Anda di halaman 1dari 10

LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

ASURANSI

PUTY SYALIMA

X MIA 9
SMAN 1 PADANG

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tidak lupa shalawat
beserta salam selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
membimbing umatnya di jalan yang benar.

Makalah ini ditulis bertujuan untuk mlengkapi tugas ekonomi, penulis juga ingin
memberikan informasi tentang asuransi. Dalam pembuatan laporan ini, penulis mendapat
banyak bantuan dari beberapa pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang membantu.

Semoga hasil laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis juga meminta maaf
apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan laporan ini.

Padang, 27 Februari 2016

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................II
DAFTAR ISI................................................................................................................................III

1. PENDAHULUAN ...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan......................................................................................................................... 1
2. PEMBAHASAN ISI........................................................................................................ 2
2.1 Pengertian Asuransi.................................................................................................... 2
2.2 Jenis – Jenis Asuransi................................................................................................. 2
2.3 Fungsi Asuransi.......................................................................................................... 3
2.4 Tujuan Asuransi.......................................................................................................... 4
2.5 Prinsip Asuransi.......................................................................................................... 4
2.6 Cara Perhitungan Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa...............................................5
3. PENUTUP........................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. IV
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan asuransi merupakan lembaga keuangan nonbank yang mempunyai


peranan yang tidak jauh berbeda dari bank, yaitu bergerak dalam bidang layanan jasa
yang diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi resiko yang akan terjadi di masa
yang akan datang. Perusahaan asuransi mempunyai perbedaan karaketeristik dengan
perusahaan nonasuransi.
Risiko dimasa datang dapat terjadi terhadap kehidupan seseorang misalnya
kematian, sakit atau risiko dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia bisnis risiko yang
dihadapi dapat berupa risiko kerugian akibat kebakaran, kerusakan atau kehilangan atau
risiko lainnya. Oleh karena itu, setiap resiko yang akan dihadapi harus ditanggulangi
sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari asuransi?
2. Apa jenis-jenis asuransi?
3. Apa saja fungsi dan tujuan asuransi?
4. Bagaimana perhitungan uang pertanggungan Asuransi jiwa?
5 . Apa yang dimaksud dengan polis dan premi asuransi?

1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang asuransi dan
manfaatnya. Juga untuk mengetahui tentang prinsip-prinsip asuransi dan peraturan
asuransi yang berlaku di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Asuransi


Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau
bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa,
properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian
yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau
sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu
sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.
Menurut Ketentuan Pasal 246 KUHD, Asuransi atau Pertanggungan adalah
Perjanjian dengan mana penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan
menerima premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena kerugian, kerusakan
atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin dideritanya akibat dari suatu
evenemen (peristiwa tidak pasti).
Menurut Ketentuan Undang–undang No.2 tahun 1992 tanggal 11 Februari 1992
tentang Usaha Perasuransian. Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua
pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung
dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul
dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang
didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

2.2 Jenis – Jenis Asuransi


Jenis – jenis asuransi yang berkembang di Indonesia ini jika dilihat dari berbagai
segi adalah sebagai berikut :
1. Dilihat dari segi fungsinya
a. Asuransi kerugian (non life insurance)
Jenis asuransi kerugian seperti yang terdapat dalam Undang – Undang
Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Asuransi menjelaskan bahwa asuransi
kerugian menjalankan usaha memberikan jasa untuk menanggunglangi suatu
risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada
pihak ketiga dari suatu peristiwa yang tidak pasti.
Jenis asuransi ini tidak diperkenankan melakukan usaha di luar
asuransi kerugian dan reasusansi. Kemudian yang remasuk dalam asuransi
kerugian adalah sebagai berikut :
- Asuransi kebakaran
- Asuransi pengangkutan
-Asuransi aneka
b. Asuransi jiwa (life insurance)
Asuransi jiwa merupakan perusahaan asuransi yang dikaitakan
dengan penanggulangan atau meninggalnya seseorang yang
dipertanggungkan. Jenis – jenis asuransi jiwa adalah :
- Asuransi berjangka (Term insurance)
- Asuransi Tabungan (Endowment insurance)
- Asuransi seumur hidup (Whole life insurance)
- Anuity contract insurance (Anuitas)

c. Reasuransi (reinsurance)
Merupakan perusahaan yang memberikan jasa asuransi dalam
pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan
asuransi kerugian. Jenis asuransi ini sering disebut asuransi dari asuransi
dan asuransi ini digolongkan ke dalam :
2. Dilihat dari segi kepemilikannya
Dalam hal ini yang dilihat adalah siapa pemilik dari perusahaan asuransi
tersebut, baik asuransi kerugian, asutansi jiwa atau pun reasuransi.
a. Asuransi milik pemerintah
Yaitu asuransi yang sahamnya dimiliki sebagian besar atau bahkan
100% oleh pemerintah Indonesia.
b. Asuransi milik swasta nasional
Asuransi ini kepemilikan sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh swasta
nasional sehingga siapa yang paling banyak memiliki saham maka memiliki
suata terbanyak dalam Rapat Umum Pemegan Saham (RUPS).
c. Asuransi milik perusahaan asing.
Perusahaan arusansi jenis ini biasanya beroperasi di Indonesia hanya
merupakan cabang dari negara lain dan jelas kepemilikannya pun dimiliki
100% oleh pihak asing.
d. Asuransi milik campuran
Merupakan jenis asuransi yang sahamnya dimiliki campuran antara
stasta nasional dengan pihak asing.

2.3 Fungsi Asuransi


Disamping sebagai bentuk pengendalian risiko (secara finansial), asuransi juga
memiliki berbagai manfaat yang diklasifikasikan ke dalam beberapa fungsi sebagai
berikut:
a. Pengalihan Resiko
Sebagai sarana atau mekanisme pengalihan kemungkinan resiko /
kerugian dari tertanggung sebagai ”Original Risk Bearer” kepada satu atau
beberapa penanggung.
b. Penghimpun Dana
Sebagai penghimpun dana dari masyarakat (pemegang polis) yang akan
dibayarkan kepada mereka yang mengalami musibah, dana yang dihimpun
tersebut berupa premi atau biaya berasuransi yang dibayar oleh tertanggung
kepada penanggung, dikelola sedemikian rupa sehingga dana tersebut berkemang,
yang kelak akan akan dipergunakan untuk membayar kerugian yang mungkin
akan diderita salah seorang tertanggung.
c. Premi Seimbang
Untuk mengatur sedemikian rupa sehingga pembayaran premi yang
dilakukan oleh masing – masing tertanggung adalah seimbang dan wajar
dibandingkan dengan resiko yang dialihkannya kepada penanggung.

2.4 Tujuan Asuransi


Adapun tujuan asuransi adalah sebagai berikut :
a. Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang diderita satu pihak.
b. Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan pengamanan dan
pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu dan
biaya
c. Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang jumlahnya
tertentu dan tidak perlu mengganti/membayar sendiri kerugian yang timbul yang
jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti
d. Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan jaminan
perlindungan atas agunan yang diberikan oleh peminjam uang.
e. Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan dikembalikan
dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini khusus berlaku untuk asuransi jiwa.

2.5 Prinsip Asuransi


Pelaksanaan perjanjian asuransi antara perusahaan asuransi dengan pihak nasabahnya
tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Setiap perjanjian dilakukan mengandung prinsip
– prinsip asuransi. Tujuan adalah untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan
dikemudian hari antara pihak perusahaan asuransi dengan pihak nasabahnya.
Prinsip – perinsip asuransi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Insurable Interest
Merupakan hal berdasarkan hukum untuk mempertanggungkan suatu risiko
berkaitan dengan keuangan, yang diakui sah secara hukum antara tertanggung dan suatu
yang dipertanggungkan dan dapat menimbulkan hal dan kewajiban keuangan secara
hukum.
2. Utmost Good Faith atau (iktikad baik)
Dalam penetapan setiap suatu kontrak haruslah didasarkan kepada iktikad baik
antara tertanggung dan penanggung mengenai seluruh informasi baik materi ril maupun
unmaterill.
3. Indeminity (ganti rugi)
Adalah suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi finansial
dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat
sebelum terjadinya kerugian
4. Proximate Cause
Suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan terjadinya suatu peristiwa secara
berantai atau berurutan atau intervinsi kekuatan lain, diawali dan bekerja dengan aktif
dari suatu sumber baru dan independen.
5. Subrogation
Adalah pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim
dibayar.
6. Contribution
Adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama
menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut
memberikan indemnit

2.6 Cara Perhitungan Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa


Metoda yang sering dipakai adalah :

1. Metoda Human Life Value,


Perhitungan UP mutlak dihitung berdasarkan rata-rata pendapatan setiap
bulan yang kita setahunkan serta dikali dengan ekspektasi lamanya dana tersebut
menopang hidup hingga ahli waris mampu untuk mendapatkan income sendiri.
Metoda ini tidak perlu mempertimbangkan faktor pertumbuhan dana jika UP
tersebut disimpan dalam Bank atau lembaga investasi lain.
2. Metoda Income Based Value
Perhitungan UP mutlak dihitung berdasarkan rata-rata pendapatan setiap
bulan yang kita setahunkan dibagi dengan faktor pertumbuhan dana karena UP
tersebut wajib disimpan dalam lembaga investasi selain bank.
3. Metoda Financial Needs Based Value
Metoda ini lebih spesifik untuk memproteksi kebutuhan financial dimasa
mendatang misalkan dana pendidikan. Dalam prakteknya untuk menghindari
pembayaran premi yang sangat besar maka metoda ini tidak bisa berdiri sendiri
namun harus dikombinasikan dengan investasi bulanan secara konstan (annuitas)
pada instrument investasi yang memiliki rata-rata pengembalian diatas deposito.
Perlu dicatat metoda ini berbeda dengan 2 metoda sebelumnya, ini tidak
memproteksi penghasilan melainkan kebutuhan keuangan dimasa mendatang.
BAB III
PENUTUP

3.2 Kesimpulan
Asuransi merupakan upaya yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi
kemungkinan timbul kerugian akibat terjadi peristiwa yang tidak pasti dan tidak
diinginkan. Melalui perjanjian asuransi risiko kemungkinan terjadi peristiwa yang
menimbulkan kerugian yang mengancam kepentingan tertanggung itu dialihkan kepada
perusahaan Asuransi kerugian selaku penanggung. Sebagai imbalannya, tertanggung
bersedia membayar sejumlah premi yang telah disepakati. Dengan demikian, tertanggung
yang berkepentingan merasa aman dari ancaman kerugian, sebab jika kerugian itu betul-
betul terjadi penanggunglah yang akan menggantinya.
DAFTAR PUSTAKA

Ayat, Safri. 2012. Pengantar Asuransi, Prinsip – Prinsip dan Praktek Asuransi. Jakarta: Rizki
Printing
http://legalbanking.wordpress.com/materi-hukum/dsar-dasar-hukum-asuransi/
http://nunite.blogspot.com/2013/03/pengetahuan-dasar-tentang-asuransi.html
http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-asuransi-umum-tujuan.html
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/11/23/08083382/
Bagaimana.Menghitung.Uang.Pertanggungan.Asuransi
http://www.asuransi-mobil.com/asuransi-definisi.html
http://nunite.blogspot.com/2013/03/pengetahuan-dasar-tentang-asuransi.html

Anda mungkin juga menyukai