastosit dan basofil.
• Fase aktivasi merupakan waktu selama terjadinya pemaparan ulang dengan
antigen yang sama sampai timbulnya gejala
Fase Sensitasi

• Alergen yang masuk lewat kulit, mukosa, saluran nafas atau saluran makan
di tangkap oleh Makrofag.
• Makrofag segera mempresentasikan antigen tersebut kepada Limfosit T,
dimana ia akan mensekresikan sitokin (IL4, IL13) yang menginduksi Limfosit
B berproliferasi menjadi sel Plasma (Plasmosit).
• Sel plasma memproduksi Ig E spesifik untuk antigen tersebut kemudian
terikat pada reseptor permukaan sel Mast (Mastosit) dan basofil.
Fase Aktivasi

• Mastosit dan basofil melepaskan isinya yang berupa granula yang


menimbulkan reaksi pada paparan ulang.
• Pada kesempatan lain masuk alergen yang sama ke dalam tubuh. Alergen
yang sama tadi akan diikat oleh Ig E spesifik dan memicu terjadinya reaksi
segera yaitu pelepasan mediator vasoaktif antara lain histamin, serotonin,
bradikinin dan beberapa bahan vasoaktif lain dari granula yang di sebut
dengan istilah preformed mediators
Aktivasi Mast Cell

• Untuk mengalami degranulasi, mast cell harus mengalami aktivasi


• Syarat untuk mast cell dapat mengalami aktivasi adalah dengan 2 IgE atau
lebih yang ada pada permukaan mast cell berikatan dengan 1 antigen yang
sama
IgE
Mast Cell

Allergen
Manifestasi Klinis

• Manifestasi klinis anafilaksis sangat bervariasi.


Secara klinik terdapat 3 tipe dari reaksi
anafilaktik, yaitu reaksi cepat yang terjadi
beberapa menit sampai 1 jam setelah terpapar
dengan alergen; reaksi moderat terjadi antara
1 sampai 24 jam setelah terpapar dengan
alergen; serta reaksi lambat terjadi lebih dari
24 jam setelah terpapar dengan alergen
Mediator

• Dibagi dalam dua kelompok, yaitu


• mediator yang sudah ada dalam granula sel mast (preformed mediator)
• mediator yang terbentuk kemudian (newly formed mediator). 

• Menurut asalnya mediator ini juga dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu
• mediator dari sel mast (mediator primer),
• mediator dari sel lain akibat stimulasi oleh mediator primer (mediator sekunder).
Preformed Mediators

• Terdapat 3 jenis mediator yang penting yaitu


• Histamin,  merangsang reseptor saraf iritan, kontraksi otot polos, serta peningkatan
permeabilitas vaskular
• Eosinophil Chemotactic Factor of Anaphylactic (ECF-A),  mengumpulkan dan
menahan eosinofil di tempat reaksi radang yang diperan oleh IgE (alergi)
• Neutrophil Chemoctatic Factor (NCF).

Anda mungkin juga menyukai