Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

JENIS – JENIS ASURANSI SYARIAH

Dosen Pengampu:
Marina Zulfa., S.E.I., M.E.Sy
Disusun Oleh:
Kelvin Fabian 212310170
Muhammad Ilham Baihaqi 212310056
Muhammad Zacky Al Mubarok 212310307

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW. yang
kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Ibu
Marina Zulfa., S.E.I., M.E.Sy yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Pekanbaru, 5 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH ......................................................................................4
C. TUJUAN.................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Jenis – jenis Asuransi Syariah..............................................................................6
B. Produk asuransi Syariah.......................................................................................7
BAB III PENUTUP
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................9
B. SARAN ..................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Asuransi syariah merupakan prinsip perjanjian berdasarkan hukum islam antara
perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi dengan pihak lain, dalam menerima amanah
dalam mengelola dana peserta melalui kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai
dengan syariah.
Di Indonesia, perkembangan asuransi juga semangkin berkembang. Lahirnya
perusahaan asuransi syariah didukung dengan besarnya jumlah penduduk yang beragama
islam yang membutuhkan suatu lembaga keuangan islami sehingga setiap interaksi muamalah
yang dilakukannya sesuai dengan syariah. karena pada dasarnya masyarakat muslim
memandang operasional asuransi konvensional dengan ragu-ragu, atau bahkan keyakinan
bahwa praktek itu cacat dari sudut pandang syari’at. Hal ini dikarenakan sejumlah fatwa yang
di keluarkan oleh Lembaga-lembaga otoritas fikih menyatakan ketidakbolehan sistem
asuransi konvensional, karena akadnya mengandung unsur riba, spekulasi, kecurangan, dan
ketidakjelasan.
Sementara akad perusahaan asuransi kolektif islam berlandaskan pada asas saling
tolong-menolong dan menyumbang, disamping konsisten memegang hukum dan prinsip
syariat islam dalam keseluruhan aktivitasnya dan tunduk pada mekanisme pengawasan
syari’at. Asuransi kolektif islam juga tidak menjalankan jasa 2 asuransi dengan orientasi
memperoleh keuntungan (profit oriented) dan setiap peserta dalam asuransi ini menjadi
penangggung sekaligus tertanggung. Sehingga dengan demikian, akad-akadnya pun bersih
dari segala syarat poin yang bertentangan dengan hukum dan prinsip-prinsip syariat Islam.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja jenis – jenis Asuransi Syariah?
2. Apa saja pengertian dari jenis – jenis Asuransi Syariah?
3. Apa saja jenis – jenis produk Asuransi Syariah?

4
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja jenis – jenis Asuransi Syariah.
2. Untuk mengetahui apa saja pengertian dari jenis – jenis Asuransi Syariah.
3. Untuk mengetahui apa saja jenis – jenis Produk Asuransi Syariah.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis – jenis Asuransi Syariah


Menurut undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tentang usaha
perasuransian, jenis usaha perasuransian meliputi asuransi kerugian, asuransi jiwa,
dan reasuransi.
1. Asuransi Kerugian (Non Life insurance/ General Insurance).
Asuransi kerugian merupakan usaha yang memberikan jasa-
jasa dalam penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan
manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
timbul dari peristiwa yang tidak pasti. Perusahaan yang biasanya
menangani jasa ini adalah perusahaan asuransi kerugian, yang
mana perusahaan ini hanya menyelenggarakan usaha dalam
bidang usaha asuransi dalam bidang kerugian. Usaha asuransi
kerugian di Indonesia antara lain: Asuransi Kebakaran, Asuransi
Pengankutan, dan Asuransi Aneka (asuransi kendaraan bermotor,
asuransi kecelakaan diri, pencurian, kecurangan, uang dalam
penyimpanan, dsb).
2. Asuransi Jiwa (Life Insurance).
Asuransi jiwa adalah jasa yang diberikan oleh perusahaan
dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan jiwa atau
meninggalnya seseorang yang diasuransikan. Asuransi ini
merupakan suatu bentuk kerja sama antara orang-orang yang ingin
menghindarkan atau minimal mengurangi risiko yang diakibatkan
oleh risiko kematian, hari tua, dan kecelakaan. Usaha
ini menangani kegiatan pertanggungan jiwa. Asuransi jiwa ini
terbagi menjadi: asuransi jiwa biasa, asuransi rakyak, asuransi
kumpulan, asurnasi dunia usaha, asuransi orang muda, asuransi
keluarga, dan asuransi kecelakaan.
3. Reasuransi (Reinsurance).
Reasuransi pada prinsipnya adalah pertanggungan ulang atau
pertanggungan yang diasuransikan atau dikenal asuransi dari
asuransi. Reasuransi ini merupakan suatu sistem penyebaran risiko di
mana penanggung menyebarkan seluruh atau sebagian dari
pertanggungan yang ditutupnya kepada penanggung yang lain.
Pihak yang menyerahkan pertanggungan disebut ceding company
sedangkan pihak yang menerima pertanggungan disebut
reinsurer.Perusahaan reansuransi ini merupakan perusahaan
yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap risiko
yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian atau
perusahaan asuransi jiwa.

6
B. Produk Asuransi Syariah.

1. Takaful Baituna.
Takaful baituna adalah produk takaful yang melindungi rumah
dari risiko kebakaran yang dilengkapi dengan perangkat perlindungan
ekstra untuk sekeluarga. Misal karena musibah gempa bumi, letusan
gunung berapi, tsunami, banjir, angin topan, badai.
2. Takaful Surgaina.
Takaful Surgaina adalah produk takaful yang memberikan
perlindungan terhadap kerugian finansial dan santunan akibat
kecelakaan yang diderita oleh peserta, yang mengakibatkan meninggal
dunia, menderita cacat badan, dan juga biaya pemakaman peserta.
3. Takaful Abror.
Takaful Abror adalah produk takaful yang menggantikan
kerugian atas kendaraan bermotor yang disebabkan musibah
kecelakaan, pencurian serta tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga.
4. Asuransi motor syariah takaful Ansor.
yaitu produk Takaful untuk sepeda motor atas risiko
kehilangan dan kecelakaan dengan tambahan asuransi jiwa.
5. Takaful Rekayasa.
Takaful rekayasa adalah produk takaful yang mengganti
kerugian atas kehilangan atau kerusakan dalam sebuah proyek
rekayasa (konstruksi atau pemasangan), peralatan dan mesin akibat
kejadian yang tiba-tiba dan tidak terduga sehingga menyebabkan
kerugian kepada peserta (prinsipal, kontraktor atau pemilik peralatan).
6. Takaful Surety Bond.
Takaful Surety Bond adalah asuransi yang menggantikan
kerugian investor.
7. Asuransi Kebakaran syariah.
1) Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia (PSAKI).
Mengganti kerugian atas kerusakan harta benda dan atau
kepentingan yang diasuransikan akibat risiko yang ditimbulkan
oleh musibah kebakaran, ledakan, petir, kejatuhan pesawat
terbang dan asap yang berasal dari harta benda yang
dipertanggungkan.
2) Polis Property/Industrial All Risk (Munich Re).
Mengganti kerugian atas kerusakan harta benda dan atau
kepentingan yang diasuransikan akibat risiko yang ditimbulkan
oleh musibah kebakaran, ledakan, petir, kejatuhan pesawat
terbang dan asap yang berasal dari harta benda yang
dipertanggungkan.
8. Asuransi Pendidikan.
Asuransi Pendidikan adalah produk asuransi syariah yang
menyediakan dana Pendidikan yang telah disepakati kepada penerima
hibah (anak) sesuai dengan jenjang Pendidikan. Jika peserta meninggal
dunia, ahli waris akan tetap memperoleh manfaat dana Pendidikan.

7
9. Asuransi Haji dan Umrah.
Asuransi Haji dan Umrah adalah asuransi yang memberikan
perlindungan finansial bagi jama’ah Haji dan Umrah. Khusus asuransi Haji
telah diatur melalui fatwa MUI nomor 39/DSN-MUI/X2002 tentang
asuransi Haji agar para jama’ah mendapatkan ketenangan dalam
menjalankan ibadah Haji.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Asuransi syariah adalah suatu usaha antara sejumlah orang/pihak untuk saling
melindungi dan membantu melalui penanaman harta dan/atau dana (tabarru') yang
memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad
(pertunangan) sesuai dengan hukum Islam. Mayoritas penduduk negara Indonesia adalah
muslim, sehingga sudah seharusnya Indonesia berpotensi dalam mendorong
perkembangan industri keuangan syariah, khususnya asuransi syariah. Perkembangan
industri Syariah di Indonesia semakin meningkat seiring meningkatnya pertumbuhan
perusahaan asuransi syariah. Hal ini didukung oleh adanya peraturan resmi dari Otoritas
Jasa Keuangan terkait Unit Usaha Syariah (UUS) perusahaan asuransi menjadi
perusahaan sendiri.

B. SARAN
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ajib, M. (2019). Asuransi syariah.

Effendi, A. (2016). Asuransi Syariah Di Indonesia (Studi Tentang Peluang ke Depan Industri Asuransi
Syariah). Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial.

Miftah Hanny Safira, M. G. (2021). POTENSI PERKEMBANGAN ASURANSI SYARIAH DI


INDONESIA. jurnal.

Zaini, M. A. (2015). Aspek-Aspek Syariah dalam Asuransi Syariah. IQTISHODUNA: Jurnal Ekonomi
Islam.

10

Anda mungkin juga menyukai