Anda di halaman 1dari 5

NAMA : I PUTU YUDI ARDIANA

NIM : 1902013770

KELAS : IV B MANAJEMEN EKSEKUTIF

A. Asuransi kerugian
Asuransi kerugian adalah suatu perjanjian yang memberikan ganti kerugian bagi tertanggung
apabila barang atau objek pertanggungan mengalami kerusakan akibat peristiwa yang tak
terduga. Perusahaan asuransi berperan sebagai penanggung kerugian.
Menurut Pasal 1 Undang-Undang No.40 Tahun 2014 tentang Perasuransian, disebutkan bahwa
perusahaan asuransi kerugian memberikan jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian,
kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga yang timbul dari peristiwa
yang tidak pasti. Objek pertanggungan dalam asuransi kerugian adalah barang atau properti,
seperti rumah, mobil, dan pabrik, serta kewajiban hukum terhadap pihak ketiga.
jenis jenis asuransi kerugian
1. Asuransi kebakaran adalah produk asuransi yang memberikan manfaat terhadap objek
berupa properti akibat mengalami kebakaran. Barang-barang yang dapat dipertanggungkan
dalam asuransi kebakaran adalah benda tetap, seperti bangunan, rumah, pabrik, dan
sebagainya, serta benda bergerak, seperti kendaraan bermotor dan kapal.
2. Asuransi Kendaraan Bermotor
Asuransi kendaraan bermotor merupakan suatu pertanggungan yang memberikan
perlindungan kepada pemilik kendaraan bermotor atau yang berkepentingan terhadap
kerugian yang timbul secara fisik pada kendaraan bermotor, serta kerugian akibat tuntutan
hukum yang harus dibayar oleh pemilik terhadap pihak ketiga.
3. Asuransi Properti
Asuransi properti bertujuan untuk melindungi kerusakan pada properti yang merupakan
bagian dari aset. Asuransi ini memberikan perlindungan terhadap harta benda dari akibat
kebakaran, bencana alam, atau bentuk kerusakan lain yang terjadi secara tiba-tiba.
4. Asuransi Kelautan
Asuransi laut merupakan kontrak yang penanggungnya berjanji memberikan indemnitas
kepada tertanggung terhadap kehilangan-kehilangan di laut, termasuk kehilangan-kehilangan
yang menyertai perjalanan di laut.
5. Asuransi Pengangkutan
Asuransi pengangkutan yaitu asuransi yang menjamin kerugian akibat kerusakan atau
hilangnya barang yang diangkut selama proses pengangkutan dari tempat asal sampai tempat
tujuan.
6. Asuransi Kredit
Asuransi kredit adalah jenis asuransi kerugian yang selalu berkaitan dengan dunia perbankan
yang menitik beratkan pada asuransi jaminan kredit. Ini berupa benda bergerak maupun
benda tidak bergerak, yang sewaktu-waktu dapat tertimpa risiko yang yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi pemilik barang maupun pemberi kredit.

Prinsip – prinsip asuransi kerugian


Berdasarkan buku Perasuransian oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat enam prinsip
asuransi kerugian, yaitu:
1. Prinsip Itikad Baik (The Utmost Good Faith).
Prinsip asuransi ini menekankan transparansi atau keterbukaan sebagai bentuk dari itikad
baik kedua belah pihak yang akan melakukan perjanjian. Prinsip keterbukaan ini
terkandung dalam ketentuan Pasal 251 KUHD.
2. Prinsip Adanya Kepentingan (Insurable Interest).
Prinsip ini memberikan hak untuk mengasuransikan kepada seseorang, karena adanya
hubungan keuangan yang diakui oleh hukum antara orang tersebut dengan objek
pertanggungan.
3. Prinsip Indemnitas (Indemnity).
Prinsip ini mengatur mekanisme ganti rugi finansial sesuai nilai kerugian yang sebenarnya,
tanpa ditambah atau dipengaruhi.
4. Prinsip Sebab Akibat (Proximate Cause).
Prinsip ini akan digunakan untuk menentukan apakah penyebab tersebut adalah
penyebab yang masuk dalam lingkup jaminan polis atau sebaliknya ada dalam lingkup
pengecualian polis.
5. Prinsip Subrogasi (Subrogation).
Definisi dari subrogasi adalah hilangnya hak tertanggung untuk menuntut pihak ketiga
yang menyebabkan kerugian bagi tertanggung apabila pihak penanggung (perusahaan
asuransi) telah melakukan ganti rugi kepada pihak tertanggung. Prinsip subrogasi diatur
dalam Pasal 284 KUHD.
6. Prinsip Kontribusi (Contribution).
Dalam prinsip kontribusi, perusahaan asuransi dapat melakukan kerja sama dengan
perusahaan asuransi lain dalam menyelesaikan masalah terkait objek pertanggungan
pihak tertanggung.

B. Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa merupakan salah satu bentuk usaha asuransi yang memberikan jasa dalam
penanggulangan risiko yang berkaitan erat dengan jiwa seseorang. Asuransi yang bertujuan
menanggung orang terhadap kerugian finansial tak terduga yang disebabkan karena
meninggalnya seseorang dalam jangka waktu tertentu. Manfaat perlindungan jiwa ini adalah
sebagai jaminan kepastian terhadap tertanggung dan keluarga dalam menghadapi berbagai resiko
kehidupan seperti sakit kritis, cacat, dan meninggal.

Jenis-jenis Asuransi Jiwa :


1. Asuransi Jiwa Berjangka atau Term Life
Memberikan manfaat perlindungan dalam kurun waktu tertentu yang telah ditentukan
sebelumnya. Sebagai contoh, asuransi jiwa term life hanya akan memberikan manfaat
perlindungan dengan jangka waktu 1, 5, 10, 20, atau paling lama 30 tahun. Dengan manfaat
perlindungan di waktu yang terbatas tersebut, produk ini ideal dipilih oleh orang yang
membutuhkan proteksi berjangka pendek dan bukan asuransi jiwa jenis non unit link.
Kelebihan dari jenis asuransi jiwa berjangka adalah biaya premi yang relatif lebih terjangkau
dan bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan. Walaupun begitu, Uang Pertanggungan atau
UP yang ditawarkan terbilang cukup tinggi, mencapai ratusan miliar, serta menyediakan
manfaat perlindungan tambahan sesuai kebutuhan, seperti, santunan cacat permanen,
penyakit kritis, jaminan pelunasan utang, dan sebagainya.
2. Asuransi Jiwa Seumur Hidup atau Whole Life
Sesuai namanya, jenis asuransi ini akan memberikan manfaat perlindungan seumur hidup
kepada nasabahnya. Tergantung dari kebijakan dan ketentuan penyedia layanannya, asuransi
jiwa whole life mampu menyediakan pertanggungan hingga pemegang polis berumur 90
sampai 100 tahun. Beberapa keunggulan asuransi jiwa whole life adalah jaminan
perlindungan seumur hidup dan manfaat nilai tunai. Dengan kelebihannya tersebut, asuransi
jiwa whole life ideal dipilih oleh nasabah yang sedang mempersiapkan kebutuhan hidup
selama pensiun maupun rencana finansial lainnya. Hanya saja, nominal premi dari asuransi
ini cenderung mahal, bahkan bisa 2 kali lipat dari premi asuransi jenis berjangka.
3. Asuransi Jiwa Unit Link
Selayaknya produk asuransi jenis unit link lainnya, asuransi jiwa unit link merupakan produk
asuransi yang menggabungkan manfaat perlindungan dari berbagai macam risiko dan
manfaat investasi. Karena mengombinasikan 2 produk keuangan sekaligus, premi yang
dibayarkan oleh nasabah akan dibagi dengan rasio tertentu ke manfaat asuransi dan investasi
sekaligus. Dengan cara kerja yang lebih lengkap tersebut, asuransi jenis ini mampu diuangkan
kembali saat nasabah tak pernah melakukan pengajuan klaim perlindungan. Ketika suatu saat
tidak mampu membayar premi, nasabah juga bisa mengalihkan sebagian dana investasi untuk
melunasinya. Tentunya, keuntungan dari aktivitas investasi bisa sepenuhnya didapatkan oleh
nasabah tanpa harus repot mengelola modalnya. Namun, kekurangannya, manfaat investasi
tidak bisa dirasakan secara optimal karena harus terpotong biaya asuransi. Selain itu, risiko
kerugian akibat investasi juga bisa turut memengaruhi saldo asuransi dan menurunkan
manfaatnya.
4. Asuransi Jiwa Dwiguna
Menawarkan manfaat perlindungan yang dilengkapi dengan tabungan. Selayaknya jenis
asuransi yang sebelumnya, produk ini akan membagi sebagian premi ke rekening tabungan,
dan sisanya akan dialokasikan ke manfaat perlindungan asuransi. Saat memilih jenis asuransi
ini, kamu bisa merasakan keunggulan berupa kemudahan dalam mencairkan dana asuransi
sebelum durasi atau masa asuransinya berakhir. Selain itu, apabila nasabah masih hidup
hingga akhir masa aktif asuransi, seluruh uang pertanggungan bisa didapatkan kembali.
Dengan kelebihannya tersebut, asuransi jiwa dwiguna cocok diajukan oleh nasabah yang
mempunyai tujuan keuangan jangka panjang dan bersifat primer, seperti, biaya pendidikan
maupun biaya pensiun. Namun, untuk kekurangannya, nominal premi cenderung lebih mahal,
bahkan bisa mencapai angka jutaan Rupiah setiap bulannya.

Manfaat memiliki asuransi jiwa :


1. Kita sudah menyediakan payung sebelum hujan, sebelum hal buruk terjadi kita sudah punya
asuransi sebagai antisipasinya.
2. Memberi ketenangan batin, jika kita sudah memiliki Asuransi Jiwa kita akan lebih tenang saat
meninggalkan keluarga dan ahli waris yang ditinggalkan tidak akan kerepotan saat kita tidak bisa
menjadi tulang punggung keluarga lagi
3. Sarana investasi, semakin kesini produk asuransi Jiwa tak hanya bisa diklaim jika pemilik sudah
meninggal tapi ada bonus investasi tertentu yang menguntungkan
4. Kematian itu pasti, sang pemilik hidup bisa sewaktu-waktu mengambil nyawa kita dan kita tidak
bisa menolaknya. Kematian itu sudah pasti dan tugas kita untuk mempersiapkan segala hal bagi
ahli waris.

Sebagai salah satu produk asuransi yang penting untuk dimiliki oleh semua orang, asuransi jiwa
mampu mengelola risiko di masa depan dengan memberikan santunan kepada pihak keluarga
saat pencari nafkah utama meninggal atau mengalami cacat permanen. Tergantung dari
ketentuan pada polis, uang pertanggungan tersebut bisa sangat bermanfaat untuk keluarga yang
ditinggalkan dalam melanjutkan kehidupannya. Dengan begitu, melalui asuransi ini, kamu mampu
menjamin kelangsungan hidup keluarga terus berjalan dengan baik walaupun telah kehilangan
tulang punggung keluarga.

Anda mungkin juga menyukai